Biaya tenaga kerja langsung meliputi kompensasi atas seluruh tenaga kerja yang dapat ditelusuri ke objek biaya barang dalam proses dan kemudian
barang jadi dengan cara yang ekonomis. Contohnya gaji dan tunjangan yang dibayarkan kepada operator mesin.
Biaya Overhead Pabrik
Factory Overhead Costs
Biaya overhead pabrik adalah semua biaya yang tidak dapat ditelesuri secara langsung walaupun terkait dengan objek biaya barang dalam proses
hingga menjadi barang jadi. Sehingga menurut Mulyadi 2009:194, biaya
overhead
pabrik adalah biaya produksi selain biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung. Contohnya pekerja bagian perawatan mesin,
penyusutan pabrik, bahan penolong dan sebagainya.
2.5 Akumulasi Biaya
Menurut Bastian Bustami dan Nurlela 2010:40 akumulasi biaya adalah: “Suatu cara untuk mengetahui berapa besar biaya yang dikeluarkan untuk
suatu produk dan jasa atau menyangkut suatu hal. Ada beberapa metode yang dapat digunakan dalam akumulasi biaya, tetapi yang lazim digunakan adalah
dua metode yaitu metode akumulasi biaya pesanan dan metode akumulasi biaya proses.
”
2.5.1 Metode Akumulasi Biaya Berdasarkan Pesanan
Menurut Bastian Bustami dan Nurlela 2010:40, akumulasi biaya berdasarkan pesanan adalah:
“Suatu sistem akuntansi yang menelusuri biaya pada unit individual atau pekerjaan, kontrak, tumpukan produk atau pesanan pelanggan
yang spesifik. ”
Ada beberapa karakteristik dalam melakukan pengakumulasian biaya berdasarkan pesanan, antara lain;
1. Sifat proses produksi yang dilakukan terputus-putus, dan tergantung pada
pesanan yang diterima. 2.
Spesifikasi dan bentuk produk tergantung pada pemesan. 3.
Pencatatan biaya produksi masing-masing pesanan dilakukan pada kartu biaya pesanan secara terperinci untuk masing-masing pesanan.
4. Total biaya produksi untuk setiap elemen biaya dikalkulasi setelah
pesanan selesai. 5.
Biaya per unit dihitung, dengan membagi total biaya produksi yang terdiri dari: bahan baku langsung, tenaga kerja langsung, dan biaya overhead
dibebankan, dengan total unit yang dipesan. 6.
Akumulasi biaya pada umumnya menggunakan biaya normal. 7.
Produk yang sudah selesai dapat disimpan di gudang atau langsung diserahkan pada pemesan.
Misalnya pembuatan pesawat terbang, alat-alat untuk sistem pertahanan negara dan beberapa produk yang membutuhkan spesifikasi
khusus dan waktu pembuatan produk tersebut sangat lama. Semua yang telah disebutkan diatas merupakan contoh produk yang pengakumulasian biayanya
menggunakan metode akumulasi biaya berdasarkan pesanan. Adapun manfaat perhitungan biaya pesanan yaitu bermanfaat untuk
menetapkan harga jual dan pengendalian biaya. Umumnya calon pelanggan selalu meminta estimasi biaya terlebih dahulu sebelum mereka memesan, dan
seringkali mereka memesan atau memberi pekerjaan, membandingkannya dengan pesaing. Oleh sebab itu perusahaan harus dapat mengestimasi biaya
secara akurat agar dapat bersaing dengan perusahaan lain dan menghasilkan laba yang optimal.
Perhitungan biaya normal adalah sistem akuntansi di mana bahan baku langsung dan tenaga kerja langsung dibebankan berdsarkan tarif ditentukan
dimuka. Tarif ditentukan dimuka adalah suatu jumlah yang diperoleh dengan membagi total biaya overhead pabrik yang diestimasi untuk periode
mendatang dengan total dasar alokasi biaya overhead pabrik yang diestimasi untuk periode mendatang.
Kartu biaya pesanan merupakan dokumen sumber untuk memasukkan biaya dalam kalkulasi biaya pesanan. Catatan ini kadang-kadang disebut
sebagai lembar biaya pekerjaan, arsip biaya pekerjaan, atau kartu biaya pekerjaan. Dokumen ini merupakan dokumen dasar dalam perhitungan biaya
pesanan, dengan mengakumulasi biaya untuk setiap pesanan, sehingga dokumen ini menunjukkan biaya bahan baku langsung dan tenaga kerja
langsung serta biaya overhead pabrik yang dibebankan untuk suatu pesanan. Adapun ilustrasi kartu biaya yang disajikan Carter 2009:145 seperti yang
tertera dibawah ini Gambar 2.1.
Gambar 2.1 Kartu Biaya
Rayburn Company
1101 Maple Street, Cincinnati OH 45227
Pesanan No. 5574
Untuk
: Lawrenceville Construction, Co. TANGGAL DIPESAN 101
Produk
: Papan Penggiling Mapel No. 14 TANGGAL MULAI DIKERJAKAN 141
Spesifikasi
: 12 x 20 x 1 Pelitur Bening TANGGAL DIBUTUHKAN 221
Jumlah
: 10 TANGGAL SELESAI DIKERJAKAN 181
BAHAN BAKU LANGSUNG TANGGAL
NOMOR PERMINTAAN
JUMLAH 14-Jan
516 1.420,00
17-Jan 531
780,00 18-Jan
544 310,00
2.510,00 TENAGA KERJA LANGSUNG
TANGGAL JAM
BIAYA 14-Jan
40 320,00
15-Jan 32
256,00 16-Jan
36 288,00
17-Jan 40
320,00 18-Jan
48 384,00
196 1.568,00
OVERHEAD PABRIK DIBEBANKAN TANGGAL
JAMMESIN BIAYA
14-Jan 16,2
684,00 16-Jan
10,0 400,00
17-Jan 3,2
128,00 29,4 X 40
1.176,00 Bahan Baku Langsung
2.510,00 Harga Jual
7.860,00 Tenaga Kerja Langsung
1.568,00 Biaya Pabrik
5.254,00 Overhead Pabrik Dibebankan
1.176,00 Beban Pemasaran
776,00 Total Biaya Pabrik
5.254,00 Beban Administrasi
420,00 Biaya Untuk Membuat
dan Menjual 6.450,00
Laba 1.410,00
Sumber: William K.Carter. Cost Accounting. Edisi 14. 2008.
Menurut Bastian Bustami dan Nurlela 2010:64 perhitungan biaya berdasarkan pesanan hanya membutuhkan delapan bentuk ayat jurnal
akuntansi untuk setiap elemen biaya: pembelian bahan baku, penggunaan bahan baku, pencatatan gaji dan upah, pendistribusian beban gaji dan upah,
pencatatan biaya
overhead
pabrik sesungguhnya, pencatatan biaya
overhead
pabrik dibebankan, pencatatan penyelesaian pesanan, dan penjualan produk yang dipesan. Berikut adalah kedelapan jurnal tersebut:
1. Akuntansi biaya bahan baku langsung;
Dr. Bahan baku Rp. xxxx
Cr. Utang usahakas Rp. xxxx
2. Penggunaan bahan baku;
Dr. Produk dalam proses Rp. xxxx
Cr. Pengendali overhead pabrik Rp. xxxx
Dr. Pengendali overhead pabrik Rp. xxxx
Cr. Bahan baku Rp. xxxx
3. Biaya tenaga kerja yang terjadi;
Dr. Beban gaji Rp. xxxx
Cr. Beban gaji yang masih harus dibayar Rp. xxxx
4. Distribusi biaya tenaga kerja;
Dr. Produk dalam proses Rp. xxxx
Cr. Beban gaji Rp. xxxx
Dr. Pengendali overhead pabrik Rp. xxxx
Cr. Beban gaji Rp. xxxx
5. Biaya overhead pabrik sesungguhnya aktual;
Dr. Pengendali overhead pabrik Rp. xxxx
Cr. Akumulasi penyusutan mesin Rp. xxxx
Dr. Pengendali overhead pabrik Rp. xxxx
Cr. Asuransi biaya dimuka Rp. xxxx
6. Biaya overhead pabrik dibebankan;
Dr. Produk dalam proses Rp. xxxx
Cr. Overhead pabrik dibebankan Rp. xxxx
Dr. Overhead pabrik dibebankan Rp. xxxx
Cr. Pengendali overhead pabrik Rp. Xxxx
7. Mengisi persediaan produk jadi;
Dr. Produk selesai Rp. xxxx
Cr. Produk dalam proses Rp. xxxx
8. Penyerahan langsung ke pemesan;
Dr. Piutang usaha Rp. xxxx
Cr. Penjualan Rp. xxxx
Dr. Harga pokok penjualan Rp. xxxx
Cr. Produk selesai Rp. xxxx
Sumber: Bastian Bustami dan Nurlela. Akuntansi Biaya. 2010
2.5.2 Sistem Perhitungan Biaya Berdasarkan Proses