7 dikalangan STT
Desa Peringsari lingkungan
desa Peringsari
6 13.1.1.55 Edukasi
cara pencegahan dan
penanggulangan DBD.
Laptop Proyektor
Poster 30 Ibu
– Ibu
PKK desa
Peringsari Swd =
Rp. 12.500
7 09.3.9.55 Seminar
kepemimpinan untuk
sekaa teruna
– teruni. Laptop, LCD
proyektor, sound sistem,
dan snack. 25 Pemuda
– pemudi STT
lingkungan desa
Peringsari Swd =
Rp. 300.000
8 12.1.2.01 Pendampingan
keluarga Materi
kunjungan dan inventarisasi
masalah 17 keluarga
miskin Swadaya
mahasiswa
9 09.3.1.03 Pelatihan
IT bagi staff kantor
desa komputer,
akses internet 5
orang staff
Kantor Desa
Peringsari Swd =
Rp. 50.000
Sedangkan program bantu terdiri atas beberapa program yang dapat dilihat pada tabel 2.4.
Tabel 2.2 Rencana program bantu KKN-PPM
No No.
Sektor Nama Program
Bahan Volume
Sumber dana
1 13.1.1.55 Kerja Bakti
Alat kebersihan
75 Warga
desa Peringsari
Swadaya mahasiswa
2 09.3.1.03 Perbaikan
administrasi kantor desa
Laptop 10 Pegawai
kantor desa Swadaya
mahasiswa
3 13.1.3.13 Membantu
posyandu Kertas HVS
20 balita Swadaya
mahasiswa
2.2 Jadwal Pelaksanaan
Setiap kegiatan yang sudah dijabarkan sebelumnya akan dilaksanakan berdasarkan jadwal kegiatan seperti yang dapat dilihat pada tabel 2.3.
8 Tabel 2.3 Jadwal Pelaksanaan Program
No. Uraian Kegiatan
Minggu Ke- 1 2 3 4 5
1 Menuju sekolah dasar yang BERSERI Bersih, Sehat
dan Lestari V V
2 Pembinaan Wirausaha bagi Pemuda
– Pemudi Desa
Peringsari
V 3
Edukasi dan penanaman nilai
– nilai anti korupsi.
V 4
Edukasi Kesehatan Reproduksi dikalangan STT Desa Peringsari
V 5
Edukasi cara penularan DBD serta pencegahan dan penanggulangan DBD pada Ibu-Ibu PKK Desa
Peringsari
V 6
Seminar kepemimpinan untuk sekaa teruna
– teruni.
V 7
Pelatihan IT bagi staff kantor desa Perimgsari V
9
BAB III PELAKSANAAN, HASIL , DAN KENDALA KEGIATAN KKN-PPM
3.1 Program Pokok
3.1.1 Program Pokok Tema
1. Penyuluhan Kewirausahaan kepada Generasi Muda di Desa Peringsari
Kegiatan penyuluhan kewirausahaan dilatarbelakangi oleh banyaknya generasi muda di desa Peringsari yang hijrah ke kota untuk mencari pekerjaan.
Hijrahnya mereka ke kota sudah tentu dengan berbagai alasan. Salah satu asalannya adalah minimnya lapangan pekerjaan di desa. Hijrahnya generasi muda ke kota
tidaklah salah, namun jika jumlahnya cukup banyak maka tentu saja mempunyai dampak negatif bagi desa itu sendiri. Pada akhirnya, desa menjadi kekurangan
sumber daya manusia yang produktif. Oleh karena itu kegiatan penyuluhan ini bertujuan untuk menyadarkan pentingnya kewirausahaan serta membangun jiwa
wirausaha serta menginformasikan pemasaran melalui media internet sehingga masyarakat Desa Peringsari tidak perlu hijrah ke kota untuk pemasarannya.
Nantinya diharapkan terciptanya kesadaran bagi masyarakat terutama pada generasi muda di dalam mengembangkan kewirausahaan dengan memaksimalkan potensi
desa.
Salah satu potensi desa yang dapat dikembangkan yakni bambu. Keberadaan bambu di desa Peringsari cukup banyak, karena pohon bambu hidup tidak
mengenal musim dan dapat hidup ratusan tahun. Keberadaan potensi bambu ini sejatinya sudah dimanfaatkan oleh masyarakat, namun belum maksimal. Maka di
dalam penyuluhan kewirausahaan ini juga dihadirkan pembicara yang dapat memperkenalkan potensi bambu. Sehingga masyarakat nantinya dapat
mengembangkan dengan lebih baik lagi keberadaan potensi tersebut. A.
Pelaksanaan
1. Waktu
Waktu pelaksanaan program ini yaitu pada hari Sabtu, 20 Agustus 2016 2.
Lokasi Kegiatan dilaksanakan di Balai Banjar Kertiyasa Lusuh
10 3.
Kelompok Sasaran Sasaran dari program ini yaitu pemuda-pemudi di desa Peringsari, Ibu PKK
serta Kelompok Tani Bambu. Jumlah peserta yang hadir di dalam acara ini yaitu sebanyak 36 orang.
4. Pihak yang Terlibat
Pihak yang ikut serta di dalam kegiatan ini yakni mahasiswa KKN-PPM Unud Periode XIII Tahun 2016, Kepala Desa Peringsari, Kepala Dusun
Kertiyasa Lusuh Kangin, Sekaa Teruna Mas’man Adya Wina Cahya Banjar Lusuh, Ibu PKK Banjar Lusuh Kangin, serta Kelompok Tani Lansia.
B. Hasil
Setelah dilaksanakan kegiatan ini seluruh masyarakat khususnya pemuda –
pemudi mendapatkan informasi mengenai kewirausahaan. Kegiatan ini juga menghasilkan sebuah rekomendasi berupa pendirian kelompok tani bambu yang
berbentuk badan usaha. Masyarakat juga mengetahui tentang pemasaran produk
secara online E-Commerce. C.
Kendala
Dalam melaksanakan kegiatan ini terdapat berbagai macam kendala yakni sulitnya mencari pembicara di bidang budidaya bambu, sulitnya mengumpulkan
masyarakat terutama generasi muda karena terdapat serangkaian peringatan hari kemerdekaan serta upacara ngaben sehingga tidak semua anggota STT yang
diundang dapat terlibat dalam kegiatan ini.
2. Seminar Kepemimpinan Sekaa Truna Truni
Salah satu program dari Bidang Sosial dan Budaya KKN-PPM Universias Udayana Periode XIII di Desa Peringsari adalah Seminar Kepemimpinan bagi
Sekaa Truna Truni. Dasar pemikiran dari pelaksanaan program ini adalah kurangnya kemauan dari pemuda-pemudi di Desa Peringsari untuk menjadi seorang
pemimpin. Tujuan pelaksanaan program ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan para pemuda-pemudi di Desa Peringsari mengenai kepemimpinan
serta meningkatkan optimisme mereka untuk menjadi seorang pemimpin. Selain itu
11 dalam kegiatan ini juga diselipkan materi tentang kepemudaan dan organisasi
dengan harapan agar pemuda-pemudi di Desa Peringsari mampu mengelola organisasinya serta mampu memberikan kontribusi bagi wilayah asalnya ataupun
bagi bangsa dan negara. Dalam pelaksanaannya kegiatan ini berjalan dengan cukup baik meskipun
terdapat sekaa truna truni yang tidak dapat mengirimkan perwakilannya. Materi yang cukup padat dari salah satu dosen di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
yakni Bapak I Putu Dharmanu Yudharta dapat diterima dengan baik oleh para peserta yang hadir dalam kegiatan tersebut.
A. Pelaksanaan
1. Waktu
Kegiatan ini dilaksanakan selama satu hari pada tanggal 18 Agustus 2016, pukul 14.00
– 17.00 WITA. 2.
Lokasi Kegiatan seminar kepemimpinan untuk sekaa truna truni ini dilaksanakan di
Aula Kantor Kepala Desa Peringsari. 3.
Kelompok Sasaran Sasaran dari program seminar kepemimpinan ini adalah anggota sekaa truna
truni yang berada di lingkungan Desa Peringsari. 4.
Pihak Yang Terlibat Pihak yang terlibat dalam seminar ini yakni mahasiswa KKN-PPM
Universitas Udayana dan Sekaa Truna Truni di Lingkungan Desa Peringsari.
B. Hasil
Pemuda-pemudi yang tergabung dalam keanggotaan sekaa teruna teruni mendapatkan informasi tentang kepemimpinan, organisasi, dan kepemudaan.
Mereka juga menjadi lebih paham akan pentingnya peran pemuda untuk membangun desa serta bangsa Indonesia. Jumlah peserta yang mengikuti kegiatan
ini adalah 50 orang.
C. Kendala
Kendala yang dihadapi selama pelaksanaan program ini adalah kurangnya koordinasi antara mahasiswa KKN dengan ketua sekaa truna truni dan perangkat
desa yang bersangkutan. Hal ini menimbulkan keterlambatan dari kedatangan para
12 peserta ke lokasi acara. Faktor lain yang menyebabkan kurangnya peserta yang
datang adalah waktu pelaksanaan kegiatan yang bertepatan dengan rangkaian upacara ngaben masal di beberapa banjar. Selain itu kurangnya minat dari beberapa
peserta mengganggu peserta lain yang ada didalam ruangan.
3. Pelatihan Teknologi Informasi Bagi Staff Kantor Desa Peringsari
Permasalahan yang dihadapi staff Kantor Desa Peringsari adalah kurangnya akan pengetahuan tentang teknologi informasi dan pengoperasian komputer.
Kurangnya pengetahuan tentang teknologi informasi menyebabkan pelayanan kantor desa menjadi kurang maksimal. Beberapa hal tentang teknologi informasi
yang masih belum diketahui yakni sharing file antar komputer, penggunaan mesin cetak dokumen untuk bersama, dan penggunaan rumus pada aplikasi spreadsheet.
Untuk mengatasi permasalahan tersebut maka dirasa perlu diadakannya pelatihan Teknologi Informasi bagi staff Kantor Desa Peringsari.
A. Pelaksanaan
1. Waktu
Pelatihan Teknologi Informasi bagi staff Kantor Desa Peringsari dilaksanakan selama satu hari pada hari Selasa, 23 Agustus 2016.
2. Lokasi
Pelaksanaan Pelatihan Teknologi Informasi ini dilakukan di Kantor Desa Peringsari.
3. Kelompok sasaran
Kelompok sasaran dari program Pelatihan Teknologi Informasi ini adalah staff Kantor Desa Peringsari.
4. Pihak yang terlibat
Pihak yang terlibat dalam kegiatan ini adalah mahasiswa KKN PPM Universitas Udayana Periode XIII di Desa Peringsari, Kepala Desa Peringsari
dan staff Kantor Desa Peringsari.
B. Hasil
Staff Desa Peringsari mengetahui cara melakukan sharing file antar komputer sehingga meminimalkan penggunaan media penyimpanan portabel flashdrive
yang menyita waktu untuk mencari kembali file yang akan digunakan. Staff desa
13 juga mengetahui cara menggunakan mesin cetak dokumen secara bersama,
sehingga meminimalkan waktu tunggu untuk menggunakan komputer yang tersambung ke pencetak. Jumlah peserta yang mengikuti kegiatan ini adalah 9
orang.
C. Kendala
Kendala yang dialami dalam Pelatihan Teknologi Informasi bagi staff Kantor Desa Peringsari adalah terbatasnya waktu yang dimiliki oleh staff desa akibat upacara
agama yang dilaksanakan pada waktu bersamaan. Sehingga menyebabkan tidak maksimalnya pelatihan yang diberikan terhadap staff di Kantor Desa Peringsari.
Selain itu banyaknya kegiatan dalam rangka memperingati hari kemerdekaan Republik Indonesia menyebabkan terus diundurnya jadwal Pelatihan Teknologi
Informasi.
3.1.2 Program Pokok Tambahan
1. Menuju Sekolah Dasar Yang BERSERI Bersih, Sehat, dan Lestari
Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan edukasi kepada siswa-siswi SDN yang ada di Desa Peringsari mengenai pentingnya kebersihan lingkungan serta
perilaku hidup bersih dan sehat. Berdasarkan hasil pengamatan diketahui bahwa masih rendahnya pengetahuan, sikap dan perilaku siswa-siswi SDN di Desa
Peringsari untuk melestarikan lingkungan seperti membuang sampah pada tempatnya serta cara memilah sampah organik dan anorganik. Selain itu masih
rendahnya perilaku hidup bersih dan sehat seperti cuci tangan serta gosok gigi.
Masih banyaknya sampah yang berserakan dilingkungan sekolah mencerminkan sekolah kurang menjaga kebersihan lingkungan serta terdapat
sekolah yang tidak memiliki sarana kebersihan seperti tempat sampah yang memadai. Hal tersebut mencerminkan bahwa perilaku siswa-siswi SD masih
kurang dalam berperilaku hidup bersih dan sehat.
Oleh karena itu, edukasi mengenai kebersihan lingkungan serta perilaku hidup bersih dan sehat yang meliputi pentingnya buang sampah pada tempatnya,
cara memilah sampah organik dan anorganik, mencuci tangan serta gosok gigi yang baik dan benar bagi siswa-siswi SD perlu untuk dilakukan. Berdasarkan hal
tersebut, maka memberikan edukasi mengenai kebersihan lingkungan serta perilaku
14 hidup bersih dan sehat merupakan salah satu masalah yang diprioritaskan untuk
ditanggulangi melalui pemberian edukasi. Melalui edukasi ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku siswa-siswi SDN yang ada di Desa
Peringsari untuk menjaga kebersihan lingkungan serta berperilaku hidup bersih dan
sehat. A.
Pelaksanaan
1 Waktu
Untuk edukasi kebersihan lingkungan serta perilaku hidup bersih dan sehat dilakukan di 5 SDN yang ada di Desa Peringsari sebagai berikut :
a. SDN 1 Peringsari diadakan selama 1 hari pada tanggal 1 Agustus 2016.
Pukul 08.00-11.00 WITA. b.
SDN 2 Peringsari diadakan selama 1 hari pada tanggal 2 Agustus 2016. Pukul 08.00-11.00 WITA.
c. SDN 3 Peringsari diadakan selama 1 hari pada tanggal 11 Agustus 2016.
Pukul 08.00-11.00 WITA. d.
SDN 4 Peringsari diadakan selama 1 hari pada tanggal 10 Agustus 2016. Pukul 08.00-11.00 WITA.
e. SDN 5 Peringsari diadakan selama 1 hari pada tanggal 4 Agustus 2016.
Pukul 08.00-11.00 WITA. 2
Sasaran Sasaran dari program edukasi kebersihan lingkungan serta perilaku hidup
bersih dan sehat adalah seluruh siswa-siswi SDN yang ada di Desa Peringsari.
3 Pihak yang terlibat
Pihak yang terlibat dari program edukasi kebersihan lingkungan serta perilaku hidup bersih dan sehat adalah mahasiswa KKN-PPM UNUD
Periode XIII, Kepala Sekolah, Guru-Guru SD, dan Siswa-Siswi SD.
B. Hasil
Seluruh peserta mampu mempraktekan membuang sampah pada tempatnya serta cuci tangan dan gosok gigi yang baik dan benar. Kegiatan ini dilaksanakan
selama 3 jam dimasing – masing sekolah. Akhir dari kegiatan ini mahasiswa KKN
15 menempel poster cuci tangan. Jumlah peserta yang mengikuti kegiatan ini adalah
600 orang.
C. Kendala
Kendala yang dihadapi saat melaksanakan kegiatan edukasi kebersihan lingkungan serta perilaku hidup bersih dan sehat adalah menentukan waktu yang
tepat mengingat banyak kegiatan yang terdapat dimasing-masing SD untuk menyambut 17 Agustus dan akreditasi sekolah. Selain itu, terdapat beberapa SD
yang masih memiliki akses air yang kurang memadai.
2. Pengadaan Tempat Sampah di Beberapa Sekolah Dasar Desa Peringsari
Salah satu kegiatan dari KKN – PPM Universitas Udayana Periode XIII
adalah pengadaan tempat sampah di beberapa sekolah dasar di Desa Peringsari. Demi terciptanya sekolah dasar yang Berseri Bersih, Sehat dan Mandiri maka
diperlukan peningkatan jumlah tempat sampah di lingkungan sekolah dasar. Desa Peringsari memiliki 5 sekolah dasar, yaitu SDN 1 Peringsari, SDN 2 Peringsari,
SDN 3 Peringsari, SDN 4 Peringsari, dan SDN 5 Peringsari. Pengadaan tempat sampah dilakukan di dua sekolah dasar yang masih kekurangan tempat sampah,
yaitu SDN 4 Peringsari dan SDN 5 Peringsari. Tempat sampah ini nantinya dapat digunakan untuk menampung sampah organik dan anorganik.
A. Pelaksanaan
1 Waktu
Pemberian tempat sampah ke masing – masing sekolah dasar di lingkungan
Desa Peringsari dilaksanakan pada tanggal 4 Agustus 2016 10 Agustus 2016.
2 Lokasi
Sekolah Dasar Negeri 4 Peringsari terletak di Banjar Dinas Umasari Kangin dan Sekolah Dasar Negeri 5 Peringsari terletak di Banjar Dinas Taman
Darma. 3
Kelompok Sasaran Kelompok yang menjadi sasaran adalah SDN 4 Peringsari dan SDN 5
Peringsari.
16 4
Pihak yang terlibat Pihak yang dilibatkan dalam kegiatan ini adalah mahasiswa KKN PPM
Universitas Udayana Periode XIII, Kepala SDN 4 Peringsari dan Kepala SDN 5 Peringsari.
B. Hasil
Diserahkannya masing – masing dua tempat sampah kepada sekolah dasar
yang masih kekurangan tempat sampah. Jumlah peserta yang mengikuti kegiatan ini adalah 230 orang.
C. Kendala
Jauhnya lokasi pembelian tempat sampah yang diperlukan. Sehingga mahasiswa memerlukan tenaga orang yang lebih banyak untuk membantu
pembelian tempat sampah tersebut.
3. Pengadaan Alat Jaringan Komputer di Kantor Desa
Usaha untuk mendukung administrasi di Kantor Desa memerlukan pengadaan alat jaringan pada komputer di kantor desa. Selain untuk mendukung
kelancaran administrasi juga terdapat berkas penting mengenai administrasi Desa Peringsari yang masih terkumpul atau tercampur dalam satu komputer saja tanpa
bisa terbagi. Hal tersebut mengakibatkan staff kantor Desa Peringsari harus menunggu selesainya pengolahan berkas di satu komputer. Kantor Desa Peringsari
memiliki enam perangkat komputer yang seharusnya menyediakan fitur-fitur antara lain yaitu Router, Switch, Kabel LAN, RJ-45. Hal ini dikarenakan fitur tersebut
dapat mengoptimalkan fungsi sharing file atau berbagi berkas dari komputer satu ke komputer lainnya.
A. Pelaksanaan
1 Waktu
Pemasangan alat jaringan komputer di Kantor Desa Peringsari dilaksanakan pada tanggal 1 Agustus
– 23 Agustus 2016. 2
Lokasi Kegiatan pemasangan alat jaringan komputer ini dilakukan di Kantor Desa
Peringsari
17 3
Kelompok Sasaran Sasaran dari pemasangan alat ini, yaitu staff Kantor Desa Peringsari.
4 Pihak yang Terlibat
Pihak yang terlibat dari pemasangan alat jaringan komputer ini adalah Mahasiswa KKN PPM Universitas Udayana Periode XIII, Kepala Desa,
Sekretaris Desa beserta Staff Kantor Desa Peringsari.
B. Hasil
Komputer dapat dipergunakan untuk sharing file atau berbagi berkas dari komputer satu ke komputer lainnya. Selain itu juga semua komputer bisa terkoneksi
ke internet. Jumlah peserta yang mengikuti kegiatan ini adalah 9 orang.
C. Kendala
Kendala yang dialami dalam pemasangan alat jaringan komputer di Kantor Desa Peringsari adalah pada saat pemasangan waktu yang dibutuhkan terbatas
dikarenakan bersamaan dengan jam kerja di Kantor Desa Peringsari.
4. Edukasi Penanaman Nilai-Nilai Anti Korupsi dan Anti Rokok
Salah satu kegiatan dari kuliah kerja nyata KKN-PPM Universitas Udayana Periode XIII di Desa Peringsari adalah Edukasi Penanaman Nilai-nilai Anti Korupsi
dan Anti Rokok kepada siswa-siswi SMP N 2 Selat. Program ini memiliki tujuan untuk menanamkan nilai anti korupsi kepada siswa-siswi di SMP N 2 Selat. Selain
menanamkan nilai-nilai anti korupsi kami selaku mahasiswa juga memberikan contoh korupsi yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari yang mungkin saja tidak
disadari telah dilakukan dan harus dihindari. Kami juga menjelaskan tentang dampak negatif korupsi baik bagi bangsa, negara dan masyarakat itu sendiri.
Penyuluhan anti rokok sendiri berfokus pada dampak bahaya rokok dan aturan tentang kawasan tanpa rokok. Metode yang digunakan dalam kegiatan edukasi ini
adalah penyuluhan dengan dua orang pemateri dari mahasiswa KKN. Metode penyuluhan yang digunakan menjadikan adanya interaksi yang lebih baik antara
mahasiswa KKN dengan siswa-siswi SMP N 2 Selat sehingga apa yang disampaikan dapat diterima dengan lebih baik.
18
A. Pelaksanaan
1. Waktu
Kegiatan ini dilaksanakan selama satu hari pada tanggal 12 Agustus 2016, pukul 09.00
– 11.00 WITA. 2.
Lokasi Kegiatan edukasi penanaman nilai-nilai anti korupsi dan anti rokok
dilaksanakan di Aula SMP N 2 Selat. 3.
Kelompok Sasaran Sasaran dari program edukasi penanaman nilai-nilai anti korupsi dan anti
rokok ini adalah siswa-siswi di SMP N 2 Selat. 4.
Pihak Yang Terlibat Pihak yang terlibat dari kegiatan ini yakni mahasiswa KKN-PPM Universitas
Udayana, OSIS, MPK serta siswa-siswi SMP N 2 Selat.
B. Hasil
Siswa-siswi SMP N 2 Selat memperoleh informasi mengenai perilaku koruptif, bahaya korupsi serta cara mencegah korupsi. Selain itu siswa-siswi SMP
N 2 Selat juga memperoleh informasi tentang zat – zat kimia berbahaya yang
terkandung dalam rokok dan dampak negatif rokok bagi kesehatan. Jumlah peserta yang mengikuti kegiatan ini adalah 100 orang.
C. Kendala
Kendala yang dihadapi selama pelaksanaan program ini adalah keterbatasan waktu yang dimiliki oleh mahasiswa KKN-PPM Universitas Udayana untuk
menyampaikan materi. Hal tersebut dikarenakan waktu pelaksanaan bersamaan dengan persiapan siswa
– siswi SMP N 2 Selat untuk menghias sekolah dalam rangka memperingati hari kemerdekaan Indonesia. Selain itu kapasitas ruangan
yang terbatas menjadi salah satu hambatan sehingga jumlah peserta yang mampu
mengikuti kegiatan ini juga terbatas.
5. Edukasi Kesehatan Reproduksi HIVAIDS
Kesehatan Reproduksi adalah suatu keadaan kesehatan yang sempurna baik secara fisik, mental dan sosial. Namun pada kenyataannya, masih banyak anak
remaja sekarang kurang memahami mengenai pentingnya kesehatan reproduksi
19 sehingga banyak pula remaja yang terkena penyakit reproduksi bahkan terkena
HIVAIDS. Berdasarkan hasil pengamatan diketahui bahwa masih rendahnya pengetahuan pemuda-pemudi di Desa Peringsari dalam mencegah penyakit
HIVAIDS yang dapat merugikan kesehatan.
Maka memberikan edukasi mengenai pentingnya kesehatan reproduksi khususnya HIVAIDS merupakan salah satu masalah yang diprioritaskan untuk
ditanggulangi melalui pemberian edukasi. Melalui edukasi ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan pemuda-pemudi yang ada di Desa Peringsari untuk
dapat mencegah penyakit HIVAIDS yang dapat menggangu kesehatan. Kegiatan ini bertujuan untuk mengedukasi pemuda-pemudi yang ada di Desa Peringsari
mengenai pentingnya kesehatan reproduksi khususnya penyakit HIVAIDS.
A. Pelaksanaan
1 Waktu
Edukasi kesehatan reproduksi khususnya HIVAIDS dilaksanakan pada tanggal 19 Agustus 2016 di ruang rapat Kantor Desa Peringsari
2 Sasaran
Sasaran dari program kesehatan reproduksi khususnya HIVAIDS adalah perwakilan dari masing-masing STT yang ada di Desa Peringsari.
3 Pihak yang terlibat
Pihak yang terlibat dari program kesehatan reproduksi khususnya HIVAIDS adalah mahasiswa KKN-PPM UNUD Periode XIII, Kepala Desa Peringsari,
Kepala Dusun di lingkungan Desa Peringsari serta STT yang ada di Desa Peringsari.
B. Hasil
Pemuda-pemudi Desa Peringsari dapat mengenali apa itu HIVAIDS, penyebab, cara penularan, cara pencegahan dan bagaimana seharusnya masyarakat
berinteraksi jika mengenal atau bertemu dengan penderita HIVAIDS sehingga hal- hal dan stigma negatif dapat dihindari. Jumlah peserta yang mengikuti kegiatan ini
adalah 50 orang.
C. Kendala
Kendala yang dihadapi saat melaksanakan kegiatan edukasi kesehatan reproduksi khususnya HIVAIDS adalah sulitnya mengumpulkan pemuda-pemudi
20 dari berbagai dusun yang ada di Desa Peringsari karena banyaknya kegiatan di
dusun masing-masing.
6. Edukasi Demam Berdarah Dengue dan Pemeriksaan Jentik nyamuk
Nyamuk
Demam Berdarah Dengue DBD merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus dengue dan ditularkan oleh nyamuk aedes aegypti. Penyakit ini sebagian besar
menyerang anak berumur kurang dari 15 tahun, namun dapat juga menyerang orang dewasa. Berdasarkan hasil pengamatan diketahui bahwa masih rendahnya
pengetahuan ibu-ibu PKK mengenai pencegahan DBD, mengingat ibu yang lebih
banyak berperan untuk mengurusi rumah tangga, lingkungan dan menjaga anaknya.
Untuk itu diperlukan adanya edukasi kepada ibu-ibu PKK mengenai bahaya DBD dan pencegahanya agar dapat terhindar dari penyakit ini. Berdasarkan hal
tersebut maka memberikan edukasi mengenai bahaya DBD dan pentingnya pencegahan DBD merupakan salah satu masalah yang diprioritaskan untuk
ditanggulangi melalui pemberian edukasi. Melalui edukasi ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan ibu-ibu PKK mengenai bahaya DBD, pencegahan, dan
dapat meningkatkan kesadaran masyarakat dalam menciptakan lingkungan sehat sebagai proteksi dini terhadap kejadian DBD. Selain itu pemeriksaan jentik nyamuk
nyamuk juga penting dilakukan karena merupakan langkah awal untuk mencegah
berkembangbiaknya nyamuk. A.
Pelaksanaan
1 Waktu
Pelaksanaan edukasi dilakukan di Banjar Umasari Kauh di Desa Peringsari sebagai berikut:
a Edukasi DBD diadakan pada hari Minggu, 21 Agustus 2016. Pukul 13.00-
15.00 WITA. b
Pemeriksaan jentik nyamuk dilaksanakan pada hari Selasa, 23 Agustus 2016. Pukul 07.00-09.00 WITA.
2 Sasaran
Sasaran dari program pelaksanaan edukasi adalah ibu-ibu PKK di Banjar Umasari Kauh, Desa Peringsari. Untuk program pemeriksaan jentik nyamuk
21 dilaksanakan di rumah-rumah warga di Banjar Umasari Kauh, Desa
Peringsari. 3
Pihak yang terlibat Pihak yang terlibat dari program edukasi dan pemeriksan jentik nyamuk
adalah mahasiswa KKN-PPM UNUD Periode XIII, Kepala Desa Peringsari, Kepala Dusun Umasari Kauh, Ibu-ibu PKK Umasari Kauh, dan warga sekitar
Banjar Umasari Kauh, Desa Peringsari.
B. Hasil
Hasil yang diperoleh melalui pelaksanaan edukasi dan pemeriksaan jentik
nyamuk, meliputi:
1. Ibu-ibu PKK di Banjar Umasari Kauh mengetahui dan memahami mengenai
DBD, dan cara pencegahanya. Ibu-ibu PKK aktif bertanya dan berdiskusi mengenai materi yang disampaikan maupun pengalaman dari ibu-ibu PKK.
Jumlah peserta yang mengikuti kegiatan ini adalah 50 orang. 2.
Poster kegiatan edukasi tentang DBD diberikan dan ditempel di Banjar Umasari Kauh, Desa Peringsari.
3. Saat dilakukannya pemeriksaan jentik nyamuk nyamuk, terdapat beberapa
rumah warga ditemukan jentik nyamuk nyamuk dan selanjutnya dilakukan penanggulangannya.
C. Kendala
Pelaksanaan program ini dihadapkan dengan kendala, yaitu sulitnya mengumpulkan ibu-ibu PKK dikarenakan terbenturnya Upacara Manusa Yadnya.
Pada saat pemeriksaan jentik nyamuk adanya keengganan dari warga Banjar Umasari Kauh dalam memberikan izin bagi mahasiswa KKN untuk melakukan
pemeriksaan jentik nyamuk dirumahnya.
3.2 Program Bantu
1. Posyandu Balita
Posyandu Balita merupakan suatu kegiatan program kerja sebagai sebuah perwujudan keiikutsertaan mahasiswa KKN-PPM UNUD periode ke XIII untuk
membantu masyarakat terutama kader yang dikelola oleh masyarakat dari masyarakat dan untuk masyarakat dalam mencapai pelayanan kesehatan yang lebih
22 baik. Posyandu di Desa Peringsari diikuti oleh bayi dan anak-anak balita usia 0
bulan – 5 tahun yang merupakan usia dimana sistem kekebalan tubuhnya belum
terbentuk sempurna sehingga masih rentan untuk terserang berbagai penyakit, sehingga perlu adanya pemantauan dan pemberian imunisasi secara rutin dan terus-
menerus hingga usia 5 tahun. Posyandu dilaksanakan setiap 1 bulan sekali di 10 Dusun di Desa Peringsari. Bulan Agustus merupakan bulan dimana adanya
pemberian vitamin A dan obat cacing untuk setiap balita yang berusia 6 bulan – 5
tahun. Pelaksanaan program posyandu ini dilakukan oleh kader yang telah dibentuk sebelumnya dengan dibantu oleh petugas dari puskesmas. Program posyandu yang
dilaksanakan di desa Peringsari menggunakan sistem 5 meja yaitu :
a. Meja 1 yaitu meja pendaftaran balita, dan dicatat dalam formulir pencatatan
balita. b.
Meja 2 yaitu meja penimbangan anak dan balita, hasil penimbangan akan dicatat pada secarik kertas yang akan diserahkan pada ibu balita.
c. Meja 3 yaitu meja pencatatan hasil penimbangan pada buku KMS dan pencatatan
kartu kelahiran yaitu bulan lahir anak. d.
Meja 4 yaitu meja pelayanan kesehatan, imunisasi serta pemberian vitamin A dan obat cacing.
e. Meja 5 yaitu pemberian makanan tambahan yang bergizi seperti kacang hijau
dan susu.
A. Pelaksanaan
1 Waktu dan Lokasi
a. Selasa, 9 Agustus 2016, Pukul 08.00-11.00, di Dusun Lusuh Kangin.
b. Senin, 15 Agustus 2016, Pukul 08.00-11.00, di Dusun Lusuh Kauh.
c. Selasa, 16 Agustus 2016, Pukul 09.00-12.00, di Dusun Siladumi.
d. Kamis, 18 Agustus 2016, Pukul 08.00-11.00, di Dusun Babakan.
e. Senin, 22 Agustus 2016, Pukul 09.00-11.00 di Dusun Padangaji.
f. Selasa, 23 Agustus 2016, Pukul 09.00-11.00 di Dusun Umasari Kauh.
2 Pihak Yang Terlibat
Pihak yang terlibat dalam Program Posyandu ini adalah mahasiswa KKN- PPM XIII Universitas Udayana Desa Peringsari, Kader khusus posyandu
23 balita yang terdiri dari masing-masing dusun sebanyak 3-4 orang, dan 1
petugas dari puskesmas bidan.
B. Hasil
Hasil dari pelaksanaan program bantu posyandu balita adalah adanya peningkatan derajat kesehatan balita. Selain itu mahasiswa KKN-PPM XIII
Universitas Udayana dapat membantu dalam pelaksanaan posyandu di Desa Peringsari. Jumlah peserta yang mengikuti kegiatan ini adalah 90 orang.
C. Kendala
Kendala yang dialami saat melaksanakan program posyandu balita adalah masih adanya balita yang tidak datang ke posyandu untuk melakukan penimbangan
dan mendapatkan pelayanan posyandu dikarenakan kurang adanya sosialisasi. Selain itu masih banyaknya ibu-ibu balita yang tidak membawa buku KMS
sehingga menghambat proses pencatatan tumbuh kembang balita. Ibu-ibu balita yang datang ke posyandu kurang sabar dan tidak mau mengantri sehingga kondisi
posyandu kurang kondusif.
2. Administrasi Kantor Desa
Admanistrasi kantor desa merupakan kegiatan sebagai sebuah perwujudan peran atau partisipasi mahasiswa dalam pemerintah dan pembangunan serta
penyelenggaraan administrasi yang efektif di dalam kantor Desa Peringsari. Peran mahasiswa didalam kantor desa yaitu membantu mengurus pekerjaan staf yang ada
dikantor desa, dalam mengurus pekerjaan staf yang ada dikantor desa mahasiswa
KKN PPM Desa Peringsari.
Aministrasi Kantor yang dilakukan mahasiswa KKN PPM UNUD ini seperti membantu mengurus pekerjan staf tersebut dilakukan setiap hari kerja yaitu setiap
senin sampai dengan jumat, karna jumlah anggota yang tidak banyak, jadi kami membagi pekerjaan ini yakni dalam satu hari yang membantu pekerjaan staf
dikantor desa tiga orang saja. A.
Pelaksanaan
1. Waktu dan Lokasi
Waktu dan Lokasi program administrasi Desa yaitu Setiap senin hingga jumat di Kantor Desa Peringsari.
24 2.
Pihak yang terlibat Pihak yang terlibat dalam program admisitrasi desa ini adalah mahasiswa
KKN PPM dan juga staf kantor Desa Peringsari.
B. Hasil
Hasil dari pelaksaan program bantu administrasi kantor desa ini adalah adanya peningkatan kemampuan staf desa dalam mengerjakan tugas-tugas kantor
mengunakan komputer. Jumlah peserta yang mengikuti kegiatan ini adalah 9 orang. C.
Kendala
Kendala yang dialami pada saat program bantu administrasi kantor desa adalah waktu piket bantu administrasi kantor desa sering terbentur dengan program
yang dilakukan, jadi terkadang mahasiswa tidak bisa membantu staf yang ada dikantor desa, terkadang juga yang biasanya tiga orang yang membantu menjadi
dua orang atau satu orang saja, maka program bantu dalam mengurus pekerjaan staf
menjadi kurang maksimal karna terbatasnya waktu.
25
BAB IV PENUTUP
4.1 Simpulan