Pengumpulan Data dengan Dokumen
Encep Supriatna, 2012 Implementasi Pembelajaran Sejarah yang Berbasis Religi dan Budaya di Kawasan Banten Lama:
Suatu Kajian Transformatif Nilai-Nilai Religi dan Budaya dalam Pendidikan Sejarah di SMA. Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
115 terutama dimaksudkan untuk memahami gejala proses sosial dan interaksi sosial di
kalangan masyarakat Banten Lama terutama fenomena transformasi nilai-nilai religi dan budaya dari zaman dahulu yang masih dilestarikan hingga sekarang, di sekolah dan di
masyarakat luar sekolah, terutama yang terkait dengan transformasi nilai-nilai agama dan religi. Dalam hal ini yang perlu diperhatikan adalah perilaku masyarakat, terutama
kehidupan sosial budaya dan terutama religiritual keagamaan. Observasi langsung sangat diperlukan terutama untuk menghasilkan pemaknaan-
pemaknaan dari simbol-simbol religi yang diabstraksikan dalam bentuk perilaku masyarakat. Di persekolahan secara umum yang akan diamati adalah; mengkaji
pembelajaran sejarah, kurikulum sekolah yang digunakan, sarana dan prasarana yang digunakan, metode yang digunakan guru, evaluasi pembelajaran yang digunakan, sumber
dan media pembelajaran, perilaku fisik siswa di lingkungan sekolah, masyarakat sekitar sekolah, komite sekolah, hubungan sekolah dan komite sekolah. Dalam observasi juga
menurut Spradley 1980 dinamakan situasi sosial, yang terdiri atas tiga komponen yaitu 1 place tempat, 2 actor pelaku, dan 3 activities aktivitas. Objek, perbuatan atau
tindakan event, yaitu rangkaian aktivitas activity yang dikerjakan orang-orang, urutan kegiatan, tujuan goal yang ingin dicapai orang-orang dan terakhir emosi yang dirasakan
dan diekspresikan oleh orang-orang.