a. Kebutuhan dapur makan, minum, lauk pauk, sayur, dan lain-lain sekitar Rp
35.000,00. Belanja per hari
: Rp 35.000 x 30 hari = Rp 105.000,00 b.
Kebutuhan sembahyang seperti canang biasanya dihabiskan sebesar Rp 10.000,00 sampai Rp 15.000,00. Kebutuhan sembahyang ini berupa janur yang telah dibeli
oleh istri dari bapak Made Ariana.
2. Kesehatan
Untuk pengeluaran kesehatan, keluarga Bapak I Made Ariana menggunakan Kartu Indonesia Sehat dan BPJS untuk mendapatkan pengobatan medis, sehingga bila ada salah satu
anggota keluarga yang sakit, pihak keluarga mendapatkan pelayanan medis gratis. Hal ini disebabkan karena keluarga Bapak Made Ariana telah terdaftar sebagai salah satu keluarga yang
kurang mampu sehingga mendapatkan pelayanan medis gratis atau keringanan biaya dengan menunjukkan kartu KIS dan BPJS
Keluarga dari Bapak Made Ariana terbilang sehat, tidak hanya bapak Made Ariana, keluarganya juga berada dalam kondisi yang sehat atau tidak mempunyai penyakit yang serius.
Ibu dari bapak Made Ariana sendiri terbilang cukup sehat di usianya yang rentan terhadap penyakit.
3. Kebutuhan lain
Biaya kebutuhan lainnya meliputi biaya listrik dan air yang harus ditanggung oleh Bapak Made Ariana. Juga termasuk biaya iuran banjar, upacara agama,dan biaya lainnya. Dengan
rincian sebagai berikut : a.
Iuran Desa Adat Gubug sebesar Rp. 50.000,00 per bulan b.
Pembayaran biaya listrik atau PLN sebesar Rp 69.000,00 c.
Biaya air atau PDAM sebesar Rp 50.000,00. Biaya air ini dibagi dua dengan biaya air di rumah paman dari Bapak Made Ariana.
BAB II IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH
2.1 Permasalahan Keluarga
Identifikasi permasalahan yang dihadapi oleh keluarga dampingan dilakukan melalui pendekatan secara langsung dengan keluarga dampingan yaitu Bapak Made Ariana setelah
beberapa kali mengadakan kunjungan untuk melakukan pendekatan pada keluarga tersebut.
2.1.1 Masalah Perekonomian Keluarga Dampingan
Permasalahan yang paling mendasar yang dialami oleh keluarga Bapak Made Ariana adalah masalah ekonomi. Penghasilan dari pekerjaan sebagai buruh bangunan pembuat sanggah
yaitu sebesar Rp 80.000,00 per hari jika mendapatkan pesanan dari pembeli, sedangkan istrinya bekerja sebagai penjaga swalayan di daerah Tista. Penghasilan tersebut hanya cukup untuk
memenuhi kebutuhan pokok sehari-hari saja, sedangkan untuk keperluan mendadak seperti iuran dibanjar, kundangan, upacara agama atau biaya kesehatan masih dirasa agak kurang.
2.1.2 Masalah Motivasi Hidup
Mengenai motivasi hidup, keluarga Bapak Made Ariana idak memiliki masalah mengenai motivasi hidup, namun hanya perlu diberi pembinaan dan nasehat untuk mempertahankan serta
lebih meningkatkan motivasi hidup Bapak made Ariana dan anggota keluarganya. Penulis dalam setiap kunjungan lebih banyak memberikan pengarahan dan pembinaan mental serta melakukan
sharing -sharing.
2.2 Masalah Prioritas
Berdasarkan beberapa masalah yang sudah diuraikan diatas, sebagai seorang keluarga pendamping mengambil dua masalah yang menjadi prioritas utama dan harus dicarikan
pemecahannya sehingga dapat membantu dan meningkatkan tingkat kehidupan keluarga yang di dampingi. Dua masalah prioritas tersebut meliputi masalah ekonomi dan kesehatan.
2.2.1 Masalah Perekonomian
Permasalahan ekonomi menjadi sesuatu yang sangat penting untuk dipecahkan karena merupakan masalah utama yang akan mempengaruhi semua aspek kehidupan dari KK
dampingan. Beberapa sumber pemasukan keluarga Bapak Made Ariana berusaha untuk dicukupkan mengenai kebutuhan-kebutuhan finansial keluarga. Masalah keuangan yag terdapat
di keluarga Bapak Made Ariana diakibatkan oleh penghasilan yang tidak tetap karena masih bekerja serabutan sebagai buruh bangunan pembuatan sanggah. Penghasilan dari keluarga Bapak
Made Ariana pun tidak menentu dan masih kurang untuk pengeluaran sehari-hari. Meskipun istri Bapak Made Ariana juga bekerja namun pengahasilan Ibu Tia juga masih kurang untuk dipakai
untuk semua keperluan hidup kelaurga. Keuangan keluarga Bapak Made Ariana meskipun telah dikelola dengan baik, penghasilan Bapak Made Ariana pada dasarnya belum cukup untuk
memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari, dilihat dari besarnya penghasilan yang diperolehnya.
2.2.2 Masalah Motivasi Hidup
Permasalahan kesehatan merupakan hal yang penting, karena jika Bapak Made Ariana yang notabene sebagai kepala keluarga kehilangan motivasi hidupnya maka anggota keluarganya
juga secara tidak langsung akan kehilangan motivasi hidupnya. Maka dari itu penulis selama keseluruhan kunjungan terus member semangat dan dorongan motivasi agar motivasi Pak Made
Ariana tidak menurun. Penulis juga memberi pembinaan dan pengarahan tentang pemikiran bagaimana menjalani hidup agar tetap berpikaran untuk semangat mensejahterakan keluarga.