MySQL Model Waterfall LANDASAN TEORI

21

2.8. PHP

PHP adalah kependekan dari Professional Home Page. PHP merupakan sebuah bahasa script server-side yang dapat digunakan bersama dengan bahasa HTML, PHP digunakan untuk membangun aplikasi di web. Sintaks PHP ini mirip dengan bahasa C yaitu kesederhanaan dalam pemrosesan perintah. PHP juga dapat dijalankan diberbagai platform windows, Linux. Script PHP disisipkan langsung dalam tubuh file HTML yang ditandai dengan tag pembuka dan penutup. Ada 3 pasang tag PHP yang dapat digunakan yaitu : 1. ?php script php anda ? 2. ? Script php anda ? 3. Script php anda

2.9. MySQL

MySQL adalah sebuah perangkat lunak sistem manajemen basis data SQL bahasa Inggris: database management system atau DBMS yang multithread dan multi- user. MySQL AB membuat MySQL tersedia sebagai perangkat lunak gratis dibawah lisensi GNU General Public License GPL, tetapi mereka juga menjual dibawah lisensi komersial untuk kasus-kasus dimana penggunaannya tidak cocok dengan penggunaan GPL. MySQL juga merupakan sebuah implementasi dari sistem manajemen basis data relasional RDBMS yang didistribusikan secara gratis dibawah lisensi GPL General 22 Public License. Setiap pengguna dapat secara bebas menggunakan MySQL, namun dengan batasan perangkat lunak tersebut tidak boleh dijadikan produk turunan yang bersifat komersial. MySQL sebenarnya merupakan turunan salah satu konsep utama dalam basis data yang telah ada sebelumnya; SQL Structured Query Language. SQL adalah sebuah konsep pengoperasian basis data, terutama untuk pemilihan atau seleksi dan pemasukan data, yang memungkinkan pengoperasian data dikerjakan dengan mudah secara otomatis. Kehandalan suatu sistem basis data DBMS dapat diketahui dari cara kerja pengoptimasi-nya dalam melakukan proses perintah-perintah SQL yang dibuat oleh pengguna maupun program-program aplikasi yang memanfaatkannya. Sebagai peladen basis data, MySQL mendukung operasi basisdata transaksional maupun operasi basisdata non-transaksional.

2.10. Basis Data

Basis data database adalah kumpulan data yang saling berelasi. Data sendiri merupakan fakta mengenai obyek, orang dan lain-lain. Data dinyatakan dengan nilai angka, deretan karakter atau simbol Kusrini, 2007.

2.10.1 Tahap-Tahap Perancangan Database

Permasalahan dalam peracangan database adalah bagaimana merancang struktur logikal dan fisikal dari satu atau lebih database untuk memenuhi kebutuhan informasi yang diperlukan oleh pengguna sesuai dengan aplikasi-aplikasi yang ditentukan Waliyanto, 2000. Menurut Connolly 2002 tahapan-tahapan proses perancangan database untuk memenuhi tujuan tersebut dibagi menjadi 3 bagian: 23 1. Desain Konseptual Database Perancangan konseptual database merupakan proses membangun model dari data yang digunakan pada perusahaan, terbebas dari semua pertimbangan fisikal, seperti tujuan DBMS, program aplikasi, bahasa pemrograman yang digunakan, platform perangkat keras, masalah tampilan. 2. Desain Logikal Database Tujuan dari tahapan ini yaitu menerjemahkan model data menjadi sebuah model data logikal dan kemudian memvalidasi model tersebut untuk memeriksa apakah strukturnya sudah tepat dan mampu mendukung transaksi-transaksi yang dibutuhkan. 3. Desain Fisikal Database Perancangan database fisikal merupakan proses untuk menghasilkan suatu deskripsi mengenai implementasi dari database pada secondary storage. Deskripsi ini menjelaskan tentang hubungan dasar, file, organisasi, dan indeks yang digunakan untuk mengakses data secara efisien, serta batasan- batasan integritas yang berhubungan dan pengukuran keamanan atau security. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 24

2.10.2 Pemodelan Data

Model Entity Relationship adalah representasi logika dari data pada suatu organisasi atau area bisnis tertentu dengan menggunakan Entity dan Relationship.

2.11. Model Waterfall

Model waterfall ini sebenarnya merupakan model yang sebelumnya yaitu model linier sequential. Model ini muncul pertama kali pada tahun 1970 dan sering disebut sebagai model klasik atau kuno. Namun model ini merupakan model yang banyak dipakai dalam software engineering. Model ini melakukan pendekatan secara sistematis dan urut mulai dari: a. Requirement Analysis and Definition Mengumpulkan kebutuhan secara lengkap kemudian dianalisis dan didefinisikan kebutuhan yang harus dipenuhi oleh program yang akan dibangun. Fase ini harus dikerjakan secara lengkap untuk bisa menghasilkan desain yang lengkap. b. System and Software Design Desain dikerjakan setelah kebutuhan selesai dikumpulkan secara lengkap. c. Implementation and Unit Testing Desain program diterjemahkan ke dalam kode-kode dengan menggunakan bahasa pemrograman yang sudah ditentukan. Program yang dibangun langsung diuji secara unit atau modul. d. Integration and System Testing Penyatuan unit-unit program kemudian diuji secara keseluruhan system testing. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 25 e. Operation and Maintenance Mengoperasikan program dilingkungannya dan melakukan pemeliharaan, seperti penyesuaian atau perubahan karena adaptasi dengan situasi sebenarnya. Disebut waterfall karena tahap demi tahap yang dilalui menunggu selesai tahap sebelumnya dan berjalan secara berurutan. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 26

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

3.1. Analisa Sistem

3.1.1 Gambaran Umum Sistem Lama

Di P2TKP Universitas Sanata Dharma saat ini sistem untuk perhitungan dan pembuatan ranking untuk hasil Tes Rothwell Miller Interest Blank masih menggunakan cara manual, yaitu dalam menghitung setiap jawaban untuk setiap jenis pekerjaan dari setiap jawaban tersebut akan di jumlahkan untk mencari total untuk masing-masing jenis pekerjaan. Setelah didapat total jawaban untuk setiap jenis pekerjaan dapat dibuat ranking satu sampai dengan tiga dari total jawaban 12 jenis pekerjaan. Dari tiga ranking yang didapat tersebut akan dibandingkan dengan tiga pekerjaan yang diminati peserta disini staff P2TKP dapat memberikan analisa tentang kesesuaian dari hasil ranking dan pekerjaan yang diminati peserta. Dengan cara perhitungan manual tersebut didapat beberapa permasalahan yang muncul antara lain peserta yang telah melakukan Tes Rothwell Miller Interest Blank harus menunggu cukup lama untuk mendapatkan hasil dari tes tersebut. Selanjutnya adalah kesalahan dalam penjumlahan jawaban peserta untuk medapatkan total jawaban dan kekeliruan dalam analisa kesesuaian hasil ranking dan pekerjaan yang diminati peserta sehinggan didapat hasil berupa contoh-contoh pekerjaan yang disaranakan sesuai dengan hasil tes.