Uji Hipotesis Analisis Rasio keuangan menggunakan perputaran aktiva tetap dan

46 semakin besar pula. Sebaliknya korelasi negatif menunjukkan arah yang berlawanan, artinya jika variabel X besar, maka variabel Y kecil. Analisis korelasi person product moment digunakan untuk mengukur kuat atau lemahnya dampak Perputaran aktiva tetap terhadap profitabilitas pada PT. Telekomunikasi Indonesia,Tbk. 4.Koefisien Determinasi Digunakan untuk mengetahui seberapa besar persentase dampak variabel X terhadap variabel Y yaitu Analisis Perputaran aktiva tetap dan dampaknya terhadap profitabilitas ROA. maka penulis akan menggunakan analisis koefisien determinasi yang diperoleh dengan mengkuadratkan koefisien korelasinya yaitu : Sumber : Statistik untuk ekonomi dan bisnis;Andi Supangat;2006 Keterangan : r = Koefisien korelasi pearson product moment 100 = Pengali yang menyatakan dalam persentase Jika r 2 = 100 berarti variabel independen berpengaruh sempurna terhadap variabel dependent, demikian sebaliknya jika r 2 = 0 berarti variabel independen tidak berpengaruh terhadap variabel dependen.

3.2.5.2 Uji Hipotesis

1. Menentukan Hipotesis Statistik Hipotesis ditetapkan yaitu Hipotesis nol Ho dan Hipotesis Alternatif Ha. Ho adalah penetapan dugaan tidak ada hubungan antara variabel X terhadap Kd = r² x 100 47 variabel Y, sedangkan Ha adalah penetapan dugaan ada hubungan antara variabel X terhadap varibel Y penetapan dugaan tersebut dinyatakan sebagai berikut : Ho : ρ = 0, Perputaran aktiva tetap tidak berdampak terhadap Profitabilitas ROA Ha : ρ ≠ 0, Perputaran aktiva tetap berdampak terhadap Profitabilitas ROA 2. Menetapkan Tingkat Signifikan Tingkat signifikan yang digunakan yaitu 5 α = 0,05 dengan uji dua pihak dan derajat kebebasannya dk = n-2. Dasar pengambilan keputusan berdasarkan angka signifikan menurut Jonathan Sarwono 2005:67 menyebutkan : • Angka probabilitas SIG 0,05 hubungan kedua variabel signifikan • Angka probabilitas SIG 0,05 hubungan kedua variabel tidak signifikan. Tingkat signifikannya 5 α = 0,05, artinya jika hipotesis nol ditolak dengan taraf kepercayaan 95 maka kemungkinan bahwa hasil dari penarikan kesimpulan mempunyai kebenaran 95 dan hal ini menunjukan adanya hubungan korelasi yang signifikan antara dua variabel tersebut. Untuk mengetahui tingkat signifikansi dari koefisien korelasi, maka penulis menggunakan statistic uji “t” student dengan rumus sebagai berikut : Sumber : Sugiyono 2007 : 230 t hitung = 2 1 2 r n r − − Ketera t : nila r : koef n : jum Nilai t hitung t tingkat kesalahan 5 ditetapkan tersebut penolakan yang diteta a. jika nilai t hitung artinya antara vari b. jika nilai t hitung artinya antara vari Uji Signi 48 rangan : ilai uji t oefisien Korelasi Pearson Product Moment umlah sampel tersebut selanjutnya dibandingkan dengan ni 5 α=0,05 uji dua pihak dan dari hipot t akan diuji berdasarkan daerah penerima etapkan sebagai berikut : t tabel maka H ada di daerah penerimaan, be ariabel X dan variabel Y tidak ada hubunganny t tabel maka H ada d daerah penolakan, ber ariabel X dan variabel Y ada hubungannya. Gambar 3.1 nifikasi Koefisien Korelasi Dengan Uji Dua Pi nilai t tabel dengan otesis yang telah aan dan daerah berarti Ha ditolak nya. erarti Ha diterima Pihak 49

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

4.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan

Pada tahun 1882 PT. Telekomunikasi Indonesia,Tbk adalah suatu badan usaha swasta penyedia layanan pos dan telegraph dibentuk pada masa pemerintahan kolonial belanda. Dari tahun 1906-1960 pemerintah kolonial belanda membentuk sebuah jawaban yang mengatur layanan pos dan telekomunikasi yang diberi nama Jawatan Pos, Telegraph dan Telepon Post, Telegraph en Telepone DiensPTT . Status jawatan diubah menjadi Perusahaan Negara Pos dan Telekomunikasi PN Postel dan kemudian PN Postel dipecah menjadi perusahaan Negara Pos dan Giro PN Pos Giro, dan Perusahaan Negara telekomunikasi PN Telekomunikasi pada atahun 1960-an dan dalam perkembangan selanjutnya pada tahun 1970-an PN Telekomunikasi disesuaikan menjadi Perusahaan Umum Telekomunikasi Perumtel yang menyelenggarakan jasa telekomunikasi nasional maupun internasional. Pada tahun 1980-an PT. Indonesian Satellite Corporation Indosat didirikan untuk menyelenggarakan jasa telekomunikasi internasional terpisah dari perumtel. Dan akhirnya keluarlah Undang-undang nomor 31989 tentang telekomunikasi, tentang peran serta swasta dalam penyelenggaraan telekomunikasi.