Cooler Tripropylene Glycol Penentuan dimensi pengaduk Penentuan jumlah pengaduk Clarifier A-120

V- 14 Pra Rencana Pabrik Propylene Glycol

28. Cooler Tripropylene Glycol

Spesifikasi: Type : 1 -2 Exchanger Shell side: ID = 8 in B = 8 in n = 1 passes Tube side: Nt = 20 ; 1 in square pitch L = 8 ft n = 4 passes OD = ¾ in 16 BWG

29. Tangki Produk Tripropylene Glycol

Spesifikasi alat: Fungsi : menyimpan produk selama 7 hari Type : silinder vertikal Kapasitas : 306 cuft Diameter : 6 ft Tinggi : 12 ft Tebal shell : 14 in Tebal tutup : 316 in Jumlah : 3 buah Bahan konstruksi : alloy steel SA 204 Grade C Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Pra Rencana Pabrik Propylene Glycol

BAB VI PERENCANAAN ALAT UTAMA

R- 110 VI.A. Keterangan Alat Nama Alat : Reaktor R-110 Fungsi : Untuk mereaksikan Propylene Oxide dan air menjadi Propylene Glycol Type : Silinder tegak dengan tutup atas dan bawah berbentuk dished dan dilengkapi dengan pengaduk dan jaket Bahan Konstruksi : Carbon steel, SA – 283 Grade C Rate bahan : 2828,4244 kg = 6235,5444 lb Kondisi Operasi : Suhu Operasi : 195 o C Tekanan Operasi : 12,58 atm Proses Operasi : Continuous dengan waktu reaksi 60 menit Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Pra Rencana Pabrik Propylene Glycol VI.B. Prinsip Kerja Berdasarkan pertimbangan atas fase zat yang bereaksi, pemakaian bahan dan kapasitas produksi, maka reaktor dapat dibedakan jenisnya yaitu Reaktor Berpengaduk Mixed Flow dan Reaktor Pipa Alir Plug Flow. Pada reaktor ini, Propylene Oxide dengan fase cair direaksikan dengan air pada fase cair, maka dapat dipilih jenis Reaktor Berpengaduk Mixed Flow untuk memudahkan dan mempercepat kontak reaksi. Reaktor Berpengaduk Mixed Flow ini berupa silinder tegak dengan tutup atas dan bawah berbentuk standar dished head yang dilengkapi jaket. Umpan Propylene Oxide masuk dari tutup atas reaktor melalui nozzle yang diikuti dengan umpan air. Sedangkan media pendingin berupa air pendingin dialirkan melalui jaket untuk menjaga suhu dalam reaktor. Produk dikeluarkan setelah mencapai waktu yang ditentukan dimana valve pengeluaran produk yang berada pada tutup bawah ditampung pada tangki penampung sementara. VI.C. Kondisi Operasi Suhu Operasi : 195 o C Tekanan Operasi : 12,58 atm Waktu Reaksi : 60 menit Rate Propylene Oxide : 2148,9208 kgjam = 4737,5108 lbjam Rate Air : 574,4174 kgjam = 1266,3605 lbjam Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Pra Rencana Pabrik Propylene Glycol Rate Recycle : 105,0862 kgjam = 231,6729 lbjam Rate Produk : 2828,4244 kgjam = 6235,5444 lbjam VI.D.1. Reaktor VI.D.1.a. Dimensi Reaktor Bentuk Reaktor : Silinder tegak dengan tutup atas dan bawah berbentuk dished dan dilengkapi dengan pengaduk dan jaket Suhu Operasi : 195 o C Tekanan Operasi : 12,58 atm Waktu Reaksi : 60 menit Dimention ratio, HD : ditetapkan H = 2D Penentuan Volume Tangki ʌ campuran = 54,3 lbcuft Rate bahan = 2828 kgjam = 6234,51 lbjam Volumetrik bahan = rate bahan = 6234,5 = 114,81 cuftjam ʌ campuran 54,3 Waktu tinggal = Waktu reaksi = 1 jam Direncanakan waktu tinggal 1 jam dengan 1 buah tangki, sehingga: Volume bahan = 114,8 cuft jam x 1 jam = 114,81 cuft Volume bahan mengisi 80 volume tangki, sehingga volume tangki: Volume tangki = 114,8 = 143,51 cuft 80 Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Pra Rencana Pabrik Propylene Glycol Penentuan ukuran tangki dan ketebalannya Dimention ratio, HD : H = 2 D Volume tangki = x D² x H 4 143,51 = x D² x 2D 4 D = 4,505 ft ≈ 5 ft = 60 in Penentuan tebal shell Tebal shell berdasarkan ASME Code untuk cylindrical tank: t min = P x ri + C fE -0,6 P dengan: t min = tebal shell minimum ; in P = tekanan tangki ; psia ri = jari-jari tangki ; in ½ D C = faktor korosi ; in digunakan ⅛ in E = faktor pengelasan, digunakan double welded, E = 0,8 f = stress allowable, bahan konstruksi Carbon Steel SA - 283 Grade C, maka f = 12650 psi Brownell T.13-1 P design = 184,9 psia R = ½ D = 30 in t min = 184,9 x 30 + 0,1 12650 x 0,8 - 0,6 x 184,93 = 1 in = 3 4 in Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Pra Rencana Pabrik Propylene Glycol Dimensi tutup, dished Untuk D = 60 in dengan ts = 3 4 in, dari Brownell T. 5.7 didapat: icr = 3 58 in dan rc = 60 in Tebal standar torispherical dished : = 0,885 x 184,93 x 60 + 0,125 12650 x 0,8 - 0,1 x 184,93 = 1,0971 , digunakan t = 1 18 in Tinggi tutup dished : = 5 - √ 5² ‐ 5² 4 = 0,67 ft = 8,04 in Volume dished = 1,05 x h² x 3Rc - h = 1,05 x 0,67 x 15 - 0,67 = 6,7519 cuft Total = tutup atas dished + tutup bawah dished = 6,8 + 6,75 = 13,5 cuft Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Pra Rencana Pabrik Propylene Glycol Penentuan dimensi tutup, dished Dimana : ID = ID shell = 60 in a = ID = 30 in 2 Untuk D = 60 in dengan ts = 34 in dari Brownell T. 5.7 didapat: Rc r = radius of dish = 60 in icr rc = inside crown radius = 3 58 in AB = ID - icr = 30 - 3 58 = 26 38 in 2 BC = r - icr = 60 - 3 58 = 56 38 in AC = √ BC² - AB² = 49,825 in b = r - AC = 60 - 49,825 = 10,175 in sf = straight flange = dipilih 2 in = 2 in Brownell T. 5.6 t = tebal dished = 34 = 34 in OA = t+b+sf = 34 + 10,175 + 2 = 12,925 in Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Pra Rencana Pabrik Propylene Glycol Penentuan tinggi shell Volume tangki = 143,51 cuft Volume shell = Volume tangki - Total volume tutup = 143,51 - 13,50 = 130,01 cuft Tinggi shell = 4 x V shell = 6,6245 ft ʋ. D² Tinggi tangki total = hs + hd + hd = 6,625 + 0,67 + 0,67 = 7,964 ft VI.D.1.b. Perhitungan Pengaduk Dipilih dengan pengaduk type turbin dengan 6 flat blade

1. Penentuan dimensi pengaduk

Da = 1 , dengan Dt = 60 in maka Da = 30 in Dt 2 W = 1 W = 6 in Da 5 H = 1 H = 60 in Dt L = 1 L = 7,5 in Da 4 C = 1 C = 20 in Dt 3 J = 1 J = 5 in Dt 12 Keterangan : Dt = diameter bejana Da = diameter impeller W = lebar blade Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Pra Rencana Pabrik Propylene Glycol L = panjang blade E = tinggi impeller dari dasar tangki J = lebar baffle

2. Penentuan jumlah pengaduk

Tinggi larutan dalam bejana = 7,964 ft Diameter bejana = 5 ft Sg campuran = 54,30 = 0,8716 62,305 Maka jumlah pengaduk = tinggi larutan x Sg diameter bejana = 7,964 x 0,8716 5 = 1,3883 ≈ 2 buah Jadi jumlah pengaduk sebanyak 2 buah

3. Penentuan power

motor μ campuran = 0,3 cp = 0,0002 lbft.dtk campuran = 54,3 lbcuft Kecepatan putaran = 50-150 mmin MV Joshi p. 389 Diambil kecepatan putaran 75 mmin = 246 ftmin sehingga : N = 246 = 31,338 rpm = 0,5223 rps . Da Nre = N. Da² . μ = 0,5223 x 2,5 ² x 54,3 0,0002 = 886324,533 aliran turbulent Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Pra Rencana Pabrik Propylene Glycol Keterangan: P = power motor pengaduk Kт = konstanta untuk jenis impeller = 4,8 Mc Cabe T. 9-2 p.226 N = kecepatan impeller Da = diameter impeller = 54,3 lbcuft gc = 32,17 lb.ftlbf.dtk² = 4,8 x 0,5223 ³ x 2,5 ⁵ x 54,3 32,174 = 112,7 ft.lbfdtk = 112,7 = 0,2049 HP 550 Gland loss kebocoran tenaga akibat poros dan bearing = 10 Joshi p.339 = 10 x 0,2049 = 0,0205 HP Power input = 0,2049 + 0,0205 = 0,2254 Transmission system loss = 20 Joshi p.339 = 20 x 0,2049 = 0,0410 HP Total power = 0,2254 + 0,0410 = 0,2664 HP Efisiensi motor = 85 Power motor = 0,2664 = 0,313 HP 85 Ditetapkan power motor = 0,5 HP Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Pra Rencana Pabrik Propylene Glycol VI.D.2. Perhitungan sistem pendingin Perhitungan Jaket Perhitungan sistem penjaga suhu Kern p.719 Dari neraca panas: suhu yang dijaga = 195 ⁰C Penentuan jaket berdasarkan rate terbesar Q = 625638,12 kkaljam = 2482719,7 BTUjam Suhu masuk bahan rata-rata = 125 ⁰C = 257 ⁰F Suhu keluar bahan = 195 ⁰C = 383 ⁰F ∆T = 383 - 257 = 126 ⁰F Kebutuhan media = 31281,906 kgjam = 68964 lbjam Densitas media = 62,3 lbcuft Rate volumetrik = rate bahan lbjam = 68964 bahan lbcuft 62,3 = 1106,9 cuftjam = 0,3075 cuftdtk Asumsi kecepatan aliran = 3 ftdtk Kern T.12 p.845 Luas penampang = rate volumetrik cuftdtk kecepatan aliran ftdtk = 0,307 3 = 0,102 ft² Luas penampang = π4 D ²-D ² dengan : D = diameter dalam jaket D = diameter luar jaket = di bejana + 2x tebal = 5 + 2 34 in = 0,0625 ft = 5,125 ft Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Pra Rencana Pabrik Propylene Glycol Luas penampang = π4 D΍²-DΌ² 0,102 = 4 D ² - 5,125 ² D = 5,1377 ft Spasi = D ΍ - DΌ = 0,0127 = 0,0064 ft 2 2 = 0,0763 in ¾ in Maka digunakan spasi jaket = ¾ in D jaket = 5,125 + ¾ 12 = 5,1875 ft Penentuan tebal jaket Tebal jaket berdasarkan ASME Code untuk cylindrical: Brownell pers 13.1 p.254 dengan : tmin = tebal shell minimum ; in P = tekanan tangki ; psi ri = jari-jari tangki ; in ½ D C = faktor korosi ; in E = faktor pengelasan, digunakan double welded, E = 0,8 f = stress allowable, bahan konstruksi Carbon Stell SA-283 Grade C, maka f= 12650 psi Brownell T. 13-1 R = ½ D = 0,5 x 5,1875 = 2,5938 ft t min = 184,93 x 31,125 + 0,125 12650 x 0,8 - 0,6 x 184,93 = 0,7001 in = 3 4 in Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Pra Rencana Pabrik Propylene Glycol Penentuan tinggi jaket U = 150 BTUjam.ft². ⁰F Kern T.8 p.840 light organic-water A = Q = 2482719,73 U x ∆t 150 x 126 = 131,36 ft² A jaket = A shell + A conis A shell = D h silinder Untuk diameter ≤ 114 in m = 1 ft d : Inside Diameter Jaket = 5,1875 ft D : Outside Diameter Jaket = OD + 2xtebal jaket = 5,3125 ft A conis = 0,785 5,3125x1[ √4 x 4,3328² x 5,3125-1 1,937 ] + 0,785 5,1875² = 29 ft² A jaket = A shell + Aconis 131,4 = . 5,1875. h + 29 h jaket = 6,3 ft Tinggi tangki = 7 ft SPESIFIKASI: Nama Alat : Reaktor Fungsi : Untuk mereaksikan Propylene Oxide dan air menjadi Propylene Glycol Type : Silinder tegak, tutup atas dan bawah berbentuk dished dilengkapi : dengan pengaduk dan jaket Jumlah : 1 buah Dimensi shell Tinggi total tangki : 95,572 in Tinggi shell : 79,495 in Diameter shell, inside : 60 in Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Pra Rencana Pabrik Propylene Glycol Diameter shell, outside : 60,75 in Tebal shell : 3 4 in Dimensi tutup Tebal tutup atas : 1 18 in Tebal tutup bawah : 1 18 in Tinggi tutup atas : 8,04 in Tinggi tutup bawah : 8,04 in Sistem Pengaduk Type : flat blade turbin dengan 6 blade Jumlah pengaduk : 2 buah Diameter impeller : 30 in Lebar blade : 6 in Panjang blade : 7,5 in Lebar baffle : 5 in Power motor : 0,5 HP Sistem Pendingin Diameter Jaket : 62,25 in Tinggi jaket : 75,1 in Jaket spacing : 9 in Tebal jaket : 9 in Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. VII- 1 Pra Rencana Pabrik Propylene Glycol

BAB VII INSTRUMENTASI DAN KESELAMATAN KERJA

VII.1. Instrumentasi Dalam pengoperasian pabrik, pemasangan alat-alat instrumentasi sangat dibutuhkan dalam memperoleh hasil produksi yang optimal. Pemasangan alat-alat instrumentasi disini bertujuan sebagai pengontrol jalannya proses produksi dari peralatan-peralatan pada awal sampai akhir produksi. Dimana dengan alat instrumentasi tersebut, kegiatan maupun aktifitas tiap-tiap unit dapat dicatat kondisi operasinya sehingga sesuai dengan kondisi operasi yang dikehendaki serta mampu memberikan tanda- tanda apabila terjadi penyimpangan selama proses produksi berlangsung. Adapun variabel proses yang diukur dibagi menjadi 3 bagian, yaitu: 1. Variabel yang berhubungan dengan energi, seperti temperatur, tekanan, dan radiasi. 2. Variabel yang berhubungan dengan kuantitas dan rate, seperti pada kecepatan aliran fluida, ketinggian liquid, dan ketebalan. 3. Variabel yang berhubungan dengan karakteristik fisik dan kimia, seperti densitas dan kandungan air. Yang harus diperhatikan di dalam pemilihan alat instrumentasi adalah: - Level, range, dan funsi dari alat instrumentasi - Ketelitian hasil pengukuran Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. VII- 2 Pra Rencana Pabrik Propylene Glycol - Konstruksi material - Pengaruh yang ditimbulkan terhadap kondisi operasi proses yang berlangsung - Mudah diperoleh di pasaran - Mudah dipergunakan dan mudah diperbaiki jika rusak Instrumentasi yang ada di pasaran dapat dibedakan dari jenis pengoperasian alat instrumentasi tersebut, yaitu alat instrumentasi manual atau otomatis. Pada dasarnya alat-alat kontrol yang otomatis lebih disukai dikarenakan pengontrolannya tidak terlalu sulit, kontinyu, dan efektif, sehingga menghemat tenaga kerja, dan waktu. Akan tetapi mengingat faktor-faktor ekonomis dan investasi modal yang ditanamkan pada alat instrumentasi berjenis otomatis ini, maka perencanaan pabrik ini sedianya akan menggunakan kedua jenis alat instrumentasi tersebut. Adapun fungsi utama dari alat instrumentasi otomatis adalah: - Melakukan pengukuran - Sebagai pembanding hasil pengukuran dengan kondisi yang harus dicapai - Melakukan perhitungan - Melakukan koreksi Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. VII- 3 Pra Rencana Pabrik Propylene Glycol Alat instrumentasi otomatis ini dapat dibagi menjadi tiga jenis, yaitu: 1. Sensing Primary Element Alat kontrol ini langsung merasakan adanya perubahan pada variabel yang diukur, misalnya temperatur. Primary Element merubah energi yang dirasakan dari medium yang sedang dikontrol menjadi signal yang bisa dibaca yaitu tekanan fluida. 2. Receiving Element Elemen Pengontrol Alat kontrol ini akan mengevaluasi signal yang didapat dari sensing element dan diubah menjadi skala yang bisa dibaca dan digambarkan oleh error detector. Dengan demikian sumber energi bisa diatur sesuai dengan perubahan-perubahan yang terjadi. 3. Transmitting Element Alat kontrol ini berfungsi sebagai pembawa signal dari sensing element ke receiving element. Di samping ketiga jenis tersebut, masih terdapat peralatan pelengkap yang lain, yaitu: Error Detector Element, alat ini akan membandingkan besarnya harga terukur pada variabel yang dikontrol dengan harga yang diinginkan dan apabila terdapat perbedaan, alat ini akan mengirimkan signal error. Amplifier akan digunakan sebagai penguat signal yang dihasilkan oleh error detector jika signal yang dikeluarkan lemah. Motor Operator Signal Error yang dihasilkan Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. VII- 4 Pra Rencana Pabrik Propylene Glycol harus diubah sesuai dengan kondisi yang diinginkan, yaitu dengan penambahan variabel manipulasi. Kebanyakan sistem kontrol memerlukan operator atau motor untuk menjalankan Final Control Element. Final Control Element adalah untuk mengoreksi harga variabel manipulasi. Instrumentasi pada perancanaan pabrik ini adalah: 1. Flow Control FC Mengontrol aliran setelah keluar pompa 2. Flow Ratio Control FRC Mengontrol ratio aliran yang bercabang setelah pompa 3. Level Control LC Mengontrol ketinggian bahan didalam tangki 4. Level Indicator LI Mengindikasikan menginformasikan ketinggian bahan didalam tangki 5. Pressure Control PC Mengontrol tekanan pada aliran alat 6. Pressure Indicator PI Mengindikasikan menginformasikan tekanan pada aliran alat 7. Temperature Control TC Mengontrol suhu pada aliran alat Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. VII- 5 Pra Rencana Pabrik Propylene Glycol VII.2. Keselamatan Kerja Keselamatan kerja atau safety factor adalah hal yang paling utama yang harus diperhatikan dalam merencanakan suatu pabrik, hal ini disebabkan karena: 1. Dapat mencegah terjadinya kerusakan-kerusakan yang besar yang disebabkan oleh kebakaran atau hal lainnya baik terhadap karyawan maupun oleh peralatan itu sendiri. 2. Terpeliharanya peralatan dengan baik sehingga dapat digunakan dalam waktu yang cukup lama. Bahaya yang dapat timbul pada suatu pabrik banyak sekali jenisnya, hal ini tergantung pada bahan yang akan diolah maupun tipe proses yang dikerjakan. Secara umum, bahaya-bahaya tersebut dapat dibagi menjadi tiga kategori yaitu: 1. Bahaya kebakaran 2. Bahaya kecelakaan secara kimia 3. Bahaya terhadap zat-zat kimia Untuk menghindari kecelakaan yang mungkin terjadi, berikut ini terdapat beberapa hal yang perlu mendapat perhatian pada setiap pabrik pada umumnya dan pada pabrik ini khususnya. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. VII- 6 Pra Rencana Pabrik Propylene Glycol VII.2.1. Bahaya Kebakaran A. Penyebab kebakaran - Adanya nyala terbuka open flame yang datang dari unit utilitas, workshop,dll. - Adanya loncatan bunga api yang disebabkan karena korsletingaliran listrik seperti pada stop kontak, saklar, serta instrumentasi lainnya.

B. Pencegahan

- Menempatkan unit utilitas dan power plant cukup jauh dari lokasi proses yang dikerjakan. - Menempatkan bahan yang mudah terbakar pada tempat yang terisolasi dan tertutup. - Memasang kabel atau kawat listrik di tempat-tempat yang terlindung, jauh dari daerah yang panas yang memungkinkan terjadinya kebakaran. - Sistem alarm hendaknya ditempatkan pada lokasi dimana tenaga kerja dengan cepat dapat mengetahui apabila terjadi kebakaran.

C. Alat Pencegah Kebakaran

- Instalasi permanen seperti fire hydrant sistem dan sprinkle otomatis. - Pemakaian portable fire extinguisher bagi daerah yang mudah dijangkau bila terjadi kebakaran. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. VII- 7 Pra Rencana Pabrik Propylene Glycol - Untuk pabrik ini lebih cocok alat pemadam kebakaran tipe karbon dioksida. - Karena bahan baku ada yang beracun, maka perlu digunakan kantong-kantong udara atau alat pernafasan yang ditempatkan pada daerah-daerah strategis pada pabrik ini. VII.2.2. Bahaya Kecelakaan Karena kesalahan mekanik sering terjadi dikarenakan kelalaian pengerjaan maupun kesalahan konstruksi dan tidak mengikuti aturan yang berlaku. Bentuk kerusakan yang umum adalah karena korosi dan ledakan. Kejadian ini selain mengakibatkan kerugian yang besar karena dapat mengakibatkan cacat tubuh maupun hilangnya nyawa pekerja. Berbagai kemungkinan kecelakaan karena mekanik pada pabrik ini dan cara pencegahannya dapat digunakan sebagai berikut:

A. Vessel

Kesalahan dalam perencanaan vessel dan tangki dapat mengakibatkan kerusakan fatal, cara pencegahannya: - Menyeleksi dengan hati-hati bahan konstruksi yang sesuai, tahan korosi serta memakai corrosion allowance yang wajar. Untuk pabrik ini, semua bahan konstruksi yang umum dapat dipergunakan dengan pengecualian adanya seng dan tembaga. Bahan konstruksi yang biasanya dipakai untuk tangki penyimpan, perpipaan dan peralatan lainnya. Semua konstruksi harus sesuai dengan standar ASME Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. VII- 8 Pra Rencana Pabrik Propylene Glycol America Society Mechanical Engineering - Memperhatikan teknik pengelasan. - Memakai level gauge yang otomatis. - Penyediaan manhole dan handhole bila memungkinkan yang memadai untuk inspeksi dan pemeliharaan. Di samping itu, peralatan tersebut harus dapat diatur sehingga mudah untuk digunakan.

B. Heat Exchanger

Kerusakan yang terjadi pada umumnya disebabkan karena kebocoran- kebocoran. Hal ini dapat dicegah dengan cara: - Pada inlet dan outlet dipasang block valve untuk mencegah terjadinya thermal expansion. - Drainhole yang cukup harus disediakan untuk pemeliharaan. - Pengecekan dan pengujian terhadap setiap ruangan fluida secara sendiri-sendiri. - Memakai heat exchanger yang cocok untuk ukuran tersebut. Di samping itu, juga rate aliran harus benar-benar dijaga agar tidak terjadi perpindahan panas yang berlebihan sehingga terjadi perubahan fase dalam pipa. C. Peralatan Yang Bergerak Peralatan yang bergerak apabila ditempatkan tidak hati-hati, maka akan menimbulkan bahaya bagi pekerja. Pencegahan bahaya ini dapat dilakukan dengan: Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. VII- 9 Pra Rencana Pabrik Propylene Glycol - Pemasangan penghalang untuk semua sambungan pipa. - Adanya jarak yang cukup bagi peralatan untuk memperoleh kebebasan ruang gerak.

D. Perpipaan

Selain ditinjau dari segi ekonomisnya, perpipaan juga harus ditinjau dari segi keamanannya, hal ini dikarenakan perpipaan yang kurang teratur dapat membahayakan pekerja terutama pada malam hari, seperti terbentur, tersandung dan sebagainya. Sambungan yang kurang baik dapat menimbulkan juga hal-hal yang tidak diinginkan seperti kebocoran- kebocoran bahan kimia yang berbahaya. Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan tersebut, maka dapat dilakukan dengan cara: - Pemasangan pipa hendaknya pada elevasi yang tinggi tidak didalam tanah, karena dapat menimbulkan kesulitan apabila terjadi kebocoran. - Bahan konstruksi yang dipakai untuk perpipaan harus memakai bahan konstruksi dari steel. - Sebelum dipakai, hendaknya diadakan penecekan dan pengetesan terhadap kekuatan tekan dan kerusakan yang diakibatkan karena perubahan suhu, begitu juga harus dicegah terjadinya over stressing atau pondasi yang bergerak. - Pemberian warna pada masing-masing pipa yang bersangkutan akan dapat memudahkan apabila terjadi kebocoran. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. VII- 10 Pra Rencana Pabrik Propylene Glycol

E. Listrik

Kebakaran sering terjadi akibat kurang baiknya perencanaan instalasi listrik dan kecerobohan operator yang menanganinya. Sebagai usaha pencegahannya dapat dilakukan: - Alat-alat listrik di bawah tanah sebaiknya diberi tanda seperti dengan cat warna pada penutupnya atau diberi isolasi berwarna. - Pemasangan alat remote shut down dari alat-alat operasi di samping starter. - Penerangan yang cukup pada semua bagian pabrik supaya operator tidak mengalami kesulitan dalam bekerja. - Sebaiknya untuk penerangan juga disediakan oleh PLN meskipun kapasitas generator set mencukupi untuk penerangan dan proses. - Penyediaan emergency power supplies tegangan tinggi. - Meletakkan jalur-jalur kabel listrik pada posisi aman. - Merawat peralatan listrik, kabel, starter, trafo, dan lain sebagainya.

F. Insulasi

Insulasi penting sekali terutama berpengaruh terhadap karyawan dari kepanasan yang dapat mengganggu kinerja para karyawan, oleh karena itu dilakukan: - Pemakaian insulasi pada alat-alat yang menimbulkan panas seperti reaktor, exchanger, kolom distilasi, dan lain-lain. Sehingga tidak mengganggu konsentrasi pekerjaan. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. VII- 11 Pra Rencana Pabrik Propylene Glycol - Pemasangan insulasi pada kabel instrumentasi, kawat listrik dan perpipaan yang berada pada daerah yang panas, hal ini dimaksudkan untuk mencegah terjadinya kebakaran.

G. Bangunan Pabrik

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam perencanaan bangunan pabrik adalah: - Bangunan-bangunan yang tinggi harus diberi penangkal petir dan jika tingginya melebihi 20 meter, maka harus diberi lampu suar mercu suar. - Sedikitnya harus ada dua jalan keluar dari dalam bangunan. VII.2.3. Bahaya Karena Bahan Kimia Banyak bahan kimia yang berbahaya bagi kesehatan. Biasanya para pekerja tidak mengetahui seberapa jauh bahaya yang dapat ditimbulkan oleh bahan kimia seperti bahan-bahan berupa gas yang tidak berbau atau tidak berwarna yang sangat sulit diketahui jika terjadi kebocoran. Untuk itu sering diberikan penjelasan pendahuluan bagi para pekerja agar mereka dapat mengetahui bahan kimia tersebut berbahaya. Cara lainnya adalah memberikan tanda-tanda atau gambar-gambar pada daerah yang berbahaya atau pada alat-alat yang berbahaya, sehingga semua orang yang berada di dekatnya dapat lebih waspada. Selain hal-hal tersebut di atas, usaha-usaha lain dalam menjaga keselamatan kerja dalam pabrik ini adalah memperhatikan hal-hal seperti: Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. VII- 12 Pra Rencana Pabrik Propylene Glycol 1. Di dalam ruang produksi para pekerja dan para operator dilarang merokok. 2. Harus memakai sepatu karet dan tidak diperkenankan memakai sepatu yang alasnya berpaku. 3. Untuk pekerja lapangan maupun pekerja proses dan semua orang yang memasuki daerah proses diharuskan mengenakan topi pengaman agar terlindung dari kemungkinan kejatuhan barang-barang dari atas. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. VIII- 1 Pra Rencana Pabrik Propylene Glycol

BAB VIII UTILITAS

Pada pabrik Propylene Glycol dari Propylene Oxide dengan proses Hidrasi ini diadakan suatu unit pembantu, yaitu unit utilitas, sebagai unit yang berfungsi untuk menyediakan bahan maupun tenaga pembantu sehingga membantu kelancaran operasi dari pabrik. Unit utilitas ini berfungsi untuk: 1. Penyediaan a. Steam Steam digunakan sebagai pemanas dalam proses.

b. Air

Air digunakan untuk bermacam-macam kebutuhan, antara lain untuk : • Proses • Pendingin • Umpan boiler • Sanitasi • Kebutuhan yang lain c. Tenaga listrik Tenaga listrik digunakan untuk penggerak motor dan penerangan. d. Bahan bakar Bahan bakar digunakan untuk proses. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. VIII- 2 Pra Rencana Pabrik Propylene Glycol 2. Pengolahan air Kebutuhan air secara keseluruhan adalah sangat besar sehingga perlu dibuat sistem pengolahan air sendiri karena lebih ekonomis dan menjamin berjalannya pabrik secara terus menerus. VIII.1. UNIT PENGOLAHAN AIR Air sebagai penunjang proses diperoleh dari sumur bor dengan membuat suatu sistem pompa air yang digunakan sebanyak 2 buah, sebuah beroperasi sedangkan sebuah lagi sebagai cadangan. Pengolahan air untuk memperoleh air yang jernih dilakukan dengan cara pengendapan, penggumpalan, dan penyaringan. Adapun tahap-tahap pengolahan air adalah seperti diuraikan dibawah ini: Air sumur bor dipompakan ke unit pengolahan air melalui pipa, selanjutnya air diproses dalam unit pengolahan air secara berurutan sebagai berikut: 1. Bak penampung Air yang diperoleh dari sumur bor ditampung dan dibiarkan beberapa saat agar partikel yang berukuran besar dan berat dapat mengendap. Selanjutnya air dipompakan ke clarifier, sedangkan endapannya dibuang. 2. Clarifier Air dari bak penampung yang masih mengandung kotoran berupa partikel-partikel kecil ditambahkan koagulan dengan cara diinjeksi pada Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. VIII- 3 Pra Rencana Pabrik Propylene Glycol pipa yang menuju clarifier. Koagulan yang dipakai adalah Al 2 SO 4 3 . Pada clarifier ini terjadi flokulasi dimana partikel-partikel kecil menjadi flok-flok yang lebih mudah mengendap. Endapan dibuang sedangkan air ditampung sementara dalam bak penampung. 3. Bak penampung air jernih Air dari clarifier ditampung sementara sebelum disaring di dalam pressure sand filter. 4. Pressure Sand Filter Air yang dipompakan dari bak penampung disaring dalam Pressure Sand Filter. Di dalam Pressure Sand Filter terdapat dua lapisan yaitu yang paling bawah adalah lapisan kerikil kasar setebal beberapa inch sedangkan lapisan di bagian atasnya berupa lapisan pasir setebal 2-4ft. Air yang masuk dari atas akan mengenai baffle yang berfungsi mencegah kerusakan lapisan pasir karena aliran langsung. Endapan yang tertahan akan menyumbat pasir dan dihilangkan dengan air yang disemprotkan dari bagian bawah. Air ini keluar dari bagian atas dan dibuang. Air jernih keluar dari bagian bawah dan dianggap sudah bebas dari zat-zat tersuspensi atau koloid-koloid. Tetapi masih mengandung ion-ion yang dapat mempengaruhi kesadahan air. Kemudian air ini ditampung dalam bak penampung air jernih. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. VIII- 4 Pra Rencana Pabrik Propylene Glycol 5. Bak penampung air bersih Bak ini berfungsi sebagai penyimpan air sementara, kurang lebih satu hari. Air dalam bak ini sudah dapat digunakan untuk kepentingan proses, sedangkan untuk ketel pembangkit steam, air perlu diproses lagi pada demineralizer dan air untuk sanitasi perlu ditambahkan kaporit. 6. Demineralizer Di dalam demineralizer dilakukan proses penghilangan ion-ion yang terkandung dalam air dengan menambahkan resin dan diharapkan air dari tangki ini sudah bebas dari ion air demineralisme. 7. Feed Water Boiler Tank Air dari demineralizer ditampung dalam tangki ini untuk dialirkan ke boiler. 8. Bak Sanitasi Air dari bak penampung ditambahkan kaporit untuk keperluan sanitasi. VIII.2. UNIT PENYEDIAAN STEAM Unit penyediaan steam berfungsi untuk menyediakan kebutuhan steam yang digunakan sebagai media pemanas pada heater. Jumlah steam yang dibutuhkan untuk proses pembuatan Propylene Glycol adalah sebagai berikut: Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. VIII- 5 Pra Rencana Pabrik Propylene Glycol Kebutuhan air untuk steam Nama Alat Kebutuhan air kgjam Heater Propylene Oxide 295,037 Heater Air 156,603 Evaporator 140,734 Heater Feed Distilasi 1 172,140 Reboiler 1 14454,122 Reboiler 2 6696,838 Total 21915,474 Jadi kebutuhan air untuk steam sebesar = 21915,474 kgjam Untuk faktor keamanan dari kebocoran-kebocoran yang terjadi maka direncanakan 0,25 lebih dari kebutuhan normal. Jumlah total steam yang dibutuhkan: = 1,25 x kebutuhan normal = 1,25 x 21915,474 kgjam = 27394,342 kgjam = 60393,5672 lbjam Steam : Suhu = 270 ⁰C Tekanan = 5505,8 kPa Kebutuhan bahan bakar dapat dihitung sebagai berikut: . Severn p.143 dimana: m f = massa bahan bakar yang dipakai, lbjam m s = massa uap yang dihasilkan, lbjam Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. VIII- 6 Pra Rencana Pabrik Propylene Glycol h = entalpi dari uap, BTUlb h f = entalpi dari liquid, BTUlb eb = effisiensi bahan boiler = 60- 85 ditetapkan 70 F = nilai kalor bahan bakar, BTUlb Boiler dipakai untuk menghasilkan steam jenuh bertekanan 5505,8 kPa dan pada suhu 270 o C. Digunakan diesel oil 33 o API, sulfur 0,22, sg 0,85 Perry 6 ed tab. 27-6 Didapat density 52,87 lbft 3 = 7,0672 lbgal. Maka: h-hf = 694,1 BTUlb F = 137000 BTUgal = 19385,23 BTUlb Perry 6ed fig. 27-3 mf = 60393,567 x 694,1 0,7 x 19385,23 = 3089,184 lbjam = 74140,42 lbhari Jadi diesel oil yang dibutuhkan sebesar 74140,42 lbhari Menghitung Power Boiler . , , Severn, p. 140 Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. VIII- 7 Pra Rencana Pabrik Propylene Glycol dimana: Angka 970,3 dan 34,5 adalah penguapan 34,5 lb airjam pada 212 o F menjadi uap kering untuk kondisi demikian diperlukan entalpi penguapan sebesar 970,3 BTUlb. Maka: hp = 60393,567 x 694,1 = 1252,24 hp 970,3 x 34,5 Menghitung kapasitas Boiler . Maka : Q = 60393,567 x 694,1 = 41919,18 kBTUjam 1000 Air yang dibutuhkan = 1,1 x jumlah air yang dibutuhkan = 1,1 x 60393,567 = 66432,924 lbjam Density air pada 30⁰C = 62,43 lbft³ Volumetric air = 66432,924 62,43 = 1064,119 ft³jam Menghitung heating surface boiler Untuk 1 hp boiler = 10 ft² heating surface Severn, p.140 Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. VIII- 8 Pra Rencana Pabrik Propylene Glycol Spesifikasi: Nama alat : Boiler Fungsi : Menghasilkan steam untuk pemanasan Type : Fire tube boiler, medium low pressure Heating surface : 12522,4 ft² Kapasitas air boiler : 66432,92 lbjam Rate steam : 60393,57 lbjam Jenis steam : Saturated steam pada 5505,8 kPa, 270 ⁰C Effisiensi boiler : 70 Bahan bakar : Diesel Oil 33⁰ API Rate bakan bakar : 3089,184 lbjam Jumlah : 2 buah Power : 1252,24 hp VIII.3.1. Air Pendingin Air untuk proses pendinginan harus memenuhi beberapa syarat yaitu bebas korosi, bebas mikroorganisme, jamur, dan pH netral. Dari perhitungan neraca panas diperoleh kebutuhan air pendingin sebagai berikut: Dimana density air = 62,43 lbft 3 Nama Alat Kebutuhan Air kgjam Kebutuhan Air ft³hari Reaktor 31281,906 26511,904 Kondensor Evaporator 2846,563 2412,506 Kondensor Distilasi 1 188170,385 159477,340 Cooler Propylene Glycol 7424,319 6292,226 Kondensor Distilasi 2 106461,263 90227,583 Cooler Dipropylene 2542,389 2154,715 Cooler Tripropylene 644,272 546,030 Total 339371,096 287622,304 Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. VIII- 9 Pra Rencana Pabrik Propylene Glycol Jadi kebutuhan air untuk pendingin adalah sebesar 287622,304 ft³hari Kehilangan air karena evaporasi dan drift loss berkisar 2-5 dari rate masuk Perry 7 ed

p.12-16

Dianggap kehilangan air pada waktu sirkulasi adalah 0,05 dari total air pendingin. Sehingga sirkulasi air pendingin adalah 0,95. Air yang disirkulasi = 0,95 x 287622,304 ft³hari = 273241,189 ft³hari Air yang ditambahkan sebagai make up water = 0,05 x 287622,304 ft³hari = 14381,115 ft³hari Untuk keperluan ini digunakan cooling tower dengan spesifikasi sebagai berikut : Nama Alat : Cooling Tower P-173 Fungsi : Mendinginkan air pendingin yang sudah terpakai Kapasitas : 273241,189 ft³hari = 273241,189 x 7,481 1440 = 1419,526 gpm T air masuk pada Cooling Tower T = 50 ⁰C = 122 ⁰F T air keluar pada Cooling Tower T = 30 ⁰C = 86 ⁰F T wet bulb Twb = 68 ⁰F Diambil kondisi 70 relative humidity 30 ⁰C Temperatur approach = T - Twb = 86 - 68 ⁰F = 18 ⁰F Temperatur range = T - T = 122 - 86 ⁰F = 36 ⁰F Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. VIII- 10 Pra Rencana Pabrik Propylene Glycol Dengan dasar perhitungan dari Perry edisi 3 hal 795, diperoleh: - Tinggi Cooling Tower: 35 ft - Jumlah Deck : 12 buah - Lebar Cooling Tower : 10 ft - Kecepatan angin : 3 miljam dengan: L = Panjang Cooling Tower, ft W = Wind convection factor C =Konsentrasi air ft 2 CW = Wet bulb correction factor Digunakan Counter Flow Induced Draft Cooling, dari fig. 12-14 Perry 6 ed p.12-15 didapat: Konsentrasi air C = 2,8 gpmft 2 W = 1 Perry ed 3 fig 55, hal 794 CW = 1,25 Perry ed 3 fig 54, hal 794 CH = 0,97 Perry ed 3 fig 56, hal 795 L = 1419,526 x 1 2,8 x 12 x 1,25 x 0,97 = 34,8 ft Luas yang dibutuhkan = 1419,526 = 506,974 ft² 2,8 Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. VIII- 11 Pra Rencana Pabrik Propylene Glycol Diambil standar tower performance 1,0 dari fig. 12-14 Perry 6th ed. P. 12-15 didapat: , Maka power untuk fan = 0,04 x 506,97 = 20,28 hp Spesifikasi: Nama Alat : Cooling Tower Fungsi : Untuk mendinginkan kembali air pendingin yang terpakai Type : Counter Flow Induced Draft Cooling Tinggi : 35 ft Panjang : 52 ft Jumlah deck : 12 buah Bahan Konstruksi : Kayu jati Power fan : 20 hp Luas pendingin : 506,97 sqft Jumlah : 1 buah VIII.3.2 Air Umpan Boiler Air yang digunakan untuk menghasilkan steam di dalam boiler. Air umpan boiler harus memenuhi syarat tertentu, karena kelangsungan operasi boiler sangat bergantung pada kondisi air umpannya. Beberapa persyaratan yang harus dipenuhi antara lain: 1. Bebas dari zat penyebab korosi seperti asam dan gas-gas terlarut. 2. Bebas dari zat penyebab kerak yang disebabkan oleh kesadahan yang Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. VIII- 12 Pra Rencana Pabrik Propylene Glycol tinggi, yang biasanya berupa garam-garam karbonat dan silika. Kesadahan maksimum 550 ppm. 3. Bebas dari zat penyebab timbulnya buih busa seperti zat-zat organik, anorganik, dan minyak. 4. Kandungan logam dari impuritis seminimal mungkin. Kebutuhan air untuk Boiler = 1064,119 ft 3 jam = 25.538,856 ft 3 hari Dengan adanya blow down, kotoran dan lain-lain dianggap kehilangan air kondensat = 0,2 ; maka air yang ditambahkan sebagai make up water adalah: = 0,2 x 25.538,856 = 5107,771 ft 3 hari VIII.3.3. Air Sanitasi Air sanitasi dipakai untuk keperluan minum, masak, cuci, mandi, dan sebagainya. Pada umumnya air sanitasi harus memenuhi syarat kualitas, yaitu: a. Syarat fisis Suhu : Di bawah suhu kamar Warna : Jernih Rasa : Tidak berasa Bau : Tidak berbau b. Syarat kimia Tidak mengandung logam berat seperti Pb, As, Cr, Cd, Hg, dan tidak mengandung zat-zat kimia yang beracun. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. VIII- 13 Pra Rencana Pabrik Propylene Glycol c. Syarat Bakteriologi Tidak mengandung kuman maupun bakteri terutama bakteri patogen. Kebutuhan air sanitasi untuk pabrik ini: Air Untuk Karyawan Standar kebutuhan air sanitasi untuk kebutuhan dalam negeri adalah 100 ltorang untuk tiap harinya Asumsi. Jadi kebutuhan air untuk seluruh karyawan: = 125 x 100 = 12.500 lthari = 441,4309 ft 3 hari Air Untuk Laboratorium Diperkirakan kebutuhan air untuk laboratorium = 1500 lthari = 52,9717 ft 3 hari Air Untuk Taman Diperkirakan kebutuhan air untuk taman , jalan, dll = 529,717 ft 3 hari Kebutuhan air sanitasi = 441,4309 + 52,9717 + 529,717 = 1024,1196 ft 3 hari Untuk kebutuhan lain-lain diperkirakan sebanyak 0,35 dari kebutuhan air yang dibutuhkan untuk sanitasi: = 0,35 x 1024,1196 ft 3 hari = 358,4418 ft 3 hari Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. VIII- 14 Pra Rencana Pabrik Propylene Glycol Kebutuhan total air sanitasi : = 1024,1196 + 358,4418 = 1382,5615 ft 3 hari VIII.3.4. Air Proses Kebutuhan air proses pabrik pada Heater Air E-113: = 574,4174 kg jam = 1266,3606 lbjam = 486,827 ft 3 hari. Kebutuhan air yang disirkulasi : = Air sanitasi + Air pendingin + Air untuk steam + Air Proses = 1382,5615 + 14381,115 + 5107,771 + 486,827 = 21.358,247 ft 3 hari Sehingga diperoleh make up air sumur bor = 1,0 x 21.358,247 = 21.358,247 ft 3 hari = 889,928 ft 3 jam VIII.4.1. Perlengkapan Pengolahan Air 1. Bak Penampung Air Sumur Bor A-110 Fungsi : mengendapkan lumpur dan menampung air sumur bor Rate air : 889,928 ft³jam Waktu tinggal : 2 jam Volume air : 2 x 889,928 = 1739,286 ft³ volume air 0,8 volume penampung Volume penampung : 1739,286 = 2174,108 ft³ 0,8 Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. VIII- 15 Pra Rencana Pabrik Propylene Glycol Dipakai untuk persegi panjang dengan perbandingan: Tinggi = 2x Panjang = 5x Lebar = 3x Volume penampung = 30x³ 2174,11 = 30x³ x = 4 ft Maka ukuran bak : Tinggi = 2 x 4 = 8 ft Panjang = 5 x 4 = 21 ft Lebar = 3 x 4 = 13 ft Spesifikasi: Nama alat : Bak Penampung Air Sumur Bor Kode : A-110 Fungsi : Menampung air sumur bor dan mengendapkan lumpur Kapasitas : 2174,11 ft 3 Dimensi : - Tinggi = 8 ft - Panjang = 21 ft - Lebar = 13 ft Bentuk : Persegi panjang bersekat Bahan konstruksi : Beton bertulang Jumlah : 1 buah Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. VIII- 16 Pra Rencana Pabrik Propylene Glycol

2. Clarifier A-120

Fungsi : Memisahkan air dari kotoran yang terikat oleh koagulan Waktu tinggal : 1 jam Rate volumetric : 889,9 ft³jam Volume air : 889,9 x 1 = 889,9 ft³ Volume clarifier direncanakan 80 terisi air Volume bak : 889,9 80 = 1112,4 ft³ Direncanakan clarifier berbentuk silinder dengan jumlah 1 buah dan bagian bawah berbentuk konis dengan sudut 45⁰ Hs = 2 .D dc = 0,25 m Volume silinder = 3,14 x D² x Hs 4 = 3,14 x D³ x 0,5 Vc = 0,131 x D³ - 0,25 D³ V = V silinder + Vc 1112,4 = 3,14 x D³ x 0,5 + 0,131 x D³ - 0,25 D³ 1112,4 = 1,66825 D³ D = 8,73 ft Hs = 17,47 ft hc = D - dc 2. tg α = D - 0,25 2 hc = 8,74 - 0,25 2 = 4,24 ft Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. VIII- 17 Pra Rencana Pabrik Propylene Glycol Perhitungan pengaduk : Dipilih sistem pengaduk jenis turbin dengan 6 buah flat blade Dari Mc. Cabe Da = Dt 3 = 8,74 3 = 2,91 ft W = Da 5 = 2,91 5 = 0,582 ft Perhitungan Power Pengaduk dengan: Da : Diameter impeller N : Putaran = 10 rpm = 0,167 rps Density : 62,16 lbft³ Viskositas : 0,8007 cp = 0,8007 x 2,42 3600 = 0,00054 lbft.detik Maka : Nre = Da² x N x ρ μ = 2,9 ² x 0,167 x 62,16 0,00054 = 163222,7 Tenaga yang dibutuhkan untuk pengadukan : Power = kt x N³ x Da⁵ x ρ gc dengan : kt = 5,75 Mc. Cabe tab 9-2 gc = 32,2 lbm.ftlbf.detik² Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. VIII- 18 Pra Rencana Pabrik Propylene Glycol Power = 5,75 x 0,167 ³ x 2,91 ⁵ x 62,16 32,2 = 10,76 hp Gland losses kebocoran tenaga akibat poros beating = 10 x power input = 10 x 10,76 = 1,04 hp, diambil 1 hp Power = 10,76 + 1 = 11,76 hp Transmission losses kebocoran tenaga akibat motor seperti pada belt dan gear = 20 x power input = 20 x 11,76 = 2,35 hp Total hp yang diperlukan : Pi = 10,76 + 11,76 + 2,35 = 24,88 hp Effisiensi motor = 80 Power motor = 24,88 80 = 31 hp Digunakan power = 31 hp Spesifikasi: Nama alat : Clarifier Kode : A-120 Fungsi : Tempat penambahan koagulan dan flokulan untuk mengikat kotoran dalam air yang tidak diketahui Kapasitas : 1112,38 ft³ Bentuk : Silinder vertikal dengan bagian bawah berbentuk konis Ukuran : Diameter = 8,73 ft T. Total = 21,97 ft Bahan : Carbon steel Jumlah : 1 buah Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. VIII- 19 Pra Rencana Pabrik Propylene Glycol Pengaduk Power motor : 31 hp Jenis impeller : Turbin 6 flat blade Diameter turbin : 2,91 ft Bahan : Carbon steel Jumlah : 1 buah

3. Bak Clarifier A-122

Dokumen yang terkait

PRELIMINARY DESIGN OF PROPYLENE GLYCOL PLANT FROM PROPYLENE OXIDE AND WATER USING ACID CATALYST Preliminary Design of Propylene Glycol Plant from Propylene Oxide and Water Using Acid Catalyst Capacity of 60,000 Tons/Year.

0 4 18

PRELIMINARY DESIGN OF PROPYLENE GLYCOL PLANT FROM PROPYLENE OXIDE AND WATER USING ACID CATALYST Preliminary Design of Propylene Glycol Plant from Propylene Oxide and Water Using Acid Catalyst Capacity of 60,000 Tons/Year.

0 2 14

CHAPTER I Preliminary Design of Propylene Glycol Plant from Propylene Oxide and Water Using Acid Catalyst Capacity of 60,000 Tons/Year.

0 2 9

PRELIMINARY DESIGN OF PROPYLENE GLYCOL PLANT FROM PROPYLENE OXIDE AND WATER USING ACID CATALYST Preliminary Design of Propylene Glycol Plant from Propylene Oxide and Water Using Acid Catalyst with Capacity of 50,000 Ton/Year.

0 4 15

PRELIMINARY DESIGN OF PROPYLENE GLYCOL PLANT FROM PROPYLENE OXIDE AND WATER USING ACID Preliminary Design of Propylene Glycol Plant from Propylene Oxide and Water Using Acid Catalyst with Capacity of 50,000 Ton/Year.

0 2 14

PRARANCANGAN PABRIK PROPYLENE OXIDE DARI PROPYLENE DAN TERTBUTYL - HYDROPEROXIDE (TBHP) DENGAN KAPASITAS 40.000 TON PER TAHUN.

1 3 13

PABRIK PROPYLENE GLYCOL DARI PROPYLENE OXIDE DENGAN PROSES HIDRASI.

14 35 183

PABRIK NORMAL BUTANOL DARI PROPYLENE DAN GAS SINTESA DENGAN PROSES OXO.

4 21 165

PABRIK PROPYLENE GLYCOL DARI PROPYLENE OXIDE DENGAN PROSES HIDRASI

0 0 15

PRA RENCANA PABRIK “PABRIK PROPYLENE GLYCOL DARI PROPYLENE OXIDE DENGAN PROSES HIDRASI”

0 1 15