T = Tumor primer Kemoterapi Neoadjuvan pada Karsinoma Nasofaring.

Bagian Telinga Hidung Tenggorok Bedah Kepala Leher Fakultas Kedokt eran Univer sit as Andalas RSUP Dr. M. Djamil Padang 5 2. Pemer iksaan tomogr afi, CT Scan nasofar ing. Merupakan pemer iksaan yang paling diper caya untuk menet apkan st adium tumor dan perluasan t umor . Pada st adium dini ter lihat asimetr i dar i r esessus l at er al is, tor us t ubar ius dan dinding posterior nasofar ing. 3. Scan t ulang dan foto torak untuk menget ahui ada tidaknya metast asis jauh. 4. Pemer iksaan ser ologi, berupa pemer iksaan t it er antibodi t er hadap vir us Epstein-Barr EBV yait u lg A ant i VCA Vir al Capsid Antigen dan lg A ant i EA.Ear ly Antigen 5. Pemer iksaan aspir asi jar um halus FNAB, bila t umor pr imer di nasofar ing belum jelas dengan pembesaran kelenjar leher yang diduga akibat met ast asis karsinoma nasofar ing. 6. Pemer iksaan darah t epi, fungsi hat i, ginjal untuk mendet eksi adanya met astasis. Diagnosis Diagnosis KNF dapat dit egakkan berdasar kan hasil biopsi. Pemer iksaan CT-scan daer ah kepala dan leher dapat menget ahui t umor primer dan ar ah per luasannya. Pemer iksaan ser ologi lg A ant i EA dan lg A anti VCA Vir al Capsid Agent unt uk infeksi EBV t elah menunjukkan kemajuan dalam mendeteksi karsinoma nasofar ing. Diagnosa pasti dit egakkan dengan melakukan biopsi nasofar ing. 14,18 Pasien yang kooper atif dengan massa yang jelas dapat dilakukan biopsi dengan anestesi lokal, nasoendoskop kaku, dan biopsi for sep panjang. Biopsi nasofar ing dapat dilakukan dengan 2 cara dar i hidung atau dari mulut. Biopsi melalui hidung dilakukan t anpa melihat jelas t umor nya blind biopsy . Cunam biopsi dimasukkan melalui rongga hidung menyulusuri konka media ke nasofar ing kemudian cunam diarahkan ke lateral dan dilakukan biopsi. 8,10 Biopsi melalui mulut dengan memakai bantuan katet er nelaton yang dimasukkan melalui hidung dan ujung ketet er yang ber ada dalam mulut dit arik keluar dan diklem bersama-sama ujung keteter yang di hidung. Demikian juga dengan ket et er yang dihidung disebelahnya, sehingga palat um mole ter tarik ke atas. Kemudian dengan kaca lar ing dilihat daer ah nasofaring. Biopsi dilakukan dengan melihat tumor melalui kaca t er sebut at au memakai nasofaringoskop yang dimasukkan melalui mulut , massa tumor akan t erlihat lebih jelas. Biopsi t umor nasofar ing umumnya dilakukan dengan anest esi topikal dengan xylocain 10. Bila dengan car a ini masih belum didapatkan hasil yang memuaskan maka dilakukan pengerokan dengan kur et daerah lat er al nasofar ing dalam nar kose. 11,12 Staging Penent uan st adium yang ter baru ber dasarkan at as kesepakatan UICC pada t ahun 2002 adalah sebagai ber ikut : 11,13

1. T = Tumor primer

 T = Tidak t ampak tumor  T 1 = Tumor terbat as di nasofar ing  T 2 = Tumor meluas ke jar ingan lunak  T2a = Per luasan tumor ke orofaring dan atau r ongga hidung t anpa per luasan ke par afar ing  T2b = Disert ai perluasan ke par afar ing  T3 = Tumor menginvasi st rukt ur t ulang dan at au sinus paranasal  T4 = Tumor dengan per luasan int rakr anial dan atau ter dapat ket erlibatan saraf kr anial, fossa infr at empor al, hipofar ing, or bita atau r uang mastikator . 2 . N = Pembesaran KGB regional  Nx = Pembesar an KGB t idak dapat dinilai  No = Tidak ada pembesaran  N1 = Metast asis KGB unilat er al dengan ukuran ≤ 6 cm di at as fossa supraklavikula  N2 = Met ast asis KGB bilat er al dengan ukuran ≤ 6 cm di at as fossa supraklavikula  N3 = Metast asis KGB bilat er al dengan ukur an ≥ 6 cm at au terletak didalam fossa supr aklavikula.  N3a = ukuran 6 cm  N3b = di dalam fossa supraklavikula 3 . M = Metastasis jauh  Mx = Metast asis jauh t idak dapat dinilai  M0 = Tidak ada  M1 = Terdapat met ast asis jauh Std. T1s N0 Std. I T1 N0 M0 Std. IIa T2a N0 M0 Std. IIb T1 N1 M0 T2a N1 M0 T2b N0,N1 M0 Std. III T1 N2 M0 T2a,T2b N2 M0 T3 N2 M0 Std. IVa T4 N0,N1,N2 M0 Std. IVb semua T N3 M0 Std. IVc semua T semua N M1 Penatalak sanaan Stadium I : Radiot er api Stadium II-III : Kemor adiasi Stadium IV dengan N 6cm: Kemoradiasi Stadium V dengan N 6cm : Kemoter api dosis penuh dilanjut kan kemoradiasi Pemilihan t erapi kanker t idaklah banyak faktor yang per lu diper hatikan, ant ar a lain jenis kanker , kemosensitifitas dan r adiosensitifit as kanker, imunit as t ubuh dan kemampuan pasien untuk menerima terapi yang diber ikan, efek samping t er api yang diber ikan. 14,15,18 Unt uk keper luan pember ian kemot er api, kanker dibagi dalam 2 jenis ant ara lain:  Kanker hemopoet ik dan limfopoet ik  Kanker padat solid Pada kanker hemopoet ik dan limfopoet ik yang ber hubungan dengan kanker dar ah leukem ia ,limfoma maligna dan sumsum tulang myeloma , sedangkan kanker padat solid yang dapat menyebar ke r egional at au organ- organ lain, dalam hal ini tidak t ermasuk kanker darah. 15 Bagian Telinga Hidung Tenggorok Bedah Kepala Leher Fakultas Kedokt eran Univer sit as Andalas RSUP Dr. M. Djamil Padang 6 1. Radiot erapi Sampai saat ini radioterapi masih memegang peranan pent ing dalam penatalaksanaan KNF. Modalit as utama unt uk KNF adalah r adiot er api dengan at au tanpa kemoterapi. 14 Radiot erapi adalah metode pengobatan penyakit maligna dengan menggunakan sinar peng-ion, bert ujuan unt uk memat ikan sel-sel t umor sebanyak mungkin dan memelihara jar ingan sehat disekit ar tumor agar t idak menderit a kerusakan t er lalu berat. Karsinoma nasofar ing ber si fat radior esponsif sehingga radioterapi tet ap mer upakan t er api t er pent ing. Jumlah radiasi unt uk keberhasilan melakukan r adioter api adalah 5.000 sampai 7.000 cGy 15,19 . Dosis r adiasi pada limfonodi leher t er gant ung pada ukur an sebelum kemoterapi diber ikan. Pada limfonodi yang t idak t eraba diber ikan radiasi sebesar 5000 cGy, 2 cm diber ikan 6600 cGy, ant ara 2-4 cm diber ikan 7000 cGy dan bila lebih dari 4 cm diber ikan dosis 7380 cGy, diberikan dalam 41 fraksi 5,5 minggu. 16,18 Hasil pengobat an yang dinyat akan dalam angka r espons t er hadap penyinaran sangat t er gant ung pada stadium t umor. Makin lanjut stadium tumor, makin berkur ang r esponsnya. Unt uk st adium I dan II, diper oleh r espons komplit 80 - 100 dengan ter api radiasi. Sedangkan st adium III dan IV, dit emukan angka kegagalan respons lokal dan metastasis jauh yang t inggi, yait u 50 - 80. Angka ket ahanan hidup pender ita KNF dipengaruhi beber apa faktor diant ar anya yang ter pent ing adalah st adium penyakit . 16,17. Pasien KNF st adium III-IV yang hanya dit er api dengan radiasi, angka har apan hidup 5 tahun 5 year s survival rat e kur ang dari 25 , dan pada pasien yang t elah mengalami met ast ase ke limfonodi regional, maka angka tersebut turun sampai 1-2 . Dikutip dari Wei 13 , Qin dkk, melapor kan angka har apan hidup r at a-r at a 5 tahun dari 1379 penderit a yang diberikan t er api r adiasi adalah 86, 59, 49 dan 29 pada st adium I, II, III dan IV. 11,12 Terdapat 3 cara utama pember ian r adiot er api, yait u : 12,13 - Radiasi Ekst er na Telet er api - Radiasi Interna Brakhit erapi - Int ravena Set elah diberikan r adiasi, maka dilakukan evaluasi berupa r espon terhadap r adiasi. Respon dinilai dari pengecil an t umor primer di nasofar ing. Penilaian r espon r adiasi berdasar kan kr it er i a WHO 14,19 - Complete Response: menghilangnya seluruh kelenjar get ah bening yang besar . - Par tial Response : pengecilan kelenjar get ah bening sampai 50 atau lebih. - No Change : ukur an kelenjar get ah bening yang menet ap. - Progr essive Disease : ukuran kelenjar get ah bening membesar 25 at au lebih. Komplikasi r adioterapi Komplikasi radioterapi dapat ber upa 15 : 1. Komplikasi dini Biasanya t er jadi selama at au beber apa minggu set elah r adioter api, sepert i : - Xer ostomia - Mual-munt ah - Mukosit is - Anoreksi - Der mat itis - Hiper pigmentasi - Erit ema 2. Komplikasi lanjut Biasanya terjadi set elah 1 tahun pember ian r adiot er api, seper ti : - Telangiect asis pada kulit - Fibrosis pada par u dan salur an cer na - Anemia aplastik pada sistem hemopoet ik - Myelit is - Kontr aktur - Gangguan pert umbuhan - dll Prognosis Pr ognosis diperbur uk oleh beber apa faktor seper t i: - Stadium yang lebih lanjut. - Usia lebih dari 40 tahun - Laki-laki dar i pada per empuan - Ras Cina dar i pada r as kulit put ih - Adanya pembesar an kelenjar leher - Adanya kelumpuhan sar af ot ak dan adanya ker usakan tulang tengkorak - Adanya metast asis jauh. 13 Beber apa penelitian melapor kan 5 year - sur vival-rate pasien dengan terapi r adiasi pr imer sekitar 40-60 . 5 ysr KNF st adium I sekitar 85-95, dan stadium II dengan ter api radiasi saja sekitar 70- 80. 5 ysr st adium III dan IV dengan penatalaksanaan r adiot er api saja berkisar 24-80, dimana hasil maksimal didapatkan pada penduduk Asia Tenggara dan dengan t ambahan kemot er api yang diker jakan ber samaan dengan r adiot er api, didapatkan peningkat an 5 ysr pasien ini. 6,8 Tipe karsinoma undiffer ensiat ed KNF memiliki pr ognosis yang lebih baik kar ena tingkat r adiosensitifitasnya, sedangkan t ipe I KNF memiliki prognosis yang lebih buruk disebabkan r endahnya r adiosensitivit asnya. 10 2. Kemoterapi Secar a definisi kemot erapi adalah segolongan obat-obat an yang dapat menghambat per t umbuhan kanker at au bahkan membunuh sel kanker. Obat -obat ant i kanker dapat digunakan sebagian ter api tunggal act ive single agent s, t et api pada umumnya berupa kombinasi kar ena dapat lebih meningkat kan potensi sitotoksik ter hadap sel kanker. Selain itu sel – sel yang r esist en t er hadap salah sat u obat mungkin sensitif t er hadap obat lainnya. Dosis obat sit ost at ika dapat dikur angi sehingga efek samping menurun. 15 Beber apa regimen kemot er api yang ant ara lain cisplat in , 5 -Fluorouracil , methot r exat e, paclitaxel dan docetaxel . Tujuan kemoterapi unt uk menyembuhkan pasien dar i penyakit tumor ganas. Bagian Telinga Hidung Tenggorok Bedah Kepala Leher Fakultas Kedokt eran Univer sit as Andalas RSUP Dr. M. Djamil Padang 7 Kemot erapi bisa digunakan untuk mengat asi t umor secar a lokal dan juga untuk mengat asi sel t umor apabila ada met ast asis jauh. A. Cisplatin Cisplat in mer upakan obat ut ama dan paling ser ing ser ing dipakai pada t erapi kanker kepala dan leher . Cisplat in biasanya diberikan dalam w aktu 2-6 jam dengan dosis 60-120 mg m2. Efek toksik pada renal biasanya t er jadi, t ermasuk t er jadinya azotemia moder at, kebocor an elektr olit khususnya magnesium dan potassium. Efek toksik lainnya adalah mual dan munt ah, neurotoksik per ifer, ototoksik, dan mielosupresi yang t erjadi set elah diberikan beber apa kali kemot er api. Dosis pember ian berkisar 60-120 mg m2 yang diber ikan setiap 3-4 minggu dengan respon parsial lebih kur ang 15-30 . 18 Karena efek t oksik cisplatin, khususnya efek nefr otoksik dan neur otoksik, t elah dikembangkan analog obat ini dengan t ujuan mempert ahankan efek antit umornya dan mengur angi efek toksiknya. Contohnya adalah carboplatin yang mempunyai efek neor otoksik dan nefrotoksik yang lebih kecil. Keuntungan lainnya adalah cara pemberian yang lebih mudah. Kar ena efek mual dan munt ahnya lebih kecil, car boplat in dapat diber ikan t anpa per aw at an dan hidr asi yang ket at. 18 Aktifit as ant itumornya sedikit lebih kecil dibandingkan cisplat in. Carboplat in saat ini banyak dipakai, khususnya untuk tujuan palliat if, dimana efek samping yang minimal dan w aktu raw at an yang singkat diper lukan. Contoh obat turunan lainnya adalah oxaliplat in yang saat ini dalam uji klinis untuk ter api kanker kepala dan leher . 18 B. 5-Fluorouracil Mekanisme kerja obat ini adalah menghambat enzim thymidylate sint hase dan konver si ur idine menjadi thymidine. Sel akan kekur angan thymidine dan t idak dapat mensint esa DNA. Banyak obat -obat an lain yang dapat ber int er aksi dengan 5- fluor ouracil dan menimbulkan efek yang lebih baik. Efek sampingnya ant ar a lain mielosupresi, mucosit is, diare, dermat it is, dan car diac t oksik. Penggunaan int ravena secar a tunggal mempunyai efek yang ter batas. 18 C. Methotrexate Methot rexat e adalah ant imet abolit yang mempengar uhi metabolisme folate intr aseluler dengan car a ber ikatan dengan dengan enzim dyhidrofolat e redukt ase. Ini akan menghambat konver si asam folat menjadi t et rahydr olate. Hasilnya adalah pengur angan jumlah folat dalam sel dan penghambat an sint esis DNA. Obat ini aktif hanya selama siklus sel fase S. Hal ini secar a selekt if akan menyebabkan perubahan jar ingan menjadi lebih cepat . 18 Efek samping methotr exat e dapat diminimalisir dengan pember ian folat dalam bentuk leucovirin dalam w akt u 36 jam setelah pember ian obat . Unt uk pemberian tunggal methot r exat e biasanya diber ikan dalam dosis mingguan 40-50 mg m2. Reaksi t oksik dapat ber upa myelosupr esi, mucositis, mual, munt ah, diare dan fibr osis hepar . Lesi pada renal t er jadi pada pember ian dosis tinggi. Met hotr exate menghasilkan t ingkat respon par sial lebih kurang 10 dengan durasi r espon 1-6 bulan. 18 D. Paclitaxel dan Docetaxel Paclit axel dan Docet axel merupakan obat yang paling efekt if melaw an kanker kepala dan leher . Paclit axel pada aw alnya didapat dari kulit pohon yew Pacifi c, t et api saat ini sudah dibuat sint et is. Golongan t axane ini menst abilkan polimer isasi t ubulin dan menghambat pemisahan sel. Docet axel mempunyai akt ivit as yang hampir sama dengan Paclit axel. Kedua obat ini dianggap sebagai lini pert ama pengobat an kanker kepala dan leher tingkat lanjut . 18 Secar a lokal dimana vaskular isasi jar ingan t umor yang masih baik, akan lebih sensit if menerima kemot er api sebagai antineoplastik agen. Karsinoma sel skuamosa biasanya sangat sensit if terhadap kemot er api ini. 12,15 Pember ian kemot er api ter bagi dalam 3 kat egor i : 13,15 1. Kemoterapi adjuvan. 2. Kemoterapi neoadjuvant

3. Kemoterapi concurrent

1 . Kemoterapi adjuvan Pember ian kemot er api diberikan setelah pasien dilakukan radioterapi. Tujuannya untuk mengat asi kemungkinan metastasis jauh dan meningkatkan kontr ol lokal. Ter api adjuvan tidak dapat diber ikan begitu saja t et api memiliki indikasi yaitu bila set elah mendapat terapi ut amanya yang maksimal ternyata: - Kanker masih ada, dimana biopsi masih posit if. - Kemungkinan besar kanker masih ada, meskipun t idak ada bukti secar a makr oskopis. - Pada t umor dengan der ajat keganasan t inggi. oleh kar ena t ingginya r esiko kekambuhan dan met ast asis jauh 11,13 2 . Kemoterapi neoadjuvan Pember ian kemot erapi adjuvant yang dimaksud adalah pemberian sitostat ika lebih aw al yang dilanjut kan pemberian radiasi. Maksud dan t ujuan pember ian kemoterapi neoadjuvan unt uk mengecilkan tumor yang sensit if sehingga setelah t umor mengecil akan lebih mudah dit angani dengan radiasi. 11 Kemoter api neoadjuvan telah banyak dipakai dalam penat alaksanaan kanker kepala dan leher . Alasan utama penggunaan kemot er api neoadjuvan pada aw al per jalanan penyakit adalah unt uk menur unkan beban sel tumor sist emik pada saat t er dapat sel tumor yang r esist en. Vaskular isasi int ak sehingga perjalanan ke daer ah t umor lebih baik. Terapi bedah dan r adiot er api seper t inya akan member i hasil yang lebih baik jika diber ikan pada tumor berukuran lebih kecil. Teor i ini dapat disingkir kan kar ena akan t erjadi Bagian Telinga Hidung Tenggorok Bedah Kepala Leher Fakultas Kedokt eran Univer sit as Andalas RSUP Dr. M. Djamil Padang 8 peningkat an efek samping, durasinya, dan beban biaya per aw at an yang meningkat. Dan yang lebih pent ing, sel yang ber tahan set elah kemoter api akan menjadi lebih t idak r espon set elah dilakukan radioterapi sesudahnya. Alasan prakt is penggunaan kemoterapi adjuvan adalah usaha untuk meningkat kan kemungkinan pr eser vasi or gan dan kesembuhan. Regimen kemoter api yang diber ikan cisplat in 100 mg m2 dengan kecepatan infus 15- 20 menit perhar i yang diber ikan dalam 1 hari dan 5-FU 1000 mg m2 har i secar a int r a vena, diulang set iap 21 hari. Sebelum pember ian Cisplat in diaw ali dengan hidr asi ber upa 1.000 mL saline 0,9 nat rium. Manitol 40 g diberikan bersamaan dengan cisplat in infus. Set elah pember ian cisplat in, dilakukan pemberian 2.000 mL 0,9 natr ium garam mengandung 40 mEq kalium klor ida. Pasien diber ikan ant imuntah sebagai profilaksis yang t erdir i dari 5- hydroxyt r ypt amine-3 r eseptor ant agonis dit ambah 20 mg deksamet ason. Berdasar kan penelit ian pemberian neoadjuvan kemoter api dalam 2-3 siklus yang diberikan set iap 3 minggu dengan syar at bila adanya r espon t er hadap kemot erapi. 11

3. Kemoterapi concurrent