Pembuatan suspensi. Sebanyak 10 g tanah disuspensikan dalam 90 ml Pengenceran. Pengenceran yang digunakan untuk isolasi cendawan Pembiakan cendawan. Seb anyak 0.1 ml suspensi yang telah diencerkan, Pemurnian isolat. Cendawan antagonis yang teridentif

Isolasi Cendawan Antagonis Trichoderma sp. diisolasi dari tanah tegakan A. mangium dengan metode pengenceran sebagai berikut :

1. Pembuatan suspensi. Sebanyak 10 g tanah disuspensikan dalam 90 ml

air steril.

2. Pengenceran. Pengenceran yang digunakan untuk isolasi cendawan

adalah 10 -4 .

3. Pembiakan cendawan. Seb anyak 0.1 ml suspensi yang telah diencerkan,

ditumbuhkan pada medium PDA Potato Dexrose Agar.

4. Pemurnian isolat. Cendawan antagonis yang teridentifikasi sebagai

Trichoderma sp. diambil sporanya menggunakan jarum ose di bawah mikroskop, kemudian dimurnikan pada media PDA selama lima hari untuk selanjutnya digunakan dalam pengujian antagonisme in vitro.

5. Pengamatan dan Identifikasi isolat. Jenis cendawan antagonis yang

tumbuh diamati di bawah mikroskop. Isolat cendawan antagonis yang diperoleh kemudian diidentifikasi menggunakan kunci identifikasi Watanabe 1993. Pengujian Antagonisme in vitro Uji antagonisme cendawan antagonis terhadap cendawan patogen dilakukan dengan cara sebagai berikut :

1. Pembiakan isolat cendawan antagonis Trichoderma sp. dan patogen F. solani

. Satu potong isolat Trichoderma sp. dan satu potong isolat patogen F. solani, semuanya dari biakan yang berumur 5 hari, diletakkan dalam satu cawan petri berdiameter 9 cm yang berisi media PDA. Prosedur ini diulang tiga kali sebagai ulangan. P otongan biakan diletakkan berlawanan arah dengan jarak 5 cm dan jarak kedua isolat ke tepi cawan petri mas ing-masing 2 cm. Kemudian, biakan dalam cawan petri tersebut diinkubasi selama 4 hari.

2. Pengamatan. Variabel yang diamati adalah persentasi daya hambat

cendawan antagonis Trichoderma sp. terhadap patogen F. solani. Variabel ini diamati pada hari ke-5 setelah penanaman dan dihitung berdasarkan persamaan Fokkema 1973 diacu oleh Skidmore 1976 sebagai berikut : r1 – r2 Persentase penghambatan = x 100 r1 Keterangan: r 1 = jari-jari koloni patogen yang menuju ke ujung cawan petri r 2 = jari-jari koloni patogen yang menuju ke koloni Trichoderma sp. Percobaan ini tidak menggunakan rancangan tertentu, sedangkan data yang diperoleh disajikan dalam bentuk rata-rata persentase penghambatan dan gambar Foto. Pengujian Daya Hambat Minyak Sereh terhadap Pertumbuhan Koloni Patogen in vitro Pengujian ini dilakukan dengan tahapan sebagai berikut :

1. Pembuatan konsentrasi minyak sereh. Pembuatan konsentrat minyak