BAB I PENDAHULUAN Oleh:Dimas Pradipta

(1)

BAB I PENDAHULUAN

Oleh:Dimas Pradipta

Latar Belakang

Konflik antara Palestina dan Isarel memang berjalan cukup lama. Perebutan kepemilikan negara secara mutlak antara dua negara di Timur Tengah tersebut berujung pada pengakuan kemerdekaan Palestina melalui sidang voting PBB yang dilakukan di New York Pada Tanggal 29 November 2012. Konflik yang panjang ini memang banyak menjadi perhatian Badan Internasional seperti PBB dan juga Liga Arab. Akan tetapi pengakuan kemerdekaan Palestina sendiri tidak berjalan mulus. Dalam faktor internal yang terjadi di dalam negeri Palestina. Terjadi dua perbenturan antara dua kelompok besar Palestina. Yaitu kelompok Hamas dan kelompok Fatah. Kedua kelompok ini memiliki dua pemikiran dan faham yang berbeda mengenai perlawanan Palestina terhadap musuhnya yaitu Isarel. Pereseturuan kelompok hamas dan fatah dinilai merupakan faktor penghambat kemerdekaan Palestina.

Hal ini dikarenakan perbedaan dua pemikiran membuat permasalahan menuju kemerdekaan semakin rumit diawali saling bertentangan nya tindakan dan keputusan yang dilakukan antara masing-masing kelompok terhadap Palestina dan dimana kedua kelompok ini juga saling melakukan serangan secara sporadis didalam merebutkan wilayah Gaza yang menimbulkan ratusan korban jiwa. Didalam penulisan makalah ini,kami akan membahas mengenai pemicu dan akar permasalahan yamg melatarbelakangi terhadinya perbedaan pemikiran kelompok Hamas dan Fatah ini.


(2)

BAB II PEMBAHASAN

A. Organisasi Hamas

Organisasi Hamas didirikan pada tanggal 14 Desember 1987 yang diperakarsai oleh Syekh Muhammad Yassin kata Hamas sendiri merupakan suatu singakatan dari Harakat al-Muqawwamatul Islamiyyah yang secara hakikat dapat diartikan sebagai " Gerakan Pertahanan Islam. Selain Syekh Muhammad Yassin berdirinya Organisasi Hamas ini juga diperarkasai oleh enam syuhada lainya yaitu : DR. Ibrahim al Bazuri, Muhammad Syam’ah (perwakilan di kota Gaza), Abdul Fatah Dakhon (Perwakilan Wilayah Tengah), DR. Abdul Aziz ar Rantisi (Perwakilan Khan Yunus), Isa an Nasyar (perwakilan kota Rafah), Shalah Syahadah (Perwakilan Wilayah Utara). Selain untuk mendukung Palestina berdirinya Organisasi Hamas ini juga bertujuan untuk melakukan perlawanan terhadap kaum zionis yang sudah mulai melakukan eksistensinya di Palestina pada saat itu. Perlawanan Hamas pada zionis berupa jihad,serta penyebaran pamflet-pamflet anti zionis. Hal ini bertujuan agar menyadarkan masyarakat Palestina agar sadar akan pengaruh zionis disekitar mereka terutama di wilayah Gaza. muslimin.

Berikut ialah beberapa pemikiran tokoh-tokoh yang meprakarasi berdiirnya Organisasi Hamas.

1. Syekh Ahmad Yassin

Syekh Ahmad Yassin merupakan seorang guru yang lahir pada tanggal 1 Januari 1929. Ia berpijak ke gerakan Ikhwanul Muslimin yang dipimpin oleh Hasan Al Bana pada


(3)

1928 di Mesir. Di Mesir.Selain itu Syekh Ahmad Yassin juga tercatat sebagai alumni Universitas Al-Azhar di Mesir. Menurut akta yang dicantumkan tedapat tulisan menegnai tujuan pendirian Organisasi Hamas didalam aktanya tertulis bahwa "Negara Israel harus dilenyapkan dan harus digantikan oleh negara Islam. Selain itu Syekh Ahmad Yassin juga melakukan gerakan persenjataan kepada organisasi Hamas secara diam-diam. Hal ini terkuak pada akhir tahun 1987.Sebagai tokoh spiritual dan qiyadah dalam perjuangan, Syekh Ahmad Yassin banyak memberikan keteladanan bagi pengikutnya dan rakyat Palestina, juga bagi umat Islam yang rindu syahid di jalan Allah. Syekh Ahmad Yassin tewas dibunuh oleh Israel pada tanggal 22 Maret 2004.

Dalam suatu khutbahnya, Syekh Ahmad Yassin pernah berkata: "Umat ini tidak akan pernah memiliki kemuliaan dan meraih kemenangan kecuali dengan Islam. Tanpa Islam tidak pernah ada kemenangan. Kita selamanya akan selalu berada dalam kemunduran sampai ada sekelompok orang dari umat ini yang siap menerima panji kepemmpinan yang berpegang teguh kepada Islam, baik sebagai aturan, prilaku, pergerakan, pengetahuan, maupun jihad. Inilah satu-satunya jalan. Pilih Allah atau binasa"

Dan Allah tidak menjadikan pemberian bala-bantuan itu melainkan sebagai kabar gembira bagi (kemenangan) mu, dan agar tenteram hatimu karenanya. Dan kemenanganmu itu hanyalah dari Allah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.(QS: Al-Imran/3: 126).

2. Abdel Aziz al-Rantissi

Dr. Abdel Aziz al-Rantissi dilahirkan di Yubna pada tahun 1948 ia merupakan salah satu yang meperarkasai berdirinya organisasi Hamas dan ia juga merupakan komado pendiri militer islam di Palestina serta pimpinan Organisasi Hamas di Gaza. Seperti kebanyakan Anggota Hamas Rantissi juga merupakan salah satu orang yang paling menentang untuk brkompormi dengan Israel.Rantissi merupakan orang yang paling banyak berperan didalam melawan Israel sperti pada pada 28 Januari 1998 Rantissi


(4)

mengadakan pertemuan kngres dengan AS Smith dan Benjamin Netanyahu yang menjadi PM Israel pada saat itu serta mengumumkan emlalui reuters yang dikatakan" hanya ada satu pilihan didepan orang-orang Palestina untuk kembali kepada perjuangan pemberontakan dan senjata kepada okupasi Israel".

Pada 6 Juni 2003,Rantissi memutuskan untuk bernegoisasi dengan Perdana Menteri Palestina Mahmud Abbas yang dimana pada saat itu Mahmud Abbas memerintahkan untuk melakukan penghentian perlawanan senjata kepada Israel.Pada 26 Januari 2004,Rantissi menawarkan 10 tahun gencatan senjata sebagai penukar penarikan diri dengan penarikan negara. Ada beberapa rumor di dalam Hamas yang mengatakan hal itu,namun pada saat itu Rantissi mengumumkan bahwa "pergerakan telah mengambil keputusan dari itu. Pada 27 Maret 2004, Rantissi memanggil 5.000 pendukung nya di Gaza dan mendeklarasikan bahwa Presiden Amerika Serikat pada saat itu George .W Bush sebagai musuh muslim. Dan Pada 17 April 2004, Rantissi dibunuh Oleh Angkatan Pertahanan Israel dengan ditembak pada saat ia berada didalam mobil.

3. Khaleed Meshal

Khaleed Meshal sejak 1995menjadi pemimpin senior bagi Organisasi Hamas. Messal merupakan arsitek kunci kebjiakan Organisasi Hamas terhadap Israel. Bagi warga Palestina Meshal ialah Pahlawan. Namun Bagi Israel,Amerika Serikat,serta negara barat lainya Khaleed Meshal dianggap sebagai pemimpin sebuah Organisasi yang merkomitmen menghancurkan Yahudi. Meshal pernah menyatakan bahwa akan ada suatu entitas atau sebuah negara yang menyebut tanah Palestina sebagai Israel. Namun ia bersihtegas tidak akan mengakui suatu negara lain terhadap kepemilikan Israel di wilayah Palestina. Meshal sempat mengalami percobaan pembunuhan dari Perdana Menteri Israel Benyamin Netannyahu pada tahun 1997.

Namun sayangnya ia tidak dapat kembali ke wilayah Palestina karena ada percobaan pembunuhan terhadap dirinya yang seruoa. Oleh karena itu Meshal tinggal di perasingan


(5)

sejak tahun 2001. Namun ia tetap tegas mengatakan jika Hamas dan rakyat Palestina hanya berjuang untuk membela diri dari Israel. Selain itu Meshal juga menyatakan bahwa " Israel memulai okupasi dan sebagai tanggapan,muncul usaha untuk membela diri. Akan tetapi yang mana yang datang terlebih dahulu okupasi atau pembelaan diri?

Didalam gerakan Organisasi Hamas juda terdapat suatu pemikiran Intifadhah ayaitu demi iizzah dan kemuliaan rakyat Palestina sebagaimana disebutkan didalam pemikiran ini dituliskan bahwa “Demi mnegembalikan hak-hak kami di negara kami dan meninggikan Panji Allah di bumi.”Kemudian ditegaskan lagi didalamnya bahwa “Intifadhah (Perlawanan masal) rakyat kami adalah untuk berjaga-jaga di bumi yang sedang dijajah ini. Intifadhah lahir untuk menentang politik pemaksaan Zionis dan untuk memberikan penyadaran kepada setiap sanubaari.Pemahaman aqidah Hamas bersandar kepada Al Qur’an dan Sunanh Nabi

Pasal Pertama di dalam Piagam Gerakan disebutkan bahwa Manhaj Hamas adalah islam. Organisasi Hamas menjadikan Islam sebagai sumber pemikiran dan pemahamannya terhadap alam, kehidupan, manusia, kepadanya mereka berhukum dalam setiap prilakunya dan segala langkah-langkahnya juga merujuk kepadanya. Selain itu didalam pemikiran ini juga disebutkan Hamas merupakansalah satu mata rantai dari mata rantai-mata rantai jihad dalam memerangi orang-orang Zionis yang kemunculannya memiliki kaitan erat dengan asy Syahid Izzudin al Qossam dan para mujahidin Ikhwanul Muslimin tahun 1936, yang kemudian juga merupakan kelanjutan dari jihad rakyat Palestina dan jihad Ikhwanul Muslimin di dalam perang 1948 serta berbagai operasi jihad Ikhwan Muslimin di tahun 1967.

Struktur Organisasi Hamas

Didalam organisasi Hamas terdapat empat bagian penting yang disebut empat sayap yang merupakan struktur dari organisasi ini. Yaitu :

1. Sayap Mobilisasi Massa


(6)

3. Sayap Militer 4. Sayap Politik.

Menurut pandangan Hamas peperangan dengan Zionis di Palestina adalah peperangan eksistensi yang tidak mungkin dihentikan kecuali setelah berbagai penyebabnya dilenyapkan yaitu pendudukan Zionis di Bumi Palestina dan perampasan tanah-tanahnya serta pengusiran para penduduknya.

http://www.syahadat.com/artikel/358-mengenal-hamas Diakses pada tanggal 16 Juni 2-13. Pukul 21.00 WIB www.islamweb.net

B. Gerakan Fatah

Organisasi Fattah dengan nama lain Harakat at-Tahrir al-Wathani al-Filasthini atau didalam bahasa Indonesianya. Organisasi Fatah awalnya merupakan sebuah partai politik di Palestina yang didirikan pada tahun 1958. Partai ini memiliki tujuan untuk mendirikan negara Palestina di daerah yang sedang menjadi tempat konflik Israel dan Palestina. Pada dasarnya organisasi Fatah bukan merupakan partai politik, namun Fatah lebih cennderung menjadi faksi besar didalam sebuah lembaga politik terbesar di Palestina yaitu PLO ( Palestina Liberation Organization) . Organisasi Fatah sendiri berdiri sekitar tahun 1958 dan 1959. Berdirinya organisasi ini digawangi oleh salah satu tokoh politik Palestina dan juga Presiden Palestina tahun 1994 - 2004 yaitu Yasser Arafat. Fatah muncul sebagai kekuatan yang dominan dalam dunia politik di Palestina. Pada akhir 1960-an, Fatah bergabung dengan PLO dan pada tahun 1969 menjadi pemimpin dalam PLO. Pada tahun 1969 Yasser Arafat dipilih menjadi ketua PLO. Didalam kepemimpinan nya di PLO Yasser Arafat lebih menfokuskan kegiatan PLO ke jalur Liga Arab dan PBB.Dan PLO dibawah pimpinan Arafat juga lebih mendekatkan diri ke dalam PBB. Yang pada akhirnya tahun 1974 PLO mendapat pengakuan PBB sebagai organisasi non pemerintah yang boleh menyuarakan pendapatnya pada rapat-rapat PBB didalam menyelsaikan permasalahan dengan Israel.


(7)

Hal ini pun juga berdampak kepada Organisasi Fatah yang didirikan oleh Yasser Arafat. Fatah meninggalkan aksi persenjataan didalam perlawanan nya kepada Israel bersamaan dengan diangkatnya Arafat menjadi ketua PLO.

http://www.pbs.org/wnet/wideangle/episodes/gaza-e-r/fatah-vs-hamas/1227/Diakses Pada 17 Juni 2013,Pukul 19.00 WIB

C. Konflik Hamas dan Fatah

Konflik hamas dan Fatah awalnya berakar pada tahun 1993 . Dimana pada saati itu Pendiri Organisasi Fatah dan juga yang menjadi ketua PLOYasser Arafat , melakukan negosiasi terhadap Palestina Pada tanggal 9 September 1993 di Oslo. Yasser Arafat mengirim surat kepada Perdana Menteri Israel pada saat itu Yitzhak Rabin dan mengatakan bahwa ia bersama dengan PLO dan Fatah tentunya bahwa PLO mengakui hak Israel untuk eksis dalam damai dan keamanan .Tidak melakukan tindak persenjataan atau kekerasan terhadap Israel. Dan PLO memastikan kepatuhan mereka untuk tidak melakukan pelanggaran HAM terhadap Israel. Menanggapi surat ini Israel pun menerima PLO dengan perundingan damai melalui surat yang ditulis oleh Yasser Arafat.

Disaat Yasser Arafat menjadi Presiden Palestina tahun 1994. Palestina sering mengadakan penandatangan dengan Israel terkait kerjasama mereka. Seperti contoh Pada tanggal 4 May 1994. Palestina dengan Israel mengadakan penandatangan yang diberi nama Gaza-Jericho Agreement. Tujuan penandatangan itu membahas empat peratutan mengenai sipil,hukum,keamanan dan ekonomi. Yang dimana pada penandatanganan ini terdapat kesepakatan untuk penarikan pasukan Israel dari wilayah Gaza dan Yerikho. Hal ini membuat Fatah menegdndalikan jalur Gaza.

Selain itu Pada tanggal 29 Agustus 1994, Perjanjian Pengambilalihan Persiapan Wewenang dan Tanggung Jawab ditandatangani oleh Israel dan Palestina. Perjanjian ini berlaku menempatkan tahap berikutnya (pemberdayaan awal) Deklarasi Prinsip.


(8)

Otoritas Palestina dalam bidang - bidang tertentu seperti pendidikan,kesejahteran,serta pertahanan.

Hal ini membuat Hamas tidak sejalan dengan prinsip Fatah yang digawangi oleh Yasser Arafat. Menurut Hamas Fatah tidak mampu menjaga integritas nya di Gaza yang dimana juga pusat kekuatan Hamas,didalam melawan Israel. Selain itu kedekatan Fatah dengan Isarel dan juga negara Barat,dianggap melemahkan Palestina. Sebagaimana yang kita ketahui tentunya hal ini sangat bertentangan dengan prinsip dan pemikiran Hamas mengenai musuh Palestina yaitu Israel. Dimana seperti yang sebagaimana kita ketahui Hamas menganggap Israel adalah musuh besar dan Hamas ingin menendang Israel dari Palestina. Selain itu Hamas beranggapan bahwa jika terjadi pengakuan terhadap Isarel berarti sama dengan menyerah terhadap Israel. Ketegangan antara kedua gerakan meningkat pada pertengahan tahun 1990 an ketika Hamas memulai serangkaian serangan bom di dalam Israel. Dua minggu kemudian, pada tanggal 6 April 1994, seorang agen Hamas di bus di kota Galilea rendah Afula meledakkan sebuah bom, menewaskan sembilan (termasuk dirinya sendiri). Ini berulang di Hadera, Tel Aviv, Jerusalem, dan kota-kota lain. Presiden Palestina pada saat itu Yasser Arafat mengalah terhadap tekanan Israel dan Amerika untuk menyatakan Hamas ilegal dan melacak dan menangkap anggotanya, bersama dengan anggota Jihad Islam, yang juga berpartisipasi dalam kampanye pengeboman.

Menaggapi hal ini Fatah menilai bahwa Hamas sangatlah tidak relaistis. Menurut pandangan kelompok Fatah Hamas terlalu mementingkan ego nya dan terlalu ortodoks didalam melawan Isarel.Egoisme cara pandang Hamas membuat rakyat Palestina kembali menderita.Rakyat Palestina mengnanggung “kengototan” Hamas menolak eksistensi Israel, dan rakyat harus menanggung beban hidup. Egoisme Hamas merusak semua perjanjian perdamaian. Di tahun 2006 perseturuan kelompok Hamas dan Fatah memanas,pasca meinggal nya Yasser Arafat Pada 11 November 2004. Dimana pada tahun 2006 ini Kelompok Hamas memenangkan pemilu legislatif di Palestina.Kemenangan pemilu yang diperoleh Kelompok Hamas ini mendongkrak adanya revolusi dan perubahan yang ingin dilakukan oleh Kelompok Hamas melalui Perdana Menteri dari


(9)

kubu Hamas yaitu Ismail Haniyah. Hal ini membuat perpecahan politik dan militer antara kedua kubu ini semakin rumit. Terjadi perebutan kekuasaan di Gaza yang dimana membuat kedua kelompok ini saling melakukan penyerangan satu sama lain yang mengkakibatkan ratusan korban jiwa dikarenakan perang saudara ini. Selain tiu konflik antara kedua kelompok ini juga dipanaskan pada pemecatan yang dilakukan Mahmoud Abbas disaat mendeklarasikan pemerintahan darurat kepada Ismail Haniyah dan digantikan oleh Salam Fayyad.

http://www.mfa.gov.il/mfa/foreignpolicy/peace/guide/pages/israel-plo%20recognition%20-%20exchange%20of %20letters%20betwe.aspx . Diakses pada 23 Juni 2013 Pukul 15.00 WIB

http://www.mfa.gov.il/mfa/foreignpolicy/peace/guide/pages/israel-palestinian%20negotiations.aspx Diakses pada 23 Juni 2013 Pukul 16.00 WIB

http://www.jmcc.org/fastfactspag.aspx?tname=13 Diakses pada 25 Juni 2013 Pukul 22.00 WIB

D. Upaya Penyelesaian Konflik Yang Dilakukan Oleh Hamas dan Fatah

Ketegangan Hamas dan Fatah memang berlangsung hingga saat ini. Akan tetapi Hamas dan Fatah melakukan upaya didalam menyelesaikan konflik antara kedua kelompok ini. Pada tanggal 27 April 2011, perwakilan dari kedua faksi mengumumkan kesepakatan, dimediasi oleh Mesir, untuk membentuk sebuah pemerintah sementara bersama, dengan pemilihan presiden dan legislatif akan diselenggarakan pada tahun 2012.

Pada tanggal 4 Mei 2011 pada upacara di Kairo perjanjian tersebut secara resmi ditandatangani oleh Presiden Palestina Mahmoud Abbas dan pemimpin Hamas Khaled Meshaal . Kesepakatan tersebut memberikan membentuk "transisi" pemerintah teknokrat untuk mempersiapkan pemilihan legislatif dan presiden ke Otoritas Palestina dalam satu tahun. Hal ini juga memungkinkan masuknya Hamas ke dalam Organisasi Pembebasan Palestina dan menahan pemilihan kepada para Dewan Nasional Palestina tubuh pengambilan keputusan. Otoritas Palestina terus menangani keamanan di Tepi Barat, seperti halnya Hamas di Gaza. Mereka akan membentuk sebuah komite keamanan


(10)

bersama untuk menentukan pengaturan keamanan masa depan. Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu keberatan karena Hamas masih menyerukan penghancuran Israel. Amerika Serikat mengatakan pemerintah Palestina yang baru harus mengakui Israel, terus perjanjian sebelumnya dengan itu dan meninggalkan kekerasan.

Kesepakatan Doha

Kesepakatan Doha, ditandatangani oleh Mahmud Abbas dan Mashaal Haled pada tahun 2012, digambarkan sebagai langkah maju dalam pelaksanaan terhenti perjanjian rekonsiliasi Palestina, yang ditandatangani di Kairo pada bulan April 2011.

Pada tanggal 1 April Pelaksanaan rekonsiliasi namun digambarkan sebagai "mengulur-ulur", dengan tidak ada kemajuan pada skema pemilihan bersama. Selain itu, Fatah menyalahkan Hamas bahwa pasukan keamanan telah mendirikan rintangan jalan dan menangkap puluhan anggota Fatah dan individu di Gaza, mereka yang dituduh "menyebarkan desas-desus." Dalam sebuah surat kepada Benjamin Netanyahu pada bulan April 2012, Abbas menyatakan penyesalannya bahwa Israel terus menentang rekonsiliasi.

http://www.metrotvnews.com/read/news/2012/05/04/90169/Pertemuan-Hamas-dan-Fatah-di-Kairo-Tanpa-Hasil/7 Diakses pada 26 Juni 2013,Pukul 22.00 WIB


(11)

BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Permaslahan yang terjadi antara Kelompok Hamas dan Kelompok Fatah merupakan permaslahan yang sangat kental dan belum menemukan titik temu yang benar-benar nyata hingga saat ini. Usaha perundingan yang dilakukan nampaknya belum bisa menjadi titik terang didalam penyelesaian konflik anatara kedua kelompok ini. Hal ini disebabkan karena masing-masing dari Kelompok baik Hamas maupun Fatah memiliki ideologi dan ego yang sangat kuat akan pandangan mereka terhadap kelangsungan Negara Palestina. Terkait dengan ideologi Hamas dan Fatah kedua kelompok ini sangat berpegang teguh kepada ideologi nya dan tidak mau mengalah satu sama lain bahkan saling menganggap bahwa ideologi merekalah yang cocok untuk Negara Palestina,khususnya didalam rangka melawan Israel. Dapat disimpulkan bahwa konflik dan ketegangan antara Kelompok Hamas dan Kelompok Fatah akan terus berlangsung jika masing-masing kelompok masih berpegang teguh pada ideologi yang mereka miliki.Adapun usaha perundingan nampaknya tidak akan mengasilkan apa-apa atau dengan kata lain "zero solution."


(1)

3. Sayap Militer 4. Sayap Politik.

Menurut pandangan Hamas peperangan dengan Zionis di Palestina adalah peperangan eksistensi yang tidak mungkin dihentikan kecuali setelah berbagai penyebabnya dilenyapkan yaitu pendudukan Zionis di Bumi Palestina dan perampasan tanah-tanahnya serta pengusiran para penduduknya.

http://www.syahadat.com/artikel/358-mengenal-hamas Diakses pada tanggal 16 Juni 2-13. Pukul 21.00 WIB

www.islamweb.net

B. Gerakan Fatah

Organisasi Fattah dengan nama lain Harakat at-Tahrir al-Wathani al-Filasthini atau didalam bahasa Indonesianya. Organisasi Fatah awalnya merupakan sebuah partai politik di Palestina yang didirikan pada tahun 1958. Partai ini memiliki tujuan untuk mendirikan negara Palestina di daerah yang sedang menjadi tempat konflik Israel dan Palestina. Pada dasarnya organisasi Fatah bukan merupakan partai politik, namun Fatah lebih cennderung menjadi faksi besar didalam sebuah lembaga politik terbesar di Palestina yaitu PLO ( Palestina Liberation Organization) . Organisasi Fatah sendiri berdiri sekitar tahun 1958 dan 1959. Berdirinya organisasi ini digawangi oleh salah satu tokoh politik Palestina dan juga Presiden Palestina tahun 1994 - 2004 yaitu Yasser Arafat. Fatah muncul sebagai kekuatan yang dominan dalam dunia politik di Palestina. Pada akhir 1960-an, Fatah bergabung dengan PLO dan pada tahun 1969 menjadi pemimpin dalam PLO. Pada tahun 1969 Yasser Arafat dipilih menjadi ketua PLO. Didalam kepemimpinan nya di PLO Yasser Arafat lebih menfokuskan kegiatan PLO ke jalur Liga Arab dan PBB.Dan PLO dibawah pimpinan Arafat juga lebih mendekatkan diri ke dalam PBB. Yang pada akhirnya tahun 1974 PLO mendapat pengakuan PBB sebagai organisasi non pemerintah yang boleh menyuarakan pendapatnya pada rapat-rapat PBB didalam menyelsaikan permasalahan dengan Israel.


(2)

Hal ini pun juga berdampak kepada Organisasi Fatah yang didirikan oleh Yasser Arafat. Fatah meninggalkan aksi persenjataan didalam perlawanan nya kepada Israel bersamaan dengan diangkatnya Arafat menjadi ketua PLO.

http://www.pbs.org/wnet/wideangle/episodes/gaza-e-r/fatah-vs-hamas/1227/Diakses Pada 17 Juni 2013,Pukul 19.00 WIB

C. Konflik Hamas dan Fatah

Konflik hamas dan Fatah awalnya berakar pada tahun 1993 . Dimana pada saati itu Pendiri Organisasi Fatah dan juga yang menjadi ketua PLOYasser Arafat , melakukan negosiasi terhadap Palestina Pada tanggal 9 September 1993 di Oslo. Yasser Arafat mengirim surat kepada Perdana Menteri Israel pada saat itu Yitzhak Rabin dan mengatakan bahwa ia bersama dengan PLO dan Fatah tentunya bahwa PLO mengakui hak Israel untuk eksis dalam damai dan keamanan .Tidak melakukan tindak persenjataan atau kekerasan terhadap Israel. Dan PLO memastikan kepatuhan mereka untuk tidak melakukan pelanggaran HAM terhadap Israel. Menanggapi surat ini Israel pun menerima PLO dengan perundingan damai melalui surat yang ditulis oleh Yasser Arafat.

Disaat Yasser Arafat menjadi Presiden Palestina tahun 1994. Palestina sering mengadakan penandatangan dengan Israel terkait kerjasama mereka. Seperti contoh Pada tanggal 4 May 1994. Palestina dengan Israel mengadakan penandatangan yang diberi nama Gaza-Jericho Agreement. Tujuan penandatangan itu membahas empat peratutan mengenai sipil,hukum,keamanan dan ekonomi. Yang dimana pada penandatanganan ini terdapat kesepakatan untuk penarikan pasukan Israel dari wilayah Gaza dan Yerikho. Hal ini membuat Fatah menegdndalikan jalur Gaza.

Selain itu Pada tanggal 29 Agustus 1994, Perjanjian Pengambilalihan Persiapan Wewenang dan Tanggung Jawab ditandatangani oleh Israel dan Palestina. Perjanjian ini berlaku menempatkan tahap berikutnya (pemberdayaan awal) Deklarasi Prinsip.


(3)

Otoritas Palestina dalam bidang - bidang tertentu seperti pendidikan,kesejahteran,serta pertahanan.

Hal ini membuat Hamas tidak sejalan dengan prinsip Fatah yang digawangi oleh Yasser Arafat. Menurut Hamas Fatah tidak mampu menjaga integritas nya di Gaza yang dimana juga pusat kekuatan Hamas,didalam melawan Israel. Selain itu kedekatan Fatah dengan Isarel dan juga negara Barat,dianggap melemahkan Palestina. Sebagaimana yang kita ketahui tentunya hal ini sangat bertentangan dengan prinsip dan pemikiran Hamas mengenai musuh Palestina yaitu Israel. Dimana seperti yang sebagaimana kita ketahui Hamas menganggap Israel adalah musuh besar dan Hamas ingin menendang Israel dari Palestina. Selain itu Hamas beranggapan bahwa jika terjadi pengakuan terhadap Isarel berarti sama dengan menyerah terhadap Israel. Ketegangan antara kedua gerakan meningkat pada pertengahan tahun 1990 an ketika Hamas memulai serangkaian serangan bom di dalam Israel. Dua minggu kemudian, pada tanggal 6 April 1994, seorang agen Hamas di bus di kota Galilea rendah Afula meledakkan sebuah bom, menewaskan sembilan (termasuk dirinya sendiri). Ini berulang di Hadera, Tel Aviv, Jerusalem, dan kota-kota lain. Presiden Palestina pada saat itu Yasser Arafat mengalah terhadap tekanan Israel dan Amerika untuk menyatakan Hamas ilegal dan melacak dan menangkap anggotanya, bersama dengan anggota Jihad Islam, yang juga berpartisipasi dalam kampanye pengeboman.

Menaggapi hal ini Fatah menilai bahwa Hamas sangatlah tidak relaistis. Menurut pandangan kelompok Fatah Hamas terlalu mementingkan ego nya dan terlalu ortodoks didalam melawan Isarel.Egoisme cara pandang Hamas membuat rakyat Palestina kembali menderita.Rakyat Palestina mengnanggung “kengototan” Hamas menolak eksistensi Israel, dan rakyat harus menanggung beban hidup. Egoisme Hamas merusak semua perjanjian perdamaian. Di tahun 2006 perseturuan kelompok Hamas dan Fatah memanas,pasca meinggal nya Yasser Arafat Pada 11 November 2004. Dimana pada tahun 2006 ini Kelompok Hamas memenangkan pemilu legislatif di Palestina.Kemenangan pemilu yang diperoleh Kelompok Hamas ini mendongkrak adanya revolusi dan perubahan yang ingin dilakukan oleh Kelompok Hamas melalui Perdana Menteri dari


(4)

kubu Hamas yaitu Ismail Haniyah. Hal ini membuat perpecahan politik dan militer antara kedua kubu ini semakin rumit. Terjadi perebutan kekuasaan di Gaza yang dimana membuat kedua kelompok ini saling melakukan penyerangan satu sama lain yang mengkakibatkan ratusan korban jiwa dikarenakan perang saudara ini. Selain tiu konflik antara kedua kelompok ini juga dipanaskan pada pemecatan yang dilakukan Mahmoud Abbas disaat mendeklarasikan pemerintahan darurat kepada Ismail Haniyah dan digantikan oleh Salam Fayyad.

http://www.mfa.gov.il/mfa/foreignpolicy/peace/guide/pages/israel-plo%20recognition%20-%20exchange%20of %20letters%20betwe.aspx . Diakses pada 23 Juni 2013 Pukul 15.00 WIB

http://www.mfa.gov.il/mfa/foreignpolicy/peace/guide/pages/israel-palestinian%20negotiations.aspx Diakses pada 23 Juni 2013 Pukul 16.00 WIB

http://www.jmcc.org/fastfactspag.aspx?tname=13 Diakses pada 25 Juni 2013 Pukul 22.00 WIB

D. Upaya Penyelesaian Konflik Yang Dilakukan Oleh Hamas dan Fatah

Ketegangan Hamas dan Fatah memang berlangsung hingga saat ini. Akan tetapi Hamas dan Fatah melakukan upaya didalam menyelesaikan konflik antara kedua kelompok ini. Pada tanggal 27 April 2011, perwakilan dari kedua faksi mengumumkan kesepakatan, dimediasi oleh Mesir, untuk membentuk sebuah pemerintah sementara bersama, dengan pemilihan presiden dan legislatif akan diselenggarakan pada tahun 2012.

Pada tanggal 4 Mei 2011 pada upacara di Kairo perjanjian tersebut secara resmi ditandatangani oleh Presiden Palestina Mahmoud Abbas dan pemimpin Hamas Khaled Meshaal . Kesepakatan tersebut memberikan membentuk "transisi" pemerintah teknokrat untuk mempersiapkan pemilihan legislatif dan presiden ke Otoritas Palestina dalam satu tahun. Hal ini juga memungkinkan masuknya Hamas ke dalam Organisasi Pembebasan Palestina dan menahan pemilihan kepada para Dewan Nasional Palestina tubuh pengambilan keputusan. Otoritas Palestina terus menangani keamanan di Tepi Barat, seperti halnya Hamas di Gaza. Mereka akan membentuk sebuah komite keamanan


(5)

bersama untuk menentukan pengaturan keamanan masa depan. Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu keberatan karena Hamas masih menyerukan penghancuran Israel. Amerika Serikat mengatakan pemerintah Palestina yang baru harus mengakui Israel, terus perjanjian sebelumnya dengan itu dan meninggalkan kekerasan.

Kesepakatan Doha

Kesepakatan Doha, ditandatangani oleh Mahmud Abbas dan Mashaal Haled pada tahun 2012, digambarkan sebagai langkah maju dalam pelaksanaan terhenti perjanjian rekonsiliasi Palestina, yang ditandatangani di Kairo pada bulan April 2011.

Pada tanggal 1 April Pelaksanaan rekonsiliasi namun digambarkan sebagai "mengulur-ulur", dengan tidak ada kemajuan pada skema pemilihan bersama. Selain itu, Fatah menyalahkan Hamas bahwa pasukan keamanan telah mendirikan rintangan jalan dan menangkap puluhan anggota Fatah dan individu di Gaza, mereka yang dituduh "menyebarkan desas-desus." Dalam sebuah surat kepada Benjamin Netanyahu pada bulan April 2012, Abbas menyatakan penyesalannya bahwa Israel terus menentang rekonsiliasi.

http://www.metrotvnews.com/read/news/2012/05/04/90169/Pertemuan-Hamas-dan-Fatah-di-Kairo-Tanpa-Hasil/7 Diakses pada 26 Juni 2013,Pukul 22.00 WIB


(6)

BAB III PENUTUP

Kesimpulan

Permaslahan yang terjadi antara Kelompok Hamas dan Kelompok Fatah merupakan permaslahan yang sangat kental dan belum menemukan titik temu yang benar-benar nyata hingga saat ini. Usaha perundingan yang dilakukan nampaknya belum bisa menjadi titik terang didalam penyelesaian konflik anatara kedua kelompok ini. Hal ini disebabkan karena masing-masing dari Kelompok baik Hamas maupun Fatah memiliki ideologi dan ego yang sangat kuat akan pandangan mereka terhadap kelangsungan Negara Palestina. Terkait dengan ideologi Hamas dan Fatah kedua kelompok ini sangat berpegang teguh kepada ideologi nya dan tidak mau mengalah satu sama lain bahkan saling menganggap bahwa ideologi merekalah yang cocok untuk Negara Palestina,khususnya didalam rangka melawan Israel. Dapat disimpulkan bahwa konflik dan ketegangan antara Kelompok Hamas dan Kelompok Fatah akan terus berlangsung jika masing-masing kelompok masih berpegang teguh pada ideologi yang mereka miliki.Adapun usaha perundingan nampaknya tidak akan mengasilkan apa-apa atau dengan kata lain "zero solution."