2.2. Aplikasi Berbasis Mobile
Tanpa disadari saat ini era komputer telah masuk ke ranah Mobile. Piranti satu ini sekarang tidak lagi hanya terbatas memiliki fitur standar seperti voice dan SMS
semata. Akan tetapi lebih jauh lagi piranti Mobile sekarang telah mengintegrasikan fitur-fitur komputer antara lain pengelolaan dokumen, Internet, Instant Messenger
dan lain sebagainya.
Dengan adanya fitur-fitur tersebut maka menyebabkan pertumbuhan pengguna SmartPhone semakin meningkat dengan sangat pesat. Imbas dari kondisi
ini telah membuat para developer aplikasi yang selama ini fokus ke komputer desktop dan web mulai melirik dan fokus dalam pengembangan aplikasi berbasis piranti
Mobile.
Akan tetapi dalam proses pengembangan aplikasi berbasis Mobile tersebut ternyata tidak sesederhana yang sering dpikirkan. Karena aplikasi berbasis desktop
atau web yang telah dikembangkan dan digunakan banyak orang sebelumnya menjadi salah satu faktor penting dalam melakukan proses migrasi ke aplikasi berbasis
Mobile. Mengingat perubahan dari desktop ke Mobile sedikit banyak akan membuat perubahan user behavior yang selama ini telah terbentuk.
2.3. Strategi Pengembangan Aplikasi
Setelah melihat seluruh platform piranti Mobile di atas sekarang bagaimana strategi para developer dalam mengembangkan aplikasi berbasis Mobile? Ada
beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pengembangan aplikasi.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
A. Membuat
Native Application
Ini biasanya menjadi pilihan pertama untuk mengembangkan aplikasi berbasis Mobile. Bila memilih opsi Native Application berarti development tools dan
jalannya aplikasi biasanya hanya bisa di satu platform. Misalnya Objective C hanya bisa berjalan untuk platform iPhone, NET untuk berjalan di Windows Mobile dan
Java yang berjalan di Symbian dan Blackberry serta Android. Pengembangan Native Application dapat menggunakan database yang tersimpan di piranti langsung atau
dengan model client server yaitu database-nya terpusat di server yang terletak terpisah dari piranti Mobile. Misalnya aplikasi Facebook di iPhone yang merupakan
Native Application, namun dalam meng-query database-nya langsung ke server.
Kelebihan Native Application: - Loading aplikasi lebih cepat karena sudah terinstal langsung di handset
- Bisa cocok dan menyesuaikan dengan karakteristik piranti Kekurangan Native Application:
- Cost dan effort yang lebih besar, karena harus mengembangkan aplikasi native untuk masing-masing platform.
- Portabilitas rendah.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
A. Web Based Mobile
Untuk mengatasi kekurangan pengembangan Native Application, maka banyak developer yang mengambil langkah alternatif yaitu menggunakan web based
Mobile Application.
Kelebihan Web Based: - Bisa berjalan pada banyak platform.
- Cost dan effort yang lebih sedikit, karena cukup mengembangkan satu aplikasi dan dapat digunakan di berbagai platform berbeda.
Kekurangan Web Based - Antarmuka yang kurang “ramah” dengan Mobile Screen. Karena untuk bisa
berjalan di seluruh bentuk handset maka CSS style yang digunakan harus bisa mendeteksi model handset yang digunakan oleh user agar bisa menyesuaikan
tampilannya. Karena misalnya pengguna BlackBerry akan berbeda tampilan screen- nya dengan pengguna iPhone. Sehingga faktor fit screen ini perlu diperhatikan
dengan seksama.
- Navigasi dan tombol yang agak berbeda dengan NativeAapplication. Karena menggunakan web based maka “cita rasa” navigasi, link, tombol dan menu sangat
terasa bernuansa desktop, sehingga terkadang terasa kurang nyaman digunakan di piranti mobile.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
2.4. GPRS General Packet Radio service
Paket data untuk GSM diperkenalkan pertama kali dengan diluncurkannya General Packet Radio Service GPRS. Teknologi GPRS ini termasuk ke dalam
golongan teknologi 2.5G bersama dengan teknologi paket data CDMA2000 1X. GPRS merupakan teknologi overlay yang disisipkan di atas jaringan GSM untuk
menangani komunikasi data pada jaringan. Dengan kata lain dengan menggunakan handset GPRS, komunikasi data tetap berlangsung di atas jaringan GSM dengan
GSM masih menangani komunikasi suara dan transfer data ditangani oleh GPRS. Pengembangan teknologi GPRS di atas GSM dapat dilakukan secara efektif
tanpa menghilangkan infrastruktur lama, yaitu dengan penambahan beberapa Hardware dan upgrade Software baru pada terminal station dan server GSM.
Kecepatan transfer data GPRS dapat mencapai hingga 160 kbps. Menurut Andersson 2001, Teknologi GPRS memiliki 3 fitur keunggulan, yaitu:
a. Allways Online. GPRS menghilangkan mekanisme dial kepada pengguna
pada saat ingin mengakses data, sehingga dikatakan GPRS selalu online karena transfer data dikirim berupa paket dan tidak bergantung pada waktu
koneksi. b.
An Upgrade toExisting Networks GSM dan TDMA. Adopsi sistem GPRS tidak perlu menghilangkan sistem lama karena GPRS dijalankan di atas
infrastruktur yang telah ada.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
c. An Integral part of EDGE and WCDMA. GPRS merupakan inti dari
mekanisme pengiriman paket data untuk teknologi 3G selanjutnya yang saat ini masih dalam tahap pengembangan.
2.5. Java 2 Micro Edition J2ME