KESIMPULAN KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. KESIMPULAN

Dari hasil penelitian dan analisa pengujian serta pembahasan data yang diperoleh, dapat disimpulkan: 1 Kekuatan bending rata-rata komposit serat fibrous composite serat rami acak dengan perlakuan alkali 2 jam,4 jam,6 jam dan 8 jam yang optimal yaitu :  Pada alkali 2 jam tebal 3mm V f 40 sebesar 143,9594 MPa.  Pada alkali 4 jam tebal 2mm V f 40 sebesar 119,5723 MPa.  Pada alkali 6 jam tebal 3mm V f 40 sebesar 123,2598 MPa.  Pada alkali 8 jam tebal 3mm V f 50 sebesar 102,1096 MPa. Dari data-data yang telah diperoleh menunjukkan harga kekuatan bending yang paling optimal yaitu pada alkali 2 jam tebal spesimen 3mm V f 40 yaitu sebesar 143,9594 MPa. 2 Untuk harga tarik rata-rata komposit serat fibrous composite serat rami acak dengan perlakuan alkali 2 jam,4 jam,6 jam dan 8 jam yang optimal yaitu :  Pada alkali 2 jam tebal 5mm V f 50 sebesar 12,644 MPa.  Pada alkali 4 jam tebal 5mm V f 50 sebesar 9,581 MPa.  Pada alkali 6 jam tebal 5mm V f 50 sebesar 10,091 MPa.  Pada alkali 8 jam tebal 4mm V f 50 sebesar 10,062 MPa. 109 Dari data-data yang telah diperoleh harga tarik yang paling optimal komposit serat rami acak yaitu pada alkali 2 jam tebal 5mm V f 50 sebesar 12,644 MPa. 3 Kekuatan impak rata-rata komposit serat fibrous composite serat rami acak dengan perlakuan alkali 2 jam,4 jam,6 jam dan 8 jam yang optimal yaitu :  Pada alkali 2 jam tebal 5mm V f 40 sebesar 1,733 Jmm 2  Pada alkali 4 jam tebal 5mm V f 40 sebesar 1,767 Jmm 2  Pada alkali 6 jam tebal 5mm V f 50 sebesar 1,833 Jmm 2  Pada alkali 8 jam tebal 5mm V f 50 sebesar 1,733 Jmm 2 Dari data-data yang telah diperoleh menunjukkan harga kekuatan impak yang paling optimal yaitu pada alkali 6 jam tebal spesimen 5mm V f 50 yaitu sebesar 1,833 Jmm 2 4 Pengamatan Foto Makro Dari hasi foto patahan dapat dilihat bahwa jenis patahan yang terjadi adalah patahan jenis broken fiber. Patahan broken fiber yaitu patahan pada spesimen dimana serat mengalami patah atau rusak dan membentuk seperti serabut. Pada bentuk patahan dapat disimpulkan bahwa jenis patahan yang terjadi adalah patah getas. Arah dari perambatan retak adalah tegak lurus dengan arah tegangan tarik yang bekerja dan menghasilkan permukaan yang relatif rata.

5.2. SARAN