Perancangan buku informasi vegetarian untuk remaja

(1)

78

SURAT KETERANGAN PERSETUJUAN PUBLIKASI

Bahwa yang bertanda tangan dibawah ini, penulis dan pihak perusahaan tempat penelitian, menyetujui:

“Untuk memberikan kepada Universitas Komputer Indonesia Hak Bebas Royalty Noneksklusif atas penelitian ini dan bersedia untuk di-online-kan sesuai dengan ketentuan yang berlaku untuk kepentingan riset dan pendidikan”.

Bandung, (29 Januari 2014)

Penulis, Pembimbing,

Tommi Wantoro, M.Ds


(2)

ii

LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS KARYA TUGAS AKHIR

Yang bertanda tangan dibawah ini

Nama : Tommi

NIM : 51908036

Program Studi : Desain Komunikasi Visual

Dengan ini menyatakan bahwa karya beserta Laporan Tugas Akhir ini adalah benar merupakan hasil karya sendiri dan bukan duplikasi dari hasil karya orang lain.

Pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan apabila dikemudian hari terdapat penyimpangan dan ketidakbenaran dalam pernyataan ini maka saya bersedia menerima sanksi akademik sesuai dengan aturan yang berlaku.

Bandung, Januari 2014

Tommi 51908036


(3)

i

LEMBAR PENGESAHAN

PERANCANGAN BUKU INFORMASI VEGETARIAN

UNTUK REMAJA

Tommi

NIM. 51908036

Telah disetujui dan disahkan di Bandung sebagai Tugas Akhir pada tanggal: (29 Januari 2014)

Menyetujui

Pembimbing

Wantoro, M.Ds Nip. 4127 32 06 020

Dekan Fakultas Desain

Prof. Dr. Biranul Anas Zaman Nip. 4127 70 00 016

Ketua Program Studi Desain Komunikasi Visual

Taufan Hidayatullah, S.Sn., M.Ds NIP. 4127 32 06 003


(4)

77 PROFIL BIODATA DIRI

Nama Lengkap : Tommi

Tempat / Tgl Lahir : Sukabumi, 23 Juni 1990 Jenis Kelamin : Laki-laki

Agama : Islam

Golongan Darah : B

Status : Belum menikah

Pekerjaan : Mahasiswa

Alamat Rumah : Jl. Balandongan no 47 RT/RW 04/02 Kel. Sudajayahilir, Kec. Baros Kota Sukabumi

Alamat Sekarang : Jl. Pasir Turi no 11 RT/RW 01/05 Kel. Sukaluyu Kec. Cibeunying Kaler Kota Bandung

Telepon : 089605121023

Email : tommisiswono@gmail.com

Pendidikan Formal

1996 - 2002 : SDN Cimanggah 1 Sukabumi 2002 - 2005 : SMP Islam Al-Azhar 7 Sukabumi 2005 - 2008 : SMAN 3 Kota Sukabumi

2008 - : Universitas Komputer Indonesia Bandung

Seminar

Seminar Audio Visual: "Road to Success of A Movie Maker" April 2011

Seminar Fakultas Sastra: “Copywriting & Consumer Behavior” Juni 2010 Kuliah Umum Ilustrasi: "Don’t Judge Book by It’s Cover" April 2011

Kuliah Umum DKV: "Konvensional vs Digital: Pre-press dengan Adobe InDesign & Cetak Digital-Manual"

Technopreneurship Workshop: “Rekor Muri: Pelatihan Membuat Toko Online

dengan Peserta Terbanyak” Juni 2013 Pengalaman Kerja

GraphicDesigner: Axeit! Clothing (perusahaan sandang) (2009-sekarang)

ArtDirector: Axeit! #GrowHard2012 (eventorganizer) (2012)


(5)

Laporan Pengantar Tugas Akhir

PERANCANGAN BUKU INFORMASI VEGETARIAN UNTUK REMAJA

DK 38315/Tugas Akhir Semester I 2013/2014

Oleh: Tommi 51908036

Program Studi Desain Komunikasi Visual

FAKULTAS DESAIN

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG


(6)

iii KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah S.W.T yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan tugas akhir ini. Tulisan laporan ini merupakan salah satu dari prasyarat untuk menyelesaikan pengantar tugas akhir dan juga proses kelulusan gelar sarjana Program Studi Desain Komunikasi Visual, Universitas Komputer Indonesia yang berjudul “Perancangan Buku Informasi Vegetarian Untuk Remaja”.

Tanpa bantuan berbagai pihak yang terlibat tulisan ini, proses penulisan dan penyusunan laporan tugas akhir ini tidak akan bisa terwujud seperti yang semestinya. Pada kesempatan kali ini penulis ingin mengucapkan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang secara langsung maupun tidak secara langsung telah membantu dalam proses penyelesaian tugas akhir ini, terutama kepada:

1. Bapak Dr. Ir. Eddy Soeryanto Soegoto selaku Rektor Universitas Komputer Indonesia.

2. Bapak Prof. Dr. Biranul Anas Zaman selaku Dekan Fakultas Desain, Universitas Komputer Indonesia.

3. Bapak Deni Albar, M.Ds, sebagai koordinator Tugas Akhir penulis. 4. Bapak Wantoro, M.Ds, sebagai pembimbing Tugas Akhir penulis.

5. Bapak Taufan Hidayatullah, S.Sn, M.Ds, selaku Ketua Program Studi Desain Komunikasi Visual, Universitas Komputer Indonesia.

6. Ibunda dan ayahanda penulis yang telah memberikan dorongan moril maupun materil.

7. Rekan-Rekan: Novalia Rachmah, Rio, Ryan Hafiez, Imam Arif Rahman, Wilda Kartika, Muhammad Kuncahyo, serta seluruh rekan peserta Tugas Akhir/Skripsi semester ganjil 2013-2014.


(7)

iv

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan laporan Tugas Akhir masih jauh dari pada sempurna dan masih banyak kekurangannya karena penulis menyadari akan keterbatasan pengetahuan, kemampuan dan pengalaman, oleh karena itu penulis sangat mengharapkan saran-saran dan kritik-kritik yang bersifat membangun kearah kesempurnaan laporan Tugas Akhir ini, semoga tulisan ini bermanfaat. Wassalam.

Bandung, 29 Januari 2014


(8)

vii

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ... i

LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

ABSTRAK ... v

ABSTRACT ... vi

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR GAMBAR ... x

DAFTAR TABEL ... xii

KOSAKATA ... xi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

I.1 Latar Belakang Masalah ... 1

I.2 Identifikasi Masalah ... 3

I.3 Fokus Masalah ... 4

I.4 Tujuan Perancangan ... 4

BAB II MEDIA INFORMASI BUKU GAYA HIDUP VEGETARIAN ... 5

II.1 Media Informasi ... 5

II.1.1 Definisi Media Informasi ... 5

II.1.2 Pengelompokan Media Informasi ... 6

II.2 Tinjauan Buku ... 7

II.2.1 Anatomi Buku ... 8

II.2.2 Elemen Visual ... 9

II.3 Gaya Hidup ... 13

II.3.1 Definisi Gaya Hidup ... 14

II.3.2 Faktor-Faktor Psikologis Gaya Hidup ... 15

II.4 Vegetarian... 16

II.4.1 Sejarah Vegetarian ... 16

II.4.2 Pengertian Vegetarian ... 17

II.4.3 Jenis Vegetarian ... 18


(9)

viii

II.4.5 Manfaat Vegetarian ... 26

II.5 Pengumpulan Data... 28

II.5.1 Kuesioner Penelitian... 28

II.5.2 Hasil Kuesioner ... 29

II.6 Buku-Buku tentang Vegetarian ... 31

II.7 Kesimpulan ... 33

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL ... 34

III.1 Target Audiens ... 34

III.1.1 Demografis ... 34

III.1.2 Geografis ... 35

III.1.3 Psikografis ... 35

III.2 Strategi Perancangan ... 35

III.2.1 Pendekatan Komunikasi ... 35

III.2.2 Strategi Kreatif ... 36

III.3 Strategi Media ... 37

III.3.1 Pemilihan Media ... 37

III.3.2 Strategi Distribusi ... 39

III.4 Konsep Visual ... 40

III.4.1 Format Desain ... 40

III.4.2 Tata Letak ... 41

III.4.3 Tipografi ... 42

III.4.4 Ilustrasi ... 46

III.4.5 Warna ... 48

III.4.6 Fotografi ... 48

BAB IV MEDIA DAN TEKNIS PRODUKSI ... 50

IV.1 Proses Perancangan Buku All About Vegetarian ... 50

IV.1.1 Perancangan Sketsa Ilustrasi ... 50

IV.1.2 Penentuan Format Ukuran ... 51

IV.1.3 Pemilihan Gaya visual ... 51

IV.1.4 Tahap Akhir ... 51


(10)

ix

IV.2.1 Sampul ... 53

IV.2.1 Isi Buku ... 54

IV.3 Media Pendukung ... 58

IV.3.1 Poster ... 58

IV.3.2 Flyer ... 59

IV.3.3 Mini Banner ... 59

IV.3.4 Pembatas Buku ... 60

IV.3.5 Stiker ... 61

IV.3.6 Kaos ... 62

IV.3.7 Pin ... 62

IV.3.8 Gantungan Kunci ... 63

IV.3.9 Jejaring sosial ... 64

IV.3.10 Buku digital (eBook) ... 65

DAFTAR PUSTAKA ... 66

LAMPIRAN ... 68


(11)

x

DAFTAR GAMBAR

Gambar II.1 Contoh penerapan foto pada layout ... 10

Gambar II.2 Contoh penerapan artworks pada layout ... 10

Gambar II.3 Contoh penerapan infographics pada layout ... 11

Gambar II.4 Contoh penerapan garis pada layout. ... 11

Gambar II.5 Contoh penerapan kotak pada layout. ... 12

Gambar II.6 Contoh penerapan inset pada layout. ... 12

Gambar II.7 Contoh penerapan point pada layout ... 13

Gambar II.8 Joseph Brotherton ... 17

Gambar II.9 Vegetarian Society ... 18

Gambar II.10 Jenis Vegetarian ... 19

Gambar II.11 Sumber karbohidrat vegetarian. ... 20

Gambar II.12 Sumber terbaik protein yaitu kacang kedelai serta olahannya ... 21

Gambar II.13 Mentega ... 21

Gambar II.14 Minyak Kelapa Sawit. ... 22

Gambar II.15 Sumber vitamin banyak berasal dari buah-buahan. ... 24

Gambar II.16 Sumber mineral banyak berasal dari tumbuhan. ... 26

Gambar II.17 Grafik Hasil Pengolahan Data. ... 29

Gambar II.18 Grafik Hasil Pengolahan Data. ... 30

Gambar II.19 Buku Diet Enak ala Vegetarian. ... 31

Gambar II.20 Cara Instan Sehat ala Vegetarian. ... 32

Gambar III.1 Layout cover buku ... 41

Gambar III.2 Layout content buku ... 41

Gambar III.3 Layout transisi pada content buku ... 42

Gambar III.4 Simplicity ... 44

Gambar III.5 Cooper Black ... 44

Gambar III.6 Aracne Ultra Condensed ... 45

Gambar III.7 Aracne Regular ... 45

Gambar III.8 Halaman pribadi Glenn Thomas pada website Dribbble ... 47

Gambar III.9 Ilustrasi Thomas Pomarelle sebagai referensi visual ... 47

Gambar III.10 Warna utama yang digunakan dalam perancangan ... 48


(12)

xi

Gambar III.12 Foto-foto menu dari BBC Goodfood ... 49

Gambar IV.1 Sketsa ilustrasi... 50

Gambar IV.2 Penentuan format ukuran dan gridding ... 51

Gambar IV.3 Tahap akhir pembuatan buku pada bagian sampul ... 52

Gambar IV.4 Tahap akhir pembuatan buku pada bagian isi ... 52

Gambar IV.5 Sampul dan sampul belakang. ... 53

Gambar IV.6 Chapter 1 “Apa Itu Vegetarian”. ... 54

Gambar IV.7 Chapter 2 “Manfaat Vegetarian” ... 55

Gambar IV.8 Chapter 3 “Pengganti Gizi Vegetarian”... 56

Gambar IV.9 Chapter 4 “Langkah jadi Vegetarian”. ... 57

Gambar IV.10 Chapter 5 “Resep Favorit Vegetarian”. ... 57

Gambar IV.11 Poster. ... 58

Gambar IV.12 Flyer ... 59

Gambar IV.13 Mini Banner. ... 60

Gambar IV.14 Pembatas buku ... 61

Gambar IV.15 Stiker ... 61

Gambar IV.16 Kaos. ... 62

Gambar IV.17 Pin ... 63

Gambar IV.18 Gantungan kunci. ... 63

Gambar IV.19 Halaman Facebook All About Vegetarian. ... 64

Gambar IV.20 Akun Twitter @IVS_AllAboutVeg. ... 64


(13)

xii

DAFTAR TABEL

Tabel II.1 Daftar Kelompok Media Instruksional ... 6 Tabel III.1 Jadwal waktu dan lokasi pendistribusian media ... 40 Tabel III.2 Daftar penggunaan huruf pada buku ... 45


(14)

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN A Form Kuesioner ... 68

LAMPIRAN B Tabel Hasil Kuesioner ... 69

LAMPIRAN C Summary Hasil Kuesioner ... 73

LAMPIRAN D Lembar Bimbingan MK Tugas Akhir ... 74


(15)

66

DAFTAR PUSTAKA

Buku

Adlin, Alfathri. (2006). Resistensi Gaya Hidup. Jakarta: Jalasutra.

Anderson, R.H. (1976). Selecting and Developing Media for Instruction, Wescosin: American Society for Training and Development.

Anggen, Monica. (2012). Cara Instan Sehat ala Vegetarian, Jakarta: Agogos. Arsyad, Azhar. (2002). Media Pembelajaran, Jakarta: Rajawali Pers

Chaplin, James P. (2005). Kamus Lengkap Psikologi, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Dameria, Anne. (2007). Color Basic Panduan Dasar Warna untuk Desainer dan industri Grafika. Jakarta: Link Match Graphic.

Eismann, Leatrice. (2005). Pantone-Guide to Communication with Color.Singapore: Grafix Press.

Kotler, Philip. (2002). Manajemen Pemasaran Edisi Milenium 1. Jakarta: Prenhallindo

Prameswari, Dydie. (2012). Hidup Sehat ala Vegetarian. Jakarta: Agogos.

Rustan, Surianto. (2009). Lay Out & Dasar Penerapannya. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama

Sihombing, Danton. (2001). Tipografi dalam Desain Grafis. Jakarta: The Visual. Susanto, Azhar. (2004). Pengantar Manajemen. Yogyakarta: Andi.

Susianto., Widjaja, H. & Mailoa, H. (2008). Diet Enak ala Vegetarian. Depok: Penebar Swadaya.

Tseng, Susianto. (2010). The Miracle of Vegan. Jakarta: Qanita. Wibowo, Iyan. (2007) Anatomi Buku. Bandung: Kolbu.

Website

Gunarta, Adien. (2010). Bedanya TrueType, OpenType dan PostScript. Diakses

pada 19 Januari 2014 pukul 12.20 dari


(16)

67 __________. (2010). Vegetarian Health & Nutrition*. Diakses pada 14

November 2013 pukul 11.31 dari

http://www.veggienumnum.com/nutrition/

__________. (2010). What Is Vegetarian?. Diakses pada 30 November 2013 pukul 12.20 dari http://www.youngveggie.org/whatisavegetarian


(17)

1 BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang Masalah

Banyaknya dampak negatif dari makanan modern disaat ini membuat masyarakat menjadi bingung dalam memilih makanan untuk dikonsumsi secara sehat. Menurut Drs. Susianto, MKM, ketua Indonesia Vegetarian Society (IVS), dalam bukunya The Miracle of Vegan (2010) ada beberapa penyakit seperti penyakit jantung, kolesterol tinggi, diabetes, hipertensi dan berbagai macam jenis kanker yang disebabkan zat pengawet, penyedap rasa kimia dan kolesterol yang berlebihan terdapat dalam produk-produk daging saat ini. Salah satu solusinya yaitu dengan mengurangi konsumsi makanan yang berasal dari makhluk hidup seperti daging dan hanya mengkonsumsi tumbuh-tumbuhan, namun masih mungkin mengkonsumsi makanan produk olahan hewan seperti telur, keju, atau susu yang disebut dengan vegetarian. Dengan pengetahuan yang baik, gizi yang ada pada hewan bisa tergantikan oleh beberapa jenis sayuran yang bahkan tingkat gizinya lebih tinggi dari gizi yang terdapat pada hewan.

Menurut Susianto (2010:14), para vegetarian lebih sehat, panjang umur, bahkan awet muda, para vegetarian juga terhindar dari penyakit jantung. Penelitian lain juga menunjukkan bahwa serat dalam sayur dan buah amat berguna bagi kesehatan yang mengakibatkan populernya gaya hidup vegetarian di dunia. Diet vegetarian telah menunjukkan efek menurunkan tekanan darah pada pasien hipertensi dan mencegah terjadinya hipertensi pada orang normal. Beberapa penelitian juga menunjukkan wanita vegetarian akan berkurang resiko penyakit jantung, kanker endometrium dan kanker payudara dibanding wanita dengan diet normal.

Istilah vegetarian sebenarnya sudah dikenal dari abad ke-18, tepatnya pada tanggal 20 September 1847 (Susianto 2010:4). Akan tetapi, masih banyak masyarakat yang belum benar-benar mengetahui manfaat menjadi vegetarian dan apa tujuan yang akan dicapai oleh seorang vegetarian.


(18)

2

Menurut Suganda (2011:189), secara tradisional masyarakat di Indonesia khususnya kota Bandung sudah terbiasa dengan produk olahan kacang kedelai seperti Tauco, Oncom, Tahu dan Tempe dalam menu makan sehari-hari dan bahkan sudah menjadi masakan khas daerah seperti Tahu Sumedang, Nasi Tutug Oncom, Lotek, Karedok, Sambal, dan Lalaban. Dalam hal ini sebagian besar masyarakat Indonesia dapat dikatakan sudah menjalankan diet semi vegetarian. Namun belum cukup banyak masyarakat kota Bandung yang sepenuhnya mengerti akan manfaat menjadi seorang vegetarian. Ditambah lagi adanya kecenderungan masyarakat memilih masakan junk food baik itu produk dari dalam maupun luar negeri yang membuat masyarakat lebih cenderung memilih makanan yang punya nilai lebih dalam segi prestisius dan juga lebih instan yang disebabkan promosi yang baik oleh beberapa merek dagang produk fast food melalui banyak iklan pada media komunikasi publik sehingga pola pikir dan persepsi masyarakat pun mulai berubah.

Kuesioner yang dibagikan kepada 71 responden di Bandung dan Jakarta pada tanggal 28-31 Oktober 2013, disimpulkan bahwa masyarakat pada kategori usia masa remaja akhir yaitu 17-25 tahun (Depkes RI 2009) sudah mengetahui dan mengerti akan dampak positif dari gaya hidup vegetarian, namun belum memiliki minat untuk mencobanya. Masyarakat merasa sudah dalam zona nyaman dengan pola hidup instan yang dijalani, meski sebenarnya sudah masyarakat sadari bahwa banyak dampak negatifnya, hal ini disebabkan penyajian informasi tentang gaya hidup vegetarian yang kurang menarik dan pendekatannya belum disesuaikan dengan remaja.

Masyarakat di Indonesia yang bermayoritas agama Islam cenderung hanya mengambil patokan halal dan haram saja tanpa meneliti lebih jauh tentang perkembangan produk hewani di masa sekarang, padahal banyak sekali penyakit dan dampak negatif lain yang muncul pada kondisi makanan saat ini terutama makanan junk food, meski diberi label halal oleh MUI, namun jika dikonsumsi secara berlebihan, dampak jangka panjang dari kualitas daging dan bahan


(19)

3

pengawet yang terdapat pada produk junk food akan menimbulkan masalah dan penyakit yang lebih besar.

Bila fenomena ini dibiarkan berlangsung, maka masyarakat akan bingung dengan jenis standar pola hidup yang ideal untuk kesehatan pada masa kini dan mengalami penurunan kualitas dalam bidang kesehatan. Masyarakat akan terlarut dalam gaya hidup mereka yang belum begitu didalami. Gaya hidup vegetarian bisa dijadikan salah satu standar pola hidup yang ideal yang sudah teruji oleh banyak penelitian, dengan begitu masyarakat bisa mendapatkan solusi dengan media informasi yang mudah dengan data yang tersaji lebih menarik dan berasal dari data aktual menurut beberapa penelitan gizi yang faktual.

I.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian di atas, teridentifikasi masalah ini muncul beberapa masalah yang ditemukan, diantaranya sebagai berikut:

a. Banyaknya efek samping dari makanan modern seperti junk food yang dikonsumsi masyarakat dan menimbulkan banyak penyakit berbahaya seperti penyakit jantung, hipertensi dan penyakit lain akibat kolesterol tinggi.

b. Meski masyarakat belum menyadari, gaya hidup semi-vegetarian sudah lazim bagi sebagian masyarakat di Indonesia (khususnya kota Bandung). Ini baik untuk dijalani karena meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat dan cocok dengan kondisi ekonomi dan gaya hidup masyarakat masyarakat yang sudah ada.

c. Berdasarkan kuesioner pada 28-31 Oktober 2013 di kota Bandung dan Jakarta, masyarakat pada kalangan menengah keatas dan masa remaja akhir mengetahui gaya hidup vegetarian, namun sebagian besar masih ragu dan kurang memiliki minat terhadap gaya hidup vegetarian karena Informasi belum tersaji secara menarik dan cocok pendekatannya untuk kategori usia ini.


(20)

4 I.3 Fokus Masalah

Fokus masalah ditujukan kepada pengetahuan dan minat masyarakat pada kategori usia masa remaja akhir yaitu 17-25 akan pengetahuan dan minat akan vegetarian sebagai salah satu alternatif pola hidup sehat untuk dijalani pada tahun 2014 pada kota-kota besar di Indonesia.

I.4 Tujuan Perancangan

Tujuan dari perancangan tugas akhir ini adalah sebagai berikut:

 Masyarakat khususnya remaja mengetahui manfaat menjadi seorang vegetarian, baik itu untuk kesehatan tubuh dan juga lingkungan, sehingga dapat menjalani gaya hidup vegetarian.

 Meningkatkan kualitas masyarakat khususnya remaja, khususnya dalam bidang gizi dan kesehatan.

 Memberi pengaruh positif bagi perekonomian, khususnya di bidang pertanian dan perkebunan sebagai produsen bahan baku makanan utama bagi para vegetarian.


(21)

5 BAB II

MEDIA INFORMASI BUKU GAYA HIDUP VEGETARIAN

Pada bab ini memaparkan tentang hal mengenai media informasi, buku, gaya hidup dan juga vegetarian yang berkaitan dengan solusi melalui strategi kreatif dan pemilihan media yang tepat pada bab selanjutnya.

II.1 Media Informasi

II.1.1 Definisi Media Informasi

Menurut Arsyad (2002), media informasi merupakan penggabungan dari dua kata yaitu media dan informasi. Media merupakan bentuk jamak dari kata medium, dalam ilmu komunikasi media bisa diartikan sebagai saluran, sarana penghubung, dan alat komunikasi. Kata media sebenarnya berasal dari bahasa latin yang secara harafiah mempunyai arti perantara atau pengantar. Sedangkan informasi adalah suatu teknik untuk mengumpulkan, menyiapkan, memanipulasi, mengumumkan, menganalisa, dan menyebarkan informasi dengan tujuan tertentu. Sedangkan informasi sendiri mencakup data, teks, gambar, suara, kode, program, dan basis data. Informasi dapat dijumpai dalam kehidupan sehari-hari yang diperoleh berdasarkan data dan pengamatan terhadap masalah yang terjadi serta diteruskan melalui komunikasi.

Pada zaman sekarang media informasi sangat berkembang, dikarenakan adanya pengaruh pertumbuhan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat pesat ditambah dengan kesadaran masyarakat akan pentingnya informasi dalam kehidupan. Masyarakat saat ini telah akrab dengan media informasi. Telah banyak media informasi di seluruh dunia seperti televisi, radio, internet, telepon genggam dan buku. Hampir disetiap tempat di seluruh dunia akan didapati aktifitas masyarakat dalam mendapatkan informasi, hal ini terbukti dengan banyaknya warnet yang ada di setiap kota, televisi yang hampir ada di tiap rumah dan telepon genggam yang memiliki fitur media informasi dan jejaring sosial serta toko-toko buku telah banyak terdapat di setiap daerah.


(22)

6 II.1.2 Pengelompokkan Media Informasi

Berikut adalah daftar kelompok media instruksional menurut Anderson (1976) pada tabel di bawah ini:

Tabel II.1 Daftar Kelompok Media Instruksional

KELOMPOK MEDIA MEDIA INSTRUKSIONAL

1. Audio  pita audio (rol atau kaset)

 piringan audio

 radio (rekaman siaran)

2. Cetak  buku teks terprogram

 buku pegangan/manual  buku tugas

 koran  majalah

3. Audio – Cetak  buku latihan dilengkapi kaset  gambar/poster (dilengkapi audio)

4. Proyek Visual Diam  film bingkai (slide)

 film rangkai (berisi pesan verbal)

5. Proyek Visual Diam dengan Audio

 film bingkai (slide) suara  film rangkai suara

6. Visual Gerak  film bisu dengan judul (caption) 7. Visual Gerak dengan Audio  film suara

 video/vcd/dvd

8. Benda  benda nyata

 model tiruan (mock up)

9. Manusia dan sumber lingkungan


(23)

7

Assisted Instructional) & CMI (Computer Managed Instructional)

Salah satu media informasi yang masih digunakan oleh orang banyak adalah buku. Buku adalah salah satu media informasi yang memiliki peran sangat penting. Meski sekarang jaman sudah berkembang kian pesatnya dimana teknologi sudah mendominasi, akan tetapi buku sebagai sumber pengetahuan belum bisa tergantikan. Selain media yang mudah untuk dijangkau juga memiliki sifat mobilitas yang tinggi, dan buku dapat dibaca kapan saja dimana saja.

II.2 Tinjauan Buku

Menurut Iyan Wb (2007), buku merupakan kumpulan kertas yang dijilid menjadi satu. Dan setiap sisi dari sebuah lembaran kertas disebut halaman. Buku dengan menggunakan konten, gaya, format, desain dan urutan dari berbagai komponen dapat menjadi sumber informasi yang mudah dan praktis. Berisi tentang penjelasan singkat berupa teks dan didukung gambar visual.

Ada beberapa kategori jenis buku yang berisi informasi murni menurut Iyan, antara lain:

1. Ensiklopedi

Ensiklopedi adalah serangkaian buku yang menghimpun uraian tentang berbagai cabang ilmu tertentu dalam artikel terpisah dan biasanya tersusun sesuai abjad atau menurut kategori secara singkat dan padat.

2. Biografi

Biografi adalah kisah atau keterangan tentang kehidupan seseorang. Sebuah biografi lebih kompleks daripada sekedar daftar tanggal lahir atau mati, dan data-data pekerjaan seseorang, biografi juga bercerita tentang perasaan yang terlibat dalam mengalami kejadian-kejadian.

3. Panduan

Disebut juga sebagai buku petunjuk. Buku ini berisi tentang tahapan cara/proses misalnya membuat kue, kiat sukses beternak ayam dan lain-lain.


(24)

8

4. Tafsir

Tafsir adalah keterangan atau penjelasan tentang ayat-ayat Al-Qur’an agar maksudnya lebih mudah dipahami.

II.2.1 Anatomi Buku

Buku merupakan media informasi yang sistematis oleh karena itu dalam pembuatan buku perlu memperhatikan anatominya. Pada bukunya Iyan juga menjelaskan tentang anatomi buku terdiri dari:

1. Sampul Buku

Sampul buku merupakan salah satu sarana untuk memikat perhatian pembaca. Sampul buku bisa berupa ilustrasi maupun tipografi yang dilengkapi dengan judul buku, penulis dan penerbit.

2. Nomor Halaman

Nomor halaman berfungsi untuk mempermudah pembaca mencari halaman yang dibutuhkan dalam sebuah buku.

3. Halaman Judul Utama

Halaman judul utama adalah sebuah halaman buku yang memuat nama penulis, judul buku, subjudul buku dan logo penerbit.

4. Halaman Hak Cipta

Halaman hak cipta adalah halaman buku yang berisi keterangan atau data singkat buku yang diterbitkan, baik data buku, tim penerbit, maupun hak cipta penerbit (copyright).

5. Prakata

Prakata adalah sebuah pengantar dari penulis yang berisi ulasan tentang maksud dan metode yang digunakan penulis dalam penulisan bukunya.

6. Daftar Isi

Daftar isi adalah tampilan semua judul bagian yang terdapat di dalam buku untuk memberikan gambaran umum pada pembaca mengenai struktur dan materi yang terdapat didalam buku sehingga mudah untuk menemukan pembahasan yang diperlukan.


(25)

9

7. Ilustrasi

Ilustrasi merupakan tambahan penjelasan teks yang diwujudkan dalam bentuk visual. Fungsi ilustrasi bagi suatu buku adalah menjelaskan dan mendukung teks yang tidak dapat digantikan dengan kata-kata.

8. Teks

Teks merupakan kumpulan tulisan yang berisi tentang penjelasan dari isi buku.

9. Daftar Pustaka

Daftar pustaka digunakan untuk mencari referensi atau bahan bacaan lanjutan yang disarankan penulis untuk mendukung pembahasan yang terdapat di dalam bukunya.

10.Biografi Penulis

Biografi penulis menjelaskan tentang penulis, riwayat pendidikan, pekerjaan, dan daftar karya tulis yang telah dihasilkan.

11.Sinopsis

Sinopsis berisi tentang ringkasan dari isi sebuah buku agar memberikan gambaran pada pembaca tentang isi yang terkandung pada buku yang akan dibaca.

II.2.2 Elemen Visual

Menurut Rustan (2009) elemen visual yang terdapat pada buku terbagi dalam beberapa bagian, diantaranya:

a. Foto

Kekuatan terbesar dari fotografi pada media periklanan khususnya adalah kredibilitasnya atau kemampuannya untuk memberi kesan sebagai trustable media.


(26)

10 Gambar II.1 Contoh penerapan foto pada layout

Sumber: http://www.facebook.com/altpress a a a r 2013)

b. Artworks

Artworks adalah segala jenis karya seni bukan fotografi baik berupa ilustrasi, kartun, sketsa dan lain-lain yang dibuat secara manual maupun dengan komputer.

Gambar II.2 Contoh penerapan artworks pada layout

Sumber: http://tommisiswono.tumblr.com (Diakses pada 6 Desember 2013)

c. Infographics

Fakta-fakta dan data-data statistik hasil survey dan penelitian yang disajikan dalam bentuk grafik (chart), tabel, diagram, bagan, peta dan lain-lain.


(27)

11 Gambar II.3 Contoh penerapan infographics pada layout

Sumber: http://behance.com/angelinaignatov ( a a a r 2013) d. Garis

Garis merupakan elemen desain yang dapat menciptakan kesan estetis pada suatu karya desain. Didalam suatu layout, garis mempunyai sifat yang fungsional antara lain membagi suatu area, penyeimbang berat dan sebagai elemen pengikat sistem desain supaya terjaga kesatuannya.

Gambar II.4 Contoh penerapan garis pada layout

Sumber: http://www.dgi-indonesia.com/index.php (Diakses pada 1 Mei 2012)

e. Kotak

Berisi artikel yang bersifat tambahan/suplemen dari artikel utama. Bila letaknya dipinggir halaman disebut dengan Sidebar. Elemen-elemen visual juga sering diberi kotak supaya terlihat lebih rapi.


(28)

12 Gambar II.5 Contoh penerapan kotak pada layout

Sumber: http://www.dgi-indonesia.com/index.php (1 Mei 2012)

f. Inset

Elemen visual berukuran kecil yang diletakkan didalam elemen visual yang lebih besar. Fungsinya memberi informasi pendukung. Banyak terdapat pada informational graphics. Inset kadang juga disertai dengan caption maupun callouts.

Gambar II.6 Contoh penerapan inset pada layout Sumber: http://www.dgi-indonesia.com/index.php (1 Mei 2012)

g. Point

Suatu daftar/list yang mempunyai beberapa baris berurutan ke bawah, biasanya di depan tiap barisnya diberi penanda angka atau poin. Dingbatsjuga sering digunakan sebagai poin. Dingbats adalah simbol, tanda baca dan ornamen-ornamen.


(29)

13 Gambar II.7 Contoh penerapan point pada layout

Sumber: Majalah Computer Art (Juni 2005)

Dari penjelasan tentang buku dan elemen visual diatas, kategori buku yang akan digunakan untuk menginformasikan hasil penelitian gaya hidup vegetarian adalah kategori buku panduan, kategori ini dinilai cocok karena informasi yang akan disampaikan bersifat deskriptif dan informatif. Dimana informasi yang disampaikan akan mengajak pembaca untuk mempelajari tentang dampak positif gaya hidup vegetarian bagi masyarakat.

Sedangkan elemen visual yang dipilih adalah ilustrasi dan artworks. Dipilihnya elemen visual ini karena informasi yang disampaikan membutuhkan elemen-elemen tersebut untuk melengkapi informasi yang sudah disampaikan dengan menggunakan teks.

Semua itu menjadi pilihan format desain media utama untuk pembuatan media informasi ini. Buku panduan dipilih karena konten informasi yang akan disampaikan disesuaikan dengan komposisi isi buku, dimana komposisi isi buku tersebut berbanding 50-50, 50% isi buku adalah teks sedangkan 50% sisanya berisi visual.


(30)

14 II.3 Gaya Hidup

II.3.1 Definisi Gaya Hidup

Definisi Gaya Hidup menurut Philip Kotler (2002:192), menyatakan gaya hidup adalah pola hidup seseorang di dunia yang diekspresikan dalam aktivitas, minat dan opini khususnya yang berkaitan dengan citra diri untuk merefleksikan status sosialnya. Gaya hidup menggambarkan keseluruhan diri seseorang dalam berinteraksi dengan lingkungannya. Bisa disimpulkan bahwa Gaya hidup adalah menunjukkan bagaimana orang hidup, bagaimana membelanjakan uangnya dan bagaimana mengalokasikan waktu (Kotler, 2002:282).

Menurut Chaplin (2005:185), gaya hidup adalah cara seorang individu menanggapi lingkungan jenis kebutuhan atau inspirasinya yang individual dan karakteristik sifatnya. Konsep tersebut mencakup keseluruhan motivasi dan pola tingkah laku individu sepanjang hidupnya atau satu aspek individu dari gaya hidup. Misalnya adalah cara mengatasi perasaan inferiornya. Gaya hidup dapat juga diartikan sebagai pengekspresian diri dalam bentuk tampilan. Tampilan yang dimaksud biasa dieksprsikan dari sikap dan tingkah laku yang kadang menjadi kebiasaan dan merupakan ciri khas seseorang.

Untuk melihat bagaimana gaya seorang ataupun sekelompok orang dapat diamati dari tempat tinggal maupun bentuk interaksi yang dilakukan setiap wargannya, baik dalam suatu perkampungan maupun lingkungan dimana setiap individu melakukan suatu interaksi. Interaksi yang dimaksud adalah interaksi yang dilakukan oleh satu individu dengan individu lain yang sangat dipengaruhi oleh perkembangan sikap dan perilaku individu tersebut. Dengan demikian sikap dan perilaku itu dapat membentuk suatu pola hidup yang khas dalam komunitas. Kehidupan yang demikian pada gilirannya akan memunculkan suatu bentuk gaya hidup. (Chaplin, 2005:186)

Perubahan gaya hidup membawa implikasi pada perubahan selera (selera pria dan wanita berbeda), kebiasaan dan perilaku pembelian. Perubahan lain yang terjadi adalah meningkatnya keinginan untuk menikmati hidup. Manfaat jika memahami gaya hidup konsumen:


(31)

15

1. Pemasar dapat menggunakan gaya hidup konsumen untuk melakukan segmentasi pasar sasaran.

2. Pemahaman gaya hidup konsumen juga akan membantu dalam memposisikan produk di pasar dengan menggunakan iklan.

3. Jika gaya hidup diketahui, maka pemasar dapat menempatkan iklannya pada media-media yang paling cocok.

4. Mengetahui gaya hidup konsumen, berarti pemasar bisa mengembangkan produk sesuai dengan tuntutan gaya hidup konsumen.

II.3.2 Faktor-Faktor Psikologis Gaya Hidup

Menurut Adlin (2006:230), pilihan gaya hidup yang di anut sesorang dipengaruhi oleh empat faktor psikologis yang penting yaitu motivasi, persepsi, pengetahuan, serta keyakinan dan sikap.

1. Motivasi

Seseorang mempunyai kebutuhan psikologis seperti lapar, haus, atau merasa tidak nyaman dan kebutuhan psikologis yang muncul dari kebutuhan akan pengakuan, penghargaan, atau rasa memiliki. Kebanyakan kebutuhan ini tidak cukup kuat untuk memotivasi seseorang supaya bertindak pada suatu saat. Kebutuhan berubah menjadi motif kalau merangsang sampai tingkat intensitas yang mencukupi. Motif atau dorongan adalah kebutuhan yang cukup menekan untuk mengarahkan seseorang mencari kepuasan.

2. Persepsi

Persepsi adalah proses yang dilalui orang dalam memilih, mengorganisasikan, dan menginterpretasikan informasi guna membentuk gambaran berarti mengenai dunia. Bagaimana orang bertindak dipengaruhi oleh persepsinya mengenai situasi. Dua orang dengan motivasi yang sama dan dalam situasi yang sama mungkin mengambil tindakan yang jauh berbeda karena memandang situasi secara berbeda.

3. Pengetahuan

Ketika orang melakukan suatu aktivitas, cara belajar. Pembelajaran melibatkan perubahan dalam perilaku individu yang muncul dari pengalaman.


(32)

16

Kebanyakan perilaku manusia dipelajari. Teori pembelajaran percaya bahwa pengetahuan dihasilkan melalui dorongan, rangsangan, petunjuk, respon, dan penguatan kembali.

4. Keyakinan dan Sikap

Keyakinan adalah pemikiran deskriptif yang dimiliki seseorang mengenai sesuatu. Pemasar tertarik pada keyakinan bahwa orang merumuskan mengenai produk dan jasa spesifik, karena keyakinan ini menyusun citra produk dan merek yang mempengaruhi tingkah laku membeli. Orang mempunyai sikap terhadap agama, politik, pakaian, musik, makanan, dan hampir segala sesuatu yang lain.

II.4 Vegetarian

II.4.1Sejarah Vegetarian

Menurut Anggen (2012:5), sebelum vegetarian mulai naik daun dan menjadi pola hidup baru bagi masyarakat modern, sebenarnya vegetarian sudah ada sejak zaman pra sejarah. Bahkan, perjalanan sejarah vegetarian ini sangat panjang dan mengalami perjuangan lumayan berat mempertahankan pola hidup tidak mengkonsumsi daging. Dulu, masih sangat sedikit yang menjalankan pola hidup vegetarian. Namun, dari sedikit itu pulalah akhirnya mampu memberikan bukti-bukti nyata bahwa dengan menjadi vegetarian, kualitas hidup seseorang jauh lebih meningkat. Terbukti pula bahwa manusia-manusia zaman sebelum modern, kebanyakan berumur panjang dan tidak menderita penyakit mematikan yang aneh-aneh.

Pada abad ke-7 sebelum masehi, muncul paham vegetarian baru yang dicetuskan untuk pertama kalinya oleh Phytagoras. Menurut Phytagoras yaitu seorang ahli filsafat Yunani, seorang vegetarian harus berusaha menghindari daging dan penyembelihan hewan, serta sama sekali tidak memasukan daging sebagai bahan konsumsi manusia. Hingga pada masa ini, setelah vegetarian belum benar-benar dikenal. Para vegetarian tersebut hanya tahu bahwa tidak memakan daging dan hanya memakan tumbuhan ini adalah bentuk diet ala Phytagoras.


(33)

17

Tokoh yang menjadi pencetus tren vegetarian di abad ke-17 adalah Thomas Tryon yang menulis buku berjudul The Way To Health. Dalam bukunya, Tryon menganjurkan dan mengajarkan untuk memakan makanan vegetarian dan menolak daging dari hewan.

Gambar II.8 Joseph Brotherton

Sumber: http://www.weasteheritagetrail.co.uk/about/explore-the-cemetery/joseph-brotherton-mp-1783-1857/index.htm (Diakses pada: n 2013)

Hingga akhirnya istilah vegetarian muncul untuk pertama kalinya tanggal 30 September 1987, yang dicetuskan oleh Joseph Brotherton dan kawan-kawannya saat pembetukan Vegetarian Society Inggris di Northwood Villa, Kent Inggris. Sejak saat itulah, perkembangan vegetarian semakin luas dan semakin banyak manusia mulai sadar bahwa ada banyak manfaat yang biasa diperoleh dengan menjadi seorang vegetarian.

II.4.2Pengertian Vegetarian

Vegetarian berasal dari bahasa latin, yaitu kata vegetus, (Susianto: 2010) yang artinya keseluruhan, hidup, segar, sehat, kuat, aktif dan bergairah. Jika dilihat di Kamus Besar Bahasa Indonesia terbitan Balai Pustaka tahun 1994, maka vegetarian memiliki dua arti yaitu sebagai orang karena alasan kesehatan atau karena alasan agama akhirnya hanya memakan hasil tumbuh-tumbuhan seperti buah-buahan dan sayur-sayuran.

Menurut Prameswari (2012), vegetarian juga mempunyai dua pengertian, yakni pengertian sebagai kata benda dan kata sifat. Sebagai kata benda, berarti orang yang berpantang makan daging, tetapi hanya makan sayur-sayuran dan bahan


(34)

18

makanan nabati lainnya. Sebagai kata sifat, vegetarian berarti tidak mengandung daging atau kebiasaaan berpantang daging. Dengan demikian, kaum vegetarian sudah tentu akan menjauhkan diri dari makanan yang mengandung daging.

Gambar II.9 Logo Vegetarian Society

Sumber: http://www.vegsoc.org/ (Diakses pada: Se a a n 2013)

Definisi asli dari vegetarian adalah dengan atau tanpa telur atau produk olahan susu dan definisi ini masih digunakan oleh Vegetarian Society hingga sekarang. Vegetarian adalah sebutan bagi orang yang hanya makan tumbuh-tumbuhan dan tidak mengkonsumsi makanan yang berasal dari mahluk hidup seperti daging, unggas, ikan atau hasil olahannya. Pertama kali istilah Vegetarian digunakan secara formal pada tanggal 30 September 1847 oleh Joseph Brotherton dan kawan-kawan di Northwood Villa, Kent, Inggris. Saat itu adalah pertemuan pengukuhan dari Vegetarian Society Inggris.

II.4.3Jenis Vegetarian

International Vegetarian Union (IVU) mendefinisikan vegetarian sebagai sesorang yang hidup dengan berbagai produk tumbuhan (nabati), dengan atau tanpa mengonsumsi susu dan telur serta produk olahannya, tetapi secara keseluruhan menghindari penggunaan daging segala jenis hewan. IVU membagi vegetarian dalam tiga kelompok utama, yaitu:

Lacto-ovo vegetarian adalah tipe vegetarian yang paling umum ditemui. Tipe ini tidak mengonsumsi segala jenis daging, baik daging ternak ataupun daging unggas dan juga ikan. Namun, masih mengonsumsi susu dan telur beserta produk olahannya


(35)

19

 .Lacto vegetarian adalah tipe vegetarian yang mengonsumsi bahan pangan nabati dan berpantang makan daging ternak, daging unggas, ikan, dan telur beserta produk olahannya namun masih mengonsumsi susu.

Vegan adalah vegetarian murni, atau vegetarian total. Vegan tidak memakan produk hewani apapun. Kelompok vegetarian ini meninggalkan sama sekali produk hewani dan turunannya, termasuk gelatin, keju, yoghurt. Selain itu, vegan juga menghindari madu, royal-jelly, dan produk turunan serangga. Sebagian besar orang vegan menghindari madu karena dibuat oleh lebah, yang sering terbunuh pada saat pengambilan madu dari sarangnya. Vegan juga menghindari penggunaan produk hewani seperti kulit hewan ataupun kosmetik yang mengandung produk hewani.

Gambar II.10 Jenis Vegetarian

Sumber: http://www.retailmenot.com/ (Diakses pada: Jum’a r 2013)

II.4.4 Gizi Vegetarian

Kebutuhan gizi seorang vegetarian ini akan dibahas menurut kebutuhan nutrisi di dalam tubuh.

a. Karbohidrat

Senyawa organik karbon, hidrogen dan oksigen, terdiri atas satu molekul gula sederhana atau lebih yang merupakan bahan makanan penting dan sumber tenaga. Kaum vegetarian tidak akan mengalami kesulitan untuk memenuhi kebutuhan karbohidrat, karena memang karbohidrat merupakan penyusun utama sejumlah bahan pangan nabati.


(36)

20

 Kacang-kacangan: Buncis, kacang polong, kacang tanah dan produk yang terbuat dari kacang-kacangan seperti selai kacang.

 Sereal & padi-padian: soba, nasi dan tepung terigu.  Biji-bijian: wijen, labu dan bunga matahari.

 Olahan susu: susu, keju dan yoghurt.  Telur.

Gambar II.11 Sumber karbohidrat vegetarian.

Sumber: http://www.veggienumnum.com/nutrition/carbohydrates-dietary-fibre/ (Diakses pada: a r 2013)

b. Protein

Protein merupakan zat pembangun jaringan tubuh. Bahan-bahan makanan sumber protein pada vegetarian adalah kedelai serta berbagai jenis olahannya seperti tahu, tempe, miso, TVP (Textured Vegetable Protein), dan kacangan-kacangan (seperti kacang hijau, kacang merah, kacang tanah, dan lain sebagainya). Beberapa jenis sayuran seperti kol dan wortel. Protein dalam pangan nabati umumnya tidak lengkap karena tidak mengandung semua jenis asam amino esensial, meskipun lengkap namun ada beberapa jenis yang hanya terdapat dalam jumlah yang kecil. Asam amino esensial yang berada dalam jumlah sedikit biasanya adalah metionin, lisin atau triptofan. Oleh karena itu, kaum vegetarian harus mau mengonsumsi sumber protein yang sangat bervariasi agar kebutuhan semua jenis asam amino dapat terpenuhi. Protein untuk lacto vegetarian dan lacto-ovo vegetarian bisa didapatkan dari susu sedangkan untuk vegan dapat dengan mengkombinasikan berbagai jenis bahan nabati yang kaya akan protein.


(37)

21 Gambar II.12 Sumber terbaik protein yaitu kacang kedelai serta olahannya.

Sumber: http://www.veggienumnum.com/nutrition/protein/ (Diakses pada: a r 2013)

c. Lemak

Lemak berfungsi sebagai sumber energi dan pengangkut vitamin A, D, E dan K. Lemak nabati terdiri atas lemak tak jenuh tunggal (monounsaturated fatty acid atau MUFA), tidak jenuh jamak (polyunsaturated fatty acid atau PUFA), dan lemak jenuh (saturated fatty acid atau SFA). Bahan-bahan makanan sumber lemak pada vegetarian berdasarkan jenis lemak, antara lain adalah sebagai berikut :

• Lemak tak jenuh, misalnya omega-6 dari bunga kunyit, bunga matahari, wijen, minyak kedelai, kenari, dan mentega. Sedangkan omega-9 dari minyak zaitun, minyak kanola, minyak kedelai, minyak kacang macadamia dan minyak kenari.

Gambar II.13 Mentega

Sumber:http://glutendoctors.blogspot.com (Diakses pada: a r 2013) • Lemak jenuh, yaitu pada minyak kelapa.


(38)

22 Gambar II.14 Minyak Kelapa Sawit

Sumber: http://assets.inhabitat.com/ (Diakses pada: a r 2013)

Vegetarian tipe vegan sulit memenuhi kebutuhan akan lemak. Kandungan asam lemak omega-3 dalam berbagai jenis makanan nabati memang sedikit. Untuk itu, diperlukan suplemen asam lemak omega-3 yang terdapat dalam biji rami. Lacto vegetarian dan lacto-ovo vegetarian tidak terlalu sulit untuk memenuhi kebutuhan lemak karena masih bisa diperoleh dari produk susu dan telur.

d. Vitamin

Vitamin dibutuhkan untuk metabolisme tubuh dan membantu pertumbuhan. Vitamin dapat ditemukan pada sebagian besar sayur-sayuran dan buah-buahan. Defisiensi vitamin yang sering dialami vegetarian terutama tipe vegan adalah defisiensi vitamin B12. Hal ini disebabkan oleh karena vitamin B12 hanya terdapat pada makanan yang berasal dari hewan seperti hati, telur, susu, dan daging terutama pada daging sapi dan babi. Untuk itu, kaum vegan vegetarian memerlukan suplemen vitamin B12 atau berkerja ekstra untuk mendapatkan sumbernya dari kedelai. Kaum lacto vegetarian dan lacto-ovo vegetarian dapat mencukupi kebutuhan vitamin B12 dari susu dan produk olahan susu.

1. Vitamin A – untuk kesehatan kulit dan penglihatan


(39)

23

 Merica  Buah persik

 Melon dan mangga  Olahan susu

2. Vitamin B: B1 (thiamine), B2 (riboflavin), B3 (niacin), B6 (pyridoxine), folate, pantothenic acid dan biotin – untuk membantu mengeluarkan energi dan nutrisi yang diperlukan.

 Sereal gandum

 Ragi, kacang & biji-bijan

 Buah-buahan seperti alpukat, pisang, sayuran hijau dan jamur 3. Vitamin B12 –untuk metabolisme tubuh & pembentukan DNA baru.

 Olahan susu  Telur

 Sereal dan susu kedelai

4. Vitamin C – penting untuk banyak fungsi dari tubuh dan untuk merawat kesehatan tubuh secara keseluruhan.

 Jeruk and beri  Kiwi

 Merica merah  Kentang  Tomat

5. Vitamin D – untuk penyerapan kalsium, tubuh bisa menghasilkan vitamin D dengan sendirinya ketika berada dibawah cahaya matahari tapi juga bisa terdapat dari beberapa makanan.

 Telur

 Susu, keju dan mentega  Sereal dan margarin

6. Vitamin E – dibutuhkan oleh tubuh untuk membentuk sel darah merah, menyembuhkan dan melindungi dari radikal bebas.

 Kacang dan biji-bijan  Minyak sayur


(40)

24

 Alpukat  Telur

7. Vitamin K – Dibutuhkan untuk membekukan darah dan kesehatan tulang, tubuh mampu membentuk vitamin K dengan sendirinya untuk setengah dari kebutuhan tubuh per hari.

 Tumbuhan berdaun hijau  Rumput laut

 Wortel

Gambar II.15 Sumber vitamin banyak berasal dari buah-buahan. Sumber: http://www.veggienumnum.com/nutrition/vitamins/

(Diakses pada: a r 2013)

e. Mineral

Mineral adalah substansi yang sangat diperlukan manusia untuk mengatur pertumbuhan, reproduksi, maupun kesehatannya. Kebutuhan mineral dapat dipenuhi dari sayur-sayuran berdaun hijau dan kacang-kacangan. Salah satu jenis makro mineral yang sangat dibutuhkan oleh tubuh adalah kalsium. Pada vegetarian jenis vegan, kebutuhan kalsium dipenuhi dari sawi, bayam, brokoli serta kacang-kacangan. Pada lacto vegetarian dan lacto-ovo vegetarian, kebutuhan kalsium dapat juga dipenuhi dari produk olahan susu. Defisiensi mineral yang paling sering dialami vegetarian yaitu defisiensi zat besi dan zink. Zat besi banyak terdapat dalam daging merah, sedangkan zink banyak terdapat pada daging dan tulang dan hanya terdapat dalam jumlah sedikit pada tanaman.


(41)

25

1. Zat Besi – penting untuk pembentukansel darah merah.  Buncis

 Kacang dan biji-bijan  Tumbuhan berdaun hijau  Telur

2. Kalsium – penting untuk pertumbuhan dan perawatan tulang dan fungsi otak.

 Tahu

 Olahan susu

 Produk olahan kedelai  Tumbuhan berdaun hijau

 Kacang, terutama kacang brazi dan kacang almond  Biji-bijan terutama wijen

3. Zink – Kandungan mineral vital untuk fugnsi sistem tubuh, terutama sistem kekebalan tubuh.

 Olahan susu

 Biji-bijan terutama wijen dan labu  Tepung, sereal dan beras

 Keju

4. Yodium – penting banyak fungsi metabolisme dan pencegahan penyakit gondok.

 Rumput laut

 Tumbuhan berdaun hijau  Olahan susu


(42)

26 Gambar II.16 Sumber mineral banyak berasal dari tumbuhan.

Sumber: http://www.veggienumnum.com/nutrition/minerals/ (Diakses pada: a r 2013)

II.4.5 Manfaat Menjadi Vegetarian

Berikut ini adalah manfaat-manfaat yang bisa diperoleh dengan menjadi seorang vegetarian atau menjalani pola makan seorang vegetarian menurut Monica Anggen (2012:7). Manfaat-manfaat itu adalah sebagai berikut:

a. Kulit lebih sehat & bersih.

Ada banyak khasiat dari sayur dan buah yang dikonsumsi. Dengan menjadikan sayur dan buah tersebut sebagai bahan makanan pokok, maka asupan vitamin, mineral dan serat yang terkandung di dalam sayur dan buah akan membuat proses metabolisme pada kulit menjadi lebih cepat sehingga akan terlhat lebih bersih.

b. Berat badan terkontrol

Serat yang terkandung di dalam sayur dan buah akan membuat tubuh menjadi kenyang lebih lama dibandingkan jika hanya mengkonsumsi daging. Karena itu, biasanya para vegetarian memiliki tubuh yang lebih langsing dan terhindar dari obesitas. Hal ini sangat mungkin terjadi karena di dalam sayur terdapat banyak protein, mineral, air dan serat.

c. Peningkatan kesehatan

Dengan menjadi vegetarian, maka kesehatan tubuh menjadi meningkat. Itulah sebabnya mengapa banyak dokter atau klinik kesehatan yang menggunakan cara detoksifikasi dengan memanfaatkan konsumsi sayur dan buah untuk meningkatkan kesehatan tubuh seseorang. Detoksifikasi dengan menggunakan buah dan sayuran tersebut mengandung zat fitokimia yang membantu


(43)

27

membuang racun dari dalam tubuh. Selain itu daya tahan tubuh meningkat karena adanya kandungan berbagai vitamin dari sayuran dan buah-buahan. d. Terhindar dari berbagai penyakit berbahaya dan mematikan

Ada banyak penelitian yang menyatakan bahwa para penyuka daging kebanyakan rentan akan berbagai penyakit yang berbahaya, disebabkan oleh pola makan yang kurang baik, yaitu banyak mengandung daging, seperti junk food. Dengan menjadi vegetarian maka tubuh akan mengurangi hampir 50% resiko terserang penyakit. Pola hidup vegetarian juga membuat tubuh terhindar dari berbagai penyakit yang di tularkan oleh hewan. Misalnya, penyakit flu burung, salmonella, typhus atau penyakit- penyakit lainnya. e. Memperbesar kesempatan hidup

Sebuah tim dari Loma Linda University Amerika Serikat pernah melakukan penelitian yang membandingkan tingkat hidup para pemakan daging dengan para pemakan sayur dan buah. Dari hasil penelitian tersebut akhirnya bahwa para vegetarian memiliki kesempatan hidup lima belas tahun lebih lama daripada para pemakan daging.

f. Pengeluaran berkurang

Tidak bisa dipungkiri bahwa bahan makanan yang berasal dari hewan seperti daging dan susu, pastilah berharga mahal beda dibandingan dengan sayuran dengan 10 ribu saja sudah bisa dapat berbagai macam sayuran untuk dihidangkan menjadi makanan. Dengan makan sayuran dan buah-buahan kebutuhan tubuh sudah terpenuhi dengan baik tanpa harus mengkonsumsi makanan hewani.

g. Karakter Pribadi menjadi lebih tenang

Beberapa penelitian mengatakan bahwa orang-orang yang mengkonsumsi makanan berbahan daging atau produk hewani lain nya meiliki emosi tidak stabil, mudah meledak-ledak dan sering terbawa nafsu. Sedangkan apabila mengkonsumsi sayur-sayuran dan buah-buahan, maka emosi menjadi stabil dan karakter pribadi menjadi lebih tenang.


(44)

28

h. Mengurangi pemanasan global

Vegetarian akan mampu mengentikan hampir 80% pemanasan global serta mengurangi emisi gas rumah kaca. Selain itu menjadi vegetarian akan mampu menghemat air bersih, meyelamatkan berbagai hutan yang tersebar diseluruh muka bumi, menghentikan penebangan hutan untuk pembukaan lahan yang ditunjukan untuk membuka perternakan, menjaga udara menjadi lebih bersih dan berkurangnya gas metana dari kotoran hewan, sehingga mengurangi dampak polusi kotoran hewan yang semuanya tidak dapat di olah kembali.

II.5 Pengumpulan Data

Data yang akan dikumpulkan dalam penelitian terdiri dari data primer. Data primer diperoleh dari hasil penggalian informasi dari responden yang dilakukan melalui pengisian kuesioner.

II.5.1 Kuesioner Penelitian

Kuesioner penelitian diberikan kepada 71 reponden dalam pada masyarakat Kota Bandung tanggal 28-31 Oktober 2013 melalui media Google Drive. Bentuk kuesioner penelitian terdiri dari 9 butir pernyataan yang berhubungan dengan topik penelitian yang sedang diteliti.


(45)

29 II.5.2 Hasil Kuesioner

Gambar II.17 Grafik Hasil Pengolahan Data Sumber: Dokeumentasi pribadi


(46)

30 Gambar II.18 Grafik Hasil Pengolahan Data


(47)

31 II.6 Buku-Buku tentang Vegetarian

Ada beberapa buku yang membahas gaya hidup vegetarian yang beredar di Indonesia. Antara lain sebagai berikut:

1. Diet Enak ala Vegetarian

Gambar II.19 Buku Diet Enak ala Vegetarian

Sumber: http://books.google.co.id/books/about/Diet_Enak_Ala_Vegetarian.html (Diakses pada: a r 2013)

Buku dari penulis Susianto, Hendry Widjaja, Helda J. Mailoa ini membahas gaya hidup vegetarian melalui pesan bahwa vegetarian adalah salah satu diet yang menggugah cita rasa dengan menampilkan banyak menu favorit yang bisa menggugah selera.

Bagian awal buku ini membahas tentang pengertian vegetarian yang menjelaskan sekillas tentang gaya hidup vegetarian, lalu manfaat gaya hidup vegetarian, pengetahuan gizi seimbang dan juga variasi menu makanan vegetarian.

Gaya visual yang digunakan buku ini menggunakan teknik fotografi sebagai ilustrasi utama dan sebagian besar teks seperti buku-buku kesahatan lainnya.


(48)

32

Target audiens buku ini merupakan masyarakat dewasa dan juga ibu rumah tangga yang terbiasa memasak dan menginginkan gaya hidup yang lebih sehat.

2. Cara Instan Sehat Ala Vegetarian

Gambar II.20 Cara Instan Sehat ala Vegetarian Sumber: http://gramediaonline.com/moreinfo.cfm?Product_ID=848125

(Diakses pada: a 16 r 2013)

Dalam buku ini, Monica Anggen menulis pengetahuan serta informasi menarik seputar gaya hidup vegetarian dengan membahas pengertian, banyaknya manfaat vegetarian serta beberapa variasi resep menu praktis dan mudah saji.

Gaya visual yang ditampilkan menggunakan banyak teknik fotografi yang sudah di masking, sehingga berbaur dengan background dengan warna solid. Target audiens dari buku ini merupakan kalangan semua umur, dan belum terfokus pada salah satu target tertentu, sehingga pendekatannya masih umum.


(49)

33 II.7 Kesimpulan

Dari data yang telah diperoleh dan dianalisa, dapat disimpulkan bahwa responden telah memiliki pengetahuan vegetarian, tetapi masih terdapat banyak keraguan dalam minat untuk memulai gaya hidup vegetarian. Faktor-faktor keraguan tersebut diantaranya yaitu:

a. Meskipun sudah banyak, informasi yang ada masih kurang menarik dan masih kurang memiliki pendekatan yang tepat pada target audiens hingga menimbulkan minat.

b. Masih ada isu negatif tentang vegetarian yang sebenarnya sudah memiliki solusi, seperti defisiasi vitamin B12 dan zat besi dengan solusi produk kedelai. Namun masyarakat belum mendapatkan informasi yang jelas tentang solusi tersebut.


(50)

34 BAB III

STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL

Dengan adanya permasalahan-permasalahan yang telah dijelaskan pada bahasan sebelumnya dan batasan masalah yang telah di fokuskan maka didapatkan sebuah solusi yang bisa menjawab permasalahan tersebut dengan media yang telah dipilih yaitu dengan perancangan media informasi buku gaya hidup vegetarian kepada target audiens.

III.1 Target Audiens

Target audiens merupakan salah satu bagian terpenting dalam proses sebuah media informasi. Dalam hal ini penulis menetapkan target audiens yang dapat dipengaruhi oleh media informasi buku, sebagai berikut:

III.1.1 Demografis

Jenis kelamin : Pria dan wanita

Kelompok umur : Remaja akhir yaitu 17-25 tahun (Depkes RI 2009). Pada umur ini, masyarakat sudah mempunyai kesadaran akan asupan gizi dan juga mulai memilih gaya hidup yang akan digunakan hingga masa tua.

Kelompok pendidikan : Perguruan tinggi.

Status ekonomi sosial : Kelas menengah atas dan kelas atas.

Dipilihnya status ekonomi sosial tersebut karena kemampuan untuk membeli kebutuhan pangan sudah sangat tercukupi, sehingga porsi perhatian masyarakat pada kebutuhan gizi yang mempengaruhi kesehatan untuk aktifitas pun sudah cukup tinggi.


(51)

35 III.1.2 Geografis

Dalam segi geografis target market perancangan meliputi kota-kota besar di kawasan pulau Jawa secara khusus dan secara umun adalah seluruh kota besar di Indonesia sebagai target market.

III.1.3 Psikografis

Dilihat dari psikografis target audiens untuk perancangan ini adalah remaja yang peduli dengan kesehatan, berfikiran terbuka, mempunyai kepedulian pada lingkungan sekitar, dan mempunyai wawasan internasional dalam bidang kesehatan khususnya.

III.2 Strategi Perancangan

Menurut definisi KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) edisi III, “Strategi

merupakan rencana yang cermat mengenai kegiatan untuk mencapai sasaran

khusus”. Sedangkan menurut Dr. Azhar Susanto (2004:51) dalam bukunya Sistem

Informasi Manajemen Konsep dan Pengembangannya, perancangan adalah kemampuan untuk membuat beberapa alternatif pemecahan masalah.

Berdasar pada fokus masalahnya ditemukan pemecahan masalah yang akan menjadi aspek dasar dalam strategi perancangan, yaitu masyarakat membutuhkan media informasi yang informatif, menarik, mudah dipahami dan dengan pendekatan yang tepat. Maka dipilihlah perancangan media informasi buku tentang gaya hidup vegetarian, sehingga dengan kampanye ini bisa memberi pengaruh kepada sebagian besar masyarakat agar bisa mendapatkan salah satu alternatif pola hidup sehat yang tepat.

III.2.1 Pendekatan Komunikasi

Strategi perancangan media informasi ini akan diproses mencakup beberapa aspek yang disesuaikan dengan target audiens yang dituju, menyampaikan pesan dengan baik dan efektif, dengan visualisasi yang tepat diangkat pada tema permasalahan dan elemen visual hasil studi terhadap target audiens yaitu remaja akhir. Dalam pendekatan komunikasi yang akan dilakukan, maka digunakan pendekatan


(52)

36

melalui dua cara pendekatan yaitu pendekatan verbal dan pendekatan visual. Berikut penjelasan mengenai pendekatan verbal dan visual:

a. Verbal

Pendekatan verbal berupa kalimat yang akan ditujukan pada target audiens, dengan bahasa yang digunakan yaitu bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional dan dipadu dengan bahasa sehari-hari secara persuasif agar terkesan santai. Pendekatan verbal bersifat kalimat inti yang memotivasi target audiens agar tertarik untuk menambah minat mencoba gaya hidup vegetarian, dengan gaya bahasa bersifat faktual. Dari banyaknya permasalahan yang muncul, maka tujuan perancangan ini adalah upaya memberikan informasi mengenai manfaat, langkah dantujuan gaya hidup vegetarian bagi masyarakat.

b. Visual

Pendekatan visual yang akan digunakan adalah ilustrasi grafis yang dipadukan dengan beberapa infografis yang memberikan gambaran secara faktual dan juga emosional sehingga target audiens merasa yakin akan informasi yang disampaikan dan juga tertarik dengan suasana yang disampaikan. Gaya visual untuk media informasi ini menggunakan teknik ilustrasi vector yang digabungkan dengan teknik tipografi yang menarik yaitu huruf berjenis script, agar pesan yang disampaikan tidak kaku dan formal, sehingga lebih mudah dipahami dan lebih punya pendekatan kepada target audiens.

III.2.2 Strategi Kreatif

Menggunakan visualisasi yang efektif dan efisien, unsur dalam media visual ini yang dibuat menarik perhatian dengan ilustrasi vector yang sederhana melalui visualisasi yang sesuai dan tepat pada maksud yang ingin dicapai. Dilengkapi dengan kalimat yang berbahasa sederhana dan memotivasi, pembentukan kalimat yang dipakai dalam headline maupun subheadline dijabarkan dalam bahasa yang mudah dimengerti dan sederhana namun tetap memiliki poin penting sesuai dengan target audiens. Mudah dicerna dan dipahami, perpaduan unsur visual dan bahasa yang dipakai harus memiliki kesinambungan yang kuat, serasi dan saling melengkapi antara satu sama lain sehingga dapat diharapkan mampu untuk dicerna serta dipahami oleh target audiens.


(53)

37 III.3 Strategi Media

Media yang digunakan untuk menyampaikan pesan kepada target audiens berbentuk buku dengan menggunakan teknik ilustrasi dan infografis yang di kemas secara menarik sehingga tidak menimbulkan kejenuhan dalam membacanya. Pemilihan buku sebagai media utama karena keunggulan buku itu sendiri yaitu tidak terburu-buru oleh objek yang bergerak dan bisa dibaca atau dilihat berulang-ulang serta bisa dibawa kemana saja.

III.1.3.1 Pemilihan Media

Didasarkan pada permasalahan yang dihadapi, maka dalam pemilihan suatu media diharapkan dapat menjadi solusi dan menjawab permasalahan. Media yang digunakan terbagi pada dua jenis yaitu media primer dan media sekunder.

1. Media Primer

Media utama berupa buku informasi mengenai pengenalan, pengetahuan dan langkah-langkah gaya hidup vegetarian berupa ilustrasi dan infografis tentang objek serta beberapa menu yang paling banyak diminati dan mudah untuk dibuat. Menurut Sutarno NS (2006 : 113) “Koleksi perpustakaan merupakan salah satu

faktor utama (pilar) sebuah perpustakaan”. Oleh sebab itu dari sumber

informasi perpustakaan akan dimulai media buku.

2. Media Sekunder

 Media cetak . a. Poster

Poster digunakan untuk menginformasikan bahwa telah terbit buku tentang vegetarian yang bekerja sama dengan IVS.

b. Flyer

Pemilihan media flyer sebagai media penyampaian informasi mengenai terbitnya buku tentang vegetarian yang bekerja sama dengan IVS.

c. Mini banner

Mini Banner sebagai media yang menginformasikan telah terbit buku yang menarik perhatian pengunjung di toko buku dan swalayan. Biasanya ditempatkan pada meja kasir.


(54)

38

 Media gimmick

a. Pembatas buku

Pembatas buku merupakan gimmick ketika membeli buku gaya hidup vegetarian.

b. Stiker

Stiker merupakan gimmick ketika membeli, sekaligus media pengingat akan dampak positif berupa quotes dari beberapa tokoh vegetarian pada stiker.

c. Kaos

Media ini merupakan gimmick untuk 12 orang pembeli buku pertama, sekaligus media pengingat dan juga menambah kepuasan dari pembeli buku ini.

d. Pin

Media ini digunakan untuk remaja, selain untuk media pengingat, juga dapat menjadi ciri atau tanda bahwa sudah membeli dan sedang membaca

buku “All About Vegetarian”. Biasanya para remaja memasangnya

sebagai hiasan pada tas, kerah baju atau rompi mereka. e. Gantungan kunci

Gantungan kunci memiliki kegunaan sebagai penghias dan juga pengingat agar kunci tidak mudah hilang atau tertukar. Pada media ini juga terpasang QR Code yang langsung terhubung pada akses jejaring sosial twitter resmi buku.

 Media digital

a. Jejaring sosial

Jejaring sosial yang dipakai adalah Facebook & Twitter. Media ini sangat efektif mengingat target audiens yang merupakan penduduk kota besar yang sebagian besar pengakses media internet.

b. Buku digital (eBook)

Media ini berfungsi sebagai pengganti media fisik buku dan juga dapat dijual secara online pada Amazon, Google Books dan Goodreads


(55)

39 III.1.4 Strategi Distribusi

Penyebaran media dikategorikan pada beberapa bagian : 1. Lokasi penyebaran media utama :

 Toko buku

Lokasi ini merupakan sarana paling utama penyebaran media karena merupakan pusat penjualan buku ternama yang sangat sudah dikenal masyarakat seperti Gramedia, Togamas, Gunung Agung dan toko buku besar lainnya. Sehingga setelah masyarakat sudah mendapat info atau iklan tentang terbitnya buku, maka masyarakat akan langsung datang ke toko buku terdekat, biasanya terdapat di pusat perbelanjaan seperti mall, supermarket, town square dan swalayan.

2. Lokasi penyebaran media pendukung :  Toko buku dan pusat perbelanjaan

Pada media pendukung pun banyak bertempat di toko buku karena merupakan tempat masyarakat khususnya remaja menghabiskan waktu. Biasanya penempatan media pendukung bertempat pada meja kasir, sehingga masyarakat yang mengadakan transaksi juga mendapatkan informasi tentang terbitnya buku ini.

 Halte bus

Lokasi ini merupakan tempat yang paling sering dilalui oleh target audiens di luar toko buku, karena sebagian besar adalah pelajar dan mahasiswa yang biasa menggunkan transportasi umum seperti bus.

Online

Sebagian besar target audiens buku ini adalah pengakses internet yang dalam usia remaja, biasanya menggunakan jejaring sosial sebagai sumber informasi.


(56)

40

Buku akan didistribusikan sesuai pada tabel jadwal penyebaran dan lokasi distribusi media:

Tabel III.1 Jadwal waktu dan lokasi pendistribusian buku beserta beberapa media pendukungnya

No. Media Bulan / Tahun Lokasi

Februari 2014 Maret 2014

1 Buku Toko buku

2 Poster Toko buku, Halte bus

3 Flyer Toko buku, Halte bus, online

4 Mini banner Toko buku

5 Pembatas Buku Toko buku

6 Stiker Toko buku

7 T-Shirt Toko buku

8 Pin Toko buku

9 Gantungan Kunci Toko buku

10 Jejaring Sosial online

11 Buku digital online

III.4 Konsep Visual

Dalam perancangan sebuah desain yang ideal adalah desain tersebut telah mempunyai konsep yang matang dan terencana, sehingga visual yang tercipta menarik dan sesuai dengan target penyebaran buku. Suatu rancangan visual terdiri dari format desain, tata letak, tipografi, ilustrasi dan warna.

III.4.1 Format Desain

Format desain buku dibuat dengan ukuran potrait atau memanjang dengan ukuran custom 15cm x 23cm. Dengan format memanjang ini, bertujuan agar tampilan dalam halaman buku mudah dibawa dan gambar atau foto dapat ditampilkan lebih besar dan jelas sehingga memudahkan dan memberikan kenyamanan pada pembaca saat melihat illustrasi tersebut. Buku infomasi bergambar ini dicetak dikertas 150 gsm art paper untuk isi buku, sedangkan untuk sampul dicetak kertas art paper 260 gsm dan dilaminasi dengan bahan doff.


(57)

41 III.4.2 Tata Letak (Layout)

Layout dibuat dengan memadukan berbagai macam unsur grafis yang meliputi warna, bentuk, ilustrasi dan tipografi menjadi satu kesatuan. Layout disesuaikan dengan media yang akan di buat dengan mengedepankan sebuah kesan.

Gambar III.1 Layout cover buku

Sumber: Dokumentasi pribadi (6 Desember 2013)

Gambar III.2 Layout content buku


(58)

42

Gambar III.3 Layout transisi pada content buku Sumber: Dokumentasi pribadi (6 Desember 2013)

Menurut Surianto Rustan (2010:76), layout atau tata letak desain adalah penyusunan dari elemen-elemen desain yang berhubungan kedalam sebuah bidang sehingga membentuk susunan artistik. Hal ini bisa juga disebut manajemen bentuk dan bidang.

III.4.3 Tipografi

Tipografi menurut Sihombing, merupakan representasi visual dari sebuah bentuk komunikasi verbal dan merupakan properti visual yang pokok dan efektif (2001: 58), selain itu pengetahuan mengenai huruf dapat dipelajari dalam sebuah disiplin seni yang disebut tipografi (typography) (Sihombing, 2001:3).

Sedangkan Sudiana (2001) berpendapat mengenai tipografi dalam buku Pengantar Tipografi bahwa gambar merupakan suatu unsur grafis yang paling mudah terbaca. Tetapi melalui kata-kata yang tersusun dari huruf demi huruflah yang menuntun pemahaman pembaca terhadap pesan atau gagasan.

Menurut Adien Gunarta (2010), tipografi didalam komputer biasa disebut dengan font. terdapat tiga jenis font yaitu, TrueType, PostScript dan OpenType. Mereka disimpan dalam direktori yang berbeda pada sistem operasi yang berbeda, yaitu:


(59)

43

TrueType Font (.ttf & .tte)

Font TrueType hanya memerlukan satu file untuk digunakan tetapi memerlukan file terpisah untuk setiap tipe dari font (seperti bold, italic dan bold-italic). Font TrueType dapat diperbesar ukurannya dan jelas dibaca dalam semua ukuran. Font TrueType mengandung data untuk screen dan printer dalam dalam satu file, ini membuat font lebih mudah untuk di-install. Untuk alasan ini, TrueType adalah pilihan yang baik bagi mereka yang memiliki pengalaman terbatas dalam bekerja dan meng-install font.

OpenType Font (.otf)

Font OpenType adalah cross-platform yang kompatibel sehingga mudah untuk berbagi file di sistem operasi. Font manajemen ini lebih sederhana karena hanya ada satu file yang terlibat. Sebuah file font OpenType berisi semua outline, data metrik dan bitmap dalam satu file. Hal ini dapat berisi TrueType (ekstensi .ttf) atau PostScript (ekstensi .otf) data font dan menggunakan ATM (Adobe Type Manager) untuk membuat font pada screen. Adobe® InDesign® dan Adobe® Photoshop® mendukung OpenType yang dapat menggunakan set karakter dan fitur tata letak.

PostScript Font (.pfb, .pfm & .afm)

The PostScript atau "Type 1" format font yang dikembangkan oleh Adobe pada 1980-an, beberapa tahun sebelum merilis TrueType. Format ini didasarkan pada teknologi cetak Adobe PostScript, sebuah bahasa pemrograman yang memungkinkan output resolusi tinggi grafis yang dapat diperbesar. PostScript telah lama dipandang sebagai pilihan yang dapat diandalkan, terutama untuk profesional, penerbit desainer dan pencetak. Namun, pengguna PC pada sistem operasi dibawah Windows 2000, perlu menginstal ATM (Adobe Type Manager) untuk menggunakan font PostScript.

Pada umumnya ada dua komponen utama untuk tipografi PostScript. File pertama berisi huruf PostScript yang sebenarnya adalah itu sendiri dan sering disebut "biner" atau "printer" file. File kedua berisi nama lengkap jenis huruf itu, karakteristik spasi (metrik font) dan informasi untuk membantu komputer


(60)

44

menampilkan jenis huruf pada layar dan untuk mencetak font. Kedua file harus ada untuk dapat bekerja.

Tipografi yang digunakan disesuaikan dengan tema yaitu menggunakan tipografi dengan jenis script menonjolkan sisi muda, clear dan kreatif yang konsisten dalam penyampaian pesan. Antara lain sebagai berikut:

 Simplicity

Gambar III.4 Simplicity

Sumber: Dokumentasi pribadi (8 Desember 2013)

Huruf ini digunakan untuk body text pada media dan merupakan jenis script yang berkesan vintage. Dipilihnya font ini karena kesan fancy, gunanya untuk body text yang mudah dibaca.

 Cooper Black

Gambar III.5 Cooper Black

Sumber: Dokumentasi pribadi (6 Desember 2013)

Huruf ini digunakan untuk judul pada media dan merupakan jenis old style serif. Dipilihnya font ini karena sudah menjadi bagian dari logo utama Indonesian Vegetarian Society (IVS).


(61)

45

 Aracne Ultra Condensed

Gambar III.6 Aracne Ultra Condensed Sumber: Dokumentasi pribadi (6 Desember 2013)

Huruf ini digunakan juga untuk headline pada konten dan beberapa media. Font merupakan jenis script. Dipilihnya huruf ini untuk menguatkan kesan fancy.

 Aracne Regular

Gambar III.7 Aracne Regular

Sumber: Dokumentasi pribadi (6 Desember 2013)

Huruf ini digunakan untuk sampul buku dan juga digunakan pada media lain. Font merupakan jenis script. Dipilihnya huruf ini karena merupakan satu keluarga dengan Aracne sehingga menciptakan kesinambungan dan konsistensi.

Tabel III.2 Daftar penggunaan huruf pada buku

No Anatomi Buku Huruf

Simplicity Cooper Black

Aracne Ultra Light

Aracne Regular

1 Sampul Buku 2 Nomor Halaman 3 Halaman Judul Utama 4 Halaman Hak Cipta 5 Prakata


(62)

46 6 Daftar Isi

7 Ilustrasi 8 Teks

9 Daftar Pustaka 10 Biografi Penulis 11 Sinopsis

III.4.4 Ilustrasi

Menurut Iyan WB dalam bukunya yang berjudul Anatomi Buku (2007:30), ilustrasi merupakan tambahan penjelasan teks yang diwujudkan dalam bentuk visual. Fungsi ilustrasi bagi suatu buku adalah menjelaskan dan mendukung teks yang tidak dapat digantikan dengan kata-kata. Unsur-unsur yang termasuk ilustrasi adalah gambar, foto, bagan, diagram, kurva, grafik, skema, histogram, peta dan denah.

Ilustrasi yang akan ditampilkan pada buku ini yaitu teknik vector, dengan menampilkan objek yang digambarkan warna dan kesan tidak kaku dipadukan dengan ilustrasi berupa infografis yang mendukung agar terkesan lebih menarik. Adapun referensi ilustrasi diambil dari beberapa ilustrator adalah Glenn Thomas.

Glenn Thomas adalah seorang ilustrator, desainer dan animator berbasis vector asal Melbourne, Australia biasa disebut dengan The Fox and King. Glenn memiliki banyak pengikut di dunia musik yang sebagain besar remaja yang mendengarkan lagu beraliran indie-rock, pop-punk, post-hardcore dan juga metalcore, karena sebagian besar client-nya berasal dari band-band tersebut seperti, Sleeping With Sirens, At The Skyline, Tides Of Man, Emarosa, Secrets dan Hands Like Houses yang kebanyakan berasal dari label indie terkenal di Amerika yaitu Rise Records dan Artery Foundation.


(63)

47 Gambar III.8 Halaman pribadi Glenn Thomas pada website Dribbble

Sumber: http://dribbble.com/snootyfox (Diakses pada 6 Desember 2013)

Gambar III.9 Ilustrasi Glenn Thomas sebagai referensi visual Sumber: http://www.thefoxandking.com/ (Diakses pada 6 Desember 2013)


(64)

48 III.4.5 Warna

Menurut Eiseman (2005), warna merupakan metode paling tepat untuk menyampaikan pesan dan tujuan. Sedangkan menurut Dameria (2007), sebuah warna sangat berkaitan dengan sisi psikologis. Contohnya adalah warna biru yang melambangkan kedamaian dan warna hitam yang berpotensi kuat menimbulkan kesan magis.

Warna yang mendominasi dalam perancangan buku bergambar ini yaitu warna-warna yang segar yaitu hijau dan merah yang mewakilkan mayoritas makanan vegetarian yang berasal dari sayuran hijau dan juga disesuaikan dengan selera remaja. Warna yang digunakan yaitu CMYK (Cyan Magenta Yellow Key/Black), karena warna CMYK dalam percetakan menghasilkan warna yang baik dan juga RGB (Red Green Blue) untuk pemakaian pada media-media digital.

Gambar III.10 Warna utama yang digunakan dalam perancangan Sumber: Dokumentasi pribadi (19 Januari 2014)

III.4.6 Fotografi

Menurut Rustan (2009), kekuatan terbesar dari fotografi pada media periklanan khususnya adalah kredibilitasnya atau kemampuannya untuk memberi kesan sebagai trustable media. Beberapa bagian dari media utama buku pada bagian resep menggunakan fotografi, karena bila dibuat ilustrasi vector akan membuat kesan yang berbeda dan mengurangi cita rasa secara visual dari menu makanan yang disajikan. Maka dari itu di ambil beberapa foto yang berasal dari BBC Goodfood untuk beberapa resep yang ditampilkan.


(65)

49 Gambar III.11 Halaman utama situs BBC Goodfood

Sumber: http://www.bbcgoodfood.com/ (diakses pada 20 Januari 2014)

Gambar III.12 Foto-foto menu dari BBC Goodfood


(66)

50 BAB IV

MEDIA DAN TEKNIS PRODUKSI

IV.1 Proses Perancangan Buku All About Vegetarian

IV.1.1 Perancangan Sketsa Ilustrasi

Membuat beberapa sketsa visual berupa ilustrasi yang menggambarkan tentang gaya hidup vegetarian, kemudian diolah sesuai dengan kebutuhan atau visual yang sudah ditentukan.

Gambar IV.1 Sketsa ilustrasi.


(67)

51 IV.1.2 Penentuan Format Ukuran

Pemilihan format ukuran ini dilakukan sebelum kita memproses karya lebih lanjut agar bisa menentukan dimana letak ilustrasi, bodytext serta besar kecil ukuran dari ilustrasi pada layout.

Gambar IV.2 Penentuan format ukuran dan gridding Sumber: Dokumentasi Pribadi (3 Januari 2014)

IV.1.3 Pemilihan Gaya visual

Setelah melakukan menentukan ilustrasi dan pemilihan format ukuran maka dilanjutkan dengan gaya visual, gaya visual pun tidak dibuat kemudian langsung masuk tahap akhir yakni produksi, namun dipilih dari yang referensi visual yaitu ilustrasi lalu dipilih dengan mempertimbangkan berbagai hal, mulai dari layout ilustrasi, penempatan bodytext dan pengolahan ilustrasi berdasarkan referensi yang tersedia dari data pribadi dan beberapa situs portofolio ilustrator yaitu Thomas Pomarelle dan Glenn Thomas.

IV.1.4 Tahap Akhir

Tahap ini adalah tahapan perwujudan media-media informasi yang telah ditentukan dan dibuat melalui tahapan-tahapan sebelumnya. Mulai dari pembuatan sketsa hingga proses gaya visual, setelah melalui tahap demi tahap lalu semua berkas di-save dengan bentuk .pdf setelah itu di cetak menggunakan kertas jenis


(68)

52

art paper dan dijilid soft cover untuk buku. Adapun format pdf dan .epub untuk kebutuhan media pendukung berupa buku digital atau disebut dengan eBook.

Gambar IV.3 Tahap akhir pembuatan buku pada bagian sampul Sumber: Dokumentasi Pribadi (3 Januari 2014)

Gambar IV.4 Tahap akhir pembuatan buku pada bagian isi Sumber: Dokumentasi Pribadi (3 Januari 2014)

Serta untuk beberapa media pendukung lain seperti poster, flyer, mini banner, pembatas buku, stiker, kaos, jaket buku, pin, gantungan kunci, dan jejaring sosial menggunakan media yang menyesuaikan dengan kebutuhan yang variatif sesuai lokasi penempatan dan fungsinya masing-masing.


(69)

53 IV.2 Media Utama

IV.2.1 Sampul

Pada bagian sampul terdapat ilustrasi sepasang remaja yang mewakilkan target audiens yang disusun dengan penambahan judul yang muncul secara ekplosif ditambah dengan penyajian buah-buahan dan sayuran. Teknis pada sampul ini menggunakan jilid lem soft cover serta dilapisi laminasi doff agar tidak mudah rusak atau robek dan juga mudah dibawa karena ringan dengan teknis produksi dengan cetak offset.

Gambar IV.5 Sampul dan sampul belakang Sumber: Dokumentasi pribadi (20 Januari 2014)

Media :

 Ukuran : 15 cm x 23 cm  Material : Art Paper 260 gram


(70)

54 IV.2.2 Isi Buku

Pada bagian isi buku terdapat 60 halaman dan terdapat 5 bab yang menggunakan kata lain yaitu Chapter di antaranya: Chapter 1 “Apa itu Vegetarian”, Chapter 2

“Manfaat dari Vegetarian”, Chapter 3 “Pengganti Gizi Vegetarian”, Chapter 4

“Langkah jadi Vegetarian” dan terakhir Chapter 5 “Resep Favorit Vegetarian”.

Media :

 Ukuran : 15 cm x 23 cm  Material : Art Paper 260 gram

 Teknis Produksi : Cetak offset & laminasi doff

Chapter 1 “Apa itu Vegetarian” yang mengupas tentang serba-serbi terkait informasi vegetarian sebagai pengetahuan awal sebelum menjadi vegetarian seperti “Pengertian Vegetarian”, “Jenis Vegetarian”, “Sejarah Vegetarian”,

“Makanan Non-vegetarian” dan juga “Selebriti Vegetarian” terdapat didalamnnya.

Gambar IV.6 Chapter 1 “Apa Itu Vegetarian” Sumber: Dokumentasi pribadi (20 Januari 2014)


(71)

55 “Manfaat dari Vegetarian” yang terdapat didalamnya dampak positif dari gaya hidup vegetarian yang terdapat pada chapter 2 antara lain, “Terhindar dari

Beberapa Penyakit”, Meningkatkan Mood”, “Kulit Lebih Bersih” dan

“Meningkatkan Hormon Seksual”.

Gambar IV.7 Chapter 2 “Manfaat Vegetarian” Sumber: Dokumentasi pribadi (20 Januari 2014)


(72)

56

Info gizi kebutuhan tubuh dan solusinya berupa subtitusi asupan dengan gaya hidup vegetarian terdapat didalam Chapter 3 “Pengganti Gizi Vegetarian” antara lain, “Karbohidrat”, “Protein”, “Lemak”, “Vitamin” dan “Mineral”.

Gambar IV.8 Chapter 3 “Pengganti Gizi Vegetarian” Sumber: Dokumentasi pribadi (20 Januari 2014)


(1)

60

Gambar IV.13 Mini Banner

Sumber: Dokumentasi pribadi (20 Januari 2014)

Media :

 Ukuran : 30cm x 40cm

 Material : Polyposter 210 gram  Teknis Produksi : Laser printing dan laminasi

IV.3.4 Pembatas Buku

Media fungsional yang membantu pembaca menandai buku, juga dapat menjadi media penarik perhatian bagi yang melihat buku.


(2)

61

Gambar IV.14 Pembatas buku

Sumber: Dokumentasi pribadi (20 Januari 2014)

Media :

 Ukuran : 17.5 cm x 6.7 cm  Material : Art Paper 260 gram

 Teknis Produksi : Cetak offset, laminasi doff dan die-cutting

IV.3.5 Stiker

Stiker merupakan gimmick ketika membeli, sekaligus media pengingat akan dampak positif berupa quotes dari beberapa tokoh vegetarian pada stiker.

Gambar IV.15 Stiker


(3)

62 Media :

 Ukuran : 19.6 cm x 4.6 cm  Material : Stiker chromo  Teknis Produksi : Cetak offset

IV.3.6 Kaos

Media ini merupakan gimmick untuk 12 orang pembeli buku pertama, sekaligus media pengingat dan juga menambah kepuasan dari pembeli buku ini. Model kaos digunakan yaitu ¾ sleeves Raglan yang bertema casual, selain model ini sedang trend, juga bersifat unisex yaitu wanita dan pria bisa menggunakannya

Gambar IV.16 Kaos

Sumber: Dokumentasi pribadi (20 Januari 2014)

Media :

 Ukuran : S (47cm x 67cm), M (47cm x 73cm), L (49cm x 75cm)  Material : Cotton combed 30s

 Teknis Produksi : Sablon Plastisol

IV.3.7 Pin

Media ini digunakan untuk remaja, selain untuk media pengingat, juga dapat

menjadi ciri atau tanda bahwa sudah membeli dan sedang membaca buku “All About Vegetarian”. Biasanya para remaja memasangnya sebagai hiasan pada tas, kerah baju atau rompi.


(4)

63

Gambar IV.17 Pin

Sumber: Dokumentasi pribadi (20 Januari 2014)

Media

•Ukuran : 4.5 cm x 4.5 cm

•Material : Pin plastik & laminasi glossy

•Teknis Produksi : Digital printing & pressing

IV.3.8 Gantungan kunci

Gantungan kunci memiliki kegunaan sebagai penghias dan juga pengingat agar kunci tidak mudah hilang atau tertukar. Pada media ini juga terpasang QR Code yang langsung terhubung pada akses jejaring sosial Twitter resmi buku.

Gambar IV.18 Gantungan kunci

Sumber: Dokumentasi pribadi (20 Januari 2014)

Media

•Ukuran : 4.5 cm x 4.5 cm

•Material : Pin plastik & laminasi glossy


(5)

64

IV.3.9 Jejaring sosial

Jejaring sosial yang dipakai adalah Facebook & Twitter. Media ini sangat efektif mengingat target audiens yang merupakan penduduk kota besar yang sebagian besar pengakses media internet.

Gambar IV.19 Halaman Facebook All About Vegetarian Sumber: Dokumentasi pribadi (20 Januari 2014)

Media

Username : @IVS_AllAboutVeg

Link : http://twitter.com/IVS_AllAboutVeg

Gambar IV.20 Akun Twitter @IVS_AllAboutVeg Sumber: Dokumentasi pribadi (20 Januari 2014)

Media

Username : All About Vegetarian


(6)

65

IV.3.10 Buku digital (eBook)

Media ini berfungsi sebagai pengganti media fisik buku dan juga dapat dijual secara online pada Amazon, Google Books dan Goodreads

Gambar IV.21 Kemasan buku digital

Sumber: Dokumentasi pribadi (20 Januari 2014)

Media

•Ukuran : 1772 px x 2717 px (300ppi)

•Material : Adobe PDF 5 - Acrobat 1.4 RGB dalam Compact Disk