EFEK ANTIMIKROBA EKSTRAK BATANG KAYU MANIS (Cinnamomun burmanni) TERHADAP Salmonella typhi
EFEK ANTIMIKROBA EKSTRAK BATANG KAYU MANIS (Cinnamomun
burmanni) TERHADAP Salmonella typhi
Oleh: RIRIN WIDYASTUTI ( 04020056 )
Medical
Dibuat: 20090518 , dengan 3 file(s).
Keywords: Efek antimikroba, Ekstrak batang kayu manis, Salmonella typhi, KBM (Kadar
Bunuh Minimum).
Salmonella typhi merupakan organisme enteropatogenik penyebab demam tifoid yang masih
menjadi problem epidemologik di seluruh dunia. Pilihan utama antibiotik yang digunakan untuk
Salmonella typhi adalah kloramfenikol. Dari beberapa penelitian tentang pola resistensi
antibiotik terhadap Salmonella typhi, didapatkan bahwa Salmonella typhi telah resisten terhadap
kloramfenikol, ampisilin dan kotrimoksasol. Indonesia memiliki keanekaragaman hayati
tanaman tradisional, salah satunya kayu manis. Kayu manis diduga memiliki zat yang
mempunyai efek antimikroba karena memiliki kandungan zat aktif berupa minyak atsiri,
flavonoid dan tannin yang bekerja dengan cara merusak membran sitoplasma. Penelitian ini
ingin membuktikan efek antimikroba ekstrak batang kayu manis terhadap pertumbuhan
Salmonella typhi dengan menggunakan true experiments Post test Only Control Group Design.
Metode yang dipakai adalah dilusi tabung dengan 8 konsentrasi ekstrak batang kayu manis
:100%, 50%, 25%, 12.5%, 6.25%, 3.125%, 1.56%, 0.78% dan 2 kontrol (kontrol bahan dan
kontrol kuman). Analisis data tersebut menggunakan one way ANOVA. Dari hasil penelitian
didapatkan KBM (Kadar Bunuh Minimum) dari ekstrak batang kayu manis pada konsentrasi
6.25%. Hasil uji one way ANOVA menunjukkan adanya perbedaan yang bermakna antar
perlakuan (p = 0.000). Ekstrak batang kayu manis mempunyai efek antimikroba terhadap
pertumbuhan Salmonella typhi..
Salmonella typhi is enteropatogenik organism that cause typhoid fever which stiil can be
epidemologic problem in the world. The first drug of choice for Salmonella typhi is
chloramphenikol. From some research of the role resistant for antibiotics to Salmonella typhi, it
has been resistant toward chloramphenikol, ampicillin and cotrimoxasol. Indonesia have a lot of
tradisional medicines one of them is cinnamomun burmanni. Cinnamomun burmanni is supposed
to have antimicrobial effect because it is contains atsiri oil as active substance, flavonoid and
tannin, they work by damage to cytoplasma membrane. This research to proof the antimicrobial
effect of cinnamomun burmanni extract to growth of Salmonella typhi with using Post Test Only
Control Group Design. Method being used is tube dilution test with 8 cinnamomun burmanni
extract concentrations: 100%, 50%, 25%, 12.5%, 6.25%, 3.125%, 1.56%, 0.78% and 2 controls
(material control and germ control). Analysis of data using one way ANOVA. MBC (Minimal
Bactericidal Concentration) of Cinnamomun burmanni extract from the experiment is on 6.25%
concentration. One way ANOVA test shows significant difference between cinnamomun
burmanni extract concentration (p = 0.000). Cinnamomun burmanni extract have antimicrobial
effect to growth of Salmonella typhi.
burmanni) TERHADAP Salmonella typhi
Oleh: RIRIN WIDYASTUTI ( 04020056 )
Medical
Dibuat: 20090518 , dengan 3 file(s).
Keywords: Efek antimikroba, Ekstrak batang kayu manis, Salmonella typhi, KBM (Kadar
Bunuh Minimum).
Salmonella typhi merupakan organisme enteropatogenik penyebab demam tifoid yang masih
menjadi problem epidemologik di seluruh dunia. Pilihan utama antibiotik yang digunakan untuk
Salmonella typhi adalah kloramfenikol. Dari beberapa penelitian tentang pola resistensi
antibiotik terhadap Salmonella typhi, didapatkan bahwa Salmonella typhi telah resisten terhadap
kloramfenikol, ampisilin dan kotrimoksasol. Indonesia memiliki keanekaragaman hayati
tanaman tradisional, salah satunya kayu manis. Kayu manis diduga memiliki zat yang
mempunyai efek antimikroba karena memiliki kandungan zat aktif berupa minyak atsiri,
flavonoid dan tannin yang bekerja dengan cara merusak membran sitoplasma. Penelitian ini
ingin membuktikan efek antimikroba ekstrak batang kayu manis terhadap pertumbuhan
Salmonella typhi dengan menggunakan true experiments Post test Only Control Group Design.
Metode yang dipakai adalah dilusi tabung dengan 8 konsentrasi ekstrak batang kayu manis
:100%, 50%, 25%, 12.5%, 6.25%, 3.125%, 1.56%, 0.78% dan 2 kontrol (kontrol bahan dan
kontrol kuman). Analisis data tersebut menggunakan one way ANOVA. Dari hasil penelitian
didapatkan KBM (Kadar Bunuh Minimum) dari ekstrak batang kayu manis pada konsentrasi
6.25%. Hasil uji one way ANOVA menunjukkan adanya perbedaan yang bermakna antar
perlakuan (p = 0.000). Ekstrak batang kayu manis mempunyai efek antimikroba terhadap
pertumbuhan Salmonella typhi..
Salmonella typhi is enteropatogenik organism that cause typhoid fever which stiil can be
epidemologic problem in the world. The first drug of choice for Salmonella typhi is
chloramphenikol. From some research of the role resistant for antibiotics to Salmonella typhi, it
has been resistant toward chloramphenikol, ampicillin and cotrimoxasol. Indonesia have a lot of
tradisional medicines one of them is cinnamomun burmanni. Cinnamomun burmanni is supposed
to have antimicrobial effect because it is contains atsiri oil as active substance, flavonoid and
tannin, they work by damage to cytoplasma membrane. This research to proof the antimicrobial
effect of cinnamomun burmanni extract to growth of Salmonella typhi with using Post Test Only
Control Group Design. Method being used is tube dilution test with 8 cinnamomun burmanni
extract concentrations: 100%, 50%, 25%, 12.5%, 6.25%, 3.125%, 1.56%, 0.78% and 2 controls
(material control and germ control). Analysis of data using one way ANOVA. MBC (Minimal
Bactericidal Concentration) of Cinnamomun burmanni extract from the experiment is on 6.25%
concentration. One way ANOVA test shows significant difference between cinnamomun
burmanni extract concentration (p = 0.000). Cinnamomun burmanni extract have antimicrobial
effect to growth of Salmonella typhi.