SENSITIVITAS LINEARITAS DASAR TEORI

C. SENSITIVITAS

Sensitivitas didefinisikan sebagai kemiringan slope grafik kalibrasi atau nilai responsivitas tiap satu satuan konsentrasi larutan standar. Di dalam FPD terjadi proses pemancaran emisi cahaya oleh suatu senyawa yang dibakar dalam nyala hidrogen-udara. Besarnya intensitas emisi cahaya yang dipancarkan tergantung dari besarnya konsentrasi senyawa yang terbakar, jadi jika konsentrasi senyawanya semakin besar maka intensitas emisi yang dihasilkan juga semakin besar, hal ini menyebabkan responsivitas detektor semakin besar. Besarnya responsivitas detektor R adalah C k R 1 = ….…………………………………………….2.9 dimana, R= Responsivitas detektor cm k 1 = Tetapan perbandingan nilai sensitivitas C= Konsentrasi larutan standar mgl Responsivitas detektor adalah besarnya sinyal yang ditimbulkan oleh sejumlah komponen senyawa yang berpendar di dalam nyala [Khopkar, 1990]. Responsivitas ini dipengaruhi oleh emisi cahaya yang dihasilkan oleh atom-atom senyawa yang berpendar di dalam nyala. Emisi cahaya yang dihasilkan selama pembakaran tergantung dari banyaknya atom senyawa yang menghasilkan emisi cahaya di dalam nyala. Banyaknya atom senyawa yang menghasilkan emisi cahaya dipengaruhi oleh temperatur nyala. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

D. LINEARITAS

Pada umumnya dikehendaki suatu hubungan linear antara output dengan input. Jika nilai inputnya semakin besar maka nilai outputnya juga semakin besar sebaliknya jika nilai inputnya semakin kecil maka nilai outputnya juga semakin kecil. Hubungan linear ini digunakan untuk mendapatkan nilai sensitivitas instrumen yang diperoleh dari gradien kemiringan garis linear. Sifat linear dari instrumen tergantung dari kondisi alat dan sampel yang digunakan. Untuk mendapatkan hubungan linear antara output dengan input dapat digunakan persamaan garis linear yaitu : b mq q i o + = ………………………………………………….2.10 dengan , q o = besaran keluaran variabel terikat q i = besaran masukan variabel bebas m = kemiringan garis gradien garis b = perpotongan garis dengan sumbu vertikal nilai m dan b diperoleh dengan hubungan Doebelin, 1992 : ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ − − = 2 2 i i o i o i q q N q q q q N m .................................................2.11 ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ − − = 2 2 2 i i i o i i o q q N q q q q q b ........................................2.12

BAB III METODE PENELITIAN

A. TEMPAT PENELITIAN

Penelitian ini dilaksanakan di laboratorium analisa pusat, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

B. ALAT DAN BAHAN

B.1. Alat Alat yang diperlukan dalam penelitian ini adalah : 1. Kromatografi gas dengan Detektor fotometri nyala FPD 2. Kromatografi gas dengan Detektor ionisasi nyala FID 3. Flowmeter untuk mengukur kecepatan aliran gas 4. Kolom DB-1701, 30 m x 0,320 mm 5. Syringe 10 µl , Labu ukur 50 ml 6. Stopwatch, pipet, gelas ukur 7. Recorder, Kertas gaftar, Mistar B.2. Bahan Bahan yang diperlukan dalam penelitian ini adalah : 1. Bahan aktif Diazinon 600 gl sebagai larutan induk, Diazinon 60 EC 2. Hexane sebagai internal standart dan pelarut 15 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI