Perancangan Media Kampanye membuat Taman Rumah

(1)

1 BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang Masalah

Taman merupakan suatu lahan yang ditata dan diisi oleh tanaman sebagai elemen terpentingnya. Taman dapat didesain dengan meniru bentukan dan fenomena yang terjadi di alam sehingga dapat menjadi bagian dari alam atau miniatur bentukan alam seperti yang diinginkan. Manusia dapat memanfaatkan taman untuk memenuhi kebutuhan jasmani dan rohani. Taman yang dibangun dapat memberi kesegaran dan kenyamanan udara. Selain itu, taman dapat memperindah lingkungan dan menghiasi sudut-sudut ruang lahan yang semula belum termanfaatkan dengan baik (Arsyad.MP, 1989).

Salah satu bentuk taman yang mereflesikan bentukan alam yang kemudian disajikan dalam replikasi miniaturnya adalah taman rumah tinggal (Setiawan, 1987). Taman rumah tinggal merupakan fasilitas tempat berkumpulnya keluarga yang ditata serta dibentuk untuk dapat dimanfaatkan oleh seluruh keluarga. Beberapa fungsi diantaranya fungsi kesehatan, fungsi hidrologis dan estetika. Fungsi kesehatan pada taman dapat diartikan bila taman yang memiliki banyak pohon. Untuk fungsi hidrologis pada taman disebabkan oleh pepohonan karena melalui perakarannya pepohonan mampu meresap air ke dalam tanah, sehingga pasokan air dalam tanah semakin meningkat dan jumlah aliran limpasan air juga berkurang yang akan mengurangi terjadinya banjir. Selain itu juga dengan adanya desain suatu taman dapat dirubah dengan suatu bentuk yang lebih kreatif dan menarik sehingga dapat menjadi bentuk apresiasi bagi keluarga, khususnya untuk anak anak sehingga dapat berkreasi dan menciptakan kegiatan yang positif (Arifin, 1994). Kehadiran taman dalam sebuah rumah tinggal sudah menjadi keharusan (Arsyad.MP, 1989). Karena taman bisa memberikan berbagai manfaat yang sangat vital bagi kebutuhan penghuni rumah atau pun orang yang hanya sekadar melintasi halaman rumah. Taman dengan segala elemen penyusunnya mampu memberikan nuansa yang berbeda dari tampilan rumah tinggal. Asri, sejuk, dan aroma bunga adalah kesan yang dimunculkan dari sebuah taman.


(2)

2 Umumnya, sebuah taman yang dibuat di halaman rumah tinggal akan mengikuti desain rumah itu sendiri sehingga tercipta keselarasan di antara keduanya.

Kondisi dan suasana rumah tinggal akan terasa gersang jika tidak menghadirkan tanaman hidup sebagai salah satu bahan dekorasi ruangannya. Selain keadaan yang gersang, rumah tanpa tanaman mempunyai kesan bahwa pemiliknya tidak mengikuti perkembangan pola dekorasi ruang atau seolah-olah kurang mempunyai rasa seni dan perhatian terhadap lingkungan. Seperti halnya rumah-rumah yang berada dikawasan Bandung Timur. Terdapat banyak rumah-rumah – rumah yang cukup mewah tetapi tidak memiliki taman atau pepohonan disekitar halaman rumahnya. Ditambah dengan semakin banyaknya ruko (rumah toko) menambah suasana gersang di kawasan tersebut. Setelah melakukan observasi, sebagian besar masyarakat Bandung Timur kurang berminat membuat taman didalam rumahnya dikarenakan keterbatasan lahan dan besarnya biaya yang harus dikeluarkan. Oleh karena itu diperlukannya satu tindakan untuk menumbuhkan rasa ketertarikan masyarakat, khususnya di kawasan Bandung Timur karena banyak rumah yang punya lahan kosong tetapi belum termanfaatkan.

I.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi masalah yang muncul yaitu:  Banyak rumah tinggal di kawasan Bandung Timur yang tidak memiliki taman.

Padahal taman sangat penting bagi sebuah rumah karena memiliki banyak manfaat dan fungsi yang berguna bagi rumah tersebut

 Sebagian besar masyarakat kurang berminat membuat taman dirumahnya dikarenakan terbatasnya lahan dan besarnya biaya yang harus dikeluarkan.

I.3 Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah diatas, rumusan masalahnya adalah: ”Bagaimana cara menumbuhkan rasa ketertarikan masyarakat untuk membuat taman rumah tinggal di rumahnya, khususnya masyarakat di kawasan Bandung Timur yang memiliki lahan kosong tetapi belum termanfaatkan.”


(3)

3 I.4 Batasan Masalah

Pembahasan tentang taman tentunya sangat luas, oleh karena itu diperlukan suatu batasan terhadap pembahasan mengenai manfaat taman rumah yang akan di tujukan kepada masyarakat di kawasan Bandung Timur yang memiliki lahan kosong dirumahnya tetapi belum termanfaatkan. Karena sebagian masyarakatnya masih belum mempunyai taman rumah.

I.5 Tujuan Perancangan

Adapun tujuan perancangan yaitu:

 Masyarakat Bandung Timur menjadi tertarik membuat taman rumah tinggal.  Masyarakat Bandung Timur dapat memanfaatkan halaman rumah untuk


(4)

4 BAB II

MANFAAT DAN FUNGSI TAMAN RUMAH TINGGAL

II.1 Taman

Taman sebagai tempat untuk berekreasi berasal dari mitologi, mengingat rancangan dan susunannya berasal dari praktek penanaman dan pengairan kuno. Taman merupakan bagian dari desain ruang luar, sangat penting untuk memenuhi kebutuhan masyarakat luas akan tempat rekreasi (Ashira, 1974) tetapi sekarang, fungsi pertamanan lebih ditekankan pada peningkatan kualitas lingkungan untuk memenuhi kepuasan jasmani dan rohani manusia, lewat pengkomposisian elemen-elemen alami dan buatan manusia, yang memenuhi syarat keindahan (Raharja, 1999).

II.1.1. Definisi Taman

Menurut Djamal (2005), taman adalah sebidang tanah terbuka dengan luasan tertentu di dalamnya ditanam pepohonan, perdu, semak dan rerumputan yang dapat dikombinasikan dengan kreasi dari bahan lainnya. Umumnya dipergunakan untuk olah raga, bersantai, bermain dan sebagainya. Taman, berasal dari kata “Gard” yang berarti menjaga dan ”Eden” yang berarti kesenangan, jadi bisa diartikan bahwa taman adalah sebuah tempat yang digunakan untuk kesenangan yang di jaga keberadaannya, Laurie (1986). Taman dalam pengertian terbatas merupakan sebidang lahan yang ditata sedemikian rupa sehingga mempunyai keindahan, kenyamanan dan keamanan bagi pemiliknya atau penggunanya. Pada masyarakat perkotaan, taman-taman selain bernilai estetika juga berfungsi sebagai ruang terbuka, (Nurhayati, 2000). Jadi bisa diartikan, taman adalah sebidang lahan terbuka yang digunakan dan dijaga keberadaannya.


(5)

5 II.1.2. Sejarah Taman

Istilah taman diperkenalkan pertama kali oleh Frederick Law Olmted pada tahun 1858, saat merancang taman kota New York (Laurie, 1985). Saat itu Law Olmasted dan Celvert Vaux memenangkan sayembara perancangan taman kota New York dengan konsep greenward. Di Indonesia istilah ini disebut dengan

arsitekture lansekap dan ada juga yang menyebutnya desain pertamanan.

Menurut Arifin (1994), seni menghias ruangan dengan menghadirkan elemen tanaman sudah lama dikenal dalam peradaban manusia. Tanaman-tanaman ditata sedemikian rupa sehingga tercipta suasana taman dalam ruangan tersebut. Sejak zaman Yunani kuno sekitar 3.500 SM, rumah tinggal dan istana kerajaan telah memiliki pola ruang duduk dan ruang keluarga dihadapkan ke inner court (patio). Patio tersebut biasanya menggunakan perkerasan (paving) dan dihiasi dengan patung dan tanaman dalam pot. Sementara itu, tempat tinggal bangsa Romawi juga banyak didasarkan pada pola rumah bangsa Yunani. Di dalam pola ini, posisi bangunan diarahkan ke jalan, sedangkan kamar-kamar diarahkan ke dalam (in

ward). Kamar-kamar ini dihubungkan dengan colonade dan pembukaan diarahkan

ke ruang terbuka atau atrium. Pada masa itu, patio maupun atrium dibangun pada

shopping center telah menggunakan atap tembus cahaya yang terbuat dari bahan

kaca maupun fiberglass.

Gambar II. 1 Taman gantung Babylon (Sumber : http://www. peninggalan.com./taman gantung babylonia jpg diakses pada 3


(6)

6 Dikemukakan oleh Laurie (1986), bahwa taman gantung Babylon merupakan contoh yang unik, dibangun di Lembah Sungai Efrat sekitar 3.500 SM. Monumen agung ini dikatakan menempati daerah seluas 4 acre dan meninggi bertingkat-tingkat ke atas dalam bentuk serangkaian teras-teras atap yang ditanami pepohonan dan diberi pengairan sampai ketinggian 300 kaki dari mana pemandangan-pemandangan lembah dan padang pasir di sekitarnya dapat dilihat.

Gambar II.2 Contoh Taman di Thebes Mesir (Sumber: http://www.slideshare.com/data:image/thebesmesir/;base64,/jpg diakses pada 3

November 2015)

Peradaban Mesir sejak 3000 SM telah membuat rekayasa pertamanan, yang dilakukan pertama kali oleh Meten, salah seorang pejabat penting pada zaman pemerintahan raja terakhir Dinasti III dan raja pertama Dinasti IV pada 2720 SM (Astuti, et.al., 1991). Sedangkan wujud pertamanan dengan skala luas, dibangun pertama kali bersamaan dengan pembangunan Kuil Deir-el-Bakhari oleh Ratu Hatshepsut. Saat itu juga telah dilakukan rekayasa pemindahan pohon yang telah hidup. Taman-taman di Thebes berbentuk persegi panjang dan memakai sistem poros (axial) berupa taman bunga-bungaan, kolam, pemagaran dan suatu terali yang ditanami anggur.

Peradaban bangsa Minoans di pulau Kreta (kepulauan Aegea), ribuan tahun yang silam telah mengembangkan teknik menanam bunga dalam pot-pot tanah liat yang memiliki dekorasi indah dan berlubang dibawah pot tanamannya. Tahun 1.100 SM bangsa ini telah diperkirakan musnah dan meninggalkan banyak pot-pot bunga dengan dekorasi indah (Nurhayati dan Arifin, 1994). Peradaban bangsa ini


(7)

7 kemudian berlanjut kepada peradaban bangsa Yunani kuno. Pertamanan bangsa Yunani kuno, lebih menunjukkan perencanaan ruang luar berskala besar dengan pola grid iron.

Di China, pembuatan taman dimulai dengan pembuatan taman-taman kekaisaran. Kaisar Ch’in Shin Huang (221-207 SM) adalah kaisar yang pertama membuat taman perburuan dan rekreasi. Bentuk komposisi taman kekaisaran China telah menunjukkan adanya hirarki ruang dari publik ke ruang privat. Prinsip pembentukan taman China pada dasarnya berangkat dari khayalan dan impian tentang hal-hal yang sempurna (Astuti, et.al., 1991). Kebudayaan China berpengaruh juga pada kebudayaan Jepang. Kegemaran orang Jepang pada taman banyak dipengaruhi oleh agama Buddha aliran Zen yang datang dari China pada tahun 1191 dan 1227 (Reischauer, 1982). Aliran Zen mengajarkan konsep kesederhanaan dan keakraban dengan alam. Imajinasi artistik taman dibuat untuk menyajikan kehebatan alam yang liar dalam sekala kecil, seperti pada Kebun Batu Sambo-in di Kyoto, peninggalan abad ke-17 (Sumintardja, 1978).

Gambar II.3 Contoh Taman Keakaisaran China (Sumber: http://www.asiawisata.com/data:image/;base64/chinesegardenjpg diakses pada

3 November 2015)

Perkembangan taman di Eropa, awal mulanya banyak dipengaruhi oleh taman kebudayaan Islam. Elemen air, merupakan ciri khas taman Islam yang dikaitkan dengan konsep air pensuci (wudlu) bagi umat yang akan bersembahyang. Sistem pencairan salju (Quanat) untuk mengairi taman telah diperkenalkan pula oleh orang Persia. The Court of Lyons di Alhambra (Granada), Spanyol merupakan


(8)

8 salah satu peninggalan taman Eropa abad ke-13 yang mendapat pengaruh dari kebudayaan Islam (Laurie, 1985).

Gambar II.4 Contoh Taman Eropa (Sumber:http://www.berlinhappines/taman-mediterania/jpg diakses pada 3 November

2015) II.1.3 Jenis-jenis Taman

Menurut Moeklis (2012), taman sebagai nilai estetika atau keindahan dalam penataan ruang memiliki fungsi dalam keberadaannya. Dalam membuat taman ada dua elemen yang dikerjakan yaitu bidang lunak (softscape) dan bidang keras (hardscape). Bidang lunak meliputi penanaman segala jenis pohon, semak dan rumput. Sedangnkan bidang keras meliputi pembuatan jalan setapak, kolam, sungai buatan, air mancur, batu alam, gazebo, fasilitas bermain anak dan sistem penyiraman. Adapun jenis-jenis taman yang disesuaikan dengan ruang disekitarnya, seperti

1. Taman rumah tinggal

Gambar II.5 Contoh Taman Rumah Tinggal (Sumber: Dokumen Data pribadi 1 November 2015)


(9)

9 2. Taman perkantoran

Gambar II.6 Taman Gedung Graha Irama (Sumber: http://www.fress.co.id/02/taman-gedung-graha-irama-indorama/jpg

diakses pada 17 november 2015)

Taman perkantoran adalah taman yang dibuat sebagai penghilang rasa kepenatan saat pekerjaan kantor menumpuk, penyuplai udara segar dan sejuk di area kantor, serta untuk memperindah ruangan menjadi asri dan nyaman.

3. Taman lingkungan pemukiman

Gambar II.7 Taman Lingkungan Pemukiman

(Sumber: http://www.kompasiana.com/taman/tamanlingkungan/jpg diakses pada 17 november 2015)

Taman lingkungan adalah ruang terbuka hijau yang tidak hanya berfungsi sebagai penghasil oksigen bagi lingkungan tersebut tetapi juga sebagai sarana untuk melakukan berbagai interaksi sosial seperti olahraga dan rekreasi.


(10)

10 4. Taman kota

Gambar II.8 Taman Ganesha Bandung

(Sumber: http://www.indonesiakaya.com/tamanbandung/slide-berita/taman%ganesha/jpg diakses pada 17 november 2015)

Taman Kota adalah taman yang berada di lingkungan perkotaan dalam skala yang luas dan dapat mengantisipasi dampak-dampak yang ditimbulkan oleh perkembangan kota dan dapat dinikmati oleh seluruh warga kota.

5. Taman sekolah

Gambar II.9 Taman Sekolah

(Sumber: http://www.ypcendana.com/classharing/tamansekolah.jpg diakses pada 17 november 2015)

Taman Sekolah, adalah taman artifisial yang ditanam aneka tanaman hias dan pelindung untuk meng-indahkan dan menghijaukan lahan di


(11)

11 pekarangan sekolah. Selainsebagai taman yang memberikesan kesegaran dan keasrian lingkungan sekolah serta dapat menambah semangat belajar. 6. Taman kawasan industri

Gambar II.10 Kawasan Industri (Sumber: http://www.kalogistics.co.id/tamanindustri/BSBdata;image/jpg

diakses pada 17 november 2015)

Taman industri adalah taman yang berada dikawasan industri dibuat untuk memperindah sekitar kawasan industri. Biasanya taman kawasan industri menggunakan pepohonan dan tanaman hias yang diletakan di sepanjang jalan menuju pabrik.

7. Taman wisata

Gambar II.11 Taman Wisata Alam Angke Kapuk (Sumber:http://anekatempatwisata.com/wisataala/taman%alamangkekapuk/jpg diakses

pada 17 november 2015)

Taman wisata adalah hutan wisata yang memiliki keindahan alam, baik keindahan flora, fauna, maupun alam itu sendiri yang mempunyai corak khas untuk dimanfaatkan untuk kepentingan rekreasi dan kebudayaan.


(12)

12 II.1.4 Fungsi-Fungsi Taman

Taman merupakan ruang dalam sebuah rumah yang ditata untuk menciptakan keindahan, kenyamanan, keamanan, dan kesehatan bagi penghuninya, Arifin (1994). Taman memiliki fungsi diantaranya.

1. Taman mempunyai fungsi ekologis, yaitu sebagai penjaga kualitas lingkungan rumah. Bahkan rindangnya taman dengan banyak pepohonan. Terkait dengan fungsi ekologis taman rumah dapat berfungsi sebagai filter berbagai gas pencemar dan debu, pengikat karbon, pengatur iklim mikro. Pepohonan yang rimbun, dan rindang, yang terus-menerus menyerap dan mengolah gas karbondioksida (CO2), sulfur oksida (SO2), ozon (O3), nitrogendioksida (NO2), karbon monoksida (CO), dan timbal (Pb) yang merupakan 80 persen pencemar udara kota, menjadi oksigen segar yang siap dihirup.

2. Taman merupakan lahan terbuka hijau, dapat berperan dalam membantu fungsi hidrorologi dalam hal penyerapan air dan mereduksi potensi banjir. Tanaman melalui perakarannya mampu meresapkan air ke dalam tanah, sehingga pasokan air dalam tanah (water saving) semakin meningkat dan jumlah aliran limpasan air juga berkurang yang akan mengurangi terjadinya banjir. Selain itu kekeringan sumur penduduk di musim kemarau dapat diatasi.

3. Taman mempunyai fungsi kesehatan. Taman yang penuh dengan pohon dan tanaman sebagai produsen oksigen yang belum tergantikan fungsinya. Peran taman yang tidak dapat digantikan adalah berkaitan dengan penyediaan oksigen bagi kehidupan manusia.

4. Taman memiliki fungsi edukatif. Taman dapat digunakan untuk menanamkan rasa cinta terhadap alam dan tanaman kepada anak. Dengan mengajari cara bercocok tanam kepada anak, tentunya anak akan lebih menghargai tanaman dan alam yang ada di sekitarnya.

5. Taman memiliki nilai estetika. Dengan terpeliharanya dan tertatanya taman dengan baik akan meningkatkan kebersihan dan keindahan rumah, sehingga akan memiliki nilai estetika. Taman rumah yang indah, dapat


(13)

13 juga digunakan penghuninya untuk memperoleh sarana rekreasi dan tempat berkumpul.

II.1.5. Manfaat Taman

Maryono (2013), Adapun beberapa manfaat dari taman secara umum, diantaranya: 1. Penghijauan lingkungan yang gersang tidak ada tumbuh-tumbuhan.

2. Untuk rekreasi, sehingga tidak perlu pergi ke Gunung atau desa yang masih banyak tumbuhannya.

3. Untuk menyerap gas karbon dioksida (CO2) yang banyak dihasilkan oleh kendaraan bermotor, mobil, pabrik, pembakaran sampah. Dalam proses fotosintesisi sebagai berikut: CO2 +H2O ———–<C6H12O6 + O2 (dengan bantuan sinar matahari)

4. Pohon-pohonan dalam taman, bisa menyimpan air banyak sekali, tanaman terdiri dari 80 % air dan 20 % berat bahan yang lain seperti kayu daun, kambium. Sehingga taman bisa ikut serta dalam rangka mencegah terjadinya banjir, karena air tidak akan langsung terbuang ke sungai /selokan tetapi diserap oleh tumbuhan dalam taman tersebut.

5. Dalam proses fotosintesis diatas juga dihasislkan gas Oksigen yang sangat diperlukan untuk pernafasan manusia dan hewan. Sehingga udara diharapkan bisa segar karena banyak Oksigen (O2) yang dihasilkan oleh taman.

6. Bisa untuk media pembelajaran anak-anak tentang macam-macam tanaman, jenis tanaman dan sifat-sifat tanaman.

II.2. Taman Rumah Tinggal

Taman rumah tinggal adalah sebuah ruang yang sengaja dibuat dan ditata untuk memenuhi kebutuhan penghuninya. Taman berguna sebagai simbol dan mempunyai banyak kegunaan yang fungsional. Kehadiran taman dengan elemennya di dalam ruang merupakan simbol kesadaran manusia terhadap penghayatan dan hubungannya dengan alam (Nurhayati, 1994). Menurut Arifin (2008), manusia dapat memanfaatkan taman rumah untuk kebutuhan jasmani dan rohani. Taman yang dibangun dapat memberi kesegaran dan kenyamanan udara.


(14)

14 Selain itu, taman rumah dapat memperindah lingkungan sekitar dan menghiasi sudut-sudut ruang lahan yang semula belum termanfaatkan dengan baik. Lebih jauh secara rohaniah, ketika menikmati keindahan dan kesegaran taman, kitapun memperoleh kepuasan batiniah.

II.2.1 Jenis-jenis Taman Rumah Tinggal

Dengan semakin populernya fungsi taman sebagai salah satu elemen keindahan sebuah hunian, mengetahui jenis-jenis taman yang ada merupakan satu hal penting untuk diperhatikan, (Arifin, 1994). Tujuannya tentu saja untuk menyelaraskan desain taman dengan gaya arsitektur dan ukuran rumah. Berikut jenis-jenis desain taman yang perlu diketahui

1. Taman Jepang

Gambar II.12 Contoh Taman Jepang (Sumber: http://www.pagiceria.com/nihon-teien/dara;image.jpg 26 april 2013)

Sesuai dengan namanya, taman jepang merupakan jenis taman yang diadaptasi dari Negeri Matahari Terbit. Taman jenis ini tentu saja memiliki ciri khas berupa tanaman dan ornamen khas jepang seperti bonsai, bambu, lonceng angin, batu dan kolam ikan koi. Taman Jepang sangat sesuai untuk rumah minimalis dengan catatan penggunaan ornamen-ornamen yang tidak terlalu kental. Misalnya, terlalu banyak menempatkan tanaman


(15)

15 bonsai justru akan membuat taman, yang sejatinya berfungsi untuk mempercantik tampilan rumah utama, justru akan menjadi kompetitor bagi dekorasi rumah itu sendiri.

2. Taman Mediterania

Gambar II.13 Contoh Taman Mediterania

(Sumber:http://www.pagiceria.com/slide-image/taman%mediterania.jpg 26 april 2013)

Taman Mediterania adalah salah satu yang paling sesuai untuk dipadukan dengan rumah bergaya minimalis. Beberapa jenis tumbuhan yang dapat di tanam untuk taman jenis ini adalah Agave, Yucca, Nolina dan Sikas. Penggunaan ornamen-ornamen seperti lampu taman, patung, pot dengan penyangga (stand), kolam ikan, dan batu koral merupakan elemen utama dari taman Mediterania. Taman jenis ini biasanya cenderung sederhana (simple) dan bersifat lebih simetris bila dibandingkan dengan taman jenis lain.

3. Taman Minimalis

Gambar II.14 Contoh Taman Minimalis (Sumber:http://www.pagiceria.com/slide-image/taman%minimalis.jpg 26 april


(16)

16 Jika taman yang dibangun tidak begitu luas dengan ornamen-ornamen yang cukup sederhana, maka taman tersebut dapat digolongkan sebagai taman minimalis. Jenis jenis tanaman yang digunakan pun biasanya tidak terlalu beragam. Dalam hal ini, penataan merupakan faktor penting agar taman terlihat cantik dengan fungsi yang maksimal.

4. Taman Kering

Taman kering sebenarnya tidak terlalu berbeda dengan jenis taman yang lain. Taman jenis ini tidak banyak melibatkan unsur air di dalamnya. Jenis tanaman yang digunakan pun biasanya adalah tanaman yang tidak memerlukan banyak air untuk tumbuh mingingat taman jenis ini biasanya terdapat di dalam rumah. Banyak yang memilih taman kering sebagai alternatif yang dapat dipilih jika lahan di sekitar rumah tidak memungkinkan untuk dibangun taman yang cukup luas.

Gambar II.15 Contoh Taman Kerning (Sumber:http://www.pagiceria.com/slide-image/taman%kering.jpg 26 april 2013)

5. Taman Eropa

Berbeda dengan jenis taman sebelumnya, taman Eropa merupakan jenis taman dengan desain yang cukup kompleks. Penggunaan tanaman bunga dengan warna yang beragam dipadukan dengan ornamen-ornamen khas taman-taman di Eropa merupakan ciri dari taman jenis ini. Dari segi luas area, taman Eropa biasanya memiliki luas area yang lebar.


(17)

17

Gambar II.16 Contoh Taman Eropa (Sumber:http://www.pagiceria.com/slide-image/taman%eropa.jpg26 april 2013)

6. Taman Klasik

Gambar II.17 Contoh Taman Klasik (Sumber:http://www.pagiceria.com/slide-image/taman%klasik.jpg26 april 2013)

Taman klasik merupakan jenis taman dengan desain yang banyak digemari di masa lalu. Berbeda dengan taman minimalis, area taman jenis ini biasanya lebih luas dengan tanaman pohon di dalamnya seperti pohon palm. Selain sebagai sarana memperindah rumah, taman klasik biasanya dapat digunakan sebagai sarana bermain mengingat luas areanya yang cukup mendukung.


(18)

18 7. Taman Bali

Gambar II.18 Contoh Taman Bali (Sumber:http://www.pagiceria.com/slide-image/taman%bali.jpg26 april 2013)

Taman Bali adalah salah satu konsep taman dalam negeri yang sangat diminati saat ini. Terinspirasi dari kebudayaan masyarakat Bali, penggunaan gazebo, patung, kolam dan pintu gerbang khas arsitektur Bali merupakan hal yang wajib dimiliki. Taman Bali memiliki karakter yang sangat kuat sehingga tidak semua rumah dapat dipadukan dengan taman jenis ini.

8. Taman Vertikal

Taman vertikal merupakan salah satu pilihan yang dapat dipertimbangkan. Dengan konsep taman ini, kita dapat membangun sebuah taman secara vertikal dengan dinding/tembok sebagai area taman. Jenis tanaman yang dapat digunakan untuk taman vertikal biasanya cukup terbatas. Dengan penataan yang baik, taman jenis ini akan benar-benar memberikan nuansa berbeda pada sebuah hunian.


(19)

19

Gambar II.19 Contoh Taman Vertikal (Sumber:http://www.pagiceria.com/slide-image/taman%vertikal.jpg 26 april 2013)

II.2.2 Fungsi Taman Bagi Keluarga

Menurut Nurhayati (1994), taman rumah merupakan sarana berkumpul dan bermain bagi keluarga. Selain itu masih terdapat fungsi taman bagi keluarga diantaranya:

1. Sebagai penyalur hobi

Hobi yang dapat disalurkan melalui taman adalah hobi bercocok tanam. Karena biasanya hobi ini dilakukan oleh ibu rumah tangga yang memiliki kesenangan dengan keindahan. Hobi ini dilakukan untuk mengisi waktu yang luang ketika semua pekerjaan rumah sudah selesai.

2. Sebagai tempat pelepas penat

Taman sangatlah cocok untuk tempat bersantai, karena ketika telah lelah oleh pekerjaan taman dapat menjadi sarana pelepas penat dengan menikmati indahnya tanaman dan pepohonan.

3. Sebagai tempat rekreasi

Dengan adanya taman rumah, tidak perlu mengorbankan banyak waktu untuk berekreasi keluar rumah. Selain itu juga dapat menghemat pengeluaran biaya. Karena taman di rumah juga dapat menjadi sarana


(20)

20 berekreasi jika dilengkapi dengan berbagai fasilitas seperti arena bermain, gazebo, dan kolam ikan.

4. Sebagai media untuk edukasi

Taman dapat digunakan untuk menanamkan rasa cinta terhadap alam dan tanaman kepada anak. Dengan mengajari cara bercocok tanam kepada anak, tentunya anak akan lebih menghargai tanaman dan alam yang ada di sekitarnya.

Dengan demikian tidak adanya suatu taman dirumah merupakan suatu kerugian besar. Karena taman rumah memiliki banyak sekali manfaat untuk sebuah keluarga.

II.2.3. Bandung Timur

Bandung Timur adalah sebuah wilayah di kabupaten Bandung yang dibagi dalam 15 kecamatan diantaranya Nagreg, Cicalengka, Rancaekek, Cilenyi, Cimenyan, Cilengkrang, Bojongsoang, Majalaya, Paseh, Pacet, Ciparay, Solokan Jeruk, Ibun, Cikancung dan Kertasari. Tercatat pada tahun 2015 ada sekitar 473 kawasan perumahan di Bandung Timur yang belum disertai taman di setiap rumahnya.

Gambar II.20 Bandung Timur (Sumber: http//www.orangesmile.com/common/img_city_maps/bandungtimur_maps.jpg

diakses pada 2015)

Luas wilayah : 652,92- ha Jumlah penduduk 1,921 -Jiwa


(21)

21 II.2.4. Ikhtisar

Berdasarkan hasil penelitian tentang manfaat taman bagi keluarga, taman memiliki manfaat dan fungsi yang sangat berguna bagi keluarga serta lingkungan. Setelah melakukan wawancara kepada salah satu warga Bandung Timur, banyak warga yang kurang berminat membuat taman rumah dikarenakan terbatasnya lahan untuk membangun taman rumah dan harus mengeluarkan biaya yang cukup besar. Oleh karena itu diperlukannya sebuah media untuk menumbuhkan rasa ketertarikan masyarakat Bandung Timur supaya mau membuat taman di rumahnya.

II.2.5. Hasil Wawancara

Wawancara dilakukan kepada salah satu warga perumahan di Bandung Timur pada hari senin tanggal 23 November 2015 yaitu kepada Ibu Imas Nuryati dan Bapak Lukman. Dari hasil wawancara yang dilakukan, masyarakat cukup tahu arti pentingnya sebuah taman rumah tinggal tetapi ada berbagai faktor yang menjadi kendala dalam membuat sebuah taman rumah tinggal seperti faktor ekonomi, kondisi rumah, waktu, dan minat.


(22)

22 BAB III

STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL

III.1. Khalayak Sasaran

Khalayak sasaran adalah khalayak yang menjadi sasaran kegiatan komunikasi organisasi, baik karena organisasi memiliki kepentingan terhadap khalayak tersebut, maupun karena khalayaktersebut adalah objek utama yang tindak tanduknya dapat menguntungkan maupun merugikan tim Cangara, (2010). Khalayak sasaran dalam kampanye ini adalah:

a. Demografis

Jenis kelamin : Perempuan dan Laki – Laki yang memiliki rumah tinggal milik pribadi

Kelompok umur : Usia 25– 50 Tahun Ekonomi : Menengah ke atas b. Geografis

Secara geografis yang menjadi sasarannya adalah perumahan di wilayah Bandung Timur yang belum disertai taman disetiap rumahnya. Diantaranya kecamatan Cileunyi, Rancaekek, Cicalengka, Cimenyan, Cilengkrang, majalaya, Cikancung dan Kertasari.

c. Psikografis

Masyarakat Bandung Timur yang mempunyai hobi bercocok tanam serta menyukai keindahan dan nilai seni terhadap lingkungan.

III.1.2. Tujuan komunikasi

Tujuan komunikasi sangat penting agar pesan yang disampaikan bisa tepat pada khalayak sasaran yang ditujukan, tujuannya adalah sebagai berikut:

“Menarik minat masyarakat wilayah Bandung Timur untuk membuat taman dirumah nya.”

III.1.3. Strategi Kreatif

Strategi kreatif yang akan digunakan berupa metode kampanye. Menurut Parrot (1993), kampanye adalah suatu proses yang dirancang secara sadar, bertahap dan


(23)

23 berkelanjutan yang dilaksanakan pada rentang waktu tertentu dengan tujuan mempengaruhi khalayak sasaran yang telah ditetapkan. Jenis kampanye yang digunakan dalam metode ini adalah kampanye sosial. Kampanye sosial merupakan proses komunikasi yang dilakukan untuk menyebarluaskan pesan-pesan penting yang sangat diperlukan oleh masyarakat (Prita, 2014). Kampanye sosial yang akan dilakukan yaitu mengajak dan menghimbau masyarakat Bandung Timur supaya memanfaatkan lahan kosong dirumahnya untuk dijadikan taman rumah.

a. Pendekatan Visual

Teknik yang digunakan dalam hal pendekatan secara visual adalah mengutamakan tipografi dan ilustrasi. Sehingga penggabungan ilustrasi dan tipografi dapat menimalisir persepsi yang berbeda-beda dari masyarakat sehingga khalayak sasaran melakukan aksi yang tepat seperti yang diharapkan ilustrasi yang akan ditampilkan keluarga harmonis yang diantaranya ayah, ibu, dan dua anak laki-laki sedang menanam bunga ditaman depan rumahnya. Keindahan tanaman dan rumput yang menghampar disekitar taman rumah serta raut wajah yang senang menggambarkan latar belakang yang nyaman dan suasana yang ceria.

GambarIII.1Referensi Visual

(Sumber: http://saveenergi.go.id/uploads/post12.jpg diakses pada 3 Januari 2016) b. Pendekatan Verbal

Pendekatan komunikasi verbal dalam perancangan media kampanye menggunakan bahasa Indonesia yang bersifat persuasif atau ajakan dan


(24)

24 himbauan. Bahasa Indonesia yang akan digunakan bersifat formal, mengingat bahasa tersebut digunakan dalam kegiatan sehari-hari sehingga penyampaian pesan mudah dipahami agar dapat menarik minat masyarakat luas khususnya di wilayah Bandung Timur.

III.1.4. Strategi Media

Strategi media adalah sebagai sarana untuk menyampaikan pesan terhadap khalayak sasaran,dan menjadi penting karena berkaitan dengan pengaplikasian karya untuk menyampaikan pesan yang ada, kepada khalayak sasaran yang dituju.

a. Media Utama Poster

Menurut Sudjana dan Rivai (2007), poster adalah sebagai kombinasi visual dari rancangan yang kuat, dengan warna, dan pesan dengan maksud untuk menangkap perhatian orang yang lewat tetapi cukup lama menanamkan gagasan yang berarti di dalam ingatannya. Jadi poster dapat didefinisikan sebagai kombinasi visual dari rancangan yang kuat, dengan warna, dan pesan dengan maksud untuk menangkap perhatian orang. Jika ingin menarik perhatian dan mempunyai pengaruh yang cukup kuat dalam menyampaikan pesan, poster haruslah memiliki daya tarik pandang yang kuat. Untuk itu dalam mendesain poster haruslah mematuhi karakteristik poster.

Media utama yang digunakan adalah poster ilustrasi. Pemilihan poster ilustrasi sebagai media kampanye akan lebih efektif karena tidak diperlukan media lain sebagai perantara. Selain itu tujuan poster ilustrasi adalah untuk mengajak, membujuk atau menghimbau masyarakat untuk melakukan sesuatu seperti yang telah dituliskan dan digambarkan didalam ilustrasi poster.

b. Media Pendukung

Sebagai penunjang media utama, maka diperlukan suatu media pendukung. Media pendukung yang akan digunakan adalah:


(25)

25

a. Sticker

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia sticker adalah lembaran kecil kertas atau plastik yang ditempelkan. Fungsi sticker beragam mulai dari label, dekorasi, mainan anak-anak, alat edukasi, branding atau iklan dan sebagainya.

b. Topi

Topi adalah suatu aksesoris yang digunakan untuk menutupi kepala sesuai dengan fungsi utamanya, yaitu melindungi kepala dari panas/sinar matahari Suryo, (2014).

c. Celemek

Menurut KBBI Celemek adalah kain penutup baju dari dada atau pinggang sampai kelutut. Dipakai sebagai alat untuk menjaga kebersihan ketika sedang memasak atau membersihkan rumah.

d. Kotak sampah

Kotak sampah adalah tempat untuk menampung sampah secara sementara, yang biasanya terbuat dari logam atau plastik. Kotak sampah umumnya disimpan di dapur untuk membuang sisa keperluan dapur seperti kulit buah atau botol. Ada juga tempat sampah khusus kertas yang digunakan di kantor. Beberapa tempat sampah memiliki penutup pada bagian atasnya untuk menghindari keluarnya bau yang dikeluarkan sampah.

e. Flyer

Flyer adalah leaflet yang hanya terdiri dari satu lembar, flyer umunya memiliki ukuran tak lebih dari A5, fungsinya mempublikasikan acara, event, atau produk.

f. X banner

X-Banner merupakan salah satu media hasil percetakan yang digunakan untuk menyampaikan informasi. Disebut demikian karena berbentuk banner dengan konstruksi penyangga yang berbentuk menyilang serupa huruf "X" sehingga banner bisa berdiri sendiri. X-Banner banyak digunakan atau dipasang di bagian depan toko, event, perusahaan, instansi atau tempat-tempat yang memerlukan pengenalan agar orang tertarik dan mendatangi tempat tersebut.


(26)

26 III.1.5. Strategi Disrtibusi

Menurut Tjiptono (2008), strategi distribusi adalah suatu proses kegiatan pemasaran yang bertujuan untuk mempermudah kegiatan penyaluran barang atau jasa dari pihak produsen kepihak konsumen. Strategi distribusi yang dilakukan dalam kampanye kali ini diantaranya :

Tabel III.1 Media Kampanye

No Media Pemasangan

1 Poster Akan ditempel di rumah ketua RT/RW setempat.

2 Sticker Akan di tempel di jendela rumah rumah warga.

3 Flyer Akan dibagikan secara merata kepada setiap kepala

keluarga.

4 X-Baner Akan dipasang disetiap kantor kecamatan.

5 Topi Akan di bagikan kepada ketua RT dan RW yang memimpin kegiatan

6 Celemek Akan dibagikan kesetiap warga yang mengikuti kegiatan kampanye.

7 Tempat Sampah Akan dipasang di setiap RT/RW Tabel III.2 Jadwal Media Kampanye

No Media

Waktu

November 2015 Desember 2015 Januari 2016 Minggu Minggu Minggu 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 Poster

2 Sticker

3 Flyer

4 X-Baner

5 Topi

6 Celemek


(27)

27 III.2. Konsep Visual

Ilustrasi menggunakan Ilustrasi digital dengan memasukan elemen – elemen gambar seperti gambar :

 Tanaman diartikan sebagai elemen penting dari taman

 Sebuah keluarga diartikan sebagai penghuni rumah yang harmonis dan selalu kompak

Ilustrasi tersebut dapat diartikan sebagai keluaga yang selalu kompak dan harmonis sedang berada di taman rumahnya yang sedang menanam dan menikmati cuaca yang cerah bersama kedua kaka beradik dan sang ibu membantu menyiram tanaman.

III.2.1. Format Desain

Format desain poster ini adalah potrait dengan ukuran A3 (29.7cm x 42cm). Pemilihan format potrait untuk lebih memudahkan masyarakat melihat dan membaca isi dari poster.

GambarIII.2Format Desain (Sumber: Dokumen pribadi 2015)

III.2.2. Tata Letak

Tata letak atau layout adalah tata letak elemen-elemen desain terhadap suatu bidang dalam media tertentu untuk mendukung konsep atau kesan yang dibawanya (Rustan, 2008:0). Karena kesan yang ingin ditimbulkan dalam media informasi adalah nyaman dan bersih maka dibuat layout yang seimbang atau


(28)

28 simetris atau terkesan satu kesatuan. Layout juga berkaitan dengan komposisi antar elemen visual dan teks. Unsur grafis yang di pakai dalam media informasi dengan mengatur penempatan berbagai unsur komposisi seperti teks, garis, warna, bidang, gambar, dan sebagainya Posisi tata letak digunakan pada media kampanye yaitu portrait. Unsur- unsur pendukung kampanye dan tata letaknya :

GambarIII.3Format Desain

(Sumber: Dokumen pribadi 4 Januari 2016) • Headline berada di atas.

• Ilustrasi berada di tengah

Tagline berada di tengah bawah

• Logo mandatori berada di pojok kanan bawah

Gambar III.4 Layout poster (Sumber: Dokumen pribadi 4 Januari 2016)


(29)

29 III.2.3 Tipografi

Tipografi atau typography menurut Roy Brewer (1971) dapat memiliki pengertian luas yang meliputi penataan dan pola halaman, atau setiap barang cetak. Atau dalam pengertian lebih sempit hanya meliputi pemilihan, penataan dan berbagai hal bertalian pengaturan baris-baris susun huruf (typeset), tidak termasuk ilustrasi dan unsur-unsur lain bukan susun huruf pada pada halaman cetak.

 Font yang digunakan pada perancangan media ini menggunakan jenis font Narkisim. Jenis Font ini mempunyai karakteristik sederhana, kuat dan mudah untuk dibaca. Penggunaan jenis Font tersebut karena font ini sangat sederhana kuat tenang dan jelas sehingga mudah dibaca oleh target Judul:

1234567890,./?;:”[]!@#$%^&*()_-+ Gambar III.5 Font Narkisim

sebagai penunjang untuk media pendukung, font narkisim sengaja di pilih karena font ini begitu menarik dan di harapan akan menjadi daya tarik ketika pertama melihatnya atau membacanya. Font ini diaplikasikan pada media pendukung lainya.

Tagline:

Microsoft Sans Serif

ABCDEFGHIJKLNMOPQRSTUVWXYZ abcdefghijklnmopqrstuvwxyz

1234567890,./?;:”[]!@#$%^&*()_-+ Gambar III.6 Font Microsoft Sans Serif


(30)

30 III.2.4 Ilustrasi

Ilustrasi merupakan salah satu daya tarik dan dapat menggambarkan pesan dalam sebuah media kampanye. Pesan yang utama pada media kampanye adalah untuk mengajak, menyadarkan, dan menumbuhkan rasa ketertarikan masyarakat Bandung Timur untuk membuat taman rumah tinggal di rumahnya. Gaya ilustrasi yang digunakan seperti pada gambar berikut ini:

Gambar III.7 Gambar Referensi (sumber

https://images/searchmother-and-young-daughter-planting-vegetable-in-home-garden-field-use-for-people-family-Photo&noreaskjpg diakses pada 11 Januari 2016)

III.2.4.1 warna

Gambar III.8 Gambar warna (Sumber: Dokumen pribadi 2015)

Warna memiliki daya tarik yang kuat dan menciptakan makna tersendiri. Warna juga dapat mengurangi rasa bosan, ataupun membangkitkan semangat pada objek. Dengan mempertimbangkan keharmonisan warna-warna yang digunakan adapun warna-warna yang digunakan dalam perancangan media informasi mari budayakan taman hijau keluarga adalah warna menggunakan dengan warna CMYK. CMYK adalah warna yang berdasar pada pigmen yang umumnya dipakai

C:0 M:0 Y: 0 K: 0 C:100 M: 0 Y: 0 K:0 C:0 M:0 Y: 0 K:100 C:0 M:100 Y:100 K:0 C:0 M: 0 Y:100 K:0 C:100 M: 0 Y:100 K:0


(31)

31 dalam teknologi pencetakan. CMYK digunakan karena media yang akan dibuat berupa media cetak.

Menurut David Brewster pada (1831) teori ini meyederhakan warna yang ada di alam menjadi 6 kelompok warna yaitu primer, sekunder, terseier, dan netral lingkaran warna brewster dapat menjelaskan teori kontras warna (komplementer), spilt komplementer, triad, dan tetrad.

Merah

Warna merah yang menunjukan sifat berani

Kuning

Umumnya warna kuning menunjukan pengingat dan menarik perhatian • Hijau

Umumnya warna hijau menunjukan sifat sejuk, bersih dan sehat • Biru

Umumnya warna biru menunjukan arti damai dan santai • Hitam

Umumnya warna hitam menujukan sifat positif, seperti kokoh tegas, formal, struktur yang kuat, penjelas dan dianggap sebagai warna yang netral

Putih


(32)

32 BAB IV

TEKNIS PRODUKSI MEDIA DAN APLIKASI MEDIA

IV.1 Teknis Media

Perancangan media kampanye yang dibuat meliputi beberapa proses pencarian referensi, pencarian ide, pembuatan sketsa kasar, sketsa detail (bentuk, tipografi, dan gambar), dan diproses kembali menggunakan media digital dengan menggunakan software desain Adobe Photoshop CCx64, dan tahapan akhir berupa final artwork berupa poster sebagai media utama dan beberapa media pendukung.

IV.1.1 Tahap sketsa Awal

Tahap awal adalah tahap sketsa dimana untuk mencari bentuk visual yang digunakan untuk media informasi. Pada tahap sketsa dibuat dengan menggunakan alat tulis pensil dan sketch book, dilakukan untuk mempermudah dalam melakukan tahap eksekusi visual.

Gambar IV.1 capture Sketsa


(33)

33 IV.1.2 Tahap Eksekusi Visual

Pada tahap eksekusi visual adalah tahap dimana dilakukannya proses visual, proses visual dengan mengambil gambar sebuah keluarga terdiri dari ayah ibu dan satu anak laki-lakinya berada di taman rumahnya sedang bersama-sama menanam dan merawat tanamannya. Dengan melakukan retouch dan sedikit manipulasi sesuai dengan sketsa awal yang sudah ada.

Gambar IV.2 capture editing Photoshop (Sumber: Dokumen pribadi 2016)

IV.1.3 Tahap Perancangan

Tahap perancangan adalah tahap dimana mulai melakukan perancangan media kampanye yang akan digunakan menggunakan konsep yang sudah ditetapkan. Langkah yang sudah ditetapkan adalah mengolah visual yang sudah dibuat dan menjadikannya satu kestuan sesuai dengan konsep yang telah ditetapkan pada tahap eksekusi visual. Membuat layout dan memasukan judul kampanye yang akan disampaikan berupa teks.


(34)

34 IV.1.4 Tahap Akhir

Poster

 Ukuran Media : 29.7 cm x 42 cm

 Teknis Produksi : Cetak, kertas art paper 210 gr

Media poster digunakan sebagai media utama dalam perancangan media kampanye ini. Karena dengan menggunakan poster masyarakat lebih mudah melihat pesan dan tujuan dari kegiatan kampanye ini..

Gambar IV.3 Poster (Sumber: Dokumen pribadi 2016)

Flyer

 Ukuran Media : 21 cm x 27 cm

 Teknis Produksi : Cetak, kertas art paper 190 gr

Media Flyer digunakan sebagai media pendukung dalam perancangan media kampanye ini.


(35)

35

Gambar IV.4 Flyer (Sumber: Dokumen pribadi 2016)

Sticker

 Ukuran Media : 10 cm x 5 cm

 Teknis Produksi : Sticker Quantac Laminasi doff

Media sticker digunakan sebagai media pendukung dalam perancangan media kampanye ini.

Gambar IV.5 Sticker (Sumber: Dokumen pribadi 2016)


(36)

36 Topi

 Ukuran Topi : 56-57 M  Teknis Produksi : Bordel

Media Topi digunakan sebagai media pendukung dalam melakukan kampanye ini.

Gambar IV.6 Topi (Sumber: Dokumen pribadi 2016)

X banner

 Ukuran Media : 160cm x 60cm

 Teknis Produksi : Cetak offset FL Matte 300 gsm

Media X banner digunakan sebagai media pendukung dalam perancangan media kampanye ini.


(37)

37

Gambar IV.7 X banner

(Sumber: Dokumen pribadi 2016) Celemek

 Celemek : 56 x 72cm  Teknis Produksi :Bahan polyster

Media celemek digunakan sebagai media pendukung dalam melakukan kampanye ini.

Gambar IV.8 Celemek (Sumber: Dokumen Pribadi 2016)


(38)

38 Kotak Sampah

 Ukuran Kotak sampah : 120 cm x 180 cm

Media Kotak sampah digunakan sebagai media pendukung dalam melakukan kampanye ini.

Gambar IV.9 Kotak Sampah (Sumber: Dokumen pribadi 2016)


(39)

Laporan Pengantar Tugas Akhir

PERANCANGAN MEDIA KAMPANYE MEMBUAT TAMAN RUMAH TINGGAL

DK 38315/Tugas Akhir Semester I 2015-2016

Oleh:

Risan Muftiar 51908159

Program Studi Desain Komunikasi Visual

FAKULTAS DESAIN

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG


(40)

vi DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ... i

LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

ABSTRAK ... iv

ABSTRACT ... v

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GAMBAR ... ix

BAB I PENDAHULUAN ... 1

I.1. Latar Belakang Masalah ... 1

I.2. Identifikasi Masalah ... 2

I.3. Rumusan masalah ... 2

I.4. Batasan Masalah ... 3

I.5.Tujuan Perancangan... 3

BAB II MANFAAT DAN FUNGSI TAMAN RUMAH TINGGAL ... 4

II.1. Taman…. ... 4

II.1.1. Definisi Taman ... 4

II.1.2. Sejarah Taman ... 5

II.1.3. Jenis-Jenis Taman ... 8

II.1.4. Fungsi-Fungsi Taman ... 12

II.1.5. Manfaat Taman ... 13

II.2. Taman Rumah Tinggal ... 13

II.2.1 Jenis-Jenis Taman Rumah Tinggal ... 14

II.2.2 Fungsi Taman Bagi Keluarga ... 19

II.3. Bandung timur…. ... 20


(41)

vii

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL ... 22

III.1. Khalayak Sasaran ... 22

III.1.1. Demografis ... 22

III.1.2. Tujuan Komunikasi ... 22

III.1.3. Strategi Kreatif ... 22

III.1.4. Strategi Media ... 24

III.1.5. Strategi Distribusi ... 26

III.2. Konsep Visual ... 27

III.2.1 Format Desain ... 27

III.2.2 Tata Letak ... 27

III.2.3 Tipografi. ... 29

III.2.4 Ilustrasi…. ... 30

BAB IV TEKNIS PRODUKSI MEDIA DAN APLIKASI MEDIA ... 32

IV.1. Teknis Media ... 32

IV.1.1.Tahap sketsa Awal ... 32

IV.1.2.Tahap EksekusiVisual ... 33

IV.1.3.Tahap Perancangan ... 33

IV.1.4.Tahap akhir ... 34

DAFTAR PUSTAKA ... 39


(42)

39 DAFTAR PUSTAKA

Buku

Hadi, S . & Arin, N 2008. 22 Desain Taman Jepang: Kemolekan Taman Jepang. Jakarta: PT. Penebar Swadaya.

Lurie, A. 1985. The Human Environment Landscape Arcitecture. England: Pretience Hall PTR

Lena, L.T 2007. Pengantar Desain Komunikasi visual. Semarang: CV. Trikarya

Maryono, S.T & Ridwan. B. 2013. Pesona Taman Tropis : Taman dan

Kegunaannya. Jakarta : PT. Penebar Swadaya

Nurhayati, H. & Hadi, S. 1994. Taman Dalam Ruang: Sepintas Sejarah Taman

dalam Ruang. Jakarta: PT. Penebar Swadaya.

Jurnal Ilmiah Akademik

Astuti, et.al.,(1991). Arsitek dan karyanya : F.Silaban (Architect and his work : F. Silaban): students working paper : Bandung Institute of technologi.

Website

Ashira. L. 1974 (17 April). Asal Mula Konsep Taman. Tersedia di: http//www.academia.edu (12 November)

Djamal. S. 2005 (6 Desember). Pengertian Taman Secara Umum. Tersedia di: http//www.teknik.ums.ac.id (29 November 2005)

Moekls. A. 2012. (16 September). Macam-macam Jenis Taman. Tersedia di http://www.satujam.com (17 Juni 2015)

Raharja.M.T.I 1999 (20 Oktober). Elemen Penyusun Taman. Tersedia di: http//widuri.Raharja.info (6 September)

Sumintardja.A 1978 (1 Oktober). Mengungkap Sejarah Taman. Tersedia di: http//www.peninggalan.com (3 April 2014)


(43)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama Lengkap : Risan Muftiar

Tempat & Tanggal lahir : Bandung 22 november 1989

Nim : 51908159

Tingkat Semester : 13

Program Studi : Desain Komunikasi Visual Jenis Kelamin : Laki-laki

Kewarganegaraan : Indonesia

Agama : Islam

Alamat : Jl. Dewisartika No 23 Cicalengka

No tlp / HP :

Berat Badan : 52 kg

Tinggi Badan : 165 cm


(44)

iii KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT. Atas segala karunia-nya dan kebesaran-Nya yang telah memberikan kesehatan dan keselamatan sehingga penulisan Tugas Akhir dapat terselesaikan. Tugas Akhir berisi tentang uraian penelitian berjudul “PERANCANGAN MEDIA

KAMPANYE MEMBUAT TAMAN RUMAH TINGGAL”, dengan studi

kasus: taman rumah, sebagai salah satu persyaratan memperoleh gelar sarjana pada Program Studi Desain Komunikasi Visual Universitas Komputer Indonesia. Penulis menyadari bahwa laporan ini masih kurang dari kesempurnaan. Oleh karena itu, saran dan kritik yang membangun sangat penulis harapkan. Akhir kata semoga laporan ini dapat bermanfaat. Namun tidak lepas dari semua itu, penulis menyadari sepenuhnya bahwa ada kekurangan baik dari segi penyusun bahasanya maupun segi lainya.Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada bapak dan ibu serta istri yang selalu memberikan perhatian, saran, dukungan dan semangat kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan laporan ini. Pada kesempatan ini pula penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada berbagai pihak yang telah membantu dalam penyusunan laporan ini. Rasa terima kasih tersebut penulis tujukan kepada:

Wantoro, M.Ds. selaku dosen pembimbing tugas akhir, dimana dalam penyusunan laporan tugas akhir telah memberikan materi, mengoreksi dan mengarahkan penulis, serta memberi semangat yang begitu besar sehingga laporan ini dapat terselsaikan. Dina Fatimah, M.Ds. Selaku dosen wali yang telah membantu membimbing selama melaksanakan perkuliahan. Seluruh staf pengajar dan sekretariat Fakultas Desain Komunikasi Visual yang telah membantu serta memberikan ilmu yang sangat berguna selama penulis melangsungkan perkuliahan.

Bandung, Januari 2016


(45)

(46)

(47)

(1)

39 DAFTAR PUSTAKA

Buku

Hadi, S . & Arin, N 2008. 22 Desain Taman Jepang: Kemolekan Taman Jepang. Jakarta: PT. Penebar Swadaya.

Lurie, A. 1985. The Human Environment Landscape Arcitecture. England: Pretience Hall PTR

Lena, L.T 2007. Pengantar Desain Komunikasi visual. Semarang: CV. Trikarya

Maryono, S.T & Ridwan. B. 2013. Pesona Taman Tropis : Taman dan Kegunaannya. Jakarta : PT. Penebar Swadaya

Nurhayati, H. & Hadi, S. 1994. Taman Dalam Ruang: Sepintas Sejarah Taman dalam Ruang. Jakarta: PT. Penebar Swadaya.

Jurnal Ilmiah Akademik

Astuti, et.al.,(1991). Arsitek dan karyanya : F.Silaban (Architect and his work : F. Silaban): students working paper : Bandung Institute of technologi.

Website

Ashira. L. 1974 (17 April). Asal Mula Konsep Taman. Tersedia di: http//www.academia.edu (12 November)

Djamal. S. 2005 (6 Desember). Pengertian Taman Secara Umum. Tersedia di: http//www.teknik.ums.ac.id (29 November 2005)

Moekls. A. 2012. (16 September). Macam-macam Jenis Taman. Tersedia di http://www.satujam.com (17 Juni 2015)

Raharja.M.T.I 1999 (20 Oktober). Elemen Penyusun Taman. Tersedia di: http//widuri.Raharja.info (6 September)

Sumintardja.A 1978 (1 Oktober). Mengungkap Sejarah Taman. Tersedia di: http//www.peninggalan.com (3 April 2014)


(2)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama Lengkap : Risan Muftiar

Tempat & Tanggal lahir : Bandung 22 november 1989

Nim : 51908159

Tingkat Semester : 13

Program Studi : Desain Komunikasi Visual Jenis Kelamin : Laki-laki

Kewarganegaraan : Indonesia

Agama : Islam

Alamat : Jl. Dewisartika No 23 Cicalengka

No tlp / HP :

Berat Badan : 52 kg Tinggi Badan : 165 cm


(3)

iii KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT. Atas segala karunia-nya dan kebesaran-Nya yang telah memberikan kesehatan dan keselamatan sehingga penulisan Tugas Akhir dapat terselesaikan. Tugas Akhir berisi tentang uraian penelitian berjudul “PERANCANGAN MEDIA KAMPANYE MEMBUAT TAMAN RUMAH TINGGAL”, dengan studi kasus: taman rumah, sebagai salah satu persyaratan memperoleh gelar sarjana pada Program Studi Desain Komunikasi Visual Universitas Komputer Indonesia. Penulis menyadari bahwa laporan ini masih kurang dari kesempurnaan. Oleh karena itu, saran dan kritik yang membangun sangat penulis harapkan. Akhir kata semoga laporan ini dapat bermanfaat. Namun tidak lepas dari semua itu, penulis menyadari sepenuhnya bahwa ada kekurangan baik dari segi penyusun bahasanya maupun segi lainya. Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada bapak dan ibu serta istri yang selalu memberikan perhatian, saran, dukungan dan semangat kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan laporan ini. Pada kesempatan ini pula penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada berbagai pihak yang telah membantu dalam penyusunan laporan ini. Rasa terima kasih tersebut penulis tujukan kepada:

Wantoro, M.Ds. selaku dosen pembimbing tugas akhir, dimana dalam penyusunan laporan tugas akhir telah memberikan materi, mengoreksi dan mengarahkan penulis, serta memberi semangat yang begitu besar sehingga laporan ini dapat terselsaikan. Dina Fatimah, M.Ds. Selaku dosen wali yang telah membantu membimbing selama melaksanakan perkuliahan. Seluruh staf pengajar dan sekretariat Fakultas Desain Komunikasi Visual yang telah membantu serta memberikan ilmu yang sangat berguna selama penulis melangsungkan perkuliahan.

Bandung, Januari 2016


(4)

(5)

(6)