Analisis Data Kuantitatif Analisis Data

Handayani Eka Putri, 2015 MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN STRATEGI KONFLIK KOGNITIF UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN REPRESENTASI DAN PEMAHAMAN MATEMATIS SISWA SMA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu b. Implementasi pembelajaran, yaitu model pembelajaran kooperatif dengan strategi konflik kognitif dan model pembelajaran kooperatif. c. Melakukan observasi pembelajaran selama pembelajaran berlangsung. d. Melakukan post-test.

3. Tahap Analisis Data

a. Mengumpulkan hasil data kuantitatif dan kualitatif dari kedua kelas. b. Mengolah dan menganalisis hasil data yang diperoleh untuk menjawab rumusan masalah dalam penelitian.

4. Tahap Pembuatan Kesimpulan

Membuat kesimpulan hasil penelitian berdasarkan hipotesis yang telah dirumuskan.

H. Analisis Data

Data yang diperoleh dari penelitian ini adalah berupa data kuantitatif dan data kualitatif. Data kuantitatif berupa data hasil pretes dan postes kemampuan representasi matematis dan kemampuan pemahaman matematis, sedangkan data kualitatif adalah data hadil lembar observasi. Setelah data terkumpul, maka selanjutnya dilakukan proses pengolahan dan analisis terhadap data-data tersebut untuk menguji hipotesis penelitian.

1. Analisis Data Kuantitatif

Analisis data kuantitatif digunakan untuk perbedaan peningkatan kemampuan representasi matematis dan pemahaman matematis antara siswa yang mendapat perlakuan model pembelajaran kooperatif dengan strategi konflik kognitif dengan siswa yang mendapat perlakuan model pembelajaran kooperatif. Data yang akan dianalisis adalah hasil pretes, postes dan indeks gain dari masing- masing kemampuan matematis. Untuk pengolahan data menggunakan bantuan program SPSS 22.0 for Windows. Data tersebut diolah melalui tahapan berikut: a. Menentukan N-gain dari kemampuan representasi matematis dan kemampuan pemahaman matematis. N-gain dalam penelitian ini merupakan peningkatan kemampuan representasi matematis dan peningkatan kemampuan pemahaman matematis yang terjadi sebelum dan sesudah Handayani Eka Putri, 2015 MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN STRATEGI KONFLIK KOGNITIF UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN REPRESENTASI DAN PEMAHAMAN MATEMATIS SISWA SMA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu pembelajaran, hal ini dapat dihitung dengan rumus gain ternormalisasi menurut Hake Izzati, 2010 dengan rumus: Gain ternormalisasi g = � – � � � − Hasil perhitungan N-gain kemudian diinterpretasikan dengan menggunakan kategori menurut Hake Susanto, 2012 yaitu: Tabel 3.15 Klasifikasi Indeks Gain Besarnya Gain g Interpretasi g 0,7 Tinggi 0,3 ≤ g ≤0,7 Sedang g 0,3 Rendah b. Pengujian hipotesis 1, 2, 3, 4, 6, 7, 8, dan 9 1 Melakukan uji normalitas data hasil pretes dan N-gain kemampuan representasi matematis dan kemampuan pemahaman matematis siswa dengan rumusan hipotesis sebagai berikut: H :Data merupakan sampel yang berasal dari populasi yang berdistribusi normal H 1 :Data merupakan sampel yang tidak berasal dari populasi yang berdistribusi normal Pengujian normalitas menggunakan uji Shapiro-Wilk dengan taraf signifikansi 5 ∝ = 0,05. Kriteria pengambilan keputusannya adalah sebagai berikut: a Jika nilai signifikansi p-value pengujiannya lebih kecil dari ∝ = 0,05, maka H ditolak. b Jika signifikansi p-value pengujiannya lebih besar atau sama dengan ∝ = 0,05, maka H diterima. Apabila hasil pengujian menunjukan bahwa data merupakan sampel yang berasal dari populasi yang berdistribusi normal, maka dilanjutkan dengan pengujian homogenitas. Namun apabila data merupakan sampel yang tidak berasal dari populasi yang berdistribusi normal maka uji perbedaan dua rata- rata menggunakan uji statistik non parametrik Mann Whitney. Handayani Eka Putri, 2015 MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN STRATEGI KONFLIK KOGNITIF UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN REPRESENTASI DAN PEMAHAMAN MATEMATIS SISWA SMA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 2 Menguji homogenitas varians skor pretes dan N-gain kemampuan representasi matematis dan kemampuan pemahaman matematis dari kedua kelas. Rumusan hipotesis yang akan diuji adalah : H : σ 1 2 = σ 2 2 H 1 : σ 1 2 ≠ σ 2 2 Dengan, σ 1 2 = varians skor kelompok eksperimen σ 2 2 = varians skor kelompok kontrol Pengujian homogenitasnya menggunakan uji levene’s dengan taraf signifikansi 5 ∝ = 0,05. Kriteria pengambilan keputusannya adalah sebagai berikut: a Jika nilai signifikansi p-value pengujiannya lebih kecil dari ∝ = 0,05, maka H ditolak. b Jika signifikansi p-value pengujiannya lebih besar atau sama dengan ∝ = 0,05, maka H diterima. 3 Melakukan uji perbedaan rata-rata data N-gain kemampuan representasi matematis dan kemampuan pemahaman matematis dari kedua kelas. Untuk hipotesis 1 2, 3, 4, 6, 7, 8, dan 9, rumusan hipotesis yang akan diuji adalah: H : � = � H 1 : � � Dengan, � = rata-rata skor kelompok eksperimen � = rata-rata skor kelompok kontrol Jika kedua kelompok sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal dan kedua kelompok sampel homogen, maka pengujian perbedaan rata- ratanya menggunakan uji t dengan taraf signifikansi 5 ∝ = 0,05. Adapun rumus uji t nya ialah sebagai berikut Dowdy, 2004: � = ̅̅̅ − ̅̅̅ √� � � + � � � dengan � � = − � + − � + − ̅̅̅ = Rata-rata pada distribusi sampel 1 ̅̅̅ = Rata-rata pada distribusi sampel 2 Handayani Eka Putri, 2015 MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN STRATEGI KONFLIK KOGNITIF UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN REPRESENTASI DAN PEMAHAMAN MATEMATIS SISWA SMA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu � = Nilai varians dari distribusi sampel 1 � = Nilai varians dari distribusi sampel 2 � = Jumlah individu pada sampel 1 � = Jumlah individu pada sampel 2 Kriteria pengambilan keputusannya adalah sebagai berikut: a Jika nilai signifikansi p-value pengujiannya lebih kecil dari ∝ = 0,05, maka H ditolak. b Jika signifikansi p-value pengujiannya lebih besar atau sama dengan ∝ = 0,05, maka H diterima. Jika kedua kelompok sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal tapi kedua kelompok sampel tidak homogen, maka pengujian perbedaan rata-ratanya menggunakan uji t ’ dengan taraf signifikansi 5 ∝ = 0,05. Adapun rumus uji t’ nya ialah sebagai berikut Dowdy, 2004: � = ̅̅̅ − ̅̅̅ √�� + � � dengan ̅̅̅ = Rata-rata pada distribusi sampel 1 ̅̅̅ = Rata-rata pada distribusi sampel 2 � = Nilai varians dari distribusi sampel 1 � = Nilai varians dari distribusi sampel 2 � = Jumlah individu pada sampel 1 � = Jumlah individu pada sampel 2 Kriteria pengambilan keputusannya adalah sebagai berikut: a Jika nilai signifikansi p-value pengujiannya lebih kecil dari ∝ = 0,05, maka H ditolak. b Jika signifikansi p-value pengujiannya lebih besar atau sama dengan ∝ = 0,05, maka H diterima. 4 Pengambilan Kesimpulan Berikut adalah alur prosedur pengolahan data yang akan dilakukan untuk menguji hipotesis 1, 2, 3, 4, 6, 7, 8, dan 9: Handayani Eka Putri, 2015 MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN STRATEGI KONFLIK KOGNITIF UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN REPRESENTASI DAN PEMAHAMAN MATEMATIS SISWA SMA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Alur Prosedur Pengolahan Data untuk Hipotesis 1, 2, 3, 4, 6, 7, 8, dan 9 Gambar 3.2 c. Pengujian hipotesis 5 dan hipotesis 10 1 Melakukan uji normalitas data hasil pretes dan N-gain kemampuan representasi matematis dan kemampuan pemahaman matematis siswa pada kelompok tinggi, kelompok sedang, dan kelompok rendah dengan rumusan hipotesis sebagai berikut: H :Data merupakan sampel yang berasal dari populasi yang berdistribusi normal H 1 :Data merupakan sampel yang tidak berasal dari populasi yang berdistribusi normal Pengujian normalitas menggunakan uji Shapiro-Wilk dengan taraf signifikansi 5 ∝ = 0,05. Kriteria pengambilan keputusannya adalah sebagai berikut: a Jika nilai signifikansi p-value pengujiannya lebih kecil dari ∝ = 0,05, maka H ditolak. b Jika signifikansi p-value pengujiannya lebih besar atau sama dengan ∝ = 0,05, maka H diterima. Apabila hasil pengujian menunjukan bahwa data merupakan sampel yang berasal dari populasi yang berdistribusi normal, maka dilanjutkan dengan Data Homogen Data Tidak Homogen Uji t Uji t’ Kesimpulan Uji Normalitas Data Tidak Normal Data Normal Uji Homogenitas Indeks Gain Uji Mann- Whitney Handayani Eka Putri, 2015 MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN STRATEGI KONFLIK KOGNITIF UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN REPRESENTASI DAN PEMAHAMAN MATEMATIS SISWA SMA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu pengujian homogenitas. Namun apabila data merupakan sampel yang tidak berasal dari populasi yang berdistribusi normal maka uji perbedaan rata-rata menggunakan uji statistik non parametrik Kruskal Wallis. 2 Menguji homogenitas varians skor pretes dan N-gain kemampuan representasi matematis dan kemampuan pemahaman matematis dari kelompok tinggi, kelompok sedang, dan kelompok rendah. Rumusan hipotesis yang akan diuji adalah : H : σ 1 2 = σ 2 2 = σ 3 2 H 1 : minimal ada dua varians yang berbeda Dengan, σ 1 2 = varians skor kelompok tinggi σ 2 2 = varians skor kelompok sedang σ 3 2 = varians skor kelompok rendah Pengujian homogenitasnya menggunakan uji levene’s dengan taraf signifikansi 5 ∝ = 0,05. Kriteria pengambilan keputusannya adalah sebagai berikut: a Jika nilai signifikansi p-value pengujiannya lebih kecil dari ∝ = 0,05, maka H ditolak. b Jika signifikansi p-value pengujiannya lebih besar atau sama dengan ∝ = 0,05, maka H diterima. 3 Melakukan uji perbedaan rata-rata data N-gain kemampuan representasi matematis dan kemampuan pemahaman matematis dari kelompok tinggi, kelompok sedang, dan kelompok rendah. Rumusan hipotesis yang akan diuji adalah: H : � = � = � H 1 : minimal ada dua rata-rata yang berbeda Jika ketiga kelompok berasal dari populasi yang berdistribusi normal dan homogen, maka pengujian perbedaan rata-ratanya menggunakan uji anova satu jalur dengan taraf signifikansi 5 ∝ = 0,05. Kriteria pengambilan keputusannya adalah sebagai berikut: a Jika nilai signifikansi p-value pengujiannya lebih kecil dari ∝ = 0,05, maka H ditolak. Handayani Eka Putri, 2015 MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN STRATEGI KONFLIK KOGNITIF UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN REPRESENTASI DAN PEMAHAMAN MATEMATIS SISWA SMA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu b Jika signifikansi p-value pengujiannya lebih besar atau sama dengan ∝ = 0,05, maka H diterima. Jika ketiga kelompok berasal dari populasi yang berdistribusi normal tapi kedua kelompok sampel tidak homogen, maka pengujian perbedaan rata- ratanya menggunakan uji non parametrik yaitu uji Kruskal Wallis dengan taraf signifikansi 5 ∝ = 0,05. Kriteria pengambilan keputusannya adalah sebagai berikut: a Jika nilai signifikansi p-value pengujiannya lebih kecil dari ∝ = 0,05, maka H ditolak. b Jika signifikansi p-value pengujiannya lebih besar atau sama dengan ∝ = 0,05, maka H diterima. 4 Pengambilan Kesimpulan Adapun alur prosedur pengolahan data untuk menguji hipotesis 5 dan 10 adalah sebagai berikut: Alur Prosedur Pengolahan Data untuk Hipotesis 5 dan 10 Gambar 3.3 Data Homogen Uji ANOVA Satu Jalur Uji lanjutan post hoc Kesimpulan Berbeda secara signifikan Tidak berbeda secara signifikan Data tidak Homogen Uji Normalitas Data Tidak Normal Data Normal Uji Homogenitas Postes atau Indeks Gain Uji Kruskal- Wallis Handayani Eka Putri, 2015 MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN STRATEGI KONFLIK KOGNITIF UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN REPRESENTASI DAN PEMAHAMAN MATEMATIS SISWA SMA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Analisis Data Kualitatif