Wisatawan Obyek Wisata PENELAAHAN KEPUSTAKAAN

2.1.2 Tujuan Wisata

Penyelenggaraan kepariwisataan mempunyai tujuan yaitu : a. Memperkenalkan, mendayagunakan, melestarikan dan meningkatkan mutu obyek dan daya tarik wisata. b. Memupuk rasa cinta tanah air dan meningkatkan persahabatan antar bangsa. c. Memperluas dan meratakan kesempatan berusaha dan lapangan kerja. d. Meningkatkan pendapatan nasional dalam rangka meningkatkan. kesejahteraan dan kemakmuran rakyat. e. Mendorong pendayagunaan produksi nasional Musanef, 1996 : 18.

2.2. Wisatawan

2.2.1 Pengertian Wisatawan

Menurut Musanef 1996 :16 wisatawan adalah orang-orang yang melakukan perjalanan atau kunjungan sementara, tinggal sekurang-kurangnya 24 jam di negara yang di kunjungi dengan motif perjalanan : a. Kesenangan, liburan, kesehatan, belajar, keagamaan dan olahraga. b. Usaha, kunjungan keluarga, misi dan pertemuan. Berdasarkan batasan yang telah dikemukakan di atas, maka dapat ditarik kesimpulan ciri seorang wisatawan yaitu : a. Orang yang melakukan perjalanan. b. Perjalanan itu dilakukan hanya untuk sementara waktu. c. Orang yang melakukannya tidak mencari nafkah di tempat atau negara yang dikunjungi.

2.2.2 Jenis Wisatawan

Melihat sifat perjalanan dimana perjalanan wisata dilakukan, maka dapat mengklasifikasikan wisatawan sebagai berikut : a. Wisatawan Mancanegara yaitu orang-orang yang sedang mengadakan perjalanan dalam jangka waktu minimal 24 jam dan maksimal 3 bulan ke suatu negara yang bukan negeri dimana ia tinggal. b. Wisatawan Nusantara yaitu seorang penduduk yang melakukan perjalanan ke tempat selain dimana ia tinggal menetap. Perjalanan dimaksud dilakukan dalam ruang lingkup antar daerah di Indonesia, dimana yang bersangkutan tinggal dengan lama perjalanan minimal 24 jam dengan tujuan tidak untuk memperoleh upah atau nafkah Musanef, 1996 : 16.

2.3. Obyek Wisata

2.3.1 Pengertian Obyek Wisata

Menurut Musanef 1996 :190 menyatakan bahwa obyek wisata adalah tempat atau keadaan alam yang memiliki sumber daya wisata yang di bangun dan dikembangkan sehingga mempunyai daya tarik dan diusahakan sebagai tempat yang dikunjungi wisatawan. Obyek dan daya tarik wisata merupakan salah satu unsur pokok dalam pembangunan kepariwisataan seperti akomodasi, resto dan rumah makan, transportasi, industri kerajinan cinderamata dan usaha jasa pelayanan serta usaha jasa pangan.

2.3.2 Jenis Obyek Wisata

Dalam Undang-Undang No. 9 tahun 1990 tentang kepariwisataan pasal 4 menyebutkan bahwa obyek dan daya tarik wisata terdiri dari : a. Obyek dan daya tarik wisata ciptaan Tuhan Yang Maha Esa yang berwujud keadaan alam, flora dan fauna. b. Obyek dan daya tarik wisata hasil karya manusia yang berwujud museum, peninggalan sejarah, purbakala, wisata agro, taman rekreasi dan tempat hiburan. Selain itu, pengusahaan obyek dan daya tarik wisata dapat dikelompokkan ke dalam tiga kategori yaitu : a. Pengusahaan obyek dan daya tarik wisata alam. b. Pengusahaan obyek dan daya tarik wisata budaya. c. Pengusahaan obyek dan daya tarik wisata minat khusus Musanef, 1996 :175. Pada dasarnya Obyek Wisata Candi Borobudur merupakan obyek dan daya tarik wisata hasil karya manusia dimana keberadaan Candi Borobudur sebagai peninggalan purbakala dan menjadi kekayaan budaya yang memiliki potensi untuk dikembangkan dan dimanfaatkan sebagai penunjang peningkatan pembangunan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat, terutama yang berada disekitarnya.

2.4. Perilaku Sosial Ekonomi