BAB III CHECKBOOK DIPLOMACY
3.1 Sejarah Checkbook Diplomacy
Sebelum heart to heart diplomacy ada kebijakan politik luar negeri Jepang yang digunakan untuk memasuki dan melakukan kerjasama dengan ASEAN yaitu
checkbook diplomacy. Walaupun kebijakan politik ini dianggap gagal karena gerakan – gerakan anti Jepang masih muncul akan tetapi kebijakan politik checkbook
diplomacy lah yang mengawali adanya kebijakan politik heart to heart diplomacy. Checkbook diplomacy pertama kali dikeluarkan oleh Perdana Menteri Jepang Shigeru
Yoshida pada tahun 1961 atau yang juga dikenal dengan Yoshida Doctrine
75
. Yoshida doctrine menitik beratkan pada diplomasi ekonomi atau checkbook diplomacy. Fokus
dari Yoshida doctrine adalah i Pemulihan ekonomi Jepang yang ambruk paska perang dunia II, ii militer tidak dimasukkan dalam hubungan internasional iii
garansi keamanan jangka panjang oleh militer AS. Kebiijakan tersebut dikeluarkan
karena Jepang merupakan pihak yang kalah pada Perang Dunia II sehingga perekonomiannya hancur. Oleh karena itu Jepang dapat fokus ke masalah
perekonomian negaranya, karena untuk masalah keamanan negara Jepang telah dilindungi oleh Amerika Serikat.
76
75
Charity, Naoko. Yoshida Doctrine – Japan`s Post War Economic Succes SE Asian History, 2010.
76
.ibid
46
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Untuk memperbaiki ekonomi mereka Jepang mulai melaksanakan checkbook diplomacy dengan menjalin kerjasama ekonomi dengan negara
– negara di kawasan Asia Tenggara. Hal ini dilakukan karena negara
– negara di kawasan Asia Tenggara ini mempunyai hasil sumber daya alam yang melimpah, khususnya Indonesia, yang
tidak dimiliki oleh Jepang. Pada tahun 60-an dimulailah checkbook diplomacy Jepang, yaitu dengan cara memberikan bantuan ekonomi ke Asia Tenggara. Selain
Jepang memberikan kompensasi bagi negara bekas jajahannya, Jepang juga menyiapkan Asia Tenggara sebagai salah satu pasar bagi ekspor barang
– barang yang diproduksinya. Bantuan yang diberikan kepada negara
– negara Asia Tenggara dengan sendirinya disesuaikan dengan kebutuhan strategi ekspornya. Contohnya,
Jepang membantu pembangunan transportasi yang diarahkan untuk membantu Asia Tenggara sekaligus memperlancar aliran masuk barang
– barang ekspornya
.
77
3.2 Pelaksanaan Checkbook Diplomacy