ini diamati pada hari ke-5 setelah penanaman dan dihitung berdasarkan persamaan Fokkema 1973 diacu oleh Skidmore 1976 sebagai berikut :
r1 – r2 Persentase penghambatan = x 100
r1 Keterangan:
r
1
= jari-jari koloni patogen yang menuju ke ujung cawan petri r
2
= jari-jari koloni patogen yang menuju ke koloni Trichoderma sp. Percobaan ini tidak menggunakan rancangan tertentu, sedangkan data yang
diperoleh disajikan dalam bentuk rata-rata persentase penghambatan dan gambar Foto.
Pengujian Daya Hambat Minyak Sereh terhadap Pertumbuhan Koloni Patogen
in vitro
Pengujian ini dilakukan dengan tahapan sebagai berikut :
1. Pembuatan konsentrasi minyak sereh. Pembuatan konsentrat minyak
sereh dilakukan dengan mencampurkan minyak sereh dengan pengemulsi tween 80 dan air destilata, sehingga membentuk medium dengan
konsentrasi minyak sereh tertentu. Untuk konsentrasi minyak sereh 0.1 misalnya, dibuat dengan cara memipet minyak sereh, tween 80, dan air
destilata masing-mas ing sebanyak 0.1, 0.5, dan 0.94 µl, kemudian ketiganya dicampur.
2. Aplikasi minyak sereh. Minyak sereh dengan konsentrasi seperti di atas
dimasukkan ke dalam cawan petri, kemudian ditambahkan medium PDA.
3. Penanaman Patogen. Potongan biakan murni patogen umur 7 hari dan
berdiameter 6 mm yang telah diperoleh berdasarkan uji patogenisitas ditumbuhkan pada cawan petri berisi medium campuran PDA dengan
minyak sereh dengan konsentrasi seperti di atas. Selanjutnya diinkubasi pada suhu ruang dan diberi sinar NUV 12 jam terang dan 12 jam gelap
secara bergantian selama tujuh hari
4. Pengamatan. Pengamatan dilakukan pada hari ke tujuh. Variabel yang
diukur adalah persentase penghambatan yang dihitung dengan rumus :
R1 – R2 DH = ________ x 100
R1
Keterangan : DH = persen daya hambat R1 = diameter koloni kontrol mm
R2 = diameter koloni perlakuan mm Nilai persentase penghambatan merupakan pengurangan pertumbuhan
cendawan yang ditumbuhkan pada media yang ditambahkan dengan minyak sereh dibandingkan dengan pertumbuhan cendawan pada media kontrol.
Percobaan disusun dalam RAL dengan konsentrasi minyak sereh sebagai perlakuan yang terdiri dari empat taraf : 0.0 tanpa minyak sereh sebagai
kontrol, 0.1, 0.2, dan 0.4. Masing-masing perlakuan diulang lima kali. Setiap ulangan berupa satu biakan dalam satu cawan petri.
Data yang diperoleh dianalisis ragam sesuai rancangan yang digunakan menggunakan program SAS. Apabila pengaruh perlakuan bersifat nyata, analisis
dilanjutkan dengan uji wilayah berganda Duncan pada taraf nyata 5 untuk mengetahui perbedaan nilai tengah perlakuan.
Pengujian in vivo
Uji in vivo dilakukan untuk mengetahui efektivitas minyak sereh dan cendawan antagonis Trichoderma sp. dalam mengendalikan patogen F. solani
penyebab penyakit lodoh dan meningkatkan kualitas benih A. mangium. Bahan- bahan yang digunakan meliputi : minyak sereh, filtrat cendawan antagonis
Trichoderma sp., koloni patogen F. solani, benih A. mangium, dan media tanam.
Urutan kegiatan dalam percobaan ini adalah sebagai berikut :
1. Pembuatan filtrat Trichoderma sp. Tiga potongan koloni berdiameter 6