III. METODOLOGI
A. BAHAN DAN ALAT 1. Bahan
Bahan baku yang digunakan pada proses pembuatan skin lotion ini antara lain : aquades, dimethicone, TEA tetraetanolamin, gliserin,
propilen glikol, benzil alkohol, cetil alkohol, asam stearat, asam laktat, GMS gliserilmonostearat, minyak zaitun,
α-tocoferil acetate, paraffin-soft white, metil paraben, dan parfum.
2. Alat
Sedangkan alat-alat yang digunakan meliputi gelas piala, gelas ukur, erlenmeyer, termometer, neraca analitik, pipet, oven, pengaduk magnetik,
pemanas listrik, desikator, pH-meter, stopwatch, hotplate stirrer, viskosimeter brookfield, dan sudip.
B. METODE PENELITIAN
1. Pembuatan Skin Lotion
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konsentrasi dimethicone
yang terbaik untuk pembuatan lotion. Komposisi bahan yang digunakan berdasarkan acuan dengan beberapa modifikasi bahan
dan konsentrasi Tabel 2. Adapun acuan komposisi bahan yang digunakan dan proses pembuatan lotion berdasarkan Schmitt 1996.
Analisis terhadap produk yang dihasilkan meliputi analisis derajat keasaman pH, viskositas, stabilitas emulsi, analisis efektivitas
kandungan humektan, kadar air, dan uji organoleptik. Sebagai uji pembanding dilakukan uji-uji terhadap produk lotion yang sudah ada
di pasaran vaselin, nivea, emeron, viva, dan marina. Prosedur analisis sifat fisiko kimia lotion dapat dilihat pada Lampiran 1.
Tabel 2. Komposisi bahan yang digunakan pada pembuatan skin lotion Bahan
Komposisi persen berat Asam stearat
2,5 Gliseril monostearat
1,0 Cetil alkohol
1,0 Petrolatum USP
1,0 Minyak mineral
2,0 Isopropil palmitat
2,0 PEG 400 stearat
0,25 Air 77,0
Karbomer 934 7,0
Gliserin 5,0 Triethanolamine 1,0
Pengawet metil paraben q.s
Parfum q.s Sumber : Schmitt 1996.
Proses pembuatan skin lotion menurut Schmitt 1996, yaitu asam stearat, gliseril monostearat, cetil alkohol, petrolatum USP,
minyak mineral, dan isopropil palmitat, diaduk secara merata disertai pemanasan 70
°C hingga terbentuk sediaan A. Diagram alir pembuatan sediaan A dapat dilihat pada Gambar 3. Kemudian air, gliserin, dan
TEA dicampur dan diaduk disertai pemanasan 70 °C sehingga
terbentuk sediaan B. Diagram alir pembuatan sediaan B dapat dilihat pada Gambar 4.
Sediaan A yang telah terbentuk dimasukkan kedalam sediaan B sehingga terbentuk sediaan C. Diagram alir pembuatan sediaan C
dapat dilihat pada Gambar 5. Pengawet metil paraben kemudian dicampur dengan parfum dan dipanaskan pada suhu 35
°C lalu ditambahkan pada sediaan C. Pengadukan dilakukan sampai terbentuk
dispersi yang sempurna. Diagram alir pembuatan lotion disajikan pada Gambar 6.
o
Sediaan A
Gambar 3. Diagram alir pembuatan sediaan A
o
Sediaan B
Gambar 4. Diagram alir pembuatan sediaan B Aquades 70-80
Gliserin 3 TEA 1
Pengadukan dan pemanasan 70
°C
Sediaan B Paraffin-soft white 2
Cetil alkohol 3 Asam stearat 2,5
Propilen glikol 3 Dimethicone
Alpha-Tocoferill Asetat 1
Minyak zaitun 2
Pengadukan dan pemanasan 70
°C
Sediaan A Benzil alkohol 3
o
Sediaan C
Gambar 5. Diagram alir pembuatan sediaan C
Gambar 6. Diagram alir proses pembuatan skin lotion Schmitt, 1996 Sediaan A
Sediaan C Pengadukan
Pengadukan suhu 35
°C
Skin Lotion
Sediaan B Pengawet metil paraben
Parfum
Pengadukan dan pemanasan 35
°C
Sediaan C
C. RANCANGAN PERCOBAAN