Analisis Cluster LANDASAN TEORI

b. Menggunakan factor scores, untuk membuat satu atau beberapa variabel yang lebih sedikit dan berfungsi untuk menggantikan variabel asli yang sudah ada. c. Menggunakan summated scales, dimana nilai setiap faktor adalah rata-rata nilai semua variabel yang tergabung dalam faktor tersebut.

2.10 Analisis Cluster

Menurut Bambang T.C, Analisis cluster Adalah analisis terhadap sekumpulan objek pemasaran yang disortir kedalam beberapa sub kelompok objek pemasaran agar dapat diketahui kesamaan antar sub kelompok resebut Shofyaningsih, 2006 Analisis cluster pada prinsipnya digunakan untuk mereduksi data yaitu proses untuk meringkas sejumlah variabel menjadi lebih sedikit. Pada risert pemasaran, cluster biasanya cluster digunakan untuk melakukan proses segmentasi sejumlah responden konsumen berdasarkan ciri- ciri sejumlah atribut yang ada. Santoso, Tjiptono, 2002 Dalam beberapa situasi penelitian mungkin peneliti perlu membagi- bagi individu, anggota dari sempel, atau anggota dari populasi kedalam beberapa kelompok, yang cirinya dapat dinyatakan dengan sebutan yang bermakna. Nama umum teknik-teknik pengelompokan individu atau subjek kedalam beberapa kelompok adalah analisis cluster atau analisis kelompok C. A Andaikan bahwa p variable yaitu x 1, x 2, ... , ..., x p di ukur pada setiap individu dari sampel kasar dan dinyatakan dengan notasi. Suryanto, 1998 x 11 x 12 . . x 1p x 21 x 22 . . x 2p . . . . . . . . . . x n1 x n2 . . x np Atau dengan notasi yang di singkat x = x ij nxp Data mentah ini ditransformasikan menjadi matrik berordo n x n yang unsur-unsurnya adalah jarak anatara individu yang bersangkutan. Matrik baru itu dinyatakan dengan tanda X = d ij nxn , dimana d ij menyatakan jarak antara individu ke-1 dan individu ke-j. Setelah dilakukan transformasi itu, kemudian dipilih suatu aturan pengelompokkan. Tujuan pengelompokkan adalah terbentuknya kelompok- kelompok individu sedemikian sehingga variasi antara subjek atau individu dalam kelompok sekecil mungkin, lebih kecil dari variasi antara individu- individu yang berbeda kelompok. Jadi kelompok yang terbentuk merupakan sub sempel yang mirip satu sama lain, apa yang tidak berdekatan menjadi anggota dari kelompok yang berbeda. Dikatakan juga bahwa keanggotaan dalam suatu kelompok ditentukan oleh kecocokkan dan kedekatan. Ukuran kecocokkan disebut koefisien asosiasi, sedang ukuran kedekatan disebut jarak. Ukuran kecocokkan digunakan untuk data dari variabel yang berskala nominal atau untuk data yang dimiliki oleh komponen kualitatif. Jarak yang digunakan untuk data yang bersifat matrik.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN