Identifikasi Variabel Definisi Operasional Variabel Abnormal Return

★★ Penelitian ini menggunakan Market- Adjusted Model, dengan menggunakan model ini, maka tidak perlu menggunakan estimasi untuk membentuk model estimasi, karena return sekuritas yang diestimasi adalah sama dengan return indeks pasar Hartono, 2008. AR it = R it - ER m,t Keterangan : AR it = Abnormal Return saham i pada hari t R it = Actual Return saham i pada hari t ER m,t = Expected Return saham i pada hari t 5. Menghitung cummulative abnormal return Cummulative Abnormal Return merupakan penjumlahan abnormal return hari sebelumnya di dalam periode peristiwa untuk masing-masing sekuritas Hartono,2008. Cummulative Abnormal Return tiap-tiap saham selama periode pengamatan dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut : =  t at 3 t i RTN Keterangan = akumulasi abnormal return harian tiap-tiap saham = return tidak normal abnormal return untuk sekuritas ke-i pada hari ke-a, yaitu mulai t3 hari awal periode jendela sampai hari ke-t. ✩ ✪

3.7. Alat Analisis

3.7.1. Uji Normalitas Augmented Dickey Fuller

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah variabel dependen dan independen dalam model tersebut terdistribusi secara normal Ghozali, 2006. Uji normalitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah Augmented Dickey-Fuller ADF Test. Hipotesis untuk pengujian ini adalah : Ho : data tidak terdistribusi normal H1 : data terdistribusi normal Dengan tingkat keyakinan 95, maka apabila Probabilitas 0,05 : Ho ditolak Probabilitas 0,05 : Ho diterima

3.7.2. Uji Beda Dua Rata-Rata

Uji beda dua rata-rata digunakan untuk melihat perbedaan rata-rata dari hasil abnormal return sebelum dan sesudah kebijakan right issue terhadap kinerja saham sektor perbankan yank terdaftar di BEI. Paired sample t-test atau uji-t sampel berpasangan merupakan uji parametrik yang digunakan untuk menguji apakah ada perbedaan rata-rata dua sampel yang berhubungan Ghozali, 2006. Teknik pengujian dilakukan dengan menggunakan paired sample t-test karena adanya data kemungkinan terdistribusi normal. Rumus Supranto, 2009 ✫ ✬ = 1 + 1 n n + n 2 + n Pengujian paired sample t-test, variabel dibandingkan antara abnormal return sebelum dan sesudah pengumuman right issue dengan menggunakan tingkat kepercayaan 95 atau α = 5.  Jika probabilitas ˃ 0,05 maka Ho diterima dan Ha ditolak.  Jika probabilitas ˂ 0,05 maka Ho ditolak Ha diterima.

3.7.3. Pengujian Hipotesis

Hipotesis harus dinyatakan secara kuantitatif untuk dapat diuji. Pengujian hipotesis adalah prosedur yang memungkinkan keputusan dapat dibuat, yaitu keputusan untuk menolak atau tidak menolak hipotesis yang sedang dipersoalkan diuji Supranto, 2009. Sebelum melakukan uji hipotesis data sudah terdistribusi normal. Hipotesis :  Ho : Diduga tidak terdapat perbedaan abnormal return yang signifikan pada saat sebelum dan sesudah perusahaan melakukan kebijakan right issue pada saham sektor perbankan yang terdaftar di BEI tahun 2012- 2015.  Ha : Diduga terdapat perbedaan abnormal return yang signifikan pada saat sebelum dan sesudah perusahaan melakukan kebijakan right issue ✭ pada saham sektor perbankan yang terdaftar di BEI tahun 2012-2015. Pengujian hipotesis dilakukan dengan uji signifikansi dengan ketentuan sebagai berikut :  Jika probabilitas ˃ 0,05 maka Ho diterima dan Ha ditolak.  Jika probabilitas ˂ 0,05 maka Ho ditolak Ha diterima. ✮ ✯

V. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada perbedaan abnormal return yang signifikan pada saat sebelum dan sesudah right issue pada saham sektor perbankan yang terdaftar di BEI tahun 2012-2015. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan serta hasil analisis statistik yang telah dijelaskan pada bab empat maka dapat dikemukakan kesimpulan sebagai berikut: 1. Hasil uji beda rata- rata menunjukkan hasil t tes yang tidak signifikan, dengan probalilitas 0.7329 lebih besar dari taraf signifikan 5 0.7329 0,05, yang berarti bahwa tidak ada perbedaan abnormal return yang signifikan sebelum dan sesudah kebijakan right issue. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hipotesis awal H1 tidak terdukung, yaitu diduga terdapat perbedaan abnormal return yang signifikan pada saat sebelum dan sesudah perusahaan melakukan kebijakan right issue pada saham – saham yang terdaftar di BEI tahun 2012-2015. 2. Tidak terdapatnya perbedaan abnormal return yang signifikan pada saat sebelum dan sesudah perusahaan melakukan kebijakan right issue pada saham

Dokumen yang terkait

Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Right Issueperusahaan Sektor Perbankan Di Bursa Efek Indonesia

1 49 66

ANALISIS DAMPAK PENGUMUMAN RIGHT ISSUE TERHADAP RETURN SAHAM DAN LIKUIDITAS SAHAM PADA PERUSAHAAN PERBANKAN DI BURSA EFEK INDONESIA

0 50 17

ANALISIS DAMPAK PENGUMUMAN RIGHT ISSUE TERHADAP RETURN SAHAM DAN LIKUIDITAS SAHAM PADA PERUSAHAAN PERBANKAN DI BURSA EFEK INDONESIA

0 6 17

Analisis Dampak Pengumuman Right Issue Terhadap Return Saham di Perusahaan Manufaktur Dalam Bursa Efek Indonesia

0 2 8

ANALISIS DAMPAK PENGUMUMAN RIGHT ISSUE TERHADAP RETURN SAHAM DI BURSA EFEK INDONESIA Analisis Dampak Pengumuman Right Issue Terhadap Return Saham Di Bursa Efek Indonesia (Studi kasus pada perusahaan go public di BEI periode 2010-2013).

0 1 15

ANALISIS DAMPAK PENGUMUMAN RIGHT ISSUE TERHADAP Analisis Dampak Pengumuman Right Issue Terhadap Return Saham Di Perusahaan Manufaktur Dalam Bursa Efek Indonesia.

0 1 12

ANALISIS DAMPAK PENGUMUMAN RIGHT ISSUE TERHADAP RETURN SAHAM DI PERUSAHAAN MANUFAKTUR Analisis Dampak Pengumuman Right Issue Terhadap Return Saham Di Perusahaan Manufaktur Dalam Bursa Efek Indonesia.

1 2 15

PENGARUH RIGHT ISSUE TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2004 – 2007.

0 0 9

ANALISIS RIGHT ISSUE DAN RETURN SAHAM TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2012-2015

0 0 17

ANALISIS RETURN SAHAM SEBELUM DAN SESUDAH PENGUMUMAN RIGHT ISSUE PADA PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (Tahun 2010 - 2014)

0 0 114