50
Prinsip dari pengujian impak ini adalah apabila benda uji diberi beban kejut, maka benda akan mengalami proses
penyerapan energi sehingga terjadi deformasi plastis yang mengakibatkan perpatahan.
3.2.4.2. Pengujian Tarik
Pengujian tarik dilakukan untuk mengetahui besarnya kekuatan tarik dari bahan komposit. Pengujian dilakukan dengan
mesin uji “Universal Testing Machine” buatan jepang. Spesimen pengujian tarik di bentuk menurut standar ASTM D 638-03 tipe 4
yang ditunjukkan pada gambar berikut:
G Gambar 3.19. Dimensi benda pengujian tarik
Dimana: Lo : panjang paralel mm
b : Lebar mm Z : Panjang total spesimen mm
Z=115mm Lo=33mm
B=6mm R=14mm
51
d : Tebal mm A : Lebar pegangan mm
Langkah-langkah pengujian tarik dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Ukur panjang uji dan penempang uji sebelum diuji. 2. Siapkan mesin uji tarik yang digunakan.
3. Masukkan dan seting kertas milimeter-blok diatas mesin plotter. 4. Pasang spesimen tarik dan pastikan terjepit dengan betul.
5. Jalankan mesin uji tarik. 6. Setelah patah, hentikan proses penarikan secepatnya, catat gaya
tarik maksimum dan pertambahan panjangnya. 7. Ambil hasil rekaman mesin plotter dari proses penarikan yang
tertuang dalam kertas milimeter-blok.
Gambar 3.20. Mesin pengujian tarik Laboratorium Material Teknik Mesin UMS
52
3.2.4.3. Foto Patahan Makro Pengambilan foto makro bertujuan untuk mengetahui
jenisbentuk patahan dan pola kegagalan yang terjadi pada spesimen komposit akibat pengujian bending dan impak. Objek
yang diambil dari penampang patahan dan dari samping untuk pengujian impak sedangkan untuk bending diambil dari samping
benda uji. Adapun langkah-langkah pengambilan foto patahan makro
adalah sebagai berikut: 1. Nyalakan lampu sebagai sumber cahaya.
2. Letakkan spesimen pada “Stage Plate”.atau meja objek.
3. Memasang lensa repro pada kamera dan atur perbesaran yang diinginkan.
4. Lihat gambar pada “LCD” yaitu pada layar kamera.
5. Fokuskan gambar. 6. Untuk melakukan pemotretan:
a. Dilakukan dengan kamera digital Nikon E3500, 7.1 Mega pixel.
b. Tekan “Expose” untuk melakukan pemotretan
7. Melihat hasil pemotretan.
53
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Pengujian Bending 4.1.1. Data Hasil Pengujian Bending Alkali 2 Jam.
Table 4.1.1.1. Data hasil pengujian bending rata-rata pada tebal 1mm
Table 4.1.1.2. Data hasil pengujian bending rata-rata pada tebal 2mm
Jenis Komposit
Momen Bending
Rata-rata Tegangan
Bending Rata-rata
Defleksi Bending
Rata-rata Modulus
Elastisitas Bending
Rata-rata Kekakuan
Bending Rata-rata
Nmm MPa
mm MPa
Nmm
2
Fraksi volume
20 946,775
100,9908 1,852
4069,78937 40217,455
Fraksi volume
30 593,575
34,4637 1,894
989,51153 23763,342
Fraksi volume
40 537,350
33,8882 1,028
1833,96408 39530,369
Fraksi volume
50 1838,825
74,4255 1,943
1859,34807 ,76933,570
Jenis Komposit
Momen Bending
Rata-rata Tegangan
Bending Rata-rata
Defleksi Bending
Rata-rata Modulus
Elastisitas Bending
Rata-rata Kekakuan
Bending Rata-rata
Nmm MPa
mm MPa
Nmm
2
Fraksi volume
20 213,424
55,97055 2,376
1884,05211 4839,83537
Fraksi volume
30 228,642
38,70191 3,545
700,82351 3499,27007
Fraksi volume
40 205,570
18,24936 4,505
199,97964 2559,10614
Fraksi volume
50 599,567
74,30054 1,396
2995,64239 23148,5484
53