Tabel XIII. Pergeseran viskositas krim
±
Formula Viskositas setelah
48 jam penyimpanan d.Pa.s
Viskositas setelah 1 bulan
penyimpanan d.Pa.s
Pergeseran Viskositas
F1 75,0 ± 5,0
70,0 ± 5,0 6,7 ± 0,4
Fa 123,3 ± 7,6
115,0 ± 5,0 6,7 ± 2,0
Fb 100,0 ± 5,0
95,0 ± 5,0 5,0 ± 0,2
Fab 160,0 ± 5,0
146,7 ± 7,6 8,4 ± 2,0
Pada tabel XIII dapat diketahui bahwa pada formula 1, formula a, formula b, dan formula ab, pergeseran viskositas yang terjadi tergolong tidak
terlalu besar dengan standar deviasi yang tidak terlalu besar pula, sehingga dapat dikatakan bahwa keempat formula memiliki stabilitas fisis yang baik.
Adanya pergeseran viskositas ini yang menyebabkan viskositas krim menurun dapat disebabkan karena pengaruh faktor suhu ketika penyimpanan
krim.
5. Uji Mikromeritik
Uji mikromeritik dilakukan untuk mengetahui ukuran partikel dalam suatu sediaan. Ukuran droplet dari suatu sediaan krim konvensional biasanya
berkisar antara 10- 100 μm Gupta dan Garg, 2002. Pengujian ini dilakukan
dengan menggunakan mikroskop. Sebelum dilakukan pengukuran, perlu dilakukan kalibrasi pada lensa mikroskop. Metode pengukuran yang
digunakan yaitu metode mean, caranya adalah dengan menghitung diameter rata-rata dari 500 droplet.
Pengujian ukuran droplet dilakukan 48 jam setelah pembuatan krim. Hal ini dimaksudkan agar krim sudah membentuk sistem yang stabil, yakni
tidak terpengaruh oleh suhu maupun pengadukan saat pembuatan sediaan krim. Ukuran droplet yang dikehendaki dari penelitian ini adalah kurang dari
40 μm. Hasil pengujian ukuran droplet krim ekstrak etil asetat tomat setelah
penyimpanan 48 jam dapat dilihat pada tabel XIV.
Tabel XIV. Ukuran droplet krim
±
setelah 48 jam pembuatan
Formula Ukuran Droplet μm
F1 68,08 ± 0,36
Fa 46,88 ± 1,71
Fb 32,36 ± 0,30
Fab 29,37 ± 0,17
Hasil pengukuran ukuran droplet setelah 48 jam penyimpanan menunjukkan bahwa hanya formula b dan formula ab yang masuk range
ukuran droplet yang diharapkan. Pengukuran ukuran droplet juga dilakukan kembali setelah 28 hari
penyimpanan dan pada setiap minggunya untuk melihat profil ukuran droplet dan pergeseran ukuran dropletnya. Pergeseran ukuran droplet yang diinginkan
adalah kurang dari 10. Hasil pengamatan ukuran droplet krim ekstrak etil asetat tomat pada setiap minggu dapat dilihat pada tabel XV.
Tabel XV. Ukuran droplet krim
±
pada 48 jam, 7 hari, 14 hari, 21
hari, dan 28 hari setelah pembuatan
Formula 48 jam
μm 7 hari
μm 14 hari
μm 21 hari
μm 28 hari
μm
F1 68,08 ± 0,36
68,26 ± 0,42 68,44 ± 0,46 68,52 ± 0,46 68,62 ± 0,41
Fa 46,88 ± 1,71
47,48 ± 1,79 48,27 ± 0,63 48,36 ± 0,47 48,56 ± 0,34
Fb 32,36 ± 0,30
32,49 ± 0,31 32,66 ± 0,32 32,94 ± 0,11 33,24 ± 0,09
Fab 29,37 ± 0,17
29,71 ± 0,50 29,80 ± 0,46 30,09 ± 0,26 30,46 ± 0,13
Grafik ukuran droplet krim ekstrak etil asetat tomat pada setiap minggu dapat dilihat pada gambar 18.
Gambar 18. Grafik ukuran droplet krim selama penyimpanan
Pada gambar 18, terlihat bahwa ukuran droplet tiap formula memiliki kecenderungan meningkat hingga lama penyimpanan 28 hari. Hal ini
menunjukkan bahwa adanya pergeseran ukuran droplet dari masing-masing formula. Pergeseran ukuran droplet dari masing-masing formula dapat
dihitung dengan membandingkan ukuran droplet krim pada 48 jam dan 28
10 20
30 40
50 60
70 80
1 2
3 4
5
U k
u ra
n D
ro p
le t
μ
m
Lama Penyimpanan minggu
Ukuran Droplet Krim Selama Penyimpanan
Form ula 1 Form ula a
Form ula b Form ula ab
hari setelah pembuatan sediaan krim. Hasil pengamatan pergeseran ukuran droplet dapat dilihat pada tabel XVI.
Tabel XVI. Pergeseran ukuran droplet krim
±
Formula Ukuran Droplet
setelah 48 jam penyimpanan μm
Ukuran Droplet setelah 1 bulan
penyimpanan μm Pergeseran
Ukuran Droplet F1
68,08 ± 0,36 68,62 ± 0,41
0,79 ± 0,06 Fa
46,88 ± 1,71 48,56 ± 0,34
3,59 ± 3,14 Fb
32,36 ± 0,30 33,25 ± 0,09
2,75 ± 0,68 Fab
29,37 ± 0,17 30,46 ± 0,13
3,69 ± 0,20
Pada tabel XVI dapat diketahui bahwa pada formula 1, formula a, formula b, dan formula ab, pergeseran ukuran droplet yang terjadi tergolong
tidak terlalu besar dengan standar deviasi yang tidak terlalu besar pula, sehingga dapat dikatakan bahwa keempat formula memiliki stabilitas fisis
yang baik. Adanya pergeseran droplet menjadi ukuran yang lebih besar
menandakan adanya peristiwa koalesensi. Koalesensi adalah peristiwa penggabungan droplet-droplet menjadi suatu droplet yang berukuran lebih
besar karena kurang kuatnya lapisan surfaktan Gennaro, 2000. Adanya koalesensi ini disebabkan karena sediaan krim yang kurang stabil secara
termodinamis, sehingga untuk mencapai kestabilan partikel-partikel kecil cenderung bergabung menjadi partikel besar untuk mengurangi luas
permukaan yang besar sehingga sistem menjadi lebih stabil.
E. Efek Penambahan Texapon® N70 dan PEG 6000 serta Interaksinya