Mayang Wulan Sari,2014 Profil penerimaan diri remaja awal berdasarkan jenis kelamin dan korelasinya dengan capaian
prestasi belajar serta implikasinya bagi Bimbingan Dan Konseling Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
Cronbachs Alpha
N of Items .922
42
Berdasarkan perhitungan tersebut nilai reliabilitas instrumen adalah 0,922
termasuk dalam kategori sangat tinggi. Hasil perhitungan reliabilitas
menggunakan SPSS 18,0. Tingkat korelasi dan derajat keterandalan yang berada pada kategori sangat tinggi untuk instrumen penerimaan diri berarti bahwa
instrumen yang dibuat reliabel dan dapat digunakan sebagai instren penelitian.
3.5 Teknik Pengumpulan Data
Instrumen yang digunakan dalam penelitian adalah berupa angket yakni sejumlah pernyataan tertulis yang digunakan untuk mengungkap karakteristik
penerimaan diri peserta didik Kelas VI SD Laboratorium Percontohan UPI Bumi Siliwangi. Angket yang digunakan merupakan pengembangan dari kisi-kisi
instrumen yang dibuat berdasarkan karakteristik penerimaan diri yang diungkapkan oleh Shereer Cronbach, 1978, hlm. 562-563. Angket yang
digunakan terdiri atas pernyataan-pernyataan tertutup dengan lima pilihan jawaban yang disediakan dan diujikan secara langsung kepada responden.
Kemudian data yang terkumpul dianalisis sehingga dapat menjawab pertanyaan penelitian yang telah dirumuskan.
3.6 Teknik Analisis Data
3.6.1 Verifikasi Data
Verifikasi data dilakukan dengan memeriksa semua angket yang akan diolah agar dalam proses pengolahan tidak menemukan kesulitan. Tahap
verifikasi data yang dilakukan adalah melakukan pengecekan terhadap jumlah instrumen yang terkumpul, memeriksa kelengkapan identitas peserta didik
sehingga diketahui mana istrumen yang dapat digunakan ataupun tidak dapat digunakan.
Mayang Wulan Sari,2014 Profil penerimaan diri remaja awal berdasarkan jenis kelamin dan korelasinya dengan capaian
prestasi belajar serta implikasinya bagi Bimbingan Dan Konseling Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
3.6.2 Penyekoran Data
Instrumen pengumpul data menggunakan skala Likert yang menyediakan lima alternatif jawaban. Penggunaan angket ini terdiri dari 42 pernyataan yang
terdiri dari 23 pernyataan positif dan 19 pernyataan negatif dengan lima alternatif
pilihan kemungkinan kesesuaian dengan peserta didik yaitu,
1 SS
: Sangat Sesuai 2
S : Sesuai
3 KS
: Kurang Sesuai 4
TS : Tidak Sesuai
5 STS
: Sangat Tidak Sesuai Setiap alternatif pilihan jawaban mengandung arti dan nilai seperti yang
tertera di tabel berikut ini.
Tabel 3.7 Pola Skor Pilihan Alternatif Respon
Pernyataan Skor Lima Pilihan Alternatif Respon
SS S
KS TS
STS
Favorable + 5
4 3
2 1
Unfavorable - 1
2 3
4 5
Untuk setiap pernyataan positif favorable, peserta didik diberi skor 5 apabila memilih pilihan respon sangat sesuai, skor 4 apabila memilih pilihan
respon sesuai, skor 3 apabila memilih pilihan respon kurang sesuai, skor 2 apabila memilih pilihan respon tidak sesuai, dan skor 1 apabila memilih pilihan respon
sangat tidak sesuai. Sedangkan untuk pertanyaan negatif unfavorable peserta didik diberi skor 1 apabila memilih pilihan respon sangat sesuai, skor 2 apabila
memilih pilihan respon sesuai, skor 3 apabila memilih pilihan respon kurang sesuai, skor 4 apabila memilih pilihan respon tidak sesuai dan pilihan 5 apabila
memilih pilihan respon sangat tidak sesuai. Hasil penghimpunan data penelitian terlampir.
3.6.3 Pengelompokan Data
Mayang Wulan Sari,2014 Profil penerimaan diri remaja awal berdasarkan jenis kelamin dan korelasinya dengan capaian
prestasi belajar serta implikasinya bagi Bimbingan Dan Konseling Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
Data-data yang diperoleh dari hasil penyebaran instrumen berupa angket penerimaan diri kemudian diolah dengan menetapkan tiga kategori penerimaan
diri peserta didik yaitu kategori dapat menerima diri, netral dan kategori menolak diri. Penentuan kelompok peserta didik dengan kategori menerima , netral dan
menolak dalam penelitian dilakukan dengan menentukan nilai skor maksimal dan skor minimal.
Skor maksimal : 5 x 42 = 210 Skor minimal : 1 x 42 = 42
Rentang :
= =
= 56 Oleh karena itu pengelompokan data berdasarkan tiga kategori penerimaan
diri yaitu kategori penerimaan diri tinggi dan rendah dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 3.8 Kategorisasi Penerimaan Diri
Interval Kategori
155 – 210
Menerima 99
– 154 Netral
42 – 98
Menolak
Dengan menggunakan prosedur yang sama maka kriteria per indikator adalah sebagai berikut.
Tabel 3.9 Kategorisasi Penerimaan Diri Per Indikator
No Indikator
Kategori Menerima
Netral Menolak
1
Memiliki keyakinan terhadap kapasistas diri untuk mengatasi
lingkungan. 19
– 25 12
– 18 5
– 11
2
Menganggap dirinya sejajar dengan orang lain.
12 – 15
8 – 11
3 – 7
3
Menganggap diri sendiri wajar serta memiliki ekspektasi bahwa orang lain
akan menerimanya. 15
– 20 10
– 14 4
– 9
4
Tidak malu dan sadar diri 19
– 25 12
– 18 5
– 11
Mayang Wulan Sari,2014 Profil penerimaan diri remaja awal berdasarkan jenis kelamin dan korelasinya dengan capaian
prestasi belajar serta implikasinya bagi Bimbingan Dan Konseling Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
5
Bertanggung jawab atas setiap perilakunya.
23 – 31
15 – 22
6 – 14
6 Berpendirian.
12 – 15
8 – 11
3 – 7
7
Menerima kritik dan pujian dengan objektif.
19 – 25
12 – 18
5 – 11
8
Menerima kelebihan dan kekurangan yang dimiliki.
19 – 25
12 – 18
5 – 11
9
Tidak menyalahkan diri sendiri atau mengingkari perasaan-perasaan yang
muncul. 23
– 31 15
– 22 6
– 14
3.7
Uji Perbedaan Penerimaan Diri antara Peserta Didik Laki-laki dan Peserta Didik Perempuan
Guna mengetahui terdapat atau tidaknya perbedaan penerimaan diri antara peserta didik laki-laki dan peserta didik perempuan, dilakukan pengujian
menggunakan uji beda dua rata-rata dengan menggunakan uji statistik nonparametrik karena tidak memenuhi asumsi uji statistik parametrik yaitu
penerimaan diri peserta didik laki-laki dan data penerimaan diri peserta didik perempuan berdistribusi tidak normal. Oleh karena itu uji beda dua rata-rata
menggunakan uji Mann-Whitney. Langkah-langkah perhitungan uji beda dua rata-
rata adalah sebagai berikut.
1 Mengajukan Hipotesis
a.
H : µ
peserta didik laki-laki =
µ
peserta didik perempuan
Tidak terdapat perbedaan rata-rata penerimaan diri remaja antara peserta didik berjenis kelamin laki-laki dan peserta didik berjenis kelamin
perempuan.
b.
H
1
: µ
peserta didik laki- laki ≠
µ
peserta didik perempuan
Terdapat perbedaan rata-rata penerimaan diri remaja antara peserta didik berjenis kelamin laki-laki dan peserta didik berjenis kelamin perempuan.
2 Menentukan Dasar Pengambilan Keputusan
Guna menentukan hipotesis yang diajukan diterima atau ditolak, ditentukan dasar pengambilan keputusan dengan melihat Asymtop
Signifikansi pada uji Mann-Whitney.
Mayang Wulan Sari,2014 Profil penerimaan diri remaja awal berdasarkan jenis kelamin dan korelasinya dengan capaian
prestasi belajar serta implikasinya bagi Bimbingan Dan Konseling Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
Kriteria pengujian Mann-Whitney adalah sebagai berikut.
a.
H diterima jika sig.
α 0,05
b.
H
1
diterima jika sig α 0,05 Pidekso dalam Irmayanti,2011, hlm. 93
3 Melakukan Uji Beda Dua Rata-rata
Uji beda dua rata-rata penelitian menggunakan Uji Mann-Whitney atau yang lebih dikenal dengan U-test. Uji Mann-Whitney ini digunakan sebagai
alternatif lain dari uji t parametrik bila anggapan yang diperlukan bagi uji t tidak terpenuhi. Rumus-rumus yang digunakan dalam Uji Mann-Whitney
adalah sebagai berikut.
∑
∑ Arikunto 2010, hlm. 153
Keterangan : = Statistik uji U
1
= Statistik uji U
2
∑ = Jumlah peringkat sampel 1
∑ = Jumlah peringkat sampel 2
= Jumlah anggota sampel 1 = Jumlah anggota sampel 2
Uji beda dua rata-rata pada penelitian ini dilakukan dengan menggunkan Uji Mann-Whitney U pada software SPSS 18.0.
3.8 Uji Korelasi Penerimaan Diri antara dengan Capaian Prestasi Belajar
Peserta Didik
Mayang Wulan Sari,2014 Profil penerimaan diri remaja awal berdasarkan jenis kelamin dan korelasinya dengan capaian
prestasi belajar serta implikasinya bagi Bimbingan Dan Konseling Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
Uji korelasi dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel dalam penelitian, yaitu variabel penerimaan diri dan variabel capaian
prestasi belajar. Karena kesimpulan hasil penelitian menggambarkan populasi dimana sampel diambil, maka uji koefisien korelasi menggunakan statistika
inferensial. Koefisien korelasi yang digunakan untuk melihat besaran hubungan antara penerimaan diri dan capaian prestasi belajar yaitu menggunakan koefisien
korelasi spearman rho karena data hasil penelitian termasuk ke dalam statistika nonparametrik. Penentuan statistika nonparametrik ditentukan setelah melakukan
uji normalitas dan uji homogenitas. Data yang diuji diketahui tidak memiliki homogenitas atau sebaran datanya tidak sama. Oleh karena itu perhitungan
korelasi menggunakan korelasi Spearman Rho. Koefisien korelasi spearman rho dihitung dengan menggunakan nilai skor total mentah setiap sampel pada setiap
variabel. Berikut kriteria klasifikasi koefisien korelasi spearman rho.
Tabel 3.10 Kriteria Klasifikasi Koefisien Korelasi
Interval Nilai Kekuatan Hubungan
KK = 0,0 Tidak ada
0,00KK≤0,20 Sangat rendah atau lemah
0,20KK≤0,40 Rendah atau lemah tapi pasti
0,40KK≤0,70 Cukup berarti atau sedang
0,70KK≤0,90 Tinggi atau kuat
0.90KK≤1,00 Sangat tinggi atau kuat sekali
KK=10,0 Sempurna
Hasan, Iqbal 2009, hlm.44 Rumus korelasi Spearman Rank adalah sebagai berikut.
∑
Keterangan :
∑
Mayang Wulan Sari,2014 Profil penerimaan diri remaja awal berdasarkan jenis kelamin dan korelasinya dengan capaian
prestasi belajar serta implikasinya bagi Bimbingan Dan Konseling Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
Hasan, Iqbal 2009 hlm. 308
Uji korelasi spearman rho pada penelitian ini dilakukan dengan menggunkan Uji Spearman rho pada software SPSS 18.0.
3.9 Prosedur Penelitian