Tinjauan Atas Penggajian Pegawai Di BAPPEDA Bandung

(1)

1 1.1 Latar Belakang Kerja Praktek

Dalam era globalisasi ini, dimana pembangunan dilaksanakan di segala bidang dan salah satu tujuan pembangunan tersebut adalah mencapai masyarakat adil dan makmur. Perkembangan pembangunan ini tidak terlepas dari perkembangan teknologi yang semakin pesat sehingga mendorong timbul dan berkembangnya industri-industri saat ini. Pada pelaksanaannya sektor industri adalah suatu program prioritas untuk mempercepat peningkatan laju pertumbuhan ekonomi yang mengakibatkan tingkat persaingan disektor industri semakin ketat, hal ini disebabkan banyak perusahaan yang bergerak dibidang yang sama.

Keberhasilan untuk memenuhi tujuan perusahaan baik jangka pendek maupun jangka panjang tidak terlepas dari usaha manajemen dalam melaksanakan fungsi-fungsinya, yaitu fungsi perencanaan dan pengendalian, bila salah satu fungsi tersebut tidak ada maka perusahaan tidak berjalan dengan baik, apabila perencanaan-perencanaan yang dibuat tidak diikuti dengan pengendalian maka tujuan perusahaan tidak akan terwujud. Oleh karena itu, menjadi tugas manajemen untuk merencanakan perusahaannya. Sehingga dapat terlihat apakah kinerja perusahaannya sudah sesuai dengan yang telah direncanakan dan apabila tidak sesuai dengan yang di rencanakan dapat segera diambil keputusan secara cepat dan tepat.


(2)

Anggaran merupakan rencana tentang perusahaan, rencana ini mencakup berbagai kegiatan operasional yang saling berkaitan dan saling mempengaruhi satu sama lain. Untuk memakluminya dapat dibuat studi perbandingan dengan rencana pembangunan yang disusun pemerintah, salah satunya sasaran bidang ekonomi yang dituju adalah untuk menaikan taraf kegiatan yang telah dipilihnya. Dari uraian tersebut, penulis tertarik untuk membahas hidup masyarakat. Dengan demikian untuk sesuatu saja terdapat ratusan program dan proyek yang tersebar diseluruh Indonesia yang pelaksanaannya ditandatangani dan dikendalikan oleh berbagai pihak pada berbagai tingkat administrasi pemerintah. Oleh karena itu diperlukan suatu perencanaan secara terpadu yang penyebarannya setiap tahun perlu diperinci lagi dalam bentuk RAPBN yang diajukan oleh presiden dan disahkan oleh DPR RI setiap awal tahun anggaran.

BAPPEDA merupakan instansi milik pemerintah kota Bandung untuk menjalankan roda perusahaan dibutuhkan sejumlah dana yang dibutuhkan tersebut berasal dari pemerintah daerah yang mengelola dinas-dinas kota yang dilakukan setiap tahunnya.

Setiap tahun BAPPEDA menyusun anggaran belanja, penyusunan itu bertujuan sebagai pedoman pengeluaran dan penerimaan anggaran agar terjadi keseimbangan yang dinamis, dalam rangka melaksanakan kegiatan perusahaan demi peningkatan produksi. Peningkatan kesempatan kerja serta pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi anggaran belanja merupakan hal yang utama dalam pengelolaan keuangan, anggaran belanja merupakan pedoman bagi pemerintah dalam melaksanakan


(3)

kegiatannya dan berfungsi sebagai alat pengawas bagi masyarakat terhadap penyajian anggaran BAPPEDA dan menjadikan sebagai objek laporan kerja praktek dengan judul “Tinjauan Atas Anggaran Belanja Barang dan Jasa pada Semua Bidang di BAPPEDA Bandung”.

1.2 Maksud dan Tujuan Kerja Praktek

Maksud dari penulis mengadakan penelitian ini adalah untuk memperoleh dan mengumpulkan data atau keterangan penyajian informasi tentang anggaran belanja barang dan jasa pada Badan Perencanaan Pembangunan Daerah ( BAPPEDA) Bandung.

Berdasarkan masalah yang ada, maka tujuan yang akan dicapai oleh penulis dalam penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui jenis-jenis anggaran belanja barang dan jasa pada BAPPEDA Bandung.

2. Untuk mengetahui perincian realisasi anggaran belanja barang dan jasa pada semua bidang di BAPPEDA Bandung

1.3 Kegunaan Hasil Kerja Praktek

Harapan penulis dari penelitian ini semoga dapat berguna bagi penulis khususnya dan pihak-pihak tertentu pada umumnya.


(4)

Adapun kegunaaanya:

1. Bagi Penulis

Penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan masukkan dan perbandingan yang dapat menambah wawasan dan ilmu pengetahuan serta menjadi informasi dasar yang memadai tentang penyajian anggaran khususnya anggaran belanja barang dan jasa pada BAPPEDA Bandung.

2. Bagi Perusahaan

Diharapkan hasil penelitian ini dapat memberikan sumbangan pemikiran atau informasi serta masukan positif bagi manajemen perusahaan yang berhubungan dengan penyajian anggaran khususnya anggaran barang dan jasa pada BAPPEDA Bandung sebagai bahan pertimbangan dalam mengambil keputusan agar mampu meningkatkan kinerjanya pada masa yang akan datang.

3. Bagi pihak lainnya

Dapat menjadi tambahan referensi dan tambahan informasi mengenai pelaksanaan keuangan penyajian anggaran khususnya anggaran belanja barang dan jasa.

1.4 Metode Pelaksanaan Kerja Praktek

Metode kuliah kerja praktek yang dilaksanakan penulis dalam penulisan laporan kerja praktek pada BAPPEDA Kota Bandung ini adalah block release yaitu metode pelaksaan kuliah kerja praktek dalam satu periode tertentu.


(5)

Adapun teknik dalam pengumpulan data dan informasi sebagai materi pendukung dalam penyusunan laporan ini adalah :

1. Penelitian Kepustakaan (Library Research)

Yaitu Suatu kegiatan pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mempelajari, meneliti dan menelaah berbagai macam bahan bacaan yang ada di perpustakaan baik buku-buku, diktat dan bahan-bahan lain yang ditulis dan disusun oleh beberapa penulis yang erat hubungannya dengan masalah yang dibahas. Juga catatan-catatan pribadi penulis yang pernah didapat selama mengikuti perkuliahan.

2. Riset Lapangan (Field Research)

Yaitu penelitian yang dilakukan penulis dengan cara terjun langsung pada objek penelitian. Penelitian lapangan yang dilakukan melelui metode pengambilan data yang tersedia di lapangan yaitu :

a. Pengamatan (Observation)

Penulis melakukan pengamatan secara langsung dan mempelajari kegiatan-kegatan mengenai masalah yang akan penulis bahas.

b. Wawancara (Interview)

Penulis melakukan Tanya jawab dengan para pegawai atau petugas yang bertanggungjawab dengan perusahaan tersebut.


(6)

1.5 Waktu dan Lokasi

Untuk memeperoleh data yang diperlukan dalam penyusunan laporan kerja praktek ini, penulis secara langsung mengadakan penelitian pada BAPPEDA Propinsi Jawa Barat yang bertempat di Jl.Tamansari No.76 Bandung. Waktu penelitian dilakukan kurang lebih selama satu bulan, terhitung dari tanggal 2 Agustus 2010 sampai dengan 3 September. Hari kerja praktek yang berlaku dari Hari Senin sampai dengan Jumat dan waktu pelaksanaan kegiatan kerja praktek dimulai pukul 08.00-13.00.


(7)

8 2.1 Sejarah Instansi

Pada tahun 1969 Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Barat telah memiliki suatu Badan yang menangani masalah pembangunan yang disebut badan Perancang Pembangunan daerah (BAPPEMDA). Badan ini dibentuk berdasarkan SK Gubernur No. 163 Tahun 1969 tanggal 16 Agustus 1969, Badan ini meriupakan embrio dari Badan Perencanaan Pembangunan di daerah Jawa Barat.

Pada Tahun 1972 Jawa Barat telah menyempurnakan badan Perencanaan yang disebut Badan Perancang Pembangunan Kotamadya yang disebut BAPPEMKO untuk Kotamadya dan BAPPEMKA untuk Kabupaten.

BAPEMKO merupakan Badan Perencanaan yang pertama di Indonesia yang bersifat regional dan lokal yang ditetapkan dengan SK Gubernur Propinsi Jawa Barat No. 43 tahun 1972, setelah berjalan selama 2 tahun kedudukan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah baru dikukuhkan dan diakui dengan SK Presiden No. 15 Tahun 1974 untuk Badan Perencanaan Pembangunan Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Barat, sedangkan untuk Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kotamadya Daerah Tingkat II, SK Gubernur masih tetap berlaku.


(8)

Surat Keputusan Presiden No. 27 Tahun 1980 mempertegas Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Tingkat II diakui secara Nasional, dengan SK Presiden tersebut lahirlah Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Tingkat II atau BAPPEDA Tingkat II. Pertimbangan yang mendasari terbitnya SK Presiden No. 27 tahuan 1980 yaitu :

1. Untuk meningkatkan keserasian pembangunan di daerah diperlakukan adanya peningkatan keselarasan antara pembangunan sektoral dan pembangunan regional.

2. Untuk menjamin laju perkembangan, keseimbangan dan kesinambungan pembangunan di daerah diperlukan perencanaan yang menyeluruh, terarah serta terpadu.

Pembentukan BAPPEDA Kotamadya Daerah Tingkat II Bandung berdasarkan Perda No. 21 tahun 1981 dan Perda No. 24 tahun 1981 telah mengalami penyesuian sejalan dengan perubahan paradigma pembangunan. BAPPEDA Kotamadya Daerah Tingkat II Bandung berkedudukan di Daerah Tingkat II Bandung merupakan Badan Staff yang langsung berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Walikotamadya daerah Tingkat II Bandung. BAPPEDA Kotamadya Daerah Tingkat II Bandung mempunyai hubungan fungsional dengan BAPPENAS (Badan Perencanaan Pembangunan Nsional) maupun dengan BAPPEDA Propinsi daerah Tingkat I Jawa Barat.


(9)

BAPPEDA Kota Bandung diharapkan sebagai “Lokomotif Pembangunan” di daerah harus mampu dan sanggup menjawab berbagai tantangan dan permasalahan yang muncul baik bersifat krusial maupun yang bersifat temporer. Oleh karena itu perumusan kebijakan, pembuatan perencanaan, evaluasi, dan pengadilan kegiatan pembangunan yang berorientasi kepada hasil untuk kepentingan publik, perlu untuk disusun secermat mungkin agar dapat mencapai sasaran yang diinginkan.

2.2 Visi dan Misi Instansi

2.2.1 Visi

Terwujudnya BAPPEDA sebagai lembaga perencanaan pembangunan yang kredibel dalam memantapkan Kota Bandung sebagai kota jasa bermartabat.

2.2.2 Misi

1. Meningkatkan kompetensi aparatur perencanaan pembangunan daerah kota Bandung yang profesional ;

2. Meningkatkan kualitas dan kuantitas sarana prasarana perencanaan pembangunan yang memadai;

3. Memantapkan sistem pengelolaan perencanaan pembangunan daerah yang terintegrasi dan transparan;

4. Meningkatkan sinergitas penyelenggaraan perencanaan pembangunan internal daerah, antar Pemerintah Kabupaten/Kota, Provinsi dan Pusat;


(10)

5. Meningkatkan kerjasama perencanaan pembangunan dengan dunia usaha dalam dan luar negeri.

2.3 Struktur Organisasi

Sesuai dengan Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 12 Tahun 2007 tentang Pembentukan dan Susunan Organisasi Lembaga Teknis Daerah Kota Bandung, telah mengatur Susunan Organisasi dan Tata Kerja Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Bandung dengan Struktur :

1. Kepala Bappeda,

2. Sekretariat, terdiri dari 2 (dua) Sub Bagian, yaitu:  Sub Bagian Umum dan Kepegawaian

 Sub Bagian Keuangan dan Program

3. Bidang Statistik dan Pelaporan terdiri dari 2 (dua) Sub Bidang yaitu:  Sub Bidang Statistik

 Sub Bidang Pelaporan

4. Bidang Perencanaan Ekonomi terdiri dari 2 (dua) Sub Bidang yaitu:  Sub Bidang Koperasi dan UKM

 Sub Bidang Pengembangan Usaha Daerah

5. Bidang Perencanaan Sosial Budaya dan Sumberdaya Pemerintahan terdiri dari 2 ( dua ) Sub Bidang yaitu :


(11)

 Sub Bidang Sosial Budaya

6. Bidang Perencanaan Fisik dan Tata Ruang terdiri dari 2 ( dua ) Sub Bidang, yaitu :

 Sub Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup  Sub Bidang Infrastruktur dan Prasarana Kota

7. Bidang Penelitian dan Pengembangan terdiri dari 2(dua) Sub Bidang, yaitu:  Sub Bidang Litbang Tata Ruang dan Infrastruktur

 Sub Bidang Litbang Ekonomi dan Sosial Budaya 8. Unit Pelaksana Teknis Bandung e-Procurement (BeP)

 Kepala UPT BEP

 Kasubbag Tata Usaha UPT BEP 9. Kelompok Jabatan Fungsional.

 Jabatan Fungsional Perencana  Jabatan Fungsional Peneliti

2.4. Deskripsi Jabatan

Suatu organisasi/instansi untuk mencapai tujuannya, maka diperlukan uraian tugas pokok dan fungsi yang jelas dan teratur, berikut ini adalah uraiannya :

a. Kepala Badan


(12)

1. Melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan lingkup perencanaan pembangunan daerah.

Fungsi :

2. Perumusan kebijakan teknis perencanaan pembangunan; 3. Pengkoordinasian penyusunan perencanaan pembangunan;

4. Pembinaan dan pelaksanaan tugas lingkup perencanaan pembangunan daerah; dan

5. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan Walikota sesuai dengan tugas dan fungsinya.

6. Pembinaan, monitoring, evaluasi dan laporan penyelenggaraan kegiatan Badan.

b. Sekertaris

Tugas Pokok :

1. Melaksanakan sebagian tugas Badan Perencanaan Pembangunan daerah lingkup kesekretariatan.

Fungsi :

1 Pelaksanaan penyusunan rencana kegiatan kesekretariatan;

2 Pelaksanaan kesekretariatan Badan yg meliputi administrasi umum dan kepegawaian, keuangan dan program;


(13)

3 Pelaksanaan pengkoordinasian penyelenggaraan tugas-tugas Bidang; 4 Pelaksanaan pengkoordinasian penyusunan rencana, program, evaluasi

dan pelaporan kegiatan Badan;

5 Pengkoordinasian penyelenggaraan tugas-tugas Bidang; dan

6 Pembinaan, monitoring, evaluasi dan laporan kegiatan kesekretariatan

c. Bagian Umum dan Kepegawaian

Tugas Pokok :

1. Melaksanakan sebagian tugas sekretariat lingkup umum dan kepegawaian.

Fungsi :

1 Penyusunan rencana dan program pengelolaan lingkup administrasi umum dan kepegawaian;

2 Pengelolaan administrasi umum yang meliputi pengelolaan naskah dinas, penataan kearsipan dinas, penyelenggaraan kerumahtanggaan dinas, pengelolaan perlengkapan dan administrasi perjalanan dinas; 3 Pelaksanaan administrasi kepegawaian yang meliputi kegiatan

penyiapan bahan penyusunan rencana mutasi, cuti, disiplin, pengembangan pegawai dan kesejahteraan pegawai; dan


(14)

4 Evaluasi dan pelaporan kegiatan lingkup administrasi umum dan kepegawaian.

d. Bagian Keuangan dan Program

 Tugas Pokok :

1. Melaksanakan sebagian tugas Sekretariat lingkup keuangan dan program.

 Fungsi :

1 Penyusunan rencana dan program pengelolaan administrasi keuangan dan program kerja Dinas;

2. Pelaksanaan pengelolaan administrasi keuangan meliputi kegiatan penyiapan bahan penyusunan rencana anggaran, koordinasi penyusunan anggaran, koordinasi pengelola dan pengendali keuangan dan menyusun laporan keuangan Dinas;

3. Pelaksanaan pengendalian program meliputi kegiatan penyiapan bahan penyusunan rencana kegiatan dinas, koordinasi penyusunan rencana dan program dinas serta koordinasi pengendalian program; dan

4. Evaluasi dan pelaporan lingkup pengelolaan administrasi keuangan dan program kerja Dinas.


(15)

e. Bidang Perencanaan Tata Ruang dan Fisik

 Tugas Pokok :

1. Melaksanakan sebagian tugas Kepala Bappeda lingkup perencanaan fisik dan tata ruang.

 Fungsi :

1 Penyusunan bahan perumusan kebijakan teknis perencanaan lingkup tata ruang dan lingkungan hidup serta infrastruktur dan prasarana kota; 2 Penyusunan petunjuk teknis lingkup perencanaan pembangunan tata

ruang dan lingkungan hidup serta infrastruktur dan prasarana kota; 3 Pembinaan dan pelaksanaan pengkoordinasian penyusunan

perencanaan pembangunan lingkup tata ruang dan lingkungan hidup serta infrastruktur dan prasarana kota; dan

4 Pembinaan, monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan perencanaan lingkup tata ruang dan lingkungan hidup serta infrastruktur dan prasarana kota.

f. Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup


(16)

1. Melaksanakan sebagian tugas Bidang Perencanaan Fisik dan Tata Ruang lingkup tata ruang dan lingkungan hidup.

 Fungsi :

1 Pengumpulan dan penganalisa data lingkup tata ruang dan lingkungan hidup;

2. Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis perencanaan pembangunan lingkup tata ruang dan lingkungan hidup;

3. Pelaksanaan pengkoordinasian penyusunan perencanaan pembangunan lingkup tata ruang dan lingkungan hidup yang meliputi penyusunan RT/RW Kota dan lingkungan hidup, penyusunan rencana pembangunan pengelolaan kawasan tata ruang dan lingkungan hidup, serta kerjasama perencanaan pembangunan tata ruang dan lingkungan hidup; dan

4. Evaluasi dan pelaporan pelaksanaan lingkup tata ruang dan lingkungan hidup.

g. Bidang Infrastruktur dan Prasarana Kota

 Tugas Pokok :

1. Melaksanakan sebagian tugas Bidang Perencanaan Fisik dan Tata Ruang lingkup infrastruktur dan prasarana kota.


(17)

 Fungsi :

1. Pengumpulan dan penganalisaan data lingkup infrastruktur dan prasarana kota;

2. Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis perencanaan pembangunan lingkup infrastruktur dan prasarana kota;

3. Pelaksanaan pengkoordinasian penyusunan perencanaan pembangunan lingkup infrastruktur dan prasarana kota yang meliputi penyusunan rencana pembangunan infrastruktur dan prasarana kota, serta kerjasama perencanaan pembangunan infrastruktur dan prasarana kota; dan

4. Evaluasi dan pelaporan pelaksanaan lingkup infrastruktur dan prasarana kota.

h. Bidang Perencanaan Ekonomi

 Tugas Pokok :

1. Melaksanakan sebagian tugas Kepala Bappeda lingkup perencanaan ekonomi.

 Fungsi :

1. Penyusunan bahan perumusan kebijakan teknis perencanaan pembangunan lingkup koperasi dan UKM serta pengembangan usaha daerah;


(18)

2. Penyusunan petunjuk teknis lingkup perencanaan pembangunan koperasi dan UKM serta pengembangan usaha daerah;

3. Pembinaan dan pelaksanaan pengkoordinasian penyusunan perencanaan pembangunan ekonomi, koperasi dan UKM serta pengembangan usaha daerah; dan

4. Pembinaan, monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan lingkup ekonomi, koperasi dan UKM serta pengembangan usaha daerah.

i. Sub Bidang Koperasi dan UKM

 Tugas Pokok :

1. Melaksanakan sebagian tugas bidang perencanaan ekonomi lingkup koperasi dan UKM

 Fungsi :

1. Pengumpulan dan penganalisaan data lingkup perencanaan pembangunan koperasi dan UKM;

2. Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis perencanaan pembangunan koperasi dan UKM;

3. Pelaksanaan pengkoordinasian penyusunan perencanaan pembangunan lingkup koperasi dan UKM yang meliputi penyusunan pedoman dan standar perencanaan pembangunan koperasi dan UKM, penyusunan


(19)

rencana pembangunan pengelolaan koperasi dan UKM, serta kerjasama perencanaan pembangunan koperasi dan UKM; dan

4. Evaluasi dan pelaporan pelaksanaan lingkup koperasi dan UKM.

j. Sub Bidang Pengembangan Usaha Daerah  Tugas Pokok :

1. Melaksanakan sebagian tugas bidang perencanaan ekonomi lingkup pengembangan usaha daerah.

 Fungsi :

1. Pengumpulan dan penganalisaan data lingkup perencanaan pengembangan usaha daerah;

2. Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis perencanaan pembangunan lingkup pengembangan usaha daerah;

3. Pelaksanaan pengkoordinasian penyusunan perencanaan pembangunan pengembangan usaha daerah yang meliputi penyusunan pedoman dan standar perencanaan pembangunan pengembangan usaha daerah, penyusunan rencana pembangunan pengembangan usaha daerah, serta kerjasama perencanaan pembangunan pengembangan usaha daerah; dan


(20)

4. Evaluasi dan pelaporan pelaksanaan pengembangan usaha daerah.

k. UPT Bandung e-Procurement (BeP)  Tugas Pokok :

1. Melaksanakan sebagian tugas Badan Perencanaan Pembangunan dalam bidang layanan pelelangan pengadaan barang/jasa di lingkungan Pemerintah Kota Bandung.

 Fungsi :

2. Penyusunan rencana dan teknis operasional pelaksanaan layanan pelelangan pengadaan barang/jasa

3. pelaksanaan operasional layanan pelelangan pengadaan barang/jasa yang meliputi penyusunan panitia dan rencana jadwal pelelangan pengadaan barang/jasa, menyusun dan menetapkan harga perkiraan sendiri (HPS), serta pelaksanaan proses pelelangan untuk pengadaan barang/jasa dengan nilai diatas Rp. 100.000.000 (seratus juta rupiah) 4. Setiap triwulan wajib melaporkan realisasi pelelangan pengadaan

barang/jasa secara kumulatif kepada Walikota Bandung melalui Sekretaris Daerah

5. Pelaksanaan ketatausahaan UPT

6. Pelaksanaan monitoring, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan layanan pelelangan pengadaan barang/jasa


(21)

l. Kelompok Jabatan Fungsional

Berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri No 32 Tahun 2007 tentang Pedoman Penyelenggaraan penelitian dan Pengembangan di Lingkungan Departemen Dalam Negeri dan Pemerointah Daerah, Pasal 4 Ayat (4) Pejabata Fungsional peneliti mempunyai kewenangan dalam melaksanakan teknis penelitian dan pengembangan yang meliputi :

 Menyusun kerangkka acuan Penelitian dan Pengembangan

 Menyusun dan memaparkan desain dan instrumen Penelitian dan Pengembangan

 Pengumpulan dan Pengolahan Data  Penyusunan laporan data lapangan

 Penyusunan laporan hasil Penelitian dan Pengembangan  Pemaparan hasil Penelitian dan Pengembangan

2.5. Aspek Kegiatan Perusahaan

Aspek kegiatan dari BAPPEDA berdasarkan Perda No. 21 dan Perda No. 24 Tahun 1981 adalah :

1. Menyusun Pola Dasar Pembangunan Daerah yang terdiri dari Pola Umum Pembangunan Daerah jangka panjang dan Pola Umum Pelita Daerah menyusun Repelita Daerah dan menyusun Program Tahunan Daerah.


(22)

2. Mengkoordinasikan perencanaan diantara dinas dinas, satuan organisasi lain dalam lingkungan Pemerintah Daerah Tingkat II, instansi dan Badan lain yang berada di Wilayah Daerah Tingkat II Bandung

3. Menyusun RAPBD Tingkat II bersama sama dengan Bagian Keuangan

4. Melaksanakan koordinasi dan atau mengadakan penelitian bagi kepentingan pembangunan di daerah.

5. Mengikuti perkembangan pelaksanaan rencana pembangunan di daerah untuk menyempurnakan perencanaan selanjutnya.

6. Memonitor pelaksanaan pembangunan di daerah.

7. Melakukan kegiatan lainnya dalam rangka perencanaan sesuai dengan petunjuk Walikotamadya Daerah Tingkat II Bandung.


(23)

24 3.1 Bidang Pelaksanaan Kerja Praktek

Dalam pelaksanaan kerja praktek penulis ditempatkan pada bagian keuangan yang ada di BAPPEDA kota Bandung, dalam pelaksanaan tersebut penulis diberikan pengarahan dan bimbingan mengenai kegiatan instansi.

Adapun secara umum tugas-tugas lain bagian keuangan yaitu sebagai berikut :

1. Penyusunan rencana dan program pengelolaan administrasi keuangan dan program kerja Dinas;

2. Pelaksanaan pengelolaan administrasi keuangan meliputi kegiatan penyiapan bahan penyusunan rencana anggaran, koordinasi penyusunan anggaran, koordinasi pengelola dan pengendali keuangan dan menyusun laporan keuangan Dinas;

3. Evaluasi dan pelaporan lingkup pengelolaan administrasi keuangan dan program kerja Dinas.

3.1.1 Pengertian Anggaran, Belanja, Anggaran Belanja 3.1.1.1 Pengertian Anggaran

Anggaran sangat penting bagi sebuah perusahaan karena anggaran berfungsi sebagai tolak ukur penilaian kemajuan perusahaan dalam mencapai tujuannya.


(24)

Anggaran berguna dalam proses perencanaan karena anggaran dapat meningkatkan komunikasi dan koordinasi, begitu juga dalam proses pengendalian anggaran berguna karena menyediakan basis untuk pengevaluasian kerja. Anggaran memperlihatkan biaya dan pendapatan yang diharapkan untuk setiap departemen. Oleh karena itu, anggaran memberikan tolak ukur bagi evaluasi kinerja aktual departemen.

Pengertian anggaran (budget) dalam arti sempit adalah rencana kerja keuangan sedangkan dalam arti luas yaitu anggaran merupakan suatu proses yang terus menerus yang dimulai dari tahap penyusunan anggaran sampai pada tahap pengesahan dan pertanggungjawaban oleh pihak yang terkait.

Ada beberapa pengertian anggaran :

Menurut (Simamora, 2003 : 320) menyatakan bahwa :

Anggaran (budget) adalah sebuah rencana yang memperlihatkan tujuan perusahaan dan bagaimana manajemen bermaksud memperoleh dan menggunakan sumber daya tersebut untuk mencapai tujuan tadi.

Sedangkan menurut (Nafarin, 2004 : 9) :

Anggaran adalah suatu rencana tertulis mengenai kegiatan suatu organisasi yang dinyatakan secara kualitatif dan umumnya dinyatakan dalam satuan uang untuk jangka waktu tertentu.

Berdasarkan pendapat dari para ahli diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa anggaran adalah suatu rencana yang disusun secara sistematis yang memperlihatkan tujuan perusahaan pada satu waktu (periode) tertentu.


(25)

Anggaran menjadi landasan yang penting untuk mengevaluasi kinerja perusahaan. Oleh karena itu, anggaran mendorong efisiensi dan berfungsi sebagai penangkal pemborosan dan inefisiensi proses penyusunan sebuah anggaran memaksa manajer untuk mempertimbangkan secara cermat tujuan dan sasaran perusahaan menetapkan instrumen untuk mencapainya. Anggaran juga membantu mengkoordinasikan aktivitas-aktivitas manajer. Anggaran yang disusun secara masak-masak merupakan standar yang paling baik untuk membandingkan kinerja aktual. Hal ini dikarenakan anggaran menampung taksiran dampak semua varibel yang diprediksikan sewaktu anggaran tadi disusun.

3.1.1.2 Pengertian Belanja

Belanja daerah merupakan penurunan dalam manfaat ekonomis selama periode tertentu dalam bentuk arus keluar, arus defisit aset, atau terjadinya karena utang yang mengakibatkan berkurangnya ekuitas dana, selain yang berkaitan dengan distribusi kepada para peserta ekuitas pada pemerintah daerah tersebut.

Menurut Abdul hakim (2002:68) menyatakan bahwa :

Belanja adalah semua pengeluaran pemerintah daerah pada suatu periode anggaran.

Sedangkan definisi belanja menurut IASC (2002:62) adalah :

Penurunan dalam manfaat ekonomi selama periode akuntansi dalam bentuk arus keluar atau deplesi aset atau terjadinya utang yang mengakibatkan berkurangnya ekuitas dana, selain yang berkaitan dengan retribusi kepada para peserta ekuitas dana.


(26)

3.1.1.3 Pengertian Anggaran Belanja

Anggaran belanja merupakan pedoman pelaksanaan kegiatan pengeluaran keuangan daerah yang disusun untuk kurun waktu tertentu. Dengan kata lain, anggaran belanja menggambarkan seluruh kebijaksanaan yang dilakukan oleh pemerintah daerah dan merupakan suatu sarana untuk mewujudkan pembangunan daerah yang luas, nyata dan bertanggungjawab.

Menurut http://id.wikipedia.org/wiki/Anggaran_belanja, adalah :

Anggaran belanja umumnya merujuk pada daftar rencana seluruh biaya dan pendapatan. Anggaran belanja merupakan konsep penting dalam ekonomi mikro, yang menggunakan garis anggaran untuk mengilustrasikan penjualan antara 2 barang atau lebih. Dengan kata lain, anggaran belanja merupakan rencana organisasi yang dinyatakan dalam istilah moneter.Terdapat berbagai jenis anggaran belanja, yakni anggaran belanja penjualan, anggaran belanja produksi, anggaran belanja tunai, anggaran belanja pemasaran, anggaran belanja proyek, anggaran belanja pendapatan, dan anggaran belanja ekspeditur.

Menurut Aliminsyah dan Pandji (2003:53) menyatakan bahwa :

Anggaran Belanja adalah : “suatu anggaran yang memperlihatkan pendapatan yang sedang berjalan persis sama dengan pengeluaran yang sedang berjalan”. Kesimpulannya bahwa anggaran belanja merupakan penjabaran rencana ke dalam jangka kuantitatif, tiap rencana yang menyangkut keuangan, digunakan sebagai taksiran serta untuk mengawasi dan mengendalikan pelaksanaan di kemudian hari, tiap rencana yang sistematis untuk penggunaan tenaga kerja, bahan-bahan dan faktor produksi lainnya, rencana pengeluaran dan penerimaan pemerintah di kemudian hari dalam jangka waktu satu tahun.


(27)

3.1.2 Fungsi Anggaran Belanja

Fungsi dari Anggaran Belanja menurut Abdul hakim (2002:13) adalah :

a. Sebagai pedoman pemerintah daerah dalam mengelola keuangan daerah adalah satu periode di masa yang akan datang.

b. Sebagai alat ukur untuk meningkatkan pelayanan publik dan kesejahteraan masyarakat daerah

c. Sebagai alat pengawasan bagi masyarakat daerah terhadap kebijakan-kebijakan yang diambil oleh pemerintah daerah.

d. Sebagai alat mengevaluasian kinerja pemerintah daerah dalam periode tertentu.

3.1.3 Klasifikasi Anggaran Belanja

Secara umum anggaran belanja menurut Abdul Hakim (2002:69) dikelompokan menjadi lima kelompok, yaitu :

1. Belanja Administrasi Umum

Belanja administrasi umum adalah semua pengeluaran pemerintah daerah yang tidak berhubungan secara langsung dengan aktivitas atau pelayanan publik.

Belanja administrasi umum terdiri dari : 1) Belanja Pegawai

merupakan pengeluaran pemerintah daerah utuk orang/personel atau yang tidak berhubungan secara langsung dengan aktivitas atau biaya tetap pegawai. Belanja ini meliputi :


(28)

b. biaya perawatan

c. biaya pengembangan SDM 2) Belanja barang

Merupakan pengeluaran pemerintah daerah untuk penyediaan barang dan jasa yang tidak berhubungan langsung dengan pelayanan publik. Belanja ini meliputi :

a. biaya bahan habis pakai b. biaya jasa kantor

c. biaya cetak dan penggandaan d. biaya langganan

e. biaya pakaian dinas 3) Belanja perjalanan dinas

Merupakan pengeluaran pemerintah untuk biaya perjalanan pegawai atau dewan yang tidak berhubungan secara langsung dengan pelayanan publik. Belanja ini meliputi :

a. biaya perjalanan dinas b. biaya perjalanan pindah

c. biaya pemulangan pegawai yang gugur, dipensiunkan dan cuti besar. 4) Belanja pemeliharaan

Merupakan pengeluaran pemerintah daerah untuk pemeliharaan barang daerah yang tidak berhubungan secara langsung dengan pelayanan publik. Belanja ini meliputi :


(29)

a. biaya pemeliharaan gedung kantor

b. biaya pemeliharaan rumah dinas dan asrama c. biaya pemeliharaan meubelair

d. biaya pemeliharaan perlengkapan kantor e. biaya pemeliharaan peralatan kantor f. biaya pemeliharaan emplasement kantor

2. Belanja Operasi dan Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Publik

Belanja ini merupakan seua pengeluaran pemerintah daerah yang berhubungan dengan aktivitas atau pelayanan publik. Belanja ini meliputi :

1) Belanja Pegawai

Merupakan pengeluaran pemerintah daerah untuk orang/personel yang berhubungan secara langsung dengan aktivitas atau biaya pegawai yang bersifat variabel. Belanja ini meliputi :

a. Honorarium b. Upah lembur c. Upah

d. Upah paket e. Insentif 3. Belanja Barang

Merupakan pengeluaran pemerintah daerah untuk penyediaan barang dan jasa yang behubungan dengan pelayanan publik. Belanja ini meliputi :


(30)

b. Biaya bahan percontohan 4. Belanja Perjalanan Dinas

Merupakan pengeluaran pemerintah untuk biaya perjalanan pegawai yang berhubungan secara langsung dengan pelayanan publik. Belanja ini meliputi : a. Biaya perjalanan dinas dalam daerah

b. Biaya perjalanan dinas luar daerah 5. Belanja Pemeliharaan

Merupakan pengeluaran pemerintah daerah untuk pemeliharaan barang daerah yang berhubungan secara langsung dengan pelayanan publik. Belanja ini meliputi:

a. Biaya pemeliharaan gedung pelayanan umum b. Biaya pemeliharaan jalan dan jembatan c. Biaya pemeliharaan kendaraan

d. Biaya pemeliharaan perlengkapan operasional e. Biaya pemeliharaan peralatan operasional f. Biaya pemeliharaan emplasement

g. Biaya pemeliharaan mesin

h. Biaya pemeliharaan sungai dan saluran/kanal i. Biaya pemeliharaan museum

j. Biaya pemeliharaan terminal

k. Biaya pemeliharaan kebun dan ternak l. Biaya pemeliharaan umum


(31)

6. Belanja Transfer

Belanja transfer merupakan pengalihan uang dari pemerintah daerah kepada pihak ketiga tanpa adanyan harapan untuk mendapatkan pengembalian imbalan maupun keuntungan dari pengalihan uang tersebut.

Belanja ini terdiri atas : 1) Angsuran Pinjaman 2) Dana Bantuan 3) Dana Cadangan 7. Belanja Tak Tersangka

Belanja tak tersangka adalah pengeluaran pemerintah yang dilakukan oleh pemerintah daerah untuk membiayai kegiatan yang tak teduga dan kejadian luara biasa.

8. Belanja Modal

Belanja modal merupakan pengeluaran pemerintah daerah yang manfaatnya melebihi satu tahun anggaran dan akan menambah aset atau kekayaan daerah dan selanjutnya akan menambah belanja yang bersifat rutin seperti biaya operasi dan pemeliharan. Belanja ini meliputi :

1) Belanja Publik

Belanja yang manfaatnya dapat dinikmati secara langsung oleh masyarakat umum.


(32)

2) Belanja Aparatur

Belanja yang manfaatnya tidak dapat dinikmati oleh masyarakat, tetapi dirasakan secara langsung oleh aparatur.

3.2 Teknis Pelaksanaan Kerja Praktek

Dalam melaksanakan kerja praktek menggunakan metode Block Releaseyaitu metode yang menyelenggarakan kerja praktek dalam satu periode selama satu bulan. Selama melaksanakan kerja praktek ini yang berlangsung dari tanggal 4 Agustus 2009 s.d 7 September, penulis melaksanakan berbagai kegiatan dalam hal pembuatan laporan anggaran yang selama kerja praktek penulis ditempatkan di bagian keuangan BAPPEDA kota Bandung.

Dalam kerja praktek ini penulis mendapat kesempatan untuk mengetahui aktivitas-aktivitas yang berhubungan dengan akuntansi di BAPPEDA kota Bandung dan penulis sebelumnya terlebih dahulu diberi pengarahan mengenai jenis-jenis kegiatan yang dikerjakan. Di bagian keuangan penulis mengerjakan tentang bagaimana cara pencatatan penerimaan dan pengeluaran pada bagian SPM (Surat Perintah Membayar) beserta pencatatan pajaknya, mencatat nama, NIP dan jabatan pegawai beserta nominalnya pada amplop gaji yang akan diberikan kepada pegawai.


(33)

3.3 Pembahasan Pelaksanaan Kerja Praktek

3.3.1 Jenis-jenis Anggaran Belanja Barang dan Jasa pada BAPPEDA Kota Bandung

Belanja barang merupakan pengeluaran pemerintah daerah untuk penyediaan barang dan jasa yang tidak berhubungan langsung dengan publik. Jenis-jenis Anggaran Belanja Barang dan Jasa pada BAPPEDA Kota Bandung :

Belanja bahan habis pakai

Contohnya, biaya alat listrik dan elektronik, biaya alat tulis, dan biaya gas.  Belanja cetak dan penggandaan yaitu biaya yang dikeluarkan untuk

mencetak dan penggandaan .

Contohnya, barang cetakan dan fotokopi.

Belanja langganan, yaitu pengeluaran yang dibayar setelah manfaatnya dinikmati selama suatu periode.

Contohnya biaya listrik, biaya telepon dan biaya air.

Belanja pakaian dinas, yaitu biaya yang dikeluarkan untuk penyediaan pakaian dinas pegawai dan dewan.

Contohnya biaya pakaian dinas, biaya pakaian upacara, dan biaya polisi/mantri/agen pamong praja.

Belanja makan dan minuman


(34)

Belanja perjalanan dinas, yaitu pengeluaran perjalanan pegawai atau dewan yang menjalankan tugas.

Contohnya biaya perjalan dinas dalam daerah dan biaya biaya perjalan dinas luar daerah.

Belanja sewa, yaitu pengeluaran untuk sewa tempat guna pelaksanaan suatu aktivitas.

Contohnya biaya sewa gedung, biaya sewa pelabuhan dan biaya sewa tempat pelelangan dan penjualan.

3.3.2 Perincian Realisasi Anggaran Belanja Barang dan Jasa pada semua Bidang di BAPPEDA Bandung

Tabel 1.2

Anggaran Belanja Barang dan Jasa pada Bidang Sekretariat

No Bidang Kegiatan Jumlah

1 Sekretariat

Kegiatan peningkatan kemampuan teknis aparat perencanaan

Belanja barang habis pakai Rp 3,995,400 Belanja cetak dan penggandaan Rp 1,754,600 Belanja perjalanan dinas Rp 87,500,000 Belanja kursus pelatihan, sosialisasi dan

bimbingan teknis PNS Rp 115,000,000


(35)

Sumber : Badan Perencanaan Pembangunan Daerah ( Data Diolah Tahun 2008) Pada bidang sekretariat jumlah anggaran belanja barang dan jasa adalah sebesar Rp 208.250.000.

Tabel 1.3

Anggaran Belanja Barang dan Jasa pada Bidang Statistik dan Pelaporan

No Bidang Kegiatan Jumlah

2

Statistik dan pelaporan

Kegiatan sosialisasi kebijakan perencanaan pembangunan daerah

Belanja barang habis pakai Rp 5,585,000 Belanja cetak dan penggandaan Rp 18,700,000 Belanja makanan dan minuman Rp 5,475,000 Belanja perjalanan dinas Rp 17,815,000 Belanja kursus pelatihan, sosialisasi dan

bimbingan teknis PNS Rp 6,000,000

Belanja jasa konsultasi Rp 55,000,000

Jumlah Rp 108,575,000

Sumber : Badan Perencanaan Pembangunan Daerah ( Data Diolah Tahun 2008)

Pada bidang statistik dan pelaporan jumlah anggaran belanja barang dan jasa adalah sebesar Rp 108,575,000.


(36)

Tabel 1.4

Anggaran Belanja Barang dan Jasa pada Bidang Fisik

No Bidang Kegiatan Jumlah

3 Fisik

Kegiatan koordinasi kerjasama pembangunan antar daerah

Belanja barang habis pakai Rp 23,660,000

Belanja jasa kantor Rp 20,000,000

Belanja cetak dan penggandaan Rp 39,500,000 Belanja makanan dan minuman Rp 42,000,000 Belanja perjalanan dinas Rp 91,500,000 Belanja jasa konsultasi Rp 395,450,000

Jumlah Rp 108,575,000

Sumber : Badan Perencanaan Pembangunan Daerah ( Data Diolah Tahun 2008) Pada bidang fisik jumlah anggaran belanja barang dan jasa adalah sebesar Rp 108,575,000.


(37)

Tabel 1.5

Anggaran Belanja Barang dan Jasa pada Bidang Penelitian dan Pengembangan

No Bidang Kegiatan Jumlah

4 Litbang

Kegiatan penyusunan bahan kajian kebijakan public

Belanja barang habis pakai Rp 11,877,000 Belanja cetak dan penggandaan Rp 10,000,000 Belanja makanan dan minuman Rp 25,000,000 Belanja perjalanan dinas Rp 53,980,000 Belanja jasa konsultasi Rp 111,250,000

Jumlah Rp 213,107,000

Sumber : Badan Perencanaan Pembangunan Daerah ( Data Diolah Tahun 2008) Pada bidang penelitian dan pengembangan jumlah anggaran belanja barang dan jasa adalah sebesar Rp 213,107,000.


(38)

Tabel 1.6

Anggaran Belanja Barang dan Jasa pada Bidang Ekonomi

No Bidang Kegiatan Jumlah

5 Ekonomi

Kegiatan penyusunan indikator ekonomi daerah

Belanja barang habis pakai Rp 19,660,000 Belanja cetak dan penggandaan Rp 42,300,000

Belanja sewa Rp 9,000,000

Belanja makanan dan minuman Rp 28,500,000 Belanja perjalanan dinas Rp 25,000,000

Jumlah Rp 24,460,000

Sumber : Badan Perencanaan Pembangunan Daerah ( Data Diolah Tahun 2008) Pada bidang ekonomi jumlah anggaran belanja barang dan jasa adalah sebesar Rp 24,460,000.


(39)

Tabel 1.7

Anggaran Belanja Barang dan Jasa pada Bidang Sosial Budaya

No Bidang Kegiatan Jumlah

6 Sosbud

Kegiatan koordinasi penyusunan masterplan kesehatan

Belanja barang habis pakai Rp 7,880,000 Belanja cetak dan penggandaan Rp 6,800,000

Belanja sewa Rp 6,000,000

Belanja makanan dan minuman Rp 17,500,000 Belanja perjalanan dinas Rp 49,320,000 Belanja jasa konsultasi Rp 112,500,000

Jumlah Rp 200,000,000

Sumber : Badan Perencanaan Pembangunan Daerah ( Data Diolah Tahun 2008) Pada bidang sosbud jumlah anggaran belanja barang dan jasa adalah sebesar Rp 200,000,000


(40)

Tabel 1.8

Anggaran Belanja Barang dan Jasa pada Bidang UPT Bep

No Bidang Kegiatan Jumlah

7 UPT Bep

Kegiatan penyusunan sistem E-procurement dalam pengadaan barang/jasa di lingkungan Kota Bandung

Belanja barang habis pakai Rp 9,000,000

Belanja jasa kantor Rp 60,000,000

Belanja cetak dan penggandaan Rp 22,500,000

Belanja sewa Rp 20,000,000

Belanja sewa perlengkapan dan peralatan

kantor Rp 60,000,000

Belanja makanan dan minuman Rp 34,500,000 Belanja perjalanan dinas Rp 35,000,000 Belanja jasa konsultasi Rp 59,000,000

Jumlah Rp 300,000,000

Sumber : Badan Perencanaan Pembangunan Daerah ( Data Diolah Tahun 2008) Pada bidang UPT Bep jumlah anggaran belanja barang dan jasa adalah sebesar Rp 300,000,000.


(41)

42 4.1 Kesimpulan

Dari hasil pembahasan kerja pelaksanaan kerja praktek tersebut dan setelah Penulis menganalisa, memahami dan mempelajari serta menguraikan masalah tentang perbandingan anggaran belanja barang dan jasa, maka penulis mencoba menyimpulkan beberapa hasil dari kerja praktek yang dilakukan di BAPPEDA kota Bandung, yaitu :

1. Jenis-jenis anggaran belanja barang dan jasa pada BAPPEDA Kota Bandung untuk penyediaan barang dan jasa yang tidak berhubungan langsung dengan public sudah lengkap yaitu, belanja bahan habis pakai, belanja cetak dan penggandaan, belanja langganan, belanja pakaian dinas, belanja makan dan minum, belanja perjalanan dinas dan belanja sewa. 2. Perincian realisasi anggaran belanja barang dan jasa pada semua bidang

pada BAPPEDA Kota Bandung sesuai dengan anggaran pengeluaran yang dibelanjakan.


(42)

4.2 Saran

Setelah penulis melakukan penganalisaan dari data yang diperoleh dari BAPPEDA Kota Bandung periode anggaran tahun 2008, maka penulis menyarankan sebagai berikut :

1. Jenis-jenis anggaran belanja barang dan jasa di BAPPEDA sudah lengkap, sebaiknya dipertahankan agar lebih baik dengan cara dirancang sedemikian rupa dan dijalankan sesuai dengan fungsinya.

2. Bidang UPT Bep (Bandung elektronik procurement) sudah mengoptimalkan dan meminimalisir penggunaan anggaran belanja barang dan jasa yang telah direncanakan dan menggunakan biaya sesuai dengan kebutuhan yang ada.


(43)

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mata Kuliah Kerja Praktek Studi S

PROGRAM

UNIVERSITAS KO

Laporan Kerja Praktek

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Mata Kuliah Kerja Praktek Studi S-1 Program Studi Akuntansi

Oleh :

NAMA: RIKA TRI KUMALA SARI NIM : 21107155

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG

2010

1 Program Studi Akuntansi


(44)

44

Memory. Fran. IASC. 2002. Akuntansi Keuangan Daerah. Jakarta: Salemba Empat. Munandar, M. 2000. Budgeting. Yogyakarta : BPFE Yogyakarta.

Nafarin, M. 2004. Penganggaran Perusahaan, edisi revisi. Jakarta Salemba Empat. Simamora, Henry. 2003. Akuntansi basis Pengambilan Keputusan Bisnis, Edisi II,

Yogyakarta : UPP AMP YKPN.

Alimansyah, dan Pandji. 2003. Kamus Istilah Keuangan Perbankan. Bandung : Yrama Widya.

http://id.wikipedia.org/wiki/Anggaran_belanja.

http://id. Badan /Perencanaan/ Pembangunan/Daerah/kotaBandung.go.id http://id. Wordpress.misi/visi/BappedaBandung


(45)

45

Nama Lengkap : RIKA TRI KUMALA SARI Tempat tanggal lahir : Serang, 05 Agustus 1989

Agama : Islam

Jenis Kelamin : Perempuan Kewarganegaraan : Indonesia

Alamat : Jl. Tumenggung I Kp. Wates Telu Rt 13/05 No 05 Purwakarta. Cilegon – Banten 42437

DATA PENDIDIKAN

TK BINA BUDI Cilegon 1994-1995 SDN KEBON DALEM Cilegon 1995-2001 SMPN 3 Cilegon 2001-2004 SMK YP 17 Cilegon 2004-2007 Sampai sekarang masih tercatat sebagai Mahasiswi di UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA Bandung tahun pendidikan 2007


(46)

i Assalamu’alaikum Wr.Wb.

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Illahi Rabbi. Shalawat dan salam semoga tercurah kepada junjungan Nabi Besar Muhammad SAW. Beserta seluruh keluarganya, sahabatnya dan akhirnya kepada kita semua selaku keturunannya hingga akhir zaman nanti.

Atas Rahmat dan Ridhanya, akhirnya penulis dapat menyelesaikan laporan Kerja Praktek. Laporan Kerja Praktek ini penulis susun berdasarkan hasil kerja praktek yang dilakukan Di Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA). Laporan ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan dalam menempuh program studi Strata 1 pada program studi Akuntansi FE di Universitas Komputer Indonesia Bandung (UNIKOM). Dimana judul yang diambil yaitu : “Tinjauan Atas Anggaran Belanja Barang dan Jasa pada BAPPEDA Bandung.” Untuk itu penulis menyampaikan rasa terimakasih yang sebesar-besarnya kepada Ayahanda dan Ibunda yang selalu memberikan do’a dengan penuh kasih sayang, keikhlasan dan kesabaran serta pengorbanan yang tiada henti mendorong dan selalu memberi semangat penulis untuk menyelesaikan laporan kerja praktek ini.


(47)

ii Ekonomi Universitas Komputer Indonesia.

3. Sri Dewi Anggadini, S.E., M.Si., Ak. Selaku Ketua Program Studi Akuntansi.dan selaku Dosen Pembimbing yang telah banyak meluangkan waktu guna membimbing, mengarahkan, dan memberikan petunjuk yang sangat berharga demi selesainya penyusunan laporan Kerja Praktek.

4. Surtikanti, S.E., M.Si. Selaku Dosen Wali Kelas Akuntansi-4

5. Staff Kesekretariatan Program Studi Akuntansi (Mba Senny dan Mba Dona). 6. Seluruh Staff Dosen Pengajar UNIKOM yang telah membekali penulis

dengan pengetahuan.

7. Ir. Drs. H. Taufik Rachman, MH, selaku Kepala BAPPEDA Kota Bandung yang telah memberikan kesempatan bagi penulis untuk melaksanakan Kerja Praktek.

8. Tutty Prihastutty, S.E., MM selaku pembimbing perusahaan yang telah memberikan pengarahan, bimbingan serta perhatian selama penulis melakukan Kerja Praktek.

9. Dra. Erna Misni Laelasari selaku Sub Bagian Umum Kepegawaian.

10. Pegawai BAPPEDA Kota Bandung di bagian Sekretariat (Pak Hilma, Pak Gusgus, A Adit, Ibu Enden, Ibu Ani, Ibu Kokom, Ibu Rina, Ibu Lilis, Ibu


(48)

iii

memberikan waktu, tenaga dan bantuannya yang berharga untuk memberikan kesempatan kepada penulis dalam melakukan Kerja Praktek

12. Kakak-kakakku (Ratna, Rani) dan sodara kembarku (Rike) yang telah memberikan doa, dorongan dan semangat untuk menyelesaikan laporan Kerja Praktek ini.

13. Untuk sahabat-sahabatku Sylvia Maya, Yunita Saragih, Yunita Indria Sari, Ervina, Cindy, Nay, Yuli, Icha, Rina dan lain-lain terima kasih atas dukungan dan bantuannya.

14. Semua teman-temanku kelas Akuntansi-4 terima kasih atas dukungan dan bantuannya.

15. Seluruh pihak yang telah membantu penyelesaian laporan ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu.

Semoga Allah SWT membalas jasa semua pihak yang telah membantu penulis Semoga Allah SWT membalas jasa semua pihak yang telah membantu penulis dalam penyusunan laporan kerja praktek ini. Penulis menyadari bahwa laporan kerja praktek ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati penulis bersedia menerima segala kritik dan saran dari semua pihak untuk peningkatan mutu laporan kerja praktek ini.


(49)

iv Terima kasih.

Wassalamua’laikum Wr. Wb.

Bandung, Desember 2010


(1)

DAFTAR PUSTAKA

Hakim, abdul. 2002. Akuntansi Keuangan Negara. Jakarta : Salemba Empat.

Memory. Fran. IASC. 2002. Akuntansi Keuangan Daerah. Jakarta: Salemba Empat. Munandar, M. 2000. Budgeting. Yogyakarta : BPFE Yogyakarta.

Nafarin, M. 2004. Penganggaran Perusahaan, edisi revisi. Jakarta Salemba Empat. Simamora, Henry. 2003. Akuntansi basis Pengambilan Keputusan Bisnis, Edisi II,

Yogyakarta : UPP AMP YKPN.

Alimansyah, dan Pandji. 2003. Kamus Istilah Keuangan Perbankan. Bandung : Yrama Widya.

http://id.wikipedia.org/wiki/Anggaran_belanja.

http://id. Badan /Perencanaan/ Pembangunan/Daerah/kotaBandung.go.id http://id. Wordpress.misi/visi/BappedaBandung


(2)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

DATA PRIBADI

Nama Lengkap : RIKA TRI KUMALA SARI Tempat tanggal lahir : Serang, 05 Agustus 1989

Agama : Islam

Jenis Kelamin : Perempuan Kewarganegaraan : Indonesia

Alamat : Jl. Tumenggung I Kp. Wates Telu Rt 13/05 No 05 Purwakarta. Cilegon – Banten 42437

DATA PENDIDIKAN

TK BINA BUDI Cilegon 1994-1995

SDN KEBON DALEM Cilegon 1995-2001

SMPN 3 Cilegon 2001-2004

SMK YP 17 Cilegon 2004-2007

Sampai sekarang masih tercatat sebagai Mahasiswi di UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA Bandung tahun pendidikan 2007


(3)

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr.Wb.

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Illahi Rabbi. Shalawat dan salam semoga tercurah kepada junjungan Nabi Besar Muhammad SAW. Beserta seluruh keluarganya, sahabatnya dan akhirnya kepada kita semua selaku keturunannya hingga akhir zaman nanti.

Atas Rahmat dan Ridhanya, akhirnya penulis dapat menyelesaikan laporan Kerja Praktek. Laporan Kerja Praktek ini penulis susun berdasarkan hasil kerja praktek yang dilakukan Di Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA). Laporan ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan dalam menempuh program studi Strata 1 pada program studi Akuntansi FE di Universitas Komputer Indonesia Bandung (UNIKOM). Dimana judul yang diambil yaitu : “Tinjauan Atas Anggaran Belanja Barang dan Jasa pada BAPPEDA Bandung.” Untuk itu penulis menyampaikan rasa terimakasih yang sebesar-besarnya kepada Ayahanda dan Ibunda yang selalu memberikan do’a dengan penuh kasih sayang, keikhlasan dan kesabaran serta pengorbanan yang tiada henti mendorong dan selalu memberi semangat penulis untuk menyelesaikan laporan kerja praktek ini.


(4)

1. Dr. Ir. Eddy Soeryanto Soegoto, M.Sc., selaku Rektor Universitas Komputer Indonesia.

2. Prof. Dr. Hj.Umi Narimawati, Dra., S.E.,M.Si selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia.

3. Sri Dewi Anggadini, S.E., M.Si., Ak. Selaku Ketua Program Studi Akuntansi.dan selaku Dosen Pembimbing yang telah banyak meluangkan waktu guna membimbing, mengarahkan, dan memberikan petunjuk yang sangat berharga demi selesainya penyusunan laporan Kerja Praktek.

4. Surtikanti, S.E., M.Si. Selaku Dosen Wali Kelas Akuntansi-4

5. Staff Kesekretariatan Program Studi Akuntansi (Mba Senny dan Mba Dona). 6. Seluruh Staff Dosen Pengajar UNIKOM yang telah membekali penulis

dengan pengetahuan.

7. Ir. Drs. H. Taufik Rachman, MH, selaku Kepala BAPPEDA Kota Bandung yang telah memberikan kesempatan bagi penulis untuk melaksanakan Kerja Praktek.

8. Tutty Prihastutty, S.E., MM selaku pembimbing perusahaan yang telah memberikan pengarahan, bimbingan serta perhatian selama penulis melakukan Kerja Praktek.

9. Dra. Erna Misni Laelasari selaku Sub Bagian Umum Kepegawaian.

10. Pegawai BAPPEDA Kota Bandung di bagian Sekretariat (Pak Hilma, Pak Gusgus, A Adit, Ibu Enden, Ibu Ani, Ibu Kokom, Ibu Rina, Ibu Lilis, Ibu


(5)

Lilih, Pak Tamsil, Pak Cucu, Pak Muh, Pak Yana) terima kasih atas batuannya yang sangat berharga dalam melakukan Kerja Praktek.

11. Segenap Pimpinan dan Pegawai BAPPEDA Kota Bandung yang telah memberikan waktu, tenaga dan bantuannya yang berharga untuk memberikan kesempatan kepada penulis dalam melakukan Kerja Praktek

12. Kakak-kakakku (Ratna, Rani) dan sodara kembarku (Rike) yang telah memberikan doa, dorongan dan semangat untuk menyelesaikan laporan Kerja Praktek ini.

13. Untuk sahabat-sahabatku Sylvia Maya, Yunita Saragih, Yunita Indria Sari, Ervina, Cindy, Nay, Yuli, Icha, Rina dan lain-lain terima kasih atas dukungan dan bantuannya.

14. Semua teman-temanku kelas Akuntansi-4 terima kasih atas dukungan dan bantuannya.

15. Seluruh pihak yang telah membantu penyelesaian laporan ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu.

Semoga Allah SWT membalas jasa semua pihak yang telah membantu penulis Semoga Allah SWT membalas jasa semua pihak yang telah membantu penulis dalam penyusunan laporan kerja praktek ini. Penulis menyadari bahwa laporan kerja praktek ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati penulis bersedia menerima segala kritik dan saran dari semua pihak untuk peningkatan mutu laporan kerja praktek ini.


(6)

Akhir kata penulis berharap semoga laporan kerja praktek ini dapat bermanfaat dan menjadi pendorong untuk lebih maju serta semangat berbuat yang terbaik untuk diri sendiri dan orang lain.

Terima kasih.

Wassalamua’laikum Wr. Wb.

Bandung, Desember 2010