PAK GURU VS SISWA DI LOMBA RENANG BERDOA SEBELUM MAKAN

lembar hingga halaman terakhir. Setelah itu, si keledai menatap Nasrudin seolah berkata ia telah membaca seluruh isi bukunya. Demikianlah, kata Nasrudin, Keledaiku sudah membaca semua lembar bukunya. Timur Lenk merasa ada yang tidak beres dan mulai menginterogasi, Bagaimana caramu mengajari dia membaca ...? Nasrudin berkisah, Sesampainya di rumah, aku siapkan lembaran-lembaran besar mirip buku, dan aku sisipkan biji-biji gandum di dalamnya. Keledai itu harus belajar membalik-balik halaman untuk bisa makan biji-biji itu, kalu tidak ditemukan biji gandumnya ia harus membalik halaman berikutnya. Dan itu ia lakukan terus sampai ia terlatih membalik - balik halaman buku itu. Tapi, bukankah ia tidak mengerti apa yang dibacanya? tukas Timur Lenk. Nasrudin menjawab, Memang demikianlah cara keledai membaca, hanya membalik-balik halaman tanpa mengerti isinya. Jadi kalau kita juga membuka - buka buku tanpa mengerti isinya, berarti kita sebodoh keledai, bukan? kata Nashrudin dengan mimik serius. hehehe.

3. PAK GURU VS SISWA DI LOMBA RENANG

”Anak anak silahkan kalian berkumpul sesuai kelompok renang, sesuai dengan keahliannya masing masing”, pak Guru memberi pengumuman. Semua berkumpul berkelompok 1. kelompok gaya punggung 2. kelompok gaya dada 3. kelompok gaya kupu kupu 4. kelompok gaya bebas Dan ada satu orang siswi yang diam saja tidak ikut serta masuk dalam kelompok. “Ina kenapa kamu tidak masuk dalam kelompok” pak Guru bertanya. “anu, pak saya buat kelompok sendiri aja , tapi……..” jawab Ina ragu. “tapi kenapa Ina?” tanya pak Guru “pada nggak mau pak, soalnya nama kelompok renangnya GAYA BATU” jawab Ina Hahaha gaya renang paling fenomenal itu pak jawab teman lainya.

4. BERDOA SEBELUM MAKAN

Waktu Gus Dur menjabat Presiden RI, sekali waktu beliau bertemu dengan para romo pastor seluruh Keuskupan Agung Semarang. Dan, tak ketinggalan Gus Dur menyelipkan ceritanya. Ini pastor-pastor itu di sebuah negeri senang berburu binatang buas. Sekali waktu, selesai misa hari Minggu, seorang pastor pergi ke hutan berburu binatang buas. Ia melihat seekor harimau. Langsung sang pastor mengokang senapannya dan menembak: “Dor – dor” Wah, ternyata tembakannya meleset dan sang harimau balik mengejar sang pastor. Pastor segera berlari mengambil langkah seribu. Tiba-tiba si pastor berhadapan dengan jurang yang dalam. Si pastor langsung berhenti, berlutut, dan mengatupkan tangannya berdoa sebelum diterkam harimau. Berdoa sebelum mati. Selesai berdoa, sang pastor terheran-heran karena ternyata ia masih hidup, tidak diterkam harimau. Waktu ia menoleh ke kanan, dilihatnya harimau itu berlutut di sampingnya dan berdoa sambil mengatupkan kedua kaki depannya, seperti orang Katolik mengatupkan kedua tangannya ketika sedang berdoa. Si pastor lalu bertanya kepada harimau, “Harimau, kamu kok tidak menerkam saya, malah kamu ikut-ikutan berdoa seperti saya. Mengapa?” Jawab harimau: “Ya, saya sedang berdoa. Berdoa sebelum makan”

5. SMARY SAKLITINOV Seorang guru baru tengah mengabsen murid-muridnya. Sang guru tertarik