POPULASI DAN SAMPEL PENELITIAN INSTRUMEN PENELITIAN

Prima Indrayani Budiman,2014 PEMBELAJARAN AKTIF ACTIVE LEARNING TIPE FISH BOWLUNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA SMP Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu dari sejauh mana alat tersebut dapat melaksanakan fungsinya. Cara yang dapat digunakan untuk mengetahui tingkat validitas suatu instumen adalah dengan menghitung koefisien korelasi menggunakan rumus Product Moment Pearson Suherman, 2003:120 yaitu: = −[ [ 2 − 2 ][ 2 − 2 Keterangan: : Koefisien korelasi antara X dan Y n : Banyaknya subjek banyaknya peserta tes X : Skor yang diperoleh siswa pada setiap butir soal Y : Skor total yang diperoleh setiap siswa Guilford, J. P. Suherman, 2003:113 mengemukakan bahwa interpretasi nilai sebagaiberikut : Tabel 3.1 Validitas Butir Soal Berdasarkan perhitungan dengan menggunakan bantuan software Anates Uraian Versi 4.0 dalam menentukan validitas untuk setiap butir soal, maka diperoleh hasil sebagai berikut: Koefisien Korelasi Interpretasi , � � , validitas sangat tinggi sangat baik , � � 0,90 validitas tinggi baik , � 0,70 validitas sedang cukup , � 0,40 validitas rendah kurang , � 0,20 validitas sangat rendah � 0,00 tidak valid Prima Indrayani Budiman,2014 PEMBELAJARAN AKTIF ACTIVE LEARNING TIPE FISH BOWLUNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA SMP Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tabel 3.2 Hasil Validitas Butir Soal Nomor Soal Nilai � Kriteria 1 0,56 Validitas Sedang 2 0,72 Validitas Tinggi 3 0,55 Validitas Sedang 4 0,78 Validitas Tinggi Keterangan : = koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y b. Reliabilitas Reliabilitas merupakan suatu alat ukur atau alat evaluasi yang dimaksudkan sebagai suatu alat yang memberikan hasil yang tetap sama relatif sama jika pengukuran diberikan kepada subjek yang sama meskipun dilakukan oleh orang, waktu, dan tempat yang berbeda Suherman, 2003:131. Instrumen tes yang digunakan dalam penelitian ini berbentuk uraian, maka reliabilitas tes ditentukan dari nilai koefisien reliailisa yang diperoleh dengan menggunakan rumus AlphaSuherman,2003:154, yaitu: Keterangan : 11 r = Koefisien reliabilitas k = Banyak butir soal 2 i s = Varians skor tiap soal 2 t s = Varians skor total dimana Keterangan: 11 = � � − 1 1 − � 2 2 2 = 2 − 2 − 1 Prima Indrayani Budiman,2014 PEMBELAJARAN AKTIF ACTIVE LEARNING TIPE FISH BOWLUNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA SMP Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu s 2 : Varians X : Skor setiap butir soal X 2 : Kuadrat skor setiap butir soal n : Banyaknya subjek Selanjutnya, koefisien reliabilitas yang diperoleh diinterpretasikan kedalam klasifikasi reliabilitas menurut Guilford Suherman, 2003: 139 sebagai berikut: Tabel 3.3 Klasifikasi Koefisien Reliabilitas Berdasarkan perhitungan dengan menggunakan bantuan software Anates Uraian Versi 4.0 reliabilitas data hasil tes siswa adalah 0,52. Menurut kriteria dari koefisien reliabilitas termasuk ke dalam derajat reliabilitas sedang. c. Indeks Kesukaran IndeksDerajat kesukaran suatu butir soal dinyatakan dengan bilangan yang disebut Indeks Kesukaran difficulty index. Bilangan tersebut adalah bilangan real pada interval kontinum 0,00 sampai 1,00. Suatu soal dikatakan memiliki derajat kesukaran yang baik bila soal tersebut tidak terlalu mudah dan tidak terlalu sukar. Instrumen tes yang digunakan dalam penelitian ini berbentuk uraian, makauntuk mengetahui indeks kesukaran dari tiap butir soal, digunakan rumus berikut : Keterangan : IK = Indeks Kesukaran Koefisien Reliabilitas Interpretasi � 0,20 Derajat reliabilitas sangat rendah , � 0,40 Derajat reliabilitas rendah , � 0,70 Derajat reliabilitas sedang , � � 0,90 Derajat reliabilitas tinggi , � � 1,00 Derajat reliabilitas sangat tinggi � = �� Prima Indrayani Budiman,2014 PEMBELAJARAN AKTIF ACTIVE LEARNING TIPE FISH BOWLUNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA SMP Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu = Rata-rata SMI= Skor Maksimal Ideal Selanjutnya indeks kesukaranyang diperoleh diinterpretasikan dengan menggunakan kriteria Suherman,2003:170 sebagai berikut : Tabel 3.4 Klasifikasi Indeks Kesukaran IK Berdasarkan perhitungan dengan menggunakan bantuan software Anates Uraian Versi 4.0 dalam menentukan indeks kesukaran untuk setiap butir soal, maka diperoleh hasil sebagai berikut: Tabel 3.5 Hasil Indeks Kesukaran Tiap Butir Soal Nomor Soal Indeks Kesukaran IK Kriteria 1 0,69 Sedang 2 0,67 Sedang 3 0,28 Sukar 4 0,36 Sedang d. Daya Pembeda Daya pembeda sebuah butir soal adalah kemampuan butir soal itu untuk membedakan antara testi siswa yang pandai atau berkemampuan tinggi dengan siswa berkemampuan rendah. Semakin besar nilai daya pembeda, semakin besar pula pembeda antara siswa yang berkemampuan tinggi dan siswa yang Koefisien Indeks Kesukaran Interpretasi �� = , Terlalu sukar , � 0,30 Sukar , � 0,70 Sedang , � � 1 , 00 Mudah �� = , Terlalu Mudah Prima Indrayani Budiman,2014 PEMBELAJARAN AKTIF ACTIVE LEARNING TIPE FISH BOWLUNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA SMP Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu berkemampuan rendah Suherman,2003:159 Rumus yang dapat digunakan untuk mengetahui daya pembeda yaitu : Keterangan : DP = Daya pembeda = Rata-rata skor siswa kelompok atas = Rata-rata skor siswa kelompok bawah �� = Skor maksimum ideal Menurut Suherman2003:161, daya pembeda yang diperoleh diinterpretasikan dengan menggunakan kriteria, berikut: Tabel 3.6 Klasifikasi Daya Pembeda DP Berdasarkan perhitungan dengan menggunakan bantuan software Anates Uraian Versi 4.0 dalam menentukan daya pembeda untuk setiap butir soal, maka diperoleh hasil sebagai berikut: Tabel 3.7 Hasil Daya Pembeda Tiap Butir Soal Nomor Soal Daya Pebeda DP Kriteria 1 0,44 Baik 2 0,44 Baik 3 0,33 Cukup Koefisien Daya Pembeda Interpretasi �� , Sangat jelek , 0,20 Jelek , 0,40 Cukup , 0,70 Baik , � 1,00 Sangat baik = − �� Prima Indrayani Budiman,2014 PEMBELAJARAN AKTIF ACTIVE LEARNING TIPE FISH BOWLUNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA SMP Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 4 0,61 Baik Berikut ini adalah rekapitulasi olah data hasil uji instrumen menggunakan software Anates Uraian Versi 4.0 yang meliputi validitas, reliabilitas, daya pembeda, dan indeks kesukaran. Tabel 4.8 Rekapitulasi Hasil Uji Instrumen Reliabilitas Tes : 0,87 Interpretasi : Reliabilitas instrumen sedang No. Soal Validitas Daya Pembeda Indeks Kesukaran Keterangan Koefisien Kriteria Koefisien Kriteria Koefisien Kriteria 1 0,56 Sedang 0,44 Baik 0,69 Sedang Digunakan 2 0,72 Tinggi 0,44 Baik 0,67 Sedang Digunakan 3 0,55 Sedang 0,33 Cukup 0,28 Sukar Digunakan 4 0,78 Tinggi 0,61 Baik 0,36 Sedang Digunakan Berdasarkan hasil pengolahan data hasil uji instrumen tersebut, maka keseluruhan soal 4 butir soal yang telah diuji coba memenuhi syarat sebagai instrumen penelitian. Jadi keempat soal tersebut digunakan sebagai instrumen tes dalam penelitian ini. 2. Instrumen Non Tes a. Angket Angket adalah sebuah daftar pertanyaan atau pernyataan yang harus dijawab oleh orang yang akan dievaluasi responden Suherman,2003: 56. Sesuai dengan tujuan penelitian yaitu mengetahui sikap siswa terhadap pembelajaran aktif active learning tipe fish bowl, maka siswa pada kelas ekperimen diberikan angket yang berisi pertanyaan-pertanyaan sehubungan dengan pembelajaran yang telah dilaksanakan. Angket dalam penelitian ini disusun berdasarkan skala Likert Prima Indrayani Budiman,2014 PEMBELAJARAN AKTIF ACTIVE LEARNING TIPE FISH BOWLUNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA SMP Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu dengan alternatif jawaban yang tersusun mulai dari Sangat Tidak Setuju STS, Tidak Setuju TS, Setuju S, dan Sangat Setuju SS. b. Lembar Observasi Observasi adalah suatu teknik evaluasi non tes yang menginventarisasikan data tentang sikap dan kepribadian siswa dalam kegiatan belajarnya. Dalam penelitian ini observasi dilakukan selama kegiatan pembelajaran berlangsung. Lembar observasi ini diisi oleh observer dari guru mata pelajaran matematika atau rekan mahasiswa. Lembar observasi pada penelitian ini terdiri dari lembar observasi aktifitas guru dan lembar observasi aktifitas siswa.

D. PERANGKAT PEMBELAJARAN

Bahan ajar yang digunakan dalam penelitian ini adalah RPP Rencana Pelaksanaan Pembelajaran, LKS Lembar Kerja Siswa, dan media kartu. RPP, LKS, dan media kartu yang digunakan bersesuaian dengan karakteristik pembelajaran aktif active learning tipe fish bowl. Rancangan pembelajaran yang dibuat pada RPP ini akan digunakan pada kelas VIII Semester 2 dengan materi Kubus dan Balok. Sesuai dengan rancangan pembelajaran tersebut, dibuatlah sebuah media berupa kartu yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran sebagai alat bantu untuk memancing siswa sehingga lebih aktif dalam pembelajaran. Kemudian disiapkan juga bahan ajar berupa LKS yang di dalamnya terdapat bagian-bagian yang membimbing siswa untuk mengkontruksi pemahaman mengenai Kubus dan Balok, serta memudahkan siswa untuk menarik kesimpulan dari materi yang dipelajari.

E. PROSEDUR PENELITIAN

Rancangan tahapan atau prosedur penelitian yang akan dilakukan adalah sebagai berikut: 1. Tahap persiapan Langkah-langkah pada tahap persiapan adalah sebagai berikut: Prima Indrayani Budiman,2014 PEMBELAJARAN AKTIF ACTIVE LEARNING TIPE FISH BOWLUNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA SMP Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu a. Studi pendahuluan yang terdiri dari mengidentifikasi masalah, merumuskan masalah, dan studi literatur. b. Membuat populasi penelitian. c. Menentukan sampel dan kelas ujicoba. 2. Tahap pelaksanaan Langkah-langkah pada tahap pelaksanaan sebagai berikut: a. Melakukan uji coba instrumen penelitian di kelas ujicoba. b. Melakukan analisis terhadap hasil uji coba instrumen. c. Merevisi instrumen penelitian d. Melakukan uji coba instrumen penelitian hasil revisi e. Memberikan pretest kepada kelas eksperimen dan kelas kontrol. f. Melakukan analisis tahap awal untuk mengetahui kondisi awal kelas kontrol dan eksperimen. g. Melaksanakan pembelajaran di kedua kelas tersebut, pada kelas kontrol diberikan pembelajaran matematika dengan metode ekspositori, sedangkan pada kelas eksperimen diberikan pembelajaran matematika dengan menggunakan pembelajaran aktif active learning tipe fish bowl h. Memberikan postest pada kedua kelas tersebut. 3. Tahap Analisis data Langkah-langkah pada tahap analisis data sebagai berikut: a. Mengumpulkan hasil data baik kuantitatif maupun kualitatif dari kelas eksperimen dan kelas kontrol. b. Menganalisis data hasil tes dari kedua kelas tersebut. Bila kondisi awal sama, analisis akan dilakukan pada hasil postest. Apabila kondisi awal tidak sama secara signifikan, analisis dilakukan dengan menggunakan gain ternomalisasi. c. Menganalisis data kualitatif berupa angket, dan lembar observasi. 4. Tahap penarikan kesimpulan Pada tahap ini, penarikan kesimpulan hasil penelitian berdasarkan pada hipotesis yang telah dirumuskan.