Definisi Profitabilitas dan Efisiensi Operasional a.

Manajemen Jurnal Bisnis Manajemen Vol. 4, No. 3, 2008 Al-Wadiah dapat diartikan sebagai titipan murni dari satu pihak ke pihak lain, baik individu maupun badan hukum, yang harus dijaga dan dikembalikan kapan saja si penitip menghendaki Syafi’I Antonio, 2001. b. Prinsip Bagi Hasil Sistem ini adalah suatu sistem yang meliputi tatacara pembagian hasil usaha antara penyedia dana dengan pengelola dana. c. Prinsip Jual Beli Prinsip ini merupakan suatu sistem yang menerapkan tata cara jual beli, dimana bank akan membeli terlebih dahulu barang yang dibutuhkan atau mengangkat nasabah sebagai agen bank melakukan pembelian barang atas nama bank, kemudian bank menjual barang tersebut kepada nasabah dengan harga sejumlah harga beli ditambah keuntungan. d. Prinsip Sewa Al-Ijarah Al-ijarah adalah akad pemindahan hak guna atas barang atau jasa, melalui pembayaran upah sewa, tanpa diikuti dengan pemindahan hak kepemilikan atas barang itu sendiri. e. Prinsip Jasa Fee-Based Service Prinsip ini meliputi seluruh layanan non-pembiayaan yang diberikan bank.

2.2 Definisi Profitabilitas dan Efisiensi Operasional a.

Profitabilitas Profitabilitas atau disebut dengan rentabilitas adalah kemampuan suatu perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode tertentu. Rentabilitas perusahaan menunjukkan perbandingan antara laba dengan aktiva atau modal yang menghasilkan laba tersebut Riyanto,2001:35. Imam Gozali 2006 mendefinisikan profitabilitas sebagai dasar dari adanya keterkaitan antara efisiensi operasional dengan kualitas jasa yang dihasilkan oleh suatu bank. Profitabilitas adalah ukuran spesifik dari performance sebuah bank, dimana merupakan tujuan dari manajemen perusahaan dengan memaksimalkan nilai dari para pemegang saham, optimalisasi dari berbagai tingkat return, dan minimalisasi resiko yang ada Hasan, 2003. ROE menunjukkan kemampuan manajemen bank dalam mengelola modal yang tersedia untuk mendapatkan net income. Semakin tinggi return semakin baik, berarti dividen yang dibagikan atau ditanamkan kembali sebagai retained earning juga semakin besar Kuncoro, 2002, 551. ROE membandingkan laba bersih setelah pajak dengan ekuitas yang telah di investasikan. ROE yang tinggi sering kali mencerminkan penerimaan perusahaan atas peluang investasi yang baik dan manajemen biaya yang efektif. Adapun cara pengukuran rasio ROE yaitu Laba Bersih ROE = Total Ekuitas Sedangkan pihak-pihak yang berkepentingan untuk mengetahui tingkat profitabilitas adalah a masyarakat, b pemegang saham, c perpajakan, d pemerintah, e karyawan dan f manajemen bank. Masyarakat berkepentingan untuk mengetahui tingkat profitabilitas bank karena bank merupakan suatu lembaga keuangan yang dipercayakan masyarakat untuk Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Andalas Manajemen Jurnal Bisnis Manajemen Vol. 4, No. 3, 2008 menyimpan dananya dan terjamin akan kerahasiaannya. Oleh karena itu, dalam rangka melindungi kepentingan para peminjam dana di suatu bank, maka pemerintah melalui Bank Indonesia mewajibkan setiap bank untuk mengumumkan perhitungan laba ruginya di media cetak. Dengan diumumkannya neraca dan laporan keuangan lainnya di media cetak secara meluas, maka bonafiditas dari bank-bank yang bersangkutan dapat diketahui dengan mudah, hingga dengan demikian seorang calon debitur akan memilih bank mana yang akan membiayai proyeknya. Begitu juga bagi seseorang yang akan melaksanakan transaksi dengan luar negeri akan dapat memilih bank yang tepat. Dari laba rugi yang diumumkan dengan dihubungkan dengan pos-pos neraca pasiva dan aktiva, masyarakat umum juga akan mampu membuat perhitungan secara kasar tentang tingkat efisiensi bank yang bersangkutan dalam melaksanakan kegiatannya. Tingkat profitabilitas bagi kepentingan perpajakan dimaksudkan agar dengan mempelajari laporan-laporan keuangan yang telah diumumkan maka pihak pajak akan dapat lebih mudah menjalankan tugasnya dalam menetapkan besarnya pajak perseroan bagi bank yang bersangkutan.

b. CAR Capital Adequacy Ratio