83
Suryati, 2013 Pengaruh Bimbingan Karir Dan Persepsi Siswa Tentang Pendidikan Teknologi Kejuruan Terhadap
Kemantapan Pengambilan Keputusan Untuk Melanjutkan Se SMK Studi Deskriptif Terhadap Siswa Kelas IX Di SMPN 1 Jalan Cagak Kabupaten Subang
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Pengumpulan data dilaksanakan di SMP Negeri 1 Jalancagak pada tanggal 25 Mei 2013 kepada siswa kelas IX. Pengumpulan data ini
dilaksanakan dengan langkah-langkah sebagai berikut : a. Membagikan instrumen pengumpul data kepada seluruh responden
b. Memberikan petunjuk cara pengisian isntrumen pengumpul data tersebut.
c. Mengumpulkan hasil kerja responden d. Mengecek kelengkapan identitas dan jawaban responden pada lembar
identitas siswa
3. Pengolahan Data Sebelum dilakukan analisis data untuk keperluan pendeskripsian
variabel maupun untuk pengujian hipotesis, terlebih dahulu harus dilakukan pengolahan data. Pengolahan data bertujuan mengubah data mentah dari hasil
pengukuran menjadi data yang lebih halus sehingga memberikan arah untuk pengkajian lebih lanjut. Upaya yang dilakukan antara lain :
a Pemeriksaan hasil pengukuran. b Tabulasi data, tabulasi skor hasil pengukuran melaui tabel-tabel
distribusi frekuensi skor untuk tes dan frekuensi jawaban untuk kuesioner yang menghasilkan data nominal.
c Melakukan kajian terhadap tabel distribusi. Penggunaan statistik dalam pengolahan data berkisar pada teknik-teknik
statistik, antara lain : sebaran frekuensi, analisis regresi dan korelasi, serta uji hipotesis
a. Sebaran Frekuensi Hasil dari penyebaran angket diperoleh data nominal yang
menghasilkan data dalam bentuk kategori jawaban yang bisa dihitung jumlahnya dan dilukiskan dalam tabel frekuensi jawaban. Data interval
84
Suryati, 2013 Pengaruh Bimbingan Karir Dan Persepsi Siswa Tentang Pendidikan Teknologi Kejuruan Terhadap
Kemantapan Pengambilan Keputusan Untuk Melanjutkan Se SMK Studi Deskriptif Terhadap Siswa Kelas IX Di SMPN 1 Jalan Cagak Kabupaten Subang
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
dalam bentuk skor-skor hasil pengukuran dapat dibuat kategori skor sehingga dapat dibuat dalam bentuk tabel distribusi skor.
1 Uji Normalitas Data Pengujian persyaratan analisis perlu dilakukan sebelum data dianalisis
lebih lanjut. Pengujian persyaratan analisis yang dilakukan yaitu uji normalitas dan homogenitas data.
Uji normalitas digunakan untuk mengetahui kondisi data, apakah berdistribusi normal atau tidak. Kondisi data berdistribusi normal menjadi
syarat untuk menguji hipotesis menggunakan statistik parametrik. Menurut Sudjana 1992:151 menyatakan bahwa :
“Teori-teori menaksir dan menguji hipotesis berdasarkan asumsi bahwa populasi yang sedang diselidiki berdistribusi normal, jika ternyata populasi
tidak berdistribuusi normal, maka kesimpulan berdasarkan teori itu tidak berlaku
” Uji normalitas distribusi frekuensi dari tiap variabel dilakukan dengan uji
chi-kuadrat. sesuatu dengan ketentuannya, kriteria normalitas menurut uji chi-kuadrat adalah sebagai berikut :
1 Menentukan skor terbesar dan skor terkecil dari setiap variabel
2 Mencari rentang nilai R dengan cara mengurangkan skor terbesar dikurangi skor terkecil
r = skor maksimum – skor minimum
3 Mencari banyak kelas BK dengan menggunakan rumus : BK = 1 + 3,3 log n rumus sturgest
4 Mencari nilai Panjang Kelas r dengan menggunakan rumus : R
r = BK
5 Membuat tabulasi dengan tabel penolong 6 Mencari rata-rata Mean dengan rumus :
85
Suryati, 2013 Pengaruh Bimbingan Karir Dan Persepsi Siswa Tentang Pendidikan Teknologi Kejuruan Terhadap
Kemantapan Pengambilan Keputusan Untuk Melanjutkan Se SMK Studi Deskriptif Terhadap Siswa Kelas IX Di SMPN 1 Jalan Cagak Kabupaten Subang
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
M =
.
i i
i
f X f
7 Mencari Simpangan baku SD
SD =
1 .
.
2 2
n
n X
f X
f n
i i
i i
= 10.398 8 Harga baku Zscore = Batas kelas
– M S
Pada interval pertama ;
Z
1
= x
M SD
Dari tabel Z, diperoleh nilai peluangnya
Z
2
= x
M SD
Dari tabel Z, diperoleh nilai peluangnya 9 Luas interval L = Z
2
– Z
1
Luas interval untuk interval kelas lainnya dihitung dengan cara yang sama.
10 Frekuensi yang diharapkan E
i
= n x L Frekuensi harapan lainnya dihitung dengan cara yang sama
11 Nilai Chi Kuadrat
2
=
i i
i
E E
O
2
kriteria normalitas menurut uji chi-kuadrat adalah sebagai berikut : 1. Jika
2 hitung
2 tabel
, maka variasi data tidak berdistribusi normal 2. Jika
2 hitung
2 tabel,
maka variasi data berdistribusi normal Hasil perhitungan pengujian normalitas bimbingan karir X1 dengan
menggunakan Chi-kuadrat diperoleh data deskripsi bimbingan karir sebagai berikut :
86
Suryati, 2013 Pengaruh Bimbingan Karir Dan Persepsi Siswa Tentang Pendidikan Teknologi Kejuruan Terhadap
Kemantapan Pengambilan Keputusan Untuk Melanjutkan Se SMK Studi Deskriptif Terhadap Siswa Kelas IX Di SMPN 1 Jalan Cagak Kabupaten Subang
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Jumlah responden 76 orang mempunyai rata-rata 93.105, median 93.50, standar deviasi 10.398 yang mempunyai nilai minimum 59 dan nilai
maksimum 114, diperoleh total skor 7076 dan Chi-Kuadrat 2.010, berdasarkan kriteria :
X²hitung = 2,010 dan X²tabel 0.954 = 9,448 Hasil perhitungan
2 hitung
2 tabel,
maka data tersebut dapat dikatakan berdistribusi normal.
Hasil perhitungan pengujian normalitas persepsi siswa tentang pendidikan teknologi kejuruan X2 dengan menggunakan Chi- kuadrat
diperoleh data deskripsi sebagai berikut : Jumlah responden 76 orang mempunyai rata-rata 118.289, median 119.000,
standar deviasi 12.320 yang mempunyai nilai minimum 93 dan nilai maksimum 147, diperoleh total skor 8990.00 dan Chi-Kuadrat 6.138,
berdasarkan kriteria : X²hitung = 6.318 dan X²tabel 0.954 = 9,448
Hasil perhitungan bahwa
2 hitung
2 tabel
, maka data tersebut dapat dikatakan berdistribusi normal.
Hasil perhitungan uji persyaratan analisis dari kedua variabel bimbungan karir X1 dan persepsi tentang pendidikan teknologi kejuruan
X2 berdistribusi normal maka data statistik parametrik telah memenuhi syarat untuk uji analisis regresi.
2 Uji Homogenitas
Uji homogenitas bertujuan untuk mencari tahu apakah dari beberapa kelompok data penelitian memiliki varians yang sama atau tidak.,
homogenitas berarti bahwa himpunan data yang kita teliti memiliki karakteristik yang sama misalnya berasal dari tingkat kelas yang sama.
87
Suryati, 2013 Pengaruh Bimbingan Karir Dan Persepsi Siswa Tentang Pendidikan Teknologi Kejuruan Terhadap
Kemantapan Pengambilan Keputusan Untuk Melanjutkan Se SMK Studi Deskriptif Terhadap Siswa Kelas IX Di SMPN 1 Jalan Cagak Kabupaten Subang
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
db
S db
S
i gab
2 2
.
Perhitungan uji homogenitas dapat dilakukan dengan berbagai cara dan metode, beberapa yang cukup populer dan sering digunakan oleh penulis
adalah Uji Bartlett. Pengujian homogenitas data dengan uji Barlett adalah untuk melihat
apakah variansi-variansi k buah kelompok perubah bebas yang banyaknya data per kelompok bisa berbeda dan diambil secara acak dari data populasi
masing-masing yang berdistribusi normal, berbeda atau tidak Ruseffendi, 1998: 297.
Kriteria uji yang digunakan adalah apabila nilai hitung
2
nilai tabel
2
, maka H yang menyatakan data tersebut tidak homogen.
Dari hasil perhitungan
2 hitung
2 tabel
, maka data tersebut dapat dikatakan homogen
Rumus uji statistik yang digunakan adalah:
2 2
. 10
ln
i
LogS db
B
Dimana :
S
i 2
= Varians tiap kelompok data db
i
= n -1 = Derajat kebebasan tiap kelompok B
= Nilai Barlett = Log S
2 gab
Σdb
i
S
2 gab
= Varians gabungan =
Rekapitulasi hasil perhitungan uji Bartlett dapat dilihat pada tabel 3.11.
3.11. Tabel Uji Bartlett n
dk
i
S
i 2
log S
i 2
dk
i
x log
S
i 2
X1
88
Suryati, 2013 Pengaruh Bimbingan Karir Dan Persepsi Siswa Tentang Pendidikan Teknologi Kejuruan Terhadap
Kemantapan Pengambilan Keputusan Untuk Melanjutkan Se SMK Studi Deskriptif Terhadap Siswa Kelas IX Di SMPN 1 Jalan Cagak Kabupaten Subang
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
X2 S
gab 2
log S
gab 2
B
b. Analisis Regresi dan Korelasi Analisis regresi merupakan salah satu analisis yang bertujuan untuk
mengetahui pengaruh suatu variabel terhadap variabel lain. Dalam analisis regresi, variabel yang mempengaruhi disebut Independent Variable
variabel bebas dan variabel yang dipengaruhi disebut Dependent Variable variabel terikat. Jika dalam persamaan regresi hanya terdapat satu
variabel bebas dan satu variabel terikat, maka disebut sebagai persamaan regresi sederhana, sedangkan jika variabel bebasnya lebih dari satu, maka
disebut sebagai persamaan regresi berganda. Penelitian ini terdiri dari dua variabel bebas yaitu bimbingan karir
X1 dan Persepsi siswa tentang pendidikan teknologi kejuruan X2 dan satu variabel terikat yaitu kemantapan pengambilan keputusan melanjutkan
ke SMK 1 Persamaan Regresi
Analisis Regresi Sederhana : digunakan untuk mengetahui pengaruh dari variabel bebas terhadap variabel terikat atau dengan kata lain untuk
mengetahui seberapa jauh perubahan variabel bebas dalam mempengaruhi variabel terikat. Dalam analisis regresi sederhana, pengaruh satu variabel
bebas terhadap variabel terikat dapat dibuat persamaan sebagai berikut : Y = a + b X.
Keterangan : Y : Variabel terikat Dependent Variable;
X : Variabel bebas Independent Variable; a : Konstanta; dan
b : Koefisien Regresi.
89
Suryati, 2013 Pengaruh Bimbingan Karir Dan Persepsi Siswa Tentang Pendidikan Teknologi Kejuruan Terhadap
Kemantapan Pengambilan Keputusan Untuk Melanjutkan Se SMK Studi Deskriptif Terhadap Siswa Kelas IX Di SMPN 1 Jalan Cagak Kabupaten Subang
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
2 2
2
X X
n XY
X X
Y
2 2
X X
n Y
X XY
n Untuk mencari persamaan garis regresi dapat digunakan berbagai
pendekatan rumus, sehingga nilai konstanta a dan nilai koefisien regresi b dapat dicari dengan metode sebagai berikut :
a = Riduwan 2008 : 145
b.=
Riduwan 2008 : 145
Selanjutnya persamaan tersebut diuji keberartian signifikansi arah koefisien dengan menggunakan bantuan SPSS versi 19.
Analisis regresi linier berganda adalah hubungan secara linear antara dua atau lebih variabel independen X
1
, X
2
dengan variabel dependen Y. Analisis ini untuk mengetahui arah hubungan antara variabel
independen dengan variabel dependen apakah masing-masing variabel independen berhubungan positif atau negatif dan untuk memprediksi nilai
dari variabel dependen apabila nilai variabel independen mengalami kenaikan atau penurunan. Data yang digunakan biasanya berskala interval
atau rasio. Persamaan regresi linear berganda sebagai berikut:
Y’ = a + b
1
X
1
+ b
2
X
2
Keterangan: Y’
= Variabel dependen nilai yang diprediksikan X
1
dan X
2
= Variabel independen a
= Konstanta nilai Y’ apabila X
1
, X
2
…..X
n
= 0
90
Suryati, 2013 Pengaruh Bimbingan Karir Dan Persepsi Siswa Tentang Pendidikan Teknologi Kejuruan Terhadap
Kemantapan Pengambilan Keputusan Untuk Melanjutkan Se SMK Studi Deskriptif Terhadap Siswa Kelas IX Di SMPN 1 Jalan Cagak Kabupaten Subang
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
b = Koefisien regresi nilai peningkatan ataupun penurunan
Dengan langkah mencari nilai b1 dengan rumus ∑X
2 2
∑X
1
– ∑X
1
X
2
∑X
2
Y b2 dengan rumus ∑X
1 2
∑X
2
Y – ∑X
1
X
2
∑X
1
Y
2 Uji Kelinieran dan Keberartian Regresi Pada analisis regresi mengharuskan adanya hubungan fungsional
antara X dan Y, pada populasi, yang linier. Dipenuhi atau tidaknya persyaratan linieritas dapat dilihat dengan melukiskan diagram
pencarnya pada bidang bilangan. Kalau titik-titik pada diagram pencar itu terkumpul disepanjang garis lurus, maka dapat disimpulkan bahwa
hubungan fungsional antara X dan Y adalah linier. Cara lain untuk melihat linearitas tersebut ialah dengan menggambarkan diagram pencar
antara residu versus Ŷ. Jika diagram pencar tersebut tidak berpola, maka kesimpulannya bahwa hubungan fungsionalnya linier Budiyono, 2009:
261. Perhitungan Analisa Variansi untuk uji Independen Variabel Y
terhadap X a. Menghitung Jumlah Kuadrat Total
JKT =
2
Y b Menghitung Jumlah Kuadrat Regresi a
JK a =
n Y
2
c Menghitung Jumlah Kuadrat Regresi b terhadap a
91
Suryati, 2013 Pengaruh Bimbingan Karir Dan Persepsi Siswa Tentang Pendidikan Teknologi Kejuruan Terhadap
Kemantapan Pengambilan Keputusan Untuk Melanjutkan Se SMK Studi Deskriptif Terhadap Siswa Kelas IX Di SMPN 1 Jalan Cagak Kabupaten Subang
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
JKba =
n Y
X XY
b
d Menghitung Jumlah Kuadrat Residu dengan rumus JK
res
= JKT – JKa – JK ba
e Menghitung Jumlah Kuadrat Kekeliruan JK
E
=
n Y
Y
2 2
f Menghitung Jumlah Kuadrat Tuna Cocok JK
TC
= JK
res
– JK
E
g Menghitung Rata-rata Jumlah Kuadrat RJK
ba
= S
2 reg
= JKba h Menghitung Rata-rata Jumlah Kuadrat Residu
RJK = S
2 res
=
2
n JKres
i Menghitung Rata-rata Jumlah Kuadrat Kekeliruan RJKE = S
2 E
=
k n
E JK
j Menghitung Rata-rata Jumlah Tuna cocok S
2
TC =
2
n TC
JK
k Menghitung nilai uji F untuk Uji Independensi Regresi
F=
2 2
S reg S res
l Menghitung nilai uji F untuk Uji Linieritas Regresi
F=
2 2
TC E
S S
92
Suryati, 2013 Pengaruh Bimbingan Karir Dan Persepsi Siswa Tentang Pendidikan Teknologi Kejuruan Terhadap
Kemantapan Pengambilan Keputusan Untuk Melanjutkan Se SMK Studi Deskriptif Terhadap Siswa Kelas IX Di SMPN 1 Jalan Cagak Kabupaten Subang
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Tabel 3.12 Contoh Hasil Perhitungan Analisis Varians Untuk Uji Independensi Variabel
Y terhadap Variabel X Sumber Variasi
df JK
RJK F
Total n
2 2
- Regresi a
I
2
n
2
n -
Regresi ba I
Jkreg = JK ba
S
2
reg = JK ba
S
2
REG S
2
res Residu
N - 2 Jres = åY-
Y
2
S
2
res = åY- Y
2
n-2 Tuna
cocokTC k-2
JK TC S
2
TC =
JKTC k-2
S
2
TC S
2
E
Kekeliruan n - k
JK E S
2
E = JKE n-k
a Dari perhitungan analisa varians untuk uji independen dalam menentukan hubungan fungsional untuk variabel Y dengan
variabel X diperoleh :
93
Suryati, 2013 Pengaruh Bimbingan Karir Dan Persepsi Siswa Tentang Pendidikan Teknologi Kejuruan Terhadap
Kemantapan Pengambilan Keputusan Untuk Melanjutkan Se SMK Studi Deskriptif Terhadap Siswa Kelas IX Di SMPN 1 Jalan Cagak Kabupaten Subang
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Jika F
hitung
F
tabel
, maka variabel Y signifikan atas variabel X. b Untuk Uji linearitas regresi diperoleh F
hitung
= ……… dan F
tabel
= ……… , Kriteria linieritas apabila F
hitung
F
tabel.
Hasil perhitungan menunjukkan:
F
hitung
F
tabel
. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa model regresi ini adalah linier.
3 Koefisien Korelasi Analisis Korelasi merupakan suatu analisis untuk mengetahui tingkat
keeratan hubungan antara dua variabel. Tingkat hubungan tersebut dapat dibagi menjadi tiga kriteria, yaitu mempunyai hubungan positif,
mempunyai hubungan negatif dan tidak mempunyai hubungan. Analisis korelasi menunjukkan seberapa kuat hubungan antara variabel
bebas dengan variabel terikat. Korelasi disimbolkan dengan R dan nilai dihitung menggunakana rumus korelasi product moment pearson yaitu:
2 2
2 2
i i
i i
i i
i i
xy
Y Y
n X
X n
Y X
Y X
n r
keterangan : r
xy
= koefisien korelasi n
= jumlah responden uji coba X
= skor tiap item Y
= skor seluruh item responden uji coba Sugiyono 2012 : 183
Penghitungan dengan SPSS for Windows diperoleh harga R dan R2 pada perintah regession dengan judul model Summary.
Pedoman untuk memberikan interprestasi koefisien korelasi dapat dilihat pada tabel 3.13.
94
Suryati, 2013 Pengaruh Bimbingan Karir Dan Persepsi Siswa Tentang Pendidikan Teknologi Kejuruan Terhadap
Kemantapan Pengambilan Keputusan Untuk Melanjutkan Se SMK Studi Deskriptif Terhadap Siswa Kelas IX Di SMPN 1 Jalan Cagak Kabupaten Subang
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Tabel 3.13 Pedoman Interprestasi Koefisien Korelasi Interval Koefisien
Tingkat hubungan 0,00 - 0,199
0,20 - 0,399 0,40 - 0,599
0,60 - 0,799 0,80 - 1,000
sangat rendah rendah
sedang kuat
sangat kuat Sugiyono 2012
– 184
Untuk mengetahui besarnya pengaruh bimbingan karir dan persepsi siswa tentang pendidikan teknologi kejuruan terhadap kemantapan pengambilan
keputusan melanjutkan ke SMK, digunakan koefisien determinasi dengan rumus :
KD = R2 x 100 Dimana : Kd = Koefisien determinasi
R = korelasi ganda
4. Uji Hipotesis Statistik Untuk menguji hipotesis dilakukan secara Uji Koefisien Regresi Uji F
dan Uji Koefisien Regresi Secara Parsial Uji t. a Uji Koefisien Regresi Uji F
Uji koefisien regresi bertujuan untuk mengetahui apakah variabel bimbingan karir X
1
dan persepsi siswa tentang pendidkan teknologi kejuruan X2 berpengaruh secara signifikan terhadap variabel
kemantapan pengambilan keputusan melanjutkan ke SMK Y. Model regresi dapat digunakan untuk memprediksi variabel dependen atau
95
Suryati, 2013 Pengaruh Bimbingan Karir Dan Persepsi Siswa Tentang Pendidikan Teknologi Kejuruan Terhadap
Kemantapan Pengambilan Keputusan Untuk Melanjutkan Se SMK Studi Deskriptif Terhadap Siswa Kelas IX Di SMPN 1 Jalan Cagak Kabupaten Subang
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
tidak. Analisis regresi output hasil uji F dengan menggunakan SPSS versi 19
Tahap-tahap untuk melakukan uji F adalah sebagai berikut: http:duwiconsultant.blogspot.com201111analisis-regresi-linier-
berganda.html 1 Merumuskan Hipotesis
Ha : Terdapat pengaruh secara signifikan antara bimbingan karir X
1
terhadap variabel
kemantapan pengambilan
keputusan melanjutkan ke SMK Y.
Ha : Terdapat pengaruh secara signifikan antara persepsi siswa tentang pendidikan teknologi kejuruan X2 terhadap
variabel kemantapan pengambilan keputusan melanjutkan ke SMK Y.
Ha : Terdapat pengaruh secara signifikan antara bimbingan karir dan persepsi siswa tentang pendidikan teknologi kejuruan
X2 terhadap variabel kemantapan pengambilan keputusan melanjutkan ke SMK Y.
2 Menentukan tingkat signifikansi Tingkat signifikansi menggunakan
= 5 signifikansi 5 atau 0,05 adalah ukuran standar yang sering digunakan dalam penelitian
3 Menentukan F hitung 4 Menentukan F tabel
Dengan menggunakan tingkat keyakinan 95, = 5, df 1
5 Kriteria pengujian Ho diterima bila F hitung F tabel
Ho ditolak bila F hitung F tabel
96
Suryati, 2013 Pengaruh Bimbingan Karir Dan Persepsi Siswa Tentang Pendidikan Teknologi Kejuruan Terhadap
Kemantapan Pengambilan Keputusan Untuk Melanjutkan Se SMK Studi Deskriptif Terhadap Siswa Kelas IX Di SMPN 1 Jalan Cagak Kabupaten Subang
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
6 Membandingkan F hitung dengan F tabel. Nilai F hitung F tabel , maka Ho ditolak dan Ha diterima
b Uji Koefisien Regresi Secara Parsial Uji t Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah dalam model regresi
variabel bimbingan karir X
1
atau persepsi siswa tentang pendidkan teknologi kejuruan X2 secara parsial berpengaruh signifikan terhadap
variabel kemantapan pengambilan keputusan melanjutkan ke SMK Y.
Analisis regresi dapat di lihat pada output hasil uji t dengan menggunakan SPSS versi 19
Langkah-langkah pengujian sebagai berikut: http:duwiconsultant.blogspot.com201111analisis-regresi-linier-
berganda.html Pengujian koefisien regresi variabel persepsi siswa tentang
pendidikan teknologi kejuruan X2 1 Menentukan Hipotesis
Ho : Secara parsial tidak ada pengaruh signifikan antara persepsi siswa tentang pendidikan teknologi kejuruan X2
dengan kemantapan pengambilan keputusan melanjutkan ke SMK Y.
Ha : Secara parsial terdapat pengaruh signifikan persepsi siswa tentang pendidikan teknologi kejuruan X2 dengan
kemantapan pengambilan keputusan melanjutkan ke SMK Y.
2 Menentukan tingkat signifikansi Tingkat signifikansi menggunakan
= 5 3 Menentukan t hitung
Berdasarkan tabel diperoleh t hitung sebesar 5.937
97
Suryati, 2013 Pengaruh Bimbingan Karir Dan Persepsi Siswa Tentang Pendidikan Teknologi Kejuruan Terhadap
Kemantapan Pengambilan Keputusan Untuk Melanjutkan Se SMK Studi Deskriptif Terhadap Siswa Kelas IX Di SMPN 1 Jalan Cagak Kabupaten Subang
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
4 Menentukan t tabel Tabel distribusi t dicari pada
= 5 diperoleh t tabel sebesar 1.65 5 Kriteria Pengujian
Ho diterima jika t hitung t tabel Ho ditolak jika t hitung t tabel
6 Membandingkan t hitung dengan t tabel Nilai t hitung t tabel 5.937 1.65 maka Ho ditolak dan Ha
diterima 7 Keputusan
Oleh karena nilai t hitung t tabel maka Ho ditolak, dan Ha diterima artinya secara parsial terdapat pengaruh signifikan antara bimbingan
karir X1 dengan kemantapan pengambilan keputusan melanjutkan ke SMK Y. mempunyai model regresi sebagai berikut :
Y = a + bx
1
atau terdapat pengaruh signifikan persepsi siswa tentang pendidikan teknologi kejuruan X2 dengan kemantapan
pengambilan keputusan melanjutkan ke SMK Y Antara variabel bebas persepsi siswa tentang pendidikan
teknologi kejuruan X2 terhadap variabel terikat Kemantapan Pengambilan Keputusan mempunyai model regresi sebagai berikut :
Y = a + bx
2
Oleh karena nilai t hitung BK dan t hitung persepsi PTK t tabel maka Ho ditolak, dan Ha diterima artinya secara parsial bersama-
sama terdapat pengaruh signifikan antara bimbingan karir dan persepsi siswa tentang pendidikan teknologi kejuruan X2
dengan kemantapan pengambilan keputusan melanjutkan ke SMK Y.
Antara variabel bebas bimbingan karir dan persepsi siswa tentang pendidikan teknologi kejuruan X2 terhadap variabel
98
Suryati, 2013 Pengaruh Bimbingan Karir Dan Persepsi Siswa Tentang Pendidikan Teknologi Kejuruan Terhadap
Kemantapan Pengambilan Keputusan Untuk Melanjutkan Se SMK Studi Deskriptif Terhadap Siswa Kelas IX Di SMPN 1 Jalan Cagak Kabupaten Subang
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
terikat kemantapan pengambilan keputusan mempunyai model regresi sebagai berikut :
Y
= a + bx
1
+ cx
2
147
Suryati, 2013 Pengaruh Bimbingan Karir Dan Persepsi Siswa Tentang Pendidikan Teknologi Kejuruan Terhadap
Kemantapan Pengambilan Keputusan Untuk Melanjutkan Se SMK Studi Deskriptif Terhadap Siswa Kelas IX Di SMPN 1 Jalan Cagak Kabupaten Subang
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN REKOMENDASI
A. Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat dirumuskan dari hasil penelitian ini dikaitkan dengan pengujian hipotesis serta berdasarkan deskripsi data yang berhasil
dikumpulkan, maka kesimpulan dari penelitian ini sebagai berikut : 1. Bimbingan karir dapat menjadikan siswa kelas IX tidak ragu untuk
melanjutkan studi lanjut ke SMK karena persepsi siswa sudah kuat bahwa sekolah kejuruan akan memberikan karir yang baik di masa mendatang,
sehingga siswa mantap memilih SMK sebagai studi lanjut setelah SMP. 2. Pelaksanaan bimbingan karir di SMPN 1 Jalancagak, dapat dilaksanakan
dengan baik, dari hasil penelitian bimbingan karir mempengaruhi kemantapan pengambilan keputusan melanjutkan ke SMK berada dalam kategori rendah.
3. Persepsi siswa tentang Pendidikan Teknologi Kejuruan, hasil penelitian menunjukkan berpengaruh terhadap kemantapan pengambilan keputusan
melanjutkan ke SMK berada dalam kategori rendah. Siswa cukup mengenal SMK dan mantap untuk memilih SMK sebagai studi lanjut.
4. Bimbingan karir dan persepsi siswa tentang Pendidikan Teknologi Kejuruan secara bersama-sama berpengaruh terhadap kemantapan pengambilan
keputusan melanjutkan ke SMK berada dalam dikategorikan rendah. Kemantapan pengambilan keputusan melanjutkan ke SMK tidak hanya
dipengaruhi oleh variabel bimbingan karir dan persepsi siswa tentang Pendidikan Teknologi Kejuruan, tetapi dipengaruhi juga oleh variabel lain
diantaranya orang tua, keberhasilan kakak kelas, guru pembimbing, sekolah, gender dan lain-lain.
B. Implikasi Penelitian terhadap SMP Negeri 1 Jalancagak Kab. Subang