Teori Daya Saing Landasan Teori .1 Daya Saing
kompetitif. Selanjutnya, Porter menjelaskan pentingnya daya saing karena tiga hal berikut:
1. mendorong produktivitas dan meningkatkan kemampuan mandiri.
2. dapat meningkatkan kapasitas ekonomi, baik dalam konteks regional ekonomi
maupun kuantitas pelaku ekonomi sehingga pertumbuhan ekonomi meningkat. 3.
kepercayaan bahwa mekanisme pasar lebih menciptakan efisiensi.
Pada dasarnya sebuah wilayah yang memiliki suatu produk akan berhasil bila suatu produk yang dibuatnya diciptakan memiliki sesuatu yang lebih dari
yang lain sehingga harga yang akan dibuatnya akan semakin tinggi. Maka banyak produk yang dipasarkan sehingga muncul sebuah daya saing yang ketat dan yang
memenuhi syarat pengujian. Daya saing merupakan kemampuan menghasilkan produk barang dan jasa yang memenuhi pengujian internasional, dan dalam saat
bersamaan juga dapat memelihara tingkat pendapatan yang tinggi dan berkelanjutan, atau kemampuan daerah menghasilkan tingkat pendapatan dan
kesempatan kerja yang tinggi dengan tetap terbuka terhadap persaingan eksternal. Daya saing juga dapat juga diartikan sebagai kapasitas bangsa untuk menghadapi
tantangan persaingan pasar internasional dan tetap menjaga atau meningkatkan pendapatan riil-nya. Ada beberapa pengertian daya saing yang mencakup wilayah,
sebagai berikut: 1.
Daya saing tempat lokalitas dan daerah merupakan kemampuan ekonomi dan masyarakat lokal setempat untuk memberikan peningkatan standar hidup bagi
warga penduduknya . 2.
Daya saing daerah berkaitan dengan kemampuan menarik investasi asing eksternal dan menentukan peran produktifnya.
3. Daya saing daerah adalah kemampuan perekonomian daerah dalam mencapai
pertumbuhan tingkat kesejahteraan yang tinggi dan berkelanjutan dengan tetap terbuka pada persaingan domestik dan internasional.
Ada beberapa yang sangat berpengaruh terhadap daya saing, yaitu : 1.
Iklim yang kondusif Pada hal ini peningkatan daya saing bergantung kepada iklim. Contoh saja suatu
produk teh, jika saja iklim tidak mendukung maka daya saing di pasar akan menurun karena tanaman teh belom dapat diproduksi. Ini dikarenakan iklim yang
tidak mendukung bisa kemarau yang berkepanjangan atau ada sebab lain. 2. Keunggulan komparatif
Teori keunggulan komparatif merupakan teori yang dikemukakan oleh David Ricardo. Menurutnya, perdagangan internasional terjadi bila ada perbedaan
keunggulan komparatif antarnegara. Ia berpendapat bahwa keunggulan komparatif akan tercapai jika suatu negara mampu memproduksi barang dan jasa lebih
banyak dengan biaya yang lebih murah daripada negara lainnya. Adapun keunggulan kompetitif lebih mengarah pada bagaimana suatu daerah itu
menggunakan keunggulan-keunggalannya itu untuk bersaing atau berkompetisi dengan daerah lain.