Grafik Hubungan Antara Torsi dan Putaran Untuk Kincir Angin dengan Diameter 20 cm Grafik Hubungan Antara Torsi dan Putaran Untuk Kincir Angin dengan Diameter 25 cm

Gambar 4.4 Grafik hubungan torsi dan rpm untuk kincir angin dengan diameter 15 cm

4.4.5 Grafik Hubungan Antara Torsi dan Putaran Untuk Kincir Angin dengan Diameter 20 cm

Data dari Tabel 4.5 yang sudah diperoleh pada perhitungan sebelumnya dapat digunakan untuk membuat grafik hubungan antara torsi dan putaran rpm. Pada Gambar 4.5 menunjukan bahwa nilai torsi yang dihasilkan kincir angin dengan diameter 20 cm adalah 0.67 N.m dan terjadi pada putaran sebesar 234,6 rpm. Gambar 4.5 Grafik hubungan torsi dan rpm untuk kincir angin dengan diameter 20 cm

4.4.6 Grafik Hubungan Antara Torsi dan Putaran Untuk Kincir Angin dengan Diameter 25 cm

Data dari Tabel 4.6 yang sudah diperoleh pada perhitungan sebelumnya dapat digunakan untuk membuat grafik hubungan antara torsi dan putaran rpm. Pada Gambar 4.6 menunjukan bahwa nilai torsi yang dihasilkan kincir angin dengan diameter 25 cm adalah 0.82 N.m dan terjadi pada putaran sebesar 235,1 rpm. Gambar 4.6 Grafik hubungan torsi dan rpm untuk kincir angin dengan diameter 25 cm 4.4.7 Grafik Hubungan Antara Koefisien Daya Maksimal dan Tip speed ratio Untuk Kincir Angin dengan Diameter 15 cm Pada Gambar 4.7 menunjukan grafik hubungan antara koefisien daya maksimal dan λ optimal untuk kincir angin variasi diameter 15 cm diperoleh persamaan Cp = -7,0286λ 2 + 29,019λ - 17,099 untuk menentukan nilai koefisien daya maksimal dan λ optimal. Nilai λ optimal dapat dihitung dari persamaan sebagai berikut : Cp = -7,0286λ 2 + 29,019λ - 17,099 0 = 2-7.0286λ + 29,019λ 0 = -14,0572λ + 29,019 14,0572λ = 29,019 λ = λ = 2.0643 Hasil perhitungan dari persamaan di atas menunjukan nilai λ = Tip speed ratio optimal, yakni sebesar 2,0643 Nilai koefisien daya maksimal didapat dari nilai λ yang dimasukan ke dalam persamaan sebagai berikut : Cp= -7,0286λ 2 + 29,019λ - 17,099 C pmax = -7,02862.0643 2 + 29.0192,0643 – 17,099 C pmax = 12.853 Hasil perhitungan dari persamaan di atas menunjukan nilai C pmax = koefisien daya maksimal C pmax , yakni sebesar 12.85 Gambar 4.7 Grafik hubungan antara koefisien Daya Maksimal C pmax dan Tip speed ratio λ untuk kincir angin diameter 15 cm 4.4.8 Grafik Hubungan Antara Koefisien Daya Maksimal dan Tip speed ratio Untuk Kincir Angin dengan Diameter 20 cm Pada Gambar 4.8 menunjukan grafik hubungan antara koefisien daya maksimal dan λ optimal untuk kincir angin variasi diameter 20 cm diperoleh persamaan Cp = -9,7648λ 2 + 33,582λ - 15,211 untuk menentukan nilai koefisien daya maksimal dan λ optimal. Nilai λ optimal dapat dihitung dari persamaan sebagai berikut : Cp = -9,7648λ 2 + 33,582λ - 15,211 0 = 2-9,7648λ + 33,582 0 = -19,5296λ + 33,582 19,5296λ = 33,582 λ = λ = 1,719 Hasil perhitungan dari persamaan di atas menunjukan nilai λ = Tip speed ratio optimal, yakni sebesar 1,719 Nilai koefisien daya maksimal didapat dari nilai λ yang dimasukan ke dalam persamaan sebagai berikut : Cp= -9,7648λ 2 + 33,582λ - 15,211 C pmax = -9,76481,719 2 + 33,5821,719 - 15,211 C pmax = 13,661 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Hasil perhitungan dari persamaan di atas menunjukan nilai C pmax = koefisien daya maksimal C pmax , yakni sebesar 13,661 Gambar 4.8 Grafik hubungan antara koefisien Daya Maksimal C pmax dan Tip speed ratio λ untuk kincir angin diameter 20 cm 4.4.9 Grafik Hubungan Antara Koefisien Daya Maksimal dan Tip speed ratio Untuk Kincir Angin dengan Diameter 25 cm Pada Gambar 4.9 menunjukan grafik hubungan antara koefisien daya maksimal dan λ optimal untuk kincir angin variasi diameter 25 cm diperoleh persamaan Cp = -9,3466λ 2 + 30,595λ - 10,306 untuk menentukan nilai koefisien daya maksimal dan λ optimal. Nilai λ optimal dapat dihitung dari persamaan sebagai berikut : Cp = -9,3466λ 2 + 30,595λ - 10,306 0 = 2-9,3466λ + 30,595 0 = -18,6932 λ + 30,595 18,6932λ = 30,595 λ = λ = 1,636 Hasil perhitungan dari persamaan di atas menunjukan nilai λ = Tip speed ratio optimal, yakni sebesar 1,636 Nilai koefisien daya maksimal didapat dari nilai λ yang dimasukan ke dalam persamaan sebagai berikut : Cp = -9,3466λ 2 + 30,595λ - 10,306 C pmax = -9,34661,636 2 + 30,5951,636 - 10,306 C pmax = 14,731 Hasil perhitungan dari persamaan di atas menunjukan nilai C pmax = koefisien daya maksimal C pmax , yakni sebesar 14,73 Gambar 4.9 Grafik hubungan antara koefisien Daya Maksimal C pmax dan Tip speed ratio λ untuk kincir angin diameter 25 cm

4.5 Grafik Perbandingan Tiga Variasi Diameter Silinder