Perancangan Sistem Informasi Akuntansi Pelaporan keuangan Pertanggung Jawaban Kegiatan Dana Bos UPTD Kecamatan Cililin Dengan Menggunakan Microsoft Visual Basic 6.0 Dan SQL Server 2000 Berbasis Clinet Server

(1)

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Masalah

Dari tahun ke tahun perkembangan dan kemajuan teknologi di dunia khususnya dibidang komputer semakin canggih, tidak terkecuali di Indonesia. Hal ini mengakibatkan para user yang meggunakan teknologi canggih tersebut harus cepat beradaptasi dengan perkembangan teknologi yang semakin cepat. Hal ini dimaksudkan agar mempercepat proses input dan output data-data yang diinginkan. Agar semua pekerjaan yang dihasilkan lebih efektif dan efisien serta tepat waktu.

Kemudahan, ketepatan dan kecepatan pencatatan dan pelaporan keuangan merupakan kebutuhan yang tidak dapat diabaikan. Tidak hanya dalam perusahaan, kebutuhan tersebut juga sudah mulai merambah di lingkungan instansi pemerintah. Salah satu kebutuhan pencatatan dan pelaporan keuangan dalam lingkungan instansi pemerintah adalah kebutuhan penyusunan pelaporan keuanganpertanggung jawaban dalam hal ini penataan dan pelaporan keuangan pertanggungjawaban pencairan dana BOS di bidang pendidikan TK/SD.

Pencatatan dan pelaporan keuangan pertanggungjawaban merupakan alat untuk mengelola keuangan pencairan dana BOS di bidang pendidikan TK/SD. Pencatatan dan pelaporan keuangan pertanggungjawaban yang begitu rumit dengan sistem yang masih sederhana dan memakan banyak waktu mengakibatkan hasil laporan menjadi tidak efisien dalam pelaksanaannya bagi para penggunanya.

UPTD (Unit Pelaksana Teknis Daerah) kecamatan Cililin merupakan salah satu Dinas Pendidikan yang berbentuk Instansi Pemerintah. Aktivitas bidang pendidikn TK/SD yang ada di instansi ini melakukan pencatatan dan pelaporan keuangan pertanggungjawaban pencairan dana BOS yang begitu rumit karena pada saat pembuatan pelaporan keuangan pertanggung jawaban masih menggunakan microsoft word dan microsoft excel, sehingga sering terjadi kesalahan penginputan data. Untuk mengatasi masalah tersebut, diperlukan sebuah sistem yang mudah digunakan namun tepat dan cepat dalam pencatatan dan pelaporan keuangan. Sistem Akuntansi Keuangan Daerah (SAKD) merupakan


(2)

2 sistem yang menjadikan proses pencatatan dan pelaporan keuangan pertanggung jawaban menjadi lebih mudah dan sederhana. Pencatatan dan pelaporan keuanganpertanggung jawaban tersebut merupakan bagian dari akuntansi sektor publik (pemerintah), dengan sebuah sistem yang mudah digunakan kerumitan-kerumitan akuntansi bisa di handle oleh pengguna tinggal input data saja. Dengan penggunaan sebuah sistem aplikasi yang mudah digunakan diharapkan dapat membantu pihak instansi dalam pencatatan dan pelaporan keuangan pertanggungjawaban dana BOS, sehingga data yang dihasilkan lebih efektif dan efisien. Software Microsoft Visual Basic 6.0 adalah bahasa pemograman yang memudahkan berbagai macam database dan membuat laporan keuangan lebih mudah dan database yang mendukung software Microsoft Visual Basic 6.0 adalah SQL Server karena mampu membuat satu database dengan banyak file, dan memiliki fasiltas Query untuk relasi antar table.

Berdasarkan uraian masalah dan pembahasan di atas, maka penulis tertarik mengambil judul: “PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PELAPORAN KEUANGAN PERTANGGUNGJAWABAN KEGIATAN DANA BOS UPTD KECAMATAN CILILIN DENGAN MENGGUNAKAN

SOFTWARE MICROSOFT VISUAL BASIC 6.0 DAN MICROSOFT SQL SERVER 2000 BERBASIS CLIENT SERVER.”

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas dan agar tercapainya suatu pembahasan yang terperinci, maka dalam hal ini penulis mengidentifikasi masalah sebagai berikut:

A. Bagaimana Sistem Akuntansi Pelaporan Keuangan Pertanggungjawaban Kegiatan Dana BOS UPTD (Unit Pelaksana Teknis Daerah) Kecamatan Cililin.

B. Bagaimana merancang Sistem Informasi Akuntansi Pelaporan Keuangan Pertanggungjawaban Kegiatan Dana BOS UPTD (Unit Pelaksana Teknis Daerah) Kecamatan Cililin dengan Menggunakan Software Microsoft Visual Basic 6.0 dan SQL Server sehingga informasi dan laporan yang dihasilkan menjadi lebih cepat dan tepat.


(3)

3

1.3Batasan Masalah

Luasnya ruang lingkup permasalahan yang ada, serta keterbatasan waktu dan pengetahuan supaya pembahasan masalah lebih terfokus dan spesifik maka dibutuhkan pembatasan masalah. Adapun batasan masalah yang akan dibahas adalah sebagai berikut:

A. Penulis melakukan penelitian ini pada bagian keuangan khususnya yang menyangkut Sistem Informasi Akuntansi Pelaporan Keuangan Pertanggungjawaban Kegiatan Dana BOS UPTD (Unit Pelaksana Teknis Daerah) Kecamatan Cililin dengan membatasi hanya pada bidang Pendidikan SD dengan metode pencatatan berpasangan (single entry).

B. Penulis melakukan input berupa bukti-bukti transaksi dalam bentuk formulir atau dokumen, diproses melalui pembuatan catatan jurnal, buku besar dan menghasilkan laporan pertanggungjawaban.

1.4Maksud dan Tujuan

1.4.1 Maksud Penelitian

Maksud penelitian ini adalah untuk memperoleh data yang berkaitan dengan Sistem Sistem Informasi Akuntansi Pelaporan Keuangan Pertanggungjawaban Kegiatan Dana BOS UPTD (Unit Pelaksana Teknis Daerah) Kecamatan Cililin dengan Software Micrososft Visual Basic 6.0 dan Microsoft SQL Server dalam hal ini hanya di bidang pendidikan SD.

1.4.2.1Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penulisan laporan ini adalah sebagai berikut:

A. Untuk mengetahui Sistem Akuntansi Pelaporan Keuangan Pertanggungjawaban Kegiatan Dana BOS UPTD (Unit Pelaksana Teknis Daerah) Kecamatan Cililin bidang pendidikan SD.

B. Untuk merancang Perancangan Sistem Informasi Akuntansi Pelaporan Keuangan Pertanggungjawaban Kegiatan Dana BOS UPTD (Unit Pelaksana Teknis Daerah) Kecamatan Cililin bidang pendidikan SD dengan menggunakan Software Microsoft Visual Basic 6.0 dan Microsoft SQL Server sebagai database nya.


(4)

4

1.5Objek dan Metode Penelitian

Objek penelitian ini penulis menguraikan penjelasan-penjelasan tentang Sistem Akuntansi Pelaporan Keuangan Pertanggungjawaban Pencairan Dana BOS UPTD (Unit Pelaksana Teknis Daerah) Kecamatan Cililin dan merancang suatu Sistem Informasi Akuntansi Pelaporan Keuangan Pertanggungjawaban Pencairan Dana BOS UPTD (Unit Pelaksana Teknis Daerah) Kecamatan Cililin dengan menggunakan Software Microsoft Visual Basic 6.0 dan Microsoft SQL Server yang dimana bahwa Sistem Informasi Akuntansi Pelaporan Keuangan Pertanggungjawaban Pencairan Dana BOS UPTD (Unit Pelaksana Teknis Daerah) Kecamatan Cililin belum dibuatkan secara keseluruhan khususnya di bidang pendidikan SD.

1.5.1 Unit Analisis

Menurut Kamus Besar Indonesia unit analisis ialah sebagai berikut: “Penyelidikan terhadap suatu peristiwa untuk mengetahui keadaan yang sebenarnya”. (2001:43)

Menurut Uma Sekaran dalam buku yang berjudul Metodologi Penelitian Untuk Bisnis, menjelaskan bahwa: ”Unit analisis adalah tingkat pengumpulan data yang dikumpulkan selama analisis data”. (2006: 248)

Unit analisis yang peneliti teliti adalah UPTD (Unit Pelaksana Teknis Daerah) Kecamatan Cililin di Jl. Raya Cililin No 68 Kecamatan Cililin Kabupaten Bandung Barat Tlp/Fax: (022) 694-0226.

1.5.2 Populasi dan Sampel

Menurut Save M Degun dalam buku yang berjudul Buku Besar Ilmu Pengetahuan, menjelaskan bahwa: “Populasi adalah Sekelompok sampel karena memenuhi syarat-syarat tertentu karena berkaitan dengan masalah penelitian.”(2005:872)

Menurut Said Klana Ansawi dan Chandra Wijaya dalam buku yang berjudul Metodologi Penelitian Keuangan, menjelaskan bahwa: “Sampel adalah pengambilan sebagian data populasi yang bertujuan dapat ditarik kesimpulan yang merefleksikan.”(2006:16)


(5)

5 Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa populasi adalah sekumpulan kelompok secara keseluruhan pada suatu tempat dan waktu tertentu. Sedangkan Sampel adalah bagian dari populasi tapi yang mencerminkan populasi yang dijadikan suatu contoh. Populasi yang diambil oleh penulis adalah laporan pertanggungjawaban tahun 2000-2009 yang ada di wilayah UPTD (Unit Pelaksana Teknis Daerah) Kecamatan Cililin, sedangkan untuk sampel, peneliti menggunakan laporan keuangan pertanggung jawaban tahun 2008 dan 2009.

1.5.3 Objek Penelitian

Penelitian dilakukan pada bagian keuangan di bidang pendidikan TK/SD kegiatan pencairan dana BOS daerah UPTD (Unit Pelaksana Teknis Daerah) Kecamatan Cililin yaitu Sistem Akuntansi Pelaporan Keuangan Pertanggungjawaban Pencairan Dana BOS yang ada di instansi tempat melakukan penelitian.

1.5.4 Desain Penelitian

Desain penelitian adalah semua proses yang diperlukan dalam suatu perencanaan yang dibuat dalam melakukan kegiatan penelitian agar efektif dan efiesien.

1.5.4.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan oleh penulis yaitu penelitian dasar (basic reserch). Menurut Moh. Nazir dalam buku yang berjudul Metodologi Penelitian, menjelaskan bahwa: ”Penelitian dasar atau penelitian murni adalah pencairan terhadap suatu karena ada perhatian dan keingintahuan terhadap hasil suatu aktivitas”.(2005:26)

Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa penelitian dasar adalah penelitian yang dilakukan karena adanya keingintahuan terhadap sesuatu.


(6)

6

1.5.4.2 Jenis Data

Jenis data menurut Sugiyono dalam buku yang berjudul Metodologi Bisnis Data Kuantitatif dan Data Kualitatif adalah sebagai berikut:

”Data Kuantitatif adalah penelitian yang jenis datanya berupa angka atau data kualitatif yang diangkakan.”(2004:68)

”Data Kualitatif adalah penelitian yang jenis datanya dinyatakan dalam bentuk kata, kalimat dan gambar.”(2004:68)

Penulis memilih jenis data ini, karena data yang diperoleh jenis datanya berbentuk kata, kalimat dan gambar. Kalimat berbentuk angka yang sangat dibutuhkan untuk kepentingan penelitian.

1.5.4.3 Jenis Desain Penelitian

Desain penelitian menurut Moh. Nazir pada buku Metode Penelitian, yaitu: “Desain dari penelitian adalah semua proses yang diperlukan dalam perencanaan dan pelaksanaan penelitian.”(2005:84)

Pengertian luas, desain penelitian mencakup proses-proses berikut ini: A. Identifikasi dan pemilihan masalah penelitian

B. Pemilihan kerangka konseptual untuk masalah penelitian serta hubungan-hubungan dengan penlitian sebelumnya.

C. Memformulasikan masalah penelitian termasuk membuat spesifikasi dari tujuan, luas jangkau, dan hipotesis untuk diuji.

D. Membangun penyelidikan atau percobaan.

E. Memilih serta memberi Definisi terhadap pengukuran variable-variabel. F. Memilih prosedur dan teknik sampling yang digunakan.

G. Menyusun alat serta teknik untuk mengumpulkan data. H. Membuat coding, serta mengadakan, dan prosesing data.

I. Menganalisis data serta pemilihan prosedur statistic untuk mengadakan generalisasi serta inferensi statistik.

J. Pelaporan hasil penelitian termasuk proses penelitian, diskusi serta interpretasi data, generalisasi, kekurangan-kekurangan dalam penemuan, serta mengajukan beberapa saran-saran dan kerja penelitian yang akan datang.


(7)

7 Definisi penelitian deskriptif menurut Moh. Nazir pada buku metode penelitian, yaitu: “Penelitian deskriptif adalah studi untuk menemukan fakta dengan interpretasi yang tepat.”(2005:85)

Menurut Moh. Nazir dalam buku yang berjudul Metode Penelitian, menjelaskan bahwa:

“Desain penelitian data Primer dan data Sekunder adalah desain pengumpulan data yang efisien dengan alat dan teknik serta karakteristik dari responden. Jika peneliti ingin menggunakan data sekunder, maka si peneliti harus mengadakan evaluasi terhadap sumber, keadaan data sekundernya dan juga si peneliti harus menerima limitasi-limitasi dari data tersebut.”(2005:91)

Desain penelitian yang dilakukan penulis adalah desain peneltian data primer dan desain penelitian data skunder karena data yang didapat adalah data hasil wawancara langsung yang digunakan oleh penulis tanpa mengolahnya terlebih dahulu, dan data yang diperoleh dari dokumen-dokumen yang ada pada perusahaan dan harus diolah kembali sebelum digunakan. Sealin itu desain penelitian deskriptif karena pada saat penelitian penulis akan memaparkan fakta apa yang terjadi di perusahaan.

1.5.5 Metode Penelitian

Untuk menemukan suatu permasalahan yang terjadi di perusahaan dan mencari solusi dari permasalahan yang ditemukan diperlukan adanya suatu metode yang dapat membantu arah dari penelitian yang dilakukan.

Menurut Sedarmayanti dan Syarifudin Hidayat dalam buku yang berjudul Metodologi Penelitian, menjelaskan bahwa: ”Penelitian eksplanatoris adalah Penelitian yang dilakukan dengan mengadakan percobaan dan penyempurnaan terhadap suatu sistem.”(2004:53)

Menurut Moh. Nazir dalam buku yang berjudul Metode Penelitian, menjelaskan bahwa: ”Metode Penelitian deskriptif yaitu suatu metode dalam meneliti status kelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang”.(2005:89)

Menurut Moh. Nazir dalam buku yang berjudul Metode Penelitian, menjelaskan bahwa: ”Metode survei adalah penyelidikan yang diadakan untuk


(8)

8 memperoleh fakta-fakta dari gejala-gejala yang ada dan mencari keterangan-keterangan secara faktual, baik tentang institusi sosial, ekonomi, atau politik dari suatu kelompok ataupun suatu daerah.”(2005:54)

Penulis memilih metode penelitian ini karena penulis menemukan suatu permasalahan pada instansi khususnya masalah pelaporan keuangan pertanggungjawaban.

1.5.6 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan oleh penulis adalah sebagai berikut:

A. Penelitian Lapangan (Field Research)

Penelitian Lapangan (Field Research) yang menurut Moh. Nazirdalam buku yang berjudul Metode Penelitian adalah: ”Penelitian lapangan yaitu penelitian yang dilakukan dengan cara mendatangi langsung tempat yang menjadi objek penelitian.”(2005:175)

Berdasarkan definisi di atas penulis dapat menyimpulkan bahwa Penelitian Lapangan (Field Research) adalah penelitian yang dilakukan pengamatan langsung sebagai cara pengumpulan data.

Peneliti melakukan pengumpulan data dengan teknik:

1. Wawancara (interview) yang menurut Moh. Nazir dalam buku yang berjudul Metode Penelitian adalah:

“Proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara si penanya atau pewawancara dengan si penjawab atau responden dengan menggunakan alat yang dinamakan interview guide (panduan wawancara).”(2005:195)

2. Pengamatan (Observation) yang menurut Moh. Nazir dalam buku yang berjudul Metode Penelitian adalah: “Cara pengambilan data dengan menggunakan mata tanpa ada pertolongan alat standar lain untuk keperluan tersebut.”(2005:196)

Berdasarkan uraian-uraian di atas penulis dapat menyimpulkan bahwa teknik pengumpulan data wawancara adalah proses memperoleh keterangan dengan tanya jawab dengan sumber yang dapat dipercaya guna mendapatkan data dengan


(9)

9 mengadakan dan pengamatan penelitian secara langsung. Peneliti mewawancarai langsung Kasubag UPTD Kecamatan Cililin di Kantor Dinas UPTD Kecamatan Cililin.

B. Penelitian Kepustakaan (Library Research)

Penelitiaan Kepustakaan yang menurut Moh. Nazir dalam buku yang berjudul Metode Penelitian, adalah sebagai berikut: “Teknik pengumpulan data dengan cara mempelajari, mengkaji dan memahami sumber-sumber data yang ada pada beberapa buku yang terkait dalam penelitian.”(2005:93)

Berdasarkan definisi di atas penulis dapat menyimpulkan bahwa Penelitian Kepustakaan (Library Research) adalah teknik pengumpulan data mempelajari, mengkaji, dan memahami terlebih dahulu dari sumber data yang ada pada perusahaan.

1.6Rekayasa Perangkat Lunak

1.6.1 Metodologi Pengembangan Sistem

Menurut Mulyadi dalam buku yang berjudul Sistem Akuntansi, Metodologi Pengembangan Sistem adalah: ”Langkah-langkah yang dilalui oleh analis sistem dalam mengembangkan sistem informasi. ”(2001:39)

Menurut Tata Sutabri dalam buku yang berjudul Analisis Sistem Informasi menjelaskan bahwa: “Metodologi Pengembangan Sistem adalah metode-metode, prosedur-prosedur, konsep-konsep pekerjaan dan aturan-aturan untuk mengembangkan suatu sistem informasi.”(2004:68)

Berdasarkan definisi diatas penulis dapat menyimpulkan bahwa Metodologi Pengembangan Sistem adalah proses atau cara yang dilakukan untuk mengembangkan sistem yang ada.

Menurut Tata Sutabri dalam buku yang berjudul Analisa Sistem Informasi, di bawah ini beberapa macam sistem pengembangan sistem yaitu sebagai berikut: A. Metodologi yang berorientasi pada Output

Metodologi yang berorientasikan keluaran disebut juga dengan metodologi tradisional. Fokus utama metodologi ini adalah pada keluaran/output seperti laporan penjualan, laporan pembelian, dan lain sebagainya.


(10)

10 Gambar 1.1 Metodologi yang berorientasi pada Output (Tata Sutabri 2004:68)

B. Metodologi yang berorientasi pada Process

Metodologi yang berorientasikan proses disebut juga dengan metodologi struktur analisis dan desain. Fokus utama metodologi ini pada proses dengan menggambarkan dunia nyata yang memakai data flowdiagram.

Gambar 1.2 Titik Berat ada pada Proces (Tata Sutabri 2004:68)

C. Metodologi yang berorientasi pada Data

Metodologi ini disebut juga metodologi model informasi, Alat yang digunakan untuk membuat model adalah Entity Relational Diagram (ERD). Fokus utama metodologi ini adalah data, dimana dunia nyata digambarkan dalam bentuk entitas, atribut data serta hubungan antar datatersebut.


(11)

11 D. Metodologi yang berorientasi pada objek

Gambar 1.4 Metodologi yang berorientasi pada objek (Tata Sutabri 2004:68)

1.6.2 Model Pengembangan Sistem

Model pengembangan sistem yang penulis pakai adalah iterasi, adapun definisi dari iterasi adalah ”Tahapan-tahapan tersebut dilaksanakan dengan pemakai teknik iterasi atau dimana suatu proses dilaksanakan secara berulang-ulang sampai didapatkan hasil yang diinginkan” (Tata Sutabri 2004:62).

Adapun skema model pengembangan sistem iterasi adalah sebagai berikut:

Gambar 1.5 Iterasi (Tata Sutabri 2004:63)

Objek

Objek Objek

Objek

Pengem bangan Sist em Inform asi


(12)

12

1.7Kegunaan Penelitian

Adapun kegunaan penelitian yang dilakukan di UPTD (Unit Pelaksana Teknis Daerah) Kecamatan Cililin mengenai Pelaporan Keuangan Pertanggungjawaban Kegiatan Dana BOS, adalah sebagai berikut:

A. Kegunaan Keilmuan 1. Bagi Penulis

Untuk mengembangkan pengetahuan yang peneliti peroleh selama dibangku kuliah serta membandingkan teori yang diperoleh dengan lingkungan kerja serta untuk mengaplikasikan ilmu komputer yang diperoleh yaitu Microsoft Visual Basic 6.0 dan Microsoft SQL Server dengan merancang Sistem Akuntansi Pelaporan Keuangan Pertanggungjawaban Kegiatan Dana BOS UPTD (Unit Pelaksana Teknis Daerah) Kecamatan Cililin.

2. Bagi Peneliti Selanjutnya

Hasil penelitian dapat dikembangan dengan aplikasi ilmu pemograman dengan software yang lebih canggih, dan sebagai bahan referensi tambahan bagi peneliti lain yang ingin melanjutkan atau mengembangkan tema judul yang sama yaitu Sistem Akuntansi Pelaporan Keuangan Pertanggungjawaban Kegiatan Dana BOS UPTD (Unit Pelaksana Teknis Daerah) Kecamatan Cililin. Diusulkan bagi peneliti lain agar melakukan penelitian langsung ke Sekolah Dasar yang mendapat Dana BOS.

B. Kegunaan Operasional Bagi Instansi

Manfaat utama dari penulisan laporan ini adalah memberikan kemudahan pihak instansi dalam pencatatan dan pelaporan pertanggung jawaban keuangan. Penggunaan aplikasi ini diharapkan dapat membantu pihak instansi dalam mengolah data, sehingga data yang dihasilkan lebih cepat dan tepat.


(13)

13

1.8Lokasi dan Waktu Penelitian

1.8.1 Lokasi Penelitian

Penulis melaksanakan penelitian pada dinas pendidikan yang bergerak dibidang instansi pemerintah yaitu UPTD (Unit Pelaksana Teknis Daerah) Kecamatan Cililin di Jl. Raya Cililin No 68 Kecamatan Cililin Kabupaten Bandung Barat Tlp/Fax: (022) 694-0226. UPTD (Unit Pelaksana Teknis Daerah)

Kecamatan Cililin merupakan salah satu Dina Penidikan yang bergerak di bidang pelayanan dan pendidikan dengan berbentuk Instansi Pemerintah. Dan jenis Dinas ini adalah UPTD (Unit Pelaksana Teknis Daerah).

1.8.2 Waktu Penelitian

Penulis melakukan kegiatan penelitian pada bulan Oktober 2009 sampai dengan Februari 2011. Untuk mempermudah kegiatan penelitian hingga pembuatan laporan tugas akhir peneliti membuat time schedule yaitu sebagai berikut:

Tabel 1.1 Time Schedule Penelitian Tugas Akhir

1.9Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan proposal mengenai Perancangan Sistem Informasi Akuntansi Keuangan Daerah Dinas Pendidikan dan Olah Raga Kabupaten Bandung Barat terdiri dari empat bab. Adapun susunannya adalah sebagai berikut: A. Bagian awal terdiri dari halaman judul, lembar pengesahan reviewer, kata

pengantar, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar dan daftar simbol. B. Bagian isi terdiri dari:

BAB I PENDAHULUAN

Dalam bab ini diuraikan mengenai latar belakang masalah, identifikasi masalah, batasan masalah, maksud dan tujuan penelitian, metodologi penelitian, kegunaan penelitian, lokasi dan waktu penelitian, serta sistematika penulisan.


(14)

14

BAB II LANDASAN TEORI

Dalam bab ini diuraikan mengenai teori-teori yang berkaitan dengan Sistem DBMS Kas. Teori-teori tersebut diperoleh dari buku-buku dan referensi lain.

BAB III ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN

Dalam bab ini akan diuraikan mengenai sejarah berdirinya UPTD (Unit Pelaksana Teknis Daerah) Kecamatan Cililin, struktur organisasi dan uraian kerja, kebijakan perusahaan, dokumen dan catatan yang digunakan di perusahaan, sistem yang berjalan, kelemahan dari sistem yang berjalan, permasalahan yang terjadi di perusahaan serta solusi dari permasalahan tersebut.

BABIV PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI

PELAPORAN KEUANGAN PERTANGGUNGJAWABAN KEGIATAN DANA BOS

Dalam bab ini akan diuraikan mengenai analisa sistem yag berjalan, solusi permasalahan, perancangan Sistem Informasi Akuntansi Pelaporan Keuangan Pertanggung Jawaban Pencairan Dana BOS dan aplikasinya.

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

Dalam bab ini menjelaskan mengenai simpulan dan saran dari Penulis.

C. Bagian akhir terdiri dari daftar pustaka dan lampiran-lampiran, dan daftar riwayat hidup.


(15)

15

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1Perancangan Sistem Informasi Akuntansi Pelaporan Keuangan

Pertanggungjawaban Kegiatan Dana BOS

2.1.1Perancangan

Untuk Pembuatan Sistem Informasi Akuntansi Pelaporan Keuangan Pertanggungjawaban Kegiatan Dana BOS dibutuhkan adanya perancangan tentang apa yang akan dibuat dan apa yang akan dihasilkan. Dengan adanya suatu rancangan, maka kita akan tahu kemana tujuan kita.

Menurut Azhar Susanto dalam buku yang berjudul Sistem informasi Manajemen Konsep dan Perancangannya menjelaskan bahwa: “Perancangan adalah kemampuan untuk membuat beberapa alternatif pemecahan masalah.”(2004:51)

Menurut Al-Bahra dalam buku yang berjudul Analisis & Desain Sistem Informasi menjelaskan bahwa: “Perancangan adalah suatu kegiatan yang memiliki tujuan untuk mendesain sistem baru yang dapat menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi perusahaan yang diperoleh dari pemilihan alternatif sistem yang terbaik.”(2005:39)

Berdasarkan definisi di atas maka penulis dapat menyimpulkan bahwa perancangan adalah suatu kegiatan untuk mendesain sistem baru yang dapat menyelesaikan masalah dan mengembangkan solusi terbaik bagi permasalahan itu.

2.1.2Sistem

Menurut James A Hall dalam buku yang berjudul Sistem Informasi Akuntansi menjelaskan bahwa: “Sistem adalah sekelompok dari dua atau lebih komponen atau subsistem yang saling berhubungn yang berfungsi dengan tujuan yang sama.”(2007:6)

Menurut Jogiyanto dalam buku yang berjudul Analisis dan Desain Sistem Informasi menjelaskan bahwa: “Sistem adalah sekumpulan dari elemen–elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu.”(2005:2)


(16)

16 Berdasarkan definisi di atas maka penulis dapat menyimpulkan bahwa sistem adalah sekumpulan kegiatan yang saling bekerja sama yang dibuat menurut pola yang terpadu untuk melaksanakan pokok perusahaan guna mencapai suatu tujuan tertentu.

2.1.3Informasi

Menurut Jogiyanto dalam buku yang berjudul Analisis dan Desain Sistem Informasi menjelaskan bahwa: “Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya.”(2005:8)

Menurut Krismiaji dalam buku yang berjudul Sistem Informasi Akuntansi menjelaskan bahwa: ”Informasi adalah data yang telah diorganisasi dan telah memiliki kegunaan dan manfaat.”(2005:15)

Berdasarkan definisi di atas maka penulis dapat menyimpulkan bahwa informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan bermanfaat bagi yang menerimanya.

2.1.4 Sistem Informasi

Menurut James A Hall dalam buku yang berjudul Sistem Informasi Akuntansi menjelaskan bahwa: ”Sistem Informasi serangkaian prosedur formal di mana data dikumpulkan, diproses menjadi informasi dan didistribusikan ke para pengguna.”(2007:9)

Menurut Jogiyanto dalam buku yang berjudul Analisis dan Disain Sistem Informasi menjelaskan bahwa:

“Sistem Informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan – laporan yang diperlukan.”(2005:11)

Berdasarkan definisi di atas maka penulis dapat menyimpulkan bahwa sistem informasi adalah kumpulan dari sub-sub sistem yang saling berhubungan dan bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan yaitu pengolahan data menjadi informasi yang berguna dalam suatu organisasi.


(17)

17

2.1.5Akuntansi

Menurut Abdul Halim dalam buku yang berjudul Akuntansi Sektor Publik Akuntansi Keuangan Daerah menjelaskan bahwa:

“Akuntansi adalah sebuah kegiatan jasa, fungsinya adalah menyediakan informasi kuantitatif, terutama yang bersifat keuangan, tentang entitas ekonomi yang dimaksudkan agar berguna dalam mengambil keputusan ekonomi dalam membuat pilihan-pilihan nalar di antara berbagai alternatif arah tindakan. Akuntansi terdiri atas beberapa cabang, di antaranya akuntansi keuangan manajemen dan pemerintahan.”(2007:250)

Menurut Dedi Nordiawan, Siasahyudi Sondi Putra dan Mauidah Rahmawati dalam buku yang berjudul Akuntansi Pemerintah menerangkan bahwa : “Akuntansi adalah proses mengenali, mengukur, dan mengkomunikasikan informasi ekonomi untuk memperoleh pertimbangan dan keputusan yang tepat oleh pemakai informasi yang bersangkutan.”(2008:1)

Berdasarkan definisi di atas maka penulis dapat menyimbulkan bahwa Akuntansi adalah sebuah kegiatan jasa dalam rangka proses mengenali, mengukur dan mengkomunikasikan informasi ekonomi dalam pembuatan pilihan-pilihan nalar diantara beberapa aternatif tindakan.

2.1.5.1 Metode Pencatatan Akuntansi

Menurut Abdul Halim dalam buku yang berjudul Akuntansi Sektor Publik Akuntansi Keuangan Daerah menjelaskan bahwa:

“Accrual Basis atau dasar akrual adalah menetapkan bahwa pengakuan/pencatatan transaksi ekonomi hanya dilakukan apabila transaksi tersebut menimbulkan perubahan pada kas.”(2007:49)

“Cash Basis adalah dasar akuntansi yang mengakui transaksi dan pristiwa lainnya pada saat transaksi dan ptistiwa tersebut terjadi (dan bukan hanya pada saat kas atau setara kas diterima atau dibayar).”(2007:49)

Berdasarkan definisi di atas penulis dapat menyimpulkan bahwa dalam akuntansi ada dua pencatatan yaitu Accrual Basis dan Cash Basis.


(18)

18

2.1.5.2 Proses Akuntansi

Menurut Abdul Halim dalam buku yang berjudul Akuntansi Sektor Publik Akuntansi Keuangan Daerah menjelaskan bahwa:

”Menurut Kepmendagri No 29 Tahun 2009 adalah sistem akuntansi yang meliputi proses pencatatan, penggologan, penafsiran, peringkasan transaksi atau kejadian keuangan serta pelaporan keuangannya dalam rangka pelaksanaan APBD, dilaksanakan sesuai dengan prinsip-prinsip akuntani yang diterima umum.”(2007:52)

Dan untuk proses akuntansi apabila digambarkan akan tampak seperti di bawah ini:

Gambar 2.1 Proses Akuntansi (Abdul Halim, 2007:52)

Berdasarkan definisi di atas penulis dapat menyimpulkan bahwa proses akuntansi dimulai dari proses pencatatan, penggologan, penafsiran, peringkasan transaksi atau kejadian keuangan serta pelaporan keuangannya dalam rangka pelaksanaan APBD.


(19)

19

2.1.5.3Siklus Akuntansi

Menurut Nunuy dalam buku yang berjudul Implementasi Akuntansi Keuangan Pemerintah daerah, menjelaskan bahwa: ”Siklus akuntansi adalah tahap-tahap yang ada dalam sistem akuntansi.”(2009:7)

Menurut Abdul Halim dalam buku yang berjudul Akuntansi Sektor Pubik Akuntansi Keuangan Daerah menjelaskan bahwa: ”Siklus Akuntansi adalah suatu sistem untuk mengolah input (masukan) menjadi output (pengeluaran).”(2007:52)

Siklus akuntansi apabila digambarkan akan tampak seperti di bawah ini:

Gambar 2.2 Siklus Akuntansi (Abdul Halim, 2007:54)

Berdasarkan definisi di atas dapat disimpulkan bahwa siklus akuntansi adalah tahap-tahap kegiatan akuntansi mulai dari mengolah input sampai menjadi output.

2.1.5.3.1 Jurnal Umum

Menurut Abdul Halim dalam buku yang berjudul Akuntansi Sektor Publik Akuntansi Keuangan Daerah menjelaskan bahwa: “Penjurnalan adalah prosedur pencatatan transaksi keuangan pada buku jurnal.”(2005:56)


(20)

20 Menurut Nunuy dalam buku yang berjudul Implementasi Akuntansi Keuangan Pemerintah Daearah, menjelaskan bahawa: “Menjurnal adalah prosedur menatat transaksi keuangan di buku jurnal. Buku jurnal adalah media untuk mencatat transaksi secara kronologis.” (2009:10)

Berdasarkan definisi di atas penulis dapat menyimpulkan bahwa jurnal adalah catatan akuntansi pertama yang dicatat dibuku jurnal.

Tabel 2.1 Jurnal Umum (Nunuy, 2009:10) PEMERINTAH PROVINSI/KABUPATEN/KOTA

JURNAL UMUM PERIODE, XXX

Tanggal Kode Uraian Ref Jumlah

Rekening Debit Kredit


(21)

21 Tabel 2.2 Jurnal Umum untuk Mencatat Transaksi Pendapatan dan Pengeluaran

(Nunuy, 2009:10)

PEMERINTAH PROVINSI/KABUPATEN/KOTA JURNAL UMUM

PERIODE, XXX

Tanggal Kode Uraian Ref Jumlah

Rekening Debit Kredit

xxx

1.1.1.01.01 Kas xxx

4.3.5.01.01 Bantuan Pemerintah xxx

1.01.01.16.1 Pendaftaran Siswa Baru xxx

1.1.1.01.01 Kas xxx

1.01.01.16.2 Pengadaan Buku Tek Pelajaran xxx

1.1.1.01.01 Kas xxx

1.01.01.16.3 Pengadaan Buku Referensi Perpustakaan xxx

1.1.1.01.01 Kas xxx

1.01.01.16.4 Membiayai Kegiatan Kesiswaan xxx

1.01.01.16 Kas xxx

1.01.01.16.5 Ujian Sekolah, Ulum Harian dan UKK xxx

1.1.1.01.01 Kas xxx

1.01.01.16.6 Membeli Bahan-Bahan Habis Pakai xxx

1.1.1.01.01 Kas xxx

1.01.01.16.7 Membayar Daya dan Jasa xxx

1.1.1.01.01 Kas xxx

1.01.01.16.8 Membiayai Perawatan Ringan xxx

1.1.1.01.01 Kas xxx

1.01.01.16.9 Honororium Guru dan Tenaga Kependidikan Honorer xxx

1.1.1.01.01 Kas xxx

1.01.01.16.10 Penegmbangan Provesi Guru xxx

1.1.1.01.01 Kas xxx

1.01.01.16.11 Membiayai Pengelolaan BOS xxx

1.1.1.01.01 Kas xxx

1.01.01.16.12 Pembelian Personal Komputer xxx

1.1.1.01.01 Kas xxx

1.01.01.16.13 Media Pembelajaran dan Membeler Sekolah xxx


(22)

22

2.1.5.3.2Buku Besar

Menurut Abdul Halim dalam buku yang berjudul Akuntansi Sektor Publik Akuntansi Keuangan Daerah menjelaskan bahwa:

“Buku besar umum adalah sebuah buku yang berisi kumpulan rekening/perkiraan/akun (account).”(2007:62)

“Buku besar pembantu adalah buku yang digunakan untuk mencatat rincian rekening tertentu yang ada di buku besar.”(2007:67)

Menurut Nunuy dalam buku yang berjudul Implementasi Akuntansi Keuangan Pemerintah Daerah, menjelaskan bahwa: “Buku besar adalah buku yang berisi kumpulan rekening/akun/perkiraan (account).”(2009:10)

Berdasarkan definisi di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa buku besar umum adalah buku yang mencatat perkiraan akuntansi setelah diklasifikasikan.

Tabel 2.3 Buku Besar Umum (Nunuy, 2009:11)

PEMERINTAH PROVINSI/KABUPATEN/KOTA BUKU BESAR

PERIODE, XXX

Nama Akun :

Kode Organisasi :

Kode Rekening : Halaman : 1

Tanggal Uraian Ref Debit Kredit Saldo

(Rp) Rp)


(23)

23 Tabel 2.4 Buku Besar Umum Untuk Kas (Nunuy, 2009:11)

PEMERINTAH PROVINSI/KABUPATEN/KOTA BUKU BESAR

PERIODE, XXX

Nama Akun : Kas

Kode Organisasi : 1.01.01

Kode Rekening : 1.1.1.01.01 Halaman : 1

Tanggal Uraian Ref Debit Kredit Saldo

(Rp) Rp)

xxx

Bantuan Pemerintah xxx D

Pendaftaran Siswa Baru xxx K

Pengadaan Buku Teks Pelajaran xxx K

Pengadaan Buku Referensi Perpustakaan xxx K

Membiayai Kegiatan Kesiswaan xxx K

Ujian sekolah, Ulum Harian dan UKK xxx K

Membeli Bahan-Bahan Habis Pakai xxx K

Membayar Daya dan Jasa xxx K

Pembiayai Perawatan Ringan xxx K

Honororium Guru dan Tenaga Kependidikan Honorer xxx K

Pengembanagn Profesi Guru xxx K

Membiayai Pengelolaan BOS xxx K

Pembelian Personal Komputer xxx K

Media Pembelajaran dan Membeler Sekolah xxx K

Tabel 2.5 Buku Besar Umum Untuk Bantuan Pemerintah (Nunuy, 2009:11)

PEMERINTAH PROVINSI/KABUPATEN/KOTA BUKU BESAR

PERIODE, XXX

Nama Akun : Bantuan Pemerintah

Kode Organisasi : 1.01.01

Kode Rekening : 4.3.5.01.01 Halaman : 1

Tanggal Uraian Ref Debit Kredit Saldo

(Rp) Rp)


(24)

24 Tabel 2.6 Buku Besar Umum Untuk Pendaftaran Siswa Baru

(Nunuy, 2009:11)

PEMERINTAH PROVINSI/KABUPATEN/KOTA BUKU BESAR

PERIODE, XXX

Nama Akun : Pendaftaran Siswa Baru

Kode Organisasi : 1.01.01

Kode Rekening : 1.01.01.16.1 Halaman : 1

Tanggal Uraian Ref Debit Kredit Saldo

(Rp) Rp)

Xxx Kas xxx - D

Tabel 2.7 Buku Besar Umum Untuk Pengadaan Buku Teks Pelajaran (Nunuy, 2009:11)

PEMERINTAH PROVINSI/KABUPATEN/KOTA BUKU BESAR

PERIODE, XXX

Nama Akun : Pengadaan Buku Teks Pelajaran

Kode Organisasi : 1.01.01

Kode Rekening : 1.01.01.16.2 Halaman : 1

Tanggal Uraian Ref Debit Kredit Saldo

(Rp) Rp)

Xxx Kas xxx - D

Tabel 2.8 Buku Besar Umum Untuk Pengadaan Buku Referensi Perpustakaan (Nunuy, 2009:11)

PEMERINTAH PROVINSI/KABUPATEN/KOTA BUKU BESAR

PERIODE, XXX

Nama Akun : Pengadaan Buku Referensi Perpustakaan

Kode Organisasi : 1.01.01

Kode Rekening : 1.01.01.16.3 Halaman : 1

Tanggal Uraian Ref Debit Kredit Saldo

(Rp) Rp)


(25)

25 Tabel 2.9 Buku Besar Umum Untuk Membiayai Kegiatan Kesiswaan (Nunuy,

2009:11)

PEMERINTAH PROVINSI/KABUPATEN/KOTA BUKU BESAR

PERIODE, XXX Nama Akun : Membiayai Kegiatan

Kesiswaan

Kode Organisasi : 1.01.01

Kode Rekening : 1.01.01.16.4 Halaman : 1

Tanggal Uraian Ref Debit Kredit Saldo

(Rp) Rp)

Xxx Kas xxx - D

Tabel 2.10 Buku Besar Umum Untuk Ujian Sekolah Ulum Harian dan UKK (Nunuy, 2009:11)

PEMERINTAH PROVINSI/KABUPATEN/KOTA BUKU BESAR

PERIODE, XXX

Nama Akun : Ujian Sekolah, Ulum Harian dan UKK

Kode Organisasi : 1.01.01

Kode Rekening : 1.01.01.16.5 Halaman : 1

Tanggal Uraian Ref Debit Kredit Saldo

(Rp) Rp)

Xxx Kas xxx - D

Tabel 2.11 Buku Besar Umum Untuk Membeli Bahan-bahan Habi Pakai (Nunuy, 2009:11)

PEMERINTAH PROVINSI/KABUPATEN/KOTA BUKU BESAR

PERIODE, XXX

Nama Akun : Membeli Bahan-Bahan Habis Pakai

Kode Organisasi : 1.01.01

Kode Rekening : 1.01.01.16.6 Halaman : 1

Tanggal Uraian Ref Debit Kredit Saldo

(Rp) Rp)


(26)

26 Tabel 2.12 Buku Besar Umum Untuk Membayar Daya dan Jasa

(Nunuy, 2009:11)

PEMERINTAH PROVINSI/KABUPATEN/KOTA BUKU BESAR

PERIODE, XXX

Nama Akun : Membayar Daya dan Jasa

Kode Organisasi : 1.01.01

Kode Rekening : 1.01.01.16.7 Halaman : 1

Tanggal Uraian Ref Debit Kredit Saldo

(Rp) Rp)

xxx Kas xxx - D

Tabel 2.13 Buku Besar Umum Untuk Membiayai Perawatan Ringan (Nunuy, 2009:11)

PEMERINTAH PROVINSI/KABUPATEN/KOTA BUKU BESAR

PERIODE, XXX

Nama Akun : Membiayai Perawatan Ringan

Kode Organisasi : 1.01.01

Kode Rekening : 1.01.01.16.8 Halaman : 1

Tanggal Uraian Ref Debit Kredit Saldo

(Rp) Rp)

xxx Kas xxx - D

Tabel 2.14 Buku Besar Umum Untuk Honororium Guru dan Tenaga Kependidikan Honorer (Nunuy, 2009:11)

PEMERINTAH PROVINSI/KABUPATEN/KOTA BUKU BESAR

PERIODE, XXX

Nama Akun : Honororium Guru dan Tenaga Kependidikan

Honorer

Kode Organisasi : 1.01.01

Kode Rekening : 1.01.01.16.9 Halaman : 1

Tanggal Uraian Ref Debit Kredit Saldo

(Rp) Rp)


(27)

27 Tabel 2.15 Buku Besar Umum Untuk Pengembangan Profesi Guru

(Nunuy, 2009:11)

PEMERINTAH PROVINSI/KABUPATEN/KOTA BUKU BESAR

PERIODE, XXX

Nama Akun : Pengembanagn Profesi Guru

Kode Organisasi : 1.01.01

Kode Rekening : 1.01.01.16.10 Halaman : 1

Tanggal Uraian Ref Debit Kredit Saldo

(Rp) Rp)

xxx Kas xxx - D

Tabel 2.16 Buku Besar Umum Untuk Membiayai Pengelolaan BOS (Nunuy, 2009:11)

PEMERINTAH PROVINSI/KABUPATEN/KOTA BUKU BESAR

PERIODE, XXX Nama Akun : Membiayai Pengelolaan

BOS

Kode Organisasi : 1.01.01

Kode Rekening : 1.01.01.16.11 Halaman : 1

Tanggal Uraian Ref Debit Kredit Saldo

(Rp) Rp)

xxx Kas xxx - D

Tabel 2.17 Buku Besar Umum Untuk Pembelian Personal Komputer (Nunuy, 2009:11)

PEMERINTAH PROVINSI/KABUPATEN/KOTA BUKU BESAR

PERIODE, XXX

Nama Akun : Pembelian Personal Komputer

Kode Organisasi : 1.01.01

Kode Rekening : 1.01.01.16.12 Halaman : 1

Tanggal Uraian Ref Debit Kredit Saldo

(Rp) Rp)


(28)

28 Tabel 2.18 Buku Besar Umum Untuk Media Pembelajaran dan Membeler Sekolah

(Nunuy, 2009:11)

PEMERINTAH PROVINSI/KABUPATEN/KOTA BUKU BESAR

PERIODE, XXX

Nama Akun : Media Pembelajaran dan Membeler Sekolah

Kode Organisasi : 1.01.01

Kode Rekening : 1.01.01.16.13 Halaman : 1

Tanggal Uraian Ref Debit Kredit Saldo

(Rp) Rp)

Xxx Kas Xxx - D

2.1.6Sistem Akuntansi

Menurut Dedi Nordiawan, Siswahyudi Sondi Putra dan Maulidah Rahmawati dalam buku yang berjudul Akuntansi Pemerintah menjelaskan bahwa:

“Sistem akuntansi pemerintah daerah adalah serangkaian prosedur, muli dari proses pengumpulan data , pencatatan, pengikhtisaran, sampai dengan pelaporan keuangan dalam rangka pertanggungjawaban pelaksanaan APBD yang dapat dilakukan secara manual atau menggunakan aplikasi komputer.”(2007:287)

Berdasarkan definisi di atas penulis dapat menyimpulkan bahwa sistem akuntani pemerintah adalah serangkaian prosedur pelaporan keuangan dalam rangka pertnggungjawaban pelaksanaan APBD.

2.1.7Sistem Informasi Akuntansi

Menurut Jogiyanto dalam buku yang berjudul Analisis dan Desain Sistem Informasi menjelaskan bahwa:

“Sistem Informasi Akuntansi adalah kumpulan kegiatan-kegiatan dari organisasi yang bertanggung jawab untuk menyediakan informasi keuangan dan informasi yang didapat dari transaksi data untuk tujuan pelaporan internal kepada manajer untuk digunakan dalam pengendalian dan perencanaan sekarang dan operasi masa depan serta pelaporan eksternal kepada pemegang saham, pemerintah dan pihak-pihak luar lainnya.”(2005:17)


(29)

29 Menurut Krismiaji dalam buku yang berjudul Sistem Informasi Akuntansi menjelskan bahwa: ”Sistem Informasi Akuntansi adalah Sebuah sistem yang memproses data dan transaksi guna menghasilkan informasi yang bermanfaat untuk merencanakan, mengendalikan dan mengoperasikan bisnis.”(2005:4)

Berdasarkan definisi di atas penulis dapat menyimpulkan bahwa sistem informasi akuntansi adalah kumpulan dari komponen organisasi yang saling berhubungan dan bekerja sama diantaranya untuk merencanakan, mengendalikan dan mengoperasikan bisnis di perusahaan untuk menghasilkan informasi yang bermanfaat.

2.1.8Pelaporang Keuangan Pertanggungjawaban Dana BOS

2.1.8.1 Definisi Pelaporan Keuangan

Menurut Abdul Halim dalam buku yang berjudul Akutansi Sektor Publik Akuntansi Keuangan Daerah, menjelaskan bawa: “Laporan Keuangan adalah Informsi keuangan yang disusun oleh suatu entitas bagi kepentingan pihak internal maupun eksternal dari entitas tersebut.”(2007:326)

Sedangkan menurut Sujana Ismaya dalam buku yang berjudul Kamus Akuntansi, menjelaskan bahwa: “Pelaporan keuangan adalah suatu laporan yang disertai segala implementasinya dengan melalui penyiapan neraca dan ikhtisar laba rugi.”(2005:490)

Berdasarkan definisi di atas penulis dapat menyimpulkan bahwa pelaporan keuangan adalah Informsi keuangan yang disusun oleh suatu entitas bagi kepentingan pihak enternal maupun eksternal dari entitas tersebut segala implementasinya.

2.1.8.2 Definisi Pertanggung Jawaban

Menurut Departemen Pendidikan Nasional dalam buku yang berjudul Kamus Bahasa Indonesia Pusat Bahasa, menjelaskah bahwa : “Petanggungjawaban adalah perbuatan (hal dsb) bertanggungjawab atau sesuatu yang dipertanggungjawabkan.” (2008:1398)

Berdasarkan definisi di atas maka penulis dapat menyimpulkan bahwa pertanggungjawaban adalah sesuatu yang dipertanggungjawabkan.


(30)

30

2.1.8.3Definisi Pelaporan Keuangan Pertanggungjawaban

Menurut penulis definisi pelaporan keuangan pertanggungjawaan adalah pelaporan keuangan yang dipertanggungjawabkan dan yang disusun secara entitas bagi kepentingan pihan internal dan eksternal dari entitas tersebut serta segala implementasinya.

2.1.8.4 Definisi Kegiatan

Menurut Abdul Halim dalam buku yang berjudul Akutansi Sektor Publik Akuntansi Keuangan Daerah, menjelaskan bawa:

“Kegiatan adalah bagian dari program yang dilaksanakan oleh satu atau lebih unit kerja pada SKPD sebagai bagian dari pencapaian sasaran terukur pada suatu program dan terdiri atas sekumpulan tindakan pengarahan sumber daya, baik yang berupa personil (sumber daya manusia), barang modal, termasuk peralatan dan teknologi, dana, atau kombinasi dari beberapa atau semua jebis sumber daya tersebut sebagai masukan (input) untuk menghasilkan keluaran (output) dalam bentuk barang atau jasa.”(2005:325)

Berdasarkan definisi di atas penulis dapat menyimpulkan bahwa kegiatan adalah tindakan dari masukan untuk menghasilkan keluaran.

2.1.8.5 Definisi Dana BOS

Menurut Departemen Pendidikan Nasional dalam buku yang berjudul Buku Panduan BOS, menjelaskan bahwa:

“Dana BOS bertujuan untuk membebaskan biaya pendidikan bagi siswa tidak mampu dan meringankan bagi siswa yang lain, agar mereka memperoleh layanan pendidikan dasar yang lebih bermutu sampai tamat dalam rangka penuntasan Wajib Belajar 9 Tahun.” (2007:4)

Menurut definisi di atas dana bos adalah pembebasan biaya pendidikan bagi siswa tidak mampu agar mereka memperolaeh layanan pendidikan dasar.

2.1.8.6 Jenis dan Bentuk Kegiatan Dana BOS

Dana BOS adalah dana bantuan dari pemerintah pusat yang diterima oleh sekolah negeri dan swasta. Menurut Departemen Pendidikan Nasional Depatemen Agama dalam buku yang berjudul Buku Panduan BOS, memaparkan beberapa jenis kegiatan Dana BOS:


(31)

31 A. Pendaftaran Siswa Baru

B. Pengadaan Buku Teks Pelajaran

C. Pengadaan Buku Referensi Perpustakaan D. Membiayai Kegiatan Kesiswaan

E. Ujian Sekolah, Ulum Harian dan UKK F. Membeli Bahan-Bahan Habis Pakai G. Membayar Daya dan Jasa

H. Membiayai Perawatan Ringan

I. Honororium Guru dan Tenaga Kependidikan Honorer J. Pengembangan Profesi Guru

K. Pemberian Bantuan Tranport Bagi Siswa Miskin L. Membiayai Pengelolaan BOS

M. Pembelian Personal Komputer

N. Media Pembelajaran dan Membeler Sekolah

Setelah dana BOS cair dan diterima oleh sekolah dasar yang mendapatkan bantuan dana BOS maka pihak sekolah dalam hal ini kepala sekolah menggunakan dana tersebut sesuai dengan kebutuhan kemudian membuat laporan pertanggung jawaban yang akan dijadikan sebagai laporan keuangan.

2.1.8.7Standar Akuntansi

2.1.8.7.1. Metode Pencatatan Akuntansi

A. Single Entry

1. Single Entry adalah sistem tata buku tunggal

2. Pencatatan transaksi ekonomi dilakukan dengan me`ncatat satu kali (a) Pertambahan kas dicatat sisi penerimaan

(b)Pengurangan kas dicatat sisi pengeluaran B. Double Entry

1. Transaksi dicatat dua kali 2. Transaksi dicatat dalam jurnal


(32)

32 Persamaan Dasar:

Aktiva + Belanja = Utang + Ekuitas Dana + Pendapatan Aktiva + : Debit Aktiva - : Kredit Belanja + : Debit Belanja - : Kredit Utang + : Kredit Utang - : Debit Ekuitas + : Kredit Ekuitas - : Debit Pendapatan + : Kredit Pendapatan - : Debit C. TripleEntry

Double Entry ditambah Pencatatan dalam Buku Anggaran.

Metode pencatatan yang digunakan adalah single entry karena pada saat pertambahan kas dicatat sisi penerimaan dan pada saat pengurangan kas dicatat di sisi pengeluaran.

2.1.8.7.2Siklus Akuntansi

A. Laporan Keuangan

Menurut Abdul Halim dalam buku yang berjudul Akuntansi Sektor Publik Akuntani keuangan Daerah menjelaskan bahwa: “Sesuai dengan siklus akuntansi, setelah menyusun neraca saldo, setelah penyesuaian disusunlah laporan-laporan keuangan dengan mengambil data dari neraca saldo setelah penyesuaian.”(2007:73)

Berdasarkan definisi di atas penulis dapat menyimpulkan bahwa laporan keuangan adalah hasil akhir dari siklus akuntansi dengan mengambil data dari neraca saldo setelah penyesuaian.

B. Jenis dan Bentuk Laporan Keuangan 1. Surplus/Defisit

Menurut Abdul Halim dalam buku yang berjudul Akuntansi Sektor Publik Akuntansi Keuangan Daerah menjelaskan bahwa: “Suprlus adalah selisih lebih antara pendapatan dan belanja selama satu periode pelaporan. Difisit adalah seisih kurang antara pendapatan dan belanja selama satu periode pelaporan.” (2007:108)

Menurut Indra Bastian dalam buku yang berjudul Sistem Akuntansi Sektor Publik menjelaskan bahwa: “Laporan surplus/defisit adalah laporan yang


(33)

33 menggambarkan kinerja keuangan entitas (Pemerintah Daerah) dalam satu periode akuntansi.” (2006:379)

Berdasarkan pengertian di atas maka penulis dapat menyimpulkan bahwa surplus deficit adalah selisih lebih atau kurang yang menggambarkan kinerja suatu entitas (Pemerintah Daerah) selama satu periode pelaporan akuntansi.

Tabel 2.19 Laporan Surplus/Difisit (Indra Bastian, 2006:379)

PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG BARAT LAPORAN SURPLUS/DESIFIT

PERIODE, XXX

NO. Rek Keterangan Jumlah

A. PENDAPATAN

4.3.5.01.01 Bantuan Pemerintah xxx

Jumlah xxx

B. PENGELUARAN

1.01.01.16.1 Pendaftaran Siswa Baru xxx

1.01.01.16.2 Pengadaan Buku Teks Pelajaran xxx

1.01.01.16.3 Pengadaan Buku Referensi Perpustakaan xxx

1.01.01.16.4 Membiayai Kegiatan Kesiswaan xxx

1.01.01.16.5 Ujian Sekolah, Ulum Harian dan UKK xxx

1.01.01.16.6 Membeli Bahan-Bahan Habis Pakai xxx

1.01.01.16.7 Memayar Daya dan Jasa xxx

1.01.01.16.8 Membayar Perawatan Ringan xxx

1.01.01.16.9 Honororium Guru dan Tenaga Kependidikan Honorer xxx

1.01.01.16.10 Pengembangan Profesi Guru xxx

1.01.01.16.11 Membiayai Pengelolaan BOS xxx

1.01.01.16.12 Pembelian Personal Komputer xxx

1.01.01.16.13 Media Pembelajaran dan Membeler Sekolah xxx

Jumlah (xxx)


(34)

34 2. LPJ (Laporan Pertanggung jawaban)

Tabel 2.20 Laporan Pertanggung Jawaban

SPJ OPERASIONAL

PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG BARAT DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAH RAGA

UPTD KECAMATAN CILILIN PERIODE, XXX

NSS XXX

No Tanggal Kode Rekening Uraian Penerimaan Pengeluaran

1 1.01.01.16.1 Pendaftaran Siswa Baru xxx

Xxx a) ………. xxx

Xxx b) ………. xxx

2 1.01.01.16.2 Pengadaan Buku Teks Pelajaran xxx

Xxx a) ………. xxx

Xxx b) ………. xxx

3 1.01.01.16.3 Pengadaan Buku referensi Perpustakaan xxx

Xxx a) ………. xxx

Xxx b) ………. xxx

4 1.01.01.16.4 Membiayai Kegiatan Kesiswaan xxx

Xxx a) ………. xxx

Xxx b) ………. xxx

5 1.01.01.16.5 Ujian sekolah, Ulum Harian dan UKK xxx

Xxx a) ………. xxx

Xxx b) ………. xxx

6 1.01.01.16.6 Membeli Bahan-Bahan Habis Pakai xxx

Xxx a) ………. xxx

Xxx b) ………. xxx

7 1.01.01.16.7 Membayar Daya dan Jasa xxx

Xxx a) ………. xxx

Xxx b) ………. xxx

8 1.01.01.16.8 Membayar Perawatan Ringan xxx

Xxx a) ………. xxx

Xxx b) ………. xxx

9 1.01.01.16.9 Honororium Guru dan Tenaga Kependidikan Honrer xxx

Xxx a) ………. xxx

Xxx b) ………. xxx

10 1.01.01.16.10 Pengembangan Profesi Guru xxx

Xxx a) ………. xxx

Xxx b) ………. xxx

11 1.01.01.16.11 Membiayai Pengelolaan BOS xxx

Xxx a) ………. xxx

Xxx b) ………. xxx

12 1.01.01.16.12 Pembelian Personal Komputer xxx

Xxx a) ………. xxx

xxx b) ………. xxx

13 1.01.01.16.13 Media Pembelajaran dan Membeler sekolah xxx

Xxx a) ………. xxx


(35)

35

2.1.8Sistem Informasi Akuntansi Pelaporan Keuangan Pertanggungjawaban

Kegiatan Dana BOS

Menurut penulis definisi dari sistem informasi akuntansi pelaporan keuangan pertanggungjawaban dana bos adalah sistem yang bekerja dipadukan dengan proses dan siklus akuntansi untuk menghasilkan informasi yang berkaitan dengan Informsi keuangan yang dipertanggungjawabkan dari tindakan pembebasan biaya pendidikan bagi siswa tidak mampu agar mereka memperolaeh layanan pendidikan dasar.

2.1.9Perancangan Sistem Informasi Akuntansi Pelaporan Keuangan

Pertanggungjawaban Kegiatan Dana BOS

Dari pengertian-pengertian diatas penulis menyimpulkan definisi dari perancangan sistem informasi akuntansi pelaporan keuangan pertanggungjawaban dana bos adalah suatu kegiatan untuk mendesain sistem yang bekerja dipadukan dengan proses dan siklus akuntansi untuk menghasilkan informasi yang berkaitan dengan Informsi keuangan yang dipertanggungjawabkan dari tindakan pembebasan biaya pendidikan bagi siswa tidak mampu agar mereka memperolaeh layanan pendidikan dasar.

2.1.10.1 Fungsi Yang Terkait

Menurut Abdul Halim dalam buku yang berjudul Akuntansi Sektor Publik Akuntansi Keuangan Daerah, menjelaskan fungsi yang terkait yang digunakan dalam keuangan daerah adalah:

“Fungsi yang terkait dalam prosedur akuntansi pemerintah pada SKPD (Satuan Kerja Perangkat Daerah) dilaksanakan oleh fungsi akuntansi pada PPK-SKPD (Pejabat Penatausahaan Keuangan Satuan Kerja Perangkat Daerah), sedangkan pada SKPKD (Satuan Kerja Pengelola Keuangan Daerah) dilaksanakan oleh fungsi akuntansi pada SKPKD.”(2007:78)


(36)

36

1.1.10.2 Formulir/Dokumen tang Digunakan

Menurut Abdul Halim dalam buku yang berjudul Akuntansi Sektor Publik Akuntansi Keuangan Daerah, menjelaskan formulir yang digunakan dalam akuntansi pemerintah adalah:

“A. Pada Akuntansi Penerimaan Kas

1. Surat Tanda Bukti Pembayaran (STBP) digunakan untuk menetapkan pajak daerah atas wajib pajak.

2. Surat Ketetapan Restribusi Daerah (SKRB), digunakan untuk menetapkan restribusi daerah atas wajib restribusi yang dibuat oleh pengguna anggaran.

3. Surat Tanda Bukti Penerimaan (STBP), digunakan untuk mencatat setiap penerimaan pembayaran dari pihak ketiga yang diselenggarakan oleh bendahara penerimaan.

4. Surat Tanda Setoran (STS), digunakan untuk menyetorkan penerimaan daerah yang diselenggarakan oleh bendahara penerimaan pada SKPD. 5. Bukti Transfer, merupakan dokumen atau bukti transfer penerimaan

daerah.

6. Nota Kredit Bank, dokumen atau bukti dari bank yang menunjukan adanya transfer uang masuk ke rekening kas.

B. Pada Akuntansi Pengeluaran Kas

1. Surat Penyediaan Dana (SPD), merupakan dokumen yang dibuat oleh Pejabat Pengelola Keuangan Daerah (PPKD) sebagai media atau surat yang menunjukan tersedianya dana untuk diserap/direalisasi.

2. Surat Perintah Membayar (SPM), merupakan dokumen yang dibuat oleh pengguna anggaran untuk mengajukan Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D) yang akan diterbitkan oleh Bendahara Umum Daerah (BUD) atau kuasa BUD.

3. Kuitansi pembayaran dan bukti pembayaran lainnya, merupakan dokumen sebagai tanda bukti pembayaran.

4. SP2D merupakan dokumen yang diterbitkan oleh BUD atau kuasa BUD untuk mencairkan uang pada bank yang telah ditunjuk.

5. Bukti transfer, merupakan dokumen atau bukti atas transfer pengeluaran daerah.

6. Nota debit bank, merupakan dokumen atas bukti dari bank yang menunjukan adanya transfer uang keluar dari rekening kas umum daerah.”(2007:78)

2.1.10.3 Catatan Yang Digunakan

Menurut Abdul Halim dalam buku yang berjudul Akuntansi Sektor Publik Akuntansi Keuangan Daerah, menjelaskan catatan yang digunakan dalam akuntansi pemerintah adalah:


(37)

37 “A. Pada Akuntansi Penerimaan Kas

1. Buku Jurnal Penerimaan Kas, merupakan catatan yang diselenggarakan oleh fungsi akuntansi untuk mencatat dan menggolongkan semua transaksi atau kejadian yang berhubungan dengan penerimaan kas.

2. Buku Besar, merupakan catatan yang diselenggarakan oleh fungsi akuntansi untuk memosting semua transaksi.

3. Buku Besar Pembantu, merupakan catatan yang diseleggarakan oleh fungsi akuntansi untuk mencatat semua transaksi atau kejadian yang berisi rincian akun buku besar untuk setiap rekening yang dianggap perlu.

B. Pada Akuntansi Pengeluaran Kas

1. Buku Jurnal Pengeluaran Kas, merupakan catatan yang diselenggarakan oleh fungsi akuntansi untuk mencatat dan menggolongkan semua transaksi atau kejadian yang berhubugan dengan pengeluaran kas.

2. Buku Besar, merupakan catatan yang diselenggarakan oleh fungsi akuntansi untuk memosting semua transaksi.

3. Buku Besar Pembantu, merupakan catatan yang diselenggarakan oleh fungsi akuntansi untuk mencatat semua transaksi atau kejadian yang berisi rincian akun buku besar untuk setiap rekening yang dianggap perlu. ”(2007:79)

2.1.10.4 Kebutuhan Rekayasa Software SIA Keuangan Daerah

Menurut Azhar Susanto dalam buku yang berjudul Sistem Informasi manajemen, menjelaskan bahwa: “Software adalah kumpulan dari program yang digunakan untuk menjalankan aplikasi tertentu pada computer.”(2004:166)

Kebutuhan software dalam Sistem Informasi Akuntansi Pelaporan Keuangan Pertanggungjawaban Kegiatan Dana BOS adalah sebagai berikut:

A. Sistem Operasi (operating system).

Sistem Operasi (operating system) terdiri berbagai macam jenis dan diantanya seperti Microsoft Windows, Linux, Mac OS, Ubuntu ataupun Bulnex.

Berdasarkan sistem operasi (operating system) di atas kebutuhan software Sistem Informasi Akuntansi Pelaporan Keuangan Pertanggungjawaban Kegiatan Dana BOS yang sesuai dengan perusahaan yang diteliti yaitu dengan menggunakan sistem oprasi (operating system) windows XP, karena windows XP bisa lebih mudah dalam pengoperasian program dan lebih mensuport aplikasi apapun yang dibutuhkan.

B. Bahasa Pemprograman (Programming Languages)

Bahasa Pemprograman (Programming Languages) terdiri dari berbagai macam jenisnya diantaranya adalah: Bahasa C, C++, Delphi, Visual Basic 6.0.


(38)

38 Bahasa Pemprograman (Programming Languages) yang dibutuhkan dalam Perancangan Sistem Informasi Akuntansi Pelaporan Keuangan Pertanggungjawaban Kegiatan Dana BOS adalah dengan menggunakan Microsoft visual basic 6.0, karena memudahkan berbagi macam database, membuat laporan lebih mudah, mendukung akses internet, dan user friendly bagi penggunanya. C. Database

Database terdiri dari berbagai macam jenisnya diantaranya adalah: Oracle. SQL Server, MS Access, My SQL, dll.

Database yang mendukung program Sistem Informasi Akuntansi Pelaporan Keuangan Pertanggungjawaban Kegiatan Dana BOS adalah SQL Server, Merupakan database yang akan digunakan penulis dalam Merancang Sistem Informasi Akuntansi Pelaporan Keuangan Pertanggungjawaban Kegiatan Dana BOS, karena mampu membuat suatu database dengan banyak file, dan memiliki fasilitas Query untuk relasi antar tabel. Database yang dibutuhkan dalam perancangan Sistem Akuntansi Pelaporan Keuangan Pertanggungjawaban Kegiatan Dana BOS seperti table bidang, table data alokasi dana, table data transaksi, struktur transaksi, jenis transaksi Crystal Report

Crystal Report merupakan software output yang dibutuhkan untuk Merancang Sistem Informasi Akuntansi Pelaporan Keuangan Pertanggungjawaban Kegiatan Dana BOS dalam pembuatan laporan, dan dapat lebih mudah dibuat oleh user tanpa perlu bahasa pemprograman, Crystal Report juga dapat mendesain laporan yang dihasilkan menjadi lebih menarik, dan laporan yang dihasilkan adalah Laporan keuangan yang terdiri dari laporan realisasi anggaran, dan laporan arus kas.

D. Client Server

Brebasis Client Server Perancangan Sistem Informasi Akuntansi Pelaporan Keuangan Pertanggungjawaban Kegiatan Dana BOS yang akan penulis buat. Karena dengan client server memudahkan user untuk share data dan file antar komputer, bagian yang terkait yaitu bagian Stocker, Purchasing dan Accounting.


(39)

39

2.2 Bentuk, Jenis dan Bidang Perusahaan

A. Bentuk Perusahaan

Bentuk perusahaan dimana penulis melakukan penelitian adalah Instansi Pemerintah yang ada di UPTD Kecamatan Cililin. Dengan Persetujuan Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Barat Nomor 9 Tahun 2008, Bersama Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Bandung Barat dan Bupati Bandung Barat Memutuskan dan Menetapkan Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Barat Tentang Pembentukan dan Susunan Organisasi Dinas Daerah. Yang di mana pada BAB II Pembentukan Pasal 2 Menjelaskan:

(1) Dengan Peraturan Daerah ini dibentuk Dinas Daerah Kabupaten Bandung Barat.

(2) Dinas Daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (1), terdiri atas: a. Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga

b. Dinas Kesehatan c. Dinas Perhubungan

d. Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah e. Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil

f. Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi g. Dinas Bina Marga dan Pengairan

h. Dinas Ciptakarya dan Tata Ruang

i. Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan j. Dinas Perternakan dan Perikanan

k. Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah

l. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata” B. Jenis Perusahaan

Jenis Perusahaan di mana penulis melakukan penelitian adalah UPTD (Unit Pemerintahan Tingkat Daerah).

C. Bidang Perusahaan

Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Barat Nomor 9 Tahun 2008, Bersama Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Bandung Barat dan


(40)

40 Bupati Bandung Barat Memutuskan dan Menetapkan Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Barat Tentang Pembentukan dan Susunan Organisasi Dinas Daerah. Yang di mana pada BAB III, Bagian Kedua, Paragraf 1, Pasal 4 Menjelaskan:

(1) Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian urusan Pemerintahan Daerah di bidang pendidikan, pemuda dan olahraga berdasarkan atas otnomi dan pembantuan.

(2) Untuk melaksanakan tugas poko sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga mempunyai fungsi:

a. Perumusan kebijakan teknis bidang pendidikan, pemuda dan olahraga b. Penyelengaraan sebagian urusan pemerintah dan pelayanan umum di

bidang pendidikan, pemuda dan olahaga

c. Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang pendidikan, pemuda dan olahraga yang meliputi pendidikan TK/SD, pendidikan SMP, pendidikan SMA dan Kejuruan, pendidikan nonformal, pemuda dan olahraga

d. Pelaksanaan pelayanan teknis ketatausahaan Dinas

e. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya”

Berdasarkan uraian di atas maka penulis dapat menyimpulkan bidang perusahaan di mana penulis melakukan penelitian adalah bidang pelayanan dan pendidikan.

2.3 Alat Pengembangan Sistem 2.3.1 Diagram Konteks

Menurut Al-Bahra dalam buku Analisis dan Desain Sistem Informasi menjelaskan bahwa: “Diagram Konteks adalah diagram yang terdiri dari suatu proses dan menggambarkan ruang lingkup suatu sistem.”(2005:64)

Menurut Tata Sutabri dalam buku yang berjudul Analisis Sisem Informasi menjelaskan bahwa: “Diagram Konteks dibuat untuk menggambarkan sumber serta tujuan data yang akan proses dengan kata lain diagram tersebut digunakan untuk menggambarkan sistem secara umum atau global dari keseluruhan sistem yang ada.”(2004:166)


(41)

41 Berdasarkan definisi di atas penulis dapat menyimpulkan bahwa diagram konteks adalah diagram yang menggambarkan alur ruang lingkup dari suatu sistem dan terdiri dari dokumen-dokumen serta fungsi-fungsi yang terkait.

2.3.2 Diagram Arus Data

Menurut Jogiyanto dalam buku yang berjudul Analisis dan Desain Sistem Informasimenjelaskan bahwa:

“Data flow Diagram digunakan untuk menggambarkan suatu sistem yang telah ada atau sistem baru yang akan dikembangkan secara logika tanpa mempertimbangkan lingkungan fisik dimana data tersebut mengalir atau lingkungan fisik dimana data tersebut akan disimpan.”(2004:700)

Menurut Al-Bahra dalam buku yang berjudul Analisis dan Desain Sistem Infomasi, menjelaskan bahwa : “Diagram aliran data merupakan model dari sistem untuk menggambarkan pembagian sistem ke modul yang lebih kecil.”(2005:64)

Berdasarkan definisi di atas dapat disimpulkan bahwa DFD adalah model sistem yang digunakan untuk menjelaskan alur sistem namun lebih terperinci.

Langkah-langkah didalam membuat data flow diagram menurut Tata Sutabri dalam buku yang berjudul Analisa Sistem Informasi, dibagi menjadi 3 (tiga) tahap atau tingkat konstruksi data flow diagram, yaitu sebagai berikut:

“1. Diagram konteks

Diagram ini dibuat untuk menggambarkan sumber serta tujuan data yang akan diproses atau dengan kata lain diagram tersebut digunakan untuk menggambarkan sistem secara umum/global dari keseluruhan sistem yang ada.

2. Diagram nol

Diagram ini dibuat utuk menggambarkan tahapan proses yang ada di dalam konteks, yang penjabarannya lebih terperinci.

3. Diagram detail

Diagram ini dibuat untuk menggambarkan arus data secara lebih rinci mendetail lagi dari tahapan proses yang ada di dalam diagram nol.”

2.3.3 Kamus Data

Menurut Jogiyanto dalam buku yang berjudul Analisis dan Desain Sistem Informasi menjelaskan bahwa: “Kamus Data adalah katalog fakta tentang data dan kebutuhan-kebutuhan informasi dari suatu sistem informasi.”(2004:70)


(42)

42 Menurut Tata Sutabri dalam buku yang berjudul Analisa Sistem Informasi menjelaskan bahwa: ”Kamus data merupakan katalog fakta, tentang data dan kebutuhan informasi dari suatu sistem informasi.”(2003:170)

Berdasarkan definisi di atas penulis dapat menyimpilkan bahwa kamus data adalah keterangan dari pembuatan model sistem DFD (Data Flow Diagram).

2.3.4 Bagan Alir

Menurut Al-bahra dalam buku yang berjudul Analisis dan Desain Sistem Informasi, menjelaskan bahwa: “Flowchart adalah bagan-bagan yang mempunyai arus yang manggambarkan langkah-langkah penyelesaian suatu masalah.”(2006:256)

Menurut Jogiyanto dalam buku yang berjudul Analisis dan Desain Sistem Informasi menjelaskan bahwa: “Bagan Alir (Flowchart) adalah bagan (chart) yang menunjukkan alir (flow) di dalam program atau prosedur sistem secara logika.”(2004:795)

Berdasarkan definisi di atas penulis dapat menyimpulkan bahwa flowchart adalah model sistem berupa bagan yang menjelaskan alur atau arus data pada program yang dibuat.

A. Bagan Alir Dokumen

Menurut Krismiaji dalam buku yang berjudul Sistem Informasi Akuntansi menjelaskan bahwa:

“Bagan alir dokumen menggambarkan aliran dokumen dan informasi antar area pertanggungjawaban didalam sebuah organisasi. Bagan alir ini menelusuri sebuah dokumen dari asalnya sampai dengan tujuannya. Tujuan digunakan dokumen tesebut, kapan tidak dipakai lagi dan hal–hal lain yang terjadi ketika dokumen tesebut mengalir melalui sebuah sistem.” (2005:75) Menurut James A Hall dalam buku yang berjudul Accounting Information System Sistem Informasi Akuntansi, menjelaskan bahwa:

”Sebuah flowchart dokumen digunakan untuk menggambarkan elemen-elemen dari sebuah sistem manual, termasuk record-record akuntansi (dokumen, jurnal, buku besar, dan file), departemen organisasional yang


(43)

43 terlibat dalam proses, dan kegiatan-kegiatan (baik klerikal maupun fisikal) yang dilakukan dalam departemen tersebut.”(2007:75)

Berdasarkan definisi di atas penulis dapat menyimpulkan bahwa bagan alir dokumen adalah suatu bagan yang menunjukan aliran dokumen dari asalnya sampai dengan tujuannya.

B. Bagan Alir Sistem

Menurut Krismiaji dalam buku yang berjudul Sistem Informasi Akuntansi menjelaskan bahwa:

“Bagan alir sistem menggambarkan hubungan antara input, pemrosesan dan output sebuah sistem informasi akuntansi. Bagan alir sistem ini dimulai dengan identifikasi input yang masuk ke dalam sistem dan sumbernya. Bagan alir sistem merupakan salah satu alat penting untuk menganalisa, mendesain dan mengevaluasi sebuah sistem.” (2005:75)

Menurut James A Hall dalam buku yang berjudul Accounting Information System Sistem Informasi Akuntansi, menyebutkan bahwa: ” Flowchart sistem merupakan pemotretan aspek-aspek komputer dalam sebuah sistem.”( 2009:83)

Berdasarkan definisi di atas penulis dapat menyimpulkan bahwa bagan sistem adalah suatu bagan yang menjelaskan urutan dari prosedur dalam sebuah sistem manual dan bagan alir sistem ini dimulai dengan input yang masuk ke dalam sistem dan sumbernya.

2.3.5 Normalisasi

Menurut Al-Bahra dalam buku yang berjudul Analisis dan Desain Sistem Informasi menjelaskan bahwa: “Normalisasi adalah suatu proses memperbaiki/membangun dengan model data relasional, dan secara umum lebih tepat dikoneksikan dengan model dan logika.(2005:169)

Teori normalisasi dibangun menurut konsep level normalisasi. Level normalisasi atau sering disebut bentuk normal suatu relasi dijelaskan berdasarkan kriteria tertentu pada bentuk normal. Bentuk normal yang dikenal hingga saat ini meliputi bentuk UNF, INF, 2NF, 3NF,dan BCNF. Secara berturut masing-masing level normal tersebut akan dijelaskankan seperti di bawah ini:


(44)

44 A. Bentuk Tidak Normal (Un Normalized Form/UNF)

Bentuk ini merupakan kumpulan data yang akan dikerekam, tidak ada keharusan mengikuti format tertentu, dapat saja data tidak lengkap atau terduplikasi. Data dikumpulkan apa adanya sesuai dengan saat menginput.

B. Bentuk Normal Kesatu (First Normal Form/1 NF)

Pada tahap ini dilakukan penghilangan beberapa group elemen yang berulang agar menjadi satu harga tunggal yang berinteraksi diantara setiap baris pada suatu tabel, dan setiap atribut harus mempunyai nilai data yang atomic (bersifat atomic value). Atom adalah zat terkecil yang masih memiliki sifat induknya, bila dipecah lagi maka ia tidak memiliki sifat induknya.

Syarat normal kesatu (1-NF) yaitu:

1. Setiap data dibentuk dalam flat file, data dibentuk dalam satu record demi satu record nilai dari field berupa ”atomic value”.

2. Tidak ada set atribute yang berulang atau bernilai ganda. 3. Telah ditentukannya primary key untuk tabel/relasi tersebut. 4. Tiap artibut hanya memiliki satu pengertian.

C. Bentuk Normal Kedua (Second Normal Form/2 NF)

Bentuk Normal kedua didasari atas konsep full functional dependency (ketergantungan fungsional sepenuhnya).

Syarat normal kedua (2-NF):

1. Bentuk data telah memenuhi kriteria bentuk normal kesatu.

2. Atribut bukan kunci (Non-Key) harus memiliki ketergantung fungsional sepenuhnya (fully functional dependency) pada kunci utama/ primary key. D. Bentuk Normal Ketiga (Third Normal Form/3 NF)

Syarat normal ketiga (Third Normal Form/3 NF) 1. Bentuk data telah memenuhi data kedua.

Artibut bukan kunci (non-key) haruslah tidak memiliki ketergantungan fungsional (funcitional dependency) terhadap artibut bukan kunci lainnya, seluruh artibut bukan kunci pada suatu relasi hanya memiliki ktergantungan fungsional terhadap primary key direlasi itu saja.


(45)

45 E. Boyce-Codd Normal Form (BCNF)

Boyce-Codd Normal Form (BCNF) didasari pada beberapa ketergantungan fungsional (functional dependencies) dalam suatu relasi yang melibatkan seluruh candidate key, maka hasil uji normalisasi sampai ke bentuk normal ketiga sudah identik dengan Boyce-Codd Normal Form (BCNF).

Syarat Boyce-Codd Normal Form (BCNF) yaitu:

1. Jika dan hanya setiap detirminan adalah satu candidate key.

2. Boyce-Codd Normal Form (BCNF) tidak mengharuskan suatu relasi harus sudah dalam bentuk normal ketiga (3-NF), baru bisa dibuatkan kedalam Boyce-Codd Normal Form (BCNF). (2005:168-194)

Menurut Tata Sutabri buku yang berjudul Analisis Informasi menjelaskan bahwa: ”Normalisasi merupakan proses pengelompokan elemen data menjadi tabel-tabel yang menunjukan entitas dan relasinya.”( 2004:202)

Berdasarkan penjelasan di atas penulis menyimpulkan bahwa normalisasi adalah salah satu cara memperbaiki model data yang rasional, yang secara umum lebih tepat dikoneksikan sesuai model data secara logika.

2.3.6 Diagram Relasi Entitas

Definisi Entity Relationship Diargam (ERD) dalam buku yang berjudul Analisis dan Desain Sistem Informasi adalah sebagai berikut: “Entity Relationship Diagram (ERD) adalah suatu model jaringan yang menggunakan susunan data yang disimpan dalam sistem secara abstrak.”(Al Bahra, 2005:142)

Definisi Entity Relationship Diagram (ERD) dalam buku yang berjudul Basis Data adalah sebagai berikut:

“Model Entity-Relationship yang berisi komponen-komponen himpunan entitas dan himpunan relasi yang masing-masing dilengkapi dengan atribut-atribut yang mempresentasikan seluruh fakta dari dunia nyata yang kita tinjau, dapat digambarkan dengan lebih sistematis dengan menggunakan Entity Relationship Diagram (ERD).“(Fathansya, 2004:79)

Berdasarkan penjelasan di atas penulis dapat menyimpulkan bahwa ERD adalah suatu model jaringan yang menggunakan susunan data yang tersimpan secara sistem atau teknik menggambar suatu skema database dimana setiap


(46)

46 komponen yang terlibat dalam ERD memiliki atribut masing-masing yang mempresentasikan fakta dari dunia nyata yang sedang di tinjau.

A. Derajat Relationship (Relationship Degree)

Definisi Derajat relationship dalam buku yang berjudul Konsep Sistem Basis Data dan Implementasinya menyatakan bahwa: “Relationship degree atau derajat relationship adalah jumlah entitas yang berpartisipasi dalam satu relationship.” (Al-Bahra, 2005:144)

Derajat Relationship yang sering dipakai di dalam ERD sebagai berikut: 1. Unary Relationship

Unary Relationship adalah model relationship yang terjadi antara entity yang berasal dari entity set yang sama. Model ini juga sering disebut sebagai Recursive Relationship atau Reflective Relationship.

Contoh:

Gambar 2.3 Diagram Relationship Unary(Lajamudin, 2005:145)

2. Binary Relationship

Binary Relationship adalah model relationship antara instance-instance dari suatu tipe entitas (dua entity yang berasal dari entity yang sama). Relationship ini paling umum digunakan dalam pembuatan model data.

Contoh:


(47)

47 3. Ternary Relationship

Ternary Relationshipmerupakan relationship antara instance-instance dari tiga tipe entitas secara serentak.

Contoh:

Gambar 2.5 Diagram Ternary Relationship (Lajamudin, 2005:146) B. Kardinalitas Relasi

Definisi kardinalitas relasi dalam buku yang berjudul Konsep Sistem Basis Data dan Implementasinya adalah sebagai berikut: “Kardinalitas Relasi menunjukkan jumlah maksimum tupel yang dapat berelasi dengan entitas pada entitas yang lain.”(Al-Bahra, 2005:147)

Terdapat 3 macam kardinalitas relasi yaitu sebagai berikut: 1. Relasi Satu ke satu (One to One)

Tingkat hubungan ini menunjukkan hubungan satu ke satu, dinyatakan dengan satu kejadian pada entitas pertama, dan hanya mempunyai satu hubungan dengan satu kejadian pada entitas yang kedua dan sebaliknya.

Contoh:


(48)

48 2. Relasi Satu ke Banyak atau Banyak ke Satu (One to Many atau Many to One)

Tingkat hubungan satu ke banyak adalah sama dengan banyak ke satu, tergantung dari arah mana hubungan tersebut dilihat. Untuk satu kejadian pada entitas yang pertama dapat mempunyai banyak hubungan dengan kejadian pada entitas yang kedua. Sebaliknya, satu kejadian pada entitas yang kedua hanya dapat mempunyai satu hubungan dengan satu kejadian pada entitas yang pertama.

Contoh:

Gambar 2.7 One to Many (Lajamudin, 2005:150)

Gambar 2.8 Many to One (Lajamudin, 2005:150) 3. Relasi Banyak-ke-Banyak (Many to Many)

Tingkat hubungan banyak ke banyak terjadi jika tiap kejadian pada sebuah entitas akan mempunyai banyak hubungan dengan kejadian pada entitas lainnya, dilihat dari sisi entitas yang pertama maupun dilihat dari sisi yang kedua.


(49)

49 Contoh:

Gambar 2.9Many to Many(Lajamudin, 2005:155)

Partisipasi (Participation) Menurut bukunya yang berjudul Data Design Using Entity – Relationship Diagram, membagi participation menjadi dua yaitu sebagai berikut:

“A.Full Participation is the double line. Some designers prefer to call this participation mandatory. The point is that is that if part of a relationship is mandatory or full, you cannot have a null value (a missing value) for that attribute in relationship.

B.Part Participation is the single line, is also called optional. The sense of partial, optional participation is that there could be student who don’t have a relationship to automobile.” (Bagul, Earp, 2003:77)

Gambar 2.10 Full Participation dan Part Participation

Berdasarkan penjelasan di atas penulis dapat menyimpulkan bahwa Full Participation dilambangkan dengan dua garis diantara belah ketupat yang berarti


(1)

ix

KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT, akhirnya penulis dapat menyelesaikan Laporan Tugas Akhir dengan judul “PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PELAPORAN KEUANGAN PERTANGGUNGJAWABAN KEGIATAN DANA BOS DENGAN MENGGUNAKAN MICROSOFT VISUAL BASIC 6.0 DAN SQL SERVER 2000 BERBASIS CLIENT SERVER”

Adapun tujuan penulisan Laporan Tugas Akhir ini adalah sebagai salah satu syarat dalam menempuh Diploma III pada Program Studi Komputerisasi Akuntansi Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia.

Dalam penyusunan Laporan Tugas Akhir ini penulis mengalami banyak mengalami hambatan serta kesulitan dalam menyelesaikannya, tapi berkat dorongan dan bantuan dari berbagai pihak secara langsung maupun tidak langsung, akhirnya penulis dapat menyelesaikan laporan ini.

Untuk itu dengan segala ketulusan dan kerendahan hati, penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Dr. Ir. Eddy Soeryanto Soegoto, selaku Rektor Universitas Komputer Indonesia.

2. Dr. Arry Akhmad Arman selaku Dekan Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia.

3. Rio Yunanto, S.Kom selaku Ketua Program Studi Komputerisasi Akuntansi Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia dan dosen wali Pogram Studi Komputerisasi Akuntansi 07KA1. 4. Ely Suhayati, SE.,M.Si selaku dosesn pembimbing 1 yang telah

memberikan bimbingan dan saran dalam penyusunan laporan ini.

5. Hery Dwi Yulianto, S.T. selaku dosen pembimbing 2 yang telah memberikan bimbingan dan saran dalam penyusunan laporan ini.


(2)

x

7. Hery Dwi Yulianto, S.T. selaku Koordinator Tugas Akhir Program Studi Komputerisasi Akuntansi Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia.

8. Para Dosen Program Studi Komputerisasi Akuntansi 07 KA 1 beserta staf-staf.

9. Kedua orang tua yang tercinta, kaka dan adikku tersayang serta semua keluargaku terima kasih atas dukungan dan doanya dalam menyelesaikan laporan tugas akhir ini.

10. Kekasihku Aa Adhi terimakasih atas doa dan dukungannya dalam pembuatan laporan tugas akhir ini.

11. Sahabat-sahabatku kelas 07KA1 dan bajakan community, terimakasih atas dukungan yang kalian berikan dalam penyusunan laporan tugas akhir ini. 12. Semua pihak yang telah membantu, yang tidak bisa disebutkan satu

persatu.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan Laporan Tugas akhir ini masih terdapat banyak kekurangan dan masih jauh dari sempurna dikarenakan kemampuan penulis yang terbatas. Namun besar harapan penulis, semoga apa yang telah diuraikan dalam Laporan Tugas Akhir ini kiranya dapat berguna bagi semua pihak yang membacanya. Untuk itu penulis memohon maaf sebesar-besarnya dan senantiasa mengharapkan saran dan kritik yang membangun.

Akhir kata semoga Tuhan yang Maha Pengasih dan Penyayang membalas segala budi baik dari semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan Laporan Tugas Akhir ini.

Bandung, Februari 2011 Penulis,


(3)

iv

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI

PELAPORAN KEUANGAN PERTANGGUNGJAWABAN KEGIATAN DANA BOS UPTD KECAMATAN CILILIN DENGAN MENGGUNAKAN

MICROSOFT VISUAL BASIC 6.0 DAN SQL SERVER 2000 BERBASIS CLIENT SERVER

Untuk Memenuhi Tugas Akhir Jenjang D-III Guna Memperoleh Gelar Ahli Madya Komputer

Program Studi Komputerisasi Akuntansi

Oleh:

Asyri Asmayanti Permana 11007019

Bandung, Februari 2011 Diketahui,

Pembimbing 1 Pembimbing 2

Ely Suhayati, S.E., M.Si. Ak. Hery Dwi Yulianto, S.T. NIP: 4127.34.03.006 NIP: 4127.70.67.004

Disetujui,

Ketua Program Studi Komputerisasi Akuntansi

Rio Yunanto, S.Kom NIP: 4127.70.67.003


(4)

v

LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI

PELAPORAN KEUANGAN PERTANGGUNGJAWABAN KEGIATAN DANA BOS UPTD KECAMATAN CILILIN DENGAN MENGGUNAKAN

MICROSOFT VISUAL BASIC 6.0 DAN SQL SERVER 2000 BERBASIS CLIENT SERVER

Untuk Memenuhi Tugas Akhir Jenjang D-III Guna Memperoleh Gelar Ahli Madya Komputer

Program Studi Komputerisasi Akuntansi

Oleh:

Asyri Asmayanti Permana 11007019

Bandung, Januari 2011 Diketahui,

Penguji 1 Penguji 2

Dony Waluya Firdaus, S.E. Rio Yunanto, S.Kom NIP: 4127.70.67.002 NIP. 4127. 70. 67. 003


(5)

iii

PERNYATAAN KEASLIAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa:

1. Karya tulis (Tugas Akhir) saya ini asli dan belum pernah digunakan untuk mendapatkan gelar akademik ahli madya, baik di universitas komputer Indonesia maupun di perguruan tinggi lain.

2. Karya tulis (Tugas Akhir) ini harus adalah murni gagasan, rumusan dan penelitian saya sendiri tanpa bantuan pihak lain kecuali arahan pembimbing.

3. Karya tulis (Tugas Akhir) ini tidak terdapat karya atau pendapat yang ditulis atau dipublikasikan orang lain, kecuali secara tertulis dengan jelas dicantumkan dalam naskah dengan disebutkan nama dan dicantumkan dalam daftar pustaka.

4. Pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan apabila dikemudian hari terdapat penyimpangan dan ketidakbenaran dalam pernyataan ini, maka saya bersedia menerima sanksi akademik sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Bandung, Februari 2011 Yang membuat pernyataan

Asyri Asmayanti Permana NIM: 11007019


(6)

Nama

: Asyri Asmayanti Permana

Nim

: 11007019

Tempat/Tanggal Lahir

: Bandung, 08 Oktober 1989

Alamat

: Kp. Sinar Mukti Desa Selacau Rt 02/04

Kecamatan Batujajar Kabupaten Bandung Barat

No. Telepon

: 081802158088

Judul Tugas Akhir Dalam

Bahasa Indonesia

:PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI

PELAPORAN KEUANGAN PERTANGGUNGJAWABAN

KEGIATAN DANA BOS UPTD KECAMATAN CILILIN

DENGAN MICROSOFT VISUAL BASIC 6.0 DAN SQL

SERVER 2000 BERBASIS

CLIENT SERVER

Judul Tugas Akhir Dalam

Bahasa Inggris

:

DESIGN OF ACCOUNTING INFORMATION SYSTEM

FINANCIAL REPORTING RESPONSIBILITY OF FOUNDS

BOS

UPTD KECAMATAN CILILIN

WITH MICROSOFT

VISUAL BASIC 6.0 AND SQL SERVER 2000 BASES OF

CLIENT SERVER


Dokumen yang terkait

Perancangan Sistem Informasi Akuntansi Kas Pada Yayasan Babussalam Dengan Menggunakan Microsoft Visual Basic 6.0 Dan SQL server 7.0 Berbasis Client server

19 141 128

Perancangan Sistem Informasi Akuntansi Laporan Keuangan Neraca Pada PT.Travalink Indonesia Tours & Travel Menggunakan Microsoft Visula BAsic 6.0 Dan Microsoft SQL Server 2000 Berbasis Server

0 5 280

Perancangan Sistem Informasi Akuntansi Harga Pokok Produksi Pada Pt Indo Extrusions Dengan Menggunakan Microsoft Visual Basic 6.0 Dan Microsoft SQL Server 2000 Berbasis Client Server

0 8 1

Perancangan Sistem Informasi Akuntansi Kas Menggunakan Software Microsoft Visual Basic 6.0 Dan SQL Server 2000 Berbasis Client Server Pada PT Cipta Sejahtera

1 14 242

Perancangan Sistem Informasi Akuntansi Kas Pada PT. Radio Karang Tumaritis Dengan Microsoft Visual Basic 6.0 Dan Microsoft SQL Server 2000 Berbasis Client Server

0 2 4

Perancangan Sistem Informasi Akuntansi Laporan Keuangan Arus Kas Pada SMA Negeri 4 Cimahi Dengan Menggunakan Microsoft Visual Basic 6.0 Dan Microsoft SQL Server 2000 Berbasis Client Server

0 11 79

Perancangan Sistem Informasi Akuntansi Laporan Keuangan Laba Rugi Pada PT.Travalink Indonesia Tours & Travel Menggunakan Microsoft Visual Basic 6.0 Dan Microsoft SQL Server 2000 Berbasis Client Server

0 4 18

Perancangan Sistem Informasi Akuntansi Kas Pada Kecamatan Baleendah Kab. Bandung Dengan Menggunakan Microsoft Visual Basic 6.0 Dan SQL Server 2000 Berbasis Client Server

0 4 1

Perancangan Sistem Informasi Akuntansi Pajak Bumi Dan Bangunan (PBB) Pada Kantor Kecamatan Cileunyi Bandung Dengan Menggunakan Microsoft Visual Basic 6.0 Dan Microsoft SQL Server 2000 Berbasis Client Server

1 14 246

Perancangan Sistem Informasi Akuntansi Laporan Keuangan Neraca Pada Kelurahan Cibeureum Dengan Menggunakan Software Microsoft Visual Basic 6.0 Dan Microsoft SQL Server 2000 Berbasis Client Server

0 14 322