D. Kadar Kreatinin Darah Tikus Betina Akibat Pemberian Infusa Daun Sirih
Merah
Rerata kadar kreatinin tikus betina sebelum dan sesudah perlakuan selama 28 hari juga menunjukkan adanya peningkatan tabel II.
Tabel II. Nilai pre dan post kadar kreatinin darah pemberian infusa daun
sirih merah pada tikus betina
Kelompok Perlakuan
n Kadar Kreatinin mgdL
Nilai p Pre
Mean ± SE Post
Mean ± SE I
Kontrol aquadest 15,525 gkgBB
5 0,46 ± 0,01
0,52 ± 0,02 0,006
B
II IDSM 1,38 gkgBB
5 0,49 ± 0,01
0,55 ± 0,02 0,008
B
III IDSM 2,07 gkgBB
5 0,52 ± 0,01
0,54 ± 0,03 0,502
TB
IV IDSM 3,105 gkgBB
5 0,49 ± 0,01
0,52 ± 0,02 0,087
TB
Keterangan : TB = berbeda tidak bermakna p0.05 B = berbeda bermakna p0.05 IDSM = infusa daun sirih merah
Pre = sebelum pemberian infusa daun sirih merah Post = setelah pemberian infusa daun sirih merah
SE = Standar Error of Mean
Gambar 5. Diagram batang rerata ± SE kadar kreatinin darah tikus betina
Berdasar tabel II, kelompok kontrol aquadest dan perlakuan infusa daun sirih merah dosis 1,38 gkgBB, antara kadar kreatinin pre dan post pemberian
infusa daun sirih merah menunjukkan hasil berbeda bermakna p0,05.
Perbedaan yang bermakna pada kelompok kontrol aquadest dan perlakuan infusa daun sirih merah 1,38 gkgBB disebabkan terjadinya peningkatan kadar kreatinin
darah yang signifikan, dilihat dari nilai rerata ± SE. Selain itu adanya kebermaknaan perbedaan pada kelompok kontrol aquadest ini lebih dikarenakan
faktor individu tikus itu sendiri. Hal ini diperkuat dengan hasil
uji One-Way Anova
setelah pemberian infusa daun sirih merah kadar kreatinin darah pada dosis tersebut dibandingkan dengan kadar kreatinin darah kelompok kontrol aquadest
menunjukkan hasil berbeda tidak bermakna yang berarti peningkatan kadar kreatinin darah yang terjadi masih dalam batas normal.
Normalitas distribusi dari keempat kelompok perlakuan pada tikus betina juga normal, ditunjukkan dari nilai p yang diperoleh yaitu 0,651 p 0,05
statistik pada lampiran 18. Hasil uji One Way Anova kadar kreatinin tikus betina setelah pemberian infusa daun sirih merah selama 28 hari diperoleh nilai
probabilitas sebesar 0,817 p0,05 menunjukan terdapat perbedaan yang tidak bermakna antar kelompok kontrol aquadest dan kelompok perlakuan infusa daun
sirih merah. Hal ini berarti pemberian infusa daun sirih merah selama 28 hari tidak mempengaruhi kadar kreatinin tikus betina. Diagram batang gambar 5 juga
menunjukkan bahwa tidak terdapat kekerabatan antara spektrum efek toksik dengan dosis infusa daun sirih merah.
Dari penelitian diperoleh hasil pemberian dosis 1,38 ; 2,07 dan 3,105 gkgBB infusa daun sirih merah secara subkronis selama 28 hari tidak
berpengaruh secara bermakna terhadap kadar kreatinin tikus wistar. Sehingga