Ahmad Rofi Suryahadikusumah, 2015 PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING KOMUNITAS UNTUK MENDUKUNG POSITIVE YOUTH
DEVELOPMENT
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
mengategorikan penglaman, menganalisis pengalaman yang bermakna atau
berkesan, menganalisis
berdasarkan konsep
tertentu, berkolaborasi menuliskan laporan dan mepresentasikannya.
3. Act atau disebut juga menyelesaikan masalah dilakukan untuk merencanakan
dan mengimplementasikan
kegaiatan yang
diperkirakan lebih baik dilakukan oleh partisipan. Langkah oprasional pada tahap ini adalah planing merencanakan kegiatan, implementing
melakukan, reviewing melihat kembali aktifitas yang sudah dilakukan, dan evaluating mengevaluasi.
C. Subjek Penelitian
Subjek dalam penelitian yang selanjutnya disebut partisipan adalah komunitas schoolzone. Komunitas schoolzone merupakan komunitas remaja yang
berawal dari siaran radio school of zone di Radio ON 94,8 FM dan saat ini siaran di SE 88.1 FM dalam program zona anak sekolah. Anggota schoolzone
merupakan siswa SMA SMK dan yang sederajat di Kota Bandung, yang mengelola program siaran school of zone. Kegiatan yang berjalan dalam
komunitas schoolzone antara lain siaran radio, latihan keterampilan siaran, nongkrong, dan review kuliner di Kota Bandung. Komunitas schoolzone berharap
dapat dikenal dan menjadi pusat trend remaja di Kota Bandung, komunitas remaja yang kreatif dan cerdas, serta menjadi panutan bagi remaja di Kota Bandung.
D. Definisi Oprasional
Berdasarkan fokus kajian, pada bagian ini dipaparkan operasional pengertian yang digunakan dalam penelitian sebagai berikut.
1. Positive youth development Positive youth development ialah pandangan positif terhadap remaja.
Learner et.al 2007 : hlm. 8 menerangkan berbagai litelatur menjelaskan positive youth development terbentuk oleh ketercapaian remaja pada lima aspek
yaitu competence kompeten, confidence percaya diri , connection memiliki relasi , character berkarakter , caring compassion peduli , serta satu aspek
tambahan yaitu contribution kontribusi. Aspek aspek positive youth development merupakan hasil dari keterlibatan remaja dalam program pengembangan remaja
Ahmad Rofi Suryahadikusumah, 2015 PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING KOMUNITAS UNTUK MENDUKUNG POSITIVE YOUTH
DEVELOPMENT
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
yang dilakukan oleh praktisi, keluarga, ataupun komunitas Roth dan Brooks- Gunn, 2003.
Definisi operasional dari positive youth development ialah hasil dari keterlibtan partisipan dalam program pengembangan remaja melalui bimbingan
dan konseling komunitas, yang tergambar dari skor rata-rata pada aspek competence, character, connection, caring, confidence, dan contribution.
Berikut penjelasan setiap aspek. a. Competence kompetensi. Kompetensi merupakan pandangan positif
dari tindakan seseorang dalam bidang tertentu termasuk domain sosial, akademik, kognitif, dan kejuruan Lerner, 2005. Kompetensi sosial
berkaitan dengan kemampuan interpersonal misalnya, resolusi konflik. Kompetensi kognitif dengan kemampuan kognitif misalnya,
pengambilan keputusan. Pandangan mengenai siswa yang berbakat merupakan kompetensi akademik. Kompetensi kejuruan melibatkan
kebiasaan kerja dan eksplorasi pilihan karir b. Confidence rasa percaya diri. Confidence adalah rasa yang
menginternal secara keseluruhan untuk menghargai diri dan self- efficacy; salah satu pandangan global untuk menghormati diri, sebagai
lawan keyakinan domain tertentu Lerner, 2005. Fokus pada aspek confidence adalah persepsi pada diri akan kemampuannya mencapai
sasaran yang diinginkan dalam kehidupannya, penerimaan dari lingkungan sosial, kesiapan dalam menghadapi tantangan, dan
kemampuan untuk menyesuaikan diri pada berbagai situasi. c. Connection relasi sosial. Connection didefinisikan sebagai relasi
positif dengan orang-orang dan lembaga atau organisasi, yang tercermin dalam kemampuan individu untuk bekerjasama dengan
rekan-rekan, keluarga, sekolah, dan masyarakat Lerner, 2005. Bentuk connection antara lain memiliki banyak teman, peduli pada lingkungan,
dapat bekerja sama dengan orang dewasa, memiliki kedekatan dengan lingkungan keluarga, ataupun masyarakat secara luas.
d. Character berkarakter. Konteks karakter yang diharapkan dari program pengembangan adalah menghormati aturan sosial dan budaya,
Ahmad Rofi Suryahadikusumah, 2015 PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING KOMUNITAS UNTUK MENDUKUNG POSITIVE YOUTH
DEVELOPMENT
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
memiliki standar perilaku yang benar, rasa benar dan salah moralitas, dan integritas Rooth Brooks-Gunn , 2003. Perilaku yang
mewakili karakter yang diharapakan antara lain melakukan tindakan yang diyakini benar moral, mengerjakan sesuatu dengan sebaik
baiknya, dapat menjadi panutan dan diandalkan, serta mampu menghadapi situasi yang tidak diharapkan.
e. Caring Kepedulian . Caring merupakan ekspresi simpati dan empati kepada sesama Lerner, 2005. Kepedulian menjadi komponen yang
akan membuat remaja berinisiatif untuk berkontribusi di lingkungan sosialnya. Caring yang diukur oleh inventori meliputi keinginan untuk
membantu, memikirkan dampak dari putusan untuk orang lain, memberikan dukungan kepada orang lain, serta mampu merasakan dan
peduli pada orang lain. f. Contibution . Contribution merupakan bentuk keterlibatan remaja
sebagai partisipan yang aktif dalam kegiatan pelayanan publik, dan pengambilan keputusan organisasi, komunitas, ataupun masyarakat
Lerner, 2005. Secara oprasional, contribution tercermin dari peran aktif dalam komunitas, mampu memberikan manfaat kepada orang lain,
bekerjasama untuk menyelesaikan permasalahan, memiliki keinginan dan kepercayaan untuk membuat perubahan.
2. Program bimbingan dan konseling komunitas Definisi oprasional program bimbingan dan konseling komunitas pada
penelitian adalah rangkaian kegiatan yang menjadi intervensi kepada komonunitas school zone dalam seting pengembangan potensi siswa sebagai penyiar radio,
berorientasi agar angggota komunitas dapat mengembangkan karakter dan perilaku dalam aspek
– aspek positive youth development melalui pengalaman mengembangkan kreatifitas, belajar mengatasi masalah dan situasi stres, menjalin
relasi, serta berkontribusi terhadap lingkungan melalui prestasi di dalam kegiatan komunitas dan kepenyiaran radio.
Secara oprasional program bimbingan dan konseling komunitas dilakukan dengan empat strategi berikut.
Ahmad Rofi Suryahadikusumah, 2015 PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING KOMUNITAS UNTUK MENDUKUNG POSITIVE YOUTH
DEVELOPMENT
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
a. Direct community services, yaitu intervensi bagi seluruh anggota komunitas yang bersifat psiko-edukasi mendidik aspek psikologis
untuk membantu mengembangkan keterampilan pada setiap aspek dalam positive youth development. Intervensi dapat disampaikan
melalui pemberian informasi, bimbingan kelompok, dan pelatihan keterampilan bagi seluruh anggota komunitas. Landasan pemilihan
konten dan teknik penyampaian ialah keterampilan umum yang dibutuhkan oleh seluruh anggota komunitas berdasarkan skor paling
rendah pada setiap aspek dalam inventori positive youth development, serta gambaran umum karakteristik anggota komunitas.
b. Indirect community services, merupakan upaya penciptaan lingkungan yang kondusif agar seluruh anggota komunitas dapat mengembangkan
perilaku yang diharapkan dalam aspek – aspek positive youth
development. Implementasi indirect community meliputi pengembangan struktur komunitas, konsultasi dan menghimpun dukungan lembaga
radio, penggunaan sumber daya eksternal masyarakat, keluarga, maupun sekolah, pengelolaan program, dan mekanisme jejaring
kerjasama. c. Direct client services, yaitu layanan responsif untuk memfasilitasi
pengembangan kompetensi dan kesehatan mental bagi konseli atau anggota komunitas yang berpotensi menghadapi permasalahan dan
hambatan dalam mengembangkan aspek-aspek positive youth development. Pelayanan responsif meliputi kegiatan konseling untuk
menemukan tindakan yang solutif, dan penjangkauan untuk mempersiapkan individu menghadapi transisi dan situasi berisiko.
d. Indirect community services, yaitu strategi yang berorientasi kepada intervensi terhadap lingkungan individu atau kelompok tertentu yang
memungkinkan untuk mengembangakan karakter maupun perilaku dalam aspek-aspek positive youth development. Kegiatan yang
dilakukan berupa advokasi terhadap sistem pendukung pengembangan individu melalui koordinasi dan konsultasi.
Ahmad Rofi Suryahadikusumah, 2015 PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING KOMUNITAS UNTUK MENDUKUNG POSITIVE YOUTH
DEVELOPMENT
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
E. Pengembangan Instrumen