macam berat molekul mulai dari 200 sampai 8000. Pemberian nomor menunjukkan berat molekul rata-rata dari masing-masing polimernya. PEG
yang memiliki berat molekul rata-rata kurang dari 1000 berupa cairan bening tidak berwarna, sedangkan yang mempunyai berat molekul rata-rata lebih dari
1000 berupa lilin putih, padat dan kekerasannya bertambah dengan bertambahnya berat molekul. Dalam industri farmasi PEG digunakan untuk
melarutkan obat-obat yang tidak larut air. Penggunaan PEG sebagai basis sekaligus pelarut bahan yang tidak larut air juga dapat meningkatkan
penyebaran obat di dalam tubuh manusia Mitchell, 1972. PEG 6000 atau Makrogol 6000 merupakan campuran produk
polikondensasi dari etilenoksida dan air. PEG 6000 berupa serbuk putih licin atau potongan putih kuning gading, praktis tidak berbau, dan tidak berasa.
Mudah larut dalam air, etanol 95 P, dan kloroform P, praktis tidak larut dalam eter P Dirjen POM, 1979.
3. Asam Stearat
Gambar 4. Asam stearat Rowe dkk., 2009
Asam stearat merupakan campuran asam organik padat yang diperoleh dari lemak, sebagian besar terdiri dari asam stearat C
18
H
36
O
2
dan asam palmitat C
16
H
36
O
2
dengan berat molekul 284,47 Boylan dkk., 1986. Asam
starat praktis tidak larut dalam air. Asam stearat dalam bentuk serbuk mungkin mengiritasi, namun mudah dihilangkan dengan cara netralisasi menggnakan
suatu basa. Asam stearat dapat mengentalkan lotion Boylan dkk., 1986. Titik leleh asam stearat 69-70°C dan konsentrasi yang umumnya digunakan dalam
sediaan krim sebesar 1-20 Rowe dkk., 2009.
4. Trietanolamin TEA
Gambar 5. Trietanolamin Rowe dkk., 2009
Trietanolamin TEA merupakan turunan dari ammonia yag berupa cairan kental, tidak berwarna, atau kuning pucat. Trietanolamin bersifat larut
air, alkohol, dan kloroform Boylan dkk., 1986. Trietanolamin memiliki titik leleh 20-21°C dan pH 10,5 Rowe dkk., 2009.
Trietanolamin digunakan sebagai bahan pengemulsi anionik untuk membentuk emulsi minyak-air yang homogen dan stabil Rowe dkk., 2009.
Trietanolamin bila direaksikan dengan asam lemak, seperti asam stearat atau asam olet akan membentuk sabun yang dapat digunakan sebagai emulgator
untuk menghasilkan emulsi yang stabil, berbutir halus pada emulsi MA Reynold, 1982. Sabun trietanolamin bebas dari efek mengiritasi pada kulit.
Sabunnya membentuk emulsi yang sangat stabil pada penggunaan sebagian
besar minyak, lemak, dan lilin sebagai fase eksternal. Trietanolamin tidak bersifat toksik saat terabsorpsi di kulit Boylan dkk., 1986.
5. Propilen Glikol
Gambar 6. Propilen glikol Rowe dkk., 2009
Humektan merupakan suatu bahan higroskopis yang memiliki sifat mengikat air dari udara yang lembab serta dapat mempertahankan air yang ada
di dalam sediaan Soeratri, 2004. Propilenglikol biasa digunakan sebagai antimikrobial preservatif, disinfektan, humektan, plasticizer, pelarut, agen
stabilitas, dan cosolvent. Pemeriannya adalah jernih, tidak berwarna, kental, biasanya tidak berbau, dengan rasa manis, sedikit tajam seperti gliserol. Pada
konsentrasi sekitar 15 dari formula, propilenglikol berfungsi sebagai humektan. Dapat bercampur dengan aseton, kloroform, etanol 95, gliserin,
dan air, kelarutannya adalah 1 bagian dalam 6 bagian eter. Tidak bercampur dengan minyak mineral, tetapi dapat terlarut dalam beberapa minyak esensial.
Secara kimia stabil ketika dicampur dengan etanol 95, gliserin, atau air, dan larutannya dapat disterilisasi dengan autoklaf Rowe dkk., 2009.
6. Metil Paraben