Efek Infusa Daun Sirih Merah (Piper crocatum Ruiz & Pav) Terhadap Penurunan Kadar Glukosa Darah Mencit Model Diabetes Melitus.

ABSTRAK
EFEK INFUSA DAUN SIRIH MERAH (Piper crocatum Ruiz & Pav)
TERHADAP PENURUNAN KADAR GLUKOSA DARAH
MENCIT MODEL DIABETES MELITUS
Anindyagari, 2009. Pembimbing I : Sri Utami Sugeng Dra. M.Kes
Pembimbing II : Prof. Dr. H. R. Muchtan Sujatno dr.
Sp.FK (K)
Diabetes melitus (DM) adalah salah satu penyakit degeneratif yang disebabkan
oleh berbagai faktor, antara lain pola hidup yang tidak sehat sehingga
meningkatkan pajanan radikal bebas. Salah satu bahan alami yang secara empiris
dapat digunakan sebagai obat DM adalah daun sirih merah (Piper crocatum Ruiz
& Pav). Daun sirih merah mempunyai aktivitas hipoglikemik karena adanya
kandungan flavonoid, tannin dan alkaloid. Penelitian ini bertujuan untuk menilai
efek daun sirih merah terhadap penurunan kadar glukosa darah mencit model
DM.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah prospektif eksperimental
laboratorium dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang bersifat komparatif.
Hewan coba penelitian ini adalah 25 ekor mencit model DM yang dibagi menjadi
5 kelompok secara acak, untuk selanjutnya diberi perlakuan sesuai kelompoknya
yaitu Infusa daun sirih merah (IDSM) 1 (0,078g/kgBB), IDSM 2 (0,156g/kgBB),
IDSM 3 (0,312g/kgBB), kontrol (aquadest), pembanding (glibenklamid

0,65mg/kgBB). Pengujian efek penurunan kadar glukosa darah dilakukan setelah
7 hari perlakuan. Analisis data dengan uji statistik ANAVA satu arah dilanjutkan
dengan uji beda rata-rata LSD dengan α=0,05.
Hasil penelitian didapatkan persentase penurunan kadar glukosa darah pada
IDSM 1 sebesar 32,87 %, IDSM 2 sebesar 17,20 % dan IDSM 3 sebesar 31,33 %.
Hasil uji statistik persentase penurunan kadar glukosa darah didapatkan IDSM 1,
IDSM 2, dan IDSM 3 berbeda signifikan dengan kontrol (p≤0,05).
Kesimpulan dari penelitian ini adalah infusa daun sirih merah menurunkan
kadar glukosa darah mencit model diabetes melitus.
Kata kunci : Diabetes melitus, infusa daun sirih merah.

iv

ABSTRACT
THE EFFECTS OF RED BETEL LEAF (Piper crocatum Ruiz & Pav)
INFUSION ON REDUCTION OF BLOOD GLUCOSE LEVELS IN
DIABETES MELLITUS MICE MODEL
Anindyagari, 2009

1st tutor : Sri Utami Sugeng Dra. M. Kes

2nd tutor : Prof.. Dr. H. R. Muchtan Sujatno dr., Sp.FK (K)

Diabetes mellitus is one of the degenerative disease, which is caused by many
factors. Including the extensive exposure of free radical by sedentary life. One of
the natural product that can be used for DM is red betel leaf (Piper crocatum
Ruiz & Pav). Red betel leaves have hypoglycemic activity due to the flavonoid,,
tannins and alkaloid. The aim of this study is to know the effects of red betel
leaves infusion on the reduction of blood glucose levels in DM mice models.
This study used a prospective comparative method of experimental laboratory
with Complete Randomized Design (RAL). Animal research are 25 DM mice
model divided into 5 groups randomly, and then treated according to the group
of red betel infusion (IDSM) 1 (0.078 g / kgBB), IDSM 2 (0,156 g / kgBB) , IDSM
3 (0,312 g / kgBB), control (aquadest), comparison (glibenklamid 0.65 mg /
kgBB). After 7 days of treatment, the blood glucose level were tested, and the
effect of blood glucose levels were decreased. Data analysis is using statistical
tests of one way ANOVA followed by a test of the average difference LSD, α=0.05.
The results of this research are the blood glucose reduction percentation of
IDSM 1 32,87 %, IDSM 2 17,20 %, and IDSM 3 31,33 %. According to statistic
analysis is derived significantly different from the control (p≤ 0.05).
The conclusion of this research is red betel leaves infusion reduce blood

glucose levels of diabetes mellitus mice model.
Keywords: Diabetes mellitus, red betel leaves infusion.

v

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Allah SWT atas berkat dan rahmat-Nya penulis dapat
menyelesaikan karya tulis ilmiah ini.
Selama pembuatan karya tulis ilmiah ini, banyak pihak-pihak yang telah
membantu dan mendukung penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan karya
tulis ilmiah ini sebagai salah satu syarat untuk mendapat gelar sarjana kedokteran.
Untuk itu, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :
-

Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha

-

Sri Utami Sugeng, Dra., M.Kes. dan Prof. Dr. H. R. Muchtan Sujatno, dr.,

Sp.FK(K) selaku pembimbing, yang telah bersedia meluangkan waktu,
pikiran, tenaga, kesabaran, serta memberikan dorongan semangat dan ilmu
pengetahuan kepada penulis selama pembuatan karya tulis ilmiah ini.

-

Dhimas Herry Dityo yang selalu membantu, memberikan semangat dan
motivasi kepada penulis untuk menyelesaikan karya tulis ilmiah ini.

-

Erni Nuraeni, Rose Dita dan Komang Ardiana yang telah membantu
bekerja sama sehingga karya tulis ilmiah ini dapat selesai.

-

Sahabat-sahabat penulis : Cory Primaturia, Yuri Aditya, Desthi Minaristy,
Wisnu Maharadi, Madya Soekarno, Reno Tobing, Ibnu Katsir, Ariane
Devina, Jansen Laory, Idham Muhammad, Indah Septiane, Arif
Firmansyah, Rizky Noviantoro, Daniel Erick, Sanggam Hutapea, yang

telah memberikan dorongan semangat dan bantuan yang tulus kepada
penulis.

-

Bapak Cahyana, bapak Kristiono, bapak Wasto, bapak Deni yang telah
membantu penulis dalam pelaksanaan penelitian.

-

Rakhmat Nugroho, Lis Indriyati, Aninditagari dan Grhadhikagari selaku
ayah, ibu dan adik-adik dari penulis, terima kasih untuk perhatian dan
dukungan baik moril maupun materiil.

-

Pihak-pihak lain yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah
memberi semangat, doa, serta bantuan kepada penulis dalam pelaksanaan
dan penyelesaian karya tulis ilmiah ini.


vi

Penulis sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari para
pembaca. Akhir kata, penulis mengucapkan selamat membaca karya tulis ilmiah
ini, semoga dapat memberikan manfaat bagi kita semua.

Bandung, Desember 2009

Penulis

vii

DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN……………………………………….…………. ii
SURAT PERNYATAAN………………………………………….…………. iii
ABSTRAK………………………………………………………………….... iv
ABSTRACT…………………………………………………………………………....
v
KATA PENGANTAR……………...………………………………………… vi

DAFTAR ISI……………………………………………………………...….. viii
DAFTAR TABEL…………………………………………………………..... ix
DAFTAR GAMBAR…………………………………………………………
x
DAFTAR LAMPIRAN………………………………………………………. xi
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang …………………………………………..…....……...........
1.2 Identifikasi Masalah …………………………………...………..…...........
1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ………………………………...…..............
1.3.1 Maksud Penelitian………………...………………………………..
1.3.2 Tujuan Penelitian…………………………………………………...
1.4 Manfaat Karya Tulis Ilmiah........................................................................
1.4.1 Manfaat Akademis................…………………….....……..…..........
1.4.2 Manfaat Praktis..................................................................................
1.5 Kerangka Pemikiran dan Hipotesis...............................................................
1.5.1 Kerangka Pemikiran..........................................................................
1.5.2 Hipotesis.......................………….....................................................
1.6 Metodologi Penelitian ……………………………………………..............

1

2
2
2
2
3
3
3
3
3
4
4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pankreas…………...............………………………………………………
2.1.1 Anatomi Pankreas…………………………………………………...
2.1.2 Histologi Pankreas…………………………………………………..
2.1.3 Fisiologi Pankreas……………………………………………….......
2.1.3.1 Hormon Insulin……………………………………………...
2.1.3.1.1 Pembentukan Insulin………………………………
2.1.3.1.2 Pengaturan Sekresi Insulin……………………......

2.1.3.1.3 Efek Insulin Terhadap Targetnya............................
2.1.3.2 Glukagon………………………………………………….....
2.1.4 Pengaturan Kadar Glukosa Darah…………………………....
2.2 Diabetes Melitus………………………………………………………......
2.2.1 Etiologi dan Klasifikasi……………………………………………..
2.2.2 Epidemiologi Diabetes Melitus Tipe 2………………………….......
2.2.3 Patogenesis dan Patofisiologi Diabetes Melitus Tipe 2………….....
2.2.4 Penyulit Diabetes Melitus…………………………………………...
2.2.5 Diagnosis pada Diabetes Melitus…………………………...............
2.2.6 Pengelolaan Diabetes Melitus Tipe 2………………………….……
2.2.6.1 Obat Hipoglikemik Oral………………………..........……...

5
5
7
8
8
8
9
10

12
13
14
14
16
17
18
19
21
22

viii

2.2.6.2 Terapi Insulin………………………………………………..
2.3 Sirih Merah………………………....……………………………………..
2.3.1 Taksonomi dan Morfologi Tanaman………………………………..
2.3.2 Kandungan Sirih Merah…………..………………………………...
2.3.3 Manfaat pada Sirih Merah…………….......………………………...
2.3.4 Pengaruh Sirih Merah Terhadap Glukosa Darah...............................
2.4 Antioksidan dan Radikal Bebas…………………………………………...

2.4.1 Antioksidan……………………………....……………………….....
2.4.2 Radikal Bebas…………………………..…………………………...
2.4.2.1 Aloksan…………………….......………………………….....

25
26
26
27
27
28
29
29
30
31

BAB III BAHAN/SUBYEK DAN METODE PENELITIAN
3.1 Bahan/Subyek Penelitian............................................................................
3.1.1 Alat Penelitian..................................................................................
3.1.2 Bahan Penelitian…………………………………………………...
3.1.3 Subyek Penelitian .............................................................................
3.1.4 Tempat dan Waktu Penelitian ..........................................................
3.2 Metode Penelitian.......................................................................................
3.2.1 Desain Penelitian ..............................................................................
3.2.2 Variabel Penelitian ...........................................................................
3.2.2.1 Definisi Operasional Variabel..............................................
3.2.2.2 Definisi Konsepsional Variabel……………………………
3.3 Besar Sampel Penelitian ..............................................................................
3.4 Prosedur Kerja..............................................................................................
3.4.1 Pengumpulan Bahan..........................................................................
3.4.2 Pembuatan Infusa Daun Sirih Merah...............................................
3.4.3 Persiapan Hewan Coba......................................................................
3.5 Cara Pemeriksaan.........................................................................................
3.6 Metode Analisis………................................................................................
3.7 Aspek Etika Penelitian…………………………………………………….

32
32
32
33
33
33
33
33
33
34
34
35
35
35
35
36
36
37

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian………………………………………………………........
4.2 Pembahasan……………………………………………………………….
4.3 Uji Hipotesis...........................................................................................

38
42
43

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan……………………………………………………………….. 45
5.2 Saran………………………………………………………………………. 45
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………….... 46
LAMPIRAN…………………………………………………………….……. 49
RIWAYAT HIDUP…………………………………………………………… 56

ix

DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Klasifikasi etiologis diabetes melitus.................................................
Tabel 2.2 Kadar glukosa darah sewaktu dan puasa sebagai patokan penyaring
dan diagnosis DM..............................................................................
Tabel 2.3 Kriteria pengendalian DM.................................................................
Tabel 4.1 Kadar glukosa darah (mg/dl) mencit setelah diinduksi aloksan........
Tabel 4.2 Hasil ANAVA kadar glukosa darah mencit model DM sebelum
perlakuan...........................................................................................
Tabel 4.3 Hasil uji ANAVA satu arah persentase penurunan kadar glukosa
darah mencit model DM.....................................................
Tabel 4.4 Hasil uji LSD rerata persentase penurunan kadar glukosa darah
mencit model DM.............................................................

x

15
20
22
38
39
40
42

DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Anatomi pankreas.........................................................................
Gambar 2.2 Gambaran histologis pankreas......................................................
Gambar 2.3 Struktur proinsulin manusia..........................................................
Gambar 2.4 Skema sekresi insulin...................................................................
Gambar 2.5 Daun sirih merah..........................................................................
Grafik 4.1 Diagram rerata persentase penurunan kadar glukosa darah
setelah perlakuan...........................................................................

xi

5
7
8
10
26
41

DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Cara penghitungan dosis…………………………………………
Lampiran 2. Pembuatan infusa daun sirih merah………………………….......
Lampiran 3. Perhitungan persentase penurunan kadar glukosa darah………...
Lampiran 4. Hasil uji statistik dengan bantuan perangkat lunak……………...
Lampiran 5. Surat persetujuan Komisi Etik Penelitian………………………..

xii

49
50
51
52
55

Lampiran 1

Cara penghitungan dosis
Berat Badan rata-rata mencit: 21,59 gram
Kadar glukosa darah puasa mencit sebelum induksi aloksan: 54-103 mg/dl
1. Aloksan
Dosis aloksan untuk tikus = 120mg/kgBB (Parmar, 2008).
Untuk tikus dengan BB 200g = 200/1000 x 120 = 24mg
Konversi dari tikus (200g) ke mencit (20g) = 0,14
24mg x 0,14 = 3,36
Jadi dosis untuk mencit
1000/20 x 3,36 = 168mg/kgBB mencit
2. Glibenklamid
Dosis glibenklamid (Daonil) untuk manusia = 5 mg (MIMS, 2007)
Konversi dari manusia (70kg) ke mencit (20g) = 0,0026
5mg x 0,0026 = 0,013mg
Jadi dosis untuk mencit
1000/20 x 0,013 = 0,65mg/kgBB mencit
3. Daun sirih merah
Dosis daun sirih merah untuk manusia = 3 lembar (0,6g berat kering)
(Sudewo, 2005)
Konversi dari manusia (70kg) ke mencit (20g) = 0,0026
0,6g x 0,0026 = 0,00156g
Dosis untuk IDSM 1 yang setara 1x dosis manusia (DM)
1000/20 x 0,00156 = 0,078g/kgBB
Dosis untuk IDSM 2 yang setara 2 DM
1000/20 x 0,00312 = 0,156g/jgBB
Dosis untuk IDSM 3 yang setara 4 DM
1000/20 x 0,00624 = 0,312g/kgBB

49

Lampiran 2

Pembuatan Infusa daun sirih merah (IDSM)

1. Penimbangan daun sirih merah sebanyak 0,6 g (berat kering)
2. Daun sirih merah tersebut dimasukkan ke dalam panci infusa,
ditambahkan akuades 115 ml, dan dipanaskan selama 15 menit dengan
suhu 90oC. setelah itu dilakukan penyaringan dengan kain flannel untuk
menghilangkan ampas.
3. Selanjutnya dilakukan penguapan sampai 100 ml.
4. Lalu dibagi sebagai berikut :
-

Tanpa pengenceran: untuk IDSM 3

-

5ml untuk IDSM ditambah 5ml akuades; untuk IDSM 2

-

2,5ml untuk IDSM ditambah 7,5ml akuades: untuk IDSM 1

50

Lampiran 3
Tabel perhitungan persentase penurunan kadar glukosa darah
Kelompok

IDSM 1

Mencit

Sebelum

Setelah

Penurunan

Persentase

1

154

93

61

39,61

2

294

230

64

21,77

3

172

134

38

22,09

4

330

114

216

65,45

5

162

137

25

15,43

1

222,4
169

141,6
141

80,8
28

32,87
16,57

2

148

99

49

33,11

3

154

156

-2

-1,3

4

191

136

55

28,80

5

136

124

12

8,82

1

159,6
181

131,2
172

28,4
9

17,20
4,97

2

445

330

115

25,84

3

128

80

48

37,5

4

201

139

62

30,85

5

214

91

123

57,48

1

233,8
403

162,4
410

71,4
-7

31,33
-1,74

2

158

162

-4

-2,53

3

150

168

-18

-12

4

141

148

-7

-4,96

5

129

134

-5

-3,88

1

196,2
132

204,4
105

-8,2
27

-5,02
20,45

2

495

303

192

38,79

3

141

117

24

17,02

4

136

99

37

27,20

5

161

135

26

16,15

213

151,8

37,2

23,92

Rerata

IDSM 2

Rerata

IDSM 3

rerata

kontrol

Rerata

Pembanding

Rerata

Keterangan :
Kelompok 1  diberikan Infusa Daun Sirih Merah (IDSM) 0,078g/kgBB dengan
dosis setara dengan 1 Dosis Manusia (DM)
Kelompok 2  diberikan IDSM (0,156g/kgBB) setara dengan 2 DM
Kelompok 3  diberikan IDSM (0,312g/kgBB) setara dengan 4 DM
Kelompok 4  diberikan Glibenklamid (0,65mg/kgBB)
Kelompok 5  diberikan aquadest

51

Lampiran 4
Hasil uji statistik menggunakan bantuan perangkat lunak
1. Hasil uji homogenitas kadar glukosa darah sebelum perlakuan

Des criptives
sebelum

N
KEL1
KEL2
KEL3
KEL4
KEL5
Total

5
5
5
5
5
25

Mean
222.4000
159.6000
233.8000
196.2000
213.0000
205.0000

Std. Deviation
83.02289
21.19670
122.53040
116.10642
158.03639
104.06769

Std. Error
37.12896
9.47945
54.79726
51.92437
70.67602
20.81354

95% Conf idence Interval f or
Mean
Low er Bound Upper Bound
119.3135
325.4865
133.2808
185.9192
81.6584
385.9416
52.0348
340.3652
16.7719
409.2281
162.0430
247.9570

Minimum
154.00
136.00
128.00
129.00
132.00
128.00

Tes t of Homogene ity of Variance s
sebelum
Levene
Statistic
1.518

df 1

df 2
4

Sig.
.235

20

ANOVA
sebelum
Sum of
Squares
Betw een Groups 16674.000
Within Groups
243248.0
Total
259922.0

df
4
20
24

52

Mean Square
4168.500
12162.400

F
.343

Sig.
.846

Max imum
330.00
191.00
445.00
403.00
495.00
495.00

53

2. Hasil uji ANAVA satu arah rata-rata persentase penurunan kadar glukosa
darah

Des criptives
PERSENTA SE

N
IDSM1
IDSM2
IDSM3
KONTROL
PEMBA NDING
Total

5
5
5
5
5
25

Mean
32.8700
17.2000
31.3280
-5.0220
23.9240
20.0600

Std. Deviation
20.31290
14.14708
19.02046
4.09213
9.38036
19.40090

Std. Error
9.08421
6.32677
8.50621
1.83006
4.19503
3.88018

95% Conf idence Interval f or
Mean
Low er Bound Upper Bound
7.6482
58.0918
-.3659
34.7659
7.7110
54.9450
-10.1030
.0590
12.2767
35.5713
12.0517
28.0683

Minimum
15.43
-1.30
4.97
-12.00
16.15
-12.00

Max imum
65.45
33.11
57.48
-1.74
38.79
65.45

Tes t of Homogene ity of Variance s
PERSENTASE
Levene
Statistic
1.905

df 1

df 2
4

Sig.
.149

20

ANOVA
PERSENTASE

Betw een Groups
Within Groups
Total

Sum of
Squares
4716.404
4317.074
9033.477

df
4
20
24

Mean Square
1179.101
215.854

F
5.463

Sig.
.004

54

3. Hasil uji beda rata-rata LSD rata-rata persentase penurunan kadar glukosa
darah

Multiple Com parisons
Dependent V ariable: PERSENTASE
LSD

(I) KELOMPOK
IDSM1

IDSM2

IDSM3

KONTROL

PEMBA NDING

(J) KELOMPOK
IDSM2
IDSM3
KONTROL
PEMBA NDING
IDSM1
IDSM3
KONTROL
PEMBA NDING
IDSM1
IDSM2
KONTROL
PEMBA NDING
IDSM1
IDSM2
IDSM3
PEMBA NDING
IDSM1
IDSM2
IDSM3
KONTROL

Mean
Dif f erence
(I-J)
Std. Error
15.67000
9.29201
1.54200
9.29201
37.89200*
9.29201
8.94600
9.29201
-15.67000
9.29201
-14.12800
9.29201
22.22200*
9.29201
-6.72400
9.29201
-1.54200
9.29201
14.12800
9.29201
36.35000*
9.29201
7.40400
9.29201
-37.89200*
9.29201
-22.22200*
9.29201
-36.35000*
9.29201
-28.94600*
9.29201
-8.94600
9.29201
6.72400
9.29201
-7.40400
9.29201
28.94600*
9.29201

*. The mean dif f erenc e is s ignif icant at the .05 level.

Sig.
.107
.870
.001
.347
.107
.144
.027
.478
.870
.144
.001
.435
.001
.027
.001
.005
.347
.478
.435
.005

95% Conf idence Interval
Low er Bound Upper Bound
-3.7128
35.0528
-17.8408
20.9248
18.5092
57.2748
-10.4368
28.3288
-35.0528
3.7128
-33.5108
5.2548
2.8392
41.6048
-26.1068
12.6588
-20.9248
17.8408
-5.2548
33.5108
16.9672
55.7328
-11.9788
26.7868
-57.2748
-18.5092
-41.6048
-2.8392
-55.7328
-16.9672
-48.3288
-9.5632
-28.3288
10.4368
-12.6588
26.1068
-26.7868
11.9788
9.5632
48.3288

EFEK INFUSA DAUN SIRIH MERAH
(Piper crocatum Ruiz & Pav) TERHADAP
PENURUNAN KADAR GLUKOSA DARAH
MENCIT MODEL DIABETES MELITUS

KARYA TULIS ILMIAH

Karya Tulis Ini Dibuat Sebagai Salah Satu Syarat
Untuk Mendapat Gelar Sarjana Kedokteran

ANINDYAGARI
0610074

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA
2010

RIWAYAT HIDUP

Nama

: Anindyagari

NRP

: 0610074

Tempat, tanggal lahir : Yogyakarta, 29 Februari 1988
Alamat

: JL. Padasuka, komplek Suci Residence no. B6, Bandung

Riwayat pendidikan :
-

TK Soka Negara, Purwokerto: 1994
SD Islam Hidayatullah, Semarang: 2000
SMP Negeri 2 Bandung: 2003
SMA Negeri 2 Bandung: 2006
Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha: angkatan
2006.

56

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Diabetes melitus (DM) adalah suatu kelompok penyakit metabolik dengan
karakteristik hiperglikemia yang terjadi karena kelainan sekresi insulin, kerja
insulin atau kedua-duanya. Faktor usia, genetik, tingginya kadar kolesterol dalam
darah, riwayat penyakit hipertensi dan kardiovaskular juga berperan dalam
timbulnya DM (PERKENI, 2006).
Diabetes melitus merupakan salah satu penyakit degeneratif yang disebabkan
oleh berbagai faktor. Salah satunya adalah pola hidup yang tidak sehat sehingga
meningkatkan pajanan radikal bebas, yang akan menimbulkan keadaan stress
oksidatif. Keadaaan stres oksidatif pada penderita DM akan mengakibatkan
berbagai kerusakan oksidatif. Stres oksidatif disebabkan oleh berbagai hal, salah
satunya adalah bahan diabetogenik, antara lain adalah aloksan (Widowati, 2008).
Menurut Federasi Diabetes Internasional, DM diperkirakan akan menjadi
penyebab utama morbiditas dan mortalitas di masa yang akan datang, karena
meningkatnya insidensi DM di seluruh dunia. DM merupakan penyebab kematian
urutan ketujuh di dunia. Menurut data World Health Organization (WHO), pada
tahun 2000 angka kejadian diabetes di Indonesia menempati urutan keempat
tertinggi di dunia, yaitu 8,4 juta jiwa. Total penderita DM di Indonesia
berdasarkan data WHO, saat ini sekitar 8 juta jiwa, dan pada tahun 2025
diperkirakan jumlahnya melebihi 21 juta jiwa (DEPKES RI, 2005).
Penatalaksanaan DM bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup penderita
DM. Pengobatan DM dilakukan dengan pemberian Obat Hipoglikemik Oral
(OHO) dan Insulin, salah satunya adalah glibenklamid dari golongan sulfonilurea
yang bekerja merangsang sekresi insulin (Handoko, 2005). Selain menggunakan
OHO, banyak penderita DM yang lebih memilih menggunakan obat tradisional,
contohnya tanaman obat. Masyarakat lebih memilih obat tradisional karena
dianggap mempunyai efek samping yang lebih ringan mengingat pengobatan DM

1

2

memerlukan waktu lama (Winarto, 2007). Salah satu bahan alami yang dapat
digunakan sebagai obat tradisional DM adalah daun sirih merah (Piper crocatum
Ruiz & Pav) yang telah digunakan secara empiris di masyarakat (Sudewo, 2005).
Sirih merah mengandung flavonoid, tannin, dan alkaloid, yang memiliki efek
hipoglikemik. Flavonoid dapat menangkap radikal bebas dan mengurangi stres
oksidatif, sehingga dapat memperbaiki fungsi sel beta (Safithri, 2006; Widowati,
2008).

1.2 Identifikasi masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, identifikasi masalah dalam penelitian ini
adalah: Apakah infusa daun sirih merah (Piper crocatum Ruiz & Pav)
menurunkan kadar glukosa darah mencit model diabetes melitus.

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian

1.3.1 Maksud Penelitian

Penelitian ini bermaksud untuk mengetahui manfaat infusa daun sirih merah
untuk menurunkan kadar glukosa darah pada penderita diabetes melitus.

1.3.2 Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk menilai efek infusa daun sirih merah terhadap
penurunan kadar glukosa darah mencit model diabetes melitus.

3

1.4 Manfaat Karya Tulis Ilmiah

1.4.1 Manfaat Akademis

Karya Tulis Ilmiah ini diharapkan dapat memperluas ilmu pengetahuan
khususnya bidang farmakologi tanaman obat, dalam hal ini mengenai efek daun
sirih merah terhadap penurunan kadar glukosa darah.

1.4.2 Manfaat Praktis

Karya Tulis Ilmiah ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenai obat
tradisional untuk menurunkan kadar glukosa darah pada mencit yang kemudian
dikembangkan menjadi fitofarmaka.

1.5. Kerangka Pemikiran dan Hipotesis

1.5.1 Kerangka Pemikiran

Diabetes Melitus (DM) merupakan suatu kelompok penyakit metabolik
dengan karakteristik hiperglikemia yang terjadi karena kelainan sekresi insulin,
kerja insulin atau kedua-duanya. DM disebabkan oleh berbagai faktor antara lain
faktor genetik, lingkungan, dan obesitas. Keadaan hiperglikemia yang
berkepanjangan menyebabkan gangguan pada berbagai organ (PERKENI, 2006).
Aloksan dapat menghasilkan oksigen reaktif yang salah satu targetnya adalah
DNA pulau langerhans pankreas. Selain itu, aloksan meningkatkan konsentrasi
ion kalsium bebas sitosolik pada sel β langerhans pankreas sehingga konsentrasi
insulin meningkat sangat cepat, mengakibatkan gangguan pada sensitivitas insulin
perifer dalam waktu singkat (Szkudelski, 2001; Nugroho, 2006).

4

Daun sirih merah mengandung flavonoid. Flavonoid berfungsi sebagai
antioksidan yang mengurangi dampak negatif stres oksidatif yang disebabkan
aloksan terhadap sel–sel beta pankreas, sehingga terjadi penurunan kadar glukosa
darah (Puspitasari, 2005; Widowati, 2008).

1.5.2 Hipotesis

Infusa daun sirih merah (Piper crocatum Ruiz & Pav) menurunkan kadar
glukosa darah pada mencit model diabetes melitus.

1.6 Metodologi Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode prospektif eksperimental laboratorium,
dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang bersifat komparatif. Data yang
diukur adalah kadar glukosa darah puasa (GDP) mencit dalam mg/dl.
Uji analisis statistik persentase penurunan kadar glukosa darah mencit model
DM menggunakan metode Analisis Varian (ANAVA) satu arah melalui bantuan
perangkat lunak yang dilanjutkan dengan uji beda rata-rata LSD dengan α=0,05.

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Infusa daun sirih merah (Piper crocatum Ruiz & Pav) menurunkan kadar glukosa
darah mencit model diabetes melitus.

5.2 Saran

Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut tentang daun sirih merah terhadap kadar
glukosa darah dengan :
1. Penentuan dosis efektif minimal dan maksimal infusa daun sirih merah.
2. Penelitian menggunakan sediaan yang lain misalnya ekstrak air, ekstrak
etanol, dll.
3. Uji toksisitas untuk mengetahui efek samping yang terjadi.

45

DAFTAR PUSTAKA

Andi D. dkk ed. 2006. MIMS Indonesia petunjuk konsultasi. Edisi 6. Jakarta:
Infomaster lisensi dari CMP Medica.
Anonim. Sirih merah menurunkan glukosa darah.2007.
http://rumahdiabetes.com.November, 2008.
Anonim. 2009. Taksonomi sirih merah.http://www.Plantamor. com/. 13 juli 2009.
Arief S. 2006. Radikal Bebas. Bagian ilmu kesehatan anak FK UNAIR. 1
maret.2009.
BALITRO.2008.Sirih merah sebagai tanaman obat multi fungsi.
http://balittro.litbang.deptan.go.id.Agustus 23,2008.
DEPKES RI.2005. Jumlah penderita diabetes Indonesia ranking ke-4 di dunia.
http://www.depkes.go.id. 9 Agustus. 2008
DEPKES RI. 2005. Pharmaceutical care untuk penyakit diabetes melitus. Dirjen
kefarmasian dan alat kesehatan.h.7.
Eroschenko V.P. 2003. Sistem pencernaan: hepar, kandung empedu dan pankreas.
Dalam: Atlas histology di fiore dengan korelasi fungsional. ed 9. Jakarta:
EGC.h. 215-6, 224-28.
Ganong W.F. 2003. Djauhari W. ed. Fungsi endokrin pankreas & pengaturan
metabolisme karbohidrat. Dalam: Buku ajar fisiologi kedokteran. Edisi 20.Jakarta:
EGC.p.320.
Granner D.K. 2003. Hormon pankreas dan traktus gastrointestinal. Anna P. Bani,
Tiara M.N.S. Ed. Biokimia harper. ed 25. Jakarta: EGC. h. 581-95.
Guyton A.C., Hall J.E. 1997. Insulin, glukagon dan diabetes mellitus. Dalam:
Irawati Setiawan Ed. Buku ajar fisiologi kedokteran. ed 9. Jakarta: EGC.h.
1221-36.
Hermenegildo C. et al. 1993. Decreased gluthatione peroxidase activity in sciatic
nerve of alloxan-induced diabetic mice and its correlataion with blood glucose
levels. Neurochemical research. Vol 18. No 8. August 1993. P.893-896.
46

47

Khemas A.H. 2005. Prinsip percobaan dari perancangannya rancangan percobaan
aplikatif: aplikasi kondisional bidan pertamanan, peternakan, perikanan, industri,
dan hayati. Edisi 1. Jakarta: PT. Raja Grasindo Persada. H. 10-12.
Karam J.H.1998. Hormon pankreas dan obat antidiabetes. Dalam: Katzung B.G.
Anwar A. Dkk ed. Farmakologi dasar dan klinik. Edisi 6. Jakarta: EGC
Lukacinova A. et al. 2006. Preventive effects of flavonoids on alloxaninduced diabetes mellitus in rats. ACTA VET BRNO.77: 175-182. 2008.
Moore K.R., Argur K.M. R. 2002. Anatomi klinis dasar. Jakarta: Hipocrates.h. 114116.
Safithri M., Farah R. 2006. Potency of Piper crocatum decoction as an
Antihiperglikemi in rat strain sprague dewley. Hayati Journal of biosciences. Vol
15. No 1. March. 2008.
Soewoto H. 2001. Antioksidan eksogen sebagai lini pertahanan kedua dalam
menaggulangi peran radikal bebas.Jakarta: bagian biokimia fakultas kedokteran
UI.p. 2.
Nugroho A.E. 2006. Hewan percobaan diabetes melitus: patologi dan mekanisme
aksi diabetogenik. Biodiversitas. Vol 7. No. 4. Oktober 2006.
Paget G.E., and Barnes I.M.1964.Toxicity test in evolution of drug activities
pharmacometrics.Laurence D.R. and Bacharach A.L.ed.Volume 1.Academic Press
London and new York:p.161-162.
Parmar H.S., Kar A. 2008. Antidiabetic potential of Citrus sinensis and Punica
granatum peel extracts in alloxan treated male mice. Biofactors. Vol.31.issue 1. P.
17-24.
PERKENI.2006. Konsensus pengelolaan dan pencegahan diabetes melitus tipe 2 di
Indonesia.Jakarta
Powers A.C. 2005. Diabetes mellitus. In : Dennis L.K. Ed. Harrisons’s principles
of internal medicine, vol II. 10th. USA: McGraw-Hill.p.2152-80.
Reno Gustaviani. 2006. Diagnosis dan klasifikasi diabetes mellitus. Dalam: Aru
W. Sudoyo, Bambang Setiyohadi, Idrus Alwi, Marcellus Simadibrata K., Siti
Setiati. Ed. Buku ajar ilmu penyakit dalam. Jakarta: Pusat Penerbitan
Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI.h. 1879-81.

48

Sudewo B.2005.Basmi penyakit dengan sirih merah.Jakarta:Agromedia
Pustaka.
Soegondo S. 2006. Farmakoterapi pada pengendalian glikemia diabetes
mellitus tipe 2. Dalam: Aru W. Sudoyo, Bambang Setiyohadi, Idrus Alwi,
Marcellus Simadibrata K., Siti Setiati. Ed. Buku ajar ilmu penyakit dalam.
Jakarta: Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI.h. 1882-84.
Suyono S. 2006. Diabetes mellitus di Indonesia. Dalam: Dalam: Aru
W. Sudoyo, Bambang Setiyohadi, Idrus Alwi, Marcellus Simadibrata K., Siti
Setiati. Ed. Buku ajar ilmu penyakit dalam. Jakarta: Pusat Penerbitan
Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI.h. 1874-78.
Szkudelski T. 2009. The mechanism of alloxan and streptozocin action in B cells of
the rat pancreas. http://www.ncbi.nlm.nih.gov. 23 August. 2009.
Tenpe C.R., Yeole P.G. 2009. Comparative evaluation of antidiabetic activity of
some marketed polyherbal formulations in alloxan induced diabetic
rats.International journal of phartech research. Vol 1.no.1. jan-march 2009.p.4349.
Tiwari A.K., Rao J.M. 2002. Diabetes mellitus and multiple therapeutic approaches
of phytochemicals: present status and future prospects. Current science. Vol 83.
No.1. 10 july 2002.
Toni Handoko, B. Suharto. 1995. Insulin, glucagon dan antidiabetik oral. Sulistia
G. G. Ed. Dalam: Farmakologi dan terapi. ed 4. Jakarta: Bagian Farmakologi
FKUI. h. 467-81.
Widowati W.2008.Potensi Antioksidan sebagai Antidiabetik.Jurnal Kedokteran
Maranatha.2(7):193-202.
Winarto W.P.2007.Tanaman obat Indonesia untuk pengobat herbal.Jilid
1.Jakarta:Karyasari Herba Media.p.1-15
Winarsi H. 2007. Klasifikasi antioksidan. Dalam: Antioksidan alami & radikal
bebas potensi dan aplikasinya dalam kesehatan. Yogyakarta: Penerbit
kanisius.p.77-81.