Sistem Informasi Pelayanan Kesehatan Pada Puskesman Pontang Serang Banten

I. LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN PENELITIAN

  Menyatakan bahwa segala yang tertuang dalam Skripsi penelitian ini, adalah betul-betul ide dan hasil pemikiran asli dari penulis. Bukan hasil Plagiat atau hasil meniru Ide, Hasil Pemikiran atau Buah Karya orang lain.

  Jika dikemudian hari terbukti bahwa pernyataan saya (penulis) ini tidak benar, maka saya bersedia menerima segala sanksi hukum yang diberikan, baik dari pihak akademik maupun pihak lain yang berwenang tanpa melibatkan siapapun.

  Demikian pernyataan ini saya buat dalam keadaan sadar tanpa paksaan dari pihak manapun.

  Bandung, januari 2011 Yang Menyatakan,

  ( Ahmad Taufan Fauzi) 10506265

  

ABSTRAK

Dari penyusunan skripsi ini dapat dijelaskan mengenai pembuatan Sistem

Informasi pelayanan pasien pada Puskesmas Pontang serang banten. Puskesmas

sebagai pusat kesehatan masyarakat yang merupakan salah satu sarana layanan

umum yang bergerak dibidang kesehatan ini dapat dipastikan membutuhkan

keberadaan sistem informasi yang akurat dan handal yang cukup memadai untuk

meningkatkan pelayanan kepada para pengguna serta lingkungan terkait.

Penulis dalam menyusun skripsi ini menggunakan metode penelitian yaitu metode

pengumpulan data dengan cara observasi, wawancara, studi literatur dan metode

pengembangan sistem prototipe. Maksudnya penulis mendapatkan bahan-bahan

untuk penelitian ini dengan cara mengumpulkan berbagai referensi yang

menunjang pembuatan sistem informasi seperti informasi dan teori-teori tentang

pemograman yang digunakan untuk pembuatan sistem informasi, dalam hal ini

yaitu Visual Basic 6.0 dan Microsoft SQL Server 2000.

Sistem informasi ini akan mengefektifkan kinerja serta mengefisienkan waktu

dalam pengolahan data pasien dan data obat. Meningkatkan pelayanan Puskesmas

dan mengoptimalkan informasi bagi puskesmas itu sendiri pada khususnya dan

bagi pasien yang berobat di Puskesmas itu pada umumnya.

  Kata Kunci : Pendaftaran, Rekam Medis, Apotik

  

ABSTRACT

From this compilation skripsi is explainable hit the making of Information System

of patient service at Puskesmas Pontang Serang Banten. Puskesmas as center of

society health representing one of peripatetic public service medium is this health

area for certain require the accurate information system existence and rely on

which adequate enough to increase service to all consumer and also

related/relevant environment.

  

Writer in compiling this skripsi use the research method that is method of data

collecting by observation, interview the, study of literature and method of system

development prototype. Its intention writer get the substance for the research of

this by collecting various reference supporting making of information system like

information and theory about programming used for the making of information

system, in this case that is Visual Basic 6.0 and Microsoft SQL Server 2000.

  

This information system will streamline the efficient performance and also time in

data processing of patient and drug data. Improving service Puskesmas and

optimal of information for puskesmas itself especially and for patient which

medicinize in that Puskesmas generally.

  Key word : registration, Medical record, Dispensary

BAB I PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG PENELITIAN

  Era globalisasi membawa dampak positif bagi perkembangan teknologi, khususnya teknologi informasi yang terkomputerisasi. Banyak pekerjaan manusia yang dapat dibantu oleh komputer sehingga manusia dapat menjadi lebih produktif. Komputer juga membuat proses kerja menjadi lebih efisien, efektif dan memberikan hasil kerja lebih baik dan lebih cepat sehingga dapat mempermudah kegiatan manusia. Perkembangan Teknologi Informasi sejalan dengan peningkatan penggunaan Sistem Informasi di segala bidang kehidupan masyarakat luas seperti: bidang kesehatan, bidang pendidikan, bidang perdagangan, dan sebagainya. Informasi sebagai salah satu bagian dari Sistem Informasi digunakan untuk pengelolaan data menjadi informasi yang akan digunakan dalam perencanaan strategis organisasi untuk menghadapi segala kemungkinan di masa depan. Kebutuhan peningkatan

  

PUSKESMAS Pontang masih menggunakan pencatatan secara tertulis

terutama pada bagian pendaftaran pasien. Padahal masyarakat sangat

berharap mendapatkan pelayanan kesehatan yang bermutu baik yaitu cepat,

murah dan efisien. Agar dapat memenuhi kebutuhan masyarakat yang

demikian, PUSKESMAS dituntut untuk meningkatkan kualitas kinerjanya.

Oleh karena itu penting sekali adanya kesadaran tentang manajemen

informasi yang sangat menentukan kinerja dari PUSKESMAS itu sendiri,

salah satu cara meningkatkan pelayanan kesehatan bagi masyarakat adalah

dengan mengembangkan sistem informasi di bidang kesehatan yang dapat

digali secara luas di lingkup PUSKESMAS. Adanya sistem informasi ini

diharapkan dapat mendukung kinerja pelayanan PUSKESMAS, khususnya

dalam pengambilan keputusan maupun menentukan kebijakan dibidang

kesehatan. Informasi mengenai keakuratan data sangat perlu dikembangkan

karena itu merupakan salah satu kinerja pelayanan di PUSKESMAS.

Informasi tersebut meliputi data mengenai pasien, penyakit, pengobatan yang

  

pelayanan yang diberikan masih memiliki kekurangan misalnya pelayanan

dalam hal pendaftaran pasien yang masih melakukan pencatatan tertulis, pada

saat pasien datang untuk kembali berobat dimana data pasien yang sudah

diarsipkan sebelumnya hilang atau mengalami kerusakan pada saat data

tersebut dibutuhkan, sehingga memperlambat waktu pasien untuk berobat.

Kemampuan petugas PUSKESMAS Pontang yang terbatas untuk segera

memasukkan data pasien ke buku pendaftaran menyebabkan pekerjaan tidak

terselesaikan dengan tepat waktu, sehingga pasien harus menunggu lebih

lama dan pada akhirnya terjadi antrian pasien di proses kegiatan berikutnya.

  

Pada bagian apotik juga sering terjadi kesalahan pada proses pencarian Data

obat. Masalah-masalah ini mempunyai dampak yang lebih buruk lagi

manakala banyak pasien yang menunggu terlalu lama tersebut tidak

tertangani dengan segera, dan mengeluhkan secara langsung kepada petugas

PUSKESMAS Pontang. Dengan demikian, permasalahan yang tidak

tertangani dengan baik, akan berkembang menjadi permasalahan- bentuk pelayanan kesehatan didukung dengan sistem informasi yang menunjang maka masyarakat akan lebih meningkatkan efisiensi kerja, waktu dan sumber daya manusia baik pasien maupun petugas PUSKESMAS Pontang dalam hal pelayanan. Selain itu PUSKESMAS Pontang dapat memenuhi kebutuhan informasi yang efektif dan efisien dalam pengolahan data pelayanan pasien sehingga menghasilkan suatu output yang berguna bagi PUSKESMAS Pontang.

  Berdasarkan uraian yang telah penulis paparkan tadi di atas yang menjadi latar belakang, maka laporan penelitian ini berjudul “Sistem Informasi Pelayanan Kesehatan Pada Puskesmas Pontang Serang Banten”.

1.2. IDENTIFIKASI DAN RUMUSAN MASALAH

1.2.1. Identifikasi Masalah

  Pada hasil identifikasi permasalahan berdasarkan latar belakang di atas, dapat dikemukakan sebagai berikut :

  3. Pengelolaan data stok obat tidak efektif karena petugas harus melakukan pengecekan ulang untuk mengetahui ketersediaan data stok obat tersebut.

  4. Dalam proses pembuatan laporan misalnya dalam laporan data pasien yang sudah direkam medis dan laporan obat harus dicatat kembali sehingga memerlukan waktu yang cukup lama.

1.2.2. Rumusan Masalah

  Berdasarkan identifikasi masalah diatas, maka dalam penelitian ini memunculkan rumusan permasalahan, sebagai berikut :

  1. Bagaimana sistem pelayanan kesehatan di Puskesmas Pontang yang sedang berjalan?

  2. Bagaimana perancangan sistem informasi pelayanan pada puskesmas Pontang?

3. Bagaimana pengujian system informasi pelayanan kesehatan di

2. Membantu pihak puskesmas untuk memberikan kemudahan dalam proses pengolahan data pasien, rekam medis, dan data obat.

  3. Untuk membuat sistem informasi yang bermanfaat bagi peningkatan pelayanan kesehatan di puskesmas Pontang

1.3.2. Tujuan Penelitian

  Tujuan dari penelitian ini adalah, sebagai berikut :

  1. Untuk mengetahui bentuk sistem pelayanan kesehatan di puskesmas Pontang yang sedang berjalan.

  2. Untuk merancang sistem informasi pelayanan kesehatan di Puskesmas Pontang.

  3. Untuk Menguji system informasi pelayanan kesehatan pada puskesmas pontang.

  4. Untuk mengimplementasikan sistem informasi pelayanan kesehatan yang telah dibuat di Puskesmas Pontang.

1.4. KEGUNAAN PENELITIAN

  informasi kepada masyarakat dalam upaya peningkatan proses pelayanan kesehatan.

1.4.2 Kegunaan Akademis

  Secara akademis diharapkan penelitian ini dapat memberikan manfaat, diantaranya :

  1. Bagi pengembangan ilmu pengetahuan, dapat memberikan suatu karya penelitian baru yang dapat mendukung dalam pengembangan sistem informasi Pelayanan Kesehatan.

2. Bagi peneliti, dapat menambah wawasan dengan mengaplikasikan ilmu yang telah di peroleh.

  3. Bagi peneliti lain, dapat dijadikan sebagai referensi terhadap pengembangan ataupun pembuatan dalam penelitian yang sama agar menjadi lebih baik.

1.5. BATASAN MASALAH

  Batasan masalah diperlukan agar penelitian tidak keluar dari jalur yang

  3. Pada bagian apotek hanya akan dibahas mengenai data stok obat yang ada dipuskesmas dan yang telah habis tidak dibahas sampai pengadaan obat dan hanya melayani penerimaan resep dari pasien yang berobat di puskesmas Pontang.

1.6. LOKASI DAN JADWAL PENELITIAN

1.6.1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian yaitu di PUSKESMAS Pontang bertempat di Jl.

  Ciptayasa ds.singarajan pontang 42192 Serang Banten.

1.6.2. Jadwal Penelitian

  Dalam kegiatan penelitian diperlukan waktu yang cukup lama. Agar kegiatan dapat berjalan dengan efektif dan efisien maka diperlukan jadwal penelitian. Pada penelitian yang akan dilakukan maka penulis menetapkan perencanaan untuk jadwal penelitian, yaitu sebagai berikut :

Tabel 1.1 Jadwal Penelitian WAKTU 2010-2011

  

NO KEGIATAN September Oktober November Desember Januari Februari

  1

  2

  3

  4

  1

  2

  3

  4

  

1

  2

  3

  4

  1

  2

  3

  4

  1

  2

  3

  4

  1

  2

  3

  4

BAB II LANDASAN TEORI

2.1. Pengertian Sistem

  Menurut Al-Bahra bin Ladjamudin (2005 : 6) sistem merupakan suatu bentuk integrasi antara satu komponen dengan komponen lainnya.

  Pengertian sistem menurut Andri Kristanto (2008 : 1) adalah Sistem merupakan jaringan kerja dari prosedur – prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama – sama untuk melakukan suatu kegiatan atau menyelesaikan suatu sasaran tertentu.

  Dalam bukunya Jogiyanto (2005:34) mendefnisikan sistem dengan pendekatan prosedur dan dengan pendekatan komponen. Dengan pendekatan prosedur, sistem dapat didefinisikan sebagai kumpulan dari prosedur-prosedur yang mempunyai tujuan tertentu. Dengan pendekatan komponen, sistem dapat didefinisikan sebagai kumpulan dari komponen yang saling berhubungan satu

  10

  2. Batasan Dalam mencapai tujuan dari sistem dibutuhkan batasan-batasan suatu sistem dengan sistem yang lain atau dengan lingkungan luarnya. Batasan suatu sistem menunjukkan ruang lingkup dari sistem tersebut.

  3. Kontrol Merupakan pengawasan dari pelaksanaan pencapaian tujuan sistem yang dapat berupa asal masukan, frekuensi pemasukan data, jenis pemasukan data, dan lain-lain.

  4. Input Merupakan bagian dari sistem yang bertugas untuk menerima data masukan dimana data dapat berupa asal masukan, frekuensi pemasukan data, jenis pemasukan data, dan lain-lain.

  5. Proses Merupakan bagian yang mengolah data menjadi informasi sesuai dengan keinginan pemakai.

  11

2.1.2. Karakteristik Sistem

  Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu, yaitu mempunyai komponen-komponen, batas sistem, lingkungan luar sistem, penghubung, masukan, keluaran, pengolah, dan sasaran atau tujuan.

  1. Komponen Sistem Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi yang artinya saling bekerjasama membentuk suatu kesatuan. Komponen- komponen sistem atau elemen-elemen sistem dapat berupa suatu subsistem atau bagian-bagian dari sistem. Setiap subsistem mempunyai karakteristik dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan.

  2. Batas Sistem (Boundary) Batas Sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem ini dapat dipandang sebagai satu kesatuan dan menunjukkan ruang lingkup

  12 dikendalikan, jika tidak maka akan mengganggu kelangsungan hidup dari sistem.

  4. Penghubung Sistem (Interface) Merupakan suatu media yang menghubungkan antara satu subsistem dengan subsistem lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber- sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem lainnya. Keluaran dari satu subsistem akan menjadi masukan untuk subsistem lainnya melalui penghubung. Dengan penghubung satu subsistem dapat berintegrasi dengan subsistem yang lainnya membentuk satu kesatuan.

  5. Masukan Sistem (Input) Masukan (input) adalah energi yang dimasukkan ke dalam sistem yang berupa masukan perawatan (maintenance input) agar sistem tersebut dapat beroperasi dan masukan sinyal (sinyal input) yang diproses untuk menghasilkan keluaran. Sebagai contoh di dalan sistem komputer, program adalah maintaenance input yang digunakan untuk mengoperasikan komputer

  13

  7. Pengolah Sistem (Proses) Suatu sistem dapat mempunyai bagian pengolah atau sistem itu sendiri sebagai pengolahnya. Pengolah yang akan merupakan masukan menjadi keluaran. Sistem akuntansi akan megolah data-data transaksi menjadi laporan- laporan keuangan dan laporan-laporan yang dibutuhkan oleh manajemen.

  8. Sasaran dan Tujuan Suatu sistem dikatakan berhasil jika mengenai sasaran atau tujuannya, kalau sistem tidak mempunyai sasaran maka sistem tidak akan ada. Sasaran sangat berpengaruh pada masukan dan keluaran yang dihasilkan.

2.1.3. Klasifikasi Sistem

  Sistem merupakan suatu bentuk integrasi antara satu komponen dengan komponen lainnya. Karena sistem memiliki sasaran yang berbeda untuk setiap kasus yang terjadi yang ada didalam sistem tersebut.

  Oleh karena itu sistem dapat diklasifikasikan kedalam beberapa sudut pandang. Seperti yang akan dijelaskan sebagai berikut :

  14 contoh man-machine system. Karena menyangkut penggunaan komputer yang berinteraksi dengan manusia.

  b. Sistem diklasifkasikan sebagai sistem tertutup dan sistem terbuka. Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak berpengaruh dengan lingkungan luarya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa adanya turut campur tangan pihak luarnya. Secara teoritis sistem tertutup ini ada, tetapi kenyatannya tidak ada sistem yang benar-benar tertutup, yang ada hanya relatively closed system (secara relatif tertutup, tidak benar-benar tertutup). Sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan tepengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk lingkungan luar atau subsistem yang lain. Karena sistem sifatnya terbuka dan terpengaruh lingkungan luarnya, maka suatu sistem harus mempunyai suatu pengendalian yang baik. Sistem yang baik harus dirancang sedemikian rupa, sehingga secara relatif tertutup karena sistem tertutup akan

  15 sesuatu yang terjadi pada saat tertentu. Informasi diperoleh setelah data-data mentah diproses atau diolah. Menurut John Burch dan Gary Grudnitski, agar informasi dihasilkan lebih berharga, maka informasi harus memenuhi kriteria sebagai berikut:

  a. Informasi harus akurat, sehingga mendukung pihak manajemen dalam mengambil keputusan.

  b. Informasi harus relevan, benar-benar terasa manfaatnya bagi yang membutuhkan.

  c. Informasi harus tepat waktu, sehingga tidak ada keterlambatan pada saat dibutuhkan.

  Kegunaan informasi adalah untuk mengurangi ketidakpastian di dalam proses pengambilan keputusan tentang suatu keadaan. Informasi yang digunakan di dalam suatu sistem informasi umumnya digunakan untuk beberapa kegunaan. Informasi digunakan tidak hanya oleh satu orang pihak didalam organisasi. Nilai sebuah informasi ditentukan dari dua hal yaitu manfaat dan biaya untuk

  16 Lain halnya dengan Azhar Susanto (2000 : 59) Sistem informasi adalah kumpulan dari sub – sub sistem baik phisik maupun non phisik yang saling berhubungan satu sama lain dan bekerja sama secara harmonis untuk mencapai satu tujuan yaitu mengolah data menjadi informasi yang berguna.

  Secara umum sistem informasi dapat diartikan sebagai suatu sistem yang dibuat manusia yang terdiri dari komponen-komponen dalam organisasi yang pada saat dilaksanakan akan memberikan informasi bagi pengambil keputusan atau untuk mengendalikan organisasi bahkan untuk kegiatan strategi organisasi.

  Organisasi menggunakan sistem informasi untuk mengolah transaksi-transaksi atau kegiatan-kegiatan organisasi agar lebih mudah dan cepat, dengan begitu suatu informasi yang didapatkan akan bernilai manfaatnya karena lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya. Sebagian besar informasi tidak dapat ditaksir keuntungannya dengan satuan nilai uang tetapi ditaksir nilai efektivitasnya karena secara otomatis dengan keefektivannya sebuah organisasi bisa mengurangi biaya dan bisa menghasilkan pendapatan yang maksimal sesuai

  17 dengan sistem informasi yang menggunakan teknologi informasi, dapat disimpulkan bahwa sistem informasi adalah manajemen kegiatan sehari-hari sedangkan teknologi infomasi sendiri adalah penyedia kebutuhan dalam organisasi tersebut.

  Menurut Jogiyanto dalam bukunya (2005:36), tujuan dari sistem informasi adalah menghasilkan informasi. Tugas dari sistem informasi adalah untuk melakukan siklus pengolahan data. Untuk melakukan siklus ini, maka sebagai suatu sistem diperlukan komponen-komponen tertentu.

Gambar 2.1 Siklus Pengolahan Data [Sumber Buku Jogiyanto (2005:40)]

  Data yang masih belum diolah perlu disimpan untuk pengolahan lebih lanjut, karena tidak semua data yang diperoleh langsung diolah. Pada umumnya,

  18 Gambar 2.2 Siklus pengolahan data yang dikembangkan

  

[Sumber Buku Jogianto: 2005]

2.4. Pelayanan

  Pelayanan adalah suatu kegiatan atau urutan kegiatan yang terjadi dalam interaksi langsung antara seseorang dengan orang lain atau mesin secara fisik dan menyediakan kepuasan pelanggan. Sedangkan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia dijelaskan pelayanan sebagai usaha melayani kebutuhan orang lain.

  Pelayanan juga merupakan tugas utama yang hakiki dari sosok aparatur, sebagai abdi negara dan abdi masyarakat. Tugas ini telah jelas digariskan dalam pembukaan UUD 1945 alinea ke empat, yang meliputi empat aspek pelayanan

  19 pelayanan kesehatan di masyarakat tentunya dituntut untuk dapat menyelenggarakan pelayanan secara optimal.

  2.6. Pengertian Pendaftaran

  Pendaftaran adalah proses, cara, pendaftaran (mendaftarkan), pencatatan nama alamat dan sebagainya.

  2.7. Pengertian Obat

  Obat adalah senyawa kimia yang dapat dipakai atau diberikan kepada manusia atau binatang sebagai alat bantu diagnosis.

  Manfaat obat :

  a. Sebagai pengobatan dan pencegahan penyakit atau keadaan tidak normal lainnya.

b. Untuk menghilangkan rasa sakit dan penderitaan untuk mengendalikan atau memperbaiki setiap keadaan fisiologi atau patologik.

  Obat terbagi menjadi dua macam:

  20

2.8. Pengertian Client Server

  Menurut Budhi Irawan (2005 : 30) Client Server merupakan model hubungan yang memungkinkan jaringan untuk mensentralisasi fungsi dan aplikasi kepada satu atau dua dedicated file server. Sebuah file server menjadi jantung dari keseluruhan sistem, memungkinkan untuk mengakses sumber daya dan menyediakan keamanan.

  Menurut Abdul Kadir (2003 : 81), Client adalah sembarang sistem atau proses yang melakukan sesuatu permintaan data atau layanan ke server. Server adalah sistem atau proses yang menyediakan data atau layanan yang diminta oleh

  client. Secara fisik, sebuah server dapat berupa computer (mainframe, mini

computer, workstation, ataupun PC) atau piranti yang lain (misalnya printer).

  Client mempunyai kemampuan untuk melakukan proses sendiri. Ketika

  sebuah client meminta suatu data ke server, server akan segera menanggapinya dengan memberikan data yang diminta client bersangkutan. Setelah data diterima, client segera melakukan pemrosesan.

  21 Kekurangan model hubungan Client Server:

  1. Mahal

  2. Membutuhkan investasi untuk dedicated file server

  3. Perbaikan (jaringan besar membutuhkan seorang staff untuk mengatur agar sistem berjalan secara efisien)

  4. Berketergantungan

  5. Ketika server jatuh, mengakibatkan keseluruhan operasi pada network akan jatuh pula.

2.9. Jaringan Komputer

  Pada sub bab ini akan dijelaskan mengenai pengertian jaringan komputer, jenis-jenis jaringan komputer dan topologi jaringan komputer.

2.9.1. Pengertian Jaringan Komputer

  Jaringan komputer adalah sekelompok komputer otonom yang saling berhubungan antara satu dengan lainnya menggunakan protocol komunikasi melalui media komunikasi sehingga dapat saling berbagi informasi, program-

  22 Manfaat jaringan komputer yaitu sebagai berikut:

  1. Sharing Resources Sharing Resources bertujuan agar seluruh program, peralatan atau peripheral lainnya dapat dimanfaatkan oleh setiap orang yang ada pada

  jaringan komputer tanpa terpengaruh oleh lokasi maupun pengaruh dari pemakai.

  2. Media Komunikasi Jaringan komputer memungkinkan terjadinya komunikasi antar pengguna, baik untuk teleconference maupun untuk mengirim pesan atau informasi penting lainnya.

  3. Integrasi Data Pembangunan jaringan komputer dapat mencegah ketergantungan pada komputer pusat. Setiap proses data tidak harus dilakukan pada satu komputer saja, melainkan dapat didistribusikan ke tempat lainnya.

  4. Pengembangan dan Pemeliharaan

  23 para pemakai dan password, serta teknik perlindungan terhadap harddisk sehingga data mendapatkan perlindungan yang efektif.

  6. Sumber Daya Lebih Efisien dan Informasi Terkini Dengan adanya pemakaian sumber daya secara bersama-sama, maka pemakai bias mendapatkan hasil dengan maksimal dan kualitas yang tinggi.

2.9.2. Jenis-Jenis Jaringan Komputer

  Menurut Budhi Irawan (2005:19) terdapat empat kategori utama jaringan komputer yaitu:

  1. LAN (Local Area Network) LAN digunakan untuk menghubungkan komputer yang berada di dalam suatu area kecil. Jarak antar komputer yang dihubungkannya mencapai 5 sampai 10 km, kecepatannya mulai 10 Mpbs sampai 100 Mbps.

  2. MAN (Metropolitan Area Network)

  24 ke kota lain di dalam suatu negara. Cakupan WAN bias meliputi 100 km samapai 1.000 km, dan kecepatan antar kota bias bervariasi anatara 1,5 Mbps sampai 2,4 Gbps. Dalam WAN, biaya untuk peralatan transmisi sangat tinggi, dan biasanya jaringan WAN dimiliki dan dioperasikan sebagai suatu jaringan publik.

  4. GAN (Global Area Network) GAN merupakan suatu jaringan yang menghubungkan Negara-negara di seluruh dunia. Keceptana GAN bervariasi mulai dari 1,5 Mbps sampai 100 Gbps dan cakupannya mencakapi ribuan kilometer. Contoh sangat baik dari GAN adalah Internet.

2.9.3. Topologi Jaringan Komputer

  Dalam bukunya (Budhi Irawan 2005 : 25) Topologi secara fisik dari suatu jaringan lokal adalah merujuk kepada konfigurasi kabel, komputer, dan perangkat lainnya. Berikut adalah macam-macam topologi fisik yang

  25 Gambar 2.3. Topologi Linear Bus (Sumber : Budhi Irawan. 2005. Jaringan Komputer. Graha Ilmu. Yogyakarta.)

2. Star (Bintang)

  Pada topologi star, setiap nodes (file server, workstation, dan perangkat lainnya) terkoneksi ke jaringan melalui sebuah concentrator.

  26

  3. Ring (Cincin)

  Topologi ring menggunakan teknik konfigurasi yang sama dengan topologi star tetapi pada topologi ini terlihat bahwa jalur media transmisi menyerupai suatu lingkaran tertutup.

Gambar 2.5. Topologi Ring

  (Sumber : Budhi Irawan. 2005. Jaringan Komputer. Graha Ilmu. Yogyakarta.)

  4. Tree (Pohon)

  Topologi model ini merupakan perpaduan antara topologi linear bus dan

  star, yang terdiri dari kelompok-kelompok dari workstation dengan konfigurasi

  27

2.10. Perangkat Lunak Pendukung

  Adapun perangkat lunak yang digunakan untuk membangun sistem informasi ini yaitu Visual Basic 6.0, Sql Server 2000, Crystal Report dan Database. Berikut ini penjelasan singkat dari kedua perangkat pendukung tersebut :

2.10.1. Visual Basic 6.0

  Visual Basic 6.0 (VB6) merupakan salah satu aplikasi pemrograman visual yang dibuat oleh Microsoft. Visual Basic 6.0 berjalan dalam sistem operasi Windows dan tergabung dalam suite aplikasi Microsoft Visual Basic 6.0 yang dikeluarkan pada akhir tahun 1998.

  Aplikasi Visual Basic mulai diproduksi pertama kali pada tahun 1991. Setelah itu muncul versi - versi lanjutan dari Visual Basic, yaitu Visual Basic 3, 4, 5 dan 6. Pada Visual Basic 4, dukungan terhadap aplikasi 32 bit mulai diberikan. Versi Visual Basic yang terbaru adalah Visual Basic.NET yang diliris pada tahun 2002.

  28 Menurut Arief Ramadhan (2004 : 1-2) basis bahasa pemrograman yang digunakan dalam VB6 adalah bahasa BASIC (Beginners All-Purpose Symbolic

  Instruction Code). Bahasa BASIC merupakan pemrograman tingkat tinggi yang

  sederhana dan mudah dipelajari.Oleh karena itu dibuat Microsoft, VB6 memiliki keunggulan dalam hal pengaksesan terhadap beberapa pustaka (library) yang dimiliki oleh sistem operasi Windows. Para pemrogram (programmer) dapat memanfaatkan Windows API (Application Programming Interface) untuk membuat program aplikasi yang lebih komplek dan powerfull.

2.10.2. SQL Server 2000

  Microsoft SQL Server 2000 ialah perangkat lunak Relational Database Management System (RDBMS) yang handal. Dirancang untuk mendukung

  proses transaksi yang besar seperti (inventori, akuntansi atau manufaktur) dengan arsitektur client/server.

  Dalam sistem client/server, ada suatu program yang meminta pelayanan khusus dan ada juga yang memproses palayanan dari permintaan tersebut.

  29

  2.10.3. Crystal Report Crystal Report merupakan program khusus untuk membuat laporan yang

  terpisah dari program Microsoft Visual Basic tetapi keduanya dapat dihubungkan (linkage). Hasil cetak dengan menggunakan Crystal Report lebih baik dan lebih mudah, karena pada Crystal Report banyak tersedia objek maupun komponen yang mudah digunakan.

  2.10.4. Database

  Pengertian database bisa dikatakan sebagai suatu kumpulan dari data yang tersimpan dan diatur atau diorganisasikan sehingga data tersebut bisa diambil atau dicari dengan mudah dan efisien.

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

3.1. Objek Penelitian

  Pada objek penelitian ini akan dijelaskan mengenai sejarah, visi dan misi,struktur organisasi dan deskripsi tugas yang terdapat pada Puskesmas Pontang.

3.1.1. Sejarah Singkat Perusahaan

  Awal berdirinya puskesmas pontang berdiri dengan nama BP (Balai pengobatan) didirikan di Jl.ciptayasa Ds.Singarajan Pontang 42192 Serang Banten sebelum kemerdekaan, dengan tujuan untuk memberikan pelayanan kesehatan kepada warga pontang dan masyarakat lainnya, kemudian dengan semakin banyaknya perubahan terjadi perubahan nama dengan nama Rumah Sakit Pembantu pada tahun 1950, dan pada tahun 1974 Rumah sakit Pembantu berubah dengan nama Puskesmas/PHC (Public Health Center), terjadi pembangunan gedung pada tahun 1982 sampai sekarang.

  31

3.1.2. Visi Dan Misi Puskesmas Pontang

  1. Visi

  Terwujudnya masyarakat yang mandiri untuk hidup sehat menuju kecamatan pontang yang islam berkeadilan dan sejahtera.

  2. Misi

  a. Menggerakan pembangunan berwawasan kesehatan

  b. Mewujudkan pelayanan prima

  c. Mendorong masyarakat untuk berprilaku hidup bersih dan sehat

  d. Menggalang kemitraan dengan masyarakat dan lintas sektoral

  e. Membebaskan masyarakat dari masalah penyakit dan memberikan perlindungan kepada yang beresiko

3.1.3. Struktur Organisasi

  Struktur Organisasi merupakan kerangka pembagian tugas tanggung jawab kepada unit organisasi yang dibentuk. Struktur Organisasi dapat dilihat

  32 STRUKTUR ORGANISASI

PUSKESMAS PONTANG

  33

  2. Tata Usaha Bertugas dibidang administrasi, bendahara,kepegawaian, inv.barang dan SP2TP.

  a. Bagian Umum dan Pendaftaran

  • – Menangani pendaftaran dan informasi pasien
  • – Menangani hal-hal tentang surat menyurat
  • – Bertanggung jawab mengenai masalah kearsipan

  b. Administrasi dan bendahara – Menyiapkan format laporan administrasi kegiatan.

  • – Mengumpulkan data administrasi kegiatan.
  • – Rekapitulisasi dan klasifikasi data administrasi kegiatan.
  • – Pengolahan data administrasi kegiatan.
  • – Membuat laporan keuangan

  c. Kepegawaian

  • – Membuat DP3 Pegawai, Kenaikan Pangkat, Kenaikan Gaji Berkala,

  34

  d. inv.barang

  • – Yang bertanggung jawab memegang barang-barang atau alat-alat medis.

  e. SP2TP (Sistem Pencatatan dan pelaporan terpadu puskesmas) – Dasar penyusunan perencanaan Tk. Puskesmas.

  • – Dasar penyusunan rencana pelaksanaan kegiatan pokok puskesmas

  (Lokakarya mini)

  • – Sebagai dasar pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kegiatan pokok puskesmas
  • – Untuk mengatasi berbagai kegiatan hambatan pelaksanaan kegiatan pokok puskesmas

  3. PPKL (pemberantasan penyakit dan kesehatan lingkungan) Melaksanakan kegiatan pencegahan dan pemberantasan penyakit menular khususnya imunisasi, HIV dan lain-lain.

  4. Medis

  35 Melaksanakan kegiatan pengobatan rawat jalan dan rawat inap.

  7. Promkes (promosi kesehatan)

  Melaksanakan kegiatan pembinaan dan pengembangan upaya masyarakat dan penyuluhan kesehatan masyarakat, kesehatan remaja dan dana sehat.

  8. kesling Melaksanakan kegiatan pencegahan dan pemberantasan penyakit menular khususnya imunisasi, kesehatan lingkungan dan laboratorium sederhana.

  9. gizi Bertugas melaksanakan kegiatan kesejahteraan ibu dan anak, keluarga berencana dan perbaikan gizi untuk seluruh anak Indonesia khususnya warga pontang.

  10. Farmasi Melaksanakan kegiatan penyediaan obat.

  11. Laboratorium Tempat riset ilmiah, exsperimen pengukuran ataupun pelatihan ilmiah

  36

3.1. Metode Penelitian

3.2.1. Desain Penelitian

  Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan rancangan penelitian berdasarkan metode deskriptif dan action.

  Metode Deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang. Tujuan dari penelitian desktiftip ini adalah untuk membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antarfenomena yang diselidiki.

  Action atau tindakan merupakan penelitian langsung, disertai dengan praktek di lapangan. Membuat suatu program yang akan dilaksanakan secara sistematis dan terencana, serta mempunyai nilai perbaikan yang signifikan. Penelitian tindakan ini lebih efektif, karena akan terlihat langsung hasilnya.Salah satu syarat dalam melakukan penelitian tindakan adalah adanya

  37

  1. Data Primer Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari unit pengamatan

  (instansi) atau responden penelitian baik melalui pengamatan maupun pencatatan terhadap objek penelitian.

  2. Sumber Data Sekunder Data sekunder adalah data yang digunakan untuk mendukung data primer, merupakan jenis data yang sudah diolah terlebih dahulu oleh pihak pertama, data sekunder diambil secara tidak langsung dari objek penelitian misalnya data ini diperoleh dari buku-buku, jurnal, tutorial, internet dan lain-lain.

3.2.2.2. Metode Pengumpulan Data

  Dalam penelitian ini penulis mengumpulkan data primer dengan menggunakan teknik :

  1. Observasi

  38

  2. Wawancara Wawancara merupakan proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab, sambil bertatap muka antara si penanya atau pewawancara dengan si penjawab atau responden.

  Dengan data sekunder peneliti memperoleh data dengan menggunakan teknik dokumentasi. Dokumentasi adalah teknik pengumpulan data dengan cara mengumpulkan dokumen-dokumen yang berhubungan dengan objek penelitian. Dalam hal ini, dokumen yang diperoleh akan dianalisis agar diperoleh data yang sesuai dengan penelitian.

3.2.3. Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem

  Dalam sub bab ini akan dijelaskan mengenai metode pendekatan sistem, metode pengembangan sistem dan alat bantu analisis pengembangan sistem.

3.2.3.1. Metode Pendekatan Sistem

  39

3.2.3.2. Metode Pengembangan Sistem

  Metode pengembangan sistem yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan metode prototype dimana model prototype ini dalam mengumpulkan informasi tertentu mengenai kebutuhan-kebutuhan informasi pengguna secara cepat.

  Menurut Roger S. Pressman (2002 : 40) prototyping paradigma dimulai dengan pengumpulan kebutuhan. Pengembang dan pelanggan bertemu dan mendefinisikan obyektif keseluruhan keseluruhan dari perangkat lunak, mengidentifikasi segala kebutuhan yang diketahui dan area garis besar dimana definisi lebih jauh merupakan keharusan kemudian dilakukan “perancangan kilat”. Perancangan kilat berfokus pada penyajian dari aspek-aspek perangkat lunak tersebut yang akan nampak bagi pelanggan/pemakai (contohnya pendekatan input dan format output).

  Perancangan kilat membawa kepada konstruksi sebuah prototype. Prototype tersebut dievaluasi oleh pelanggan/pemakai dan dipakai untuk menyaring

  40 bekerja dibangun, maka pengembang harus mempergunakan fragmen- fragmen program yang ada atau mengaplikasikan alat-alat bantu.

  Tujuan utama pembuatan prototype secara garis besar dapat dikelompokan ke dalam 3 bagian yaitu: a. Membantu pengembangan persyaratan, jika tidak ditentukan dengan mudah.

  b. Mengesahkan persyaratan, khususnya dengan customer, langganan dan user yang potensial.

  c. Menyajikan sebagian tempat pengembangan jika menggunakan strategi pengembangan evolusi prototype.

  Berikut ini adalah gambar dari Ptototipe Paradigma yang terdapat pada gambar 3.2.

  41 (Sumber: Roger S. Pressman. 2002. Rekayasa Perangkat Lunak Pendekatan Praktisi

  

(Buku Satu). ANDI. Yogyakarta)

  Adapun tahapan proses yang akan dilakukan pada model proses prototype adalah sebagai berikut: A. Mendengarkan Pelanggan 1. Mengumpulkan data dengan observasi, wawancara dan studi pustaka.

  2. Mengidentifikasi segala kebutuhan sistem.

  B. Membangun/memperbaiki Market

  1. Menganalisis proses sistem

  2. Merancang proses sistem a. Merancang Flowmap, DFD, kamus data dan ERD.

  b. Membuat struktur program, struktur menu dan pengkodean (coding) c. Membuat rancangan prosedur yang diusulkan.

  42

  e. Perancangan database secara fisik

  f. Implementasi sistem database

  4. Menganalisis dan merancang Infrastuktur

  C. Uji Pelanggan Mengendalikan Market 1. Mengevaluasi prototype yang telah dibuat.

  2. Perbaikan untuk memenuhi semua kebutuhan sistem

3.2.3.3. Alat Bantu Analisis dan Perancangan

  Pada sub bab ini akan dijelaskan mengenai alat bantu apa saja yang dipakai dalam analisis dan perancangan Sistem Informasi yang akan dibuat yaitu terdiri dari bagan alir dokumen (Document Flowmap), Diagram Konteks (Conteks Diagram), Diagram Arus Data (Data Flow Diagram), Kamus Data (Data Dictionary) dan Perancangan Basis Data.

  1. Bagan Alir Dokumen (Document Flowmap)

  43

  b. Aktivitas yang digambarkan harus didefinisikan secara hati-hati dan definisi ini harus dapat dimengerti oleh pembacanya.

  c. Kapan aktivitas dimulai dan berakhir harus ditentukan secara jelas.

  d. Setiap langkah dari aktivitas harus diuraikan dengan menggunakan deskripsi kata kerja.

  e. Setiap langkah dari aktivitas harus berada pada urutan yang benar.

  f. Lingkup dan range dari aktifitas yang sedang digambarkan harus ditelusuri dengan hati-hati. Percabangan-percabangan yang memotong aktivitas yang sedang digambarkan tidak perlu digambarkan pada flowmap yang sama. Simbol konektor harus digunakan dan percabangannya diletakan pada halaman yang terpisah atau hilangkan seluruhnya bila percabangannya tidak berkaitan dengan sistem.

  g. Gunakan simbol-simbol flowmap yang standar.

  2. Diagram Konteks (Conteks Diagram) Menurut Al-Bahra bin Ladjamudin (2005 : 64) diagram konteks

  44

  3. Diagram Arus Data (Data Flow Diagram) Menurut Al-Bahra bin Ladjamudin (2005 : 64) DFD merupakan model dari sistem untuk menggambarkan pembagian sistem ke modul yang lebih kecil. Salah satu keuntungan menggunakan diagram aliran data adalah memudahkan pemakai atau user yang kurang menguasai bidang komputer untuk mengerti sistem yang akan dikerjakan.

  4. Kamus Data (Data Dictionary) Kamus Data adalah katalog fakta tentang data dan kebutuhan- kebutuhan informasi dari suatu sistem informasi.

  Menurut Al-Bahra bin Ladjamudin (2005 : 70) kamus data berfungsi membantu membantu pelaku sistem untuk mengartikan aplikasi secara detail dan mengorganisasi semua elemen data yang digunakan dalam sistem secara persis sehingga pemakai dan penganalisis sistem mempunyai dasar pengertian yang sama tentang masukan, keluaran, penyimpanan dan proses.

  45

  a. Normalisasi Menurut Al-Bahra Bin Ladjamuddin B (2007 : 174) “Normalisasi

  adalah proses pengelompokkan data ke dalam bentuk tabe atau relasi atau file untuk menyatakan entitas dan hubungannya sehingga terwujud satu bentuk database yang mudah untuk dimodifikasi”.

  Langkah-langkah dalam melakukan normalisasi adalah sebagai berikut :

  1. Bentuk Tidak Normal (Unnormal) Merupakan kumpulan data yang akan direkan, tidak ada keharusan mengikuti format tertentu, data dikumpulkan apa adnya sesuai dengan saat menginput.

  Untuk mentransformasikan tabel yang belum ternormalisasi menjadi tabel yang memenuhi kriteria 1NF adalah dengan merubah seluruh atribut yang multivalue (ganda) menjadi atribut yang single value (tunggal), dengan cara menghilangkan group yang berulang.

  2. Bentuk Normal Ke Satu (INF)

  46 (3) Telah ditentukan primary key untuk tabel/ relasi tersebut.

  (4) Tiap atribut hanya memiliki satu pengertian.

  3. Bentuk Normal Ke Dua (2NF) Bentuk normal kedua didasari atas konsep ketergantungan fungsional sepenuhnya. Artinya jika A dan B atribut-atribut dari suatu relasi tabel, B dikatakan memiliki ketergantungan fungsional terhadap A, jika B adalah tergantung fungsional A, tetapi tidak secara tepat memilki ketergantungan fungsional dari himpunan bagian dari A. Syarat normal kedua (2NF) : (1) Bentuk data telah memnuhi kriteria bentuk normal kesatu.

  (2) Atribut bukan kunci harus memiliki ketergantungan fungsional sepenuhnya pada kunci utama/ primary key.

  4. Bentuk Normal Ke Tiga (3NF) Suatu relasi dikatakan dalam bentuk normal ketiga jika sudah memenuhi bentuk normal kedua dan setiap atribut bukan kunci tidak

  47 memilki ketergantungan fungsional terhadap primary key di relasi itu saja.

  5. Bentuk Normal Boyce-Codd ( BCNF ) Suatu relasi disebut memenuhi benuk normal Boyce-Codd jika dan hanya jika suatu penentu ( determinan ) adalah kunci kandidat ( atribut yang bersifat unik).

  Dari penjelasan-penjelasan diatas dapat diambil kesimpulan umum bahwa normalisasi dilakukan untuk menghindarkan redudansi

  field-field yang ada.

  b. Tabel Relasi Tabel relasi bertujuan untuk membuat hubungan antar tabel agar terdapat relasi antara tabel yang satu dengan tabel yang lainnya. Dari relasi table tersbut terdapat kardinalitas yaitu : satu ke satu (One To One), satu ke banyak (One To Many), banyak ke satu (Many To One), dan