Pengalokasian Pesanan Bahan Baku Yang Optimum Pada Pt. Gold Coin Indonesia Dengan Metode Analytic Network Process (Anp) Dan Goal Programming

PENGALOKASIAN PESANAN BAHAN BAKU YANG OPTIMUM PADA PT. GOLD COIN INDONESIA DENGAN METODE ANALYTIC NETWORK PROCESS (ANP)
DAN GOAL PROGRAMMING
TUGAS SARJANA Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Dari Syarat-Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik
Oleh TRI UTARI
100403014
DEPARTEMEN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2015

KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas sarjana ini.
Tugas sarjana ini merupakan salah satu syarat untuk mendapatkan gelar sarjana teknik di Departemen Teknik Industri, khususnya program studi Reguler Strata Satu, Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara. Judul untuk tugas sarjana ini adalah “Pengalokasian Pesanan Bahan Baku yang Optimum pada PT. Gold Coin Indonesia dengan Metode Analytic Network Process (ANP) dan Goal Programming.”
Sebagai manusia yang tidak luput dari kesalahan, maka penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan tugas sarjana ini. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan saran dan masukan yang sifatnya membangun demi kesempurnaan laporan tugas sarjana ini. Semoga tugas sarjana ini dapat bermanfaat bagi penulis sendiri, perpustakaan Universitas Sumatera Utara, dan pembacanya.
Medan, April 2015 Penulis,
(Tri Utari)

UCAPAN TERIMA KASIH
Syukur dan terimakasih penulis ucapkan yang sebesar-besarnya kepada Allah SWT yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk menjalani pendidikan di Departemen Teknik Industri USU serta telah membimbing penulis selama masa kuliah dan penulisan laporan tugas sarjana ini.
Dalam pelaksanaan tugas sarjana ini penulis telah mendapatkan bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak, baik berupa materil, moril, informasi maupun administrasi. Oleh karena itu, maka pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada: 1. Ibu Ir. Khawarita Siregar, MT selaku Ketua Departemen Teknik Industri dan
Bapak Ir. Ukurta Tarigan, MT selaku Sekretaris Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara. 2. Ibu Ir. Dini Wahyuni, MT selaku Dosen Pembimbing I yang bersedia meluangkan waktunya untuk membimbing, memberikan arahan, motivasi, serta kepercayaan kepada penulis untuk mengerjakan laporan tugas sarjana ini. 3. Bapak Erwin Sitorus, ST, MT selaku Dosen Pembimbing II atas waktu, bimbingan, pengarahan, dan masukan yang diberikan kepada penulis dalam penyelesaian laporan tugas sarjana ini. 4. Bapak Aulia Ishak, ST, MT dan Bapak Ikhsan Siregar, ST, M.Eng selaku Dosen Pembanding atas waktu, bimbingan, dan masukan yang diberikan kepada penulis dalam penyelesaian laporan tugas sarjana ini.

UCAPAN TERIMA KASIH (LANJUTAN)
5. Bapak Ramadhani Nasution, STselaku Pembimbing Lapangan di PT. Gold Coin Indonesia-Medan Millyang telah memberikan bantuan berupa waktu, bimbingan, serta informasi dan data selama melakukan penelitian.

6. Teristimewa kedua orang tua Bapak Soekamto dan Ibu Murni yang tiada hentinya mendukung penulis baik secara moril, doa, maupun materil sehingga laporan ini dapat diselesaikan. Penulis menyadari tidak dapat membalas segala kebaikan dan kasih sayang dari keduanya, oleh karena itu izinkanlah penulis memberikan karya ini sebagai ungkapan rasa terima kasih kepada Ayahanda dan Ibunda tercinta.
7. Abang saya Ary Gustian, ST, kakak saya Retno Ayuningtyas, dan Bulek Mastini yang selalu mendukung baik moril, materil, semangat, dan doanya sehingga mendukung penulis untuk secepatnya menyelesaikan laporan ini.
8. Staf pegawai Teknik Industri, Bang Mijo, Bang Nurmansyah, Kak Dina, Bang Ridho, Kak Rahma dan Ibu Ani, terimakasih atas bantuannya dalam masalah administrasi untuk melaksanakan tugas sarjana ini.
9. Abang, Rekan-rekan, dan adik-adik Asistendi Laboratorium Pengukuran dan Statistik, Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik USU (Bg Oik, Bg Yoan, Bg Musthofa, Nadhira, Yuni, Adel, Rois, Lisa, Nanda, Randy, Chaidir, Dian, Sholihin, Wahyu, Kevin, Arif, Laksmi, dan Adel).

UCAPAN TERIMA KASIH (LANJUTAN)
10. Rekan kerja seperjuangan penulis di PT. Gold Coin Indonesia-Medan Mill, Nadhira Indah P.H.dan sahabat penulis Shelvy Riry Gusrina dan M. Novri Saldiansyah yang telah memberikan banyak semangat serta dorongan kepada penulis.
11. Sahabat kental penulis (Ami, Anis, Nurul, Rifa, dan Alice) yang telah memberikan motivasi, semangat, dan hiburan pada penulis selama proses pengerjaan laporan tugas sarjana ini.
12. Teman-teman angkatan 2010 (Titen) di Departemen Teknik Industri USU yang telah memberikan banyak semangat serta dorongan kepada penulis.
13. Kepada semua pihak yang telah banyak membantu dalam menyelesaikan laporan ini dan tidak dapat penulis sebutkan satu per satu, penulis mengucapkan terima kasih.

ABSTRAK
PT. Gold Coin Indonesia-MedanMill merupakan salah satu perusahaan manufaktur yang bergerak dalam bidang pembuatan pakan ternak. Untuk menjamin kelancaran proses produksi, perusahaan melakukan kerjasama dengan pemasok dalam pemenuhan kebutuhan bahan baku. Kerjasama dengan pemasok dilakukan dengan sistem single supplier dan multi supplier. Khusus untuk bahan baku jagung kuning dan dedak padi, PT. Gold Coin Indonesia menggunakan sistem multi supplier. Pada sistem ini, dibutuhkan suatu metode penilaian kinerja supplier untuk dapat melakukan alokasi pemesanan bahan baku yang optimal karena adanya perbedaan kinerja dari tiap supplier. Penilaian kinerja juga melibatkan banyak kriteria, diantaranya kriteria kualitas, pengiriman, kebijakan klaim dan jaminan, riwayat kinerja, harga, dan sistem komunikasi. Metode Analytic Network Process (ANP) merupakan salah satu metode yang dapat digunakan untuk mengetahui bobot penilaian kinerja supplier dengan melibatkan banyak kriteria. Berdasarkan hasil bobot penilaian kinerja ini selanjutnya dialokasikan pesanan bahan baku yang optimal dengan metode Goal Programming dengan mempertimbangkan jumlah kebutuhan, harga, tingkat penolakan bahan baku, serta minimum dan maksimum order pada supplier. Hasil perhitungan menunjukkan alokasi pesanan bahan baku yang optimal pada tahun 2014, untuk jagung kuning PT. CRA (15.874 ton), PT. SG (10.468 ton), dan PT. AI (6.208 ton). Sedangkan, untuk dedak padi pada supplier AP (2.638 ton), AR (806 ton), dan BP (536 ton). Total biaya pembelian yang dapat dihemat sebesar Rp.3.753.610.000,- (sekitar 3,09 %). Penggunaan kedua metode ini dapat meminimalkan resiko pembelian seperti keterlambatan dan penurunan kualitas bahan baku sekaligus meminimalkan biaya produksi sehingga dapat meningkatkan kinerja perusahaan secara keseluruhan.
Kata Kunci : Jagung Kuning, Dedak Padi, Multi Supplier, ANP, Goal Programming.

DAFTAR ISI

BAB

HALAMAN


LEMBAR JUDUL .............................................................................

i

LEMBAR PENGESAHAN ...............................................................

ii

SERTIFIKAT EVALUASI TUGAS SARJANA ............................ iii

KATA PENGANTAR ....................................................................... iv

UCAPAN TERIMA KASIH .............................................................

v

ABSTRAK ...................................................................................... viii

DAFTAR ISI ...................................................................................... ix


DAFTAR TABEL .............................................................................. xiv

DAFTAR GAMBAR ......................................................................... xxiii

DAFTAR LAMPIRAN...................................................................... xxiv

I PENDAHULUAN............................................................................... I-1 1.1 Latar Belakang .............................................................................. I-1 1.2 Perumusan Masalah ....................................................................... I-5 1.3 Tujuan Penelitian ........................................................................... I-6 1.4Manfaat Penelitian ........................................................................... I-6 1.5Batasan dan Asumsi Penelitian........................................................ I-7 1.6.Sistematika Penulisan Tugas Akhir ................................................ I-7

DAFTAR ISI (LANJUTAN)

BAB

HALAMAN

II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN............................................ II-1

2.1 Sejarah Perusahaan ........................................................................ II-1

2.2 Ruang Lingkup Bidang Usaha....................................................... II-2


2.3 Lokasi Perusahaan.......................................................................... II-2

2.4. Struktur Organisasi ........................................................................ II-2

2.5. Bahan Baku, Bahan Tambahan, dan Bahan Penolong .................. II-5

2.5.1. Bahan Baku ......................................................................... II-5

2.5.2. Bahan Penolong .................................................................. II-7

2.5.3. Bahan Tambahan................................................................. II-8

2.6. Uraian Proses Produksi.................................................................. II-8

III LANDASAN TEORI .......................................................................... III-1 3.1.Pembelian........................................................................................ III-1 3.1.1. Tujuan Pembelian Bahan Baku............................................ III-1 3.1.2. Pemilihan Pemasok .............................................................. III-4 3.2.Analytic Network Process (ANP).................................................... III-8 3.2.1 Langkah-langkah Pengerjaan ANP ...................................... III-15 3.3. Goal Programming........................................................................ III-16 3.3.1. Bentuk Umum Model Goal Programming.......................... III-21

DAFTAR ISI (LANJUTAN)

BAB


HALAMAN 3.3.2. Penyelesaian Model Goal Programming Menggunakan
Software LINDO .................................................................... III-21

IV METODOLOGI PENELITIAN........................................................ IV-1 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian........................................................ IV-1 4.2. Jenis Penelitian .............................................................................. IV-1 4.3. Objek Penelitian ............................................................................ IV-1 4.4. Kerangka Berpikir ......................................................................... IV-2 4.5. Variabel Penelitian ........................................................................ IV-3 4.6. Instrumen Penelitian ...................................................................... IV-4 4.7. Prosedur Penelitian ........................................................................ IV-5

V PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA............................ V-1 5.1. Analytic Network Process (ANP)................................................... V-1 5.1.1. Tahap Penentuan Kriteria dan Subkriteria......................... V-1 5.1.2. Tahap Pembuatan Struktur Jaringan (Network)................. V-6 5.1.3. Pembuatan Kuesioner Perbandingan Berpasangan............ V-11 5.1.4. Perhitungan Rasio Konsistensi .......................................... V-12 5.1.4.1 Perbandingan Berpasangan Antar Kluster........... V-12 5.1.4.2 Perbandingan Berpasangan Antar Subkriteria..... V-19

DAFTAR ISI (LANJUTAN)

BAB

HALAMAN

5.1.4.3 Perbandingan Berpasangan Antar Alternatif.............. V-36

5.1.5. Perhitungan Supermatriks Analytic Network Process (ANP)...... V-54

5.2.Pengumpulan Data Goal Programming.......................................... V-63


5.2.1 Data Kebutuhan Bahan Baku............................................. V-63

5.2.2 Data Minimum dan Maksimum Order .............................. V-64

5.2.3 Data Tingkat Penolakan Bahan Baku (Incoming Material)....... V-64

5.2.4 Data Harga Pembelian Bahan Baku dan Total Biaya

Pembelian .......................................................................... V-67

5.3.Pengolahan Data Goal Programming ............................................. V-68

5.3.1 Formulasi Goal Programming........................................... V-68

5.3.2 Penyelesaian Goal Programming dengan LINDO ............ V-92

5.3.3 Perbandingan Hasil Alokasi Pesanan dengan Kondisi

Eksisting ............................................................................ V-95


VI ANALISIS PEMECAHAN MASALAH ........................................... VI-1 6.1 Analisis Hasil Analytic Network Process (ANP) .......................... VI-1 6.1.1. Analisis Hubungan Antar Subkriteria Penilaian Kinerja Supplier ................................................................................ VI-1 6.1.2. Analisis Hasil Supermatrix.................................................. VI-2 6.1.2.1. Analisis Unweighted Supermatrix .......................... VI-2

DAFTAR ISI (LANJUTAN)

BAB

HALAMAN

6.1.2.2. Analisis Weighted Supermatrix............................... VI-3

6.1.2.3. Analisis Limiting Supermatrix ................................ VI-3

6.1.3. Analisis Hasil Pembobotan ANP......................................... VI-5

6.2 Analisis Hasil Alokasi Pesanan dengan Goal Programming ........ VI-6

6.3 Analisis Kelebihan Model yang Diusulkan ................................... VI-10

VII KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................... VII-1 7.1 Kesimpulan.................................................................................... VI-1 7.2 Saran .............................................................................................. VI-2


DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

DAFTAR TABEL

TABEL

HALAMAN

1.1 Daftar Supplier Bahan Baku PT. Gold Coin Indonesia...........

I-3

2.1 Persentase Penggunaan Bahan Baku untuk Pakan Ayam. ......

II-6

3.1 Dickson’s Supplier Selection Criteria..................................... III-4

3.2 Dasar Perbandingan Kriteria ................................................... III-14


5.1 Kriteria Penilaian Kinerja Supplier......................................... V-1

5.2 Rekapitulasi Jawaban Kriteria Penilaian Kinerja Supplier ..... V-3

5.3 Rekapitulasi Subkriteria Terpilih ............................................ V-4

5.4 Kriteria dan Subkriteria Terpilih Penilaian Kinerja Supplier . V-5

5.5 Keterangan Subkriteria yang Dibandingkan ........................... V-7

5.6 Rekapitulasi Jawaban Penilaian Hubungan Antar Subkriteria V-8

5.7 Hubungan Antar Subkriteria ................................................... V-9

5.8 Perbandingan Berpasangan Antar Kluster Kriteria Kualitas .. V -11

5.9 Skala Perbandingan Berpasangan ........................................... V -11

5.10 Perbandingan Berpasangan Antar Kluster yang Mempengaruhi


Kluster Pengiriman.................................................................. V -12

5.11 Perhitungan Rata-Rata Geometrik untuk Perbandingan Antar

Kluster untuk Kriteria Kualitas ............................................... V -14

5.12 Matriks Normalisasi dan Bobot Parsial .................................. V -14

5.13 Perbandingan Berpasangan untuk Kluster Kebijakan Klaim

dan Jaminan............................................................................. V -16

DAFTAR TABEL (LANJUTAN)

TABEL

HALAMAN

5.14 Perbandingan Berpasangan untuk Kluster Riwayat Kinerja... V-17


5.15 Perbandingan Berpasangan untuk Kluster Harga ................... V-18

5.16 Perbandingan Berpasangan untuk Kluster Sistem Komunikasi ... V-19

5.17 Perbandingan Berpasangan Subkriteria K-1 pada Kluster

Kualitas ................................................................................... V -20

5.18 Perbandingan Berpasangan Subkriteria K-1 pada Kluster

Kebijakan Klaim dan Jaminan ................................................ V -20

5.19 Perbandingan Berpasangan Subkriteria K-2 pada Kluster

Kualitas ................................................................................... V -21

5.20 Perbandingan Berpasangan Subkriteria K-2 pada Kluster

Kebijakan Klaim dan Jaminan ................................................ V -22

5.21 Perbandingan Berpasangan K-3 pada Kluster Kualitas .......... V-22

5.22 Perbandingan Berpasangan Subkriteria K-3 pada Kluster

Kebijakan Klaim dan Jaminan ................................................ V -23

5.23 Perbandingan Berpasangan Subkriteria P-1 pada Kluster

Pengiriman .............................................................................. V-23

5.24 Perbandingan Berpasangan Subkriteria P-1 pada Kluster

Kebijakan Klaim dan Jaminan ................................................ V-24

5.25 Perbandingan Berpasangan Subkriteria P-2 pada Kluster

Pengiriman .............................................................................. V-25

DAFTAR TABEL (LANJUTAN)

TABEL

HALAMAN

5.26 Perbandingan Berpasangan Subkriteria P-2 pada Kluster

Kebijakan Klaim dan Jaminan ................................................ V-25

5.27 Perbandingan Berpasangan Subkriteria P-3 pada Kluster

Pengiriman .............................................................................. V-26

5.28 Perbandingan Berpasangan Subkriteria RK-1 pada Kluster

Kualitas ................................................................................... V-26

5.29 Perbandingan Berpasangan Subkriteria RK-1 pada Kluster

Pengiriman .............................................................................. V-27

5.30 Perbandingan Berpasangan Subkriteria RK-1 pada Kluster

Sistem Komunikasi ................................................................. V-28

5.31 Perbandingan Berpasangan Subkriteria RK-2 pada Kluster

Harga. ...................................................................................... V-28

5.32 Perbandingan Berpasangan Subkriteria RK-2 pada Kluster

Sistem Komunikasi ................................................................. V-29

5.33 Perbandingan Berpasangan Subkriteria KKJ-1 pada Kluster

Kualitas ................................................................................... V-30

5.34 Perbandingan Berpasangan Subkriteria KKJ-1 pada Kluster

Kebijakan Klaim dan Jaminan ................................................ V-30

5.35. Perbandingan Berpasangan Subkriteria KKJ-2 pada Kluster

Kebijakan Klaim dan Jaminan ................................................ V-31

DAFTAR TABEL (LANJUTAN)

TABEL

HALAMAN

5.36. Perbandingan Berpasangan Subkriteria KKJ-3 pada Kluster

Kualitas ................................................................................... V-31

5.37. Perbandingan Berpasangan Subkriteria KKJ-3 pada Kluster

Pengiriman .............................................................................. V-32

5.38. Perbandingan Berpasangan Subkriteria KKJ-3 pada Kluster

Kebijakan Klaim dan Jaminan ................................................ V-33

5.39. Perbandingan Berpasangan Subkriteria H-4 pada Kluster Harga..... V-33

5.40. Perbandingan Berpasangan Subkriteria H-3 pada Kluster Harga..... V-34

5.41. Perbandingan Berpasangan Subkriteria SK-1 pada Kluster

Riwayat Kinerja ...................................................................... V-34

5.42. Perbandingan Berpasangan Subkriteria SK-2 pada Kluster

Riwayat Kinerja ...................................................................... V-35

5.43. Perbandingan Berpasangan Subkriteria SK-2 pada Kluster

Harga ....................................................................................... V-36

5.44. Perbandingan Berpasangan Antar Alternatif Supplier Bahan

Baku Jagung untuk Subkriteria K-1........................................ V-37

5.45. Perbandingan Berpasangan Antar Alternatif Supplier Bahan

Baku Dedak Padi untuk Subkriteria K-1................................. V-37

5.46. Perbandingan Berpasangan Antar Alternatif Supplier Bahan

Baku Jagung untuk Subkriteria K-2........................................ V-38

DAFTAR TABEL (LANJUTAN)

TABEL

HALAMAN

5.47. Perbandingan Berpasangan Antar Alternatif Supplier Bahan

Baku Dedak Padi untuk Subkriteria K-2................................. V-38

5.48. Perbandingan Berpasangan Antar Alternatif Supplier Bahan

Baku Jagung untuk Subkriteria K-3........................................ V-39

5.49. Perbandingan Berpasangan Antar Alternatif Supplier Bahan

Baku Dedak Padi untuk Subkriteria K-3................................. V-39

5.50. Perbandingan Berpasangan Antar Alternatif Supplier Bahan

Baku Jagung untuk Subkriteria P-1 ........................................ V-40

5.51. Perbandingan Berpasangan Antar Alternatif Supplier Bahan

Baku Dedak Padi untuk Subkriteria P-1 ................................. V-40

5.52. Perbandingan Berpasangan Antar Alternatif Supplier Bahan

Baku Jagung untuk Subkriteria P-2 ........................................ V-41

5.53. Perbandingan Berpasangan Antar Alternatif Supplier Bahan

Baku Dedak Padi untuk Subkriteria P-2 ................................. V-41

5.54. Perbandingan Berpasangan Antar Alternatif Supplier Bahan

Baku Jagung untuk Subkriteria (P-3)...................................... V-42

5.55. Perbandingan Berpasangan Antar Alternatif Supplier Bahan

Baku Dedak Padi untuk Subkriteria P-3 ................................. V-42

5.56. Perbandingan Berpasangan Antar Alternatif Supplier Bahan

Baku Jagung untuk Subkriteria ............................................... V-43

DAFTAR TABEL (LANJUTAN)

TABEL

HALAMAN

5.57. Perbandingan Berpasangan Antar Alternatif Supplier Bahan

Baku Dedak Padi untuk Subkriteria RK-1 .............................. V-43

5.58. Perbandingan Berpasangan Antar Alternatif Supplier Bahan

Baku Jagung untuk Subkriteria RK-2 ..................................... V-44

5.59. Perbandingan Berpasangan Antar Alternatif Supplier Bahan

Baku Dedak Padi untuk Subkriteria RK-2 .............................. V-44

5.60. Perbandingan Berpasangan Antar Alternatif Supplier Bahan

Baku Jagung untuk Subkriteria KKJ-1 ................................... V-45

5.61. Perbandingan Berpasangan Antar Alternatif Supplier Bahan

Baku Dedak Padi untuk Subkriteria KKJ-1 ............................ V-45

5.62. Perbandingan Berpasangan Antar Alternatif Supplier Bahan

Baku Jagung untuk Subkriteria KKJ-2 ................................... V-46

5.63. Perbandingan Berpasangan Antar Alternatif Supplier Bahan

Baku Dedak Padi untuk Subkriteria KKJ-2 ............................ V-46

5.64. Perbandingan Berpasangan Antar Alternatif Supplier Bahan

Baku Jagung untuk Subkriteria KKJ-3 ................................... V-47

5.65. Perbandingan Berpasangan Antar Alternatif Supplier Bahan

Baku Dedak Padi untuk Subkriteria KKJ-3 ............................ V-47

5.66. Perbandingan Berpasangan Antar Alternatif Supplier Bahan

Baku Jagung untuk Subkriteria H-1........................................ V-48

DAFTAR TABEL (LANJUTAN)

TABEL

HALAMAN

5.67. Perbandingan Berpasangan Antar Alternatif Supplier Bahan

Baku Dedak Padi untuk Subkriteria H-1................................. V-48

5.68. Perbandingan Berpasangan Antar Alternatif Supplier Bahan

Baku Jagung untuk Subkriteria H-2........................................ V-49

5.69. Perbandingan Berpasangan Antar Alternatif Supplier Bahan

Baku Dedak Padi untuk Subkriteria H-2................................. V-49

5.70. Perbandingan Berpasangan Antar Alternatif Supplier Bahan

Baku Jagung untuk Subkriteria H-3........................................ V-50

5.71. Perbandingan Berpasangan Antar Alternatif Supplier Bahan

Baku Dedak Padi untuk Subkriteria H-3................................. V-50

5.72. Perbandingan Berpasangan Antar Alternatif Supplier Bahan

Baku Jagung untuk Subkriteria H-4........................................ V-51

5.73. Perbandingan Berpasangan Antar Alternatif Supplier Bahan

Baku Dedak Padi untuk Subkriteria H-4................................. V-51

5.74. Perbandingan Berpasangan Antar Alternatif Supplier Bahan

Baku Jagung untuk Subkriteria SK-1...................................... V-52

5.75. Perbandingan Berpasangan Antar Alternatif Supplier Bahan

Baku Dedak Padi untuk Subkriteria SK-1 .............................. V-52

5.76. Perbandingan Berpasangan Antar Alternatif Supplier Bahan

Baku Jagung untuk Subkriteria SK-2...................................... V-53

DAFTAR TABEL (LANJUTAN)

TABEL

HALAMAN

5.77. Perbandingan Berpasangan Antar Alternatif Supplier Bahan

Baku Dedak Padi untuk Subkriteria SK-2 .............................. V-53

5.78. Unweighted SupermatrixSupplier Jagung Kuning.................. V-55

5.79. Unweighted SupermatrixSupplier Dedak Padi ....................... V-56

5.80. Weighted SupermatrixSupplier Jagung Kuning ...................... V-57

5.81. Weighted SupermatrixSupplier Dedak Padi............................ V-58

5.82. Limiting SupermatrixSupplier Jagung Kuning........................ V-59

5.83. Limiting SupermatrixSupplier Dedak Padi ............................. V-60

5.84. Bobot Subkriteria .................................................................... V-61

5.85. Total Bobot dan Ranking Supplier Bahan Baku Jagung Kuning..... V-62

5.86. Total Bobot dan Ranking Supplier Bahan Baku Dedak Padi . V-62

5.87. Data Kebutuhan Bahan Baku Tahun 2014.............................. V-63

5.88. Data Minimum dan Maksimum Order Bahan Baku Tiap Bulan ..... V-64

5.89. Data Penolakan Bahan Baku (Incoming Material) Jagung

Kuning..................................................................................... V-65

5.90. Data Penolakan Bahan Baku (Incoming Material) Dedak Padi ... V-66

5.91. Data Harga Bahan Baku Tiap Supplier................................... V-67

5.92. Data Total Biaya Pembelian Tahun 2014 ............................... V-67

5.93. Tingkat Penolakan Maksimal (Qt) Jagung Kuning Tahun 2014 .. V-74

5.94. Alokasi Pemesanan Bahan Baku Jagung Kuning Tahun 2014 ... V-77

5.95. Tingkat Penolakan Maksimal (Qt) Dedak Padi Tahun 2014... V-86

DAFTAR TABEL (LANJUTAN)

TABEL

HALAMAN

5.96. Alokasi Pemesanan Bahan Baku Dedak Padi Tahun 2014..... V-88

5.97. Alokasi Pesanan Bahan Baku untuk Masing-masing

Supplier pada Tahun 2014 ..................................................... V-95

5.98. Data Perhitungan Alokasi Pesanan Bahan Baku..................... V-95

5.99. Jumlah Kebutuhan Bahan Baku pada Periode Januari-Juni 2015 ... V-96

5.100. Hasil Alokasi Pesanan Periode Januari-Juni 2015 ............ V-96

6.1 Unweighted Supermatrix untuk Kriteria Kualitas................... VI-2

6.2 Urutan Bobot Subkriteria ........................................................ VI-3

6.3 Alokasi Pesanan Bahan Baku Jagung Kuning ........................ VI-6

6.4 Alokasi Pesanan Bahan Baku Dedak Padi .............................. VI-7

6.5 Perbandingan Alokasi Pesanan dengan Total Bobot Penilaian

Kinerja ANP............................................................................ VI-8

6.6 Perbandingan Total Biaya Pembelian ..................................... VI-9

6.7 Perbandingan Alokasi Pesanan Bahan Baku Periode Jan-Feb 2015... VI-8

6.8 Perbandingan Total Biaya Pembelian ..................................... VI-11

6.9 Alokasi Pesanan Bahan Baku Periode April-Juni 2015.......... VI-11

DAFTAR GAMBAR

GAMBAR

HALAMAN

1.1 Perbandingan Jumlah Pemesanan dan Jumlah Penolakan

Bahan Baku pada Tiap Supplier pada Tahun 2014 .................

I-3

2.1 Struktur Organisasi PT. Gold Coin Indonesia.........................

II-4

3.1 Perbedaan Hierarki dan Jaringan (Network) ........................... III-10

4.1 Diagram Alir Prosedur Penelitian ........................................... IV-7

5.1 Input Data dalam Software LINDO ........................................ V-92

5.2 Solver Status dalam Software LINDO .................................... V-93

5.3 Output pada Software LINDO ................................................ V-93

6.1 Urutan Peringkat Supplier Jagung Kuning ............................. VI-5

6.2 Urutan Peringkat Supplier Dedak Padi ................................... VI-5

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN

HALAMAN

1. Tabel Random Index.................................................................

L.1

2. Pengolahan LINDO Bahan Baku Jagung Kuning ....................

L.2

3. Pengolahan LINDO Bahan Baku Dedak Padi..........................

L.3

4. FormulasiModelGoalProgrammingPeriodeJanuari-Juni2015.......................

L.4

5. Pengolahan LINDO Periode Januari-Juni 2015 .......................

L.5

6. Kuesioner Penentuan Kriteria...................................................

L.6

7. Kuesioner Penentuan Subkriteria .............................................

L.7

8. Kuesioner Penentuan Hubungan Antar Subkriteria..................

L.8

9. Kuesioner ANP.........................................................................

L.9

10. Mesin-Mesin, Peralatan, dan Utilitas Produksi ........................ L.10

11. Uraian Tugas dan Tanggung Jawab PT. Gold Coin Indonesia....... L.11

12. Form Tugas Akhir .................................................................... L.12

13. Surat Penjajakan ....................................................................... L.13

14. Surat Balasan Perusahaan......................................................... L.14

15. Surat Keputusan Tugas Akhir.................................................... L.15

16. Form Asistensi Dosen ............................................................... L.16

ABSTRAK
PT. Gold Coin Indonesia-MedanMill merupakan salah satu perusahaan manufaktur yang bergerak dalam bidang pembuatan pakan ternak. Untuk menjamin kelancaran proses produksi, perusahaan melakukan kerjasama dengan pemasok dalam pemenuhan kebutuhan bahan baku. Kerjasama dengan pemasok dilakukan dengan sistem single supplier dan multi supplier. Khusus untuk bahan baku jagung kuning dan dedak padi, PT. Gold Coin Indonesia menggunakan sistem multi supplier. Pada sistem ini, dibutuhkan suatu metode penilaian kinerja supplier untuk dapat melakukan alokasi pemesanan bahan baku yang optimal karena adanya perbedaan kinerja dari tiap supplier. Penilaian kinerja juga melibatkan banyak kriteria, diantaranya kriteria kualitas, pengiriman, kebijakan klaim dan jaminan, riwayat kinerja, harga, dan sistem komunikasi. Metode Analytic Network Process (ANP) merupakan salah satu metode yang dapat digunakan untuk mengetahui bobot penilaian kinerja supplier dengan melibatkan banyak kriteria. Berdasarkan hasil bobot penilaian kinerja ini selanjutnya dialokasikan pesanan bahan baku yang optimal dengan metode Goal Programming dengan mempertimbangkan jumlah kebutuhan, harga, tingkat penolakan bahan baku, serta minimum dan maksimum order pada supplier. Hasil perhitungan menunjukkan alokasi pesanan bahan baku yang optimal pada tahun 2014, untuk jagung kuning PT. CRA (15.874 ton), PT. SG (10.468 ton), dan PT. AI (6.208 ton). Sedangkan, untuk dedak padi pada supplier AP (2.638 ton), AR (806 ton), dan BP (536 ton). Total biaya pembelian yang dapat dihemat sebesar Rp.3.753.610.000,- (sekitar 3,09 %). Penggunaan kedua metode ini dapat meminimalkan resiko pembelian seperti keterlambatan dan penurunan kualitas bahan baku sekaligus meminimalkan biaya produksi sehingga dapat meningkatkan kinerja perusahaan secara keseluruhan.
Kata Kunci : Jagung Kuning, Dedak Padi, Multi Supplier, ANP, Goal Programming.

BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Era globalisasi menyebabkan banyak perusahaan harus menghadapi
kompetisi yang ketat di dalam industri. Dalam menghadapi kompetisi tersebut, perusahaan harus senantiasa mengoptimalkan setiap kegiatan yang dilakukan, yang diawali dari kegiatan pengadaan bahan baku, proses transformasi menjadi barang setengah jadi atau barang jadi (kegiatan produksi), dan proses pendistribusiannya oleh distributor ke tangan konsumen.
Proses pengadaan bahan baku merupakan proses vital pada perusahaan yang menjamin kelancaran proses produksi. Pengadaan bahan baku oleh pemasok (supplier) dilakukan oleh bagian pembelian (purchasing). Pada bagian inilah, pengeluaran untuk pembelian bahan baku dan kebutuhan lainnya pada perusahaan manufaktur dilakukan dan besarnya dapat mencapai 50%-80% dari seluruh anggaran perusahaan.1 Pemborosan dan ketidaktelitian dalam melakukan pembelian bahan baku dan bahan lainnya, akan sangat mempengaruhi kinerja perusahaan yang bersangkutan.
PT. Gold Coin Indonesia merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang produksi pakan ternak. Perusahaan ini menghasilkan berbagai jenis pakan yakni pakan ternak ayam, itik, babi, dan lembu yang diproduksi dalam bentuk
1Richardus Eko Indrajit. (2005). Strategi Manajemen Pembelian dan Supply Chain Pendekatan Management Terkini untuk Menghadapi Persaingan Global. (h. 52)

mash, pellet, atau crumble. Seiring dengan permintaan pelanggan yang semakin

meningkat, perusahaan ini menjalin kerjasama dengan berbagai supplier untuk

memenuhi pasokan bahan baku yang dibutuhkan. Tabel 1.1. menunjukkan daftar

beberapa bahan baku yang digunakan pada PT. Gold Coin Indonesia beserta

supplier-nya.

Tabel 1.1. Daftar Supplier Bahan Baku PT. Gold Coin Indonesia

No Bahan Baku

Supplier

PT.Central Rezeki Agrindotama

1 Jagung Kuning

(PT. CRA) PT.Serba Guna (PT. SG)

PT.Agrim Indutries (PT. AI)

2 Soya Bean Meal PT.FKS Multi Agro

3 Corn Gluten Meal PT.FKS Multi Agro

4 Guar Meal

PT.FKS Multi Agro

5 Rapeseed Meal PT.FKS Multi Agro

Aphan

6 Dedak Padi

Arifin

BP (Berangkat Perangin Angin)

Sumber: Bagian Purchasing PT. Gold Coin Indonesia

Impor/ Lokal
Lokal
Lokal Lokal Impor Impor Impor Impor Lokal Lokal Lokal

Pada Tabel 1.1. di atas dapat dilihat bahwa dalam memenuhi jumlah

pasokan bahan baku khususnya jagung kuning dan dedak padi, PT. Gold Coin

Indonesia menjalin kerjasama dengan banyak supplier (multi supplier). Untuk

seluruh bahan baku yang diimpor, perusahaan bekerja sama dengan PT. FKS

Multi Agro (single supplier). Penggunaan sistem multi supplier perlu dilakukan

untuk menjamin ketersediaan pasokan bahan baku pada PT. Gold Coin Indonesia.

Pada pemasok bahan baku dengan sistem multi supplier, pemilihan

pemasok yang berdasarkan penawaran harga yang rendah tentu sudah tidak

relevan lagi karena dapat mengabaikan kriteria-kriteria penting lainnya. Kriteria

yang umumnya digunakan dalam penilaian kinerja supplier diantaranya kriteria

kualitas, pengiriman (ketepatan waktu dan jumlah pengiriman), serta kebijakan klaim dan jaminan. Akan tetapi pada sistem ini, juga mengakibatkan adanya perbedaan kinerja dari tiap supplier berdasarkan beberapa kriteria di atas.
Kinerja supplier yang dimaksud disini merupakan performansi dari setiap supplier dalam proses pemenuhan kebutuhan bahan baku pada perusahaan yang dapat dinilai dari berbagai kriteria penilaian. Salah satu yang dapat dijadikan acuan dalam penilaian kinerja supplier adalah 23 Kriteria Pemilihan Supplier oleh Dickson.
Terkait dengan adanya perbedaan kinerja pada sistem multi supplier, PT.Gold Coin Indonesia juga menunjukkan permasalahan tersebut. Perbedaan ini tampak dari segi kualitas bahan baku yang dihasilkan oleh tiap supplier. Perusahaan akan melakukan penolakan terhadap bahan baku yang tidak sesuai dengan spesifikasi yang ditetapkan perusahaan. Grafik persentase penolakan bahan baku pada sistem multi supplier di PT. Gold Coin Indonesia-Medan Mill dapat dilihat pada Gambar 1.1. berikut.

Jumlah (ton)

14000 12000 10000
8000

Jumlah pemesanan jagung kuning Jumlah penolakan jagung kuning Jumlah pemesanan dedak padi Jumlah penolakan dedak padi

6000

4000 2000

11,34% 13,28%

9,78%

0
Jumlah Pemesanan Penolakan Bahan Baku

PT. CRA 12883
1461,21

PT.SG 12285
1630,98

PT. AI 8571
838,40

3,51%

10,8%

4,5%

AP 1359
47,72

AR 1465
158,21

PB 1181
53,77

Gambar 1.1. Perbandingan Jumlah Pemesanan dan Jumlah Penolakan Bahan Baku pada Tiap Supplier pada Tahun 2014

Penolakan bahan baku yang terjadi dapat disebabkan karena kadar air (moisture) yang tidak sesuai (>22%), kandungan jamur (aflatoxin) lebih dari 50 ppb, ataupun dikarenakan jumlah tongkol jagung yang terlalu tinggi (>2%). Perusahaan akan mengeluarkan surat penolakan bahan baku pada supplier beserta keterangan penyebab penolakan, dan pihak supplier akan melakukan pengiriman kembali bahan baku sesuai dengan jumlah bahan baku yang ditolak.
Pada Gambar 1.1. di atas juga dapat dilihat bahwa jumlah pemesanan pada masing-masing supplier berbeda satu sama lain. Perbedaan ini dapat disebabkan karena kebijakan setiap supplier yang berbeda-beda misalnya dalam penentuan jumlah minimum dan maksimum pemesanan. Selain itu, faktor harga bahan baku pada tiap supplier juga menjadi pertimbangan perusahaan dalam melakukan pemesanan.
2Penelitian terdahulu terkait pemilihan supplier dan jumlah alokasi pesanan pernah dilakukan oleh Malihe Dehghani (2013) yang menggunakan metode Fuzzy ANP dan Linear Multi Objective Programming Model pada perusahaan manufaktur yang memproduksi auto body parts hidrolik. Penggunaan kedua metode ini mengurangi resiko pembelian yang terjadi dan memaksimalkan nilai total pembelian pada perusahaan sebesar 3,9%. Perusahaan juga dapat menerapkan interaksi strategis yang tepat terkait dengan performa dari supplier bahan baku yang sangat penting.
2Malihe, D. 2013. Employing Fuzzy ANP for Green Supplier Selection and Order Allocations: A Case Study. International Journal of Economy, Management, and Social Sciences.

3Masoud Rezaei (2013) menerapkan metode yang mengintegrasikan Fuzzy ANP, Fuzzy VIKOR, dan Goal Programming untuk penentuan sumber bahan baku pada rantai pasokan industri pembuatan kabel. Metode ini digunakan untuk meminimalkan biaya logistik yang harus dikeluarkan dan memaksimalkan nilai pembelian. Hasil yang didapat pada penelitian ini, yakni diperoleh biaya optimal logistik yang memenuhi pencapaian kedua tujuan di atas.
Analytic Network Process (ANP) merupakan metode penilaian multi kriteria yang mampu mengakomodasi keterkaitan antar kriteria atau alternatif sehingga nantinya dapat diperoleh total bobot penilaian kinerja supplier. Selanjutnya, digunakan metode Goal Programming untuk menentukan alokasi pembelian bahan baku yang tepat dengan tetap mempertimbangkan jumlah kebutuhan bahan baku, harga bahan baku, minimum dan maksimum order yangditetapkan oleh supplier. Sehingga integrasi dari kedua metode ini merupakan cara yang tepat untuk menjawab permasalahan pada perusahaan.
1.2. Perumusan Masalah Masalah yang terjadi yaitu adanya perbedaan pada kinerja supplier pada
sistem multi supplier bahan baku jagung kuning dan dedak padi pada PT. Gold Coin Indonesia, sehingga diperlukan metode yang dapat memberikan keputusan pembelian bahan baku yang optimal berdasarkan kinerja supplier.
3Mazoud R. 2013. Integrated Fuzzy ANP, Fuzzy VIKOR, and Goal Programming for Sourcing in A Supply Chain: A Case Study from Cable Industry.

1.3. Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penelitian ini adalah memperoleh keputusan pembelian
bahan baku yang optimal pada masing-masing supplier bahan baku, yakni: - Mengetahui kinerja supplier berdasarkan bobot penilaian dari setiap kriteria
dengan metode Analytic Network Process (ANP). - Mengetahui alokasi pesanan bahan baku yang optimum untuk tiap supplier
dengan metode Goal Programming.
1.4. Manfaat Penelitian Manfaat yang diperoleh dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Meningkatkan kompetensi mahasiswa mengobservasi, menganalisis dan melakukan evaluasi terhadap suatu permasalahan di dalam perusahaan dengan menggunakan disiplin ilmu teknik industri.
2. Memberikan masukan berupa penilaian kinerja supplier dan alternatif alokasi pemesanan bahan baku yang optimal berdasarkan kinerja supplier guna peningkatan efisiensi biaya dan kinerja perusahaan.
3. Menjalin hubungan kerjasama antara perusahaan dengan Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, USU.

1.5. Batasan dan Asumsi Penelitian Agar penelitian yang dilakukan lebih terarah, fokus, dan dapat mencapai
tujuan, maka penelitian ini perlu dibatasi dalam hal-hal sebagai berikut: 1. Bahan baku yang diteliti yakni jagung kuning lokal (corn yellow) dan dedak
padi (rice bran). 2. Bahan baku yang diteliti adalah bahan baku yang berasal dari sistem multi
supplier. 3. Perhitungan supermatriks pada ANP dilakukan dengan menggunakan software
Super Decision. 4. Penyelesaian model goal programming dilakukan dengan menggunakan
software LINDO. Asumsi yang digunakan pada penelitian ini yaitu:
1. Tidak terjadi perubahan kebijakan terkait harga, jumlah kebutuhan, dan kebijakan lainnya yang signifikan baik dari luar perusahaan maupun dari dalam selama penelitian dilakukan.
2. Perusahaan telah menjalin kerjasama cukup lama dengan pihak supplier. 3. Tidak ada supplier yang diistimewakan oleh pihak perusahaan.
1.6. Sistematika Penulisan Tugas Akhir Laporan tugas akhir ini dibagi ke dalam sejumlah bab, yang isi setiap bab-
nya adalah sebagai berikut: Bab I, Pendahuluan, menjelaskan gambaran mengenai latar belakang
diadakannya penelitian, perumusan masalah yang akan dibahas dalam penelitian,

tujuan penelitian, manfaat dari penelitian, batasan dan asumsi yang digunakan dalam penelitian serta sistematika penulisan tugas akhir.
Bab II, Gambaran Umum Perusahaan, menjelaskan tentang gambaran umum perusahaan secara keseluruhan meliputi sejarah perusahaan, ruang lingkup bidang usaha, lokasi perusahaan, struktur organisasi, bahan baku, bahan penolong, dan bahan tambahan yang digunakan, serta uraian proses produksi yang dilakukan.
Bab III, Landasan Teori,menguraikan mengenai tinjauan pustaka yang berisi teori-teori mengenai bagian pembelian, tujuan pembelian bahan baku, pemilihan pemasok, Analytic Network Process (ANP), dan Goal Programming yang mendukung penelitian.
Bab IV, Metodologi Penelitian, memaparkan metodologi yang digunakan untuk mencapai tujuan penelitian meliputi penentuan lokasi dan waktu penelitian, jenis penelitian, objek penelitian, kerangka berpikir, variabel penelitian, instrumen penelitian, dan prosedur penelitian.
Bab V, Pengumpulan dan Pengolahan Data, berisi data yang diperoleh dari penelitian, yakni data kriteria dan subkriteria penilaian kinerja supplier, data hubungan antar subkriteria, struktur jaringan penilaian kinerja supplier, data perbandingan berpasangan penilaian kinerja supplier, data jumlah kebutuhan bahan baku, data harga dan biaya pembelian bahan baku, data jumlah penolakan bahan baku, serta data minimum dan maksimum order pada supplier. Pengolahan data yang akan dibahas untuk pemecahan masalah adalah menghitung bobot parsial untuk pengolahan ANP, menghitung konsistensi jawaban responden, dan

menghitung jumlah alokasi pemesanan bahan baku yang sesuai dengan metode Goal Programming.
Bab VI, Analisis Pemecahan Masalah, berisi analisis hasil pengolahan data ANP yang meliputi analisis hasil supermatrix ANP dan hasil pembobotan ANP, serta hasil alokasi pesanan dengan metode Goal Programming.
Bab VII, Kesimpulan dan Saran, berisikesimpulan yang diperoleh dari hasil pemecahan masalah dan saran yang bermanfaat bagi perusahaan dan penelitian selanjutnya.

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
2.1. Sejarah Perusahaan Gold Coin Group dengan merek dagang GOLD COIN merupakan bagian
dari Zuellig Group yang berada di Swiss yang berdiri sejak tahun1953. Sedangkan di Indonesia diberi nama PT. Gold Coin Indonesia, yang memiliki salah satu cabang yang berada di Medan, Sumatera Utara.
Perusahaan Gold Coin Group bergerak dalam usaha produksi pakan ternak yaitu udang, ikan, unggas, sapi, kambing, babi dan hewan peliharaan lainnya di wilayah Asia Pasifik. Pabrik dan kantor pemasaran Gold Coin Group ada di Malaysia, Singapura, Thailand, Indonesia, Philipina, Vietnam, China, Laos, Srilanka, dan India.
Peluang pasar yang semakin terbuka mendorong PT. Gold Coin untuk melakukan usaha produksi pakan ternak di kota Medan, yang pendiriannya dilakukan secara bertahap sejak Januari 1981. Seiring dengan perkembangan pembangunan yang dilakukan, PT. Gold Coin Indonesia melakukan uji coba terhadap operasi produksi dan selanjutnya dilakukan produksi komersil pada Desember 1981.
Teknologi dan tenaga ahli yang dimiliki oleh Gold Coin sangat mendukung terhadap pencapaian kualitas pakan ternak yang cukup tinggi. Selain itu, dengan adanya tenaga-tenaga teknis yang berpengalaman di lapangan dapat meningkatkan kualitas pakan ternak yang diproduksi. Gold Coin Group juga

didukung dengan sarana peralatan laboratorium dan sumber daya manusia yang berpengalaman sehingga kualitas/mutu pakan ternak yang dihasilkan dapat dijaga dan dipertahankan.
2.2. Ruang Lingkup Bidang Usaha Bidang usaha yang digeluti oleh Gold Coin Group bergerak dalam usaha
produksi pakan ternak di wilayah Asia Pasifik. Produk pakan yang dihasilkan pada PT. Gold Coin Indonesia - Medan Mill terdiri atas pakan unggas (pakan ayam,burung, dan bebek), pakan babi, dan pakan lembu.
2.3. Lokasi Perusahaan PT. Gold Coin Indonesia memiliki beberapa tempat yang tersebar di tiga
lokasi, yaitu di kota Bekasi yang berada di Jl. Raya Bekasi KM 28, Desa Medan Satria. Untuk wilayah Surabaya berada di Jl. Margo Mulya Industri Kav G 1-3 Tandes Surabaya, dan untuk wilayah Sumatera berada di Jl. Pulau Bali No.2 KIM II, Jl. Medan-Belawan KM 10,5, Sumatera Utara.
2.4. Struktur Organisasi Stuktur organisasi PT. Gold Coin Indonesia adalah berbentuk gabungan
lini, fungsional, dan staff. Hubungan fungsional karena pembagian tugas dilakukan dalam bidang pekerjaan perusahaan berdasarkan fungsi-fungsi organisasi. Hubungan lini karena perusahaan memiliki tiga pabrik di lokasi yang berbeda, yang masing-masing dipimpin oleh Branch Manager dan memiliki

kedudukan yang sama di dalam perusahaan. Struktur Organisasi PT. Gold Coin Indonesia-Medan Mill dapat dilihat pada Gambar 2.1.
Terdapat beberapa tujuan pembagian tugas yang dilakukan di PT. Gold Coin Indonesia yaitu: 1. Memberi kemudahan dalam melaksanakan pekerjaan 2. Waktu yang digunakan relatif singkat 3. Pelaksanaan tugas tidak tumpang tindih 4. Meningkatkan keahlian dan kreatifitas pegawai

Branch Manager
Deputy General Manager
Secretary

Sales Manager Executive Staff

Purchasing Manager
Acc. Payble Admin

Mill Controller Personal Officer

GL & Tax
DO Admin
Sales Admin Credit
Controller

Security
Receptionist
Messenger
Driver
Temporary Cleaning Service Gardener

Stock Supervisor
Prod. Admin
Store Keeper
Receiving
Delivery
Weight Bridge Operator
Operator Forklift
Sweeper
Truck Transportation
Temporary Sweeper

Factory Manager
Production Supervisor
Control Room Feed Additive
Dumping
Sacking Off
Pellet Operator

Technical Service
Maintenance Supervisor Mechanical
Electrical
Boiler

Chemist

Quality Assurance
Officer

Gambar 2.1. Struktur Organisasi PT. Gold Coin Indonesia

2.5. Bahan Baku, Bahan Tambahan, dan Bahan Penolong 2.5.1. Bahan Baku
Bahan baku adalah bahan yang ikut dalam proses produksi dan memiliki persentase terbesar dalam produk akhir. Bahan baku yang digunakan adalah: 1. Jagung Kuning
Jagung kuning mengandung zat karbohidrat yang tinggi, selain itu jagung juga memiliki zat protein sehingga dapat menjadi sumber makanan yang baik. Jenis jagung yang digunakan pada PT. Gold Coin Indonesia dibedakan atas jagung lokal dan juga jagung impor. 2. Bungkil Kacang Kedelai (Soya Bean Meal/SBM) Bungkil kacang kedelai mengandung nilai protein yang tinggi, karena di dalamnya terkandung asam amino lisin, yaitu asam amino yang paling esensial diantara asam-asam amino yang lainnya. 3. Tepung Ikan (Guar Meal) Tepung ikan merupakan hasil dari pengolahan ikan menjadi berbentuk tepung. Kandungan tepung ikan meliputi protein, lemak dan juga kalsium. 4. Tepung Tulang dan Daging (Meat Bone Meal/MBM) Tepung tulang dan daging merupakan hasil pengolahan dari daging dan tulang menjadi berbentuk tepung. MBM ini mengandung protein, lemak dan juga kalsium. Bahan baku ini digunakan pada pembuatan pakan ternak babi dan lembu.
V-1

5. Corn Gluten MealMeal/CGM)

Corn Gluten Meal merupakan produk olahan jagung yang telah dilengkapi

dengan protein. Bahan baku ini digunakan pada pakan untuk unggas.

6. Kopra (Rapeseed Meal)

Kopra digunakan sebagai bahan baku dalam pembuatan pakan ternak karena

mengandung persentase serat yang tinggi.

7. Dedak

Dedak yang digunakan sebagai bahan baku untuk produksi pakan ternak

adalah dedak padi dan dedak gandum.Penggunaan dedak gandum hanya pada

pembuatan pakan burung, dedak gandum yang digunakan adalah wheat

pollard, yaitu dedak yang berasal dari kulit ari gandum. Dedak padi

merupakan kulit ari beras yang diperoleh dari proses penyosohan beras.

Proporsi penggunaan bahan baku untuk setiap jenis produk pakan yang

dihasilakan berbeda-beda. Berikut ini merupakan persentase penggunaan bahan

baku untuk produk pakan ternak ayam.

Tabel 2.1. Persentase Penggunaan Bahan Baku untuk Pakan Ayam

No Bahan Baku 1. Jagung Kuning 2. Soya Bean Meal 3. Corn Glutten Meal 4. Guar Meal 5. Rapeseed Meal