64
Martiman Su ’aizisiwa Sarumaha, 2009
Pengemabangan Potensi Kawasan Wisata ...
Universitas Pendidikan Indonesia
|
repository.upi.edu
2. Koding
Koding adalah usaha pengklasifikasian jawaban dari para responden menurut macamnya. Koding data dilakukan secara konsisten mengingat
ini akan menentukan realibilitas. Setelah koding dilaksanakan, selanjutnya menghitung frekwensi dengan menghitung data yang sudah dikoding
sesuai kategori dan kelasnya.
3. Tabulasi
Tabulasi adalah proses penyusunan dan analisis data dalam bentuk tabel, untuk melihat frekwensi dipergunakan teknik persentase.
4. Pengharkatan scorring dan pembobotan weight
Pengharkatan dan pembobotan adalah teknik pengolahan data melalui pengharkatan terhadap beberapa parameter dari setiap dimensi variabel
yang dinilai meliputi hasil observasi, kondisi kemenarikan objek, sarana prasarana, aksesibilitas dalam pengembangan potensi kawasan wisata dan
sosial ekonomi serta partisipasi masyarakat dalam pemberdayaan masyarakat, pengharkatan ini sebagai berikut:
a. Harkat kelas hasil observasi
1 Kemenarikan objek menurut observasi Pengharkatan Kemanarikan objek yang dilakukan selama observasi
dapat dilihat pada Tabel 3.3 berikut ini.
65
Martiman Su ’aizisiwa Sarumaha, 2009
Pengemabangan Potensi Kawasan Wisata ...
Universitas Pendidikan Indonesia
|
repository.upi.edu
Tabel 3.3 Harkat Kelas Kemenarikan Objek menurut Observasi
No. Parameter
NilaiKelas
1. Kondisi Iklim secara
umum Baik
Cukup Sedang
Kurang 4
3 2
1 2.
Suhu 28
- 34 24 – 27 20 - 23 19
4
3 2
1 3.
Curah hujan 1000
– 1500mm
tahun 1501
– 2000mm
tahun 2001
– 2500
mmtahu n
2500 mmtahu
n 4
3 2
1 4.
Pengaruh suhu Tidak
ada Kecil
Sedang Besar
4 3
2 1
5. Jenis pasir
Pasir putih
Pasir hitam
Pasir campur
lumpur Lumpur
4 3
2 1
6. Panjang pantai
5 km 4
3 1 km
4 3
2 1
7. Keragaman aktivitas
wisata - Surfing
- Berenang - Diving
- Snorkeling - Hiking
3 2
1 Tidak
ada 4
3 2
1
8. Variasi bentang alam
- Bukit - Gunung
- Lembah - Gua
- Air terjun - Hutan
3 2
1 Tidak
ada 4
3 2
1
9. Cinderamata yang dibeli
- Pernak- pernikAsesories
- Patungbenda ukir - Pakaian
- Makanan khas olahan - Minuman khas
3 2
1 Tidak
ada 4
3 2
1
66
Martiman Su ’aizisiwa Sarumaha, 2009
Pengemabangan Potensi Kawasan Wisata ...
Universitas Pendidikan Indonesia
|
repository.upi.edu
10 Tingkat pencemaran
- Udara - Air
- Sampah - Mesinpabrik
Tidak ada
Kecil Sedang
Besar 4
3 2
1
11. Kerawanan bencana
- Gempa - Tsunami
- Longsor - Badai
- Banjir Tidak
ada Kecil
Sedang Besar
4 3
2 1
12. Keamanan
- Premanismen - Pungli
- Pencurian - Kekerasan bagi
wisatawan - Pemaksaan sesuatu ke
wisatawan - Rawan konflik
Tidak ada
1 2
3 4
3 2
1
13. Keragaman objek alam
- Gunung - Hutan lindung
- Gua - Pantailaut
- Air terjun 3
2 1
Tidak ada
4 3
2 1
14. Keragaman objek budaya
- Kesenian - Atraksi budaya
- Rumah adat - Batu Megalith
- Upacara adat - Lompat batu
Ada 3 Ada 2
Ada 1 Tidak
ada 4
3 2
1
15. Frekwensi pagelaran
budaya - Pesta Pekan Raya
Adat fondrakö -
Pesta Ya’ahowu - Owasa Panen, Nikah,
Meninggal, pengangkatanpenguk
uhan kepala adat 1 tahun 2
kali 1 tahun 1
kali 2 tahun 1
kali 3 tahun 1
kali 4
3 2
1
Sumber: Data diolah, yang diadaptasi dari berbagai sumber
67
Martiman Su ’aizisiwa Sarumaha, 2009
Pengemabangan Potensi Kawasan Wisata ...
Universitas Pendidikan Indonesia
|
repository.upi.edu
Berdasarkan perolehan pengharkatan dan tingkat kelas dukungan kemenarikan objek tersebut, maka dapat ditentukan
kelas-kelas potensi. Penentuan kelas potensi dukungan pengembangan kawasan
wisata terhadap pemberdayaan dilakukan dengan menentukan panjang interval dari hasil perhitungan skor masing-masing
variabel dengan menggunakan rumus interval, sebagai berikut Lampiran III:
� = �
�
Keterangan: P = Panjang interval
R = Rentangjangkauan K = Banyaknya kelas
Besarnya nilai masing-masing kriteria merupakan jumlah dari unsur-unsur pada kriteria tersebut, nilai masing-masing kriteria
menjadi pilihan salah satu kondisi yang terdapat pada setiap butir angket yang sesuai dengan kondisi jawaban responden tersebut.
Setelah dilakukan pengharkatan terhadap pengembangan kawasan wisata
dan pemberdayaan
masyarakat, maka
selanjutnya melakukan suatu pemerian atau analisis akan pengembangan
kawasan wisata dan pemberdayaan masyarakat kawasan wisata tersebut yang berpedoman pada harkat dan parameter-parameter
yang telah ditentukan.
68
Martiman Su ’aizisiwa Sarumaha, 2009
Pengemabangan Potensi Kawasan Wisata ...
Universitas Pendidikan Indonesia
|
repository.upi.edu
Analisis atau pemerian ini untuk mengetahui seberapa besar tingkat dukungan faktor-faktor tersebut berdampak terhadap
eksistensi kawasan
wisata dalam
rangka pemberdayaan
masyarakat. Pemerian atau analisis ini memiliki ketentuan kelas sebagai berikut:
Kelas 1 : Sangat mendukung atau Tinggi
Kelas 2 : Mendukung atau Sedang
Kelas 3 : Kurang mendukung atau Rendah
Kriteria pengharkatan dari masing-masing parameter penelitian ini dapat dilakukan prosedur penentuan kelas dukungan seperti Tabel 3.4
di bawah ini.
Tabel 3.4 Prosedur penentuan kelas Dukungan
pada faktor Kemenarikan Objek hasil Observasi No
Kelas Tingkat
penilaian Jenjang
rata- rataharkat
PemerianAnalisis
1. Potensi
Tinggi Sangat baik
Sangat mendukung
45 – 60
Suatu kawasan yang mempunyai kemenarikan
objek sangat baik dan sangat menarik, berdasarkan
parameter-parameter yang ditetapkan
2. Potensi
Sedang Baik
Mendukung 31
– 45 Suatu kawasan yang
mempunyai kemenarikan objek baik dan menarik,
berdasarkan parameter- parameter yang ditetapkan
3. Potensi
Rendah Kurang baik
Kurang Mendukung
15 – 30
Suatu kawasan yang kurang memiliki dukungan
kemenarikan objek berdasarkan parameter-
parameter yang ditetapkan
Sumber: Data diolah, yang diadaptasi dari berbagai sumber
69
Martiman Su ’aizisiwa Sarumaha, 2009
Pengemabangan Potensi Kawasan Wisata ...
Universitas Pendidikan Indonesia
|
repository.upi.edu
Berdasarkan prosedur perhitungan data penelitian yang diperoleh, bahwa bobot parameter kemenarikan objek menurut
observasi berada pada rentang bobot minimum adalah 15 dan bobot maksimum 60.
2 Sarana prasarana menurut observasi Pengharkatan Sarana prasarana yang dilakukan menurut
observasi dapat dilihat pada Tabel 3.5 berikut ini.
Tabel 3.5 Harkat Kelas Sarana Prasarana menurut Observasi
No. Unsur Parameter
NilaiKelas
1. Sarana wisata secara umum
- Tourist information center - Peta wisata tourist map
- Rambu-rambu wisata - Pusat pemantauan
Baik Sedang
Kurang 3
2 1
2. Sarana Akomodasi
- Hotel - Non hotel
- Agen perjalanan wisata Ada 4
3 2
3 2
1 3.
Rumah makan - Restoran
- Kedaiwarung makan - Cafe
Baik Sedang
Kurang 3
2 1
4. Ketersediaan air bersih
- PAM - Sumur
- Pancuran Baik
Sedang Kurang
3 2
1 5.
Ketersediaan tenaga listrik - PLN
- Generator - Petromaks
Baik Sedang
Kurang 3
2 1
6. Sarana komunikasi
- Warung telepon - Telepon umum
- Handy talky - Warung internet
Baik, Ada 3
Sedang, Ada 2
Kurang Ada 1
3 2
1
70
Martiman Su ’aizisiwa Sarumaha, 2009
Pengemabangan Potensi Kawasan Wisata ...
Universitas Pendidikan Indonesia
|
repository.upi.edu
7. Sarana kesehatan dan
keselamatan - Klinik
- Puskesmas - P3K
- Ambulance Baik,
Ada 3 Sedang,
Ada 2 Kurang
Ada 1 3
2 1
8. Sarana keamanan
- Pos polisi - Pos kamling
- Pos pemantauan Baik
Sedang kurang
3 2
1 9.
Sarana hiburan - Panggung
terbukakaraoke - DiskotikBarPub
- Hiburan Tradisional Baik
Sedang Kurang
3 2
1
10. Sarana kebersihan
- Tong sampah - Petugas kebersihan
- Truk pengangkut sampah Baik
Sedang Kurang
3 2
1 Sumber: Data diolah, yang diadaptasi dari berbagai sumber
Berdasarkan perolehan pengharkatan dan tingkat harkat kelas dukungan terhadap sarana prasarana tersebut, maka dapat ditentukan
kelas potensi dukungan dengan ketentuan seperti Tabel 3.6 berikut ini.
71
Martiman Su ’aizisiwa Sarumaha, 2009
Pengemabangan Potensi Kawasan Wisata ...
Universitas Pendidikan Indonesia
|
repository.upi.edu
Tabel 3.6 Prosedur penentuan kelas Dukungan
pada faktor Sarana Prasarana hasil Observasi No
Kelas Tingkat
penilaian Jenjang
rata- rataharkat
PemerianAnalisis
1. Potensi
Tinggi Sangat baik
Sangat mendukung
23 – 30
Suatu kawasan yang sangat tinggi atau sangat baik tingkat
dukungan faktor Sarana prasarana terhadap eksistensi
kawasan wisata, berdasarkan parameter-parameter yang
ditetapkan
2. Potensi
Sedang Baik
Mendukung 15
– 22 Suatu kawasan yang sedang
atau baik tingkat dukungan faktor Sarana prasarana
terhadap eksistensi kawasan wisata, berdasarkan parameter-
parameter yang ditetapkan
3. Potensi
Rendah Kurang baik
Kurang Mendukung
7 – 14
Suatu kawasan yang kurang baik tingkat dukungan faktor
Sarana prasarana terhadap eksistensi kawasan wisata,
berdasarkan parameter- parameter yang ditetapkan
Sumber: Data diolah, yang diadaptasi dari berbagai sumber Berdasarkan prosedur perhitungan data penelitian yang
diperoleh, bahwa bobot parameter sarana dan prasaran hasil observasi berada pada rentang bobot minimum adalah 10 dan bobot
maksimum 30. 3 Aksesibilitas menurut observasi
Aksesibilitas merupakan faktor penting dalam menunjang kepariwisataan, maka dilakukan pengharkatan Aksesibilitas menurut
observasi seperti terdapat pada Tabel 3.7 berikut ini.
72
Martiman Su ’aizisiwa Sarumaha, 2009
Pengemabangan Potensi Kawasan Wisata ...
Universitas Pendidikan Indonesia
|
repository.upi.edu
Tabel 3.7 Harkat Kelas Aksesibilitas menurut Observasi
No. Unsur Parameter
NilaiKelas
1. Kualitas jalan raya di
kawasan wisata Baik,
beraspal Sedang,
batu Kurang,
tanah 3
2 1
2. Lebar jalan di kawasan
wisata Baik 4 m
Sedang 4 meter
Kurang 3 meter
3 2
1 3.
Frekwensi transportasi umum di kawasan
wisata Baik 5
kali Sedang 4
kali Kurang 4
kali 3
2 1
4. Waktu tempuh yang
dibutuhkan menuju kawasan wisata dari ibu
kota kabupaten Baik 20
menit Sedang 30
menit Kurang
60 menit 3
2 1
5. Keterbukaan
aksesibilitas jalan keberbagai tempat
wisata lain Baik,
tersedia Sedang,
tersedia Kurang,
tidak tersedia
3 2
1 6.
Sarana transportasi ke kawasan wisata
a. Bus b. Truk
c. Motor d. Beca dayungmesin
e. Sepeda Ada 3
Ada 2 Ada 1
3 2
1
Sumber: Data diolah, yang diadaptasi dari berbagai sumber
Berdasarkan perolehan pengharkatan dan tingkat kelas dukungan aksesibilitas tersebut, maka prosedur penentuan kelas
potensi dukungan dengan ketentuan seperti Tabel 3.8 berikut ini.
73
Martiman Su ’aizisiwa Sarumaha, 2009
Pengemabangan Potensi Kawasan Wisata ...
Universitas Pendidikan Indonesia
|
repository.upi.edu
Tabel 3.8 Prosedur penentuan kelas dukungan
pada faktor Aksesibilitas hasil Observasi No
Kelas Tingkat
penilaian Jenjang
rata- rataharkat
PemerianAnalisis
1. Potensi Tinggi
Sangat baik Sangat
mendukung 14 - 18
Suatu kawasan yang sangat tinggi atau sangat
baik tingkat dukungan faktor aksesibilitas
terhadap eksistensi kawasan wisata,
berdasarkan parameter- parameter yang ditetapkan
2. Potensi Sedang
Baik Mendukung
9 - 13 Suatu kawasan yang baik
tingkat dukungan faktor aksesibilitas terhadap
eksistensi kawasan wisata, berdasarkan parameter-
parameter yang ditetapkan
3. Potensi Rendah
Kurang baik Kurang
Mendukung 4
– 8 Suatu kawasan yang
kurang baik tingkat dukungan faktor
aksesibilitas terhadap eksistensi kawasan wisata,
berdasarkan parameter- parameter yang ditetapkan
Sumber: Data diolah, yang diadaptasi dari berbagai sumber Berdasarkan prosedur perhitungan data penelitian yang
diperoleh sebagaimana Tabel 3.8 di atas, bahwa bobot parameter aksesibilitas hasil observasi berada pada rentang bobot minimum 6
dan bobot maksimum 18.
74
Martiman Su ’aizisiwa Sarumaha, 2009
Pengemabangan Potensi Kawasan Wisata ...
Universitas Pendidikan Indonesia
|
repository.upi.edu
b. Segmentasi Responden Wisatawan