BAB IUji Klorin Pada Sampel Beras yang Terdapat Di Pasar Merjosari Malang Dengan Metode Spektrofotometri .doc

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Indonesia menjadikan beras sebagai salah satu makanan pokok, karena
beras salah satu bahan makanan yang mudah diolah, mudah disajikan, enak, dan
mengandung protein sebagai sumber energi sehingga berpengaruh besar terhadap
aktivitas tubuh atau kesehatan (Ahmad, 1990).
Zaman sekarang ini segala macam makanan di Indonesia tidak murni lagi,
dan banyak mengandung zat kimia tambahan yang berbahaya. Masalah
manipulasi mutu beras sebenarnya sudah sering dilakukan pedagang/ tempat
penggilingan beras seperti penyemprotan zat aromatik dan pemakaian bahan
pemutih. Pemakaian bahan pemutih yang tidak jelas pada beras dan tidak sesuai
spesifikasi bahan tambahan yang diperbolehkan untuk pangan. Konsentrasi
pemakaian di atas ambang batas berbahaya bagi kesehatan manusia. Penggunaan
klorin dalam bahan pangan bukan hal yang asing. Klorin sekarang bukan hanya
digunakan untuk bahan pakaian dan kertas saja, tetapi telah digunakan sebagai
bahan pemutih atau pengkilat beras, agar beras yang berstandar medium menjadi
beras berkualitas super.
Klorin adalah bahan kimia yang biasanya digunakan sebagai pembunuh
kuman. Zat klorin akan bereaksi dengan air membentuk asam hipoklorus yang

diketahui dapat merusak sel-sel dalam tubuh. Klorin berwujud gas berwarna
kuning kehijauan dengan bau cukup menyengat. Zat klorin yang ada dalam beras
akan menggerus usus pada lambung (korosit) sehingga rentan terhadap penyakit
maag. Dalam jangka panjang mengkonsumsi beras yang mengandung klorin akan
mengakibatkan penyakit kanker hati dan ginjal (Adiwisastra, 1989).
Penambahan klorin yang dilakukan oleh tangan-tangan nakal demi
mengharapkan keuntungan lebih banyak, membuat beras tercemar oleh klorin.
Keberadaan klorin pada beras sendiri tentunya sangat meresahkan masyarakat
umum. Sudah diketahui bahwa penambahan klorin memiliki banyak kerugian .
Larangan penambahan sesuatu yang mengancam jiwa manusia telah dijelaskan
oleh Allah dalam Qs. Al-imran : 39
Allah berfirman :
1

Artinya :
Dan sesuatu riba (tambahan) yang kamu berikan agar dia bertambah pada harta
manusia, maka riba itu tidak menambah pada sisi Allah. Dan apa yang kamu
berikan berupa zakat yang kamu maksudkan untuk mencapai keridhaan Allah,
maka (yang berbuat demikian) itulah orang-orang yang melipat gandakan
(pahalanya).

Dampak dari beras yang mengandung klorin tidak terjadi sekarang,
melainkan bahaya kesehatannya akan muncul 15 hingga 20 tahun mendatang,
khususnya jika beras tersebut dikonsumsi secara terus menerus. Zat klorin yang
ada dalam beras akan menggerus usus pada lambung (korosit). Akibatnya,
lambung akan rawan terhadap penyakit maag. Dalam jangka panjang, klorin akan
mengakibatkan penyakit kanker hati dan ginjal.
Berdasarkan uraian latar belakang di atas serta mengingat banyaknya
manfaat yang dapat diambil pada penelitian ini, maka dilakuan penelitian yang
berjudul “Uji Klorin Pada Sampel Beras yang Terdapat Di Pasar Merjosari
Malang Dengan Menggunakan Metode Spektrofotometri”
1.2 Rumusan Masalah
Rumusan masalah pada penelitian ini “Apakah ada kandungan klorin pada
sampel beras yang beredar di pasar Merjosari Malang?”.

1.3 Tujuan
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kandungan klorin yang
terdapat pada beras yang beredar di pasar Merjosari Malang.
2

1.4 Hipotesis

Hipotesis dalam penelitian ini ada klorin yang terkandung dalam sampel
beras
yang beredar di pasar Merjosari.
1.5 Batasan Masalah
Agar penelitian ini memiliki arah yang jelas, maka perlu diberikan batasan
yaitu batasan masalah pada penelitian ini hanya sampai pada pemeriksaan klorin
dengan menggunakan metode spektrofotometri.
1.6 Manfaat
Manfaat yang diperoleh dari penelitian ini adalah :
(1) dapat menambah wawasan dan pengetahuan peneliti tentang jenis beras yang
ditambahkan klorin.
(2) dapat memberikan pengetahuan kepada peneliti tentang cara penggunaan
spektrofotometer
(3) dapat mengetahui kandungan klorin pada beras yang beredar di pasar
Merjosari Malang.

3