B. Permasalahan
Berdasarkan latar belakang tersebut, rumusan masalah yang diajukan
adalah:
1. Berapa konsentrasi optimal antibiotik kanamisin untuk seleksi in vitro kedelai
varietas tahan tanah kering masam?
2. Berapa Lethal doses 50 kanamisin untuk kedelai varietas tahan tanah kering
masam?
3. Bagaimanakah respon pertumbuhan kedelai varietas tahan tanah kering
masam terhadap berbagai konsentrasi antibiotik kanamisin? C.
Penegasan Istilah
1. Seleksi In Vitro Seleksi in vitro adalah proses menyeleksi sel yang diinginkan yang
dilakukan di dalam botol kultur Bos Caligari 2008. Seleksi in vitro dilakukan karena adanya agen seleksi seperti antibiotik atau herbisida. Seleksi
didasarkan pada ketahanan terhadap antibiotik atau herbisida Puchta 2003. Pada penelitian ini seleksi in vitro menggunakan antibiotik kanamisin.
2. Kedelai Varietas Tahan Tanah Kering Masam Kedelai varietas tahan tanah kering masam adalah kedelai yang tahan
terhadap kekeringan dan kemasaman tanah. Dalam penelitian ini menggunakan kedelai varietas tahan tanah kering masam yaitu varietas Gepak
kuning, Tanggamus, Gema, Burangrang, dan Grobogan BALITKABI 2012. 3. Kanamisin
Kanamisin adalah antibiotik aminoglikosida yang dihasilkan dari bakteri tanah Streptomyces kanamyceticus The European Agency 2003.
Kanamisin sering digunakan sebagai agen selektif dalam seleksi in vitro Bardhan et al. 2012. Konsentrasi kanamisin yang digunakan sebagai agen
seleksi adalah: 0, 50, 100, 150, dan 200 ppm.
D. Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang dan perumusan masalah, tujuan penelitian ini adalah untuk:
1. Menentukan konsentrasi kanamisin yang optimal untuk seleksi in vitro kedelai varietas tahan tanah kering masam.
2. Menentukan Lethal doses 50 kanamisin untuk kedelai varietas tahan tanah kering masam.
3. Mengamati respon pertumbuhan kedelai varietas tahan tanah kering masam terhadap berbagai konsentrasi antibiotik kanamisin.
E. Manfaat Penelitian