Latar Belakang Penentuan Wilayah Rawan Demam Berdarah Dengue Di Indonesia Dan Analisis Pengaruh Pola Hujan Terhadap Tingkat Serangan (Studi Kasus: Kabupaten Indramayu)

I . PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Indonesia sebagai negara tropis mengalami keragaman iklim yang besar antar tahun maupun antar musim. Keragaman iklim ini dapat mempengaruhi berbagai aspek kehidupan, tak terkecuali masalah kesehatan, baik secara langsung maupun tidak langsung. Dampak keragaman iklim juga berpengaruh terhadap mekanisme penyakit seperti penyakit menular. Mekanisme penyakit menular sangat ditentukan oleh interaksi antara Host-Agent- Enviroment. Dengan demikin yang perlu diperhatikan dalam transmisi penyakit menular meliputi penderita, agen penyakit dan kondisi lingkungan dalam arti yang sangat luas. Keragaman iklim dapat mempengaruhi spektrum yang cukup luas dari penyakit menular, baik secara langsung maupun tidak langsung. Demam Berdarah Dengue DBD merupakan salah satu penyakit menular yang masih menimbulkan masalah kesehatan di Indonesia. Menurut Partana dkk 1970 dalam Soedarmo 1988, di Indonesia DBD pertama kali ditemukan di Kota Surabaya pada tahun 1968. Sejak saat itu, jumlah kasus penyakit DBD cenderung meningkat dan meluas ke seluruh wilayah Indonesia. Berdasarkan jumlah kasus DBD, Indonesia menempati urutan kedua setelah Thailand Soedarmo, 1997. Data kasus penyakit DBD dari Sub Direktorat Arbovirus Direktorat PPBB Ditjen PPM-PL Departemen Kesehatan tahun 1992 – 2005 menunjukan bahwa Incidence Rate IR DBD cenderung meningkat dari tahun ke tahun, namun Case Fatality Rate CFR cenderung menurun Gambar 1. Gambar 1. Laju Terinfeksi dan Tingkat Kematian Demam Berdarah Dengue di Indonesia Tahun 1992 – 2005 Sumber: Depkes, RI Ada berbagai faktor penyebab meningkatnya kasus DBD ini antara lain: 1 ditemukan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus sebagai vektor penyebaran DBD 2 letak Geografi Indonesia sebagai negara tropis yang memiliki dua musim, yaitu musim kemarau dan musim hujan, sehingga setiap perubahan musim memungkinkan peningkatan populasi nyamuk sebagai vektor penularan DBD 3 pengetahuan yang dimiliki oleh masyarakat mengenai penyakit DBD masih kurang, sehingga upaya penanggulangan serta pencegahan tidak dapat dilaksanakan secara tuntas, 4 perilaku masyarakat yang majemuk yang belum sepenuhnya mendukung kebiasaan hidup bersih, baik secara individu maupun kelompok, 5 kemajuan teknologi transportasi yang memungkinkan beberapa kelompok masyarakat berpindah dari desa ke kota ataupun sebaliknya Soegijanto, 1997 Menurut Sukowati 2004, Habitat vektor DBD di Indonesia dipengaruhi oleh musim penghujan dan tersedianya air di pemukiman. Indonesia merupakan salah satu daerah yang memiliki iklim tropis basah, dimana curah hujan dan suhunya relatif tinggi sepanjang tahun. Hal ini tentu sangat potensial untuk perkembangbiakan vektor DBD. Menurut Boer 1999 Keragaman curah hujan di Indonesia sangat dipengaruhi oleh fenomena ENSO. Hal ini menimbulkan dugaan adanya hubungan antara fenomena ENSO dengan IR DBD di Indonesia Pemetaan wilayah rawan demam berdarah merupakan salah satu bentuk pendekatan strategis dalam antisipasi peningkatan kasus DBD. Peta ini memperlihatkan tingkat-tingkat kerawanan suatu wilayah terhadap kasus DBD. Wilayah yang sangat rawan umumnya besifat endemik, yaitu wilayah yang selalu terkena kasus DBD setiap tahunnya Minimal selama 3 tahun berturut-turut. Studi ini diperlukan dalam mengambil langkah-langkah operasional untuk penanggulangan DBD di Indonesia.

1.2. Tujuan Secara spesifik penelitian ini bertujuan untuk:

Dokumen yang terkait

Analisis Determinan Kinerja Petugas Surveilans Demam Berdarah Dengue di Kota Pematang Siantar Tahun 2013

2 58 153

Pengaruh Keadaan Iklim terhadap Kejadian Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kota Medan

8 150 128

Survei Jentik dan Perilaku Masyarakat Terhadap Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kecamatan Medan Marelan Tahun 2006

0 62 106

Kepadatan Jentik Penular Demam Berdarah Dengue (DBD) Antara Desa Endemis Dan Non Endemis Serta Faktor Yang Mempengaruhinya Di Kecamatan Sungailiat Kabupaten Bangka Tahun 2000

0 32 97

Pengaruh Karakteristik Ibu Terhadap Pencegahan Demam Berdarah Dengue (DBD) pada keluarga di Kelurahan Semula Jadi Kecamatan Datuk Bandar Timur Kota Tanjungbalai Tahun 2011

6 74 88

Tingkat Pengetahuan Masyarakat tentang Pencegahan Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kecamatan Gunung Meriah Kabupaten Aceh Singkil

0 49 53

Karakteristik Penderita Demam Berdarah Dengue Di Wilayah Kerja Dinas Kesehatan Kota Lhokseumawe Dan Kegiatan Pemberantasannya Tahun 2003-2007

1 40 88

Survei Jentik Dan Perilaku Masyarakat Terhadap Penyakit Demam Berdarah Dengue (Dbd) Dikecamatan Medan Marelan Tahun 2006

1 43 106

Penentuan Wilayah Rawan Demam Berdarah Dengue Di Indonesia Dan Analisis Pengaruh Pola Hujan Terhadap Tingkat Serangan (Studi Kasus: Kabupaten Indramayu)

0 6 58

ANALISIS TINGKAT KERENTANAN WILAYAH TERHADAP BAHAYA DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) Analisis Tingkat Kerentanan Wilayah Terhadap Bahaya Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kecamatan Mergangsan Kota Yogyakarta.

0 0 14