PERAN HEART TO HEART DIPLOMACY JEPANG DALAM KERJASAMA EKONOMI INDONESIA – JEPANG TAHUN 2000 – 2010”.

(1)

“ PERAN HEART TO HEART DIPLOMACY JEPANG DALAM

KERJASAMA EKONOMI INDONESIA – JEPANG TAHUN 2000 –2010”

Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan untuk memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi Peminatan/Konsentrasi Hubungan Internasional

pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur

SKRIPSI

Oleh : Haris Daniswara NPM. 0944110024

YAYASAN KESEJAHTERAAN PENDIDIKAN DAN PERUMAHAN

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” JAWA TIMUR FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI

PEMINATAN/KONSENTRASI HUBUNGAN INTERNASIONAL SURABAYA


(2)

SURAT PERNYATAAN ORISINALITAS

Saya yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : Haris Daniswara

NPM : 0944110024

Program Studi : Hubungan Internasional Tahun Akademik : 2013/2014

Menyatakan bahwa saya tidak melakukan kegiatan plagiat dalam penulisan skripsi saya yang berjudul :

“ PERAN HEART TO HEART DIPLOMACY JEPANG DALAM

KERJASAMA EKONOMI INDONESIA – JEPANG TAHUN 2000 –2010”

Apabila suatu saat nanti terbukti saya melakukan plagiat maka saya akan menerima sanksi yang telah ditetapkan.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya, Surabaya, 23Desember 2013

Yang Menyatakan,


(3)

“ PERAN HEART TO HEART DIPLOMACY JEPANG DALAM

KERJASAMA EKONOMI INDONESIA – JEPANG TAHUN 2000 –2010”

Disusun Oleh:

HARIS DANISWARA NPM. 0944110024

Telah disetujui untuk mengikuti Ujian Skripsi

Menyetujui,

Pembimbing Utama

Dr. Jojok Dwiridotjahjono, S.Sos, MSi NPT. 370119500421

Mengetahui D E K A N

Dra. Hj. Suparwati, MSi NIP. 195507181983022001


(4)

“ PERAN HEART TO HEART DIPLOMACY JEPANG DALAM

KERJASAMA EKONOMI INDONESIA – JEPANG TAHUN 2000 –2010”

Disusun Oleh:

HARIS DANISWA NPM. 0944110024

Telah dipertahankan dihadapan dan diterima oleh Tim Penguji Skripsi Program Studi Ilmu Komunikasi Peminatan/Konsentrasi Hubungan

Internasional pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Pembangunan “Veteran” Jawa Tmur

Pada tanggal 23 Desember 2013

Pembimbing Utama Tim Penguji

1. Ketua

Dr. Jojok D, S.Sos, MSi Dr. Jojok D, S.Sos, MSi

NPT. 370119500421 NPT. 370119500421

2. Sekretaris

Juwito. S.Sos, MSi NPT. 367049500361

3. Anggota

Drs. Saifuddin Zuhri. MSi NPT. 370069400351 Mengetahui

D E K A N

Dra. Hj. Suparwati, MSi NIP. 195507181983022001


(5)

KATA PENGANTAR

Dengan mengucap puji syukur kehadirat Tuhan Yang maha Esa, atas berkat rahmatNya sehingga saya sebagai penulis dapat menyelesaikan Proposal penelitian yang berjudul “ Peran Heart to Heart Diplomacy Jepang dalam Kerjasama Ekonomi Indonesia – Jepang Tahun 2000 2010” Penulisan Proposal ini dilakukan dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk mencapai gelar Sarjana Sosial Jurusan Hubungan Internasional pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik.

Saya menyadari bahwa, tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak, dari masa perkulihan sampai pada penyusunan Skripsi penelitian ini, sangatlah sulit bagi saya untuk menyelesaikan Proposal ini. Oleh karena itu, saya mengucapkan terima kasih kepada Dr. Jojok D, S.Sos, MSi selaku dosen pembimbing utama yang telah bersedia meluangkan waktu membimbing penulis dalam menyelesaikan Skripsi penelitian ini. Sarah Anabarja S.IP, M.Hub.Int sebagai dosen pembimbing pendamping yang selalu memberi saya dukungan, bimbingan, nasihat, dan motivasi agar selalu semangat dalam mengerjakan skripsi penelitian ini. Terimakasih atas kesabarannya dalam membimbing hingga terselesaikannya Skripsi penelitian ini.

1. Dosen-dosen HI, Bu Mega, Bu Tina, Bu Reza, Bu Indira, Pak Aswin, Pak Radityo, dan Pak Tom, yang telah memberikan banyak ilmu pengetahuan kepada penulis dan pengetahuan mengenai berbagai macam isu-isu dalam dunia internasional.


(6)

2. Kedua Orang tua saya tercinta, Bapak Syamsul Bahri Murad dan Ibu Anita yang telah senantiasa memberikan kesabaran dalam mendidik dan membesarkan saya, serta tidak lupa selalu memberikan dorongan moril dan materiil. Dan tidak lupa juga kepada kakak-kakak saya tercinta, Nadia Paramita dan Hafids Nursatria yang selalu memberi semangat dan juga masukan dalam penulisan Skripsi ini.

3. Teman – teman di Jurusan Hubungan Internasional khususnya angkatan 2009, gank Hoobastank dan Scandal. Serta teman belajar dan berjuang selama ini yang tidak bisa disebutkan satu – satu disini.

4. Teman dan kakak – kakak saya di CV Mindset Komunikasi Visual, Mas Teddy, Mas Donny dan Gimo. Terima sudah menerima dan membantu saya. Maaf apabila sering meninggalkan tempat kerja, hehehe.

5. Last but not least, terima kasih buat Hastari Devi Winata atas support nya

selama ini kepada penulis. Thanks for everything.

Saya menyadari tentu dalam penyusunan Skripsi ini masih terdapat kekurangan. Sehingga, saya selaku penulis dan peneliti meminta maaf jika dikemudian hari diketahui ada ketidaktelitian atau kekeliruan dari segi penulisan.

Surabaya, 23 Desember 2013 Haris Daniswara


(7)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL i

HALAMAN PERNYATAAN TIDAK MELAKUKAN PLAGIAT ii

HALAMAN PERSETUJUAN UJIAN SKRIPSI iii

HALAMAN PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI iv

KATA PENGANTAR v

DAFTAR ISI vii

DAFTAR GAMBAR x

DAFTAR TABEL xi

ABSTRAK xii

1. PENDAHULUAN 1

1.1 Latar Belakang 1

1.2 Rumusan Masalah 10

1.3 Tujuan Penelitian 10

1.4 Kerangka Pemikiran 11

1.4.1 Peringkat Analisis 11

1.4.2 Landasan Pemikiran 11

1.4.2.1 Diplomasi 12

1.4.2.2 Kerjasama Ekonomi Internasional 12

1.5 Hipotesis 16


(8)

1.6.1 Heart to Heart Diplomacy 17

1.6.2 Checkbook Diplomacy 18

1.7 Tipe Penelitian 20

1.8 Jangkauan Penelitian 21

1.9 Teknik Pengumpulan Data 21

1.10Teknik Analisis Data 22

1.11 Sistematika Penulisan 23

II. HEART TO HEART DIPLOMACY 25

2.1 Sejarah Heart to Heart Diplomacy 26

2.2 Agen Heart to Heart Diplomacy 30

2.2.1 Pemerintah Jepang 30

2.2.1.1 Penunjukkan Karakter Anime Sebagai Media Promosi 31

2.2.1.2 Program Visit Japan Campaign 33

2.2.1.2 Program Cool Japan 34

2.2.2 Japan Foundation 36

2.2.2.1 Profil Japan Foundation 36

2.2.2.2 Program Japan Foundation 37


(9)

III. CHECKBOOK DIPLOMACY 47

3.1 Sejarah Checkbook Diplomacy 47

3.2 Pelaksanaan Checkbook Diplomacy 48

3.2.1 Program – Program Official Development Assistance 49

3.3 Gagalnya Checkbook Diplomacy 53

3.4 Kolaborasi Checkbook Diplomacy dan Heart to Heart Diplomacy 54

3.5 Era Baru Kerjasama Indonesia – Jepang 59

IV. KESIMPULAN DAN SARAN 62


(10)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Penetapan Doraemon sebagai duta budaya dan animasi Jepang 31

Gambar 2.2 Hello Kitty Café di Jakarta 33

Gambar 2.3 Konser AKB48 dan JKT48 di Jakarta 43


(11)

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Bantuan ODA JepangTerhadap Indonesia tahun 1960 - 1972 52 Tabel 3.4.1 FDI Jepang Ke Negara di Kawasan ASEAN dan ASTIM 54

Tabel 3.4.2 Perdagangan Indonesia – Jepang 57


(12)

ABSTRAK

Nama : Haris Daniswara

Program Studi : Hubungan Internasional

Judul :

PERAN HEART TO HEART DIPLOMACY JEPANG BAGI KERJASAMA

EKONOMI INDONESIA - JEPANG TAHUN 2000 - 2010

Skripsi ini bertujuan untuk meneliti bagaimana kebijakan politik Jepang Paska perang dunia II, kondisi ekonomi dan politik Jepang hancur karena merupakan pihak yang kalah perang. Sejak saat itu berbagai kebijakan politik luar negeri dikeluarkan Jepang untuk membangun kembali negaranya dimulai dengan checkbook diplomacy, yang menitikberatkan pada kerjasama ekonomi khususnya dengan negara – negara dikawasan Asia, akan tetapi kebijakan politik luar negeri ini tidak berjalan efektif karena masih melekat image Jepang sebagai negara penjajah. Kemudian, kebijakan politik Jepang berubah menjadi heart to heart diplomacy yang lebih menitikberatkan bahwa Jepang adalah negara yang cinta damai dan mengutamakan kerjasama yang positif. Hal ini terbukti berhasil negara – negara di kawasan Asia Tenggara mulai membuka diri dan melakukan kerjasama dengan Jepang. Dalam penelitian akan dijelaskan bagaimana peran Heart to Heart diplomacy Jepang mempengaruhi kerjasama ekonomi Jepang – Indonesia.


(13)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Pada saat ini tidak ada satupun negara yang tidak menjalin kerjasama dengan negara lain, sama hal nya dengan manusia sebagai makhluk sosial, negara pun membutuhkan negara lain untuk memenuhi kebutuhan negaranya sendiri. Kerjasama antar negara dapat terjadi dalam bidang keamanan, ekonomi, budaya, dan lain – lain. Kerjasama dalam hubungan internasional menurut Dougherty dan Pfaltzgraff dapat didefinisikan sebagai1 :

Serangkaian hubungan - hubungan yang tidak didasarkan pada kekerasan atau paksaan dan disahkan secara hukum, seperti dalam sebuah organisasi internasional seperti PBB atau Uni Eropa. Aktor-aktor negara membangun hubungan kerjasama melalui suatu organisasi internasional dan rezim internasional, yang didefinisikan sebagai seperangkat aturan-aturan yang disetujui, regulasi - regulasi, norma - norma, dan prosedur – prosedur, pengambilan keputusan, dimana harapan-harapan para aktor dan kepentingan-kepentingan negara bertemu dalam suatu lingkup hubungan internasional.

Suatu kerjasama dapat dijalin apabila mempunyai aturan dan kesepakatan yang mengikat antar dua negara yang telah disetujui sebelumnya. Kerjasama internasional semakin meningkat pamornya paska perang dunia II, ketika itu tolak ukur kekuatan

1

Dougherty, James E. & Robert L. Pfaltzgraff. 1997. Contending Theories. New York: Harper and Row Publisher. Hal : 9


(14)

negera dilihat dari kekuatan militernya, akan tetapi pada saat berakhirnya perang dingin kekuatan suatu negara mulai bergeser tidak hanya kekuatan militer yang diperhitungkan akan tetapi lebih kearah yang lebih “halus” melalui kekuatan ekonomi maupun budaya. Menurut Juwono, ada empat isu yang bermunculan paska Perang Dingin, yaitu isu tentang usaha untuk memelihara kesatuan bangsa dalam menghadapi lingkungan internasional baru yang belum jelas, keamanan regional, masalah ekonomi-politik internasional, serta HAM dan lingkungan hidup. Oleh karena itu prinsip – prinsip yang digunakan pada perang dunia II tidak berlaku lagi, beralih ke isu – isu yang cenderung mengarah ke low politic, ekonomi, HAM, lingkungan hidup, budaya dan lain – lain.2

Kerjasama ekonomi dilakukan negara untuk meningkatkan kekuatan ekonomi, karena kerjasama ekonomi saling menguntungkan bagi negara – negara yang melakukannya, apalagi paska perang dunia II ukuran kekuatan negara tidak hanya dilihat dari kekuatan militer akan tetapi juga melalui ekonomi, hal ini semakin mendorong kerjasama ekonomi antar negara. Kerjasama ekonomi antar negara terjadi karena berbagai faktor, salah satunya adanya faktor budaya, semakin dekat hubungan diplomasi antar negara, semakin memudahkan kerjasama ekonomi antar negara, karena adanya perubahan sifat peperangan dimana terdapat suatu keinginan bersama untuk saling melindungi dan membela diri dalam bentuk kerjasama internasional serta

2

Sudarsono, Juwono (1996) State of the Art Hubungan Internasional: Mengkaji Ulang Teori Hubungan Internasional dalam Perkembangan Studi Hubungan Internasional dan Tantangan Masa Depan, Pustaka Jaya. Hal : 4


(15)

kemajuan dan perkembangan ekonomi mempengaruhi kesejahteraan bangsa dan negara. Kesejahteraan suatu negara dapat mempengaruhi kesejahteraan bangsa-bangsa.3 Adapun keterkaitan budaya dan ekonomi seperti yang ditulis oleh President

of the Academy for Cultural Diplomacy, Dr. Emil Constantinescu hubungan budaya

dan ekonomi ada beberapa poin yaitu4 :

1). In the era of growing social awareness, corporates with culturally sensitive marketing plans and campaigns will enjoy a positive public opinion and good image, thus financially perform better. 2) Companies seeking to expand abroad, will encounter problems unless they conduct research into, and act according to the cultural differences with the host country. 3) Companies with a national focus face a related challenge in ensuring that they are aware of and sensitive to national cultural minorities.

Beberapa poin diatas dijelaskan bahwa pada era tumbuhnya kesadaran sosial, perusahaan dengan rencana dan stategi pemasaran yang peka terhadap budaya akan mendapatkan opini dan imej yang bagus dari masyarakat, secara finansial mendapatkan hasil yang lebih baik. Pada poin kedua, perusahaan yang ingin berekspansi ke luar negeri, akan menghadapi masalah kecuali mereka melakukan penelitian, dan bertindak sesuai dengan perbedaan budaya dengan negara tuan rumah. Pada poin ketiga, perusahaan dengan fokus nasional menghadapi tantangan terkait dalam memastikan bahwa mereka sadar dan peka terhadap minoritas budaya nasional.

3

Kartasasmita, Ginandjar (1997) Administrasi Pembangunan : Perkembangan Pemikiran dan Praktiknya di Indonesia. Hal : 19

4

Co sta ti es u, Dr. E il. Cultural Diplo a y & Pu li Se tor diakses dari http://culturaldiplomacy.org/index.php?en_culturaldiplomacy pada 16/08/2013


(16)

Hal ini pula yang dilakukan oleh negara Jepang untuk meningkatkan kekuatan ekonominya pada paska perang dunia II, pada saat itu Jepang adalah salah satu negara yang berpengaruh di kawasan Asia. Hal ini terbukti dengan sejarah Jepang sebabai salah satu negara kuat pada perang dunia II, sehingga mampu menjajah Indonesia maupun Cina. Akan tetapi sejak dijatuhkannya bom atom di kota Hiroshima dan Nagasaki yang menyebabkan kekalahan Jepang pada perang dunia II, perlahan kekuatan Jepang mulai menurun bahkan Jepang sebagai negara yang kalah pada perang dunia II harus tunduk kepada Amerika Serikat yang merupakan pemenang perang dunia II. Hal ini mengakibatkan ekonomi, politik, dan militer Jepang jatuh dan tidak mempunyai posisi lagi seperti hal nya pada saat perang dunia II berlangsung. Bahkan pada saat itu muncul istilah security umbrella, yaitu Jepang tidak boleh memiliki kekuatan militer sendiri dan untuk keamanan negara nya, Jepang dilindungi oleh pasukan militer dari Amerika. Seperti yang tertulis di konstitusi Jepang paska perang dunia II pasal 9 yang mengatakan bahwa5 :

Aspiring sincerely to an international peace based on justice and order, the Japanese people forever renounce war as a sovereign right of the nation and the threat or use of force as means of settling international disputes. In order to accomplish the aim of the preceding paragraph, land, sea, and air forces, as well as other war potential, will never be maintained. The right of belligerency of the state will not be recognized.

5

Ka tei.go.jp The Co stitutio Of Japa diakses dari http://www.kantei.go.jp/foreign/constitution_ and_government_of_japan/constitution_e.html pada 29/05/2013


(17)

Di pasal tersebut dijelaskan bahwa rakyat Jepang selamanya meninggalkan perang sebagai hak kedaulatan bangsa dan pengancaman atau penggunaan kekerasan sebagai cara menyelesaikan perselisihan internasional. Untuk mencapai tujuan tersebut, angkatan darat, laut, dan udara, serta potensi perang lainnya, tidak akan dipertahankan. Hak negara untuk menyatakan perang tidak akan diakui, oleh karena itu angkatan perang di Jepang telah ditiadakan dan kemudian digantikan oleh militer Amerika. Setelah adanya pasukan militer oleh Amerika, Jepang mulai fokus membenahi negaranya, perlahan Jepang mulai bangkit dalam hal ekonomi, dibandingkan dengan negara – negara besar lainnya Amerika Serikat maupun Cina, Jepang yang merupakan negara kepulauan yang tidak terlalu besar dan juga sering kali tertimpa bencana alam, akan tetapi masih dapat menjadi salah satu negara besar di dunia. Hal ini dibuktikan dengan dirilisnya data pendapatan domestik bruto (PDB) pada tahun 2009 oleh World Bank seperti yang dikutip oleh situs vivanews.co.id yang menempatkan Jepang berada di peringkat 2 dunia dengan PDB 5.069 milliar US$ dibawah Amerika Serikat dengan jumlah PDB 14.119 milliar US$ dan diatas Cina yang menempati peringkat ke 3 dengan PDB 4.985 milliar US$6.

Kenaikan ekonomi Jepang tidak lepas dari doktrin yang dikeluarkan Perdana Menteri Yoshida Shigeru doktrin tersebut adalah Yoshida Doctrine nya atau lebih dikenal dengan checkbook diplomacy yang menitik beratkan pada perkembangan

6

Nur Farida Ah iar Negara de ga pd Ter esar di Du ia diakses dari http://bisnis.news.viva.co.id/news/read/198542-ini-negara-dengan-pdb-terbesar pada 29/05/2013


(18)

ekonomi karena kondisi perekonomian Jepang yang hancur pada paska perang dunia II, salah satu poinnya ialah pemulihan ekonomi, dikarenakan Jepang merupakan negara yang tidak mempunyai hasil alam dan energi sendiri mereka harus melakukan kerjasama dengan negara lain yaitu yang dituju oleh Jepang adalah Asia Tenggara, salah satunya dengan cara menjalin kerjasama ekonomi yang dilakukan oleh negara Jepang dengan Indonesia, Pada tahun 60-an dimulailah Yoshida Doctrine dan

Checkbook Diplomacy Jepang, yaitu dengan cara mengalirkan bantuan ekonomi ke

Asia Tenggara. Di samping upaya Jepang memberikan kompensasi bagi negara bekas jajahannya, Jepang juga menyiapkan Asia Tenggara sebagai salah satu pasar bagi ekspor barang-barang yang diproduksinya. Bantuan yang diberikan kepada negara-negara Asia Tenggara dengan sendirinya disesuaikan dengan kebutuhan strategi ekspornya.7 Bantuan terhadap negara-negara berkembang, seperti memberikan bantuan dana dan teknik yang dibutuhkan untuk pembangunan sosial ekonominya. Demikian pula halnya dukungan untuk membantu para korban bencana, dan lain-lain. Beberapa contoh diantaranya adalah, Jepang membantu pembangunan transportasi yang diarahkan untuk membantu Asia Tenggara sekaligus memperlancar aliran masuk barang-barang ekspornya Diantara itu, bantuan yang diberikan oleh pemerintah sebagai pelaku utama disebut, "Bantuan Pembangunan Pemerintah (Official Development Assistance / ODA)". Bantuan ODA Jepang terhadap Indonesia

7

Ezra F. Vogel, Japan as Number One In Asia, dalam Gerld E Curtis, The Japanese Way of Politic.1988 (ed). Hal : 98


(19)

telah berlangsung sejak tahun 1960, yaitu pada saat dikeluarkannya checkbook

diplomacy oleh Perdana Menteri Yoshida. 8

Akan tetapi, bantuan ekonomi yang diterima negara - negara ASEAN tidak berarti tanpa kekurangan. Dalam persepsi publik Asia Tenggara yang kritis, terutama di kalangan mahasiswa, Jepang dianggap sebagai negara penjajah yang hanya mengeksploitasi kekayaan alam negara-negara ASEAN namun gagal memberikan ganti yang seimbang. Mereka bahkan menuduh para pengusaha Jepang melakukan lobi – lobi kotor dengan para pejabat lokal sehingga dapat memperoleh proyek apa pun yang mereka inginkan.9

Bahkan ketika Perdana Menteri Jepang Tanaka Kakuei melakukan kunjungan ke Indonesia pada tahun 1974, terjadi demo besar – besaran di Indonesia pada tanggal 15 Januari 1974 atau yang lebih terkenal dengan perisitiwa Malari. Pada saat itu mahasiswa se-Indonesia melakukan aksi bersama di Universitas Trisakti Jakarta. Seorang aktivis bernama Hariman Siregar memimpin demonstrasi 400-an mahasiswa untuk menolak kedatangan Perdana Menteri Jepang Kakue Tanaka ke Indonesia. Jakarta dipenuhi asap hitam dan bara api berasal dari pembakaran mobil-mobil buatan Jepang, yang dibakar mahasiswa ditambah ribuan masyarakat luas sebagai simbol perlawanan atas hegemoni Jepang terhadap perekonomian Indonesia.Peristiwa tersebut dilatar belakangi karena Jepang saat itu dianggap

8

Kedutaa esar jepa g di I do esia Sisti Ba tua ODA Jepa g di I do esia diakses dari http://www.id.emb-japan.go.jp/oda/id/whatisoda_01.htm pada 17/06/2013

9


(20)

memeras ekonomi Indonesia karena mengambil lebih dari 53% ekspor (71% di antaranya berupa minyak) dan memasok 29% impor Indonesia. Selain itu investasi jepang dinilai membunuh pengusaha-pengusaha kecil pribumi.10

Semenjak kejadian penolakan di Indonesia, Perdana Menteri Jepang, Takeo Fukuda memperkenalkan diplomasi „dari hati ke hati‟ (heart to heart diplomacy)

dalam lawatannya ASEAN tahun 1977. Diplomasi berisi pernyataan Jepang dalam menjalin hubungan perdagangan, investasi, dan bantuan ke ASEAN itu dikenal dengan, „Doktrin Fukuda‟. Dalam doktrin itu, Dalam pidato nya di ASEAN Perdana Menteri Jepang menyebutkan 3 poin: 1) Jepang bertekad akan menjadi negara yang mengikatkan diri pada perdamaian, tidak akan pernah menjadi suatu kekuatan militer, 2) Jepang akan membangun hubungan atas dasar saling mempercayai dengan negara-negara Asia Tenggara dalam bidang-bidang yang luas, 3) Jepang akan bekerjasama secara positif dengan ASEAN dan negara-negara anggotanya dalam upaya masing masing, sebagai mitra yang sederajat.11 Semenjak pidato Perdana Menteri Jepang Takeo Fukuda di forum ASEAN, Jepang menjadi donor bilateral terbesar ke Indonesia. Tercatat, sekitar sepertiga pendanaan asing berasal dari Jepang. Karena itu, tak mengherankan apabila Indonesia adalah prioritas utama Jepang dalam program Bantuan Pembangunan Resmi (Official Development Assistance), yang hingga 2006

10 Barata, Wah u. Malapetaka Ja uari diakses dala

http://www.kabarindonesia.com/berita.php?pil=27&jd=Malapetaka+15+Januari+1974&dn=2010012 0145140 pada 17/05/2013

11Mi istr of foreig affair of japa diplo a ti lue ook diakses

dalam http://www.mofa.go.jp/policy/other/bluebook/1977/1977-31.htm#Section%201.%20Promotion %20of% 20Relations%20with%20Other %20Countries pada 18/05/2013


(21)

lalu mencapai US$37 miliar berbentuk pinjaman lunak, dana hibah, dan bantuan teknis.12

Seakan menindak lanjuti dari peristiwa malari serta Fukuda Doctrine, tentang

heart to heart diplomacy, Jepang mendirikan Japan Foundation pada tahun 1979 di

Jakarta atau 2 tahun setelah Fukuda Doctrine, Japan Foundation sebuah badan hukum yang bertujuan untuk mempromosikan kegiatan pertukaran kebudayaan antara Jepang dengan negara-negara lain di dunia. Dasar pendirian untuk the Japan

Foundation adalah Ketetapan Khusus dari Diet (Parlemen Jepang). Tujuan dari Japan foundation sendiri tidak berbeda jauh dari heart to heart diplomacy yang dikeluarkan

oleh Fukuda, yaitu bertujuan untuk membangun image positif negara Jepang melalui pertukaran kebudayaan Jepang dengan Indonesia.13

Hal itu membuktikkan bahwa pidato yang dikeluarkan oleh Perdana Menteri Jepang pada saat itu, mempunyai dampak yang cukup kuat sehingga negara – negara yang pernah menjadi jajahan oleh Jepang mulai membuka diri untuk bekerja sama dengan Jepang salah satunya adalah Indonesia yang pernah dijajah Jepang pada tahun 1942 – 1945. Bahkan Indonesia yang dijajah Jepang selama beberapa tahun mengalami penderitaan dan kerugian yang amat banyak, dikarenakan adanya romusha yaitu kerja paksa tanpa upah hingga menyebabkan meninggalnya rakyat di

12

kedutaa esar jepa g di I do esia Nilai Realisasi Ba tua ODA Jepa g di I do esia diakses dari

http://www.id.emb-japan.go.jp/oda/id/datastat_01.htm 18/05/2013 13

The Japa Fou datio Te ta g Ka i diakses dala http://www.jpf.or.id/tentang-kami/bahasa-indonesia pada 18/07/2013


(22)

Indonesia hingga exploitasi besar – besaran terhadap kekayaan alam Indonesia yang dilakukan Jepang.

Akan tetapi seolah – olah hal itu telah hilang semenjak adanya “Doktrin Fukuda”, mulai banyak masyarakat Indonesia yang mulai menyukai Jepang dan Semenjak itu pula Indonesia menerima uluran bantuan dari Jepang. Bantuan ODA sendiri dimulai pada tahun 1960 hingga saat ini, bahkan pada tahun 1999 ketika Indonesia mengalami krisis ekonomi, bantuan ODA mencapai titik tertinggi hingga mencapai US$ 1.999 juta dan saat ini semakin banyak pernjanjian kerjasama ekonomi antara Indonesia dengan Jepang seperti the Japan – Indonesia Joint Statement Partners for New Challenges maupun Economic Partnership Agreement (EPA)14

1.2Rumusan Masalah

Jika melihat dari sejarah bagaimana penjajahan Jepang atas Indonesia dan arus penolakan dari mahasiswa pada saat itu, dikarenakan ketika Jepang dan Indonesia melakukan kerjasama akan tetapi ternyata Indonesia lebih banyak dirugikan dibandingkan mendapatkan keuntungan, akan tetapi begitu dikeluarkannya “doktrin Fukuda” keadaan mulai berbalik negara – negara mulai membuka diri tidak terkecuali Indonesia. Indonesia merupakan negara penerima Officiall Development

Assistance (ODA) dan juga sebagai negara yang menjadi mitra bisnis Jepang, bahkan

pada tahun 2006 Indonesia menjadi negara penerima ODA terbesar dari Jepang dan

14

kedutaa esar jepa g di I do esia Nilai Realisasi Ba tua ODA Jepa g di I do esia diakses dari


(23)

pada tahun 2008 volume perdagangan Indonesia – Jepang mencapai titik tertinggi. Kemudian dalam penulisan skripsi ini, ada pertanyaan yang hendak dicapai oleh penulis, yaitu : Bagaimana peran heart to heart diplomacy Jepang dalam

meningkatkan kerjasama ekonomi Indonesia Jepang dari Tahun 2000 - 2010 ?

1.3Tujuan Penelitian

Dalam penulisan skripsi ini, ada beberapa penjelasan yang hendak dicapai oleh penulis, antara lain :

1. Menjelaskan peran heart to heart diplomacy Jepang sehingga dapat memberikan dampak terhadap kerjasama ekonomi Jepang dengan Indonesia.

2. Menjelaskan peran heart to heart diplomacy yang dapat berhasil mengubah

image Jepang sebagai negara penjajah Indonesia

1.4Kerangka Pemikiran

1.4.1 Peringkat Analisis

Untuk menganalisa suatu peristiwa atau kejadian dalam hubungan internasional dibutuhkan adanya level of analysis untuk mengidentifikasi permasalahan tersebut, dari sudut pandang mana kita akan melihat permasalahan tersebut. Dikarenakan apabila kita menggunakan level of analysis yang berbeda maka akan mempunyai pendapat yang berbeda pula walaupun kita menganalisis hal yang sama. Maka dari itu dalam penelitian skripsi ini tidak menggunakan level of analysis


(24)

dikarenakan dalam skripsi ini tidak hanya pemerintah yang berperan dalam heart to

heart diplomacy maupun kerjasama ekonomi antara Indonesia dengan Jepang, akan

tetapi juga ada perusahaan – perusahaan, kelompok – kelompok, bahkan hingga ke tingkatan individu sehingga apabila hanya menerapkan 1 level analisis saja tidak dapat untuk meneliti masalah ini lebih lanjut.

1.4.2. Landasan Pemikiran

Landasan pemikiran pada dasarnya bertujuan untuk membantu dalam menentukan tujuan dan arah penulisan, serta dalam pemilihan teori ataupun konsep dalam menyusun hipotesis. Semakin berkembangnya budaya Jepang di Indonesia, semakin mempermudah pemerintah maupun perusahaan – perusahaan Jepang untuk menjalin kerjasama dengan pemerintah Indonesia dikarenakan image Jepang sebagai negara penjajah telah hilang digantikan dengan image baru yang dibentuk oleh pemerintah Jepang melalui heart to heart diplomacy yang membuat image negara Jepang adalah negara yang ramah. Dan hal tersebut terbukti berhasil, semenjak peristiwa Malari tahun 1974 tidak ada lagi penolakan dari masyarakat Indonesia atas kerjasama Indonesia – Jepang, bahkan hingga saat ini Indonesia merupakan penerima dana bantuan ODA terbesar dari Jepang. Untuk menjelaskan permasalahan dalam rumusan masalah di atas, digunakanlah konsep diplomasi dan kerjasama ekonomi internasional.


(25)

1.4.2.1 Diplomasi

Diplomasi memiliki berbagai arti dan definisi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, diplomasi memiliki arti, 1) urusan atau penyelenggaraan perhubungan resmi antara satu negara dan negara yang lain; 2) urusan kepentingan sebuah negara dengan perantaraan wakil-wakilnya di negeri lain; 3) pengetahuan dan kecakapan dalam hal perhubungan antara negara dan negara; 4) cak kecakapan menggunakan pilihan kata yang tepat bagi keuntungan pihak yang bersangkutan (dalam perundingan, menjawab pertanyaan, mengemukakan pendapat, dan sebagainya)15 sedangkan menurut Oxford Dictionary, diplomasi mempunyai arti the profession,

activity, or skill of managing international relations ; the art of dealing with people in a sensitive and tactful way.16 Walaupun mempunyai banyak definisi akan tetapi definisi diplomasi mempunyai inti yang sama yaitu cara, seni maupun kecakapan dalam melakukan hubungan antar negara.

Diplomasi budaya adalah salah satu jenis dari diplomasi, diplomasi sendiri mempunyai beberapa jenis seperti diplomasi budaya, ekonomi dan lain - lain . Diplomasi merupakan suatu proses politik untuk memelihara kebijakan luar negeri suatu pemerintahan dalam mempengaruhi kebijakan dan sikap pemerintah negara lain. Hubungan internasional merupakan suatu sistem hubungan antara negara yang

15Ka us Besar Bahasa I do esia. Diplo asi diakses dari

http://kbbi.web.id/diplomasi pada 17/07/2013

16

Oxford Dictionaries. Diplo a y diakses dari http://oxforddictionaries.com/definition /english/diplomacy?q=diplomacy diakses pada 17/07/2013


(26)

berdaulat dalam pergaulan dalam dunia internasional yang menjadikan kegiatan diplomasi sebagai suatu elemen utama bagi suatu negara sebagai faktor penentu eksistensinya dalam hubungan internasional17.

Diplomasi budaya atau istilah yang digunakan Jepang adalah heart to heart

diplomacy pada intinya mempunyai maksud dan tujuan yang sama, yaitu

menggunakan pendekatan budaya untuk melalukan interaksi atau diplomasi dengan negara lain. Cara ini digunakan Jepang karena kebijakan politik yang sebelumnya gagal untuk melakukan interaksi dengan negara – negara di Asia Tenggara.

Diplomasi budaya mempunyai arti yang bermacam – macam, akan tetapi masih mempunyai inti yang sama. Hal serupa diungkapkan oleh Dr. Emil Constantinescu yang merupakan President of the Academy for Cultural Diplomacy, yaitu18 :

“Cultural Diplomacy may best be described as a course of

actions, which are based on and utilize the exchange of ideas, values, traditions and other aspects of culture or identity, whether to strengthen relationships, enhance socio-cultural cooperation or promote national interests; Cultural diplomacy can be practiced by either the public sector, private sector or

civil society.”

17Su ar o Sur okusu o, Praktik Diplo asi , Depok: Pe er it STIH IBLAM , , hl . .

18 Dr. E il Co sta ti es u. What is Cultural Diplo a ? diakses dari

http://www.cultural diplomacy .org/index.php?en_culturaldiplomacy pada 06/06/2013


(27)

Seperti yang dijelaskan oleh Dr. Emil Constantinescu, diplomasi budaya digunakan untuk memperkuat hubungan antar negara, agar negara yang dituju lebih mengenal negaranya dalam hal ide, nilai – nilai, tradisi dan berbagai macam aspek budaya, yang pada akhirnya bertujuan untuk mendapatkan kepentingan nasional. Diplomasi budaya tidak hanya dapat dilakukan oleh negara, bahkan individu pun dapat melakukan diplomasi budaya tergantung dari cara penggunaanya.

Dalam penelitian, teori ini digunakan untuk menjelaskan peran atau fungsi

heart to heart diplomacy Jepang, walaupun Jepang menyebutnya sebagai heart to heart diplomacy akan tetapi memiliki maksud dan tujuan yang sama seperti diplomasi

budaya, yaitu untuk memperkuat hubungan antar negara, melalui tradisi, budaya dan lain - lain . Teori ini menjelaskan perubahan kebijakan politik luar negeri Jepang yang sebelumnya sebagai negara penjajah berganti menjadi negara yang lebih mengutamakan diplomasi atau kerjasama.

1.4.2.2Kerjasama Ekonomi Internasional

Tujuan utama Jepang melakukan kerjasama ekonomi dengan Indonesia adalah untuk memperoleh bahan mentah ( raw material ) dari Indonesia, dikarekanan Jepang sendiri merupakan negara yang hanya mempunyai sedikit sumber daya alam dan Indonesia juga membutuhkan bantuan dana dan tenaga ahli dari Jepang untuk mengelola dan membantu infrastruktur di Indonesia. Maka dari itulah terjadi kerjasama ekonomi antara Indonesia dengan Jepang.


(28)

Kerjasama ekonomi internasional adalah kerja sama ekonomi tidak sama dengan perdagangan internasional. Cakupan kerjasama ekonomi internasional lebih besar dibandingkan dengan perdagangan internnasional. Kerjasama ekonomi internasional mencakup 1) Perdagangan internasional (ekspor-impor) berlaku untuk barang maupun jasa, seperti barang konsumsi dan bahan baku, maupun seperti jasa tenaga ahli dan konsultan. 2) Pertukaran sarana atau faktor-faktor produksi, terutama untuk sarana dan prasarana produksi yang mudah bergerak seperti tenaga kerja, mesin-mesin, peralatan, teknologi, dan modal. 3) Hubungan utang-piutang, yang timbal karena adanya dua kegiatan di atas. Perdagangan internasional dan pembayaran atas sarana dan prasarana produksi, umumnya tidak dilakukan secara tunai, melainkan dengan sistem kredit yang menyebabkan adanya hubungan utang-piutang.19

Kerjasama ekonomi tidak terjadi begitu saja, akan tetapi ada beberapa faktor yang mendorong terjadinya kerjasama ekonomi internasional yaitu : 1) Perbedaan sumber daya alam. 2) Perbedaan iklim dan kesuburan tanah. 3) Perbedaan ilmu pengetahuan dan teknologi. 4) Perbedaan ideologi.20 Dari keempat poin tersebut, hampir semua teori tersebut terdapat pada hubungan kerjasama ekonomi antara Jepang dan Indonesia, pada poin pertama dan kedua, dapat dijelaskan bahwa negara Jepang tidak terlalu mempunyai sumber daya alam seperti yang Indonesia miliki, sehingga Indonesia banyak mengeksport sumber daya alam ke Jepang dan perbedaan

19

Salvatore, Dominick. 1992. Ekonomi Internasional. Jakarta : Erlangga.Hal : 77 20


(29)

iklim antara Indonesia dan Jepang, yang mengakibatkan perbedaan produk pertanian yang dihasilkan. Pada poin ketiga tentang ilmu pengetahun dan teknologi, telah jelas bahwa ilmu pengetahun dan teknologi Jepang lebih maju dibandingkan di Indonesia, proyek monorel yang sedang dikerjakan di Jakarta pun juga menggunakan tenaga ahli dari Jepang.21 Hal itu disebutkan dalam situs ODA Jepang yaitu Kerjasama teknik adalah, kerjasama yang diberikan untuk membantu pengembangan SDM di negara-negara berkembang. Agar setiap negara-negara dapat berkembang, mutlak diperlukan "upaya pembangunan manusia" yang akan memegang peranan didalam perkembangan sosial ekonomi.22

Kerjasama ekonomi internasional itu bisa dikatakan berhasil apabila memiliki atau mencapai salah satu dari 5 indikator ini, yaitu23 1) Meningkatkan keuangan negara, 2) Membantu meningkatkan daya saing ekonomi, 3) Meningkatkan investasi, 4) Menambah devisa negara, 5) Memperkuat posisi perdagangan. Dalam penelitian, teori ini digunakan untuk menjelaskan bagaimana bentuk kerjasama Jepang dan Indonesia dan perjanjian – perjanjian ekonomi antara Indonesia – Jepang, serta menjelaskan dampak kerjasama ekonomi bagi Indonesia.

21Ciputra Ne s Jepa g kiri ka te aga ahli u tuk sukseska pro ek o orel Jakarta diakses dari http://www.ciputranews.com/transportasi-publik/jepang-kirimkan-tenaga-ahli-untuk-sukseskan-proyek-monorel-jakarta pada17/06/2013

22

Kedutaa esar jepa g di I do esia Sisti Ba tua ODA Jepa g di I do esia diakses dari http://www.id.emb-japan.go.jp/oda/id/whatisoda_01.htm pada 17/06/2013

23

Donald A. Ball. 2004. International Business (Tantangan Persaingan Global). Jakarta: Salemba Empat.Hal 07


(30)

1.5 Hipotesis

Heart to heart diplomacy adalah salah satu kebijakan politik luar negeri

Jepang dalam melakukan hubungan luar negeri dengan negara lain, langkah ini diambil karena kebijakan politik luar negeri sebelumnya tidak berhasil dalam melakukan kerjasama ekonomi karena image Jepang sebagai negara penjajah masih belum hilang, maka dari itu keluarlah kebijakan politik luar negeri Jepang heart to

heart diplomacy agar Jepang dapat menghilangkan image sebagai penjajah dan

merupakan negara yang cinta damai dan kooperatif bahkan saat ini Jepang membuka perwakilan kebudayaan di berbagai negara melalui Japan Foundation. Semenjak itu Jepang lebih mudah dalam melakukan kerjasama dengan negara lain salah satunya kerjasama ekonomi dengan negara Indonesia. Masyarakat Indonesia yang dulu menolak kerjasama ekonomi dengan Jepang hingga terjadi peristiwa Malari, akan tetapi saat ini justru Jepang salah satu partner Indonesia dalam melakukan kerjasama ekonomi. Semenjak Heart to Heart diplomacy dilaksanakan oleh Jepang, hubungan Indonesia – Jepang semakin membaik hingga saat ini, bahkan pada tahun 2008 diperingatinya 50 tahun hubungan diplomatik Indonesia – Jepang dan kerjasama Indonesia – Jepang bahkan semakin meningkat dari tahun ke tahun dan bertepatan dengan 50 tahun hubungan diplomatik Indonesia – Jepang, volume perdagangan kedua negara inipun mencapai titik tertinggi pada tahun 2008


(31)

1.6 Definisi Konseptual dan operasional

1.6.1 Heart to heart diplomacy

Definisi Konseptual : Heart to heart diplomacy memiliki artian yang tidak berbeda jauh dengan diplomasi budaya. Diplomasi kebudayaan menunjuk pada kegiatan-kegiatan di bidang budaya yang diintegrasikan ke dalam kebijakan politik luar negeri suatu negara dan pelaksanaannya dikoordinasikan sepenuhnya oleh Departemen Luar Negeri .Diplomasi kebudayaan juga harus didukung dengan kekuatan dan kewibawaan ekonomi, politik, dan militer. Oleh karena itu, diplomasi kebudayaan pada umumnya efektif dijalankan oleh negara-negara maju. Akan tetapi pada dasarnya ada dua hal penting dalam diplomasi kebudayaan.Pertama, bahwa diplomasi kebudayaan hanya menyangkut pemanfaatan kebudayaan untuk mendukung pelaksanaan politik luar negeri. Dalam garis itu diplomasi kebudayaan harus dibe-dakan dari pemanfaatan kebudayaan di luar kerangka politik luar negeri, misalnya untuk kepentingan pariwisata. Kedua, pada saat ia mengatakan bahwa diplomasi kebudayaan harus melibatkan kekuatan dan kewibawaan politik, ekonomi, dan militer.24

24

Muhaimin, Yahya A.. 2007. Kata Pe ga tar: Diplo asi Ke uda aa a g Ber ak a , dala Tulus Warsito dan Wahyuni Kartikasari, Diplomasi Kebudayaan: Konsep dan Relevansi bagi Negara Berkembang, Studi Kasus Indonesia. Yogyakarta: Ombak. Hal 26


(32)

Definisi Operasional : heart to heart diplomacy adalah Public Diplomacy yang dilakukan oleh Jepang. Sehingga tujuan heart to heart diplomacy tidak jauh berbeda dengan public diplomacy pada umumnya yaitu mengarah bagaimana Jepang merupakan bangsa yang bersahabat, hal ini dilakukan Jepang ketika membangun Japan Foundation yang bertujuan agar masyarakat Indonesia lebih mengenal Jepang. Bahkan saat ini bukan budaya tradisional saja yang menjadi daya tarik bagi Jepang, akan tetapi budaya modern yang baru ”diciptakan” Jepang beberapa puluh tahun terakhir. The Japan Foundation adalah lembaga nirlaba khusus di bidang pertukaraan kebudayaan

yang dibentuk oleh parlemen pemerintah Jepang pada tahun 1972. Lembaga ini berpusat di Tokyo, sebuah kantor cabang di Kyoto, dua insitut bahasa Jepang (di Urawa dan Kansai), serta 23 kantor luar negeri di 21 negara. The

Japan Foundation, Jakarta didirikan tahun 1979 dengan tujuan untuk

membangun persahabatan yang harmonis antara Indonesia dengan Jepang melalui pendalaman pemahaman tentang Jepang.25 Apabila ODA merupakan kelanjutan dari kebijakan politik checkbook diplomacy maka Japan

Foundation dapat dikatakan merupakan kelanjutan dari heart to heart diplomacy yang dikeluarkan Jepang 2 tahun sebelumnya, karena heart to heart diplomacy bertujuan untuk mempromosikan pertukaran budaya dan Japan Foundation didirikan untuk mengakomodir tujuan tersebut.

25

The Japa Fou datio Te ta g Ka i diakses dala http://www.jpf.or.id/tentang-kami/bahasa-indonesia pada 18/07/2013


(33)

1.6.2 Checkbook diplomacy

Definisi Konseptual : Checkbook diplomacy melibatkan penggunaan kekuatan ekonomi sebagai alat politik, baik untuk mengambil keuntungan dengan negara – negara tertentu atau untuk berkontribusi diplomasi global yang dalam beberapa cara. Jenis diplomasi dapat mengambil berbagai bentuk, mulai dari tawaran dukungan ekonomi bagi tindakan militer untuk pengaturan untuk pinjaman berbunga rendah khusus untuk negara-negara berkembang.26 Definisi Operasional : Bantuan Pembangunan Pemerintah atau yang lebih dikenal dengan Official Development Assistance (ODA) adalah bantuan resmi negara Jepang terhadap negara-negara berkembang, selama ini Jepang telah memberikan berbagai bentuk bantuan, seperti memberikan bantuan dana dan teknik yang dibutuhkan untuk pembangunan sosial ekonominya. Demikian pula halnya dukungan untuk membantu para korban bencana, dan lain-lain. Program ODA di Indonesia dapat dibagi menjadi tiga, 1) Pinjaman Yen, 2) Bantuan dana hibah, 3) Kerjasama teknik. 27 ODA adalah merupakan salah satu program dari kebijakan politik Jepang yaitu checkbook diplomacy yang bertujuan untuk memberikan bantuan ekonomi ke Asia Tenggara, di samping upaya Jepang memberikan kompensasi bagi negara bekas jajahannya, Jepang juga menyiapkan Asia Tenggara sebagai salah satu pasar bagi ekspor

26S ith, S.E.

What is Checkbook Diplomacy? diakses dala

http://www.wisegeek.com/what-is-checkbook-diplomacy.htm pada 18/07/2013

27

Kedutaa Besar Jepa g Di I do esia. Te ta g ODA diakses dala http://www.id.emb-japan.go.jp/oda/id/whatisoda_01.htm pada 18/07/2013


(34)

1.7 Tipe penelitian

Metode penelitian merupakan ilmu yang mempelajari tentang cara penelitian ilmu tentang alat-alat dalam suatu penelitian. Oleh karena itu metode penelitian membahas tentang konsep teoritis berbagai metode, kelebihan dan kelemahan yang dalam suatu karya ilmiah. Kemudian dilanjutkan dengan pemilihan metode yang akan digunakan dalam penelitian nantinya.28 Menurut Prof. Dr. Sugiyono, bermacam-macam metode penelitian yang dilihat dari landasan filsafat, data dan analisisnya yang dapat dikelompokkan menjadi tiga, yaitu tipe metode penelitian Kuantitatif, metode penelitian Kualitatif dan juga metode penelitian Kombinasi (mixed

methods).29

Penggunaan metode kualitatif dipilih dalam penelitian ini dikarenakan, dampak heart to heart diplomacy Jepang tidak dapat dilakukan dengan metode kuantitatif karena dampaknya lebih bersifat sosial dan bertujuan untuk mengubah

image Jepang yang dahulunya sebagai negaja penjajah, menjadi negara yang cinta

damai dan ramah sehingga bisa menjalin kerjasama ekonomi dengan Indonesia. Dalam menjelaskan penelitian ini menggunakan tipe penelitian eksplanatif. Penelitian eksplanatif merupakan penelitian yang bertujuan untuk menerangkan, menguji hipotesis dari variabel-variabel penelitian. Fokus penelitian ini adalah analisis hubungan-hubungan antara variable. Penelitian eksplanatif memerlukan perencanaan. Perencanaan sangat diperlukan agar uraian sebut benar-benar sudah mencakup

27 Noeng Muhadjir, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Yogyakarta: Rake Sarasin, 2000)


(35)

seluruh persoalan dalam setiap fasenya. Perumusan persoalan yang tepat akan menunjukkan informasi macam apa yang sebenarnya diperlukan.30

1.8 Jangkauan Penelitian

Jangkauan penelitian ini berkaitan dengan seberapa jauh jangkauan penelitian yang dilakukan atau batasan dalam penelitian. Dalam penulisan skripsi ini, jangkauan penelitian dimulai dari tahun 2000 - 2010, karena dalam masa itu, volume perdagangan Indonesia Jepang semakin meningkat dan banyaknya perjanjian – perjanjian ekonomi yang disepakati oleh kedua negara seperti the Japan – Indonesia Joint Statement Partners for New Challenges maupun Economic Partnership Agreement (EPA) dan juga adanya perayaan hubungan diplomatik 50th Indonesia

Jepang pada tahun 2008.

1.9 Teknik Pengumpulan Data

Data dapat digolongkan menjadi dua macam yaitu, data kualitatif dan data kuantitatif. Pada pembahasan teknik pengumpulan data kali ini akan lebih mengarah pada teknik pengumpulan data kualitatif. Data kualitatif yaitu data yang tidak bisa diukur atau dinilai dengan angka secara langsung.31 Dalam penelitian kualitatif terdapat beberapa teknik dalam mengumpulkan data. Menurut Sevilla dalam

30

Si gari u , Masri. . Metode Pe elitia .Yog akarta.Pusat Pe elitia da Studi Kependudukan Universitas Gadjah Mada. Hal 21.


(36)

pengumpulan data kualitatif dapat meliputi hal – hal sebagai berikut : observasi, angket atau kuisioner, dan studi dokumenter.32

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan teknik pengumpulan data kualitatif dengan cara observasi yaitu dengan mengamati peristiwa – peristiwa atau isu yang sedang berkembang saat ini, seperti festival – festival kebudayaan Jepang yang dilaksanakan di universitas – universitas maupun festival lagu Jepang maupun

cosplay yang biasanya diadakan di pusat perbelanjaan. Kemudian pada studi

dokumenter, dapat didapat dengan mengakses situs resmi departemen luar negeri Jepang dan Indonesia dan juga beberapa situs berita online, tidak hanya situs online studi documenter juga dapat didapatkan dari literature yang membahas tentang kerjasama ekonomi Indonesia dengan Jepang.

1.10 Teknik Analisis Data

Analisis Data Kualitatif adalah upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan data, mengorganisasikan data, memilah-milahnya menjadi satuan yang dapat dikelola, mensintesiskannya, mencari dan menemukan pola, menemukan apa yang penting dipelajari dan memutuskan apa yang dapat diceritakan kepada orang lain.33

Pada hakikatnya Analisis data adalah sebuah kegiatan untuk mengatur, mengurutkan, mengelompokkan, memberi kode atau tanda, dan mengkategorikannya

32 Sevilla, Consuelo, G. 1993. Pengantar Metode Penelitian. Diterjemahkan oleh Alimuddin Tuwu . Jakarta:Universitas Indonesia Press. Hal : 72

33 Bogdan, Robert & Biklen, Sari Knopp. 1982. Qualitative research for education: An


(37)

sehingga diperoleh suatu temuan berdasarkan fokus atau masalah yang ingin dijawab. Melalui serangkaian aktivitas tersebut, data kualitatif yang biasanya berserakan dan bertumpuk-tumpuk bisa disederhanakan untuk akhirnya bisa dipahami dengan mudah. Pada bagian analisis data diuraikan proses pelacakan dan pengaturan secara sistematis transkrip-transkrip wawancara, catatan lapangan dan bahan-bahan lain agar peneliti dapat menyajikan temuannya.34

1.11 Sistemika Penulisan

Dalam penulisan laporan skripsi ini, dapat dijelaskan mengenai sistematika penulisan yang dibagi menjadi empat bagian, yaitu sebagai berikut; Dalam bab I pendahuluan ini, terdiri dari latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dari penelitian, kerangka pemikiran atau landasan pemikiran yang digunakan dalam penelitian ini yang juga terkait dengan peringkat analisis dan juga landasan teoritik, dan dilengkapi dengan hipotesa serta metodologi penelitian.

Dalam bab II ini yang berisi mengenai pelaksanaan heart to heart diplomacy /

public diplomacy, akan lebih membahas mengenai peran lembaga – lembaga

pemerintah Jepang maupun kelompok – kelompok tertentu dalam memperkenalkan budaya Jepang. Kemudian akan menjelaskan dan menyebutkan mengenai bentuk dari Diplomasi Publik yang telah dijalankan oleh Jepang yaitu dengan menciptakan program-program penunjang kebijakan luar negerinya.

34 .Ibid. Hal 18


(38)

Kemudian dalam bab III mengenai Analisa bagaimana heart to heart

diplomacy Jepang dapat sejalan dengan checkbook diplomacy Jepang terhadap

Indonesia. Bagaimana checkbook diplomacy yang dahulu dilakukan oleh Jepang telah gagal akan tetapi dengan didahului heart to heart diplomacy, kerjasama ekonomi antara Indonesia dan Jepang dapat berjalan lancar hingga saat ini. Dan yang terakhir yaitu bab IV yaitu Kesimpulan, pada bab ini berisi mengenai kesimpulan dari analisa yang dilakukan di Bab III, yang lebih menjelaskan inti dan rangkuman dari hasil penulisan skripsi ini.


(39)

BAB II

HEART TO HEART DIPLOMACY

Fokus dalam pelaksanaan kebijakan politik heart to heart diplomacy, ialah untuk membuka jalinan kerjasama dengan negara lain dengan cara mengenalkan budaya Jepang di negara – negara di kawasan Asia Tenggara, khususnya Indonesia. Salah satunya ialah dengan membangun pusat kebudayaan Jepang di berbagai negara, yaitu melalui Japan Foundation yang mempunyai tugas untuk memperkenalkan dan mempromosikan budaya Jepang. Selain itu Pemerintah Jepang juga bertindak aktif seperti yang dilakukan Menteri Luar Negeri Jepang Masahiko Komura, pada tahun 2008. Beliau menetapkan tokoh anime35 Doraemon36 sebagai Duta Budaya dan Animasi Jepang. Hal ini disebabkan karena Doraemon dianggap melambangkan persahabatan dan budaya Jepang. Pada acara ini beliau berharap Doraemon dapat mengelilingi dunia sebagai duta anime untuk memperdalam pemahaman orang terhadap Jepang, sehingga mereka bisa menjadi sahabat Jepang.37 Kebijakan heart to

35

Anime (アニメ)merupakan serapan dari bahasa inggris animation yang berarti animasi, anime di

negara Jepang adalah gambar yang bergerak seperti kartun, anime tidak hanya untuk anak – anak

bahkan ada anime yang dikhususkan untuk orang dewasa. 36

Doraemon adalah tokoh kartun yang diciptakan Fujiko F Fujio dan kemudian menjadi ikon budaya Jepang yang populer di seluruh dunia, khususnya Asia. Kucing robot ini terbang kembali dari abad 22 dan menggunakan gadget canggih, seperti 'mesin waktu' dan 'pintu kemana saja'. Barang-barang itu bisa muncul begitu mudah dari 'kantong ajaib' yang menempel di perutnya untuk menolong teman-temannya. Dengan benda-benda itu, mereka bisa melakukan perjalanan ke mana pun.

37

Red Or it. Japa Appoi ts A assador of Cartoo s diakses dala http://www.redorbit.com


(40)

heart diplomacy lah yang membuka gerbang kerjasama antara Jepang dengan

Indonesia, oleh karena itu tujuan dari bab II ini untuk menjelaskan latar belakang dari keluarnya kebijakan heart to heart diplomacy serta bagaimana pelaksaanannya dan juga bagaimana kebijakan ini mempengaruhi hubungan Indonesia dan Jepang.

2.1Sejarah Heart to Heart Diplomacy

Heart to Heart Diplomacy mulai diperkenalkan Perdana Menteri Jepang Takeo

Fukuda pada tahun 1977 ketika kunjungan Perdana Menteri Jepang ke ASEAN.38 Diplomasi berisi pernyataan Jepang dalam menjalin hubungan perdagangan, investasi, dan bantuan ke ASEAN itu dikenal dengan, „Doktrin Fukuda‟. Dalam pidatonya di ASEAN Perdana Menteri Jepang menyebutkan 3 poin: (i) Jepang bertekad akan menjadi negara yang mengikatkan diri pada perdamaian, tidak akan pernah menjadi suatu kekuatan militer, (ii) Jepang akan membangun hubungan atas dasar saling mempercayai dengan negara-negara Asia Tenggara dalam bidang-bidang yang luas, (iii) Jepang akan bekerjasama secara positif dengan ASEAN dan negara-negara anggotanya dalam upaya masing masing, sebagai mitra yang sederajat.39

Dikeluarkannya heart to heart diplomacy dilatarbelakangi oleh beberapa gerakan anti Jepang pada awal tahun 1970an. Berkaitan dengan image Jepang sebagai negara penjajah pada Perang Dunia II yang belum hilang dari sebagian besar negara di kawasan Asia Tenggara yang merupakan bekas negara jajahan Jepang. Walaupun

38

Ministry of Foreign Affair. ͞Diplo ati Effort Made y Japa . Diakses dalam

http://www.mofa.go.jp/policy/other/bluebook/1977/1977-3-1.htm pada 03/09/2013 39


(41)

semenjak kekalahan Jepang pada Perang Dunia II, Jepang tidak diperbolehkan mempunyai kekuatan militer. Ini biasa disebut dengan istilah security umbrella, yaitu Jepang tidak boleh memiliki kekuatan militer sendiri. Sebagai konsekuensinya, keamanan negara Jepang dilindungi oleh pasukan militer dari Amerika. Seperti yang tertulis di konstitusi Jepang paska perang dunia II pasal 9 yang mengatakan bahwa40 :

“Aspiring sincerely to an international peace based on justice and order, the Japanese people forever renounce war as a sovereign right of the nation and the threat or use of force as means of settling international disputes. In order to accomplish the aim of the preceding paragraph, land, sea, and air forces, as well as other war potential, will never be maintained. The right of belligerency of the state will not be recognized.”

Semenjak itu Jepang tidak pernah menggunakan kekuatan militernya dalam kebijakan politik luar negerinya. Mulai saat itu pula Jepang mengarahkan kebijakan politik luar negerinya ke arah ekonomi. Akibat kekalahan Jepang pada Perang Dunia, Jepang harus membayar kompensasi perang pada negara pemenang perang hingga munculah Yoshida doktrin oleh Perdana Menteri Jepang Yoshida Shigeru. Doktrin ini menitikberatkan pada kerjasama ekonomi untuk memperbaiki perekonomian Jepang kala itu.41

40

Ka tei.go.jp The Co stitutio Of Japa diakses dari

http://www.kantei.go.jp/foreign/constitution_ and_government_of_japan/constitution_e.html pada 29/05/2013

41

Pur a ti a, Adiasri Putri War-Compensation Diplomacy dan Yoshida Doctrine sebagai Latar

Belaka g Ke ali a Jepa g ke Asia Te ggara diakses dari


(42)

Pada tahun 60-an dimulailah Yoshida Doctrine dan Checkbook Diplomacy Jepang. Keduanya dilakukan dengan cara mengalirkan bantuan ekonomi ke Asia Tenggara. Di samping upaya Jepang memberikan kompensasi bagi negara bekas jajahannya, Jepang juga menyiapkan Asia Tenggara sebagai salah satu pasar bagi ekspor barangbarang yang diproduksinya. Bantuan yang diberikan kepada negara -negara Asia Tenggara dengan sendirinya disesuaikan dengan kebutuhan strategi ekspornya.42

Akan tetapi kebijakan politik checkbook diplomacy Jepang terbukti tidak efektif. Hal ini terlihat dari munculnya gerakan – gerakan anti Jepang di ASEAN salah satunya di Indonesia. Demonstrasi ini terjadi karena mahasiswa memprotes kebijakan pemerintah Soeharto yang tunduk kepada para pemodal asing, khususnya negara Jepang yang menjadi aktor utama dalam impor mobil ke Indonesia. Jepang pada saat itu telah menjadikan Indonesia sebagai pasar produk manufaktur mereka. Jepang juga mendominasi dan mengekploitasi ekonomi Indonesia serta menyedot sumber keuangan rakyat Indonesia.43 Peristiwa tersebut dinamai oleh masyarakat sebagai Malapetaka Limabelas Januari (Malari). Malari adalah sebuah demonstrasi besar-besaran digelar di Jakarta, mahasiswa dan sejumlah elemen masyarakat turun ke jalan. Demonstrasi itu digelar saat Perdana Menteri Jepang Tanaka Kakuei sedang

42

Ezra F. Vogel, Japan as Number One In Asia, dalam Gerld E Curtis, The Japanese Way of Politic.1988 (ed). Hal : 98

43 Mahardhikka. Refleksika Malari, Geraka A ti Kapitalis e diakses dari

http://www.centroone.com/news/2012/01/2r/refleksikan-malari-gerakan-anti-kapitalisme/ pada 01/11/2013


(43)

berkunjung ke Jakarta (14-17 Januari 1974).44 Peristiwa Malari berawal dari mahasiswa Bandung, yang banyak menerima keluhan pengusaha-pengusaha tekstil di sekitar Bandung yang terpuruk oleh kehadiran modal Jepang. Gerakan ini kemudian diekspresikan dengan ekstrim dan radikal oleh mahasiswa Jakarta, sehingga terjadi huru hara besar 15 Januari 1974 yang kemudian dijuluki sebagai Malapetaka limabelas Januari atau Malari.45

Paska peristiwa Malari, Jepang kemudian berusaha menghapuskan tanggapan negatif semacam ini melalui aliran besar program – program bantuan. Salah satunya dengan banyak program bantuan pendidikan berupa beasiswa yang diberikan oleh pemerintah Jepang kepada Indonesia baik dalam bentuk non Loan maupun dalam bentuk Loan (pinjaman LN). Hal ini selain terkait dengan kekacauan anti-Jepang, juga terkait dengan adanya ASEAN Summit di Bali pada bulan Febuari 1976, dimana Jepang tidak diundang.46 Perdana Menteri Jepang Yosihida Shigeru mulai berpikir untuk mengubah kebijakan politik luar negeri nya. Hal yang dilakukan pemerintah Jepang yaitu dengan mengedepankan kerjasama yang seimbang Mulai muncullah kebijakan politik luar negeri Jepang Heart to heart diplomacy atau biasa disebut juga dengan Yoshida doctrine. Dari 3 poin yang dikeluarkan pada kebijakan heart to heart

44PlasaMSN Me ge a g Peristi a Malari diakses dala

http://berita.plasa.msn.com/nasional/ mengenang-peristiwa-malari-1974 pada 04/09/2013

45RIMA e s. o Peristi a Malari adalah Geraka a ti

-kapitalis e Predator diakses dala

www.rimanews.com/read/20120115/51679/peristiwa-malari-adalah-gerakan-anti-kapitalisme-predator pada 04/09/2013

46

Purbantina, Adiasri Putri. Dari Yoshida Doctrine keFukuda Doctrine: Politik Luar Negeri Jepang di

Asia Tenggara Pasca-Perang Dunia II diakses dala http://eprints.upnjatim.ac.id/4445/1


(44)

diplomacy semua bertujuan untuk mengubah image Jepang sebagai negara penjajah

dan negara yang melakukan kerjasama hanya berorientasi pada keuntungan semata. Kebijakan politik luar negeri ini diambil oleh Jepang untuk menghindari gerakan – gerakan anti Jepang untuk kedepannya, sehingga Jepang dapat menjalin kerjasama dengan negara – negara lainnya tanpa ada tentangan dari masyarakat negara yang dituju.

2.2Agen Heart to Heart Diplomacy

Seperti kebijakan politik pada umumnya, kebijakan heart to heart diplomacy juga harus disosialisasikan terhadap negara lain. Diawali dengan pengumuman dari perdana menteri Jepang Takeo Fukuda tentang kebijakan heart to heart diplomacy di konvensi ASEAN. Selanjutnya untuk pelaksanaan kebijakan politik heart to heart

diplomacy, pemerintah Jepang mendirikan lembaga yang mempunyai tujuan untuk

mengenalkan dan mempromosikan budaya Jepang, yakni Japan Foundation. Japan Foundation diharapkan mampu memberikan informasi bahwa Jepang merupakan negara yang tidak lagi berorientasi pada perang dan merupakan negara yang mempunyai itikad baik untuk menjalin persahabatan dengan negara lain. Tidak hanya melalui lembaga – lembaga resmi pemerintah, akan tetapi masyarakat Jepang maupun badan perusahaan swasta secara tidak langsung ikut mempopulerkan budaya Jepang keluar negeri. Pada kasus ini adalah Indonesia, melalui budaya J – Pop yang


(45)

2.2.1 Pemerintah Jepang

Dalam penyebaran budaya Jepang ke Indonesia, Pemerintah Jepang memiliki peran yang cukup signifikan dalam penyebaran budaya Jepang. Berbagai fasilitas dan dan kemudahan diberikan kemudahan Pemerintah Jepang. Mulai dengan menunjuk tokoh anime asal Jepang, membangun badan hukum yang mengurusi tentang kebudayaan hingga membentuk image Jepang sebagai negara yang cool.

2.2.1.1 Penunjukkan Karakter Anime Sebagai Media Promosi

Melalui penunjukkan Doraemon sebaga duta budaya dan animasi Jepang oleh pemerintah Jepang, mereka berusaha meningkatkan upayanya dalam mempromosikan

„Cool Japan‟. „Cool Japan‟ yang mulai dikampanyekan mulai tahun 2007 ini

bertujuan mempromosikan anime, manga dan masakan Jepang ke seluruh dunia. Salah seorang pejabat Kementerian Luar Negeri Jepang, Yuko Hotta juga mengungkapkan harapan senada atas penunjukan ini: 47

“Kami berharap dengan pengangkatan Doraemon sebagai Duta Besar Animasi, orang-orang di berbagai negara dapat mengerti Anime lebih baik lagi, dan memperdalam minat mereka terhadap kebudayaan Jepang”.

Kementerian Luar Negeri Jepang juga telah memutar sebuah film Doraemon di Singapura, China, Spanyol, Perancis pada tahun 2008.

47

Red Or it. Japa Appoi ts A assador of Cartoo s diakses dala http://www.redorbit.com


(46)

Gambar 2.1

Penetapan Doraemon sebagai duta budaya dan animasi Jepang

Sumber : http://www.redorbit.com/news/oddities/1302894/japan_appoints_ambassador_of_cartoons/ Pada gambar 2.1 adalah ketika pejabat kementerian Luar Negeri Jepang, Yuko Hotta, menetapkan Doraemon sebagai Duta Besar animasi dan budaya. Hal ini merupakan bagian dari upaya terbaru Jepang untuk memanfaatkan kekuatan budaya pop dalam diplomasi. Penetapan ini dilakukan atas dasar rapat dari Kementerian Luar Negeri Jepang, ahli budaya pop, ahli komik, kaum professional dan pihak Shogakkan

Production selaku pemegang lisensi Doraemon di Jepang.

Selain Doraemon ada juga tokoh fiksi yang mampu “mengelilingi” dunia, yaitu Hello Kitty. Hello Kitty adalah tokoh fiksi ciptaan perusahaan Sanrio pada tahun 1974 dan sekarang Hello Kitty menjadi merk dagang yang beredar di seluruh dunia. Pada tahun 2004 pernak-pernik Hello Kitty sebanyak kurang lebih 50.000 produk tercatat telah menembus pasar di lebih dari 60 negara di seluruh dunia 48. Dilihat dari pencapain Hello Kitty yang luar biasa maka pada tanggal 19 Mei 2008,

48

Boo Kitt . Hello Kitt Biograph diakses dala http://www.hellokittyuniverse.com


(47)

Menteri Tanah, Infrastruktur, Perhubungan dan Pariwisata Jepang, Tetsuzo Fuyushiba menunjuk Hello Kitty untuk mempromosikan Jepang. Website Hello Kitty berdiri pada akhir Juni 2008. Melalui website ini, Hello Kitty akan mempromosikan berbagai wilayah tujuan wisata di Jepang. Penunjukan ini juga dilakukan Jepang dalam upayanya mengkampanyekan program „Visit Japan Campaign‟. Tidak sampai

disitu tokoh fiksi ini mempunyai café sendiri, bahkan beberapa negara di dunia membuka café Hello Kitty seperti Korea Selatan, Taiwan, Amerika Serikat dan Indonesia yang merupakan franchise café Hello Kitty asal Jepang, di Indonesia sendiri café Hello Kitty sudah dibuka mulai tahun 2011. Bahkan toko waralaba seperti Alfamart juga menjadikan Hello Kitty sebagai bentuk promosi untuk menarik pelanggannya. Hal ini menunjukkan produk – produk buatan jepang sangat diminati oleh masyarakat Indonesia.49

Gambar 2.2

Hello Kitty Café Di Jakarta

Sumber : http://www.goindonesia.com/id/indonesia/jawa/jakarta/makanan/restauran/kafe_hello_kitty

49

Go I do esia. afe Hello Kitt diakses dala http://www.goindonesia.com/id/indonesia/jawa


(48)

Pada gambar 2.2 adalah café Hello Kitty yang terletak di Jakarta. Suasana di café Hello Kitty semuanya bertemakan karakter dari Jepang tersebut, mulai dari exterior dan interior bangunan hingga makanan yang disajikan. Café Hello Kitty sudah mulai tersebar di berbagai kota di Asia seperti Seoul dan Taiwan. Ekspansi karakter Hello Kitty ini dapat dikatakan melebihi doraemon bila dilihat dari banyaknya produk yang dijual di seluruh dunia.

2.2.1.2 Program Visit Japan Campaign

Melalui program „Visit Japan Campaign‟ ini, Jepang bertekad untuk menarik 10 juta wisatawan setiap tahunnya. Untuk tahun 2007, jumlah turis asing yang berkunjung ke Jepang mencapai rekor tertingginya yakni 8.35 juta orang atau naik sebesar 60% dari tahun 2003. Pada tahun 2007, turis asal China dan Hong Kong mencapai 16,5% dari keseluruhan turis asing yang masuk ke Jepang. Tahun 2008, China dan Hong Kong diharapkan akan menjadi negara dengan pengunjung turis asing terbanyak kedua setelah Korea Selatan.50 Penunjukan ini tentu saja akan semakin efektif mengingat China adalah salah satu negara yang terkena demam Hello Kitty. Menanggapi tugas ini, presiden dari perusahaan Sanrio, Shintaro Tsuji, berjanji bahwa Hello Kitty akan bekerja keras untuk menarik minat banyak turis. Sebagai realisasinya, Hello Kitty akan mengadakan pertunjukan musikalnya yang bertema

50

Japa Touris Age visit japa a paig diakses dalam http://www.mlit.go.jp/


(49)

Hello Kitty‟s Dream Light Fantasy tahun ini juga di Beijing selain di Malaysia,

Singapura, dan AS dalam jangka waktu tiga tahun.51

2.2.1.3 Program Cool Japan

Program promosi pemerintah Jepang lainnya adalah Cool Japan. Cool Japan merupakan sebuah inisiatif yang bertujuan untuk meningkatkan nilai Jepang dan produknya serta berkontribusi bagi pertumbuhan ekonomi Jepang dengan meninjau keunggulan budaya Jepang dalam sebuah perspektif baru,menciptakan nilai – nilai baru dan menyampaikannya ke seluruh Jepang dan dunia.52

Cool Japan diambil dari judul artikel McGray “Japan‟s Gross National Cool”. Cool Japan merupakan sebuah konsep yang menyatukan berbagai keunikan

budaya dan teknologi yang dimiliki Jepang. The Japan External Trade Organization secara umum membaginya ke dalam 4 bidang dasar; kuliner, desain (termasuk arsitektur), fashion, dan entertainment (anime, video games, manga, JPOP, dan lain-lain)53. Sementara itu Japan Creative Center membagi ke lebih banyak bidang yang langsung spesifik mencakup Anime/manga, J-art, J-design, J-tour, J-movie, Jfashion, Architecture, J-tradition, dan J-food.54

51

.ibid

52

Kedutaan Besar Jepang. 2012. Aneka Jepang edisi 336. JNTO. Hal 6

53The Japa E ter al Trade Orga izatio Cool Japa diakses dala

http://www.jetro.go.jp /en/trends/ pada 06/11/2013

54

Japa Creati e Ce tre A out Japa Creati e Ce tre diakses dala http://www.sg.emb-japan.go.jp/JCC/about_jcc.htm pada 06/11/2013


(50)

2.2.2 Japan Foundation

Menindaklanjuti dikeluarkannya kebijakan politik heart to heart diplomacy, Jepang mulai mendirikan Japan Foundation yang bertujuan untuk memperkenalkan budaya Jepang.55 Hal ini karena image Jepang yang dahulu melekat sebagai negara penjajah ingin dihilangkan dengan cara memperkenalkan budaya – budaya Jepang.

2.2.2.1 Profil Japan Foundation

Japan Foundation telah berdiri pada tahun 1972 sebagai sebuah badan hukum yang bertujuan untuk mempromosikan kegiatan pertukaran kebudayaan antara Jepang dengan negara-negara lain di dunia dan kelak menjadi lembaga administrative independen pada bulan Oktober 2003.56 Setelah peristiwa Malari 1974 dan dikeluarkannya heart to heart diplomacy pada tahun 1977, Japan Foundation mulai didirikan di negara – negara lain termasuk di Jakarta, Indonesia, pada tahun 1979.57 Japan Foundation berpusat di Tokyo, dan memiliki sebuah kantor cabang di Kyoto, dua institut bahasa Jepang (di Urawa dan Kansai). Hingga saat ini, Japan Foundation telah mendirikan 23 kantor yang tersebar di 21 negara di seluruh dunia.58 Dana operasional berasal dari bunga modal awal yang disetorkan oleh pemerintah Jepang sebesar 111 milyar yen, ditambah subsidi tahunan dari pemerintah serta donasi dari sektor

55

Japan Foundation. Flyer.2013 . Sejarah. Hal 1 56

Japan Foundation. Flyer. 2013 Tujuan Hal 2 57

.ibid 58

The Japa Fou datio . Te ta g Ka i diakses dala http://www.jpf.or.id/tentang-kami/bahasa-indonesia pada 04/09/2013


(51)

swasta.59 Ada empat tujuan utama dari Japan Foundation yaitu i) pertukaran kebudayaan, ii) pendidikan bahasa Jepang, iii) pertukaran intelektual dan pengembangan studi Jepang, iv) pengumpulan dan penyediaan informasi yang dibutuhkan untuk menunjang kegiatan pertukaran internasional. Berdasarkan empat area kegiatan tersebut, maka struktur organisasi Japan Foundation, terbagi dalam tiga divisi utama, yaitu: divisi kebudayaan, divisi bahasa, dan divisi studi Jepang dan Pertukaran intelektual.60

2.2.2.2 Program Japan Foundation

Japan Foundation di Jakarta, Indonesia mempunyai empat program yaitu :

i) Bidang kelompok seni dan budaya : memperkenalkan budaya Jepang keluar negeri, mempromosikan pertukaran di antara para ahli dan kerjasama bidang budaya internasional.

ii) Bidang kelompok bahasa jepang : Pengiriman tenaga ahli bahasa Jepang untuk membantu pengembangan pengajaran bahasa Jepang yang dilaksanakan di tingkat SLTA, perguruan tingga dan kursus. iii) Bidang kelompok studi jepang dan pertukaran intelektual : bertujuan

untuk memperdalam pemahaman akan Jepang di luar negeri dan untuk mengembangkan serta mendukung hubungan baik antar Jepang dan negara lain.

59

.ibid 60


(52)

iv) Bidang pusat informasi dan sumber daya manusia : Membuat dan menyebarkan informasi melalui beragam publikasi seperti majalah, laporan berkala, website dan majalah Untuk mewujudkan pelaksanaan program tersebut, Japan Foundation memiliki sarana penunjang seperti hall, galeri mini, ruang kelas dan juga ruang serba guna. Selain itu, untuk mersepon keingintahun masyarakat Indonesia tentang Jepang yang lebih baik, Japan Foundation mengelola perpustakaan yang menyediakan berbagai koleksi tentang Jepang. Serta Japan Foundation memberikan beberapa jenis bantuan yang terbagi dalam tiga kategori, yaitu : i) Cultural and Arts Exchange, ii) Japanese

Language Education Overseas, iii) Japanese Overseas and Intelectual Exchange. 61

Diana S. Nugroho adalah Senior Program Officer, Cultural Section dari Japan Foundation di Jakarta. Beliau mengatakan Japan Foundation adalah salah satu media Jepang dalam mengenalkan budayanya, kembali ke tujuan awal dibentuknya Japan Foundation itu sendiri yaitu untuk mengembangkan keharmonisan hubungan luar negeri dengan Jepang, melalui pendalaman pemahaman bangsa lain akan Jepang dan juga mempromosikan rasa saling pengertian yang lebih baik antara bangsa – bangsa. Tujuan dari Japan Foundation ini mengacu juga pada kebijakan politik luar negeri Jepang heart

61


(53)

to heart diplomacy yang dikeluarkan oleh Perdana Menteri Jepang saat itu,

Takeo Fukuda. Japan Foundation dapat dikatakan merupakan pembuka pintu masuk Jepang ke Indonesia, setelah perang dunia II dan juga terjadinya peristiwa Malari, Jepang kesulitan menembus ASEAN, disinilah peran utama dari Japan Foundation, mereka mengenalkan bahwa Jepang merupakan negara yang cinta damai dan juga dengan budaya tradisional mereka yang menarik. Hal ini dilakukan tentu agar Indonesia dapat membuka diri dengan Jepang, karena Jepang menganggap Indonesia merupakan mitra bisnis yang mempunyai potensi sangat besar dengan jumlah penduduk yang begitu banyak serta mempunyai cadangan sumber daya alam yang masih melimpah. Japan Foundation dapat dikatakan berhasil dalam misinya, semakin tingginya tingkat kerjasama Indonesia – Jepang dan juga banyaknya festival – festival budaya Jepang yang diadakan langsung oleh pemerintah Jepang maupun yang dikelola swasta. Pada tahun 2008 merupakan tahun emas bagi hubungan diplomatik Indonesia – Jepang, pada tahun itu dirayakannya hubungan diplomatik 50th Indonesia – Jepang serta pada tahun tersebut volume perdagangan Indonesia – Jepang mencapai titik tertinggi.62

2.2.3 Pihak Swasta

Masyarakat – masyarakat Jepang juga sedikit banyak turut memperkenalkan J – Pop culture. J – Pop culture pun bermacam – macam tidak hanya musik, akan

62


(54)

tetapi juga termasuk anime, manga, dan fashion. Jepang juga membuat Penghargaan Manga Internasional tahun lalu oleh, mantan menteri luar negeri Taro Aso yang menganggapnya seperti Hadiah Nobel.63

Selain itu Jepang juga “menginvasi” negara lain melalui komik atau biasa disebut manga oleh mereka. Hal ini terbukti penjualan manga pada tahun 2007 di Jepang menurun akan tetapi justru meningkat pada negara diluar Jepang seperti Perancis dan Belgia. Dari 3.195 judul baru komik yang beredar tahun 2006 di kedua negara itu, komik manga berjumlah 1.418 judul. Sementara komik Perancis-Belgia Mainstream (Franco-Belgian Comic) hanya 1.045 judul. Sisanya small press 493 judul dan komik lain 239 judul.64 Hal yang tidak jauh berbeda pun terjadi di Indonesia Salah satu penerbit komik legal di Indonesia, Elex Media Komputindo, mengakui bahwa dari 60 judul komik yang mereka terbitkan, 52 diantaranya merupakan komik Jepang, sisanya 7 komik Korea dan 1 komik Indonesia. Bahkan menurut data Buku Elex Media Komputindo, penjualan / best seller dalam kategori komik adalah manga keluaran dari Jepang.65 Bagi sebagian orang mungkin hal itu tidak terlalu berpengaruh bagi budaya masyarakat Indonesia sendiri, karena mereka hanya menganggap itu hanya “komik” tidak lebih dan tidak kurang. Akan tetapi hal

63

Ko pas. o . Dorae o Duta A i asi Jepa g diakses dala http://nasional.kompas.com/read /2008/03/20/11033795 pada 16/05/2013

64 Ko pas. Ma ga Masih Me do i asi Du ia diakses dala

http://www.kompas.com/kompas-cetak/0711/26/pustaka/4021504.htm pada 16/05/2013

65

Litbang ele TOP ELEX COMIC BEST SELLER TRIMESTER diakses dala

http://www.elexmedia.co.id /beritaevent/read/3/top-20-elex-comic-best-seller-trimester-ii pada 16/05/2013


(55)

berbeda diungkapkan oleh Seno Gumira Ajidarma beliau adalah doktor ilmu sastra lulusan dari Universitas Indonesia, beliau memberikan pendapat mengapa manga mampu mendominasi pasar komik di Indonesia66

“Dia menyebut tentang asumsi kemiripan budaya sesama bangsa asia, satu hal yang luput dari perhatiannya adalah soal pemberitaan media yang meliput tentang animasi, manga dan game, bukan sekedar informasi tentang produk tetapi juga adalah promosi kebudayaan jepang sendiri. Manga atau komik masih sekedar disentuh sebagai komoditi barangan, belum ditinjau sebagai sebuah artefak kebudayaan yang punya sejarah panjang. Dan dominasi manga didunia disela-sela menurunnya produksi dan jualan komik di jepang, bukan lagi persoalan produk bacaan semata, tetapi menyangkut upaya mempromosikan budaya jepang ke seantero dunia”

Manga juga menyebar hingga ke Amerika Serikat. Manga mampu

mendominasi penghargaan disana, yaitu Eisner Awards. Eisner Awards sendiri bisa disejajarkan dengan Oscar versi penghargaan komik. Judul-judul manga yang masuk Eisner Awards 2013, antara lain, “Barbara” oleh Ozamu Tezuka, “A Chinese Life”oleh Li Kunwu dan P. Otie, “20th Century Boys” oleh Naoki Urasawa, “Nonnonba”oleh Shigeru Mizuki, serta “Thermae Romae” oleh Mari Yamazaki.67

Dalam hal musik pun pengaruh Jepang juga semakin terasa di Indonesia, saat

66Se o Gu ira Ajidar a ko ik da ide titas I do esia

diakses dalam

http://oase.kompas.com/read/2012 /07/29/21041852/Komik.dan.Identitas.Indonesia pada 16/05/2013

67Jepa gku. o Ma ga Jepa g Me do i asi I dustri Ko ik A erika dala

http://www.jepangku.com/manga-jepang-mendominasi-industri-komik-amerika/ (diakses pada 17/05/2013)


(1)

Diharapkannya dengan semakin positifnya hubungan diplomatik antara kedua negara, kerjasama ekonomi yang telah terjalin maupun yang akan disepakati akan semakin meningkatkan kemampuan ekonomi kedua negara.

2. Pemerintah Indonesia juga harus berperan aktif dalam kerjasama yang dilakukan dengan pemerintah Jepang. Sama seperti Indonesia, Jepang adalah negara kepulaun yang jauh lebih kecil dari Indonesia dan sering kali terkena bencena alam. Akan tetapi pemerintah Jepang dapat dengan cepat melakukan pembenahan dan renovasi terhadap dampak – dampak yang ditimbulkan oleh bencana alam. Serta walaupun Jepang tidak memiliki sumber daya alam sebanyak Indonesia, Jepang mampu memaksimalkan sumber daya manusianya. Hal itu yang membuat Jepang telah menjadi negara maju, dengan ciptaan teknologi – teknologi yang dengan cepat berkembang di Jepang.


(2)

DAFTAR PUSTAKA

Buku/Literatur/Dokumen Resmi Pemerintah

Amirin, Tatang M. 2000. Menyusun Rencana Penelitian. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Atmawinata, Achdiat. 2008. Kedalaman Industri yang Mempunyai Daya Saing di Pasar Global. Kementrian Perdagangan. hlm 2-14

Bogdan, Robert & Biklen, Sari Knopp. 1982. Qualitative research for education: An

introduction to theory and method. Allyn and Bacon

Charity, Naoko. Yoshida Doctrine – Japan`s Post War Economic Succes (SE Asian History, 2010).

Dougherty, James E. & Robert L. Pfaltzgraff. 1997. Contending Theories. New York: Harper and Row Publisher.

Ezra F. Vogel, "Japan As Number One in Asia", dalam Curtis(ed),hal.l65

Hasibuan, Imran dkk. Hariman & Malari, Gelombang Aksi Mahasiswa Menetang Modal Asing. Jakarta: Q-Communication. 2011

Irsan, Abdul. Budaya dan Perilaku Politik Jepang di Asia. Hal 33. Grafindo ; Jakarta. 2007

Japan Foundation. Flyer.2013 . Sejarah. Hal 1

Kedutaan Besar Jepang. 2012. Aneka Jepang edisi 336. JNTO. Hal 6

Muhaimin, Yahya A. 2007. “Kata Pengantar: Diplomasi Kebudayaan yang

Bermakna”, dalam Tulus Warsito dan Wahyuni Kartikasari, Diplomasi Kebudayaan: Konsep dan Relevansi bagi Negara Berkembang, Studi Kasus Indonesia. Yogyakarta: Ombak.

Novia D. Rulistia, RI, Japan ready to implement EPA deals, Jakarta Post, 1 Juli 2008. Nurhayati, Hesti. 2012. HARA-SHIBU-BARA, Tokyo Street Fashion Paradise:


(3)

Salvatore, Dominick. 1992. Ekonomi Internasional. Jakarta : Erlangga.

Sevilla, Consuelo, G. 1993. Pengantar Metode Penelitian. Diterjemahkan oleh Alimuddin Tuwu . Jakarta:Universitas Indonesia Press.

Sudarsono, Juwono (1996) State of the Art Hubungan Internasional: Mengkaji Ulang Teori Hubungan Internasional dalam Perkembangan Studi Hubungan Internasional dan Tantangan Masa Depan, Pustaka Jaya.

Sumaryo Suryokusumo, “Praktik Diplomasi”, (Depok: Penerbit STIH “IBLAM”,

2004), hlm. 1. Website Resmi (Online)

Barata, Wahyu. “ Malapetaka 15 Januari 1974 “ dalam http://www.kabarindonesia. com/berita.php?pil=27&jd=Malapetaka+15+Januari+1974&dn=201001201451 40 diakses pada 17/05/2013

Boo Kitty. “ Hello Kitty Biography “ diakses dalam http://www. hellokittyuniverse.com /page/Hello+Kitty+Biography pada 05/09/2013

Ciputra News “Jepang kirimkan tenaga ahli untuk sukseskan proyek monorel Jakarta” diakses dari http://www.ciputranews.com/transportasi-publik/jepang-kirimkan-tenaga-ahli-untuk-sukseskan-proyek-monorel-jakarta pada17/06/2013

Dr. Emil Constantinescu. “What is Cultural Diplomacy?” diakses dari

http://www.culturaldiplomacy.org/index.php?en_culturaldiplomacy pada

06/06/2013

Go Indonesia. “ cafe Hello Kitty “ diakses dalam http://www. goindonesia.com/id/indonesia/jawa/jakarta/makanan/restauran/kafe_hello_kitty pada 05/09/2013

Institute for Cultural Diplomacy. “Cultural Diplomacy & the Private Sector”. dalam

http://culturaldiplomacy.org/index.php?en_culturaldiplomacy diakses pada 30/10/2013


(4)

Japan Creative Centre “ About Japan Creative Centre” diakses dalam

http://www.sg.emb-japan.go.jp/JCC/about_jcc.htm pada 06/11/2013

Japan Official Development Assistance Indonesia. “Pinjaman Yen Jepang Kepada Republik Indonesia untuk Perbaikan Iklim Investasi di Indonesia” dalam

http://www.id.emb-japan.go.jp/news04_ 12.html pada 21/11/2013

Japan Tourism Agency “visit japan campaign” diakses dalam http://www.mlit.go.jp/ kankocho/en/inbound/vjc.html pada 14/10/2013

JKT48. “Apa itu JKT48” dalam http://jkt48.com/about/jkt48?lang=id diakses pada 13/09/2013

J Rock. “Kekuatan Impian” dalam http://j-rocks.co.id/band/kekuatan-impian.html diakses pada 13/09/2013

Kantei.go.jp “The Constitution Of Japan” diakses dari http://www. kantei.go.jp/foreign/constitution_and_government_of_japan/constitution_e.ht ml pada 29/05/2013

Kedutaan besar Jepang di Indonesia “Sistim Bantuan ODA Jepang di Indonesia” diakses dari http://www.id.emb-japan.go.jp/oda/id/whatisoda_01.htm pada 17/06/2013

Kedutaan besar Jepang di Indonesia “Nilai Realisasi Bantuan ODA Jepang di

Indonesia” diakses dari http://www.id.emb-japan.go.jp/oda/id/datastat_01.htm 18/05/2013

Kementrian Luar Negeri Indonesia “Kerjasama Indonesia Kreatif dan Cool Japan akan Saling Menguntungkan” diakses dalam http://kemlu.go.id/Pages/ Embassies.aspx?IDP=10071&l=id pada 06/11/2013

Kementrian Perindustrian Republik Indonesia “ Merek Fashion Jepang Berekspansi

di Indonesia ” dalam “ http://neo.kemenperin.go.id/artikel/5656/Merek-Fashion-Jepang-Berekspansi-di-Indonesia” pada 13/09/2013


(5)

Kompas.com . “ Doraemon Duta Animasi Jepang “ diakses dalam

http://nasional.kompas.com/read /2008/03/20/11033795 pada 16/05/2013

Kompas. “ Manga Masih Mendominasi Dunia” diakses dalam

http://www.kompas.com/kompas-cetak/0711/26/pustaka/4021504.htm pada

16/05/2013

Mahardhikka. “Refleksikan Malari, Gerakan Anti Kapitalisme” diakses dari

http://www.centroone.com/news/2012/01/2r/refleksikan-malari-gerakan-anti-kapitalisme/ pada 01/11/2013

Ministry of foreign affair of Japan “diplomactic bluebook 1977” diakses dari http://www.mofa.go.jp/policy/other/bluebook/1977/1977-31.htm#Section %201.%20Promotion%20of% 20Relations%20with%20Other %20Countries pada 18/05/2013

Ministry of Foreign Affair. Diplomatic Effort Made by Japan”. Diakses dalam http://www.mofa.go.jp/policy/other/bluebook/1977/1977-3-1.htmpada

03/09/2013

Nur Farida Ahniar “20 Negara dengan PDB Terbesar di Dunia” diakses dari

http://bisnis.news.viva.co.id/news/read/198542-ini-negara-dengan-pdb-terbesar pada 29/05/2013

Plasa MSN “ Mengenang Peristiwa Malari “ diakses dalam

http://berita.plasa.msn.com/nasional/ mengenang-peristiwa-malari-1974 pada 04/09/2013

Purbantina, Adiasri Putri “War-Compensation Diplomacy dan Yoshida Doctrine

sebagai Latar Belakang Kembalinya Jepang ke Asia Tenggara” diakses dari

http://eprints.upnjatim.ac.id/4445/1/9._Halaman_39-46,_Adiasri_Putri_P pada 17/10/2013

RIMA news.com “ Peristiwa Malari adalah Gerakan anti-kapitalisme Predator “ diakses dalam www.rimanews.com/read/20120115/51679/peristiwa-malari-adalah-gerakan-anti-kapitalisme-predator pada 04/09/2013


(6)

Seno Gumira Ajidarma “komik dan identitas Indonesia”

http://oase.kompas.com/read/2012/07/29/21041852/Komik.dan.Identitas.Indo nesia pada 16/05/2013

The Japan External Trade Organization “Cool Japan” diakses dalam