9
b. Dapat bermanfaat untuk pengembangan pembelajaran tentang
identitas budaya serta konstruksi sosial atas budaya Manfaat Praktis
a. Penelitian ini dapat digunakan sebagai referensi dan bahan kajian
dalam penelitian yang lebih luas dan pengembangan ilmu sosiologi dan budaya khususnya pada budaya Omed-omedan di Banjar Kaja
sesetan, denpasar selatan, Bali. b.
Dapat memberikan manfaat bagi instansi terkait, yakni kepada Industri Pariwisata agar tetap melestarikan dan menjaga Budaya
Omed-omedan.
1.2 Definisi Konsep
1.2.1 Identitas Sosial
Definisi Identitas sosial yakni adalah sebagai pengetahuan individu merasa sebagai bagian anggota kelompok yang memiliki kesamaan emosi
serta nilai
6
. Identitas sosial juga merupakan konsep diri seseorang sebagai anggota kelompok. Identitas bisa berbentuk kebangsaan, ras, etnik, kelas .
Identitas dibentuk oleh proses-proses sosial. Begitu memperoleh wujudnya, ia dipelihara, dimodifikasi, atau malahan dibentuk ulang oleh
6
Tajfel, H., Turner, JC 1979 dalam Nuraeni 2005 . Sebuah teori integratif konflik antarkelompok. Psikologi sosial hubungan antarkelompok.
10
hubungan-hubungan sosial
7
. Identitas akan tetap tidak bisa dipahami kecuali jika ia berlokasi dalam dunia tersebut.
1.2.2 Budaya
Budaya merupakan wujud ideal yang bersifat abstrak dan tak dapat diraba yang ada didalam pikiran manusia yang dapat berupa gagasan, ide,
norma, keyakinan dan sebagainya. Dalam setiap kebudayaan terdapat unsur- unsur yang juga dimiliki oleh berbagai kebudayaan lain. Koentjaraningrat
menyebutnya sebagai unsur-unsur kebudayaan yang universal, meliputi: sistem religi dan upacara keagamaan, sistem dan organisasi kemasyarakatan,
sistem pengetahuan, bahasa, kesenian, sistem mata pencaharian hidup suatu kompleks aktivitas serta tindakan manusia dalm suatu masyarakat, dan sistem
teknologi dan peralatan sebagai benda-benda hasil karya manusia.
8
1.2.3 Omed-omedan
Med-medan adalah suku kata asli dari Omed-omedan berasal dari kata “omed” yang artinya “tarik” Jadi, omed-omedan artinya tarik-tarikan, itulah
gerakan utama yang dilakukan pada waktu acara ini. Sesuai namanya, tradisi unik ini yang diikuti puluhan teruna dan teruni itu diwarnai tarik-menarik.
7
Berger; penerjemah, Hasan Basari. Tafsir Sosial Atas Kenyataan: Risalah Tentang Sosiologi Pengetahuan. Jakarta: LP3ES, 1990. Hal. 235
8
Koentjaraningrat, Pengantar Ilmu Antropologi. 1989 . Hal : 186
11
Para peserta yang mengenakan pakaian adat madya secara bergiliran dipertemukan dengan calon dari kelompok masing-masing untuk saling tarik
dan berciuman.
9
1.3 Metode Penelitian