Suryati, 2013 Pengaruh Bimbingan Karir Dan Persepsi Siswa Tentang Pendidikan Teknologi Kejuruan Terhadap
Kemantapan Pengambilan Keputusan Untuk Melanjutkan Se SMK Studi Deskriptif Terhadap Siswa Kelas IX Di SMPN 1 Jalan Cagak Kabupaten Subang
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Pengambilan Keputusan Melanjutkan Ke Sekolah Menengah Kejuruan pada Siswa Kelas IX SMP Negeri 1 Jalancagak Kabupaten Subang.
Pembatasan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: a Pengaruh pelaksanaan bimbingan karir terhadap kemantapan
pengambilan keputusan untuk melanjutkan ke Sekolah Menengah Kejuruan
b Pengaruh Persepsi Siswa kelas IX terntang Pendidikan Teknologi Kejuruan terhadap kemantapan pengambilan keputusan siswa dalam
melanjutkan ke Sekolah Menengah Kejuruan. c Pengaruh Bimbingan karir yang diberikan kepada siswa kelas IX
terhadap dan persepsi siswa tentang pendidikan teknologi kejuruan terhadap kemantapan pengambilan keputusan siswa dalam melanjutkan
Sekolah Menengah Kejuruan.
3. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dirumuskan berdasarkan identifikasi masalah dan batasan masalah tersebut di atas. Masalah penelitian yang akan diteliti,
sehingga masalah dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut : “Bagaimana pengaruh bimbingan karir dan persepsi siswa tentang
pendidikan teknologi dan kejuruan terhadap kemantapan pengambilan keputusan melanjutkan ke sekolah menengah kejuruan?.
C. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk menguji masalah-masalah yang telah dirumuskan, yaitu untuk mengetahui bagaimana pengaruh program bimbingan
karir dalam upaya meningkatkan kemantapan siswa dalam memilih sekolah lanjut tingkat atas dan persepsi siswa kelas IX tentang Pendidikan Teknologi dan
Kejuruan . Tujuan penelitian ini berdasarkan rumusan masalah di atas, untuk menjelaskan
Suryati, 2013 Pengaruh Bimbingan Karir Dan Persepsi Siswa Tentang Pendidikan Teknologi Kejuruan Terhadap
Kemantapan Pengambilan Keputusan Untuk Melanjutkan Se SMK Studi Deskriptif Terhadap Siswa Kelas IX Di SMPN 1 Jalan Cagak Kabupaten Subang
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
1 Penyelenggaraan Bimbingan Karir di SMP Negeri 1 Jalancagak yang dilakukan oleh guru bimbingan dan konseling terhadap siswa SMP kelas IX
2 Persepsi Siswa tentang Pendidikan Teknologi dan Kejuruan 3 Kemantapan pengambilan keputusan untuk melanjutkan ke sekolah
menengah kejuruan 4 Pengaruh bimbingan karir dan persepsi siswa tentang Pendidikan
Teknologi kejuruan terhadap kemantapan pengambilan keputusan untuk melenjutkan ke Sekolah Menengah Kejuruan.
D. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini dapat memberikan manfaat kepada berbagai fihak, diantaranya sebagai berikut :
1 Manfaat secara teoritis Penelitian yang dilakukan pada siswa SMP Kelas XI, secara teoritis akan
mengungkap manfaat adanya bimbingan karir tentang pendidikan teknologi dan kejuruan. Bimbingan karir memberi kesempatan siswa untuk dapat
memahami tentang pendidikan teknologi dan kejuruan dalam upaya untuk meningkatkan kematangan siswa dalam memilih studi lanjut.Secara teoritis
dapat menjadi tambahan pengembangan teori dalam layanan informasi khususnya dalam memilih Sekolah Menengah Kejuruan, sehingga siswa
dengan mantap dapat memilih Sekolah Menengah kejuruan yang sesuai dengan potensi dan cita-cita untuk masa mendatang.
2 Manfaat secara praktis a. Bagi Kepala SMP, Kepala SMK, Pengelola PTK, dan guru bimbingan
dan konseling dapat digunakan untuk membantu dalam merumuskan program serta upaya meningkatkan kemantapan siswa dalam memilih
sekolah tingkat atas.
Suryati, 2013 Pengaruh Bimbingan Karir Dan Persepsi Siswa Tentang Pendidikan Teknologi Kejuruan Terhadap
Kemantapan Pengambilan Keputusan Untuk Melanjutkan Se SMK Studi Deskriptif Terhadap Siswa Kelas IX Di SMPN 1 Jalan Cagak Kabupaten Subang
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
b. Bermanfaat bagi siswa khususnya dalam memberikan pengetahuan dan keterampilan untuk dimanfaatkan dalam meningkatkan kematangan dalam
memilih sekolah lanjutan. c. Bermanfaat bagi sekolah lanjutan yang akan dimasuki khususnya SMK,
mempunyai keuntungan sebagai input yang baik supaya menghasilkan lulusan SMK yang terampil.
E. Struktur Organisasi Struktur organisasi dalam penulisan tesis ini terdiri dari beberapa bab yaitu :
BAB I. Pendahuluan yang berisi tentang a Latar Belakang Penelitian yang menjabarkan masalah penelitian, pendekatan untuk mengatasi masalah
b Identifikasi dan perumusan maslah yang berisi rumusan masalah dan analisis masalah, identifikasi variabel-variabel penelitian beserta
definisi operasionalnya. c Tujuan penelitian yang menyajikan hasil yang ingin dicapai setelah penelitian selesai dilakukan. d Manfaat
penelitian baik bagi penulis, lokasi penelitian dan bagi peneliti selanjutnya. e Struktur organisasi yang berisi tentang urutan penulisan
BAB II Kajian pustaka, Kerangka Pemikiran, dan Hipotesis Penelitian. a Kajian pustaka berisi teori, dalil-dalil, hukum, model dan rumus
yang menjadi landasan permasalahaan . Penelitian yang terdahulu yang relevan. b Kerangka pemikiran, merumuskan hipotesis,
mengkaji hubungan teoritis antar variabel penellitian. c Hipotesis, jawaban sementara terhadap masalah yang dirumuskan dalam
penelitian.
BAB III Metode Penelitian berisi tentang: a Lokasi dan subjek populasisampel penelitian. b Desain penelitian. c Metode penelitian dan justifikasi
Suryati, 2013 Pengaruh Bimbingan Karir Dan Persepsi Siswa Tentang Pendidikan Teknologi Kejuruan Terhadap
Kemantapan Pengambilan Keputusan Untuk Melanjutkan Se SMK Studi Deskriptif Terhadap Siswa Kelas IX Di SMPN 1 Jalan Cagak Kabupaten Subang
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
penggunaan metode penelitian. d Definisi operasional: yang dirumuskan setiap variabel. e Intrumen penelitian. f Proses
pengembangan instrument antara lain : pengujian validitas, reliabilitas, daya pembeda, dan karakteristik yang lainnya.
BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan terdiri dari dua hal yaitu : a Pengolahan atau analisis data untuk menghasilkan temuan
berkaitan dengan masalah penelitian. b Pembahasan atau analisis temuan mendiskusikan temuan
penelitian
BAB V Kesimpulan, Implikasi dan Rekomendasi, menyajikan simpulan yang bermakna dari hasil analisis temuan penelitian. rekomendasi hasil
peneliti ditujukan kepada para pembuat kabijakan, para pengguna hasil penelitian yang bersangkutan, kepada peneliti berikutnya.
Implikasi hasil penelitian melukiskan makimplementasi praktik yang terkandung di dalam simpulan penelitian
Daftar pustaka ; memuat semua sumber tertulis buku, artikel
Suryati, 2013 Pengaruh Bimbingan Karir Dan Persepsi Siswa Tentang Pendidikan Teknologi Kejuruan Terhadap
Kemantapan Pengambilan Keputusan Untuk Melanjutkan Se SMK Studi Deskriptif Terhadap Siswa Kelas IX Di SMPN 1 Jalan Cagak Kabupaten Subang
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
61
Suryati, 2013 Pengaruh Bimbingan Karir Dan Persepsi Siswa Tentang Pendidikan Teknologi Kejuruan Terhadap
Kemantapan Pengambilan Keputusan Untuk Melanjutkan Se SMK Studi Deskriptif Terhadap Siswa Kelas IX Di SMPN 1 Jalan Cagak Kabupaten Subang
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
BAB III METODE PENELITIAN
A. Lokasi dan Subjek PopulasiSampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian adalah SMP Negeri 1 Jalancagak yang terletak di Jalan Raya Jalancagak KM 16 Kecamatan Jalancagak Kabupaten Subang.
Sekolahnya terletak di dekat pemerintahan tingkat kecamatan yaitu kecamatan Jalancagak kurang lebih 20 menit dari Ciater.
2. Populasi Penelitian Populasi penelitian ini adalah siswa kelas IX SMP Negeri 1
Jalancagak Kabupaten Subang tahun Pelajaran 2012-2013 terdiri dari 9 kelas dengan jumlah 350 orang siswa. Lokasi penelitian adalah SMP
Negeri 1 Jalancagak yang terletak di Jalan Raya Jalancagak KM 16 Kecamatan Jalancagak Kabupaten Subang,
3. Sampel penelitian Pengambilan sampel penelitian digunakan cluster random sampling
sampel acak kelompok adalah pengambilan sampel yang dilakukan terhadap sampling unit individu, dimana sampling unitnya berada dalam
satu kelompok kluster. Tiap unit individu di dalam kelompok yang terpilih akan diambil sebagai sampel. Cara ini dipakai : bila populasi dapat
dibagi dalam kelompok-kelompok dan setiap karakteristik yang dipelajari ada dalam setiap kelompok. Polulasi dibagi ke dalam satuan-satuan
sampling yang besar, disebut kluster. Pemilihan dilakukan beberapa tingkat : 1 memilih kluster dengan cara simple random sampling, 2 memilih
satuan sampling dalam kluster.