Prosedur Penggajian Pada Badan Perencanaan Pembangunan Daerahh (BAPPEDA) Kota Bandung

(1)

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Kerja Praktek

Dalam era globalisasi ini, dimana pembangunan dilaksanakan di segala bidang dan salah satu tujuan pembangunan tersebut adalah mencapai masyarakat adil dan makmur. Perkembangan pembangunan ini tidak terlepas dari perkembangan teknologi yang semakin pesat sehingga mendorong timbul dan berkembangnya industri-industri saat ini. Pada pelaksanaannya sektor industri adalah suatu program prioritas untuk mempercepat peningkatan laju pertumbuhan ekonomi yang mengakibatkan tingkat persaingan disektor industri semakin ketat, hal ini disebabkan banyak perusahaan yang bergerak dibidang yang sama.

Seperti kita ketahui bahwa pemerintahan sebagai penggerak roda pembangunan nasional memerlukan dana yang sangat besar untuk membiayai pembangunan nasional secara merata yang dilaksanakan secara berkesinambungan dan berkelanjutan di seluruh tanah air, sehingga dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat dan menciptakan masyarakat adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Dalam usaha mencapai tujuan tersebut, pemerintah pusat telah memperlancar serangkaian tindakan mendasar dengan memberikan wewenang seluas-luasnya (otonomi daerah) kepada pemerintah daerah untuk mengembangkan


(2)

masing-masing daerahnya yang dapat mempengaruhi peningkatan angka penerimaan daerah dalam APBD (Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah).

Pemerintah kota dalam meningkatkan pelaksanaan otonomi daerah diperlukan suatu sistem informasi yang tangguh dan dapat diandalkan, sehingga manajemen dituntut untuk menggunakan sumber daya manusia (SDM) yang mampu mendukung pencapaian tujuan pemerintah kota. Tenaga Kerja merupakan salah satu faktor yang penting dalam tercapainya suatu tujuan. Tanpa tenaga, pikiran dan kerja sama dari para pegawai maka kegiatan pemerintah kota tidak akan dapat berjalan dengan baik. Untuk menghasilkan sumber daya manusia yang baik maka pemerintah kota harus dapat merekrut pegawai yang cakap dan handal dan berusaha untuk memotivasi kerja para pegawai. Salah satu cara meningkatkan motivasi kerja pegawai yaitu dengan memberikan sauatu penghargaan atas prestasi yang disumbangkanya kepada pemerintah kota dan melakukan pembayaran gaji, di mana besar kecilnya gaji tidak terlepas dari tinggi atau rendahnya pangkat (golongan atau jabatan) maupun lamanya masa bekerja. Pemerintah kota dalam melaksanakan hal tersebut dituntut untuk menciptakan suatu pengelolaan gaji yang baik, dan membuat suatu kebijakan serta prosedur yang tepat dalam pendistribusian gaji pada para pegawai, sehingga diperlukan sistem akuntansi yang sesuai dengan kondisi pemerintah kota tersebut.

Kebijakan gaji Pegawai Negeri Sipil secara umum diatur dengan Peraturan Pemeritah Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2003. Jumlah tersebut adalah jumlah kotor, karena belum dikurangi dengan potongan-potongan dan setiap pegawai tidak


(3)

sama dalam menerima gaji tersebut tergantung pada lamanya masa kerja pegawai tersebut memberikan jasanya di Bappeda.

Adapun prosedur penggajian pada Bappeda adalah sebagai berikut:

1. Pembuatan daftar gaji,daftar rekapitulasi gaji dan melakukan penghitungan gaji.

2. Pembuatan Surat Permintaan Pembayaran (SSP) 3. Menerbitkan Surat Perintah Membayar(SPM). 4. Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D) dari BPKAD

5. Dilaksanakan pembukuan terhadap Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D) dan pencairan uang

6. Pencocokan Surat Perintah Pencairan Dana(SP2D) dari pihak bank yang akan mencairkan uang

7. Setelah uang diterima stuk gaji piun dibuat dan diakukan pemindah bukuan dan gaji pun diberikan kepada pegawai yang bersangkutan

8. Pegawai yang menerima gaji menandatangani daftar penrimaan gaji

9. Penyusunan Surat Peranggungjawaban (SPJ) untuk pihak Bank yang telah mencairkan uang

10.Bendaharawan gaji membua laporan penggajian, yang terdiri dari Laporan Pekapitulasi Surat Perintah Pencairan Dana(SP2D) Gaji Aparatur dan Publik dan Laoran Realisasi Gaji.

Berdasarkan uraian di atas, maka untuk penyusunan laporan praktek kerja lapangan ini diberi judul “PROSEDUR PENGGAJIAN PADA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA) KOTA BANDUNG ”


(4)

1.2 Maksud dan Tujuan Kerja Praktek

Maksud dari kerja praktek ini yaitu untuk memperoleh dan mengumpulkan data atau keterangan penyajian informasi tentang penggajian pada Badan Perencanaan Pembangunan Daerah ( BAPPEDA) Bandung. Berdasarkan masalah yang ada, maka tujuan yang akan dicapai oleh penulis dalam penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui Prosedur Penggajian di BAPPEDA Bandung.

2. Untuk mengetahui Bagian yang terlibat dalam penggajian di BAPPEDA Bandung.

1.3 Kegunaan Hasil Kerja Praktek

Adapun kegunaan yang dapat diperoleh dari kegiatan praktek kerja lapangan yaitu:

1. Bagi Penulis

Penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan masukkan dan perbandingan yang dapat menambah wawasan dan ilmu pengetahuan serta menjadi informasi dasar yang memadai tentang penyajian anggaran khususnya anggaran belanja barang dan jasa pada BAPPEDA Bandung.


(5)

Diharapkan hasil penelitian ini dapat memberikan sumbangan pemikiran atau informasi serta masukan positif bagi intansi yang berhubungan dengan

penggajian BAPPEDA Bandung sebagai bahan pertimbangan dalam mengambil keputusan agar mampu meningkatkan kinerjanya pada masa yang akan datang.

3. Bagi pihak lain

Dapat menjadi tambahan referensi dan tambahan informasi mengenai pelaksanaan keuangan penyajian anggaran khususnya anggaran belanja barang dan jasa.

1.4 Metode Pelaksanaan Kerja Praktek

Metode kuliah kerja praktek yang dilaksanakan penulis dalam penulisan laporan kerja praktek pada BAPPEDA Kota Bandung ini adalah block release

yaitu metode pelaksaan kuliah kerja praktek dalam satu periode tertentu.

Adapun teknik dalam pengumpulan data dan informasi sebagai materi pendukung dalam penyusunan laporan ini adalah :

1. Penelitian Kepustakaan (Library Research)

Yaitu Suatu kegiatan pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mempelajari, meneliti dan menelaah berbagai macam bahan bacaan yang ada di perpustakaan baik buku-buku, diktat dan bahan-bahan lain yang ditulis dan disusun oleh beberapa penulis yang erat hubungannya dengan masalah yang


(6)

dibahas. Juga catatan-catatan pribadi penulis yang pernah didapat selama mengikuti perkuliahan.

2. Riset Lapangan (Field Research)

Yaitu penelitian yang dilakukan penulis dengan cara terjun langsung pada objek penelitian. Penelitian lapangan yang dilakukan melelui metode pengambilan data yang tersedia di lapangan yaitu :

a. Pengamatan (Observation)

Penulis melakukan pengamatan secara langsung dan mempelajari kegiatan-kegatan mengenai masalah yang akan penulis bahas.

b. Wawancara (Interview)

Penulis melakukan Tanya jawab dengan para pegawai atau petugas yang bertanggungjawab dengan perusahaan tersebut.


(7)

1.5 Waktu dan Lokasi

Untuk memeperoleh data yang diperlukan dalam penyusunan laporan kerja praktek ini, penulis secara langsung mengadakan penelitian pada BAPPEDA Propinsi Jawa Barat yang bertempat di Jl.Tamansari No.76 Bandung. Waktu penelitian dilakukan kurang lebih selama satu bulan, terhitung dari tanggal 1 Agustus 2011 sampai dengan 25 Agustus 2011. Hari kerja praktek yang berlaku dari Hari Senin sampai dengan Jumat dan waktu pelaksanaan kegiatan kerja praktek dimulai pukul 08.00-13.00


(8)

Tabel 1.1 Jadwal Kegiatan Penelitian

No. Uraian

Jul Agust Sept Okt Nov Des

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1.

Pengajuan Surat Kerja Praktek

2. Kerja Praktek

3.

Pengumpulan Bahan Laporan

Kerja Praktek

4.

Bimbingan Kerja Praktek

5.

Pembuatan Laporan Kerja Praktek


(9)

BAB II

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

2.1 Sejarah Instansi

Pada tahun 1969 Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Barat telah memiliki suatu Badan yang menangani masalah pembangunan yang disebut badan Perancang Pembangunan daerah (BAPPEMDA). Badan ini dibentuk berdasarkan SK Gubernur No. 163 Tahun 1969 tanggal 16 Agustus 1969, Badan ini meriupakan embrio dari Badan Perencanaan Pembangunan di daerah Jawa Barat. Pada Tahun 1972 Jawa Barat telah menyempurnakan badan Perencanaan yang disebut Badan Perancang Pembangunan Kotamadya yang disebut BAPPEMKO untuk Kotamadya dan BAPPEMKA untuk Kabupaten.

BAPEMKO merupakan Badan Perencanaan yang pertama di Indonesia yang bersifat regional dan lokal yang ditetapkan dengan SK Gubernur Propinsi Jawa Barat No. 43 tahun 1972, setelah berjalan selama 2 tahun kedudukan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah baru dikukuhkan dan diakui dengan SK Presiden No. 15 Tahun 1974 untuk Badan Perencanaan Pembangunan Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Barat, sedangkan untuk Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kotamadya Daerah Tingkat II, SK Gubernur masih tetap berlaku.


(10)

Surat Keputusan Presiden No. 27 Tahun 1980 mempertegas Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Tingkat II diakui secara Nasional, dengan SK Presiden tersebut lahirlah Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Tingkat II atau BAPPEDA Tingkat II. Pertimbangan yang mendasari terbitnya SK Presiden No. 27 tahuan 1980 yaitu :

1. Untuk meningkatkan keserasian pembangunan di daerah diperlakukan adanya peningkatan keselarasan antara pembangunan sektoral dan pembangunan regional.

2. Untuk menjamin laju perkembangan, keseimbangan dan kesinambungan pembangunan di daerah diperlukan perencanaan yang menyeluruh, terarah serta terpadu.

Pembentukan BAPPEDA Kotamadya Daerah Tingkat II Bandung berdasarkan Perda No. 21 tahun 1981 dan Perda No. 24 tahun 1981 telah mengalami penyesuian sejalan dengan perubahan paradigma pembangunan. BAPPEDA Kotamadya Daerah Tingkat II Bandung berkedudukan di Daerah Tingkat II Bandung merupakan Badan Staff yang langsung berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Walikotamadya daerah Tingkat II Bandung. BAPPEDA Kotamadya Daerah Tingkat II Bandung mempunyai hubungan fungsional dengan BAPPENAS (Badan Perencanaan Pembangunan Nsional) maupun dengan BAPPEDA Propinsi daerah Tingkat I Jawa Barat.


(11)

BAPPEDA Kota Bandung diharapkan sebagai “Lokomotif Pembangunan”

di daerah harus mampu dan sanggup menjawab berbagai tantangan dan permasalahan yang muncul baik bersifat krusial maupun yang bersifat temporer. Oleh karena itu perumusan kebijakan, pembuatan perencanaan, evaluasi, dan pengadilan kegiatan pembangunan yang berorientasi kepada hasil untuk kepentingan publik, perlu untuk disusun secermat mungkin agar dapat mencapai sasaran yang diinginkan.

2.2 Visi dan Misi Instansi 2.2.1 Visi

Terwujudnya BAPPEDA sebagai lembaga perencanaan pembangunan yang kredibel dalam memantapkan Kota Bandung sebagai kota jasa bermartabat.

2.2.2 Misi

1. Meningkatkan kompetensi aparatur perencanaan pembangunan daerah kota Bandung yang profesional ;

2. Meningkatkan kualitas dan kuantitas sarana prasarana perencanaan pembangunan yang memadai;

3. Memantapkan sistem pengelolaan perencanaan pembangunan daerah yang terintegrasi dan transparan;


(12)

4. Meningkatkan sinergitas penyelenggaraan perencanaan pembangunan internal daerah, antar Pemerintah Kabupaten/Kota, Provinsi dan Pusat;

5. Meningkatkan kerjasama perencanaan pembangunan dengan dunia usaha dalam dan luar negeri.

2.3 Struktur Organisasi

Sesuai dengan Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 12 Tahun 2007 tentang Pembentukan dan Susunan Organisasi Lembaga Teknis Daerah KotaBandung, telah mengatur Susunan Organisasi dan Tata Kerja Badan Perencanaan

Pembangunan Daerah Kota Bandung dengan Struktur : 1. Kepala Bappeda,

2. Sekretariat, terdiri dari 2 (dua) Sub Bagian, yaitu:

 Sub Bagian Umum dan Kepegawaian

 Sub Bagian Keuangan dan Program

3. Bidang Statistik dan Pelaporan terdiri dari 2 (dua) Sub Bidang yaitu:

 Sub Bidang Statistik

 Sub Bidang Pelaporan

4. Bidang Perencanaan Ekonomi terdiri dari 2 (dua) Sub Bidang yaitu:  Sub Bidang Koperasi dan UKM


(13)

5. Bidang Perencanaan Sosial Budaya dan Sumberdaya Pemerintahan terdiri dari

2 ( dua ) Sub Bidang yaitu :

 Sub Bidang Sumberdaya Pemerintahan dan Aparatur

 Sub Bidang Sosial Budaya

6. Bidang Perencanaan Fisik dan Tata Ruang terdiri dari 2 ( dua ) Sub Bidang, yaitu :

 Sub Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup

 Sub Bidang Infrastruktur dan Prasarana Kota

7. Bidang Penelitian dan Pengembangan terdiri dari 2(dua) Sub Bidang, yaitu:

 Sub Bidang Litbang Tata Ruang dan Infrastruktur

 Sub Bidang Litbang Ekonomi dan Sosial Budaya 8. Unit Pelaksana Teknis Bandung e-Procurement (BeP)

 Kepala UPT BEP

 Kasubbag Tata Usaha UPT BEP 9. Kelompok Jabatan Fungsional.

 Jabatan Fungsional Perencana


(14)

Gambar 2.1 Struktur Organisasi BAPPEDA Kota Bandung SEKRETARIAT SUB BAGIAN UMUM DAN KEPAGAWAIAN KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL BIDANG PERENCANAAN TATA RUANG SARANA DAN PRASARANA BIDANG PERENCANAA N EKONOMI DAN PEMBIAYAAN BIDANG PERENCANAA N DAN KESEJAHTERA -AN RAKYAT BIDANG PERENCANAA N PEMERIN-TAHAN BIDANG PENELITIAN, PENGEMBA-NGAN DAN STATISTIK BIDANG PENANAMAN MODAL SUB BIDANG PERENCANAAN TATA RUANG DAN LINGKUNGAN HIDUP SUB BIDANG PERENCANAA N PENGEMBA-NGAN EKONOMI SUB BIDANG PERENCA-NAAN SOSIAL BUDAYA SUB BIDANG PERENCANAAN SARANA DAN PRASARANA SUB BIDANG PERENCA-NAAN PEMBIAYAAN DAN PENGEMBA-NGAN USAHADAERA H SUB BIDANG PERENCANAA N KESEJAHTE-RAAN RAKYAT SUB BIDANG INFORMASI PENANAMAN MODAL &PROMOSI DAERAH SUB BIDANG BINA POTENSI DAN KERJASAMA INVESTASI SUB BIDANG PENELITIAN PENGEMBA-NGAN SUB BIDANG STATISTIK SUB BIDANG PERENCANAA N SUMBER DAYA PEMERINTAH SUB BIDANG PERENCANAA N KERJASAMA PEMBANGU-NAN DAERAH SUB BAGIAN KEUANGAN SUB BAGIAN PROGRAM BANDUNG ELECTRONIC PROCUREMENT KEPALA BADAN


(15)

2.4. Deskripsi Jabatan

Suatu organisasi/instansi untuk mencapai tujuannya, maka diperlukan uraian tugas pokok dan fungsi yang jelas dan teratur, berikut ini adalah uraiannya :

a. Kepala Badan

1. Melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan lingkup perencanaan pembangunan daerah.

 Fungsi :

2. Perumusan kebijakan teknis perencanaan pembangunan; 3. Pengkoordinasian penyusunan perencanaan pembangunan;

4. Pembinaan dan pelaksanaan tugas lingkup perencanaan pembangunan daerah; dan

5. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan Walikota sesuai dengan tugas dan fungsunya.

6. Pembinaan, monitoring, evaluasi dan laporan penyelenggaraan kegiatan Badan.

b. Sekertaris

 Tugas Pokok :

1. Melaksanakan sebagian tugas Badan Perencanaan Pembangunan daerah lingkup kesekretariatan.


(16)

1. Pelaksanaan penyusunan rencana kegiatan kesekretariatan;

2. Pelaksanaan kesekretariatan Badan yg meliputi administrasi umum dan kepegawaian, keuangan dan program;aerah lingkup kesekretariatan.

3. Pelaksanaan pengkoordinasian penyelenggaraan tugas-tugas Bidang; 4. Pelaksanaan pengkoordinasian penyusunan rencana, program,

evaluasi dan pelaporan kegiatan Badan;

5. Pengkoordinasian penyelenggaraan tugas-tugas Bidang; dan

6. Pembinaan, monitoring, evaluasi dan laporan kegiatan kesekretariatan

c. Bagian Umum dan Kepegawaian

 Tugas Pokok :

1. Melaksanakan sebagian tugas sekretariat lingkup umum dan kepegawaian.

 Fungsi :

1. Penyusunan rencana dan program pengelolaan lingkup administrasi umum dan kepegawaian;

2. Pengelolaan administrasi umum yang meliputi pengelolaan naskah dinas penataan kearsipan dinas, penyelenggaraan kerumahtanggan dinas, pengelolaan perlengkapan dan administrasi perjalanan dinas;


(17)

3. Pelaksanaan administrasi kepegawaian yang meliputi kegiatan penyiapan bahan penyusunan rencana mutasi, cuti, disiplin, pengembangan pegawai dan kesejahteraan pegawai; dan

4. Evaluasi dan pelaporan kegiatan lingkup administrasi umum dan kepegawaian.

d. Bagian Keuangan dan Program

 Tugas Pokok :

1. Melaksanakan sebagian tugas Sekretariat lingkup keuangan dan program.

 Fungsi :

1. Penyusunan rencana dan program pengelolaan administrasi keuangandan program kerja Dinas;

2. Pelaksanaan pengelolaan administrasi keuangan meliputi kegiatan penyiapan bahan penyusunan rencana anggaran, koordinasi penyusunan anggaran, koordinasi pengelola dan pengendali keuangan dinas.

3. Pelaksanaan pengendalian program meliputi kegiatan penyiapan bahan penyusunan rencana kegiatan dinas, koordinasi penyusunan rencana


(18)

4. Evaluasi dan pelaporan lingkup pengelolaan administrasi keuangan

dan program kerja Dinas.an menyusun laporan keuangan Dinas;

e. Bidang Perencanaan Tata Ruang dan Fisik

 Tugas Pokok :

1. Melaksanakan sebagian tugas Kepala Bappeda lingkup perencanaan fisik dan tata ruang.

 Fungsi :

1. Penyusunan bahan perumusan kebijakan teknis perencanaan lingkup tata ruang dan lingkungan hidup serta infrastruktur dan prasarana kota; 2. Penyusunan petunjuk teknis lingkup perencanaan pembangunan tata

ruang dan lingkungan hidup serta infrastruktur dan prasarana kota; 3. Pembinaan dan pelaksanaan pengkoordinasian penyusunan

perencanaan pembangunan lingkup tata ruang dan lingkungan hidup serta infrastruktur dan prasarana kota; dan

4. Pembinaan, monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan

perencanaan lingkup tata ruang dan lingkungan hidup serta infrastruktur dan prasarana kota.

f. Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup

 Tugas Pokok :rastruktur dan prasarana kota.


(19)

Ruang lingkup tata ruang dan lingkungan hidup.  Fungsi :

1. Pengumpulan dan penganalisa data lingkup tata ruang dan lingkungan hidup;

2. Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis perencanaan pembangunan lingkup tata ruang dan lingkungan hidup;

3. Pelaksanaan pengkoordinasian penyusunan perencanaan pembangunan lingkup tata ruang dan lingkungan hidup yang meliputi penyusunan RT/RW Kota dan lingkungan hidup, penyusunan rencana

pembangunan pengelolaan kawasan tata ruang dan lingkungan hidup, serta kerjasama perencanaan pembangunan tata ruang dan lingkungan hidup; dan

4. Evaluasi dan pelaporan pelaksanaan lingkup tata ruang dan lingkungan hidup.

g. Bidang Infrastruktur dan Prasarana Kota

 Tugas Pokok :

1. Melaksanakan sebagian tugas Bidang Perencanaan Fisik dan Tata Ruang lingkup infrastruktur dan prasarana kota.

 Fungsi :

1. Pengumpulan dan penganalisaan data lingkup infrastruktur dan prasarana kota;


(20)

2. Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis perencanaan pembangunan lingkup infrastruktur dan prasarana kota;

3. Pelaksanaan pengkoordinasian penyusunan perencanaan pembangunan lingkup infrastruktur dan prasarana kota yang meliputi penyusunan rencana pembangunan infrastruktur dan prasarana kota, serta

kerjasama perencanaan pembangunan infrastruktur dan prasarana kota; dan

4. Evaluasi dan pelaporan pelaksanaan lingkup infrastruktur dan prasarana kota.

h. Bidang Perencanaan Ekonomi

 Tugas Pokok :

1. Melaksanakan sebagian tugas Kepala Bappeda lingkup perencanaan ekonomi.

 Fungsi :

1. Penyusunan bahan perumusan kebijakan teknis perencanaan pembangunan lingkup koperasi dan UKM serta pengembangan usaha daerah;

2. Penyusunan petunjuk teknis lingkup perencanaan pembangunan koperasi dan UKM serta pengembangan usaha daerah;


(21)

3. Pembinaan dan pelaksanaan pengkoordinasian penyusunan perencanaan pembangunan ekonomi, koperasi dan UKM serta pengembangan usaha daerah; dan

4. Pembinaan, monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan lingkup ekonomi, koperasi dan UKM serta pengembangan usaha daerah.

i. Sub Bidang Koperasi dan UKM

 Tugas Pokok :

1. Melaksanakan sebagian tugas bidang perencanaan ekonomi lingkup koperasi dan UKM

 Fungsi :

1. Pengumpulan dan penganalisaan data lingkup perencanaan pembangunan koperasi dan UKM;

2. Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis perencanaan pembangunan koperasi dan UKM;

3. Pelaksanaan pengkoordinasian penyusunan perencanaan pembangunan lingkup koperasi dan UKM yang meliputi penyusunan pedoman dan standar perencanaan pembangunan koperasi dan UKM, penyusunan rencana pembangunan pengelolaan koperasi dan UKM, serta

kerjasama perencanaan pembangunan koperasi dan UKM; dan 4. Evaluasi dan pelaporan pelaksanaan lingkup koperasi dan UKM.


(22)

j. Sub Bidang Pengembangan Usaha Daerah

 Tugas Pokok :

1. Melaksanakan sebagian tugas bidang perencanaan ekonomi lingkup

pengembangan usaha daerah.  Fungsi :

1. Pengumpulan dan penganalisaan data lingkup perencanaan pengembangan usaha daerah;

2. Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis perencanaan pembangunan lingkup pengembangan usaha daerah;

3. Pelaksanaan pengkoordinasian penyusunan perencanaan pembangunan pengembangan usaha daerah yang meliputi penyusunan pedoman dan standar perencanaan pembangunan pengembangan usaha daerah, penyusunan rencana pembangunan pengembangan usaha daerah, serta kerjasama perencanaan pembangunan pengembangan usaha daerah;dan


(23)

k. UPT Bandung e-Procurement (BeP)

 Tugas Pokok :

1. Melaksanakan sebagian tugas Badan Perencanaan Pembangunan dalam bidang layanan pelelangan pengadaan barang/jasa dilingkungan Pemerintah Kota Bandung.

 Fungsi :

1. Penyusunan rencana dan teknis operasional pelaksanaan layanan pelelangan pengadaan barang/jasa

2. pelaksanaan operasional layanan pelelangan pengadaan barang/jasa yang meliputi penyusunan panitia dan rencana jadwal pelelangan pengadaan barang/jasa, menyusun dan menetapkan harga perkiraan sendiri (HPS), serta pelaksanaan proses pelelangan untuk pengadaan barang/jasa dengan nilai diatas Rp. 100.000.000 (seratus juta rupiah) 3. Setiap triwulan wajib melaporkan realisasi pelelangan pengadaan

barang/jasa secara kumulatif kepada Walikota Bandung melalui Sekretaris Daerah

4. Pelaksanaan ketatausahaan UPT

5. Pelaksanaan monitoring, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan layanan pelelangan pengadaan barang/jasa.


(24)

l. Kelompok Jabatan Fungsional

Berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri No 32 Tahun 2007 tentang Pedoman Penyelenggaraan penelitian dan Pengembangan di Lingkungan Departemen Dalam Negeri dan Pemerointah Daerah, Pasal 4 Ayat (4)

Pejabata Fungsional peneliti mempunyai kewenangan dalam melaksanakan teknis penelitian dan pengembangan yang meliputi :

 Menyusun kerangkka acuan Penelitian dan Pengembangan

 Menyusun dan memaparkan desain dan instrumen Penelitian dan Pengembangan

 Pengumpulan dan Pengolahan Data  Penyusunan laporan data lapangan

 Penyusunan laporan hasil Penelitian dan Pengembangan  Pemaparan hasil Penelitian dan Pengembangan

2.5. Aspek Kegiatan Instans

Aspek kegiatan dari BAPPEDA berdasarkan Perda No. 21 dan Perda No. 24 Tahun 1981 adalah :

1. Menyusun Pola Dasar Pembangunan Daerah yang terdiri dari Pola Umum Pembangunan Daerah jangka panjang dan Pola Umum Pelita Daerah menyusun Repelita Daerah dan menyusun Program Tahunan Daerah.


(25)

2. Mengkoordinasikan perencanaan diantara dinas dinas, satuan organisasi lain dalam lingkungan Pemerintah Daerah Tingkat II, instansi dan Badan lain yang berada di Wilayah Daerah Tingkat II Bandung

3. Menyusun RAPBD Tingkat II bersama sama dengan Bagian Keuangan

4. Melaksanakan koordinasi dan atau mengadakan penelitian bagi kepentingan pembangunan di daerah.

5. Mengikuti perkembangan pelaksanaan rencana pembangunan di daerah untuk menyempurnakan perencanaan selanjutnya.

6. Memonitor pelaksanaan pembangunan di daerah.

7. Melakukan kegiatan lainnya dalam rangka perencanaan sesuai dengan petunjuk Walikotamadya Daerah Tingkat II Bandun


(26)

BAB III

BIDANG PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK

3.1 Bidang Pelaksanaan Kerja Praktek

Dalam pelaksanaan kerja praktek penulis ditempatkan pada bagian keuangan yang ada di BAPPEDA kota Bandung. Dalam pelaksanaan kerja praktek tersebut penulis diberikan pengarahan dan bimbingan mengenai kegiatan perusahaan khususnya pada bidang keuangan yang bertujuan untuk memperoleh informasi mengenai prosedur penggajian pada BAPPEDA kota Bandung.Berikut ini adalah beberapa kajian teori yang berhubungan dengan proses pelaksanaan Kerja Praktek.

3.1.1 Prosedur

3.1.1.1 Pengertian Prosedur

Prosedur merupakan rangkaian langkah-langkah yang dilaksanakan untuk menyelesaikan kegiatan atau aktivitas, sehingga dapat tercapainya tujuan yang diharapkan secara efektif dan efisien, selain itu prosedur juga dapat memudahkan pekerja dalam menyelesaikan suatu masalah secara terperinci sesuai dengan jangka waktu yang sudah ditentukan sebelumnya.

Ada berbagai pendapat telah dikemukakan oleh para ahli tentang pengertian prosedur. Setiap ahli memberikan pengertian yang beragam


(27)

berdasarkan ilmu yang mereka pelajari disertai dengan asumsi dan persepsi yang digambarkan dalam pendapatnya masing-masing.

Pengertian Prosedur menurut Pendapat Jogiyanto dalam bukunya Analisis dan Desain Informasi Terstruktur yang dikutip dari pendapat Richard F Neuchal adalah sebagai berikut :

“Prosedur adalah urut-urutan operasi klerikal (tulis-menulis), biasanya melibatkan beberapa orang didalam satu atau lebih departemen, yang diterapkan untuk menjamin penanganan yang seragam dari transaksi-transaksi

bisnis yang terjadi”.

(2005 : 1)

Dari pengertian di atas maka penulis menyimpulkan bahwa prosedur adalah urutan yang bersifat runtun yang dibuat berdasarkan aturan tertentu dari awal sampai akhir.

Sedangkan menurut Mulyadi dalam buku “Sistem Akuntansi”, prosedur adalah sebagai berikut :

“Prosedur adalah suatu urutan kegiatan klerikal, biasanya melibatkan

beberapa orang dalam satu departemen atau lebih, yang dibuat untuk menjamin penanganan secara seragam transaksi perusahaan yang terjadi berulang-ulang.”


(28)

Dari pengertian di atas maka dapat disimpulkan bahwa prosedur adalah sebagai berikut :

1. Prosedur melibatkan banyak pihak atau bidang dalam penyusunannya.

2. Prosedur dibuat untuk menangani suatu transaksi perusahaan yang terjadi secara berkala atau berulang-ulang.

3.1.1.2Karakterisik Prosedur

Dalam melaksanakan suatu rangkaian kegiatan yang berurutan dan teratur secara berulang-ulang, haruslah dilaksanakan dengan karakteristik yang mampu menjelaskan dan mempermudah pengaplikasiannya. Apabila suatu rangkaian kegiatan atau prosedur tidak mempunyai karakteristik maka akan mendapatkan kesulitan untuk menjalankan prosedur tersebut. Berikut ini beberapa karakteristik prosedur yaitu :

1. Prosedur menunjang tercapainya tujuan organisasi.

2. Prosedur menunjukan tidak adanya keterlambatan dan hambatan 3. Prosedur menunjukan urutan yang logis dan sederhana.

4. Prosedur menunjukan adanya keputusan dan tanggung jawab.

5. Prosdur mampu menciptakan adanya pengawasan yang baik dan menggunakan biaya seminimal mungkin.


(29)

3.1.1.3Manfaat Prosedur

Beberapa manfaat jika dalam melaksanakan suatu pekerjaan dengan memakai prosedur kerja yaitu :

1. Memudahkan dalam menentukan langkah-langkah kegiatan untuk masa yang akan datang.

2. Adanya suatu petunjuk atau program kerja yang jelas agar pekerjaan tidak dilaksanakan secara berulang-ulang.

3. Mencegah terjadinya penyimpangan dan memudahkan pengawasan.

4. Membantu dalam usaha meningkatkan produktivitas kerja yang efektif dan efisien.

3.1.2 Penggajian

3.1.2.1 Pengertian Gaji

Gaji adalah salah satu hal yang penting bagi setiap karyawan yang bekerja dalam suatu perusahaan, karena dengan gaji yang diperoleh seseorang dapat memenuhi kebutuhan hidupnya. Gaji juga melambangkan tingkat kemakmuran seseorang.

Hasibuan menyatakan bahwa gaji adalah balas jasa yang dibayar secara periodik kepada karyawan tetap serta mempunyai jaminan yang pasti. (2002 : 118)


(30)

Pendapat lain dikemukakan oleh Handoko, yang menyatakan bahwa :

“Gaji adalah pemberian pembayaran finansial kepada karyawan sebagai balas jasa untuk pekerjaan yang dilaksanakan dan sebagai

motivasi pelaksanaan kegiatan di waktu yang akan dating.”

(1993 : 218). Selain pernyataan Hasibuan dan Handoko, ada pernyataan lainnya mengenai gaji dari Hariandja (2002), yaitu :

“Gaji merupakan salah satu unsur yang penting yang dapat

mempengaruhi kinerja karyawan, sebab gaji adalah alat untuk memenuhi berbagai kebutuhan pegawai, sehingga dengan gaji yang

diberikan pegawai akan termotivasi untuk bekerja lebih giat”.

Teori yang lain dikemukakan oleh Sastro Hadiwiryo (1998), yaitu :

“Gaji dapat berperan dalam meningkatkan motivasi karyawan untuk

bekerja lebih efektif, meningkatkan kinerja, meningkatkan produktivitas dalam perusahaan, serta mengimbangi kekurangan dan keterlibatan komitmen yang menjadi ciri angkatan kerja masa kini. Perusahaan yang tergolong modern, saat ini banyak mengaitkan gaji


(31)

Pernyataan di atas juga didukung oleh pendapat Mathis dan Lackson, yaitu :

“Gaji adalah suatu bentuk kompensasi yang dikaitkan dengan kinerja

individu, kelompok ataupun kinerja organisasi”.

(2002 : 165) Berdasarkan beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa gaji adalah salah satu unsur yang dapat mempengaruhi kinerja pegawai yang berguna untuk memenuhi kebutuhan hidup pegawai sehingga membuat pegawai termotivasi untuk lebih bertanggung jawab dan bekerja dengan giat.

3.1.2.2Peranan gaji

Menurut Poerwono (1982) peranan gaji dapat ditinjau dari dua pihak, yaitu:

a. Aspek pemberi kerja (majikan) Gaji merupakan unsur pokok dalam menghitung biaya produksi dan komponen dalam menentukan harga pokok yang dapat menentukan kelangsungan hidup perusahaan. Apabila suatu perusahaan memberikan gaji terlalu tinggi maka, akan mengakibatkan harga pokok tinggi pula dan bila gaji yang diberikan terlalu rendah akan mengakibatkan perusahaan kesulitan mencari tenaga kerja.


(32)

b. Aspek penerima kerja Gaji merupakan penghasilan yang diterima oleh seseorang dan digunakan untuk memenuhi kebutuhannya. Gaji bukanlah merupakan satu -satunya motivasi karyawan dalam berprestasi, tetapi gaji merupakan salah satu motivasi penting yang ikut mendorong karyawan untuk berprestasi, sehingga tinggi rendahnya gaji yang diberikan akan mempengaruhi kinerja dan kesetiaan karyawan.

3.1.2.3Fungsi Penggajian

Menurut Komarudin (1995 : 164) fungsi gaji bukan hanya membantu manager personalia dalam menentukan penghasilan yang adil dan layak saja, tetapi masih ada fungsi-fungsi yang lain, yaitu :

1. Untuk menarik pekerja yang mempunyai kemampuan ke dalam organisasi.

2. Untuk Mendorong pekerja agar menunjukkan prestasi yang tinggi.


(33)

3.1.2.4Tujuan Penggajian

Menurut Hasibuan (2002) tujuan penggajian, antara lain : a. Ikatan Kerjasama

Dengan pemberian gaji maka akan terjalin kerjasama formal antara pemilik perusahaan dengan pegawainya. Pegawai harus mengerjakan tugas-tugasnya dengan baik, sedangkan pemilik perusahaan atau engusaha wajib membayar gaji sesuai dengan perjanjian yang telah disepakati bersama.

a. Kepuasan Kerja

Dengan balas jasa, pegawai dapat memenuhi kebutuhan fisik, status sosial, dan egoistiknya sehingga memperoleh kepuasan kerja dari jabatannya.

b. Pengadaan Efektif

Jika program gaji ditetapkan cukup besar, pengadaan pegawai yang qualified untuk perusahaan akan lebih mudah.

c. Motivasi

Jika balas jasa yang diberikan cukup besar, atasan akan mudah memotivasi bawahannya.


(34)

Dengan program kompensasi atas prinsip adil dan layak serta eksternal konsistensi yang kompetitif maka stabilitas pegawai lebih terjamin karena turnover relatif kecil.

e. Disiplin

Dengan pemberian balas jasa yang cukup besar maka disiplin pegawai semakin baik. Pegawai akan menyadari serta mentaati peraturan-peraturan yang berlaku.

f. Pengaruh Serikat Buruh

Dengan program kompensasi yang baik pengaruh serikat buruh dapat dihindarkan dan pegawai akan berkonsentrasi pada pekerjaannya. h. Pengaruh Pemerintah

Jika program gaji sesuai dengan undang-undang yang berlaku (sesuai batas gaji minimum / UMR), maka intervensi pemerintah dapat dihindarkan. Dari beberapa definisi gaji diatas, maka penulis menyimpulkan bahwa gaji merupakan bentuk balas jasa yang diberikan oleh pemberi kerja kepada pegawainya atas jasa yang diberikan pegawai kepada perusahaan yang berguna untuk memenuhi segala kebutuhan hidup pegawai sehingga pegawai termotivasi untuk bekerja dengan giat demi meningkatkan produktivitas perusahaan.


(35)

3.2 Teknis Pelaksanaan Kerja Praktek

Dalam melaksanakan kerja praktek menggunakan metode Block Release yaitu metode yang menyelenggarakan kerja praktek dalam satu periode selama satu bulan. Selama melaksanakan kerja praktek ini yang berlangsung dari tanggal 4 Agustus 2009 s.d 7 September, penulis melaksanakan berbagai kegiatan dalam hal pembuatan laporan anggaran yang selama kerja praktek penulis ditempatkan di bagian keuangan BAPPEDA kota Bandung.

Dalam kerja praktek ini penulis mendapat kesempatan untuk mengetahui aktivitas-aktivitas yang berhubungan dengan akuntansi di BAPPEDA kota Bandung dan penulis sebelumnya terlebih dahulu diberi pengarahan mengenai jenis-jenis kegiatan yang dikerjakan. Di bagian keuangan penulis mengerjakan tentang bagaimana cara pencatatan penerimaan dan pengeluaran pada bagian SP2D (Surat Perintah Pencairan Dana) beserta mencatat nama, NIP dan jabatan pegawai beserta nominalnya pada amplop gaji yang akan diberikan kepada pegawai.

3.2.1 Gambaran Umum Penggajian

Secara umum pengertian gaji adalah suatu bentuk balas jasa ataupun penghargaan yang diberikan secara teratur kepada seorang pegawai atas jasa dan hasil kerjanya. Gaji sering juga disebut sebagai upah, dimana


(36)

keduanya merupakan suatu bentuk kompensasi, yakni imbalan jasa yang diberikan secara teratur atas prestasi kerja yang diberikan kepada seorang pegawai. Perbedaan gaji dan upah hanya terletak pada kuatnya ikatan kerja dan jangka waktu penerimaannya. Seseorang menerima gaji apabila ikatan kerjanya kuat, sedang seseorang menerima upah apabila ikatannya kerjanya kurang kuat. Dilihat dari jangka waktu penerimaannya, gaji pada umumnya diberikan pada setiap akhir bulan, sedang upah diberikan pada setiap hari ataupun setiap minggu. Dalam hal ini, pengertian gaji untuk seterusnya disebut sebagai gaji pokok.

Besarnya gaji pokok yang diberikan kepada seorang karyawan, biasanya sangat tergantung dengan latar belakang pendidikan yang dimiliki, kemampuan maupun pengalaman kerjanya. Sedangkan yang dimaksud dengan tunjangan adalah unsur-unsur balas jasa yang diberikan dalam nilai rupiah secara langsung kepada pegawai secara individual dan dapat diketahui secara pasti. Tunjangan diberikan kepada pegawai dimaksud agar dapat menimbulkan/meningkatkan semangat kerja bagi para pegawai. Komponen gaji bagi pegawai tetap yaitu terdiri dari gaji pokok, tunjangan tetap dan tunjangan tidak tetap.


(37)

Yang Terlibat Dalam Proses Penggajian Pegawai

Yang terlibat dalam proses penggajian pegawai adalah yang ditugaskan dan dipilih berdasarkan surat keputusan wali kota . Terdapat beberapa bagian yang terlibat, yaitu :

1. Kepala Urusan Umum

Kepala Urusan Umum bertugas untuk membuat daftar gaji masing-masing pegawai untuk selanjutnya diserahkan kepada kepala keurusan keuangan dan bagian gaji .

2. Keuangan

Keuangan bertugas memeriksa daftar gaji yang sudah dibuat oleh keplaa urusan umum , kemudian menginputkannya pada aplikasi keuangan dan aplikasi akuntansi. Selain itu, staff pembukuan kepla urusan umum,keuangan juga bertugas untuk membuat voucher

pengeluaran bank untuk diserahkan kepada kasir bidang keuangan. 3. Kepala Bappeda

Kepala Bappeda bertugas untuk menandatangani daftar gaji yang sudah diperiksa oleh staff pembukuan.

4. Pegawai


(38)

3.2.2 Prosedur Penggajian Pada Badan Perencanaan Pembangunan Daerah ( BAPPEDA) Bandung Jawa Barat

Pada tahun 1969 Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Barat telah memiliki suatu Badan yang menangani masalah pembangunan yang disebut badan Perancang Pembangunan daerah (BAPPEMDA). Badan ini dibentuk berdasarkan SK Gubernur No. 163 Tahun 1969 tanggal 16 Agustus 1969, Badan ini meriupakan embrio dari Badan Perencanaan Pembangunan di daerah Jawa Barat. Pada Tahun 1972 Jawa Barat telah menyempurnakan badan Perencanaan yang disebut Badan Perancang Pembangunan Kotamadya yang disebut BAPPEMKO untuk Kotamadya dan BAPPEMKA untuk Kabupaten.

BAPEMKO merupakan Badan Perencanaan yang pertama di Indonesia yang bersifat regional dan lokal yang ditetapkan dengan SK Gubernur Propinsi Jawa Barat No. 43 tahun 1972, setelah berjalan selama 2 tahun kedudukan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah baru dikukuhkan dan diakui dengan SK Presiden No. 15 Tahun 1974 untuk Badan Perencanaan Pembangunan Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Barat, sedangkan untuk Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kotamadya Daerah Tingkat II, SK Gubernur masih tetap berlaku.

Surat Keputusan Presiden No. 27 Tahun 1980 mempertegas Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Tingkat II diakui secara Nasional, dengan


(39)

SK Presiden tersebut lahirlah Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Tingkat II atau BAPPEDA Tingkat II.

Beppeda juga mencari cara untuk menerapkan struktur yang benar dalam mengenali dan menghargai pegawai yang proaktif dengan mendukung secara adil dalam perkembangan karirnya dan menggali potensi ketenagakerjaan untuk manfaat institusi jangka menengah dan jangka panjang, sehingga secara signifikan akan memperbaiki efisiensi dan akurasi proses penggajian para pegawainya

Prosedur penggajian pegawai BAPPEDA kota Bandung Jawa Barat secara umum adalah sebagai berikut:

1. Staff bidang umum membuat daftar gaji masing-masing pegawai rangkap tiga, kemudian daftar gaji tersebut di paraf oleh Kepala Bidang Umum. 2. Setelah daftar gaji di paraf oleh Kepala Bidang Umum, selanjutnya daftar gaji

tersebut diserahkan kepada staff bagian keuangan untuk di periksa sudah benar atau belum.

3. Jika daftar gaji sudah benar, daftar gaji tersebut di paraf oleh staff bagian keuangan dan dikembalikan lagi ke bidang umum.

4. Kemudian bidang umum menyerahkan daftar gaji tersebut kepada Kepala Regional untuk ditanda tangani.

5. Setelah ditanda tangani oleh Kepala Regional, daftar gaji lalu diserahkan kepada staff pembukuan bidang keuangan untuk di inputkan datanya pada Aplikasi Keuangan dalam bentuk voucher pengeluaran bank per pegawai rangkap dua.

6. Jika data sudah selesai di input maka data di print untuk selanjutnya ditanda tangani oleh staff bidang keuangan.


(40)

7. Kemudian daftar gaji diserahkan kepada Kepala Bidang Keuangan untuk di paraf.

8. Voucher pengeluaran bank juga diserahkan kepada kepala Bidang Keuangan untuk ditanda tangani.

9. Setelah daftar gaji diparaf dan voucher pengeluaran bank ditanda tangani oleh Kepala Bidang Keuangan, kemudian diserahkan ke kasir untuk dilakukan pembayaran gaji masing-masing pegawai.

10.Daftar gaji dan voucher pengeluaran bank di input kedalam bukti transfer yang akan menghasilkan keluaran berupa struk gaji pegawai yang akan diberikan kepada masing-masing pegawai.

11.Terakhir daftar gaji dan voucher pengeluaran bank diserahkan kembali kepada bidang keuangan untuk diarsipkan oleh staff pembukuan keuangan internal. Untuk lebih jelasnya maka penulis menggambarkan prosedur penggajian pegawai pada BAPPEDA kota Bandung dalam Flowchart berikut ini.


(41)

Gambar 3.1

Flowchart Prosedur Penggajian

Tidak ya Mulai Membuat daftar gaji

Daftar Gaji diparaf &diperiksa staf umum

Jika benar 2 Daftar gaji 3 Dafar gaji ditandatangani 4 A Daftar gaji &voucer

peng.Bank 8 6 Daftar gaji diparaf&voucher peng.Bank Infut daftar gaji Daftar Gaji 5 3

Daftar gaji di paraf

staff keuangan Dafatar gaji di tandatangani ka.Bappeda 5 Daftar Gaji &voucher Peng.bank 8 7 Struk Gaji Infut daftar gaji &voucher peng.Bank(bu kti transaksi) Dibayar Daftar gaji &voucher

peng.Bank Struk gaji


(42)

3.2.3 Perhitungan Penggajian Pegawai Pada Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Bandung

Pegawai tetap diberikan gaji yang terdiri dari : 1. Gaji Pokok

2. Tunjangan Tetap 3. Tunjangan Tidak Tetap

Setiap Grade Pegawai Tetap ditetapkan Grade, Skala Gaji, Gaji Pokok dan Tunjangan Prestasi. Penetapan gaji pokok dan tunjangan prestasi kerja setiap pegawai tetap ditentukan berdasarkan pengangkatan pertama sebagai calon pegawai tetap dan pengangkatan dalam jabatan. Besarnya gaji pokok pegawai tetap ditetapkan tersendiri. Skala gaji (gaji pokok dan tunjangan prestasi) ditetapkan tersendiri dan ditinjau kembali sesuai kebutuhan dan kemampuan perusahaan. Gaji setiap pegawai tetap bersifat pribadi yaitu antara pegawai tetap yang bersangkutan dengan perusahaan. Oleh sebab itu, keterangan gaji pribadi sangat dirahasiakan oleh perusahaan.

Tunjangan prestasi diberikan sesuai dengan predikat kinerja pegawai tetap berdasarkan Sistem Manajemen Kinerja Pegawai Berbasis Kompetensi (SMKP-BK).

Masa kerja aktif seorang pegawai yang diakui adalah masa kerja aktif selama bekerja di perusahaan, dihitung sejak diangkat sebagai Calon Pegawai. Masa


(43)

kerja di luar perusahaan bagi pegawai yang diangkat sebelum 1 April 1993 baik sebagai Pegawai Negeri Sipil maupun sebagai

Pegawai Swasta diperhitungkan sebagai masa kerja tambahan sebesar 25 (dua puluh lima) persen dari masa kerja yang dimiliki. Masa kerja aktif digunakan sebagai dasar pemberian cuti tahunan, cuti besar, tanda penghargaan, uang pesangon, penghargaan masa kerja, tunjangan prestasi dan perhitungan prosentase jaminan hari tua. Bagi pegawai yang diangkat sebelum 1 April 1993 masa kerja aktif dan masa kerja tambahan digunakan sebagai dasar perhitungan prosentase jaminan hari tua. Waktu kerja di perusahaan ditetapkan 8(delapan) jam sehari selama 5 (lima) hari kerja dalam seminggu atau 40 (empat puluh) jam dalam seminggu. Pegawai dan tenaga kerja terbatas dapat dan hanya diperintahkan kerja lembur untuk menyelesaikan atau mempercepat penyelesaian pekerjaan tertentu yang timbul dan tidak dapat diselesaikan dalam jam kerja biasa. Waktu kerja lembur pada hari kerja dilaksanakan paling lama 3 (tiga) jam setiap hari kerja dan 14 (empat belas) jam dalam seminggu. Ketentuan

waktu kerja lembur tidak termasuk kerja lembur yang dilakukan pada hari istirahat mingguan dan / atau hari libur resmi dan dilaksanakan paling lama 8 (delapan) jam setiap hari. Seorang pegawai hanya dibenarkan melaksanakan kerja lembur sebanyak-banyaknya 100 (seratus) jam kerja setahun, kecuali untuk pekerjaan tertentu dengan terlebih dahulu meminta izin kepada atasan yang menyetujui Surat Perintah Lembur.


(44)

Untuk menyesuaikan daya beli yang dipengaruhi oleh perkembangan harga setempat, maka penjumlahan Gaji Pokok dan Tunjangan Prestasi kerja dikalikan dengan Indeks Konjungtur, sehingga perhitungan Gaji menjadi sebagai berikut :

Dikurangi :

Maka Jumlah penghasilan bersih yang dibayarkan setiap bulannya kepada masing-masing pegawai adalah :

Untuk lebih jelas, tabel daftar penghasilan pegawai penulis lampirkan dalam lampiran.

Potongan = (Premi JHT/THT+Premi JPK Pegawai+Premi JPK Mantan+Pajak (PPh Pasal 21)+Korpri SU. Askes)+(IIKA+Koperasi+YKK+Car

Loan+Jamsostek+Lain-lain)

Gaji Kotor = (Gaji Pokok + Tunjangan Prestasi) x Indeks Konjungtur + Tunjangan Tambahan Penghasilan + Tunjangan Perumahan + Kompensasi Biaya Kendaraan + Tunjangan Jabatan


(45)

3.3 Pembahasan Pelaksanaan Kerja Praktek

Berdasarkan hasil kerja praktek yang dilakukan di BAPPEDA kota Bandung Bandung Jawa Barat maka penulis akan membahas beberapa kajian sebagai berikut

3.3.1 Prosedur Penggajian di BAPPEDA kota Bandung

Prosedur penggajian pegawai pada BAPPEDA kota Bandung Bandung Jawa Barat dirasa sudah cukup baik, karena sudah tersusun secara rapi dari awal hingga akhir sehingga proses penggajian pegawai pun dapat berjalan lancar. Dengan adanya prosedur penggajian pegawai yang tersusun dengan rapi ini, dapat mengurangi bahkan mencegah terjadinya penyimpangan dan kesalahan dalam proses penggajian pegawai yang dapat mengakibatkan kerugian bagi banyak pihak.

3.3.2 Bagian yang terlibat dalam penggajian di BAPPEDA kota Bandung

Bagian yang terlibat dalam penggajian pegawai antara lain : 1. Kepala Urusan Umum

2. Keuangan 3. Kepala Bappeda 4. Pegawai


(46)

Semua bagian yang terlibat ini saling bekerjasama serta melaksanakan tugasnya dengan baik dan benar sehingga proses penggajian pegawai dapat berjalan dengan lancar sesuai dengan ketentuan perusahaan.

Komponen gaji pegawai sebagaimana telah diuraikan pada penjelasan diatas dibagikan kepada setiap pegawai berdasarkan aturan tertentu. Sehingga setiap pegawai merasa dihargai atas jasa yang telah diberikannya kepada perusahaan.


(47)

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan

Dari hasil pembahasan pelaksanaan kerja praktek tersebut dan setelah Penulis menganalisa, memahami dan mempelajari serta menguraikan masalah tentang Prosedur Pengajian , maka penulis mencoba menyimpulkan beberapa hasil dari kerja praktek yang dilakukan di BAPPEDA kota Bandung, yaitu :

1. Adanya kebijakan penggajian Pegawai Negeri Sipil yang ditetapkan menurut Peraturan Pemerintah No. 11 tahum 2003, telah dilaksanakan sesuai dengan kebijakan tersebut

2. Prosedur Penggajian pada Bappeda Kota Bandung sudah memadai, karena prosedur-prosedur yang telah ada didukung oleh dokumen-dokumen yang memadai dan internal cek, sehingga proses penggajian dapat berjalan dengan lancar.


(48)

4.2Saran

Berdasarkan peninjauan yang telah dilakukan, maka penulis mencoba untuk memberikan beberapa saran kepada BAPPEDA kota Bandung agar proses penggajian yang dilakukan oleh perusahaan dapat berjalan dengan lancar. Adapun saran-saran yang dapat penulis sampaikan dari hasil kerja praktek adalah sebagai berikut :

1. Komunikasi antar bidang-bidang yang terlibat tersebut harus lebih baik agar prosedur penggajian pegawai berjalan dengan baik dan benar.

2. Prosedur penggajian pegawai harus benar-benar dipahami oleh setiap bidang agar dapat tidak terjadi kesalahan dalam proses penggajian pegawai.


(49)

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mata Kuliah Kerja Praktek Jenjang S-1

Program Studi Akuntansi

Disusun Oleh:

YUNI RATNANINGSIH 21108104

PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA BANDUNG


(50)

DAFTAR PUSTAKA

Jogiyanto. 2005. Analisis dan Desain Informasi Terstruktur. Jakarta : Erlangga.

Mulyadi. Sistem Akuntansi. Edisi 3. Cetakan Ketiga. Jakarta: Salemba Empat. 2001

Hasibuan, S.P. Manajemen Dasar, Pengertian dan Masalah. Jakarta: Penerbit Toko Gunung Agung. 1995

http://jurnal-sdm.blogspot.com/2009/05/gaji-definisi-peranan-fungsi-dan-tujuan.html


(51)

Nama : Yuni Ratnaningsih

Nim : 21108104

Tempat Tanggal Lahir : Sukabumi,06 Juni 1990

Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Alamat : Jl.Tubagus Ismail Bawah No.32

Bandung

2. Data Pendidikan:

Tahun 1994-2000 : SDN Cisarua 1

Tahun 2000-2005 : SMPN 1 Cisolok

Tahun 2005-2008 :SMAN 1 Palabuhanratu

Tahun 2008-dan sekarang :Mahasiswi Universitas Komputer Indonesia Jurusan Akuntansi Program Starata-1 (S1)


(52)

i

salam semoga tercurah kepada junjungan Nabi Besar Muhammad SAW. Beserta seluruh keluarganya, sahabatnya dan akhirnya kepada kita semua selaku keturunannya hingga akhir zaman nanti.

Atas Rahmat dan Ridhanya, akhirnya penulis dapat menyelesaikan laporan Kerja Praktek. Laporan Kerja Praktek ini penulis susun berdasarkan hasil kerja praktek yang dilakukan Di Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA). Laporan ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan dalam menempuh program studi Strata 1 pada program studi Akuntansi FE di Universitas Komputer Indonesia Bandung (UNIKOM). Dimana judul yang diambil yaitu :

“PROSEDUR PENGGAJIAN PADA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA) KOTA BANDUNG.”

Untuk itu penulis menyampaikan rasa terimakasih yang sebesar-besarnya

kepada Ayahanda dan Ibunda yang selalu memberikan do’a dengan penuh kasih

sayang, keikhlasan dan kesabaran serta pengorbanan yang tiada henti mendorong dan selalu memberi semangat penulis untuk menyelesaikan laporan kerja praktek ini. Dalam kesempatan ini pula penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak/Ibu :


(53)

ii

Ekonomi Universitas Komputer Indonesia.

3. Sri Dewi Anggadini, S.E., M.Si., Ak. Selaku Ketua Program Studi Akuntansi. 4. Inta Budi Setyanusa,SE.,M.AK.Selaku Dosen Pembimbing yang telah banyak

meluangkan waktu guna membimbing, mengarahkan, dan memberikan petunjuk yang sangat berharga demi selesainya penyusunan laporan Kerja Praktek.

5. Wati Aris Astuti,S.E,.M.SI Selaku Dosen Wali Kelas Akuntansi-3

6. Seluruh Staff Dosen Pengajar UNIKOM yang telah membekali penulis dengan pengetahuan.

7. Ir. Drs. H. Taufik Rachman, MH, selaku Kepala BAPPEDA Kota Bandung yang telah memberikan kesempatan bagi penulis untuk melaksanakan Kerja Praktek.

8. Hilma Kusumah S,S.IP. selaku pembimbing perusahaan yang telah memberikan pengarahan, bimbingan serta perhatian selama penulis melakukan Kerja Praktek.


(54)

iii

11.Untuk kedua orang tua saya yang selalu memebrikan semangat yang tiada henti-hentinya untuk menyelesaiakn laporan kerja praktek ini.

12.Kakak-kakakku (Acep,Andri) dan Adiku (Andi) yang telah memberikan doa,dorongan dan semangat untuk menyelesaikan laporan Kerja Praktek ini. 13. Untuk sahabat-sahabatku Myra Marshallianda, Adwiati dan Rini Yuniarti dan

Lain-lain terima kasih atas dukungandan bantuannya.

14.Semua teman-temanku kelas Akuntansi-3 terima kasih atas dukungan dan bantuannya.

15.Seluruh pihak yang telah membantu penyelesaian laporan ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu.

Semoga Allah SWT membalas jasa semua pihak yang telah membantu penulis Semoga Allah SWT membalas jasa semua pihak yang telah membantu penulis dalam penyusunan laporan kerja praktek ini. Penulis menyadari bahwa laporan kerja praktek ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati penulis bersedia menerima segala kritik dan saran dari semua pihak untuk peningkatan mutu laporan kerja praktek ini.


(55)

iv

Bandung, Desember 2011


(56)

(1)

60

DAFTAR RIWAYAT HIDUP 1. Data Pribadi:

Nama : Yuni Ratnaningsih

Nim : 21108104

Tempat Tanggal Lahir : Sukabumi,06 Juni 1990 Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Alamat : Jl.Tubagus Ismail Bawah No.32 Bandung

2. Data Pendidikan:

Tahun 1994-2000 : SDN Cisarua 1

Tahun 2000-2005 : SMPN 1 Cisolok

Tahun 2005-2008 :SMAN 1 Palabuhanratu

Tahun 2008-dan sekarang :Mahasiswi Universitas Komputer Indonesia Jurusan Akuntansi Program Starata-1 (S1)


(2)

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Illahi Rabbi. Shalawat dan salam semoga tercurah kepada junjungan Nabi Besar Muhammad SAW. Beserta seluruh keluarganya, sahabatnya dan akhirnya kepada kita semua selaku keturunannya hingga akhir zaman nanti.

Atas Rahmat dan Ridhanya, akhirnya penulis dapat menyelesaikan laporan Kerja Praktek. Laporan Kerja Praktek ini penulis susun berdasarkan hasil kerja praktek yang dilakukan Di Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA). Laporan ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan dalam menempuh program studi Strata 1 pada program studi Akuntansi FE di Universitas Komputer Indonesia Bandung (UNIKOM). Dimana judul yang diambil yaitu : “PROSEDUR PENGGAJIAN PADA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA) KOTA BANDUNG.”

Untuk itu penulis menyampaikan rasa terimakasih yang sebesar-besarnya kepada Ayahanda dan Ibunda yang selalu memberikan do’a dengan penuh kasih sayang, keikhlasan dan kesabaran serta pengorbanan yang tiada henti mendorong dan selalu memberi semangat penulis untuk menyelesaikan laporan kerja praktek ini. Dalam kesempatan ini pula penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak/Ibu :


(3)

1. Dr. Ir. Eddy Soeryanto Soegoto, M.Sc., selaku Rektor Universitas Komputer Indonesia.

2. Prof. Dr. Hj.Umi Narimawati, Dra., S.E.,M.Si selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia.

3. Sri Dewi Anggadini, S.E., M.Si., Ak. Selaku Ketua Program Studi Akuntansi. 4. Inta Budi Setyanusa,SE.,M.AK.Selaku Dosen Pembimbing yang telah banyak

meluangkan waktu guna membimbing, mengarahkan, dan memberikan petunjuk yang sangat berharga demi selesainya penyusunan laporan Kerja Praktek.

5. Wati Aris Astuti,S.E,.M.SI Selaku Dosen Wali Kelas Akuntansi-3

6. Seluruh Staff Dosen Pengajar UNIKOM yang telah membekali penulis dengan pengetahuan.

7. Ir. Drs. H. Taufik Rachman, MH, selaku Kepala BAPPEDA Kota Bandung yang telah memberikan kesempatan bagi penulis untuk melaksanakan Kerja Praktek.

8. Hilma Kusumah S,S.IP. selaku pembimbing perusahaan yang telah memberikan pengarahan, bimbingan serta perhatian selama penulis melakukan Kerja Praktek.


(4)

10.Segenap Pimpinan dan Pegawai BAPPEDA Kota Bandung yang telah memberikan waktu, tenaga dan bantuannya yang berharga untuk memberikan kesempatan kepada penulis dalam melakukan Kerja Praktek

11.Untuk kedua orang tua saya yang selalu memebrikan semangat yang tiada henti-hentinya untuk menyelesaiakn laporan kerja praktek ini.

12.Kakak-kakakku (Acep,Andri) dan Adiku (Andi) yang telah memberikan doa,dorongan dan semangat untuk menyelesaikan laporan Kerja Praktek ini. 13. Untuk sahabat-sahabatku Myra Marshallianda, Adwiati dan Rini Yuniarti dan

Lain-lain terima kasih atas dukungandan bantuannya.

14.Semua teman-temanku kelas Akuntansi-3 terima kasih atas dukungan dan bantuannya.

15.Seluruh pihak yang telah membantu penyelesaian laporan ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu.

Semoga Allah SWT membalas jasa semua pihak yang telah membantu penulis Semoga Allah SWT membalas jasa semua pihak yang telah membantu penulis dalam penyusunan laporan kerja praktek ini. Penulis menyadari bahwa laporan kerja praktek ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati penulis bersedia menerima segala kritik dan saran dari semua pihak untuk peningkatan mutu laporan kerja praktek ini.


(5)

Akhir kata penulis berharap semoga laporan kerja praktek ini dapat bermanfaat dan menjadi pendorong untuk lebih maju serta semangat berbuat yang terbaik untuk diri sendiri dan orang lain.

Bandung, Desember 2011


(6)