Pengujian usability sistem tes psikologi Edwards Personal Preference Schedule Universitas Sanata Dharma.

(1)

Penelitian ini bertujuan untuk mengukur usability sebuah sistem tes Psikologi.

Psikologi memiliki banyak sekali alat tes. Salah satu alat tes yang ada yaitu tes EPPS

(Edward Personal Prefrence Schedule). Penelitian ini akan memakai tes EPPS dikarenakan

tes EPPS ini termasuk ke dalam tes objektif sehingga sangat memungkinkan untuk

menggunakan sistem komputer.

Responden dalam penelitian ini yaitu mahasiswa Universitas Sanata Dharma.

Penelitian ini akan dilakukan melalui beberapa tahap, yaitu pembuatan sistem, pembuatan

kuisioner, pengujian kuisioner, dan pengolahan kuisioner. Pembuatan sistem tes EPPS ini

memakai bahasa pemograman PHP dan database MySql. Tahap berikutnya yaitu tahap

pembuatan kuisioner. Pembuatan kuisioner sudah dilakukan berdasarkan aspek-aspek

usability yang telah disesuaikan dengan sistem yang akan diuji. Setelah kuisioner terbentuk,

maka kuisioner tersebut harus diuji terlebih dahulu agar tidak ada kebingungan user terhadap

kuisioner yang telah dibuat. Tahap terakhir setelah proses di atas telah dilakukan adalah tahap

pengolahan kuisioner. Tahap pengolahan kuisioner ini adalah tahap paling akhir pada

penelitian ini. Output dari tahap pengolahan kuisioner ini adalah persentase usability dari

sistem tes EPPS.

Hasil penelitian usability dari sistem tes EPPS yaitu system tes EPPS bisa atau dapat

digunakan oleh psikologi karena dari hasil perhitungan usability, sistem tes EPPS ini


(2)

This study aimed to measure the usability of a psychology test system. Psychology

has a lot of test kits. One of the existing assays that test EPPS (Edward Personal Prefrence

Schedule). This study will use the test EPPS because the test EPPS is included in the

objective test so it is possible to use the computer system.

Respondents in this research that students at the University of Sanata Dharma. This

research will be carried out in several stages, that is making system, making questionnaires,

questionnaire testing, and processing of questionnaires. The manufacturing of wearing test

Epps system programming languages PHP and MySql database. The next stage is the stage of

making the questionnaire. Making the questionnaire was conducted on aspects of usability

that has been adapted to the system to be tested. Once the questionnaire is formed, so the

questionnaire should be tested first so that no user confusion on questionnaires that have been

made. The last stage after the above process have done is stages of processing questionnaire.

The processing questionnaire stage is the final stage of this research. Output of this stages of

processing questionnaire is percentage usability of system test EPPS.

The results of a usability system test EPPS that is can or may be used by psychology

because of the calculation of usability, EPPS test system has good usability rate ranged


(3)

EDWARDS PERSONAL PREFERENCE SCHEDULE

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Komputer

Program Studi Teknik Informatika

Disusun Oleh :

Jenny Dwi Hartono

095314020

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA


(4)

ii

EDWARDS PERSONAL PREFERENCE SCHEDULE

SANATA DHARMA

UNIVERSITY’S

A THESIS

Presented as a Partial Fulfillment of the Requirements

To Obtain Sarjana Komputer Degree

In Informatics Engineering

By :

Jenny Dwi Hartono

095314020

INFORMATICS ENGINEERING STUDY PROGRAM FACULTY OF SCIENCE AND TECHNOLOGY

SANATA DHARMA UNIVERSITY YOGYAKARTA


(5)

(6)

(7)

v

Pencapaian pada titik ini saya persembahkan kepada Tuhan Yesus yang selalu

berkenan memberikan berkat, kasih sayang serta anugrahnya kepada penulis sehingga

penulis dalam melakukan penelitian ini dalam kondisi yang sehat dan semangat.

Kepada Universitas Sanata Dharma yang telah menjadi wadah yang baik untuk

pertumbuhan jasmani serta rohani saya sehingga saya menjadi orang yang siap untuk


(8)

vi

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa di dalam skripsi yang saya tulis ini tidak

memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam

kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 7 Januari 2014

Penulis


(9)

vii

KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan dibawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma :

Nama : Jenny Dwi Hartono

Nomer Mahasiswa : 095314020

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada perpustakaan

Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :

“Pengujian Usability Sistem Tes Psikologi Edwards Personal Preference Schedule Universitas Sanata Dharma”

Beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan

kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan

dalam bentuk media lain, mengelolahnya dalam bentuk pangkalan data,

mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikan di internet atau media lain untuk

kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti

kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Yogyakarta

Pada tanggal : 7 Januari 2014

Yang menyatakan


(10)

viii

“Selalu jadi diri sendiri dan jangan pernah menjadi orang lain meskipun mereka tampak lebih baik dari Anda.”


(11)

ix

Penelitian ini bertujuan untuk mengukur usability sebuah sistem tes Psikologi.

Psikologi memiliki banyak sekali alat tes. Salah satu alat tes yang ada yaitu tes EPPS

(Edward Personal Prefrence Schedule). Penelitian ini akan memakai tes EPPS

dikarenakan tes EPPS ini termasuk ke dalam tes objektif sehingga sangat

memungkinkan untuk menggunakan sistem komputer.

Responden dalam penelitian ini yaitu mahasiswa Universitas Sanata Dharma.

Penelitian ini akan dilakukan melalui beberapa tahap, yaitu pembuatan sistem,

pembuatan kuisioner, pengujian kuisioner, dan pengolahan kuisioner. Pembuatan sistem

tes EPPS ini memakai bahasa pemograman PHP dan database MySql. Tahap berikutnya

yaitu tahap pembuatan kuisioner. Pembuatan kuisioner sudah dilakukan berdasarkan

aspek-aspek usability yang telah disesuaikan dengan sistem yang akan diuji. Setelah

kuisioner terbentuk, maka kuisioner tersebut harus diuji terlebih dahulu agar tidak ada

kebingungan user terhadap kuisioner yang telah dibuat. Tahap terakhir setelah proses di

atas telah dilakukan adalah tahap pengolahan kuisioner. Tahap pengolahan kuisioner ini

adalah tahap paling akhir pada penelitian ini. Output dari tahap pengolahan kuisioner ini

adalah persentase usability dari sistem tes EPPS.

Hasil penelitian usability dari sistem tes EPPS yaitu system tes EPPS bisa atau

dapat digunakan oleh psikologi karena dari hasil perhitungan usability, sistem tes EPPS

ini memiliki tingkat usability yang baik yaitu berkisar antara 78 % - 81 % untuk semua


(12)

x

This study aimed to measure the usability of a psychology test system.

Psychology has a lot of test kits. One of the existing assays that test EPPS (Edward

Personal Prefrence Schedule). This study will use the test EPPS because the test EPPS

is included in the objective test so it is possible to use the computer system.

Respondents in this research that students at the University of Sanata Dharma.

This research will be carried out in several stages, that is making system, making

questionnaires, questionnaire testing, and processing of questionnaires. The

manufacturing of wearing test Epps system programming languages PHP and MySql

database. The next stage is the stage of making the questionnaire. Making the

questionnaire was conducted on aspects of usability that has been adapted to the system

to be tested. Once the questionnaire is formed, so the questionnaire should be tested first

so that no user confusion on questionnaires that have been made. The last stage after the

above process have done is stages of processing questionnaire. The processing

questionnaire stage is the final stage of this research. Output of this stages of processing

questionnaire is percentage usability of system test EPPS.

The results of a usability system test EPPS that is can or may be used by

psychology because of the calculation of usability, EPPS test system has good usability


(13)

xi

Puji dan Syukur kami panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat

limpahan Rahmat dan Karunia-nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang

berjudul “Pengujian Usability Sistem Tes Psikologi Edwards Personal Preference Schedule Universitas Sanata Dharma” dengan baik dan tepat waktu.

Penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada :

1. Bapak Drs. Johanes Eka Priyatma, M.Sc., Ph.D. selaku dosen pembimbing pertama

yang telah menyediakan waktu, tenaga, dan pikiran untuk membimbing penulis

sehingga penelitian ini dapat berjalan dengan lancar.

2. Bapak Carolus Wijoyo Adi Nugroho, M.Psi., Psi. selaku dosen pembimbing kedua

yang telah sabar dan cermat untuk membimbing penulis sehingga penelitian ini

dapat selesai dengan baik.

3. Bapak JB. Budi Darmawan, S.T.,M.Sc. dan Ibu Paulina H. Prima Rosa, S.Si., M.Sc

selaku dosen penguji yang telah banyak memberikan masukan-masukan yang

membangun penulis kearah yang lebih baik.

4. Kaprodi teknik informatika Ibu Ridowati Gunawan S.kom., M.T. dan Wakaprodi

teknik informatika Ibu Sri Hartati Wijono S.Si., M.Kom. atas semangat dan

dukungan moril.

5. Papa, Mama, dan Ko Ulung yang tak henti-hentinya memberi dukungan, doa,

masukan-masukan, bimbingan, dan semangat dalam penelitian ini, demi

terselesaikan tepat waktu.

6. Gisella yang selalu membuat penulis sabar dalam menyelesaikan skripsi.

7. Ageng, Adit, Unggul, Mita, Ade, Dani, Febri, Mirela, Audris dan semua mahasiswa

teknik informatika angkatan 2009 yang senantiasa memberikan kritik dan saran


(14)

xii

oleh sebab itu penulis merasa bertanggung jawab atas tiap kesalahan yang disengaja

maupun tidak disengaja yang terdapat dalam skripsi ini. Penulis sangat terbuka terhadap

kritik dan sarang yang membangun dari semua pihak untuk mencapai kesempurnaan.

Semoga skripsi ini bermanfaat untuk bidang Psikologi dan bidang informatika.

Yogyakarta, 7 Januari 2014


(15)

xiii

SKRIPSI ... i

A THESIS ... ii

HALAMAN PERSETUJUAN...iii

HALAMAN PERSEMBAHAN...iv

HALAMAN PERSEMBAHAN ... v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... vi

HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ... vii

KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ... vii

HALAMAN MOTTO ... viii

ABSTRAK ... ix

ABSTRACT ... x

KATA PENGANTAR ... xi

DAFTAR ISI ... xiii

DAFTAR TABEL ... xv

DAFTAR GAMBAR ... xvi

BAB I Pendahuluan ... 1

1.1 Latar Belakang Masalah... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 2

1.3 Batasan Masalah ... 3

1.4 Tujuan Penelitian ... 3

1.5 Manfaat Penelitian ... 4

1.5.1 Manfaat Teoritis ... 4

1.5.2 Manfaat praktis ... 4

1.6 Sistematika Penulisan ... 4

BAB II Dasar Teori ... 6

2.1 CAT (Computer Aided Testing) ... 6

2.1.1 Sejarah Computer Aided Testing (CAT) ... 6

2.1.2 Pengertian Computer Aided Testing (CAT) ... 6

2.1.3 Kelebihan CAT ... 7

2.1.4 Kekurangan CAT ... 7

2.2 EPPS (Edwards Personal Preference Schedule) ... 8

2.2.1 Sejarah EPPS ... 8

2.2.2 Pengertian EPPS ... 9

2.3 Kelebihan dari tes EPPS ... 15

2.4 Kekurangan dari tes EPPS ... 15

2.5 Pengertian Usability ... 15

2.6 Aspek Usability. ... 16

BAB III Metode Penelitian ... 20

3.1 Metode Pengumpulan data ... 20

3.1.1 Pengembangan Sistem ... 20

3.1.1.1 Perhitungan Konsistensi testee ... 21

3.1.1.2 Perhitungan scor testee ... 22

3.1.1.3 Data grafik testee ... 23

3.2 Pembuatan Kuisioner ... 24

3.3 Pengujian Sistem ... 24

3.4 Analisa Data ... 25

BAB IV Perancangan dan Implementasi ... 27


(16)

xiv

4.1.1.3 DFD level 2... 29

4.1.1.4 Process Specification (P.Spec) ... 29

4.1.2 Conceptual Design ... 33

4.1.3 Logical Design. ... 34

4.1.4 Physical desain ... 37

4.2 Halaman antar Muka ... 38

4.3 Pembuatan Kuisioner. ... 44

4.3.1 Aspek - Aspek Usability user psikolog ... 45

4.3.2 Aspek - Aspek Usability user testee ... 45

4.3.3 Soal - Soal Usability psikologi ... 45

4.3.4 Soal - Soal Usability Testee ... 48

BAB V Hasil dan Pembahasan ... 50

5.1 Analisis Data ... 50

5.2 Nilai Rata-rata jawaban Responden (user:testee ) ... 52

5.3 Standar Deviasi (user:testee ) ... 53

5.4 Usability (user:testee ) ... 54

5.4.1 Usability per aspek dengan bobot sama (user:testee ). ... 54

5.4.2 Bobot per aspek (user:testee ) ... 56

5.4.3 Usability per aspek dengan pembobotan (user:testee ) ... 56

5.4.4 Perbandingan Usability (user:testee ) ... 57

5.4.5 Usability Total (user:testee ) ... 58

5.5 Nilai Rata-rata jawaban Responden (user:psikolog) ... 59

5.6 Standar Deviasi (user:psikolog) ... 60

5.7 Usability (user:Psikolog) ... 61

5.7.1 Usability per aspek dengan bobot sama (user:Psikolog). ... 61

5.7.2 Bobot per aspek (user:psikolog) ... 62

5.7.3 Usability per aspek dengan pembobotan (user:psikolog) ... 63

5.7.4 Perbandingan Usability (user:psikolog) ... 64

5.7.5 Usability Total (user:psikolog) ... 65

BAB VI Kesimpulan dan saran ... 67

6.1 Kesimpulan ... 67

6.2 Saran ... 68

DAFTAR PUSTAKA ... 70


(17)

xv

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Relational Model ………….…..………. 37 Tabel 4.2 Aspek Usability Psikolog ...……….………. 45 Tabel 4.3 Aspek Usability testee …...……….………. 45 Tabel 4.4 Soal Usability Psikolog ………. 46 Tabel 4.5 Soal Usability Testee.….……… 48 Tabel 5.1 Karakteristik testee berdasarkan tahun angkatannya ……….……….. 50 Tabel 5.2 Karakteristik psikolog berdasarkan tahun angkatannya ...………. 51 Tabel 5.3 Pembobotan per aspek testee ………...………. 56 Tabel 5.4 hasil perbandingan usability testee …...………...………. 58 Tabel 5.5 Pembobotan per aspek psikolog ……...………...…………. 63 Tabel 5.6 hasil perbandingan usability psikolog ...………...…………. 65


(18)

xvi

Gambar 4.1 DFD level 0………. 27

Gambar 4.2 DFD level 1………. 28

Gambar 4.3 DFD level 2 proses 7 ………. 29

Gambar 4.4 ER Diagram………. 33

Gambar 4.5 Normalisasi tabel user 1 ………. 35 Gambar 4.6 Normalisasi tabel user 2 ………. 36 Gambar 4.7 Diagram Logical ……..………. 36 Gambar 4.8 Physical desain tabel user ………. 37 Gambar 4.9 Physical desain tabel ket_test ..………. 38

Gambar 4.10 Physical desain tabel tabel_soal .………. 38 Gambar 4.11 Physical desain tabel hasil_analis ...………. 38 Gambar 4.12 Physical desain tabel jawaban ………. 38 Gambar 4.13 Physical desain tabel instansi..….………. 38 Gambar 4.14 Halaman Utama ………... 39

Gambar 4.15 Halaman tentang ..………... 39

Gambar 4.16 Halaman Login ………... 40

Gambar 4.17 Halaman profil………...……... 40

Gambar 4.18 Halaman Register ………..……... 41

Gambar 4.19 Halaman hasil test ……….……... 41

Gambar 4.20 Halaman Jawaban ……….……... 42

Gambar 4.21 Halaman Grafik ……….……... 43

Gambar 4.22 Halaman Tes EPPS ………..……... 44

Gambar 5.1Diagram Tahun angkatan testee ………..……... 51 Gambar 5.2 Diagram Tahun angkatan psikolog ………... 51


(19)

xvii

Gambar 5. 5 Diagram Persentase usability testee ………..……... 55 Gambar 5.6 Diagram Persentase usability testee berbobot ………... 57 Gambar 5.7 Diagram rata-rata jawaban psikolog ………..………... 59 Gambar 5.8 Diagram standar deviasi psikolog ………..………... 60 Gambar 5.9 Diagram Persentase usability psikolog ………..………... 62 Gambar 5.10 Diagram Persentase usability psikolog berbobot ………... 64


(20)

(21)

BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang Masalah

Pada awal diciptakan, komputer hanya difungsikan sebagai alat

hitung saja. Namun seiring dengan perkembangan jaman, maka peran

komputer semakin mendominasi kehidupan. Lebih dari itu, komputer

diharapkan dapat digunakan untuk mengerjakan segala sesuatu yang bisa

dikerjakan oleh manusia baik dalam bidang pendidikan, kesehatan, industri,

dan kehidupan sehari-hari sehingga peran komputer dan manusia akan

saling melengkapi. Beberapa hal yang menjadi kekurangan manusia

diharapkan dapat digantikan oleh komputer. Begitu juga dengan komputer

yang tak akan berguna tanpa sentuhan manusia.

Komputer dapat digunakan untuk beberapa jenis tes. Tes dapat

dibagi menjadi dua bagian, yaitu berdasarkan jumlah dan jenis. Tes yang

berdasarkan jumlah dapat dikelompokan menjadi dua bagian yaitu tes

individu dan tes kelompok. Perbedaan tes kelompok dan tes individu yaitu

jika tes kelompok dapat dilakukan oleh banyak orang yang diuji (testee)

atau hanya 1 orang testee, sedangkan jika tes individu hanya dapat

dilakukan oleh 1 orang testee.

Setelah itu, tes juga dapat dibagi menjadi 2 bagian berdasarkan

jenisnya , yaitu tes essay dan tes objektif. Tes essay adalah tes yang

jawabannya berupa uraian kata-kata atau pembahasan, sedangkan tes


(22)

2

jawabannya dapat dipilih oleh testee. Jika dilihat dari tingkat kekompleksan

suatu tes, tes essay lebih kompleks daripada tes objektif. Oleh karena itu,

dalam penelitian ini memakai tes Edwards Personal Preference Schedule

(

EPPS) karena tes EPPS termasuk ke dalam jenis tes kelompok serta

memiliki tingkat kompleksnya sebatas tes objektif, maka jenis tes seperti ini

sangat memungkinkan untuk dikomputerisasikan.

Psikolog sangat tertarik dengan tes yang memakai komputer karena

komputer dapat memberikan hasil yang akurat dan cepat, komputer juga

memberikan beberapa keuntungan tersendiri. Keuntungan tersebut yaitu

biaya murah, aplikasinya fleksibel dalam penyesuaian tes, keamanan tes

meningkat, testee dapat bekerja dengan kecepatan masing-masing, tidak ada

jawaban yang ambigu, tersedia scoring dan feedback langsung, pre testing

untuk item yang baru dapat dimasukan, item yang salah bisa langsung

dibuang, reliabilitas dan objektivitas. Oleh karena itu, dalam penulisan

tugas akhir ini akan diuji usability sebuah tes EPPS yang dikomputerisasi

berdasarkan tes EPPS secara manual. Pengujian usability sistem ini

dikarenakan sistem ini akan dilihat sejauh mana user dapat nyaman dan

dapat mengoperasikan sistem komputer.

1.2Rumusan Masalah

Masalah yang akan diselesaikan dalam penelitian ini adalah “Sejauh mana tingkat usability user terhadap system test EPPS berbasis komputer”.


(23)

3

Masalah di atas akan diselesaikan dengan pembuatan program/sistem

tes EPPS berbasis komputer terlebih dahulu. Setelah itu, dianalisa

aspek-aspek yang akan diuji. Pengujian aspek-aspek-aspek-aspek ini dilakukan dengan cara

kuisioner. Kuisioner ini akan dilakukan dalam bentuk pembobotan,

pembobotan ini akan dilakukakan dengan nilai 1 sampai dengan 4. Setelah

perhitungan kuisioner ini selesai dilakukan maka data yang didapat dari

perhitungan kuisioner ini akan dianalisa. Hasil analisa inilah yang nantinya

akan menjawab apakah sistem EPPS berbasis komputer ini dapat dipakai

untuk psikologi atau tidak.

1.3Batasan Masalah

Agar penelitian ini mencapai sasaran dan tujuan yang diharapkan, maka

penelitian ini diberikan batasan masalah sebagai berikut :

1. Jumlah testee adalah 30 orang.

2. Jumlah psikolog adalah 30 orang.

3. “Psikolog” disini dimaksud orang yang telah atau sedang mendalami bidang psikology atau alat test.

4. Sistem yang dibuat adalah sistem berbasis WEB dan memakai PHP.

1.4Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menghasilkan data persentase

usability dari sebuah sistem tes psikologi dengan tujuan mengetahui

apakah sistem tes psikologi berbasis komputer dapat diterapkan di dalam


(24)

4

1.5Manfaat Penelitian 1.5.1 Manfaat Teoritis

Memberikan kontribusi pada ilmu TI dan Psikologi pada

pengembangan alat tes.

1.5.2 Manfaat praktis

Diharapkan agar penelitiaan ini bermanfaat bagi subyek untuk

mempermudah mengerjakan alat tes sehingga lebih menyenangkan

dan menarik.

1.6Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan yang akan digunakan adalah sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini akan menjelaskan latar belakang, perumusan masalah, batasan

masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metodolgi penelitian dan

sistematika penulisan.

BAB II DASAR TEORI

Bab ini akan menjelaskan dasar – dasar teori yang akan dipergunakan sebagai landasan utama penelitian dan pembuatan aplikasi.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Bab ini membahas tentang teknik pengambilan dan pencarian data yang

akan dipakai dalam sistem.

BAB IV IMPLEMENTASI


(25)

5

BAB V Hasil dan Analisa

Bab ini berisi tentang hasil dan analisa yang ada dari perhitungan

kuisioner yang akan dilakukan pada bab IV.

BAB VI Kesimpulan dan Saran

Bab ini berisi tentang kesimpulan – kesimpulan dan saran yang diberikan untuk perbaikan sistem sehingga menjadi lebih baik dan


(26)

BAB II DASAR TEORI

Bab ini berisi uraian tentang dasar teori yang akan dipergunakan

sebagai landasan utama penelitian. Teori-teori yang dibahas dalam bab ini

yang nantinya akan digunakan dalam penelitian dan pembuatan aplikasi.

2.1CAT (Computer Aided Testing)

2.1.1 Sejarah Computer Aided Testing (CAT)

Computer Aided Testing (CAT) merupakan hasil bench mark/studi

banding dari Negara-negara yang telah menggunakan CAT misalnya Civil

Service Commission di Philipina, terutama untuk merekrut pegawai negeri

sipil. Pada penerapannya di Indonesia CAT dikembangkan dengan beberapa

perubahan yang disesuaikan dengan norma, situasi dan kondisi sistem yang

ada. Menurut Direktur Rekinpeg. Drs. Purwanto MM, tujuan rekrutmen dan

seleksi dengan CAT adalah untuk mempercepat proses pelaksanaan ujian

dari pemeriksaan hasil ujian, menciptakan standardisasi hasil ujian secara

nasional dan menetapkan standar nilai. Lebih jauh Purwanto menambahkan

seleksi secara computerize bertujuan untuk menghindari kemungkinan

adanya Kolusi Korupsi dan Nepotisme (KKN) dalam proses rekrutmen.

Dalam aplikasinya, peserta tes dapat langsung mengetahui hasil/nilai

setelah tes usai. Kelulusan ditentukan dengan scoring.

2.1.2 Pengertian Computer Aided Testing (CAT)

CAT adalah metode ujian dengan menggunakan aplikasi komputer.


(27)

7

keras dan perangkat lunak. Langkah pertama dalam memilih perangkat

keras dan perangkat lunak adalah untuk hati-hati menandai kebutuhan

sekarang dan masa depan dari sistem pengujian. Hal penting yang harus

diperhatikan adalah kenyataan bahwa hardware dan software dipasangkan

dengan form sistem, dan masing-masing akan saling mempengaruhi.

Perangkat keras dan perangkat lunak yang cocok tergantung dari kebutuhan

pengujian dan keseluruhan ekonomi yang dibutuhkan sistem pengujian.

2.1.3 Kelebihan CAT

Beberapa kelebihan potensial dari sistem CAT tercantum di bawah ini:

1. Terpadu pengumpulan data dan kontrol uji

2. Peningkatan presentasi hasil tes.

3. Biaya dan waktu.

4. Penggunaan komponen modular dapat meningkatkan umur panjang

seluruh sistem.

5. Komputer dapat digunakan sebagai komputer pribadi ketika tidak

memperoleh data uji.

6. Portabilitas.

7. Peningkatan analisis data dan kajian selama tes.

2.1.4 Kekurangan CAT

Kelemahan terbesar dari sistem CAT adalah biaya awal. Biaya untuk

mendapatkan sistem operasi dan tidak hanya meliputi uang yang dihabiskan

untuk hardware, tapi waktu yang diperlukan untuk satu atau lebih karyawan


(28)

8

akan sangat bervariasi tergantung pada biaya gabungan dari perangkat

lunak, peralatan dan pelatihan personil. biaya dapat berkisar dari ribuan

hingga ratusan ribu dolar. Biaya ini mungkin tampak tinggi pada awalnya,

tetapi bila dibandingkan dengan biaya jangka panjang penghematan karena

kebutuhan tenaga kerja berkurang, tabungan bersih dapat direalisasikan.

2.2EPPS (Edwards Personal Preference Schedule)

2.2.1 Sejarah EPPS

Pembuat alat tes ini adalah Allen L. Edward yang digunakan sebagai

tes kepribadian. Pernyataan – pernyataan atau statement dalam EPPS serta ubah – ubahan dalam pernyataan pokok tersebut dimaksud untuk mengukur

keaslian dari perwujudan “need-need” yang dikemukakan oleh H.A. Murray.

EPPS ini digunakan untuk mengukur keaslian dari perwujudan

need-need” yang dikemukakan oleh H.A. Murray. Pandangan Murray ini sangat holistik. Menurutnya manusia harus dipahami sebagai kesatuan

pribadi yang utuh. Bagi Murray yang paling penting dalam memahami

orang adalah keseluruhan direksionalitas atau orientasi tujuan dari aktivitas

seseorang, apakah aktivitas itu bersifat internal (dalam pikiran) atau

eksternal (dalam ucapan dan tindakan fisik). Murray menganggap perlu

memaknai konsep yang jumlahnya besar karena motivasi manusia itu

sendiri sangat kompleks. Dari tiga konsep yang berhubungan dengan


(29)

9

tekanan) elaborasi Murray terpusat pada konsep kedua yakni konsep

kebutuhan.

Kebutuhan atau needs adalah konstruk mengena kekuatan dibagian

otak yang mengorganisir berbagai proses seperti persepsi, berfikir, dan

berbuat untuk mengubah kondisi yang ada dan tidak memuaskan. Need bisa

dibangkitkan oleh proses internal, tetapi lebih sering dirangsang oleh factor

lingkungan. Biasanya need dibarengi dengan perasaan atau emosi khusus,

dan memiliki cara khusus untuk mengekspresikannya dalam mencari

pemecahan. Murray menyimpulkan ada 20 kebutuhan yang penting. Dari 20

kebutuhan itu, 19 bersifat psychogenic, termasuk di dalamnya 15 ubahan

kepribadian yang ada di dalam EPPS. Psychogenic adalah kebutuhan yang

kepuasannya berhubungan dengan proses biologi seksual.

2.2.2 Pengertian EPPS

Tes Edwards Personal Preference Schedule (EPPS) adalah tes

kepribadian yang diturunkan dari teori H.A.Murray yang mengukur tingkat

individu dalam 15 kebutuhan dan motivasi umum.

Dalam tes EPPS ini tak ada jawaban yang benar dan jawaban yang

salah. Namun hanya merupakan tes yang mengetahui tipe-tipe motivasi,

kebutuhan dan kesukaan pribadi. Dalam dunia kerja tes EPPS ini

dipergunakan untuk mengetahui karakter masing-masing karyawan ataupun

calon karyawan sehingga perusahaan dapat menempatkannya pada bidang


(30)

10

Menurut Edwars (1953) kebutuhan – kebutuhan seseorang dapat diklasifikasikan ke dalam 15 golongan yang dibuat berdasarkan daftar kebutuhan

pokok manusia, yang disusun oleh Hennry Murray dan kawan – kawan (1938). 15 golongan variable kepribadian tersebut yaitu :

1. Achievement (ach) / Berprestasi

Kebutuhan atau dorongan untuk mencapai hasil kerja atau belajar sebaik

mungkin, melaksanakan tugas yang menuntut keterampilan dan usaha,

untuk dikenal otoritasnya, mengerjakan tugas yang sanyat berarti,

mengerjakan pekerjaan yang sulit sebaik mungkin,menyelesaikan

masalah yang rumit-rumit, dan ingin mengerjakan sesuatu yang lebih

baik dari yang lain.

2. Deference (def) / Hormat

Kebutuhan atau dorongan untuk mendapatkan pengarug dari orang lain,

mengikuti perintah dan apa yang diharapkan orang lain, memberikan

hadiah kepada orang lain, memuji hasil pekerjaan orang lain, menerima

kepemimpinan orang lain, dan membaca kisah tentang orang – orang besar.

3. Order (ord) / Teratur

Kebutuhan untuk memiliki pekerjaan terulis tetap rapi dan teratur,

membuat rencana sebelum membuat tugas yang sulit, menunjukan

keteraturan dalam segala hal, memelihara segala sesuatu tetap rapid an


(31)

11 arsip, berdasarkan sistem tertentu.

4. Exhibition (exh) / Eksibisi

Memperlihatkan diri agar menjadi pusat perhatian orang, menceritakan

keberasilan diri, menggunakan kata – kata yang tidak dipahami orang lain, bertanya yang tidak akan terjawab orang lain, membicarakan

pengalaman diri yang membahayakan, dan menceritakan hal – hal menggelikan.

5. Autonomy (aut) / Otonomi

Menyatakan kebebasan diri untuk berbuat apapun bebas mengambil

keputusan, melakukan sesuatu yang tidak biasa dilakukan orang lain,

menghindari pendapat orang lain, dan menghindari tanggung jawab.

6. Affiliation (aff) / Afiliasi

Setia kawan, berpartisipasi dalam kelompok, mengerjakan sesuatu untuk

kawan, membentuk persahabatan baru, membuat kawan sebanyak

mungkin, mengerjakan pekerjaan bersama – sama, akrab dengan kawan, dan menulis surat persahabatan.

7. Intraception (int) / Intrasepsi

Menganalisa motif dan perasaan sendiri, mengamati orang lain untuk

memahami bagaimana perasaan orang lain, menilai orang lain dengan

mencoba memahami latar belakang tingkah lakunya dan bukan apa yang

dilakukannya, menganalisa perilaku orang lain, dan memperkirakan apa


(32)

12

8. Succorance (suc) / Berlindung

Mengharapkan bantuan orang lain apabila mendapat kesulitan, mencari

dukungan dari orang lain, mengharapkan orang lain berbaik hati

kepadanya, mengharapkan simpati dari orang lain, memahami masalah

pribadinya, menerima belai kasih saying orang lain, mengharapkan

bantuan orang lain disaat dirinya tertekan, dan mengharapkan maaf dari

orang lain ketika dirinya sakit.

9. Dominance (dom) / Dominan

Membantah pendapat orang lain, ingin menjadi pemimpin kelompoknya,

ingin dipandang sebagai pemimpin orang lain, ingin dipilih selalu sebagai

pemimpin, mengambil kepengurusan dan memimpin serta mengarahkan

kelompok, menetapkan persetujuan secara sepihak, membujuk dan

mempengaruhi orang lain agar mau mengerjakan yang dia inginkan,

mengawasi dan mengarahkan kegiatan orang lain, dan mendiktekan apa

yang harus dikerjakan orang lain.

10.Abasement (aba) / Merendah

Merasa berdosa apabila berbuat keliru, menerima cercaan atau celaan

orang lain, merasa perlu mendapatkan hukuman bila berbuat keliru,

merasa lebih baik menghindar dari perkelahian, dan merasa rendah diri


(33)

13

11.Nurturance (nur) / Memberi Bantuan

Senang menolong kawan yang kesulitan, membantu yang kurang

beruntung, memperlakukan orang lain dengan baik dan simpatik,

memaafkan orang lain, berbaik hati kepada orang lain, memberikan

simpatik kepada yang terluka atau sakit, dan memperlihatkan kasih

saying terhadap orang lain.

12.Change (chg) / Perubahan

Menggarap hal – hal yang baru, berkelana, menemui kawan baru, mengalami peristiwa baru dan berubah dari pekerjaan yang rutin, makan

ditempat yang berbeda – beda, mencoba berbagai jenis pekerjaan, senang berpindah – pindah tempat, dan berpartisipasi dalam kebiasaan baru.

13.Endurance (end) / Ketekunan

Bertahan pada suatu pekerjaan hingga selesai, merampungkan pekerjaan

yang telah dipegangnya, bekerja keras pada suatu tugas tertentu, bertahan

pada penyelesaian masalah, bertahan pada suatu pekerjaan dan tidak akan

berganti sebelum selesai, tidur larut malam untuk menyelesaikan

pekerjaan yang dihadapinya, tekun menghadapi pekerjaan tanpa

menyimpang, dan menghindari segala hal yang dapat menyimpangkan.

14.Heterosexuality (het)

Berpergiaan dengan yang berlawanan jenis kelamin, melibatkan diri

dalam kegiatan sosial yang melibatkan lawan jenis kelamin, jatuh cinta


(34)

14

membaca buku dan bermain yang melibatkan masalah seks, dan

mendengarkan atau menyampaikan cerita lucu tentang seks.

15.Aggression (Agg) / Agresi

Menyerang pandangan yang berbeda, menyampaikan pandangannya

tetang jalan pikiran orang lain, mengecam orang lain secara tebuka,

mempermainkan orang lain, melukai perasaan orang lain, dan membaca

surat kabar tentang perkosaan.

Dari 15 variabel kepribadian diatas ini, masih dapat dikelompokan

kembali kedalam kelompok kecil yang sering disebut kelompok LOVE dan

HATE. Kelompok LOVE terdiri dari deference, order, affiliation,

intraception, succorance, abasement, nurturance, endurance. Kemudian

untuk kelompok HATE terdiri dari achievement, exhibition, autonomy,

dominance, change, heterosexual, aggression.

Psikotes EPPS ini adalah tes yang tidak memakai gambar, namun

memakai sejumlah pertanyaan, sehingga tergolong "Psikotes Kuesioner".

Adapun, yang termasuk dalam kategori psikotes kuesioner adalah Tes

Army Alpha, Tes Efektifitas Diri, Tes Enneagram, Tes EPPS, Tes MBTI,

Tes Ketelitian, Tes Kode dan Ingatan, Tes TPA (Kuantitatif, Logika, Verbal

& Spasial), Tes MAPP, Tes Motivasi Kepemimpinan, Tes Motivasi, Tes

Koran Pauli, Tes Skala Kematangan (TSK), Tes Kerjasama dan Tes Potensi


(35)

15

2.3Kelebihan dari tes EPPS

1. Validitas dan reliabilitas tinggi

2. Pengerjaannya mudah

3. Tersedia norma untuk berbagai latar belakang dan tingkat

pendidikan

2.4Kekurangan dari tes EPPS

1. Beberapa itemnya mengandung sosial desirability.

2. Adanya kemungkinan subyek melakukan faking

3. Pengerjaannya membutuhkan waktu yang cukup lama.

2.5Pengertian Usability

Menurut Jakob Nielsen's Alertbox, usability merupakan "a quality

attribute that assesses how easy interfaces are to use" atau merupakan

atribut kualitas yang menilai seberapa mudah antarmuka dapat

digunakan. Sedangkan menurut Preece (1994) definisi dari usability

adalah " a measure of the ease with which a sistem can be learned or

used, its safety, effectiveness and efficiency, and attitude of its users

towads it."

Usability dapat juga diartikan sebagai proses optimasi interaksi

antara pengguna dengan sistem yang dapat dilakukan dengan interaktif,

sehingga pengguna mendapatkan informasi yang tepat atau

menyelesaikan suatu aktivitas pada aplikasi tersebut dengan lebih baik


(36)

16

memberikan kepuasan kepada pengguna, maka aplikasi tersebut harus

dapat memberikan kesempatan kepada pengguna untuk menyelesaikan

aktivitasnya pada aplikasi tersebut sebaik mungkin.

Menurut Landauer (1995), sebagian besar total biaya pengembangan

perangkat lunak digunakan untuk perawatan karena banyak ditemukan

permasalahan interaksi pengguna dengan sistem dan bukan

permasalahan teknis. Situasi tersebut diatas menggambarkan

pentingganya analisis usability untuk mempertegas kebutuhan terhadap

pengembangan aplikasi, sebelum , pada saat, dan sesudah proses

pengembangan perangkat lunak (Gonzales,2004).

2.6Aspek Usability.

Gould's (Gonzalez,2004) menyimpulkan bahwa komponen usability

dari sebuah sistem secara langsung dapat dipengaruhi oleh beberapa

aspek pengembangan dan implementasi diantaranya meliputi aspek :

1. Aspek Kinerja sistem.

Realiability berarti sebuah sistem memiliki kehandalan. Sistem

yang handal biasanya tidak pernah dalam kondisi error dan

beberapa link yang berada di dalam sistem haruslah merupakan

link yang akurat serta dapat dipercaya, sedangkan

Responsiveness merupakan seberapa cepat sebuah sistem


(37)

17 2. Aspek fungsi sistem.

Beberapa fungsi login, submit, upload, download, serta help

merupakan fungsi-fungsi standar dalam sebuah website. Semua

fungsi tersebut harus berjalan baik agar memudahkan pengguna

dalam berinteraksi.

3. Aspek Antarmuka pengguna.

Sebuah antarmuka pengguna website harus dibuat sesuai dengan

aktivitas di dunia nyata atau sering disebut dengan istilah "match

between real world". Para pengembang sistem harus

memperhatikan tata letak serta pengorganisasia sebuah

antarmuka pengguna agar tidak menimbulkan permasalahan

interaksi bagi pengguna. Penggunaan jenis dan ukuran font serta

pemilihan warna juga menjadi pertimbangan dalam

pengembangan sebuah antarmuka.

4. Aspek materi bacaan.

Sebuah website harus menyediakan informasi bagi pengguna

hingga kelompok pengguna terakhir. Selain itu juga informasi

dalam website harus mendukung kelompok pengguna yang

terlibat di dalamnya. Sebagai contoh website dalam dunia

pendidikan, informasi yang ada dalam website tersebut harus

mendukung kelompok pengguna pendidikan, untuk itu


(38)

18

disesuaikan dengan kapasitas sebagai sebuah website

pendidikan.

5. Aspek Terjemahan bahasa.

Kekonsistensian antarmuka pengguna sebuah website harus

diperhatikan dalam pengembangan website. Ketersediaan

tampilan antarmuka pengguna website dalam berbagai pilihan

bahasa juga menjadikan nilai tambah dalam meningkatkan nilai

usability sebuah website. Namun harus tetap bersifat konsisten

satu sama yang lain agar pengguna dapat menerima informasi

dengan porsi yang sama tanpa ada pengurangan dan

penambahan informasi.

6. Aspek jangkauan program.

Pelatihan bagi pengguna terakhir website diperlukan agar

usability website terus meningkat. Sebuah website juga harus

menyediakan sistem bantuan online dan hotline.

7. Aspek kemampuan pengguna untuk modifikasi.

Sebuah website harus memiliki keluwesan bagi para pengguna

untuk memodifikasi. Sebagai contoh keterbatasan perangkat

yang dimiliki pengguna, akhirnya mendorong pengguna untuk

melakukan modifikasi akses website bukan melalui sebuah

browser namun melalui jaringan radio atau sering disebut GPRS.


(39)

19

versi browser ukuran kecil atau sering disebut dengan tampilan

WAP.

8. Aspek Pengelolahan dan Pelayanan.

Dalam peluncuran sebuah website, haruslah diimbangi dengan

pengelolahan dan pelayanan yang sepadan agar website tersebut

tetap bertahandalam persaingan. Ketersediaan layanan bantuan

website secara online juga memiliki peranan penting dalam

menjaga kelangsungan hidup sebuah website. Mekanisme

pengelolahan dan pelayanan harus direspon secara baik dan

cepat oleh pengelolah karena jika tidak pengguna akan cepat

beralih ke website lain.

9. Aspek Promosi.

Peranan sebuah website salah satunya adalah mampu

mendorong penggunanya untuk menggunakan kembali website

tersebut baik untuk publikasi, promosi, ataupun penyampaian

berita kepada pengguna website sesuai dengan kapasitas website

tersebut berada.

10.Aspek Dukungan Kelompok pengguna.

Ketersediaan kelompok untuk mendukung penggunaan sebuah

website menjadi faktor terakhir yang juga perlu diperhatikan

oleh pengembang. Dengan ketersediaan kelompok ini, akan

membantu kualitas keterkinian sebuah website sehingga website


(40)

BAB III

METODE PENELITIAN

Bab ini berisi uraian tentang cara pengambilan data untuk penelitian.

Cara pengambilan data tersebut dapat dilakukan berbagai cara seperti yang

akan dijelaskan di bawah ini.

3.1Metode Pengumpulan data 3.1.1 Pengembangan Sistem

Penelitian ini akan dilakukan dengan mengembangkan sebuah

sistem tes yang nantinya dipakai dalam pengujian data. Sistem yang

dikembangkan ini nantinya akan berbasis web dikarenakan sasaran

penelitian ini adalah public luas, sehingga pengembangan dengan web ini

sangat membantu. Sistem tes ini dikembangkan dengan bahasa

pemograman PHP beserta basis data MySQL. Pengembangan sistem ini

juga didasarkan dari hasil wawancara yang dilakukan dengan orang/pakar

psikologi. Sistem tes ini direncanakan supaya orang yang memakai sistem

ini tidak bosan. Oleh karena itu, sistem yang akan dibuat ini dirancang

dengan tampilan yang sangat interaktif dengan menggunakan pendekatan

CSS dan java scrip. Sistem yang akan dibuat ini memiliki alur yang sudah

pasti atau sudah ditentukan yaitu pertama akan dilakukan tampilan soal

besera isiang yang berjumlah 225 soal dan jawaban, kemudian dari jawaban

yang ada nantinya akan dilakukan perhitungan kekonsistenan seseorang

dengan cara penggarisan diagonal pada nomer-nomer yang telah ditetapkan


(41)

21

selanjutnya akan dilakukan perhitungan nilai skor yang nantinya digunakan

untuk pembuatan grafik di langkah selanjutnya. Pembuatan grafik ini

dilakukan dengan cara mengubah skor atau nilai yang didapat dari

perhituhan sebelumnya dengan suatu bobot yang telah ditentukan atau telah

ada dalam ilmu psikologi. Bagian akhir dari program ini adalah sebuah

analisa yang didasarkan dari grafik yang telah dibuat tadi. Analisa ini

dilakukan dengan cara melihat tinggi rendahnya suatu grafik itu. Grafik

yang rendah, belum tentu itu kepribadian yang jelek, sebaliknya grafik yang

tinggi, belum bisa diyakinkan bahwa kepribadiannya bagus.

3.1.1.1Perhitungan Konsistensi testee

Bagian ini adalah bagian yang sangat penting, karena bagian ini

adalah bagian yang menentukan hasil pekerjaan testee akan lanjut ke

perhitungan selanjutnya atau akan berhenti dan dibuang. Nilai maksimum

konsistensi testee adalah 15 dan nilai minimum yang harus didapat testee

adalah 10. Jika testee memiliki nilai konsistensi dibawah dari nilai

minimum maka proses perhitungan akan dihentikan dan data akan dibuang,

tetapi jika testee memiliki nilai konsistensi diatas atau sama dengan nilai

minimum, maka proses perhitungan akan dilanjutkan ke tahap berikutnya.

Proses perhitungan nilai konsistensi ini sangat mudah. Perhitungan

yang dilakukan hanya menyamakan jawaban dari testee . Langkah pertama

dalam perhitungan nilai konsistensi dilakukan dengan cara membuat garis

diagonal biru dari soal 1 - 25, 101 - 125, dan 201 - 225. Kemudian langkah


(42)

22

garis diagonal merah dari soal 26 - 50, 51 - 75, dan 151 - 175. Langkah

ketiga adalah menyamakan hasil jawaban testee . Tahap ini adalah tahap

yang datanya sangat tergantung dangan data langkah pertama dan kedua.

Data pertama dan kedua ini akan dipisahkan menjadi 3 kelompok yaitu

kelompok pertama adalah data 1 - 25 dan 151 - 175, kemudian kelompok

kedua berisi data 101 - 125 dan 26 - 50, dan kelompok terakhir berisi data

201 - 225 dan 51 - 75. Perhitungan konsistensi akan dimulai dari kelompok

pertama yaitu dengan cara melihat jawaban testee yang dilewati oleh garis

diagonal yang telah dibuat sebelumnya. Jawaban pertama yang dilalui oleh

garis diagonal biru akan dibandingkan dengan jawaban pertama yang dilalui

oleh garis diagonal merah. Jika jawaban sama maka nilai ditambah satu.

Setelah itu maka dibandingkan lagi antara jawaban kedua dari garis

diagonal merah dan jawaban kedua dari garis diagonal biru. Langkah ini

dilakukan sampai jawaban dari kelompok satu selesai yaitu jika sudah 5

jawaban yang dibandingkan. Untuk kelompok 2 dan 3 dikenakan cara yang

sama seperti kelompok pertama, sehingga jika jawaban dari testee ini sama

semua, maka nilai konsistensi testee itu adalah 15 didapatkan dari

penjumlahan konsistensi dari kelompok 1, kelompok 2, dan kelompok 3.

3.1.1.2Perhitungan scor testee

Pada tahap perhitungan scor ini, data akan dihitung ke dalam tiga

bagian, yaitu data jawaban mendatar a (r), data jawaban menurun b (c), dan


(43)

23

Pada bagian ini kita sudah menghitung 15 kepribadian pada

seseorang. Tiap – tiap bagian sudah memiliki rumus atau metode perhitungannya meskipun secara prinsip sama.

Pada kepribadian pertama yaitu ach ,bagian notasi (r) akan dihitung

dengan menjumlahkan semua jawaban A pada baris mendatar satu kecuali

jawaban yang terkena garis merah. Kemudian untuk notasi (c) akan

dihitung dengan cara menjumlahkan semua jawaban B pada kolom pertama

kecuali jawaban yang terkena garis merah. Setelah data notasi (r) dan (c)

sudah didapat, maka hasil dari data notasi (s) adalah penjumlahan dari data

notasi (r) dan (c). Perhitungan ini akan terus dilakukan sampai pada

kepribadian yang kelima belas dengan syarat setiap perhitungan notasi (r)

dan (c), kolom dan barisnya selalu mengikuti urutan kepribadiannya.

Sebagai contoh jika kepribadian nomer 6 yang ingin dihitung maka baris

yang dihitung untuk jawaban A nya adalah baris ke 6, kemudian untuk

kolom juga sama terdapat pada kolom nomer 6. Kemudian untuk

mengetahui apakah perhitungan (s) atau sum itu dilakukan dengan cara

menjumlahkan semua nilai (s). Kemudian jumlah total nilai (s) harus sama

dengan 210. Angka 210 ini didapatkan dari perhitungan jumlah soal

dikurangkan dengan jumlah soal yang terkena garis merah.

3.1.1.3Data grafik testee

Pada Tahap ini adalah tahap pembuatan grafik. Grafik dibuat

berdasarkan dari nilai scoring testee yang telah dikenakan penormaan.


(44)

24

nilai scoring. Penormaan ini dilakukan dengan cara melihat nilai scoring

yang sudah didapat di atas ,kemudian nilai tersebut akan disamakan dengan

norma yang telah disesuaikna dengan jenis kelamin dan umur testee.

Setelah menemukan nilai yang sama, maka langkah berikutnya yaitu

melihat nilai konversi dari angka tersebut. Setelah nilai konversi ini didapat,

maka nilai inilah yang akan dipakai untuk pembuatan grafik. Grafik ini

berfungsi untuk membantu psikologi dalam menentukan hasil analisa.

Grafik ini menggambarkan secara keseluruhan dari 15 kepribadian yang ada

dalam EPPS.

3.2Pembuatan Kuisioner

Pada tahap ini akan dijelaskan bagaimana sebuah kuisioner itu akan

dibentuk. Kuisioner yang akan dibuat nanti adalah kuisioner yang

berdasarkan pada 10 aspek usability dari Gould's. Kuisioner ini nantinya

akan mencakup semua aspek tersebut sehingga sebuah program yang akan

diuji akan terlihat kualitasnya.

3.3Pengujian Sistem

Pada tahap ini akan diuraikan bagaimana sebuah sistem yang telah

dibuat tadi akan diuji. Pengujian yang dilakukan ini adalah pengujian yang

berfokus pada usability dari sistem yang telah dibuat. Pengujian yang

dilakukan ini akan mengukur kualitas dari sistem tes EPPS berdasarkan

usability. Pengujian ini akan dilakukan dengan cara mencari 30 orang

psikolog dan 30 orang testee . Setelah itu masing-masing user akan


(45)

25

didasarkan dari sistem yang telah dibuat diatas dengan cara user akan

membaca terlebih dahulu soal yang ada, kemudian user akan mencoba

sistem yang ada, apakah sesuai atau tidak. Setelah user mengisi kuisioner,

maka akan dihitung persentase usability dari fungsi-fungsi sistem yang

diuji. Perhitungan persentase ini akan dilakukan pada tahap berikutnya

yaitu tahap analisi data.

3.4Analisa Data

Tahap ini akan diuraikan bagaimana data yang ada atau data yang

diperoleh akan dianalisa. Data yang sudah didapatkan tadi akan diolah

dengan cara dibawah ini :

a. Menghitung nilai rata-rata

Pada tahap ini akan dilakukan proses untuk mencari nilai rata-rata

dari jawaban yang diberikan user melalui kuisioner yang telah user

isi. Nilai rata-rata ini yang nantinya digunakan untuk proses

perhitungan usability berikutnya.

b. Menghitung Standar Deviasi

Pada tahap ini akan dilakukan proses perhitungan nilai

penyimpangan terbesar. Standar deviasi ini yang nanti nya

digunakan untuk melihat penyimpangan yang terbesar dan terkecil

terdapat pada aspek - aspek tertentu.

c. Usability tanpa bobot

Pada tahap ini akan dilakukan proses perhitungan untuk usability


(46)

26

persentase dari masing-masing aspek yang jika dijumlah kan

menghasilkan 100%. Perhitungan usability ini sudah dipermudah

oleh tahap pertama karena tahap ini hanya meminta perhitungan dari

tahap pertama untuk diolah dalam perhitungan.

d. Usability berbobot.

Pada tahap ini akan dilakukan perhitungan usability yang

menggunakan bobot. Bobot disini dimaksudkan tingkatan

pernyataan yang ada di dalam kusioner dibagi dengan jumlah

pernyataan dalam kuisioner. Tahap ini hampir sama seperti tahap

sebelumnya, hanya saja sedikit berbeda untuk pengali di belakang,

pada tahap ini digunakan pengali dengan bobot yang telah dihitung.

e. Usability total

Pada tahap ini akan dilakukan perhitungan usability total di mana

semua tahapan di atas baik itu usability berbobot dan tidak, akan

dihitung total masing-masingnya. Total usability berbobot atau tidak

ini nantinya akan dibandingkan dengan satu acuan range dari

Arikunto (2006) yaitu :

Usability baik : 76% - 100 %

Usability sedang : 56% - 75 %


(47)

BAB IV

PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI

Bab ini berisi uraian tentang cara perancangan dan implementasi sistem

perancangan dan implementasi dapat diuraikan lebih lengkap lagi dibawah

ini.

4.1Perancangan sistem

4.1.1 Data Flow Diagram (DFD)

Data Flow Diagram (DFD) adalah alat pembuatan model yang

memungkinkan profesional sistem untuk menggambarkan sistem sebagai

suatu jaringan proses fungsional yang dihubungkan satu sama lain dengan

alur data, baik secara manual maupun komputerisasi. DFD ini sering

disebut juga dengan nama Bubble chart, Bubble diagram, model proses,

diagram alur kerja, atau model fungsi.

4.1.1.1DFD level 0

psikolog

Sistem EPPS tesee

Username psikolog

Password psikolog

Username tesee

Password tesee Status login psikolog

soal epps norma epps

Status login tesee Informasi selesai Tes

jawaban Status register psikolog

Status register tesee

Data diri Psikolog Data diri tesee

Grafik


(48)

28

4.1.1.2DFD level 1

psikolog testee

2 Verifikasi user 5 Memeriksa kelengkapan jawaban terhadap soal Password psikolog Username psikolog Password testee User name testee

Status_login psikolog Status_login testee

soal epps norma epps password User name 1 Menyimpan data user Data diri Psikolog

Data diri testee

Status register psikolog Status register testee

Grafik

Informasi selesai tes

7 Perhitungan hasil TES EPPS informasi jawaban lengkap

Gambar 4.2 DFD level 1

user D1 Data User Terekam 3 Menyimpan soal epps soal D2

Soal epps terekam

Soal epps lengkap

4 Menyimpan norma epps norma D3 Norma EPPS norma terekam 6 Menyimpan jawaban jawaban D4 jawaban terekam jawaban


(49)

29

4.1.1.3DFD level 2

 level 2 proses 7 input

4.1.1.4Process Specification (P.Spec)

P.SPEC 1.1 Menyimpan data user

INPUT : Data diri User

OUTPUT : status register

PROSES :

1. User (psikolog atau testee ) akan dihadapkan pada form isian

data diri.

DATA SCORING

GRAFIK

7.3

Mengkonversi scoring norma epps

7.2

Menghitung scoring sampai hasil

Jumlah konsistensi

7.1

Menghitung konsistensi informasi jawaban lengkap

Gambar 4.3 DFD level 2 proses 7


(50)

30

2. Setelah itu user akan memasukan data diri ke dalam sistem

melalui form tadi.

3. Sistem akan mengecek apakah user ini memenuhi syarat dan

ketentuan atau tidak, jika memenuhi maka akan diberikan status

register berhasil dari sistem, jika tidak akan muncul peringatan

salahnya.

P.SPEC 1.3 Memeriksa kelengkapan jawaban terhadap soal

INPUT : jawaban dan soal

OUTPUT : status tes

PROSES :

1. Psikolog memasukan soal ke dalam sistem sesuai dengan jumlah

soal yang ada.

2. Setelah itu teser memasukan jawaban ke dalam sistem.

3. Sistem akan mengecek jumlah jawaban yang dimasukan oleh

user, jawaban yang ada harus sama dengan jumlah soal.

P.SPEC 1.2 Verifikasi user

INPUT : username dan password

OUTPUT : status login

PROSES :

1. User memasukan username dan password yang dimiliki.

2. Setelah selesai, user akan menekan tombol login, maka sistem


(51)

31

database user yang nantinya jika cocok maka user tersebut dapat

login sebagai psikolog atau teser yang ada.

P.SPEC 1.5.1 Menghitung Scoring

INPUT : Verifikasi Jawaban dan data konsistensi

OUTPUT : Data scoring

PROSES :

1. Sistem akan menghitung nilai row (r), colom (c), dan sum (s)

ketika data konsistensi didapatkan sehingga sistem dapat

mengolah data verifikasi jawaban

2. Sistem akan terlebih dahulu menghitung nilai r. Perhitungan

nilai r ini dilakukan dengan cara menjumlahkan semua jawaban

A yang ada pada baris yang dihitung, kecuali jawaban yang

sudah dipakai untuk menghitung konsistensi.

3. Setelah nilai r sistem kemudian menghitung nilai c. Perhitungan

nilai c ini dilakukan dengan cara menjumlahkan semua jawaban

B yang ada pada colom yang dihitung, kecuali jawaban yang

sudah dipakai untuk menghitung konsistensi.

4. Kemudian yang terakhir adalah sistem akan menghitung sum

yaitu penjumlahan dari nilai r dan nilai c. Nilai s inilah yang

nantinya digunakan didalam perhitungan selanjutnya atau bisa


(52)

32 P.SPEC 1.5.2 Mengkonversi Scoring

INPUT : Data Scoring norma EPPS

OUTPUT : Grafik

PROSES :

1. Sistem akan merubah nilai atau data scoring ini berdasarkan

usia.

2. Sistem ini dalam merubah data scoring yang ada ini berdasarkan

pedoman norma yang telah ditetapkan sebelumnya.

3. Kemudian sistem akan meneruskan data norma (data yang sudah

dikonversi) tadi ke dalam bentuk grafik.

4. Pembentukan grafik ini hanya memasukan nilai yang ada tadi

kedalam format grafik yang sudah ditentukan.

Menghitung konsistensi

INPUT : Jawaban

OUTPUT : jumlah konsistensi

PROSES :

1. Sistem akan membandingkan dua jawaban, antara jawaban yang

terkena garis merah dengan jawaban yang terkena garis biru

yang terletak pada garis yang sama.jika sama , maka baris

tersebut akan mendapat nilai 1 dan jika tidak maka baris tersebut


(53)

33

2. Kemudian sistem akan menghitung jumlah hasil perbandingan

tadi dengan cara menjumlahkan semua nilai yang ada dalam

baris itu.

4.1.2 Conceptual Design

Tahap ini digunakan untuk mendeskripsikan organisasi data pada

abstraksi level tinggi dan tidak memperhatikan aspek-aspek implementasi.

Conceptual model yang popular dipakai saat ini adalah ER model. Dibawah

ini adalah ER model dari system tes EPPS :

User Hasil_analisa nama Alamat usia pendidikan Id_user Mengerjakan status

Id_hasil_analisa hasil User

username password

tanggal_test

* soal

Id_soal Nomer_soal

Pilihan_a Pilihan_b jawaban * Memiliki tanggal * 1 foto Jenis_kelamin tanggal_daftar kode_instansi keterangan_tes instansi tempat_tes Jabatan jenis_kelamin waktu_test


(54)

34

4.1.3 Logical Design.

Tahap ini merupakan tahapan logical pertama untuk

menterjemahkan conceptual skema ke model yang sesuai dengan DBMS

yang digunakan. Tahap ini merepresentasikan data dalam suatu cara yang

tidak melibatkan physical details. Ada 4 tahap pertama yang harus

dilakukan secara berurutan :

a. Analisis Redudansi

b. Hilangkan Generalisasi

c. Memecahkan atau menyatukan entitas–entitas dan relasi – relasi d. Tetapkan Primary Key

4.1.3.1Analisis Redudansi

Pada conceptual model diatas dapat dilihat bahwa tidak ada data

yang redudansi sehingga tidak ada data yang perlu dihapus atau

dipindahkan.

4.1.3.2Hilangkan Generalisasi

Pada conceptual model, dapat dilihat bahwa tidak ada entity

yang perlu di hilangkan generalisasinya.

4.1.3.3Memecahkan atau menyatukan entitas – entitas dan relasi – relasi

Pada tahap ini adalah tahap restrukturisasi entity. Restrukturisasi


(55)

35

terjadi pada tabel user. Tabel user ini nantinya akan terbagi menjadi 2

yaitu user dan keterangan test.

4.1.3.4Tetapkan Primary key

Tahap ini merupakan bagian penting untuk menentukan sebuah

kunci pada masing-masing entitas. Jika dilihat dari conceptual model

yang ada, tidak ada primary key yang dobel atau kosong, masing – masing entity memiliki 1 primary key.

Tahap selanjutnya adalah tahap untuk mengubah ER model

menjadi Relation model. Sebelum masuk ke relational model, tabel-tabel

yang sudah ada harus dinormalisasikan. Dari tabel-tabel diatas, hanya tabel

user yang perlu dinormalisasikan menjadi normalisasi 2NF. Dibawah ini

akan dijelaskan normalisasi untuk tabel user :

a. Tabel user sudah dikatakan normal 1 (1NF) karena pada baris dan

kolom di tabel user hanya memiliki 1 data.

b. Pada 2NF, tabel user akan dibagi menjadi 2 tabel dikarenakan pada

tabel user memiliki atribut-atribut yang bukan primery key yang

bergantung penuh dengan primary key pada tabel user.


(56)

36

Dibawah ini merupakan diagram logical yang terbentuk : Gambar 4.6 Normalisasi tabel user 2

Gambar 4.7 Diagram Logical Ket_Test Id_ket_test (pk) Tempat test Waktu test Keterangan test Taanggal test Soal Id_soal (pk) Nomer_soal Pilihan a Pilihan b Jenis kelamin Hasil analisa Id_hasil_analisa Tanggal Hasil Instansi Kode_instansi (pk) Instansi jabatan Jawaban Id_user (fk) Id_soal (fk) jawaban User Id_user(pk) Nama Alamat Password Username Usia Pendidikan Status Jenis_kelamin Tanggal daftar Foto Id_ket_test (fk) Kode_instansi (fk) Id_hasil_test (fk)


(57)

37

Setelah normalisasi tabel user ini selesai pada tahap 2NF selanjutnya kita

akan masuk ke dalam relational model. Dibawah ini akan dijelaskan untuk

relational model pada sistem EPPS :

Tabel Relational Model

User Id_user, username, password, nama, alamat, usia, pendidikan, status, jenis_kelamin, tanggal_daftar,

foto.

Ket_test Id_ket_test, tempat_test, waktu_test, tanggal_test, keterangan_test.

Soal id_soal, nomer_soal, pilihan_a, pilihan_b, jenis_kelamin.

Hasil_analisa Id_hasil_analisa, tanggal, hasil jawaban Id_user,, id_soal, jawaban instansi kode_instansi, instansi, jabatan

4.1.4 Physical desain

Pada tahap ini, logical schema dilengkapi dengan detail-detail

implementasi secara fisik sesuai dengan DBMS yang digunakan.Dibawah

ini adalah gambar dari physical desain :

Tabel 4.1 Relational model


(58)

38

Id_user Id_soal jawaban

4.2 Halaman antar Muka

Halaman antar Muka menggambarkan tampilan sistem yang akan

digunakan user. Dalam Halaman antar Muka ini akan dijelaskan fungsi

setiap halaman antar muka sistem. Berikut halaman antar muka dan

penjelasannya.

Gambar 4.9 Physical desain tabel ket_test

Gambar 4.10 Physical desain tabel Soal

Gambar 4.11 Physical desain tabel hasil_analisa

Gambar 4.12 Physical desain tabel jawaban


(59)

39

4.2.2.1 Halaman Utama

Halaman Utama ini merupakan tampilan utama yang berisi menu

sistem. Menu sistem yang ditampilkan pada halaman ini akan

menghubungkan ke halaman lain sesuai menu yang dipilih user.

4.2.2.2Halaman Tentang

Halaman ini berisikan cerita pendek mengenai sistem EPPS. Pada

halaman ini diceritakan tentang history pembuat tes EPPS ini sehingga user

testee yang akan melakukan tes bisa membaca terlebih dahulu. Gambar 4.14 Halaman Utama


(60)

40

4.2.2.3Halaman Login

Halaman ini merupakan pagar utama untuk seseorang masuk lebih

jauh ke dalam sistem tes ini. Pada halaman ini, akan ditentukan masuk

tidaknya seseorang ke dalam sistem, karena tidak semua orang dapat masuk

ke dalam sistem tanpa id khusus.

4.2.2.4Halaman profil

Halaman ini berisikan tentang informasi pengguna sistem secara

singkat sehingga pengguna dapat mengetahui user yang dipakai dan

informasi sekitar dirinya.

Gambar 4.16 Halaman Login


(61)

41

4.2.2.5Halaman register

Halaman khusus untuk psikologi dalam mendaftarkan user atau testee

baru yang akan di tes, sehingga testee mendapatkan id khusus dan

mendapatkan psikologi secara langsung tanpa perlu mencari.

4.2.2.6Halaman Hasil tes

Halaman ini merupakan halaman dari keseluruhan hasil yang ada,

sehingga psikologi dapat dengan mudah melihat hasil-hasil testee sebelum

psikologi memberikan analisa hasil.

Gambar 4.18 Halaman register


(62)

42

4.2.2.7Halaman Jawaban

Halaman jawaban ini merupakan halaman yang menampilkan

jawaban testee dan perhitungan dari jawaban testee tersebut, sehingga

psikologi dapat langsung menilai apakah perhitungan tetap dilanjutkan atau

tidak.

4.2.2.8Halaman Grafik

Halaman Grafik ini merupakan halaman terakhir dari sebuah

perhitungan karena halaman grafik inilah yang dijadikan

panduan untuk mengambil sebuah keputusan hasil analisa untuk

masing-masing testee .


(63)

43

4.2.2.9Halaman Tes EPPS

Halaman ini merupakan halaman yang dipakai oleh testee

untuk menjawab pilihan-pilihan yang telah disediakan secara

langsung. Halaman tes ini cukup banyak, tetapi memiliki fungsi

yang sama pada setiap halamannya.


(64)

44

4.3 Pembuatan Kuisioner.

Pembuatan kuisioner ini dilakukan dengan cara melihat aspek-aspek

yang ada, sehingga progran yang ada bisa diuji secara keseluruhan.

Menurut Gould's dalam (Booth,1995:104) terdapat 10 aspek untuk

mengukur usability. Pembuatan kuisioner akan dilakukan dalam 2 versi,

yaitu versi pertama untuk menguji user testee , sedangkan yang kedua Gambar 4.22 Halaman tes EPPS


(65)

45

untuk menguji user psikolog nya. Dibawah ini telah dijelaskan aspek-aspek

yang akan diuji untuk masing-masing user.

4.3.1 Aspek - Aspek Usability user psikolog

no Aspek

1 Kinerja Sistem

2 Fungsi sistem

3 Antar muka pengguna

4 Pengelolahan dan pelayanan

5 Materi Bacaan

4.3.2 Aspek - Aspek Usability user testee

no Aspek

1 Kinerja Sistem

2 Fungsi sistem

3 Antar muka pengguna

4 Materi Bacaan

4.3.3 Soal - Soal Usability psikologi

Soal - soal dibawah ini dikembangkan menurut aspek-aspek dari

Gould's dalam (Booth,1995:104) yang telah dimodifikasi menurut

pengujian yang akan dilakukan terhadap psikolog.

Tabel 4.2 Aspek Usability Psikolog


(66)

46

No Pernyataan Aspek

1 Saya dapat dengan mudah mengakses fungsi-fungsi /

fitur- fitur yang ada dalam sistem tes EPPS.

2

2 Sistem tes EPPS dapat tampil secara menyeluruh 1

3 Saya dapat dengan mudah memahami isi dari sistem tes

EPPS

1

4 Saya dapat dengan mudah menemukan informasi yang

saya cari di dalam sistem tes EPPS

1

5 Saya dapat memanfaatkan fasilitas "help" yang ada

dalam sistem tes EPPS.

2

6 Sistem Tes EPPS menyediakan fitur yang lengkap. 1

7 Halaman pengisian jawaban dalam sistem tes EPPS

berfungsi dengan baik.

2

8 Penyimpan jawaban user (testee ) berfungsi dengan

baik.

2

9 Scoring dalam sistem tes EPPS dapat berfungsi dengan

baik.

2

10 Perhitungan konsistensi yang ada dalam tes EPPS dapat

berfungsi dengan baik

2

11 Pencetakan jawaban user di sistem tes EPPS berfungsi

dengan baik

2

12 Register user di sistem tes EPPS berfungsi dengan baik 2 Tabel 4.4 Soal Usability Psikolog


(67)

47

13 Penyimpanan hasil analisa di sistem tes EPPS berfungsi

dengan baik.

2

14 Pencetakan hasil analisa user di sistem tes EPPS

berfungsi dengan baik.

2

15 Grafik dapat tampil secara menyeluruh dalam sistem tes

EPPS.

1

16 Sistem tes EPPS memberikan hasil scoring yang tepat. 4

17 Sistem tes EPPS memberikan hasil penormaan yang

tepat.

4

18 Sistem tes EPPS memiliki data-data yang up to date. 4

19 Tampilan sistem tes EPPS memiliki konsistensi warna

untuk tiap halaman

3

20 Tampilan seluruh isi program sudah mencerminkan alat

tes EPPS.

3

21 Saya nyaman dengan ukuran font yang ada dalam sistem

tes EPPS.

3

22 Menu about pada sistem tes EPPS memiliki informasi

sejarah EPPS yang tepat.

5

23 Fitur - fitur dalam sistem tes EPPS memilki respon yang

cepat

1

24 Hasil konversi scoring ke grafik dalam sistem tes EPPS

sudah berfungsi dengan baik dan tepat.


(68)

48

4.3.4 Soal - Soal Usability Testee

Soal - soal dibawah ini dikembangkan menurut aspek-aspek dari

Gould's dalam (Booth,1995:104) yang telah dimodifikasi menurut

pengujian yang akan dilakukan terhadap testee .

No Pernyataan Aspek

1 Saya dapat dengan mudah mengakses fungsi-fungsi /

fitur- fitur yang ada dalam sistem tes EPPS.

2

2 Sistem tes EPPS dapat tampil secara menyeluruh 1

3 Saya dapat dengan mudah memahami isi dari sistem tes

EPPS

1

4 Saya dapat dengan mudah menemukan informasi yang

saya cari di dalam sistem tes EPPS

1

5 Saya dapat memanfaatkan fasilitas "help" yang ada

dalam sistem tes EPPS.

2

6 Sistem Tes EPPS menyediakan fitur yang lengkap. 1

7 Halaman pengisian jawaban dalam sistem tes EPPS

berfungsi dengan baik.

2

8 Penyimpanan jawaban user (testee ) berfungsi dengan

baik.

2

9 Grafik dapat tampil secara menyeluruh dalam sistem tes

EPPS.

1

10 Tampilan sistem tes EPPS memiliki konsistensi warna 3 Tabel 4.5 Soal Usability Testee


(69)

49 untuk tiap halaman

11 Tampilan seluruh isi program sudah mencerminkan alat

tes.

3

12 Saya nyaman dengan ukuran font yang ada dalam sistem

tes EPPS.

3

13 Menu about pada sistem tes EPPS memiliki informasi

sejarah EPPS yang tepat.

4

14 Fitur - fitur dalam sistem tes EPPS memilki respon yang

cepat


(70)

BAB V

Hasil dan Pembahasan 5.1 Analisis Data

Penelitian ini menggunakan metode pengumpulan data berupa

kuisioner. Kuisioner tersebut dibagikan kepada mahasiswa Sanata Dharma

jurusan Psikologi (psikolog) dan TI (testee ). Jumlah kuisioner yang ada

sebanyak 30 kuisioner untuk psikolog yang berisi 24 pernyataan dan 30

kuisioner untuk testee yang berisi 14 pernyataan. Semua kuisioner yang

ada itu sudah terisi secara lengkap sehingga dapat dilakukan proses

berikutnya. Di bawah ini ditunjukkan gambaran karakteristik responden

dari testee dan psikolog berdasarkan tahun angkatannya :

Tahun Angkatan Jumlah

2006 1

2008 1

2009 17

2010 7

2013 4

Total 30


(71)

51

Tahun Angkatan Jumlah

2007 5

2008 7

2009 7

2010 10

2012 1

Total 30

Pada tabel 5.1 terlihat bahwa jumlah keseluruhan responden untuk

testee ada 30 orang yang tersebar ke dalam 5 angkatan, yaitu angkatan

2006, 2008, 2009, 2010, 2013. Jumlah terbanyak terdapat di angkatan 2009,

tetapi jumlah yang paling sedikit terdapat pada angkatan 2006 dan 2008. 0 2 4 6 8 10 12 14 16 18

2006 2008 2009 2010 2013

0 2 4 6 8 10 12

2007 2008 2009 2010 2012

Gambar 5.1 Diagram Tahun Angkatan testee

1 1

17

7

4

Gambar 5.2 Diagram Tahun Angkatan psikolog

1 10

7 7

5


(72)

52

Situasi seperti ini terjadi karena masih banyak terdapat angkatan 2009 di

lingkungan Universitas Sanata Dharma dibandingkan dengan angkatan

2006 dan 2008. Kemudian untuk pada gambar 5.2, terlihat bahwa jumlah

keseluruhan responden untuk psikolog ada 30 orang yang tersebar ke dalam

lima angkatan, yaitu angkatan 2007, 2008, 2009, 2010, 2012. Jumlah

terbanyak terdapat di angkatan 2009, tetapi jumlah yang paling sedikit

terdapat pada angkatan 2012. Situasi seperti ini sudah jelas adanya

perbandingan yang signifikan antara angkatan 2009 yang berjumlah 10

orang dengan angkatan 2012 yang berjumlah 1 orang, hal ini disebabkan

karena untuk psikolog diharuskan angkatan 2010 ke atas, tetapi dikarenakan

ada angkatan 2012 yang menjadi asisten di P2TKP sehingga angkatan 2012

ini juga masuk dalam responden pengujian sistem.

5.2 Nilai Rata-rata jawaban Responden (user:testee )

Rata-rata merupakan nilai atau besaran yang diperoleh dari hasil

jumlah tiap data dibagi dengan banyaknya data. Nilai rata-rata terbesar tiap

aspek adalah 4 sedangkan nilai rata-rata terkecil tiap aspek adalah 1. Nilai

rata-rata aspek usability dapat diperoleh dengan rumus sebagai berikut :


(73)

53

Gambar 5.3 di atas menunjukan nilai rata-rata jawaban testee

terhadap sistem tes EPPS yang diuji berdasarkan aspek-aspek usability.

Rata-rata jawaban testee yang tertinggi terdapat pada aspek nomer 1 yaitu

aspek kinerja sistem dengan nilai rata-rata 3,3. Hal tersebut mencerminkan

kinerja sistem yang dianggap baik oleh testee . Rata-rata terendah terdapat

pada aspek 2 fungsi sistem dan aspek 4 materi bacaan dengan nilai rata-rata

sebesar 3,1. Hal tersebut mencerminkan fungsi dan materi bacaan di sistem

kurang baik menurut testee yang telah mengisi kuisioner.

5.3 Standar Deviasi (user:testee )

Standar deviasi merupakan ukuran tingkat penyimpangan data

terhadap nilai rata-rata dalam proses analisis data suatu penelitian. Standar

deviasi dihitung dengan rumus sebagai berikut :

√∑ ̅ ………(5.2) 3

3.05 3.1 3.15 3.2 3.25 3.3 3.35

Aspek 1 Aspek 2 Aspek 3 Aspek 4

Gambar 5.3 Diagram Rata-rata jawaban tesee

3,3

3,1 3,1


(1)

75

15 Grafik dapat tampil secara menyeluruh dalam sistem tes EPPS.

SS S TS STS

16 Sistem tes EPPS memberikan hasil scoring yang tepat.

SS S TS STS

17 Sistem tes EPPS memberikan hasil penormaan yang tepat.

SS S TS STS

18 Sistem tes EPPS memiliki data-data yang up to

date.

SS S TS STS

19 Tampilan sistem tes EPPS memiliki konsistensi warna untuk tiap halaman

SS S TS STS

20 Tampilan seluruh isi program sudah mencerminkan alat tes EPPS.

SS S TS STS

21 Saya nyaman dengan ukuran font yang ada dalam

sistem tes EPPS.

SS S TS STS

22 Menu about pada sistem tes EPPS memiliki

informasi sejarah EPPS yang tepat.

SS S TS STS

23 Fitur - fitur dalam sistem tes EPPS memilki respon yang cepat

SS S TS STS

24 Hasil konversi scoring ke grafik dalam sistem tes

EPPS sudah berfungsi dengan baik dan tepat.


(2)

76

KUISIONER PENGUJIAN USABILITY SISTEM TES EPPS

Berilah tanda silang (X) pada jawaban yang Anda ANGGAP PALING SESUAI dengan keadaan Anda.

Keterangan :

SS : SANGAT SETUJU terhadap pernyataan S : SETUJU terhadap pernyataan

TS : TIDAK SETUJU terhadap pernyataan

STS : SANGAT TIDAK SETUJU terhadap pernyataan.

Saya sangat menghargai jika Anda dapat mengisi kuisioner ini dengan lengkap dan benar berdasarkan pengalaman pemakaian sistem tes EPPS guna membantu penyelesaian skripsi saya yang nantinya akan dipergunakan sebagai acuan untuk pengembangan sistem di masa mendatang.

Terima Kasih atas partisipasi Anda. Nama :

NIM :

Jurusan :

No Pernyataan Jawaban

1 Saya dapat dengan mudah mengakses fungsi-fungsi / fitur- fitur yang ada dalam sistem tes EPPS.

SS S TS STS

2 Sistem tes EPPS dapat tampil secara menyeluruh SS S TS STS 3 Saya dapat dengan mudah memahami isi dari sistem SS S TS STS


(3)

77 tes EPPS

4 Saya dapat dengan mudah menemukan informasi yang saya cari di dalam sistem tes EPPS

SS S TS STS

5 Saya dapat memanfaatkan fasilitas "help" yang ada

dalam sistem tes EPPS.

SS S TS STS

6 Sistem Tes EPPS menyediakan fitur yang lengkap. SS S TS STS 7 Halaman pengisian jawaban dalam sistem tes EPPS

berfungsi dengan baik.

SS S TS STS

8 Penyimpanan jawaban user (testee ) berfungsi

dengan baik.

SS S TS STS

9 Grafik dapat tampil secara menyeluruh dalam sistem tes EPPS.

SS S TS STS

10 Tampilan sistem tes EPPS memiliki konsistensi warna untuk tiap halaman

SS S TS STS

11 Tampilan seluruh isi program sudah mencerminkan alat tes.

SS S TS STS

12 Saya nyaman dengan ukuran font yang ada dalam sistem tes EPPS.

SS S TS STS

13 Menu about pada sistem tes EPPS memiliki informasi

sejarah EPPS yang tepat.

SS S TS STS

14 Fitur - fitur dalam sistem tes EPPS memilki respon yang cepat


(4)

78

Data jawaban psikolog

P 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 4 3 4 3 3 4 3 3 4 4 4 4 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 5 3 4 4 4 3 4 4 3 3 4 4 4 6 3 4 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 7 2 3 3 3 4 4 3 3 4 4 4 4 8 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 9 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 10 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 11 3 3 3 3 3 4 3 4 4 3 3 3 12 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 13 3 3 3 3 4 3 4 3 4 4 4 3 14 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 15 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 2 16 3 3 3 2 3 3 3 3 4 4 4 3 17 2 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 18 4 4 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 19 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 20 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 21 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 22 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 23 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 24 3 3 3 4 4 4 4 4 4 3 3 3 25 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 26 3 3 2 3 3 3 4 4 4 4 2 3 27 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 28 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 4 3 29 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 30 3 3 3 3 3 4 4 4 4 3 3 3


(5)

79

Sambungan Data jawaban psikolog

P 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 1 3 3 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 5 4 4 4 3 3 3 2 4 4 3 4 4 6 3 2 4 3 3 3 3 4 2 3 3 3 7 3 3 3 3 3 3 4 4 2 3 3 3 8 3 3 4 3 3 3 3 3 3 2 3 3 9 4 4 4 3 4 3 3 3 2 3 3 3 10 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 11 3 3 3 4 4 4 4 3 3 3 3 3 12 3 3 3 3 4 2 3 3 3 3 3 3 13 3 3 3 3 3 2 3 4 4 3 2 3 14 3 3 3 3 3 4 3 3 2 3 3 3 15 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 16 3 3 3 3 3 2 3 3 4 3 3 3 17 3 4 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 18 3 4 4 3 3 3 3 3 2 4 3 4 19 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 20 3 3 2 3 3 3 3 4 3 4 3 2 21 3 2 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 22 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 23 3 2 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 24 3 3 4 3 3 3 3 4 3 4 4 4 25 3 4 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 26 3 2 3 4 3 2 4 3 3 3 4 4 27 3 3 2 3 3 3 4 3 3 3 3 4 28 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 29 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 30 3 2 3 3 4 3 3 3 2 3 3 3


(6)

80

Daftar jawaban testee

Testee 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14

1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 4 4 3 4 3 4 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 3 2 4 3 4 4 3 3 4 3 4 4 3 3 4 4 3 3 4 5 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 6 3 3 3 3 3 3 3 4 3 2 3 3 3 3 7 4 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 8 3 3 3 2 4 3 3 3 4 3 3 4 2 2 9 4 4 3 3 4 4 4 3 3 4 3 2 3 4 10 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 11 3 2 2 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 2 12 3 2 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 13 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 14 3 3 4 3 3 4 3 2 3 4 3 4 3 3 15 4 4 4 4 3 3 4 3 3 3 4 3 3 4 16 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 17 4 4 3 3 4 3 4 3 4 4 3 4 2 3 18 3 4 3 3 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 19 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 20 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 21 3 3 3 4 3 3 3 4 3 2 4 3 4 3 22 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 23 3 3 4 3 3 4 3 3 2 3 3 3 2 3 24 4 4 3 3 4 3 3 3 4 4 3 4 3 4 25 4 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 26 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 27 2 3 3 3 3 2 4 4 4 4 3 2 3 3 28 2 4 3 2 3 3 3 4 3 2 3 3 3 3 29 4 3 3 1 4 3 3 2 3 3 2 3 4 4 30 3 3 2 3 2 2 3 3 2 3 4 4 3 3