48
2.3 Pengubah Elektris
Kini sudah banyak alat-alat ukur yang cara kerjanya menggunakan sistem elektronik, di samping alat-alat ukur yang
dioperasikan secara manual. Prinsip kelistrikan yang digunakan dalam pengubah elektris ini mempunyai fungsi untuk mengubah semua isyarat
yang diterima oleh alat ukur besaran yang tidak bersifat elektris menjadi suatu besaran yang bersifat elektris. Dengan adanya prinsip
kelistrikan maka besaran yang bersifat kelistrikan tersebut diolah dan diubah menjadi lebih jelas sehingga perubahan ini dapat
dibaca pada skala alat ukur. Salah satu contoh dari pengubah elektris ini adalah pengubah
yang bekerjanya dengan prinsip kapasitor. Timbulnya kapasitor karena adanya dua buah pelat metal yang berpenampang sama diletakkan
berdekatan dengan jarak . Besarnya kapasitas tergantung pada jarak . Makin jauh jarak pelat maka kapasitasnya akan menjadi
turun, sebaliknya makin dekat jarak pelat kapasitasnya makin naik. Bila silinder sensor menyentuh obyek ukur tentu terjadi perubahan
jarak antara pelat metal karena diubah oleh silinder tadi. Prinsip perubahan inilah yang digunakan oleh alat-alat ukur yang mempunyai
pengubah mengikuti sistem elektris.
2.4 Pengubah Optis
Dalam ilmu fisika dipelajari masalah optis dengan hukum- hukumnya. Prinsip-prinsip dalam optis inilah yang digunakan oleh
alat- alat ukur yang mempunyai pengubah optis. Sebetulnya sistem optis di sini hanya berfungsi untuk membelokkan berkas cahaya dari
obyek ukur sehingga terjadi bayangan maya atau nyata yang ukurannya bisa menjadi lebih besar dari pada obyek ukurnya. Dalam sistem
optis kebanyakan menggunakan bermacam-macam lensa seperti cermin datar, lensa cekung dan cembung, lensa prisma, dan
sebagainya. Contoh dari alat- alat ukur yang menggunakan pengubah sistem optis ini adalah: kaca pembesar, mikroskop, proyektor,
teleskop, autokolimator, dan teleskop posisi.
49
a. Mikroskop